Anda di halaman 1dari 32

Anatomi dan Fisiologi

Sistem Reproduksi

FAUZA ILMA
Poltekkes kemenkes
padang
Sistem reproduksi perempuan
Genitalia externa
1. Mons veneris: bantalan jaringan lemak
dan kulit yang terletak di atas simpisis pubis
2. Labia mayora : dua lapisan kulit
longitudinal yang merentang ke bawah dari
mons pubis dan menyatu pada sisi posterior
perinum. Homolog dengan skrotum
3. Labia minora / nimfae : lipatan kulit
diantara labium mayora, tetapi mengandung
kelenjar sebasea. Pertemuan lipatan-lipatan
labia minora di bawah klittoris disebut
preposium dan area lipatan dibawah klitoris
disebut frenulum.
4. Clitoris : suatu tunggul yang erektil,
homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi
lebih kecil dan tidak memiliki mulut uretra.
Mengandung banyak urat syaraf sensoris dan
pembuluh darah
5. Vestibulum : area yang dikelilingi labia minora yang
menutupi mulut uretra, mulut vagina, dan duktus
kelenjar bartholini. Kelenjar ini memproduksi beberapa
tetes sekresi mukus untuk membantu melumasi
orifisium vaginal saat eksitasi vaginal seksual.
6. Hymen : lapisan tipis yang menutupi sebagian besar
dari introitus vaginae. Berlubang sebesar ujung jari
hingga getah dari genital interna dan darah haid dapat
keluar
7. Uretra
8. Beberapa kelenjar lendir (bartholini dan skene)

• Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina


uretra and terdapat pula 4 lubang kecil :
– 2 muara dari kelenjar bartholini yang terdapat disamping
dan agak kebelakang dari introitus vaginae.
– 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari
uretra
 Perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan labia mayor
dan anus yang merupakan area berbentuk seperti intan yang
terbentang dari simpisis pubis di sisi anterior sampai koksiks
disisi posterior dan ketuberositas iskial disisi lateral.
Genitalia interna
• Vagina
– Saluran musculo-membranosa yang
menghubungkan uterus dengan vulva
– Tabung berotot yang dilapisi membran dari
jenis epitelium bergaris yang khusus, dialiri
pembuluh darah dan serabut saraf secara
berlimpah
– Terletak antara vesika urinaria dan rectum
– Dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang
berjalan ciculair disebut rugae, terutama pada
bagian bawah vagina
– Walaupun disebut selaput lendir vagina,
selaput ini tak mempunyai kelenjar
– Kedalam puncak vagina menonjol ujung dari
serviks
– Fungsi penting :
• Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat
mengalirkan darah waktu haid dan sekret dari uterus
• Sebagai jalan lahir waktu partus
• Uterus
– Organ yang tebal, berotot , berbentuk buah
pir, terletak di dalam pelvis , antara rectum
di belakang dan vesika urinaria di depan.
– Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam
ruangan pelvis minor diantar vesika urinaria
dan rectum
– Alat yang berongga dan berbentuk sebagai
bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2
bagian :
• Corpus uteri, berbentuk segitiga
• Cervix uteri, berbentuk silindris
– Fungsi uterus :
• Menahan ovum yang telah dibuahi selama
perkembangan
• Pada saat akan melahirkan, uterus berkontraksi
secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta
keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya
melalui proses involusi
– Dinding rahim
• Perimetrium (lapisan
peritonium), meliputi
dinding uterus bagian luar
• Myometrium (lapisan
otot), lapisan yang paling
tebal. Terdiri dari otot
polos
 Ovarium (indung telur)
 Struktur : kelenjar berbentuk biji
buah kenari, terletak di kanan
dan kiri uterus, di bawah tuba
uterina, dan terikat di sebelah
belakang oleh liigamantum latum
uteri. Ovarium berisi sejumlah
besar ovum belum matang, yang
disebut oosit primer
 Fungsi :
• Mengeluarkan progesteron
dan esterogen
• Mengeluarkan telur setiap
bulan
– Endometrium (selaput
lendir) , merupakan
lapisan bagian dalam
dari corpus uteri yang
membatasi cavum uteri.
• terdapat kubang kecil
yang merupakan muara
dari saluran kelenjar
uterus yang dapat
menghasilkan sekret
alkalis yang membasahi
cavum uteri
• Tuba uterina fallopi,
terdiri dari 4 bagian :
– Pars interstitialis
(intramuralis)
– Pars isthmica
– Pars ampularis
– infundibulum
• Ovarium
– Pada ovarium dibedakan :
• Permukaan medial yang
menghadap ke arah cavum
douglasi dan permukaan lateral
• Ujung atas yang berdekatan
dengan tubadan ujung bawah
yang berdekatan dengan uterus
• Parametrium
– Jaringan ikat yang terdapat
antara kedua lembar lig latum
– Bagian atas lig latum yang
mengandung tuba disebut
meso salpinx.
Sistem hormon wanita
Terdiri dari 3 hierarki hormon :
1) Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, hormon pelepas
gonadotropin (GnRH), meningkat dan menurun jauh lebih
drastis selam siklus seksual bulanan. Disekresikan setiap
90 menit
2) Hormon seks hipofisis anterior, hormon perangsang folikel
(FSH) dan hormon lutein (LSH). Keduanya disekresi sebagai
respons terhadap pelepasan GnRH dai hipotalamus
3) Hormon-hormon ovarium, esterogen dan progesteron,
yang disekresi oleh ovarium sebagai respons terhadap
kedua hormon seks wanita dari kelenjar hipofisis anterior
• Hormon esterogen
– Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi
terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba
uterin, uterus dan vagina
• Hormon Progesteron
– Pada wanita normal yang tidak hamil, hormon ini
disekresikan dalam jumlah cukup banyak hanya
selama separuhakhir dari setiap siklus ovarium,
ketika hormon ini disekresikan oleh korpus luteum.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
 Terjadi di dalam ovarium.Oogonium
bersifat diploid.
 Oogonium membelah diri secara
mitosis sehingga berjumlah banyak.
 Oogonium berkembang menjadi oosit
primer.
 Oosit primer membelah diri secara
meiosis menjadi oosit sekunder dan
badan kutub pertama
 Oosit sekunder mengandung kuning
telur dan sitoplasma, badan kutub
pertama merupakan inti sel yang
kemudian membelah diri menjadi
dua
 Oosit sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua
 Otid berkembang menjadi ovum yang
haploid
 Setiap oosit primer menghasilkan
satu ovum.
ovulasi
Ovulasi pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal
28 hari terjadi pada 14 hari sesudah menstruasi dimulai.
Tidak beberapa lama sebelum ovulasi, dinding luar folikel
yang menonjol akan membengkak dengan cepat, dan
daerah kecil pada bagian tengah kapsul folikular, yang
disebt stigma, an sekitar 2 menit kemudian, stigma akan
robek cukup besar,menyebabkan cairan yang kebih kental,
yang menempati bagian tengah folikel, mengalami
evaginasi keluar. Caian kental ini membawa ovum
bersamanya, yang dikelilingi oleh massa dari beberapa
raus sel granulosa kecil yang disebut korona radiata
• Hormon LH diperlukan dalam tahap ini, 2 hari
sebelum ovulasi, terdapat lonjakan LH,
terutama 16 jam sebelum ovulasi. LH
menyebabkan sekresi hormon-hormon steroid
folikular dengan cepat, yang mengandung
progesteron.
siklus menstruasi
• FSH merangsang perkembangan folikel di
ovarium
• Folikel yang berkembang akan mensekresi
estrogen (estrogen akan menghambat sekresi
FSH sehingga perkembangan folikel berhenti dan
hanya folikel yang sudah menghasilkan estrogen
yang dapat berkembang).
• Estrogen menyebabkan endometrium dalam
fase proliferasi.
• Estrogen makin tinggi dan menimbulkan umpan
balik yang positif terhadap LH sehingga kadar LH
meningkat tajam sehingga terjadilah ovulasi.
• Sisa folikel berubah menjadi corpus luteum yang
menghasilkan estrogen dan progesteron,
mulailah endometrium fase sekresi.
• Corpus liteum kemudian berubah menjadi
corpus albicant yang tak menghasilkan hormon
lagi sehingga endometrium rontok dan
terjadilah menstruasi
Perubahan sistem reproduksi wanita pada
saat kehamilan
Perubahan sistem reproduksi wanita pada
saat kehamilan
• Uterus
Uterus mempunyai kemampuan untuk membesar dengan cepat selama kehamilan dan pulih
kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. 
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot, sementara produksi miosit
yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan
elastic, terutama pada lapisan otot luar.
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi oleh hormon estrogen dan sedikit oleh
progesterone. Pada kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus didominasi oleh
desakan dari hasil konsepsi. 
Pada minggu-minggu pertama uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. 
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan seiring
dengan perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus
kesamping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.
Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak taratur dan
umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester ke dua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual.
Sampai bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu
atau dua, minggu sebelum persalinan.
• Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.
Serviks bersifat setiap katup yang menjaga janin di dalam uterus sampai akhir
kehamilan dan selama persalinan.
Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat dan
tidak beraturan. Selama kehamilan, kolagen secara aktif disintesis dan terus
menerus diremodel oleh kolagenase intraseluler yang menyingkirkan struktur
prokolagen yang tidak sempurna untuk mencegah pembentukan kolagen yang
lemah dan kolagenase ekstraseluler yang secara lambat akan melemahkan matriks
kolagen agar persalinan dapat berlangsung.
Pada akhir trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut kolagen
bersatu dengan arah parallel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak
dibanding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterm, konsentrasi air meningkat seperti juga halnya
asam hialuronat glikosaminoglikan. Penurunan konsentrasi kolagen lebih lanjut ini
secara klinis terbukti dengan melunaknya serviks.
.
• Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan


folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama
6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesterone dalam jumlah yang relatif minimal.
Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip
dengan insulin dan insulin like growth factor I & II, disekresikan
oleh korpus luteum, desidua, plasenta dan hati. Aksi biologi
utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada
saluran reproduksi, yang kemudian akan mengakomodasi
kehamilan dan keberhasilan proses persalinan. Diketahui
mempunyai efek pada perubahan struktur Biokimia serviks dan
kontraksi miometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan
preterm.
• Tuba Fallopi
Pada susunan otot tuba fallopii mengalami
sedikit hipertrofi selama kehamilan.
Epithelium mukosa tuba menjadi gepeng
dibanding dengan saat tidak hamil. Sel-sel
desidua dapat berkembang di dalam stroma
endosalping, tetapi tidak terbentuk membran
desidua yang kontinyu.
• Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia


terlihat jelas pada kulit dan otot-otot diperineum dan vulva
sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang
dikenal dengan tanda Chadwick.
Dinding vagina mengalami perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat
dan hipertrofi sel otot polos.
Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi
akan berwarna keputihan, menebal dan pH antara 3,5-6 yang
merupakan hasil dari peningkatan produksi asal laktat glikogen
yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus
acidophilus.
Sistem reproduksi laki – laki
• Genitalia externa
• Penis
terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui
uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan
posterior penis teraba lunak (dekat uretra)
dan permukaan dorsal
 mekanisme ereksi penis
ereksi adalah satu fungsi vaskular korpus
kavernosum dibawah pengendalian syaraf
otak
 Ejakulasi
pengeluaran sperma yang merupakan titik
kulminasi aksi seksual pada laki-laki

• Skrotum
kantong longgar yang tersusun atas kulit
,fasia,dan otot polos yang membungkus
dan menopang testis diluar tubuh suhu
optimum untuk produksi spermatozoa
• Testis
Tempat spermatozoa dan
hormon laki-laki dibentuk.
berbentuk seperti telur dan
banyaknya 2 buah.
fungsi :
o menghasikan hormon
teststeron dan sperma(oleh
sel interstisial)
o Membentuk gamet-gamet
baru yaitu spermatozoa(di
tubulus seminiferus)
• Duktus epididimis
saluran keluar dari testis
,panjang,berkelok
fungsi: tempat pematangan sperma
jumlah:1 pasang/individu
• Vasa deferensia/vas deferen
Saluran lurus,pendek,pembawa
sperma ke atas dan salah satu
ujungnya berakhir pada kelenjar
prostat
Letak:dibelakang kantong kemih dan
saluran bersatu duktus ejakulatoris
• Uretra
muara saluran,terdapat di dalm
penis,penis mengandung jaringan
erektilyang banyak mengandung
ruang yang berisi darah.
• Duktus ejakulator
= tempat pertemuan
pembesaran(ampula)di bagian ke 2
ujung deferen dan duktus dari vesika
seminalis,panjang kira-kira 2cm
• Uretra
= merentang dari kantung kemih
sampai ujung penis sebagai saluran
sperma dan urin
• Kelenjer aksesoris
terdiri dari:
a.sepasang vesikel seminalis
b.kelenjer prostat
c.kelenjer bulbouretral
Hormon pada reproduksi laki-laki
• Hormon testoteron
Diproduksi oleh testis. Dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun. Dan
bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan karakteristik
seks skunder laki-laki, yaitu :
o Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia laki-laki.
o Bertanggung jawab atas pendistribusian rambu yang menjadi ciri khas
laki-laki.
o Pembesaran laring dan perpanjangan serta penebalan pita suara
o Meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit
o Meningkatkan aktivitas kelenjer keringat dan kelenjer sebasea.
o Meningkatkan masa tulang dan otot
o Meningkatkan laju metabolik dasar
o Meningkatkan jumlah sel darah merah
• Hormon FSH
merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sertoli
menghasilkan androgen binding protein (ABP) dan memacu
spermatid menjadi sperma.
memiliki reseptor pada tubulus seminiferus dan diperlukan
dalam spermatogenesis.
• LH
merangsang leydig menghasilkan testosteron/ androgen.
Spermatogenesis
adalah :
Proses perkembangan spermatogenia menjadi spermatozoa
dan berlangsumg sekitar 64 hari.
Letak spermatogenesis
Spermatogonia terletak berdekatan dengan membran basalis
tubulus seminiferus yang berproliferasi melalui mitosis dan
berdiferensiasi menjadi spermatosis primer.
Kelainan reproduksi
• Epididimistis, yakni adanya infeksi pada saluran epididimis ( ductus epididimis )
pada alat reproduksi dalam pria
• Herpes, penyakit karena infeksi virus herpes yang mengakibatkan rasa gatal-gatal
dan sakit di sekitar alat kelamin
• Hipogonadisme, yaitu penurunan fungsi testis karena gangguan hormonal. Bisa
mengakibatkan infertilitas, impotensi serta tidak munculnya tanda-tanda
"kepriaan / kejantanan" seperti tidak munculnya kumis, suara seperti wanita dll.
• Kencing nanah ( Gonorrhea ), yakni penyakit kelamin yang disebabkan oleh
adanya infeksi bacteri Neisseria gonorrhoea yang dapat menyebabkan
kemandulan pada wanita. Penyakit ini tergolong PMS ( Penyakit Menular Seksual
), karena penularan terjadi melalui hubungan seksual secara bebas.
• Kriptorkidisme, yaitu terjadinya kegagalan testis turun dari rongga abdomen ke
dalam skortum pada waktu bayi
• Orkitis, yaitu peradangan pada testis karena infeksi virus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai