Anda di halaman 1dari 44

Anatomi Fisiologi Organ

Reproduksi

By. Mirha W. Tongko


Fungsi sitem reproduksi wanita dikendalikan/
dipengaruhi oleh hormon-hormon gonadotropin/
steroid dari poros hormonal thalamus –
hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.
Terdiri atas organ genitalia eksterna dan interna,
sebagian besar terletak dalam rongga panggul
GENITALIA EKSTERNA

Vulva :
• Mons pubis / mons
veneris
• Labia mayora
• Labia minora
• Clitoris
• Vestibulum
• Orificium vagina
• Perineum
Anatomi Saluran Reproduksi
Wanita
VULVA

Struktur vulva terletak diatas os.pubis


dan meluas ke kaudal dibawah arkus
pubis. Vulva terdiri dari mons pubis,
labia mayora, labia minora, klitoris dan
struktur kelenjar yang bermuara pada
vestibulum vagina
Mons veneris/pubis

• Bagian yang menonjol berupa tonjolan


lemak yang besar terletak di di atas
 simfisis pubis. Area ini mulai ditumbuhi
bulu pada masa pubertas (Syaifudin,
1997).
Labia Mayora (bibir besar)

• Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha


bagian atas. Labia mayora banyak
mengandung urat syaraf (Syaifudin,
1997). Labia mayora merupakan struktur
terbesar genetalia eksterna wanita dan
mengelilingi organ lainnya, yang berakhir
pada mons pubis.
Labia Minora (bibir kecil)

• Berada di sebelah dalam labia mayora.


Jadi untuk memeriksa labia minora, harus
membuka labia mayora terlebih dahulu.
Klitoris
• Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira
sebesar biji kacang hijau yang dapat
mengeras dan tegang (erectil) yang
mengandung urat saraf (Syaifudin, 1997),
jadi homolog dengan penis dan
merupakan organ perangsang seksual
pada wanita.
Vestibulum (serambi
• )
• Merpakan rongga yang berada di antara
bibir kecil (labia minora), muka belakang
dibatasi oleh klitoris dan perineum.
Dalam vestibulum terdapat muara-muara
dari : liang senggama (introitus
vagina),urethra,kelenjar bartolini, dan
kelenjar skene kiri dan kanan (Syaifudin,
1997).
Himen (selaput dara)
• Lapisan/membran tipis yang menutupi sebagian
besar dari liang senggama, ditengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar,
letaknya mulut vagina pada bagian ini, bentuknya
berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit.
Konsistensinya ada yang kaku, dan ada yang
lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang
dapat dilalui satu jari (Syaifudin,1997). Himen
mungkin tetap ada selama pubertas atau saat
hubungan seksual pertama kali.
Vagina (liang
kemaluan)
Uterus
Salping / tuba
falopii
Ovarium
VAGINA
• Merupakan saluran kopulasi yang
menghubungkan vulva dan uterus.
• Jika dilakukan inspeksi vagina melalui
introitus vagina, maka dapat dilihat dinding
anterior dan posterior yang memiliki
midline ridge yang disebut sebagai kolum
anterior dan posterior
UTERUS
• Uterus adalah sebuah organ muskuler
dengan bentuk, berat, dan dimensi yang
sangat bervariasi, tergantung pada
stimulasi estrogen dan riwayat persalinan.
• Uterus mempunyai ukuran panjang 7 - 8
cm, lebar 4 - 5 cm serta tebal 3-4 cm dan
tergantung pada lig.latum.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII

• Tuba uterina berfungsi menghubungkan


ovarium dan uterus.
• Fertilisasi terjadi pada tuba uterina
• tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan
dapat dibagi menjadi isthmus, ampula dan
infundibulum
OVARIUM
• Ovarium merupakan sepasang organ yang
terletak dekat pada pelvis minor dan berukuran
panjang 2,5 – 5 cm, lebar 0,7 – 1,5 cm dengan
berat 4 – 8 g.
• Ovarium berfungsi memproduksi oosit
sesudah usia pubertas dan juga menghasilkan
2 jenis hormon, yaitu estrogen dan progesteron
Organ reproduksi pria

1. Eksterna : - Penis
- Scrotum

2. Interna : - Testis dan Epididimis


- Saluran keluar testis
- Kelenjar aksesoris
• 1. Testicles
2. Epididymis
3. Corpus cavernosa
4. Foreskin
5. Frenulum
6. Urethral opening
7. Glans penis
8. Corpus spongiosum
9. Penis
10. Scrotum
GENITALIA EKSTERNA

• SKROTUM
• Kantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan
sejumlah kelenjar lemak dan keringat
• Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperatur
• PENIS
• Organ untuk kopulasi
• Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus
spongiosum
• Corpus cavernosum penis : disebelah
dorsal,dibungkus t.albugenia tebal ± 0,5 mm,
ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen sirkuler
(sblh dlm) dan longitudinale (luar)

• Corpus spongiosum penis : disebelah


ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae lebih padat &
kecil2,bgn tengah ditembus o/ urethra
GENITALIA INTERNA

A. TESTIS dan EPIDIDYMIS


TESTIS
• Organ primer untuk reproduksi pria
• Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui
kanalis inguinalis ke dalam skrotum
• Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
• Fungsi :
• Kelenjar endokrin : hormon testosteron
• Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
• Tidak terdapat dalam tubuh
• Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus &
Struktur dalam
Epididymis

• Saluran transport sperma pertama


• caput, corpus dan cauda
• Mempunyai 4 fungsi :
• 1) Transpor sperma
• 2) konsentrasi sperma
• 3) Penyimpanan sperma
• 4) Maturasi/pematangan sperma
(khususnya di daerah cauda)
B. Saluran Keluar Testis
Komponen :
a. Tubulus semineferus convolutus 
spermatogenesis
b. Tubulus semiferus rectus
c. Rete Testis
d. Duktuli Efferentes
e. Duktus Epididymidis  pematangan sperma
f. Duktus Deferen (Vas deferen)
g. Duktus Ejaculatorius
C. Kelenjar Aksesoris Pria

1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris
1. Sekret Vesikula Seminalis 
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata 
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen),
spermin,spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi
kehidupan spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan
4. Kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian
pangkal uretra.
SPERMATOGENESIS
1. Fase proliferasi : saat pubertas sel primordial
mitosis menghasilkan spermatogonia
2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia menjadi
spermatocytus primarius
3. Fase Pematangan : spermatocytus primarius
bermeiosis I menjadi secundaris, bermeiosis ke II
menjadi spermatidium  kromosom (haploid)
23, XY atau XX
4. Fase Transformasi : spermatid menjadi
spermatozoon  Spermiogenesis
TESTOSTERON:
1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi dan sifat
seks sekunder : kumis, jenggot, rambut dada, suara dan
libido
Air mani  sperma dan plasma semen.
sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml, bergerak
aktif 8-24 jam
semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh

Anda mungkin juga menyukai