DISUSUN OLEH
TINGKAT 1 REGULER A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
laporan ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan II
Semarang.
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak tidak akan dapat terselessaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
itu saran dan kritik penulis harapkan dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik. Demikian, semoga makalah Pemeriksaan Sekret Vagina ini dapat bermanfaat
khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf dengan segala kekurangan yang ada
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Sekret Vagina ................................................................................ 3
.............................................................................................................. 5
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lebih lanjut.
yang menyerang organ genetalia pada wanita yang tentunya itu akan sangat
vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina
yang normal, pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang
alami dari tubuh untuk memnbersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari sekret vagina?
2. Apa saja komponen - komponen yang ada pada sekret vagina?
3. Apa saja mikroorganisme yang terdapat pada secret vagina yang
normal ?
4. Apa saja macam - macam dari sekret vagina?
5. Apa saja dampak dari sekret vagina?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
implementasi
6. Melaksanakan intervensi sesuai kebutuhan
7. Mengevaluasi keefektifan Asuhan Kebidanan yang telah
diberikan
BAB II
PEMBAHASAN
cairan yang jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina
yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga
disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal,
pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari
berbagai infeksi. Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut lebih jernih,
menghasilkan sekret vagina dengan pH kurang dari 4,5. Sel epitel berasal
dari epitel toraks serviks dan epitel gepeng vagina. Flora vagina yang
sel epitel. Leukosit, meskipun normalnya terdapat pada fase sekresi siklus
ditemukan dari hanya kira-kira 20% wanita dan pada wanita inipun hanya
Normal
1. Pengambilan spesimen cairan vagina (pap smear) mendeteksi adanya
kanker serviks.
(dorsalrecumbent)
7) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
disediakan
12) Membuang kapas lidi dalam bengkok
13) Memasukkan gelas obyek dalam piring petri atau ke
7,15)
d. Gambaran pakis cairan vagina jika dikeringkan pada
preparat.
d. Gambaran pakis lendir serviks tampak “lebih seperti
dan sperma dapat terlihat. Preparat lain dibuat dengan larutan Kalium
Hidroksida(KOH) 10%. Bau amina setelah menempatkan KOH
Persiapan pasien :
pengambilan specimen
b. Sebaiknya pengambilan specimen pada pagi hari sebelum buang
air kecil
c. Pada wanita gonorrhea kronis, specimen sebaiknya diambil
speculum dibuka
3) Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah
fuchsin).
Caranya, yaitu :
spiritus
2) Tuangi larutan carbol gentian violet selama 2-
3 menit
3) Cuci dengan air kran atau air mengalir
4) Tuangi dengan alcohol 95% selama 20-30
kembali
6) Kemudian keringkan
c. Pengiriman sediaan
Cara pengiriman :
1) Setelah sediaan difiksasi bungkus dengan
kali
3) Bungkus lagi dengan kertas karton
satu kali
4) Bungkus kagi dengan kertas karton
dua kali
5) Bungkus lagi dengan kertas sampul dan ikat 3
kali
5. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
a. Pengertian IVA
IVA merupakan salah satu metode pendeteksian kanker
serviks sejak dini. IVA atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
yang selama ini lebih populer. Anda dapat melakukan metode IVA
tahun
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara
dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5%
Sinta,dkk,2010).
b. Tujuan Iva
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit
mengenai penatalaksanaannya.
d. Jadwal Iva
tahun
2) Apabila fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada
positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5
tahun.
keramahan
b) Menjelaskan mengapa tes IVA direkomendasi dan
menjelaskan prosedurnya
c) Memberitahukan pasien kemungkinan temuan dan
sampai ke pinggang
e) Membantu pasien naik ke meja pemeriksaan dan
menutupinya.
f) Cuci tangan dengan sabun dan air dan keringkan
urethra
b) Raba kelenjar skena dan kelenjar bartholini
c) Masukkan spekulum sehingga seluruh serviks dapat
terlihat
d) Letakkan spekulum dalam posisi terbuka sehingga
keluar.
e) Jika membuang sarung tangan, letakkan di dalam satu
dekontaminasi
g) Gerakkan sumber cahaya sehingga dapat melihat
ada indikasi).
h. Kategori Iva
adalah:
1) IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
2) IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan
leher rahim yang telah dipulas dengan larutan asam asetat 3-5%,
jika ada perubahan warna atau tidak muncul plak putih, maka hasil
yang terdapat lesi prakanker pada suhu yang amat dingin (dengan
gas CO2) sehingga sel-sel pada area tersebut mati dan luruh, dan
H, 2010)
Kalau hasil dari test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang
lahir.
8. Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
9. Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin
semakin besar.
10. Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi
berimbang.
11. Kelebihan Amnion. Kelebihan Amnion dapat terjadi karena :
a. Produksi air seni janin berlebihan.
b. Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang
merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada
Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi
pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir
B. Saran
Ambarwati, Eny Retna, dkk. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Nuha Medika
NO PROSEDUR KERJA
A. ALAT
1 Kapas lidi steril atau aose
2 Gelas objek
3 Bak Instrumen
4 Sarung Tangan
5 Spekulum
6 Kain Kassa, Kapas Sublimat
7 Bengkok
8 Perlak
B. TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi data bila ada
2 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
C. TAHAP ORIENTASI
4 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau pasien
6 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
D. TAHAP KERJA
1 Menjaga privacy pasien
2 Membuka dan menganjurkan klien untuk menanggalkan pakaian bagian
bawah
3 Memasang pengalas di bawah bokong pasien
4 Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsal recumbent)
5 Mencuci tangan
6 Memakai sarung tangan
7 Membuka labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak
dominan
8 Mengambil secret vagina dengan kapas lidi dengan tangan yang dominan
sesuai kebutuhan
9 Menghapus secret vagina pada objek gelas yang disediakan
10 Membuang kapas lidi pada bengkok
11 Memasukkan objek gelas kedalam piring patri atau kedalam tabung kimia
dan ditutup
12 Memberi label dan mengisi formulir pengiriman specimen untuk dikirim ke
laboratorium
E. TAHAP TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Melepaskan sarung tangan
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6 Mencatat kegiatan dalam lembar dokumentasi