FISIOLOGI ORGAN
REPRODUKSI
WANITA
• Fungsi utama
– Sekresi hormon seks (ovarium)
– Produksi ovum (ovarium)
– Kehamilan dan persalinan (uterus dan canalis
servikalis)
24
• Vagina
– Dapat berkontraksi dan melebar
– Memproduksi sekret selama koitus
– Memiliki beberapa saraf sensoris
• Uterus
– Serviks meluas sampai vagina
– Endometrium : lapisan uterus
• Tuba uterine : Tuba fallopii
– Fimbriae: perluasan seperti jari – jari
25
Fungsi Ovarium
Oogenesis
– Oogenesis → Ovum
– Ovulasi terjadi secara periodik + 28 hari
– Siklus menstruasi
• Ovarium
• Endometrium
Sekresi Hormon
– Sekresi seks hormon estrogen dan progesteron
26
jml kromosom
Oogonia 46
Kehidupan fetus mitosis differensiasi
Oosit primer 46
Lahir ……………..
Meiosis 1st
Anak – anak (dimulai di uterus,
lengkap sesaat
Pubertas ……….. sblm ovulasi)
Oosit Sekunder 23
Kehidupan reproduksi Meiosis 2nd
Dewasa (lengkap set. fertilisasi)
Ovum 23
27
28
Oogenesis (Pembentukan ovum)
• Oogenesis terjadi di ovarium
• Oogonia meiosis I oosit primer (bulan 2-3
perkembangan embrio)
• Oosit primer + sel granulosa folikel primer/primordial
(bulan 4 – 5 perkembangan janin)
• Sel – sel granulosa sebagai barrier (= sel sertoli)
• Jaringan ikat meningkatkan vaskular Theca interna
(bulan 6 – 7 pertumbuhan janin)
• Meiosis I selesai sebelum ovulasi
• Meiosis II terjadi jika terjadi fertilisasi
29
Bulan 4 – 5 kehidupan janin : ± 7 juta germ sel
30
Pertumbuhan Folikel
• Awal tiap siklus menstruasi 10 – 25 preantral folikel mulai tumbuh
(proses recruitment),
• Seminggu kemudian folikel dominan (proses seleksi), yang lain
atresi. (Sejak di kandungan)
• 2 – 4 juta folikel dan telur (di kandungan) menjadi sebagian kecil
saja. Atresi tinggal 200.000 – 400.000 folikel ketika menarch
• Folikel dominan : cairan antrum bertambah, sel granulosa yg
mengelilingi telur (corona radiata) dan yg meneruskan diri ke telur
di sebut cumulus oophorus
• Mendekati ovulasi telur menyelesaikan meiosis yg pertama menjadi
oosit sekunder, cumulus lepas. Terjadi sekitar hari ke 14 siklus
menstruasi
31
Fungsi sel granulosa
• Memberi makan oosit
• Mensekresi zat yg mempengaruhi oosit dan sel theca
• Mensekresi cairan antrum
• Tempat aksi estrogen dan FSH dalam mengontrol perkembangan
folikel selama awal dan pertengahan fase folikuler
• Mensekresi estrogen dari androgen yang berasal dari sel theca
• Mensekresi inhibin, yg menghambat sekresi FSH melalui hipofisis
• Tempat aksi LH untuk induksi perubahan dalam oosit dan folikel saat
ovulasi dan membentuk korpus luteum
32
Pembentukan Corpus Luteum
• Setelah folikel matur mengeluarkan telur dan cairannya, sisa yang
ada di ovarium kolaps dan segera terjadi pembentukan struktur
yang disebut Corpus luteum.
• Corpus luteum mensekresi estrogen, progesteron dan inhibin
• Apabila telur tidak terfertilisasi, corpus luteum tumbuh maksimum
sekitar 10 hari dan segera terjadi degenerasi menjadi corpus
albican.
• Karena tidak berfungsinya lagi corpus luteum maka estrogen dan
progesteron menurun, vasokonstriksi pembuluh darah kontraksi
uterus dan terjadilah menstruasi
33
• Siklus menstruasi
1. Stadium menstruasi (desquamasi)
• Endometrium lepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan
• Hanya lapisan tipis (stratum basale) yang tinggal
• Stadium ini berlangsung 4 hari
• Darah haid terdiri dari : darah, potongan-potongan endometrium dan
lendir dari serviks
• Darah tdk membeku karena adanya fermen yg mencegah
pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa
• Kalau darah banyak yg keluar maka fermen tersebut tidak
mencukupi sehingga timbul bekuan darah dlm menstruasi
• Banyaknya darah selama menstruasi ± 50 – 150 cc
34
2. Stadium regenerasi
• Stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan
berlangsung ± 4 hari
• Pada saat ini tebal endometrium ±0,5 mm
• Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan berangsur
ditutup kembali oleh selaput lendir baru dari sel epitel
kelenjar endometrium
3. Stadium proliferasi
• Endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm
• Berlangsung dari hari ke 5 -14 dari hari pertama haid
35
4. Stadium sekresi
• Stadium ini endometrium tebalnya tetap tetapi bentuk
kelenjar menjadi panjang dan berkelok mengeluarkan getah
• Dalam endometrium tertimbun glikogen dan kapur (Ca)
sebagai makanan untuk ovum stadium ini dipersiapkan
untuk menerima ovum
• Stadium ini berlangsung dari hari ke 14 – 28
• Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas
dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi
36
• Saat ovulasi perlu untuk menentukan masa subur (fertil)
oleh karena kehamilan terjadi sekitar saat ovulasi
• Ovulasi terjadi ± 14 hari sebelum haid yang akan datang
• Menentukan saat ovulasi yaitu dihitung dari haid yang
akan datang (karena stadium sekresi tetap sebaliknya
stadium proliferasi berbeda panjangnya)
37
FOLICULAR PHASE LUTHEAL PHASE
Mulai
Perdarahan
hari 1 7 14 25 28
Ovarium
Terbentuk Terjadi ovulasi
folikel dominan
38
39
Pengaruh Feedback Estrogen, Progesteron dan Inhibin
40
Perubahan Uterus selama siklus
menstruasi
• Menstruasi phase 3–5 hr : endometrium terjadi degenerasi
menghasilkan cairan menstrual
• Proliferative phase 10 hr : antara menstruasi dan ovulasi :
endometrium terregenerasi terjadi pertumbuhan dan
menjadi tebal.
• Secretory phase : segera setelah ovulasi endometrium
mulai mensekresi zat – zat, terjadi antara ovulasi dan saat
dimulainya menstruasi berikutnya
41
• Menstruasi Ovulatoir adalah menstruasi yang didahului
oleh ovulasi (M yang normal)
42
Istilah-istilah haid
• Amenorrhoe : tidak menstruasi
– Kehamilan
– Penyakit, mis: TBC
– Kelainan endokrin
– Laktasi
• Menorrhagia: haid yg berlebihan banyaknya tapi menurut
siklus
– Myoma uteri
– Radang sekitar uterus
• Metrorrhagia: perdarahan tidak teratur dan tidak menurut
siklus
– Ca uteri
– Abortus incompletus
– Endometritis
• Dysmenorrhoe: nyeri waktu haid
– Radang sekitar uterus
– Keadaan yang menghalangi keluarnya darah haid
43
Hormon dari Ovarium
1. Estrogen
– Menimbulkan proliferasi endometrium
– Tanda-tanda seks sekunder
– Kontraktilitas uterus
– Fungsi lain : - mengatur haid
- terapi menopause
44
Efek estrogen
• Pubertas :
– merangsang pertumbuhan organ reproduksi internal,
genetalia eksterna dan mammae
– merangsang pertumbuhan rambut tubuh
– merangsang pertumbuhan tulang panjang dan penutupan dini
epifise
– merangsang distribusi lemak wanita
45
• Hormonal
– Merangsang sekresi GnRH, LH dan FSH (fase folikuler) dan
menghambatnya (fase luteal)
– Menurunkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin
– Meningkatkan kadar renin dan angiotensin dalam sirkulasi
• Metabolik
– Mencegah bone loss / proteksi osteoporosis
46
2. Progesteron
– Dibentuk oleh korpus luteum setelah terjadi ovulasi
– Dapat diisolir kecuali dari plasenta juga dari kelenjar suprarenalis
dan darah yang berasal dari V. Ovarica
– Kadar tertinggi pada urine dijumpai pada hari ke-20-21 setelah M
dan menurun sampai hilang 2 hari sebelum M
– Pengaruh terhadap uterus :
• Endometrium bersekresi tebal dan oedematus
mempermudah nidasi
• Fase sekresi endometrium tertimbun glikogen dan mineral
(Ca) penting untuk makan ovum dan mempertahankan
kehamilan (kalau kurang mudah abortus)
47
• Terhadap dinding uterus : mengurangi kontraksi dari
pengaruh oksitosin
• Terhadap mammae : pertumbuhan acini dan lobuli
kelenjar mammae seperti pada fase post ovulatoir dan
selama kehamilan
• Rangsangan sekresi kelenjar endometrium
• Induksi mukus cervix yang kental & lengket
• Menurunkan proliferasi sel epitel vagina
• Menghambat efek “milk – inducing” dari prolaktin
• Memberikan efek feedback pada hipotalamus dan
hipofisis anterior.
48
Klimakterium
• Merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium. Bukan suatu
keadaan patologik
• Klimakterium
– Sebelum menopause disebut pra menopause
– Sesudah menopause disebut pasca menopause
• Berlangsung beberapa tahun sebelum dan
sesudah menopause
• Mulai kira-kira 6 tahun seblm menopause
dimana kadar estrogen mulai turun dan
hormon gonadotropin naik (negative feedback
terhadap produksi gonadotropin berkurang)
49
• Berakhir + 6 - 7 tahun sesudah menopause
• Ovarium kurang bereaksi terhadap
rangsangan hormon gonadotropin oleh
hipofisis (ovarium tua)
• Ovarium menua mulai usia 40 th, siklus
ovarium (pertumbuhan folikel, ovulasi dan
pembentukan korpus luteum) lambat laun
berhenti
• Wanita > 40 th : 25 % siklus haid anovulatoar
50
• Perubahan Organ Reproduksi :
Atrofi alat genetal :
– Ovarium mengecil (12 gr4 gr);
– Endometrium atrofi
– Uterus mengecil masih dapat bereaksi
terhadap estrogen (HRT bleeding with
drawal)
– epitel vagina menipis
– atrofi selaput lendir vagina
• Sumber estrogen dalam klimakterium
selain ovarium adalah glandula
suprarenalis
51
Menopause
• Berhentinya menstruasi secara permanen akibat
menurunnya fungsi ovarium
• Usia menopause ditentukan oleh jumlah folikel di
ovaria.
• Jumlah folikel puncak pada janin umur 7 bulan
(7000 folikel) kemudian lahir terus turun secara
linear sampai umur 40 thn, kemudian penurunan
tajam sampai tidak ada folikel yang tertinggal
(menopause)
• Umur menopause dipengaruhi: keturunan,
kesehatan umum dan pola hidup
• Menarche makin dini makin lambat menopause
• Menopause artifisial keluhan > banyak
52
Gejala Menopause :
1. Keluhan vasomotor
– Hot flushes
– Night sweats
– Cultural differences
2. Atrofi urogenital
3. Perubahan pola haid pada masa
perimenopause
4. Gejala psikis dan sosio budaya : depresi,
palpitasi, sakit kepala, insomnia, letih,
sakit pinggang
53
• Pengaruh Menopause terhadap Fungsi
Seksual
– Perubahan Fisik vulva/ vagina pe aktivitas
sexsual.
– Dis pareunia
• Pengaruh Menopause terhadap Saluran
kencing
– Keluhan :
• Inkontinensia;
• Frekuensi berkemih
• Kencing malam
• Perasaan panas pada BAK
54
• Pengaruh Menopause terhadap Gangguan
Psikologis
– Lelah, gelisah, insomnia, irritable, depresi
nyeri sendi dan otot
• Pengaruh Menopause terhadap Kardiovaskuler
– Penyakit jantung dan aterosklerosis akibat
defisiensi estrogen
• Pengaruh Menopause terhadap Osteoporosis
– Defisiensi estrogen absorpsi kalsium dan
kehilangan kalsium tulang
– Faktor predisposisi : kegemukan, ras kulit
putih, inactivity dan perokok.
55
• Pengaruh menopause terhadap
demensia
– Estrogen :
• Meningkatnya persepsi sensoris,
aktivitas lokomotor, koordinasi anggota
tubuh dan keseimbangan
– Kekurangan estrogen :
• Me kemampuan memori
• Me daya ingat wanita pasca menopause
56
Pengaruh Menopause terhadap
Insomnia
Terapi
– Olah raga teratur kualitas dan
kuantitas tidur
FSH
hot flush dan keringat
Serotonin dan Endorphin kecemasan >>
Insomnia <
57
ANATOMI FISIOLOGI
ORGAN
REPRODUKSI LAKI-
LAKI
LUAR: penis dan skrotum
DALAM: testis, epididimis, vas deferens,
prostat, vesika seminalis, dan kelenjar
bulbouretral
Testis
• Testis (buah zakar)
• organ kecil berdiameter sekitar 5 cm
• membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara
optimal
• terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong
(skrotum)
• berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis) berlangsung selama 2 – 3
minggu.
• Bentuk sperma sangat kecil
• Sperma berbentuk seperti kecebong,
dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
• Testis juga memiliki tanggung jawab lain,
yaitu membuat hormon testosteron.
Hormon ini merupakan hormon yang
sangat bertanggung jawab atas
perubahan anak laki-laki menjadi dewasa.
Skrotum
• kantong kulit yang melindungi testis
• berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis
• berwarna gelap dan berlipat-lipat
• mengandung otot polos yang mengatur jarak
testis ke dinding perut
• suhu udara dingin: mengerut
• Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum
akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat
Vas deferens
Primary spermatocytes
Meiosis
Meiosis Meiosis
Karakteristik Standart
Volume ejakulasi = 1,5 – 5 ml
Jumlah sperma = > 20 juta/ ml
Motilitas sperma = > 60%
Morfologi sperma = > 60% normal
Aglutinasi sperma = Negatif
Leukospermia = Negatif
Hyperviskositas = Negatif
Kapasitas spermatozoa
- Waktu 1 – 10 jam
- Perubahan:
- Cairan dr tuba falopii & uterus membuang faktor yg
mensupresi aktifitas sperma
- Membran dari kepala sperma (acrosome) menjadi lemah
karena sudah ada di vagina, tidak dalam lindungan kolesterol
seperti kalau di dalam semen.
- Membran sperma menjadi lebih permiabel terhadap Ca+
Ca+ masuk sperma
- meningkatkan kekuatan gerakan sperma
- acrosome release enzym (hyaluronidase & proteolytic)
ovum pecah acrosome reaction
sperma lebih mudah masuk penetrasi massa sel granulosa
ovum penetrasi zona pellucida Androgen Binding Protein (ABP)
berikatan dg reseptor protein di zona pellucida
30 menit terjadi fusi ovum & sperma proses fertilisasi
Mengapa Hanya Satu Sperma
untuk Satu Telur?
Mekanisme Belum Jelas
- Diduga:
* Dalam menit setelah 1 sperma penetrasi, Ca ion
difusi ke dalam membran ovum dan menyebabkan
release cortical granule dengan exocytosis dari ovum ke
ruang perivitelline.
* Granula ini berisi zat yang menyebabkan bagian
zona pellucida mencegah penambahan sperma yg
penetrasi bahkan sperma yg menempel menjadi
terlepas
Thanks
For your Attention