Anda di halaman 1dari 86

ANATOMI

FISIOLOGI ORGAN
REPRODUKSI
WANITA

Ns. Nurul Anjarwati,


Sp.Kep.An
• Anatomi sistem reproduksi wanita
dapat dibedakan atas struktur dinding
abdomen, organ genitalia eksterna,
struktur dinding pelvis dan organ
genitalia interna.
• Struktur dinding pelvis terdiri dari
struktur tulang yang meliputi os
sakrum, os.koksae, os.pubis,
os.ischium, os.illium dan struktur otot
yang terdiri dari m.levator ani,
m.coccygeus, m.obturator internus dan
m.piriformis.
• Organ genitalia eksterna meliputi
vulva yang terdiri dari mons pubis,
labia mayor, labia minor,
vestibulum vagina, klitoris, bulbus
vestibuli dan glandula vestibularis
mayor
• Organ genitalia interna meliputi:
ovarium, tuba, uterus dan vagina.
Ovarium, tuba, uterus terletak di
dalam kavum pelvis
• vagina sebagian terletak di dalam
kavum pelvis dan sebagian lagi
terletak pada perineum. Pudendum
terletak di sebelah ventral dan
kaudal dari simfisis osseum pubis.
ORGAN GENITALIA EKSTERNA
1. VULVA
Struktur vulva terletak diatas
os.pubis dan meluas ke kaudal
dibawah arkus pubis. Vulva terdiri
dari mons pubis, labia mayora,
labia minora, klitoris dan struktur
kelenjar yang bermuara pada
vestibulum vagina
Mons pubis
• Mons pubis atau mons veneris
mengandung jaringan lemak yang
menutupi simpisis pubis, diliputi
oleh rambut
Labia Mayora
• Pada bagian posterior dari mons
pubis terdapat labia mayora yang
juga terdiri dari jaringan lemak yang
diliputi oleh rambut.
• Labia mayora membentuk tepi
lateral dari vulva dan berukuran
panjang ± 7-9 cm dan lebar ± 2-4
cm. Permukaan superfisial dari labia
mayora juga dipenuhi oleh rambut.
Labia Minora
• Labia minora merupakan struktur yang tidak
berambut dan berukuran panjang ± 5 cm
dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.
• Struktur kutaneus dari labia minora tidak
terdiri dari jaringan lemak namun terdiri dari
jaringan penyambung yang memungkinkan
mobilisasi dari kulit selama proses sanggama.
• Labia minora akan bersatu pada bagian
anterior menajadi klitoris, sedangkan pada
bagian posterior bersatu pada sisi bawah dari
glandula vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris
• Klitoris merupakan bagian erektil,
disanggah oleh dua krura yang
melekat pada os pubis, disertai
bagian dorsal yang terletak diatas
rami pubis.
Vestibulum
• Vestibulum merupakan struktur
yang menyerupai biji almond dan
ditutupi disebelah lateral oleh labia
minora.
• Pada vestibulum terdapat muara
dari uretra, vagina, 2 duktus
kelenjar Bartholini dan 2 duktus
kelenjar parauretral yang disebut
sebagai Skene ducts and glands.
VAGINA
• Merupakan saluran kopulasi yang
menghubungkan vulva dan uterus.
• Jika dilakukan inspeksi vagina
melalui introitus vagina, maka
dapat dilihat dinding anterior dan
posterior yang memiliki midline
ridge yang disebut sebagai kolum
anterior dan posterior
PERINEUM
• Terdapat banyak struktur yang
menyokong perineum, diantaranya
dapat dibedakan atas diafragma
pelvis dan diafragman urogenital
ORGAN GENITALIA INTERNA
UTERUS
• Uterus adalah sebuah organ muskuler
dengan bentuk, berat, dan dimensi
yang sangat bervariasi, tergantung
pada stimulasi estrogen dan riwayat
persalinan.
• Uterus mempunyai ukuran panjang 7
- 8 cm, lebar 4 - 5 cm serta tebal 3-4
cm dan tergantung pada lig.latum.
Uterus dibagi menjadi 4 bagian
• Fundus uteri: letaknya di bagian kranial dan
mempunyai permukaan yang bundar.
• Korpus uteri: merupakan bagian yang utama,
terletak menghadap ke arah kaudal dan dorsal.
Fasies vesikalis uteri dipisahkan dari vesika
urinaria oleh spasium uterovesikalis. Fasies
intestinalis uteri dipisahkan dari kolon sigmoid
di bagian kranial dan dorsal oleh excavatio
rektouterina. Pada margo lateralis melekat
lig.latum uteri.
• Isthmus uteri: bagian ini mengecil, panjang kira-
kira 1 cm. Pada masa gravid bagian ini menjadi
bagian dari korpus uteri dan dalam klinis disebut
”segmen bawah rahim”
• Serviks uteri: letak mengarah ke kaudal dan
dorsal. Merupakan bagian yang terletak antara
isthmus uteri dan vagina.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII

• Tuba uterina berfungsi


menghubungkan ovarium dan
uterus.
• Fertilisasi terjadi pada tuba uterina
• tuba berukuran 7 – 14 cm panjang
dan dapat dibagi menjadi isthmus,
ampula dan infundibulum
OVARIUM
• Ovarium merupakan sepasang organ
yang terletak dekat pada pelvis minor
dan berukuran panjang 2,5 – 5 cm,
lebar 0,7 – 1,5 cm dengan berat 4 – 8 g.
• Ovarium berfungsi memproduksi oosit
sesudah usia pubertas dan juga
menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu
estrogen dan progesteron
Reproduksi perempuan

• Fungsi utama
– Sekresi hormon seks (ovarium)
– Produksi ovum (ovarium)
– Kehamilan dan persalinan (uterus dan canalis
servikalis)

24
• Vagina
– Dapat berkontraksi dan melebar
– Memproduksi sekret selama koitus
– Memiliki beberapa saraf sensoris
• Uterus
– Serviks  meluas sampai vagina
– Endometrium : lapisan uterus
• Tuba uterine : Tuba fallopii
– Fimbriae: perluasan seperti jari – jari
25
Fungsi Ovarium
 Oogenesis
– Oogenesis → Ovum
– Ovulasi terjadi secara periodik + 28 hari
– Siklus menstruasi
• Ovarium
• Endometrium
 Sekresi Hormon
– Sekresi seks hormon estrogen dan progesteron

26
jml kromosom
Oogonia 46
Kehidupan fetus mitosis differensiasi
Oosit primer 46
Lahir ……………..
Meiosis 1st
Anak – anak (dimulai di uterus,
lengkap sesaat
Pubertas ……….. sblm ovulasi)

Oosit Sekunder 23
Kehidupan reproduksi Meiosis 2nd
Dewasa (lengkap set. fertilisasi)
Ovum 23
27
28
Oogenesis (Pembentukan ovum)
• Oogenesis terjadi di ovarium
• Oogonia  meiosis I  oosit primer (bulan 2-3
perkembangan embrio)
• Oosit primer + sel granulosa  folikel primer/primordial
(bulan 4 – 5 perkembangan janin)
• Sel – sel granulosa sebagai barrier (= sel sertoli)
• Jaringan ikat  meningkatkan vaskular Theca interna
(bulan 6 – 7 pertumbuhan janin)
• Meiosis I selesai sebelum ovulasi
• Meiosis II terjadi jika terjadi fertilisasi
29
Bulan 4 – 5 kehidupan janin : ± 7 juta germ sel

Saat lahir : 266.000- 472.000 folikel (berisi oosit yang


perkembangannya berhenti pada propase dari meiosis I)

Saat menarche : tersisa ± 500.000

Selama kehidupan reproduksi : pelepasan folikel ± 100/bulan.


Pelepasan dapat meningkat setelah usia 35 th.

Menopause : stok folikel menurun <100

30
Pertumbuhan Folikel
• Awal tiap siklus menstruasi 10 – 25 preantral folikel mulai tumbuh
(proses recruitment),
• Seminggu kemudian folikel dominan (proses seleksi), yang lain
atresi. (Sejak di kandungan)
• 2 – 4 juta folikel dan telur (di kandungan) menjadi sebagian kecil
saja. Atresi tinggal 200.000 – 400.000 folikel ketika menarch
• Folikel dominan : cairan antrum bertambah, sel granulosa yg
mengelilingi telur (corona radiata) dan yg meneruskan diri ke telur
di sebut cumulus oophorus
• Mendekati ovulasi telur menyelesaikan meiosis yg pertama menjadi
oosit sekunder, cumulus lepas. Terjadi sekitar hari ke 14 siklus
menstruasi

31
Fungsi sel granulosa
• Memberi makan oosit
• Mensekresi zat yg mempengaruhi oosit dan sel theca
• Mensekresi cairan antrum
• Tempat aksi estrogen dan FSH dalam mengontrol perkembangan
folikel selama awal dan pertengahan fase folikuler
• Mensekresi estrogen dari androgen yang berasal dari sel theca
• Mensekresi inhibin, yg menghambat sekresi FSH melalui hipofisis
• Tempat aksi LH untuk induksi perubahan dalam oosit dan folikel saat
ovulasi dan membentuk korpus luteum

32
Pembentukan Corpus Luteum
• Setelah folikel matur mengeluarkan telur dan cairannya, sisa yang
ada di ovarium kolaps dan segera terjadi pembentukan struktur
yang disebut Corpus luteum.
• Corpus luteum mensekresi estrogen, progesteron dan inhibin
• Apabila telur tidak terfertilisasi, corpus luteum tumbuh maksimum
sekitar 10 hari dan segera terjadi degenerasi menjadi corpus
albican.
• Karena tidak berfungsinya lagi corpus luteum maka estrogen dan
progesteron menurun, vasokonstriksi pembuluh darah kontraksi
uterus dan terjadilah menstruasi

33
• Siklus menstruasi
1. Stadium menstruasi (desquamasi)
• Endometrium lepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan
• Hanya lapisan tipis (stratum basale) yang tinggal
• Stadium ini berlangsung 4 hari
• Darah haid terdiri dari : darah, potongan-potongan endometrium dan
lendir dari serviks
• Darah tdk membeku karena adanya fermen yg mencegah
pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa
• Kalau darah banyak yg keluar maka fermen tersebut tidak
mencukupi sehingga timbul bekuan darah dlm menstruasi
• Banyaknya darah selama menstruasi ± 50 – 150 cc

34
2. Stadium regenerasi
• Stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan
berlangsung ± 4 hari
• Pada saat ini tebal endometrium ±0,5 mm
• Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan berangsur
ditutup kembali oleh selaput lendir baru dari sel epitel
kelenjar endometrium

3. Stadium proliferasi
• Endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm
• Berlangsung dari hari ke 5 -14 dari hari pertama haid

35
4. Stadium sekresi
• Stadium ini endometrium tebalnya tetap tetapi bentuk
kelenjar menjadi panjang dan berkelok mengeluarkan getah
• Dalam endometrium tertimbun glikogen dan kapur (Ca)
sebagai makanan untuk ovum  stadium ini dipersiapkan
untuk menerima ovum
• Stadium ini berlangsung dari hari ke 14 – 28
• Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas
dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi

36
• Saat ovulasi perlu untuk menentukan masa subur (fertil)
oleh karena kehamilan terjadi sekitar saat ovulasi
• Ovulasi terjadi ± 14 hari sebelum haid yang akan datang
• Menentukan saat ovulasi yaitu dihitung dari haid yang
akan datang (karena stadium sekresi tetap sebaliknya
stadium proliferasi berbeda panjangnya)

37
FOLICULAR PHASE LUTHEAL PHASE

Mulai
Perdarahan

hari 1 7 14 25 28

Banyak folokel Folikel dominan Corpus luteum Degenerasi


tumbuh matang berfungsi corpus luteum

Ovarium
Terbentuk Terjadi ovulasi
folikel dominan

38
39
Pengaruh Feedback Estrogen, Progesteron dan Inhibin

• Estrogen, pada konsentrasi rendah menyebabkan hipofisis anterior


mensekresi sedikit FSH dan LH (sebagai respon thd GnRH) dan
juga menghambat neuron
 Hasil : Negative feedback inhibition sekresi FSH & LH selama
masa awal dan pertengahan fase folikular

• Inhibin berpengaruh pada hipofisis untuk menghambat sekresi


FSH
 Hasil : Negative feedback inhibition sekresi FSH sepanjang
siklus

40
Perubahan Uterus selama siklus
menstruasi
• Menstruasi phase 3–5 hr : endometrium terjadi degenerasi
menghasilkan cairan menstrual
• Proliferative phase 10 hr : antara menstruasi dan ovulasi :
endometrium terregenerasi terjadi pertumbuhan dan
menjadi tebal.
• Secretory phase : segera setelah ovulasi endometrium
mulai mensekresi zat – zat, terjadi antara ovulasi dan saat
dimulainya menstruasi berikutnya

41
• Menstruasi Ovulatoir adalah menstruasi yang didahului
oleh ovulasi (M yang normal)

• Menstruasi Anovulatoir adalah menstruasi tanpa


didahului ovulasi (tidak terjadi korpus luteum dan
pembentukan progesteron)  endometrium tetap dalam
stadium proliferasi sampai terjadi M
– Terdapat pada wanita laktasi, pubertas dan menjelang
menopause

42
Istilah-istilah haid
• Amenorrhoe : tidak menstruasi
– Kehamilan
– Penyakit, mis: TBC
– Kelainan endokrin
– Laktasi
• Menorrhagia: haid yg berlebihan banyaknya tapi menurut
siklus
– Myoma uteri
– Radang sekitar uterus
• Metrorrhagia: perdarahan tidak teratur dan tidak menurut
siklus
– Ca uteri
– Abortus incompletus
– Endometritis
• Dysmenorrhoe: nyeri waktu haid
– Radang sekitar uterus
– Keadaan yang menghalangi keluarnya darah haid
43
Hormon dari Ovarium

1. Estrogen
– Menimbulkan proliferasi endometrium
– Tanda-tanda seks sekunder
– Kontraktilitas uterus
– Fungsi lain : - mengatur haid
- terapi menopause

44
Efek estrogen
• Pubertas :
– merangsang pertumbuhan organ reproduksi internal,
genetalia eksterna dan mammae
– merangsang pertumbuhan rambut tubuh
– merangsang pertumbuhan tulang panjang dan penutupan dini
epifise
– merangsang distribusi lemak wanita

45
• Hormonal
– Merangsang sekresi GnRH, LH dan FSH (fase folikuler) dan
menghambatnya (fase luteal)
– Menurunkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin
– Meningkatkan kadar renin dan angiotensin dalam sirkulasi

• Metabolik
– Mencegah bone loss / proteksi osteoporosis

46
2. Progesteron
– Dibentuk oleh korpus luteum setelah terjadi ovulasi
– Dapat diisolir kecuali dari plasenta juga dari kelenjar suprarenalis
dan darah yang berasal dari V. Ovarica
– Kadar tertinggi pada urine dijumpai pada hari ke-20-21 setelah M
dan menurun sampai hilang 2 hari sebelum M
– Pengaruh terhadap uterus :
• Endometrium bersekresi  tebal dan oedematus 
mempermudah nidasi
• Fase sekresi  endometrium tertimbun glikogen dan mineral
(Ca) penting untuk makan ovum dan mempertahankan
kehamilan (kalau kurang mudah abortus)

47
• Terhadap dinding uterus : mengurangi kontraksi dari
pengaruh oksitosin
• Terhadap mammae : pertumbuhan acini dan lobuli
kelenjar mammae seperti pada fase post ovulatoir dan
selama kehamilan
• Rangsangan sekresi kelenjar endometrium
• Induksi mukus cervix yang kental & lengket
• Menurunkan proliferasi sel epitel vagina
• Menghambat efek “milk – inducing” dari prolaktin
• Memberikan efek feedback pada hipotalamus dan
hipofisis anterior.
48
Klimakterium
• Merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium. Bukan suatu
keadaan patologik
• Klimakterium
– Sebelum menopause disebut pra menopause
– Sesudah menopause disebut pasca menopause
• Berlangsung beberapa tahun sebelum dan
sesudah menopause
• Mulai kira-kira 6 tahun seblm menopause
dimana kadar estrogen mulai turun dan
hormon gonadotropin naik (negative feedback
terhadap produksi gonadotropin berkurang)
49
• Berakhir + 6 - 7 tahun sesudah menopause
• Ovarium kurang bereaksi terhadap
rangsangan hormon gonadotropin oleh
hipofisis (ovarium tua)
• Ovarium menua mulai usia 40 th, siklus
ovarium (pertumbuhan folikel, ovulasi dan
pembentukan korpus luteum) lambat laun
berhenti
• Wanita > 40 th : 25 % siklus haid anovulatoar

50
• Perubahan Organ Reproduksi :
Atrofi alat genetal :
– Ovarium mengecil (12 gr4 gr);
– Endometrium atrofi
– Uterus mengecil  masih dapat bereaksi
terhadap estrogen (HRT  bleeding with
drawal)
– epitel vagina menipis
– atrofi selaput lendir vagina
• Sumber estrogen dalam klimakterium
selain ovarium adalah glandula
suprarenalis
51
Menopause
• Berhentinya menstruasi secara permanen akibat
menurunnya fungsi ovarium
• Usia menopause ditentukan oleh jumlah folikel di
ovaria.
• Jumlah folikel puncak pada janin umur 7 bulan
(7000 folikel) kemudian lahir terus turun secara
linear sampai umur 40 thn, kemudian penurunan
tajam sampai tidak ada folikel yang tertinggal
(menopause)
• Umur menopause dipengaruhi: keturunan,
kesehatan umum dan pola hidup
• Menarche makin dini  makin lambat menopause
• Menopause artifisial keluhan > banyak
52
Gejala Menopause :
1. Keluhan vasomotor
– Hot flushes
– Night sweats
– Cultural differences
2. Atrofi urogenital
3. Perubahan pola haid pada masa
perimenopause
4. Gejala psikis dan sosio budaya : depresi,
palpitasi, sakit kepala, insomnia, letih,
sakit pinggang
53
• Pengaruh Menopause terhadap Fungsi
Seksual
– Perubahan Fisik vulva/ vagina  pe  aktivitas
sexsual.
– Dis pareunia
• Pengaruh Menopause terhadap Saluran
kencing
– Keluhan :
• Inkontinensia;
• Frekuensi berkemih 
• Kencing malam
• Perasaan panas pada BAK
54
• Pengaruh Menopause terhadap Gangguan
Psikologis
– Lelah, gelisah, insomnia, irritable, depresi
nyeri sendi dan otot
• Pengaruh Menopause terhadap Kardiovaskuler
– Penyakit jantung dan aterosklerosis akibat
defisiensi estrogen
• Pengaruh Menopause terhadap Osteoporosis
– Defisiensi estrogen  absorpsi kalsium  dan
kehilangan kalsium tulang 
– Faktor predisposisi : kegemukan, ras kulit
putih, inactivity dan perokok.
55
• Pengaruh menopause terhadap
demensia
– Estrogen :
• Meningkatnya persepsi sensoris,
aktivitas lokomotor, koordinasi anggota
tubuh dan keseimbangan

– Kekurangan estrogen :
• Me  kemampuan memori
• Me  daya ingat wanita pasca menopause

56
Pengaruh Menopause terhadap
Insomnia
Terapi
– Olah raga teratur  kualitas dan
kuantitas tidur 

FSH 
hot flush dan keringat 
Serotonin  dan Endorphin   kecemasan >>

Insomnia <

57
ANATOMI FISIOLOGI
ORGAN
REPRODUKSI LAKI-
LAKI
LUAR: penis dan skrotum
DALAM: testis, epididimis, vas deferens,
prostat, vesika seminalis, dan kelenjar
bulbouretral
Testis
• Testis (buah zakar)
• organ kecil berdiameter sekitar 5 cm
• membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara
optimal
• terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong
(skrotum)
• berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis) berlangsung selama 2 – 3
minggu.
• Bentuk sperma sangat kecil
• Sperma berbentuk seperti kecebong,
dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
• Testis juga memiliki tanggung jawab lain,
yaitu membuat hormon testosteron.
Hormon ini merupakan hormon yang
sangat bertanggung jawab atas
perubahan anak laki-laki menjadi dewasa.
Skrotum
• kantong kulit yang melindungi testis
• berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis
• berwarna gelap dan berlipat-lipat
• mengandung otot polos yang mengatur jarak
testis ke dinding perut
• suhu udara dingin: mengerut
• Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum
akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat
Vas deferens

• Vas deferens adalah sebuah tabung yang


dibentuk dari otot. Vas deferens membentang
dari epididimis ke uretra. Vas deferens
berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran
vas deferens menghubungkan testis dengan
kantong sperma. Kantong sperma ini
berfungsi untuk menampung sperma yang
dihasilkan oleh testis.
Epididimis

• Epididimis adalah saluran-saluran yang


lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan
membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat
pematangan sperma
Vesikula seminalis
• Alat ini berfungsi sebagai penampung
spermatozoa dari testis.
Kelenjar prostat
• Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa
untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Uretra
• Uretra merupakan saluran sperma dan urine.
Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke
luar tubuh
Penis
• dibagi menjadi dua bagian (batang dan kepala penis)
• bagian kepala : terdapat kulit yang menutupinya,
disebut preputium.
• Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk
dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi
jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
• Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi
reproduksi.
• fungsi penis : sebagai alat sanggama, saluran
pengeluaran sperma, dan urine.
Sel sperma manusia memiliki panjang
±60 μm. Dalam satu tetes semen (air
mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma
dapat bergerak aktif karena mempunyai
flagela (ekor).
Spermatogenesis

• Proses pembentukan dan pemasakan


sperma
• sperma dihasilkan oleh testis.
• terjadi di tubulus seminiferus testis.
Dalam tubulus tersebut terdapat sel
sperma, yang disebut spermatogonium.
Spermatogonium kemudian membelah
secara mitosis menghasilkan
spermatogonium yang haploid
Alat Reproduksi Laki-
laki
Fungsi utama:
• Mensekresi sex hormon (Testis)
• Memproduksi sperma (Testis)
• Mengangkut sperma dari ductus ejaculatorius
- penis
Testis
• Tubulus Seminiferous
– Sel Spermatogenic (germinal epithelium)
– Sel Leydig (mensintesis testosterone)
• Lymphatic vessels
• Blood vessels
• Nerve fibers
• Connective tissue
• Extracellular fluid
Spermatogenesis
(in seminiferous tubules)
Spermatogonia
Mitosis

Primary spermatocytes

Meiosis

Secondary spermatocytes Secondary spermatocytes

Meiosis Meiosis

Spermatid Spermatid Spermatid Spermatid

Mature Mature Mature Mature


sperm cells sperm cells sperm cells sperm cells
Pematangan
Sperma
• Spermatid => Spermatozoa (sperma)
– Chromatin: di dalam inti kepala sperma
– Pemanjangan => ekor
– Acrosome (bentuk seperti topi)
– Mitochondria
• Sel Sertoli
– Blood - testis barrier
– Nutrisi & testosterone
– Androgen Binding Protein (ABP)
– Inhibin
Transpor
sperma
• Pematangan di dalam epididymis
– Nutrisi, enzim & hormon
– Peristaltik ritmik otot polos
• Penyimpanan di vas deferens
– Concentrated (pengentalan)
– Saluran panjang & langsing (Long slender tubes)
– Pengosongan di duktus ejaculatorius
• kelenjar prostat
• otot polos & saraf simpatetik
• vesica seminalis
Organ Utama untuk Produksi,
Pematangan dan Pengangkutan
Sperma
• Testis: memproduksi sperma: mitosis, meiosis &
diferensiasi
• Epididymis: maturasi, motilitas, fertilisasi dan transportasi
sperma
• Vas defferens: menyimpan sperma
• Vesica seminalis: memproduksi cairan sperma untuk
nutrisi, terdiri dari nutrien, fruktosa, and prostaglandin
• Prostat: memproduksi cairan prostat dengan pH=6.5
(alkali) dan mengandung kalsium dan asam sitrat
• Kelenjar Bulbo - uretralis: memproduksi cairan “sebelum
diejakulasi”
• Penis: Ereksi dan ejakulasi
Aktifitas Seksual Laki-
laki
1* Rangsangan saraf sensansi seksual:
– glans penis, N. pudendalis, plexus sacralis
– medula spinalis bagian sacral
– ke area di otak
– rangsangan sensasi seksual dapat berasal dr internal:
• anal epithelium, scrotum, perineal, urethra, kelenjar prostat,
vesica seminalis, testis, vas defferens
2* Rangsangan psikis seksual laki-laki
– nocturnal emisi /mimpi basah
3* Integrasi aktifitas seksual laki-laki di medula spinalis
– faktor psikis bisa menghambat atau merangsang aktifitas seksual
– fungsi otak :  mungkin kurang berperan, karena genital stimuli
sudah cukup tetapi kombinasi stimulasi psikis dan stimulasi seksual
yg nyata (organik) adalah stimuli yg terbaik
Tahap Aktifitas Seksual
Laki-laki
1. Ereksi Penis
2. Lubrikasi
3. Emisi
4. Ejakulasi
5. Resolusi
1. Ereksi Penis
• vasodilatasi a. penis sentralis
• relaksasi jaringan erektil
 corpora cavernosa
 corpus spongiosum
 (cavernous sinusoid)
2. Lubrikasi
impuls parasimpatis  kel. uretra
kel. Bulbourethral  sekresi mucus
3. Emisi
impuls simpatis  Th-12-L2  organ genital  plexus
hypogastricus & plexus pelvik simpatikus  awal emisi
Misal:
– Kontraksi vas defferens, ampulla  pengeluaran sperma  urethra
internal
– Kontraksi mm. kelenjar prostat & vesika seminalis  penyaluran cairan
vesika seminalis dan prostat ke uretra  sperma + semen  emisi
4. Ejakulasi
Pengisian semen dan sperma dari uretra internal  rangsang
saraf sensoris n. pudendalis  sacral kontraksi ritmis dari
organ internal & mm isiokavernosus & bulbokavernosus 
menekan dasar jaringan erektil penis  ejakulasi dari uretra
internal ke uretra luar
5. Resolusi
Nilai normal analisis semen

Karakteristik Standart
 Volume ejakulasi = 1,5 – 5 ml
 Jumlah sperma = > 20 juta/ ml
 Motilitas sperma = > 60%
 Morfologi sperma = > 60% normal
 Aglutinasi sperma = Negatif
 Leukospermia = Negatif
 Hyperviskositas = Negatif
Kapasitas spermatozoa
- Waktu 1 – 10 jam
- Perubahan:
- Cairan dr tuba falopii & uterus membuang faktor yg
mensupresi aktifitas sperma
- Membran dari kepala sperma (acrosome) menjadi lemah
karena sudah ada di vagina, tidak dalam lindungan kolesterol
seperti kalau di dalam semen.
- Membran sperma menjadi lebih permiabel terhadap Ca+ 
Ca+ masuk sperma
- meningkatkan kekuatan gerakan sperma
- acrosome release enzym (hyaluronidase & proteolytic) 
ovum pecah  acrosome reaction
 sperma lebih mudah masuk  penetrasi massa sel granulosa
ovum penetrasi zona pellucida  Androgen Binding Protein (ABP)
berikatan dg reseptor protein di zona pellucida
 30 menit terjadi fusi ovum & sperma  proses fertilisasi
Mengapa Hanya Satu Sperma
untuk Satu Telur?
Mekanisme Belum Jelas
- Diduga:
* Dalam menit setelah 1 sperma penetrasi, Ca ion
difusi ke dalam membran ovum dan menyebabkan
release cortical granule dengan exocytosis dari ovum ke
ruang perivitelline.
* Granula ini berisi zat yang menyebabkan bagian
zona pellucida mencegah penambahan sperma yg
penetrasi bahkan sperma yg menempel menjadi
terlepas
Thanks
For your Attention

Anda mungkin juga menyukai