Anda di halaman 1dari 41

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM

REPRODUKSI WANITA DAN


PERMASALAHANNYA

RITA WULANSARI, SKM


ALAT REPRODUKSI WANITA

Terdiri :
1. Eksternal
2. Internal,
3. Hormon-hormon , Fungsi sistem reproduksi
wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh
hormon-hormon gondaotropin / steroid dari
poros hormonal thalamus - hipothalamus -
hipofisis - adrenal - ovarium.

4. Payudara organ/sistem
ekstragonad/ekstragenital yang juga
merupakan organ pelengkap reproduksi
A.GENITALIA EKSTERNA

• Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi
perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora,
labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium
urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding
vagina.

Mons pubis / mons veneris


Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi
rambut pubis  berfungsi sebagai penahan
masuknya bakteri/infeksi.
• Labia mayora
Merupakan bibir besar terdiri dari jaringan otot polos
dan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan
belakang, mengandung pembuluh darah dan syaraf.
Homolog dengan skrotum pada pria.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu
(pada commisura posterior).

Labia minora
Bibir kecil merupakan lipatan jaringan tipis di balik
labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung
serabut saraf. Ke atas menyatu pada klitoris dan
kebawah pada fourcet
• Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di
bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang
tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog dengan penis pada pria.
Terdapat banyak pembuluh darah dan ujung serabut
saraf, sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah
fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus
urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae
externum, introitus vaginae, ductus glandulae
Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri.
Pada saat ada rangsangan akan keluar cairan dari
kelenjar bartolin dan kel skene tsb
• Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada
gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa
yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa
robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk
aliran darah menstruasi, dapat berbentuk
bulan sabit, bulat, oval, septum atau fimbriae.
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat
robek dan bentuk lubang menjadi tidak
beraturan dengan robekan
• Corrunculae myrtiformis adalah sisa2
selaput dara yang robek yang tampak
pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya
primer tidak berlubang (hymen
imperforata) menutup total lubang
vagina, dapat menyebabkan darah
menstruasi terkumpul di rongga
genitalia interna.
• Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan
tepi depan anus. Terletak antara anus
dan vagina.

• Perineum meregang pada persalinan,


kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk
memperbesar jalan lahir dan mencegah
ruptur.
B. GENITALIA INTERNA

1. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung/lorong
lanjutan dari introitus vagina Daerah di sekitar cervix
disebut fornix Vagina memiliki dinding yang elastis.
.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus
pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi
(persetubuhan).
.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah
sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat
sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
2. Uterus
Suatu organ berbentuk seperti buah pir, teretak di
dalam rongga panggul, berat normal 30 – 60 gram dan
pada ahir kehamilan sampai 1000 gram. Terdiri dari 3
lapisan :perimetrium, miometrium dan endometrium
paling dalam

Fungsi.
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat
implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding
uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi
dikeluarkan.

Terdiri dari corpus, fundus, isthmus dan serviks uteri.


Gambar Uterus
• Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars
vaginalis (berbatasan / menembus dinding
dalam vagina) . Sebelum melahirkan
(nullipara/primigravida) lubang ostium
externum bulat kecil, setelah melahirkan
berbentuk garis melintang. Kelenjar mukosa
serviks menghasilkan lendir getah serviks yang
mengandung glikoprotein kaya karbohidrat
(musin) dan larutan berbagai garam, peptida
dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas
lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
• Corpus uteri
Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke
anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks
uterus bervariasi selama pertumbuhan dan
perkembangan wanita

Fundus uteri - bagian atas/puncat dari uterus

• Ligamenta  penyangga uterus


Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri,
ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum
sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Fungsi uterus salah satunya adalah untuk tempat janin
tumbuh
3. Salping / Tuba Falopii
Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm,
berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari
ovarium sampai cavum uteri.

Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa,


muskular (longitudinal dan sirkular) serta
mukosa dengan epitel bersilia.

Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica,


pars ampularis, serta pars infundibulum
dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan
ketebalan dinding yang berbeda-beda pada
setiap bagiannya.
4. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga
peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai
jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari
korteks dan medula. Ovarium sejak wanita dilahirkan sudah
memiliki 100.000 – 600.000 ovum yang akan matang pada
pubertas dan setiap bulan dikeluarkan satu dari ovarium

Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel


menjadi ovum. Pengeluaran hormon estrogen dan progesteron.
Dan pengaturan haid

ovulasi (pengeluaran ovum)  merupakan masa subur wanita yang


terjadi setiap bulan satu kali pada hari ke 14 sebelum haid yad

Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum


infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi
dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
Gambar ovarium, fimbriae dan ovum
4. HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)


Diproduksi di hipotalamus, kemudian
dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan
melepaskan hormon-hormon gonadotropin
(FSH / LH ).
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis
anterior, sebagai respons terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan
pematangan folikel dan sel-sel granulosa di
ovarium wanita (pada pria : memicu
pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu
paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam),
sering tidak ditemukan dalam darah.
Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin
dari sel-sel granulosa ovarium, melalui
mekanisme feedback negatif.
b. LH (Luteinizing Hormone)
LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi
korpus luteum pascaovulasi dalam
menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif,
kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase
siklus.

c. ICSH (Interstitial Cell Stimulating


Hormone)
Diproduksi di hipofisis anterior. Bersama FSH
dan LH berfungsi memicu perkembangan
folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan
juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus .
d. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka
interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam
jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar
adrenal.Selama kehamilan, diproduksi juga oleh
plasenta.

• Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan


(proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan
pengentalan lendir serviks.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas
sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang.
• Kulit : menghaluskan dan elastisitas kulit
e. Progesteron
Progesteron diproduksi terutama di korpus
luteum di ovarium, sebagian diproduksi di
kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan
yang optimal jika terjadi implantasi.

f.
f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu
oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin
meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada
trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian
naik kembali sampai akhir trimester ketiga
(sekitar 10.000 mU/ml).

Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan


fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat
dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
h. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas
memicu produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara.
Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan
sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh
plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak
terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.

Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap


hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan
(hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan
pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan
haid berupa amenorhea.
4. ORGAN PELENGKAP REPRODUKSI

PAYUDARARA
Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar
mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40
lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di
bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air
susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui
duktus yang bermuara di daerah papila / puting.

Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi


hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan.
Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang,
termasuk sebagai sexually responsive organ.
Gambar payudara dari samping
Beberapa masalah pada
sistem reproduksi wanita
• Kelainan organ/alat reproduksi
• Kelainan haid : dysmenore ( haid yang sakit), amenorhore(
tidak haid), Haid tidak teratur. Menopause
• Infeksi : Keputihan, jamur, PMS
• Tumor jinak/ganas : Myoma ( tumor uterus), Fam ( Fibro
adenoma mamae), Kista, Ca ovarium, servik, payudara dll
• Kelainan koitus : Vaginismus ( spasme pada vagina ),
Dispareuni ( Koitus yang sakit ), Frigiditas ( libido sangat
kurang)
• Infertil ( Ketidak suburan )
• Kelainan payudara ( bentuk, tempat tumbuhnya dll)
Kelainan alat reproduksi
a. Tidak memiliki uterus
b. Letak/ bentuk uterus tidak normal
c. Organ tidak berkembang / Hymen tidak
berlubang.
d. Kelainan infeksi, Ca dan tempat tumbuh
payudara
e. Infeksi portio/ca dan
prolapsus uteri
Tumor pada vulva
• Myoma pada uterus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai