Anda di halaman 1dari 62

ALAT REPRODUKSI WANITA

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin /
steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

GENITALIA EKSTERNA

Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-
kelenjar pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris


Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus
vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat
pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis
yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf,
sangat sensitif.

Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari
sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus
glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina


Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu
selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit,
bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek
dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae).
Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah
melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial
dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi
dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina
memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis,
berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk
kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam
secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis
(m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar
jalan lahir dan mencegah ruptur.

GENITALIA INTERNA

Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam
vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat
(kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis
uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum
melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat
melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke
kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah
serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam,
peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke
dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium
yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh
hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior,
fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan
perkembangan wanita (gambar).

Ligamenta penyangga uterus


Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii,
ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina,
ligamentum rectouterina.

Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang
aorta abdominalis.

Salping / Tuba Falopii


Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14
cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa
dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan
fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap
bagiannya (gambar).

Pars isthmica (proksimal/isthmus)


Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer
gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan.
Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari
korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel
germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum),
sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh
korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui
perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan
jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri
renalis.

CATATAN :
Letak / hubungan anatomik antara organ2 reproduksi (uterus, adneksa, dsb) dengan organ2
sekitarnya di dalam rongga panggul (rektum, vesika urinaria, uretra, ureter, peritoneum dsb),
vaskularisasi dan persarafannya, silakan baca sendiri.

ORGAN REPRODUKSI / ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL

Payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa
payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap
lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air
susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting.
Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin
pascapersalinan.
Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.

Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif secara
seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.
Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal
kulit) yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di
kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di dalam urine,
plasma, keringat dan liur.

POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior
ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada
daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang
penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai “tempat roh”.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya melatonin
menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi gonadotropin
dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari gonad. Diduga
mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.

Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior
(neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), TRH
(Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing Hormone) , GHRH (Growth
Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-
hormon penghambat : PIF (Prolactin Inhibiting Factor).

Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu
perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH – Follicle Stimulating Hormone) dan
hormon lutein (LH – luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon
metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri yaaa…)

Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan
progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.

Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi,
kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa
darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.
Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium.

(gambar)
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like pattern of
glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear vacuoles, alignment
of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and stromal
hemorrhage.

HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)


Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior
untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu
pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria :
memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak
ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium,
melalui mekanisme feedback negatif.

LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)


Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu
paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).

Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer,
dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon
androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ
reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi
tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat
diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di
kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang
optimal jika terjadi implantasi.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya
makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml),
kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai
akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-
hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin


Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi
air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur
dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya
berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi
dan gangguan haid berupa amenorhea.

Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.


Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut
dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara. Merupakan saluran muskulo-
membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar.Bagian ototnya
berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan
dilatih. Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler (berkerut) yang disebut “rugae”. Dinding
depan vagina berukuran 9cm dan dinding belakangnya 11cm. Selaput vagina tidak mempunyai
kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim atau lapisan dalam
rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina disebut “porsio” (leher rahim). Vagina
(saluran senggama) mempunyai fungsi penting :
- Sebagai jalan lahir bagian lunak,
- Sebagai sarana hubungan seksual,
- Saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh bakteri Doderlein,
sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu
:Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi
vulva. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva.
3. Mons pubis (Mons Veneris) Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di
bawahnya terdapat jaringan lemak menutupi tulang kemaluan /simphisis. Mons veneris ditutupi
rambut kemaluan.Fungsi Mons veneris adalah sebagai pelindung terhadap benturan-benturan
dari luar dan dapat menghindari infeksi dari luar juga berfungsi melindungi organ seksual bagian
dalam dan untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
4. Klitoris (kelentit) adalah organ yang paling peka terhadap rangsangan. Klitoris merupakan
suatu bangunan yang terdiri dari:
- Glans klitoris
- Korpus klitoris
- Krura klitoris
Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak pembuluh darah
dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks. Merupakan daerah erotik utama pada
wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
5. Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan elastis dari kulit, berfungsi menutup dan
melindungi struktur alat kelamin. Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah
dan bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar
lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak,
bagian ini mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan seks. Berfungsi
untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat
menerima rangsangan seksual.
6. Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kulit sebelah dalam, yang Labia minora letaknya
di sebelah dalam dari labia mayora dan lebih tipis, yang dapat menegang bila ada rangsangan
seksual. Bagian depannya mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah,
sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit
skrotum pada pria. Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan
daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
7. Perineum adalah jaringan otot yang berbeda di antara vagina dan anus yang menopang rongga
panggul dan membantu menjaga organ panggul tetap pada tempatnya.
8. Vestibulum adalah bagian kelamin yang dibatasi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas
oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat
muara vagina (liang senggama), saluran kencing, kelenjar Bartholini dan kelenjar Skene
(kelenjar ini akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks
sehingga memudahkan penetrasi penis). Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada
rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
9. Himen (selaput dara) merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar.
Pada umumnya himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan
yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim).Pada
perempuan yang tidak mempunyai introitus himenalis disebut Atresia Himenalis (Hymen
Inferforata), akibatnya darah mens tidak bisa keluar,
Pada saat hubungan seks pertama himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah
melahirkan himen merupakan tonjolan kecil yang disebut kurunkula mirtiformis.

10.Introitus / orificium vagina


Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu
selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit,
bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek
dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae).
Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah
melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

11.Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium (Indung Telur) merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan
terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti : Estrogen yang berfungsi untuk
mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel
ovum.Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan. Indung telur terletak
antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan
ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung telur merupakan sumber
hormonal perempuan yang paling utama, sehingga mempunyai dampak keperempuanan dalam
pengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur (ovum) setiap bulan silih berganti
kanan dan kiri. Pada saat telur (ovum) dikeluarkan perempuan di sebut “dalam masa subur”.
Produksi telur pada perempuan sesuai dengan usia adalah sebagai berikut:
Saat lahir bayi: mempunyai sel telur 750.000
Umur 6-15 tahun: mempunyai sel telur 439.000
Umur 6-25 tahun: mempunyai sel telur 159.000
Umur 26-35 tahun: mempunyai sel telur 59.000
Umur 35-45 tahun: mempunyai sel telur 34.000
Masa menopause semua telur menghilang
Fungsi ovarium:
- Sebagai penghasil sel telur / ovum
- Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron)
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral, dengan panjang
sekitar 12 cm. Tuba Fallopii bukan merupakan saluran lurus, tetapi mempunyai bagian yang
lebar sehingga membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya terbuka dan mempunyai
fimbriae (rumbai-rumbai), sehingga dapat menangkap ovum (telur) saat terjadi pelepasan telur
(ovulasi). Saluran telur ini menyalurkan saluran hasil konsepsi (hasil pembuahan) menuju rahim.
Tuba fallopii merupakan bagian yang paling sensitif terhadap infeksi dan menjadi penyebab
utama terjadinya kemandulan (infertilitas).
Fungsi tuba fallopii sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat
bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat terjadinya
pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum
mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim
Fungsi tuba:
- Tempat terjadinya fertilisasi
- Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
- Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14
cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa
dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan
fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap
bagiannya
Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer
gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6. Uterus (Rahim) merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
Bentuk rahim seperti buah pir/Alpukat, dengan berat sekitar 30 gr. Terletak di panggul kecil
diantara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di depannya terletak kandung kemih. Hanya
bagian bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan
berkembang saat kehamilan. Ruangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas.
Dari bagian atas rahim (fundus) terdapat ligamen menuju lipatan paha (kanalis inguinalis),
sehingga kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis, yang
mempunyai kemampuan untuk tumbuh-kembang sehingga dapat memelihara dan
mempertahankan kehamilan selama sembilan bulan. Rahim juga merupakan jalan lahir yang
penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong jalan lahir. Segera setelah persalinan otot
rahim dapat menutup pembuluh darah untuk menghindari perdarahan. Setelah persalinan, rahim
dalam waktu 42 hari dapat mengecil seperti semula.
Fungsi rahim:
- Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi
- Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi
- Tempat pembuatan hormon misal HCG
Bagian-bagian dari rahim (uterus):
- Servik uteri
- Korpus uteri
- Fundus uteri
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi
pembuahan maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum
matang.Apabila telur tidak dibuahi maka akan lepas sebagai darah menstruasi.
Uterus di dalam perut terapung-apung tetapi terfiksasi oleh jaringan-jaringan ikat & ligamentum
Ligamentum-ligamentum yang mengfiksir uterus :
1. Ligamentum cardinale sinistra & dextra (Mackenrodt)
Ligamen ini fungsinya:
a. Mencegah supaya uterus tidak turun
b. Di dalamnya terdapat pembuluh darah yang arteria & vena uterina
Ligamen ini berjalan dari servix uteri dan puncak vagina ke arah lateral dinding panggul
Penyebab uterus turun:
a. Sering melahirkan
b. Perempuan yang sering melahirkan sering dipijat
c. Orang yang sudah tua
2. Ligamentum Sakro Uterinum sinistra & dextra
Fungsi : menahan uterus supaya didak dapat bergerak
Berjalan dari servik bagian belakang kiri kanan ke Os sacrum
3. Ligamentum Rotundum sinistra & dextra
Ligamen ini berjalan dari daerah Fundus uteri ke dinding panggul.Pada perempuan hamil sering
mengalami nyeri pada daerah kaki bawah dikarenakan ligamen rotundum tegang.
4. Ligamentum Latum sinistra & dextra
Merupakan suatu jaringan lapis tipis yang menutupi tuba uterina dan uterus di sebelah belakang
ligamentum latum terdapat ovarium/indung telur.
5. Ligamentum infundibulum pelvikum sinistra & dextra
Di dalam ligamen ini terdapat urat-urat syaraf kelenjar limfa serta arteria dan vena ovarika untuk
darah yang memberikan ke ovarium dan uterus.
6. Ligamentum ovarii proprium
Yang berjalan dari ovarium menuju ke bagian belakang Fundus uteri
Ligamentum ini secara embriologi berasal dari Gubernaculum seperti juga ligamentum rotundum
7. Cerviks uteri merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai
jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars
vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3
komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian
luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri
externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri
internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium
externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk
garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar
mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya
karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan
viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
8. Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke
dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium
yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh
hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior,
fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan
perkembangan wanita
9. Kelenjar Bartholin memproduksi cairan seperti lendir saat adanya rangsangan seksual yang
memberikan lubrikasi atau pelumasan pada vagina.
===

SIKLUS HAID

Siklus haid melibatkan kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofise, kelenjar ovarium dan
endometrium. Keempatnya ini akan saling mengirim signal dan saling mempengaruhi.
Hipotalamus yang berada ada sella tursika menghasilkan hormon Gonadotropin Releasing
Hormon (GnRH) yang terdiri dari FSH-RH dan LH-RH. Pertama FSH-RH dihasilkan dan
efeknya akan memberi pengaruh pada hipofise sehingga hipofise menghasilkan FSH. FSH ini
akan mempengaruhi ovarium, yang mengakibatkan terjadinya gametogenesis (Oogenesis). Pada
proses oogenesis, follikel akan berkembang dari follikel primer sampai dengan follikel de graff.
Saat pada follikel ini sudah terbentuk apisan-lapisan (teka follikel) maka sel-sel pada teka interna
akan menghasillkan hormon estrogen. Hormon estrogen ini akan menimbulkan proliferasi dari
dinding endometrium. Apabila sel telur sudah matang (sudah menjadi follikel de garff) atau saat
garis tengah follikel mencapai 18 – 22 µm dan konsentrasi estrogen mencapai 600-1200 pmol/lt,
hipotalamus akan menerimanya sebagai signal bahwa follikel sudah matang dan diperlukan
proses selanjutnya, sehingga hipotamus mengeluarkan GnRH kedua yaitu LH-RH, dan
mengakibatkan hipofise mengeluarkan hormon LH dan terjadi lonjakan kadar LH, yang
berakibat pecahnya follikel de graff atau terjadi OVULASI. Bekas cangkak dari follikel de graff
yang sudah pecah akan tetap di dalam ovarium dan disebut Corpus Luteum. Corpus luteum ini
menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini akan menyebabkan dinding endometrium
menjadi berkelok-kelok dan semakin menebal (fase sekresi). Penebalan dinding rahim ini
disiapkan untuk proses implantasi hasil konsepsi. Jika tidak terjadi konsepsi, corpus luteum
hanya akan bertahan dalam waktu pendek (14 hari), dan setelah itu berdegenerasi menjadi corpus
albicans. Dan hormon progesteron tidak dihasilkan lagi sehingga proses penebalan dinding
endometrium terhenti, dan terjadilah peluruhan dinding rahim yang disebut menstruasi/haid.
Dari uraian diatas, sangat jekas keterkaitan antara sistem reproduksi dengan sistem endokrin.
Fungsional dari sistem endokrin sangat dipengaruhi oleh fungsi kelenjar hipotalamus dan
hipofise. Dapat dibayangkan jika hipotalamus atau hipofise tidak dapat berfungsi dengan baik.
Dan harus diingat bahwa hipotamus dan hipofise tidak hanya berpengaruh pada reprpoduksi
wanita tapi juga reproduksi pria. Pada pria hipofise mengeluarkan hormon FSH unutk
merangsang proses spermatoenesis dan LH untuk pembentukan hormon Testesteron.

Setelah memahami bagaimana proses terjadinya siklus haid, kita akan bahas lebih bagaimana
pengaruh hormon estrogen dan progesteron bagi tubuh, yang tidak terbatas hanya pada sistem
repoduksi.

Efek Hormon Estrogen Pada Tubuh :


1. Mempertahankan fungsi otak.
2. Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
3. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran
kemih, vagina, dan pembuluh darah).
4. Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang feminin.
5. Memproduksi sel pigmen kulit. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit,
mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara
dan kencang serta mampu menahan air.

Efek Hormon Progesteron :

* Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan kulit tetapi sedikit
banyak ada pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen dan kompetitor androgen.
* Fungsi utama hormon progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
- Mengatur siklus haid.
- Mengembangkan jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
- Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.

Selain estrogen dan progesteron,wanita juga menghasilkan hormon testoseteron dalam jumlah
yang sangat sedikit, hormon ini berfungsi untuk merangsang dorongan seksual dan merangsang
pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah. Hormon ini selain dihasilkan
oleh ovarium juga dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Fungsi hormon testosteron Pada Pria :
(1) memacu pertumbuhan penis dan testis/karakteristik seks primer pria.
(2) Memacu pertumbuhan karakteristik seks sekunder laki-laki
(3) Memacu spermatogenesis.
(4) Mempengaruhi perilaku seksual laki-laki.

Dari uraian diatas jelas bahwa Estrogen dan progesteron berpengaruh pada seluruh tubuh tidak
hanya pada sistem reproduksi, misalnya sistem integumen (kulit dan mukosa, termasuk rambut),
muskoloskeletal, urogenital, kejiwaan, kardiovaskular. Sehingga jika seseorang mengalami
menopause akan terjadi gangguan pada sistem lain.

Gangguan yang dapat terjadi pada Sistem Integumen jika seorang wanita tidak menghasilkan
estrogen dan progesteron antara lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-
gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi luka, mukosa vagina
menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan. Rambut menipis dan tumbuh bulu diatas bibir.

Gangguan yang dapat terjadi pada pada Sistem Muskoloskeletal yaitu terjadinya kerapuhan pada
tulang (osteoporosis), gigi rapuh, selain itu terjadi nyeri sendi dan otot mengendor. Semuanya ini
terjadi karena estrogen berperan dalam pengaruh regenerasi sel tulang pada wanita sehingga pada
menopause terjadi kerapuhan pada tulang (osteoporosis), gigi rapuh, selain itu sering terjadi
nyeri sendi, otot mengendor.

Gangguan Pada Sistem Cardiovaskular, dapat terjadi peningkatan kolesterol, HDL turun, LDL
tinggi sehingga timbul penyakit jantung koroner. Karena terbukti bahwa progesteron dapat
menurunkan kadar HDL sehingga LDL dalam kondisi normal.

Gangguan Pada sistem Urogenital, dapat terjadi kerentanan pada nfeksi saluran kencing karena
mukosa yang kering, dan selain itu sering timbul keluhan nyeri saat coitus.

HUBUNGAN LAIN SISTEM REPODUKSI DENGAN SISTEM LAIN :


SISTEM REPRODUKSI DAN SISTEM KARDIOVASKULAR
Sistem reproduksi wanita dan laki-laki diperdarahi oleh pembuluh darah yang merupakan
cabang-cabang dari pembuluh darah besar dalam tubuh, dengan sentral pada jantung, sehingga
jika terdapat kelainan ada jantung maka akan berakibat juga pada organ-organ reproduksi,
misalnya pada laki-laki sering terjadi disfungsi ereksi, ketidak mamuan dalam melakukan
hubungan seksual karena penambahan beban jantung saat aktifitas coitus. Dan jika seorang
wanita hamil maka beban jantung bertambah berat, akibatnya jika sudah ada penyakit janutng
maka penyakitnya jantungnya akan bertambah parah, dan penyakit jatung tersebut akan
mengakibatkan komplikasi pada kehamilannya sehingga bisa terjasi abrtus, BBLR, kematian
janin dan ibu saat hamil dan bersalin.

SISTEM REPRODUKSI DAN SISTEM SYARAF


Sistem reproduksi dipersyarafi oleh syaraf yang merupakan cabang dari saraf yang keluar dari
tulang belakang dengan koordinasi pada otak. Jika terjadi kelainan ada syarat tersebut maka akan
mengakibatkan gangguan pada sistem reporduksi, misalnya disfungsi ereksi, dan gangguan
ejakulasi.

SISTEM REPRODUKSI DAN SISTEM URINARIA


Keduanya sangat berhubungan khususnya secara anatomi, pada laki-laki uretra bergabung
dengan tempat penyaluran keluar sperma, pada wanita uretra berdekatan dengan vagina dan
terletak padavestibulum di vulva, selain itu vesica urinaria berada didepan uterus.
Jika terjadi infeksi pada saluran kencing maka akan mudah pula terjadi infeksi pada sistem
reproduksi atau sebaliknya.

(NUR LATHIFAH,SST…. Dari berbagai sumber buku anatomi fisiologi dan juga artikel para
ahli di internet… ditulis untuk bahan kuliah semester I, mk ANATOMI)

Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.

Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :

*Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.

* Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.

* Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi
pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum
matang.
biologi in my life

Rabu, 07 Maret 2012


KELENJAR MAMMAE

A. PENDAHULUAN

Kelenjar mammae atau payudara merupakan derivatif sel epitel dan lapisan ektoderm. Jaringan
payudara ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek hormonal pada payudara paling jelas terlihat selama
perkembangan embrionik dan setelah pubertas. Setiap kelenjar mammae terdiri atas massa jaringan yang
berlobul. Jaringan kelenjar melekat di dalam jaringan adiposa dan dipisahkan oleh jaringan fibrosa.

Lobus anterior hipofisis adalah kelenjar yang menghasilkan bermacam-macam hormon yang
bertugas meregulasi sekresi hormon-hormon kelenjar lain. Kelenjar-kelenjar berikut ini bekerja di bawah
pengaruh hipofisis: gonad, adrenal, tiroid dan mammae. Sedemikian luasnya peran hipofisis membuat
kelenjar ini mendapat julukan “Master of Gland”. Meskipun demikian, hipofisis anterior tetap di bawah
kontrol hipotalamus yang diperankan oleh parvocellular neurosecretory cells di zona paraventrikuler.

Berikut ini adalah hormon yang dihasilkan oleh hipofisis lobus anterior dan efek yang
ditimbulkannya:

Hormon Target Efek


Follicle-stimulating hormone Gonad Ovulasi, spermatogenesis
(FSH)
Luteinizing hormone (LH) Gonad Ovulasi, maturasi sperma
Thyroid-stimulating hormone Tiroid Sekresi tiroksin (meningkatkan
(TSH) atau thyrotropin metabolisme)
Adrenocoticotropic hormone Korteks Sekresi kortisol
(ACTH) atau corticotrophin adrenal
Growth hormone (GH) Semua sel Stimulasi sintesa protein
Prolaktin Mammae Produksi dan sekresi air susu

Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya. Mammalia terdiri atas 26 ordo dengan 3
kelompok utama:

- Mammalia bertelur (Protheria) , bertelur atau ovipar.


Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur, setelah menetas
menghisap susu dari rambut induknya karena tidak memiliki puting susu. Contoh ordo
monotremata adalah platipus (Ornithoryncus anatinus) dan echidna.
- Mammalia berkantong (Methatheria)
Melahirkan anaknya saat embrio pada tahap awal sehingga masa kehamilan singkat. Anak
yang berukuran sebesar lebah madu dilahirkan setelah fertilisasi. Contoh ordo Marsutapialia
adalah kangguru (Macropus sp), koala (Phascolarctos cinereus).
- Mammalia berplasenta (Eutheria)
Melahirkan anaknya setelah menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam rahim
(uterus). Embrio memperoleh nutrisi dari induknya melalui plasenta disebut mammalia
berplasenta.
Tergolong mammalia berplasenta antara lain: ordo insektivora, ordo chiropter, ordo
lagomorpha, ordo perissodactyla, ordo artiodatyola, ordo primata contohnya beruk (Maca
sp), lutung jawa (Trachypithecus sp), manusia (Homo sapiens).

B. PEMBAHASAN

Mammalia berasal dari kata mammae (bahasa Latin) yang berarti susu. Mammalia suatu kelas
dari hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki kelenjar susu untuk menyusui anak yang baru
dilahirkan atau anak yang masih kecil. Kelenjar susu (mammae) terdapat didaerah perut atau dada. Ciri-
ciri lain mamalia selain kelenjar susu memiliki 3 tulang telinga tengah, yaitu landasan martil dan
sanggurdi. Semua mamalia berambut, pada paus dan lumba-lumba rambut ada pada tahap tertentu. Fungsi
rambut yaitu sebagai insulasi pertukaran panas dengan lingkungan, sebagai indra peraba, sebagai
pelindung dari gesekan atau pertahanan, sebagai penciri kelamin. Ciri lain geligi dengan berbagai bentuk
dan ukuran, rahang bawah tersusun atas 1 tulang, bernafas dengan paru-paru, jantung ruang empat,
diafragma membantu pernafasan.

Mammalia terkecil seperti kelelawar kecil (Craseonycteris thonglongyui) dengan berat 3 gram,
sedangkan mammalia terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) panjang 27 meter dengan berat
190 kg.

1. Struktur Kelenjar Mammae


Kelenjar mammae merupakan kelenjar kulit khusus, yang terletak di bawah kulit. Prolaktin,
estrogen, progesteron, hidrokortison dan insulin meningkatkan komponen-komponen penyusun kelenjar
mammae.

a. Anatomi

Struktur dasar kelenjar mammae atau payudara hampir sama pada semua mamalia walaupun
terdapat variasi yang luas dalam hal jumlah, ukuran, lokasi dan bentuk kelenjar mammae. Struktur
anatomi payudara secara garis besar tersusun dari jaringan lemak, lobus dan lobulus (setiap kelenjar
terdiri dari 15-25 lobus) yang memproduksi cairan susu, serta ductus lactiferous yang berhubungan
dengan glandula lobus dan lobulus yang berfungsi mengalirkan cairan susu, di samping itu juga terdapat
jaringan penghubung (konektif), pembuluh darah dan limphe node. Lobulus dan duktus payudara sangat
responsif terhadap estrogen karena sel epitel lobulus dan duktus mengekspresikan reseptor estrogen (ER)
yang menstimulasi pertumbuhan, diferensiasi, perkembangan kelenjar payudara, dan mammogenesis.

Sebuah saluran langsung melalui puting merupakan perjalanan aliran susu yang telah diproduksi
dan disimpan di kelenjar mammae. Walaupun bersatu, namun setiap kelenjar adalah unit-unit yang
terpisah. Jumlah kelenjar mammae dan posisinya pada tubuh spesifik. Sebagai contoh, manusia memiliki
jumlah dan letak kelenjar mammae yang khas. Sapi memiliki empat kelenjar (quarter), masing-masing
mempunyai ambing atau puting di bagian luar, sedang pada babi biasanya memiliki 10 atau lebih kelenjar
mammae.

b. Morfologi

Kelenjar mammae dapat dibagi menjadi jaringan yang mensupport dan jaringan yang terlibat
dalam sintesa dan transportasi susu. Struktur jaringan yang menunjang/mensupport adalah kulit, ligamen
dan jaringan konektif. Support yang utama berasal dari ligamentum suspensory lateral yang tidak elastis
dan ligamentum suspensorymedian yang elastis. Jaringan konektif terbagi dalam sintesa susu dan system
transportnya ke beberapa bagian. Bagian yang paling besar disebut lobus.

Lobus ini terbagi pula atas beberapa lobulus yang lebih kecil. Supplay darah yang cukup kepada
kelenjar mammae sangat diperlukan untuk produksi susu. Nutrient yang dimanfaatkan dalam sintesa susu,
berasal dari darah. Kira-kira 400 volume darah harus mengalir ke dalam kelenjar mammae untuk
mensintesa 1 volume susu. Supplay darah yang utama untuk kelenjar mammae pada sapi, kuda, domba
dan kambing adalah dari arteri pudic eksterna. Pada babi, kelenjar mammae disuplay oleh arteri pudic
eksterna dan arteri thoracisekstern. Arteri-arteri yang mempenetrasi cabang-cabang kelenjar mammae
dan mengikuti jaringan konektif inilah yang membentuk lobus dan lobulus.

Alveoli dikelilingi oleh sebuah network dari kapiler- kapiler arteri yang mentransfer nutrient yang
digunakan dalam sintesa susu. Network sel-sel myoepithelial meliputi seluruh permukaan alveoli dan
pembuluhpembuluh kecil yang mengaliri lobulus. Sel-sel tersebut lembut, berfungsi seperti otot tetapi
berasal dari ectodermal bukan mesodermal. Sel-sel tersebut berasal sari sel-sel epithelial. Sel-sel
myoepithelial adalah jaringan kontraktil yang memegang peran penting dalam milk ejection/milk let down
(pengeluaran susu).

Gambar 1. Struktur Payudara Manusia yang Matang dan Jaringan Penyusun

Gambar 2. Struktur Kelenjar Payudara Manusia Tampak Depan

Gambar 3. Struktur Kelenjar Payudara Manusia Tampak Samping


c. Histologi Kelenjar Ambing

Struktur kelenjar ambing tersusun dari jaringan parenkim dan stroma (connective tissue).
Parenkim merupakan jaringan sekretori berbentuk kelenjar tubulo-alveolar yang mensekresikan susu ke
dalam lumen alveolus. Lumen alveolus dibatasi oleh selapis sel epitel kuboid. Lapisan sel epitel ini
dikelilingi oleh sel-sel myoepitel yang bersifat kontraktil sebagai responnya terhadap hormon oxytocin
dan selanjutnya dikelilingi oleh stroma berupa jaringan ikat membrana basalis.

Pembuluh darah dan kapiler terdapat pada jaringan ikat di antara alveolus ini. Beberapa alveolus
bersatu membentuk suatu struktur lobulus dan beberapa lobulus bergabung dalam suatu lobus yang lebih
besar. Penyaluran susu dari alveolus sampai ke glandula sisterna melalui suatu sistem duktus yang disebut
ductus lactiferus (Hurley, 2000).

Sel yang melapisi alveolus bervariasi penampilannya, tergantung aktivitas fungsionalnya. Pada
keadaan kelenjar tidak laktasi, sel berbentuk kuboid. Bila aktif menghasilkan sekret (susu), selnya
berbentuk silindris. Jika susu dicurahkan ke dalam lumen, meregang, sel-sel kembali berbentuk kuboid
dengan ukuran yang jauh lebih besar dan sel-sel penuh berisi sekret. Sel-sel sekretoris alveolus kaya akan
ribosom, kompleks golgi dan droplet lemak serta banyak memiliki vakuola sekretoris. Glandula Mammae
merupakan derivatif sel epitel.

d. Susunan kelenjar mammae

Setiap glandula mammae memiliki satu puting dengan dua saluran yang menerima aliran dari
daerah sekretoris yang terpisah pada masing-masing glandula. Glandula mammae dapat dibagi menjadi:
1. Jaringan-jaringan penunjang

2. Jaringan-jaringan yang terlibat dalam sintesis dan pengangkutan air susu.

Struktur-struktur penunjang adalah: kulit, ligamenta dan jaringan ikat. Penunjang utama berasal
dari : ligamentum suspensorius lateralis. Berada diluar ambing tepat di bawah kulit juga mengirimkan
lamella ke dalam ambing, lamella-lamella ini melanjutkan diri dengan kerangka interstitial ambing
sehingga penunjang menjadi bertambah. Ligamentum suspensorius medialis membentang longitudinal
diantara dua bagian ambing dan menyatu pada abdomen karena elastisnya, ligamentum ini teregang
ketika ambing terisi dengan air susu.

Peranan kulit dalam menunjang glandula mammae kecil artinya jika dibandingkan dengan
ligamentum suspensorius lateralis dan ligamentum suspensorius medialis. Jaringan ikat membagi sistem
sintesis dan transport air susu menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih besar adalah lobi (lobus). Lobi
dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut lobuli (lobulus). Tiap lobulus memiliki satu
ductus. Lobus berisi 150-225 alveoli.

Alveoli (alveolus-alveolus) merupakan struktur-struktur serupa kantong kecil yang berbentuk


sferik atau bulat alveoli mempunyai suatu lumen dan dibatasi dengan sel-sel epithel Sel-sel epithel ini
merupakan unit-unit sekresi air susu di dalam glandula mammae. Lebih dari setengah dari semua air susu
yang tersimpan di dalam glandula mammae akan disimpan di dalam lumen alveoli. Sisanya akan
disimpan di dalam ductus-ductus (ducti) yang berasal dari lobuli dan lobi.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Mammae

Perkembangan glandula mammae dapat dibagi menjadi empat fase ; (1) . perkembangan embrio,
(2) perkembangan fetus, (3) perkembangan selama kebuntingan, (4) perkembangan periode pertumbuhan
postnatal.

Periode embrional dan foetal jaringan sekretoris kelenjar mammae berkembang dari ektoderm
dan satu tanda perkembangan kelenjar mammae adalah dua garis sejajar pada permukaan ventral, di
sebelah caudal umbilicus. Garis mammae tersebut terdiri dari beberapa lapisan sel yang berasal dari
lapisan malpighi pada ektoderm. Melalui beberapa interval garis mammae, berproliferasi lebih lanjut dan
membentuk pucuk-pucuk mammae.
Periode postnatal pada umumnya, perkembangan mammae dipengaruhi oleh pertumbuhan berat
badan. Perkembangan tersebut terdiri dari penyebaran sisitim saluran, deposisi lemak, dan peninggian
jumlah jaringan ikat. Jaringan ikat kelenjar mengalami perubahan-perubahan siklik selama siklus birahi
yang berhubungan dengan, tetapi ketinggalan, perubahan pada corpus lutium. Selama siklus birahi yang
berulang ini terdapat pertumbuhan sistem saluran tetapi tidak ada perkembangan alveoli.

Kelenjar mammae manusia merupakan struktur tubuloalveolar yang letaknya radier menjauhi
puting. Payudara menjadi rudimenter dan hampir seluruhnya terdiri atas ductus lactiferus, saat lahir.
Walaupun payudara tersebut dapat mensekresikan beberapa tetes susu, yang disebut “ withces milk”,
fungsi sekretorik ini hanya sebentar saja dan payudara cepat menjadi tenang sampai pubertas.

Pada laki-laki setelah pubertas kelenjar ini tidak tumbuh lagi, sedangkan pada wanita kelenjar ini
tumbuh pesat saat pubertas. Pertumbuhan dan perkembangan glandula mammae merupakan suatu seri
peristiwa yang melibatkan interaksi berbagai macam tipe sel yang berbeda yang dimulai sejak kelahiran
dan terus berlangsung di bawah pengaruh siklus menstruasi dan proses gestasi. Rangkaian peristiwa
tersebut diatur oleh interaksi yang kompleks antara berbagai hormon steroid dan faktor pertumbuhan, baik
dari sel yang berdekatan dengannya maupun dari komponen dalam lingkungan sel tersebut (faktor
pertumbuhan). Stimulasi tersebut akan mempengaruhi perubahan morfologi dan metabolismenya.

Perkembangan pertama pada embrio terlihat adanya mammary band yaitu area sel-sel epithelial
yang kecil dan tebal, yang pada sapi dapat terlihat kira-kira pada umur 30 hari. Kelenjar mamme ini
berasal dari ektodermal. Pada tahap perkembangan selanjutnya adalah garis mammae (mammary line),
pusat mammae (mammary crest), tonjolan mammae ( mammary hillock) dan pucuk mammae (mammary
bud). Pucuk atau kuncup mammae ini dapat terlihat pada bagian awal periode fetus. Pada sapi, pucuk
mammae dapat ditemukan di bagian tengah garis ventral dari embrio dan selanjutnya tumbuh ke bagian
depan dan belakang quarter. Sedikit bukti yang menunjukkan bahwa perkembangan mammae embrional
ini dibawah kontrol hormonal.

Pucuk/kuncup mammae ini terlihat pada kedua jenis embrio jantan dan betina maka hal ini juga
sebagai tanda awal dari pola perkembangan kelenjar jantan dan betina. Pada individu betina, tahap pucuk
mammae ini diikuti dengan perkembangan puting. Kecambah primer (primary sprout) akan membentuk
jaringan mammae fetus pada tiga bulan kebuntingan. Kecambah primer ini merupakan awal jaringan
sekresi susu terbentuk. Sebelum akhir masa kebuntingan kecambah sekunder dan tertier juga terbentuk.
Pengaturan pada fase ini belum sepenuhnya dimengerti, namun ada bukti adanya pengaruh endokrin.
Prolaktin yang bekerja sinergis dengan insulin, hormone steroid dari cortex adrenal dan progesterone
adalah hormon-hormon yang mungkin menstimulasi perkembangan ini.

Konsentrasi progesteron tinggi sepanjang masa kebuntingan. Walaupun lebih tinggi pada awal
kebuntingan, sementara konsentrasi estrogen lebih tinggi pada akhir masa kebuntingan yaitu pada periode
pertumbuhan terbesar dari kelenjar mammae. Kedua hormone tersebut adalah sebagai regulator yang
penting bagi perkembangan fungsi jaringan mammae yang potensial untuk sekresi susu. Setelah
kebuntingan, perkembangan mammae akan berlanjut, dengan kecepatan perkembangan yang tinggi pada
akhir masa kebuntingan, yang pararel dengan kecepatan pertumbuhan fetus.

Setelah lahir, mammae tumbuh terus dengan kecepatan tumbuh seperti umumnya pertumbuhan
badan sampai kira-kira umur 3 bulan. Dari umur tiga bulan sampai sebelum pubertas, kecepatan tumbuh
mammae lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan badan. Growth hormone terlibat sebagai
regulator pada pertumbuhan ini. Setelah pubertas, kelenjar mammae akan dihadapkan pada siklus yang
membutuhkan peningkatan estrogen dan progesterone. Efek dari estrogen adalah pada perkembangan
pembuluh, sedang progesterone menstimulus perkembangan lobulus.

3. Laktogenesis

Kelenjar susu secara normal digolongkan sebagai suatu kelenjar pelengkap sistem reproduksi,
karena hubungannya yang erat dan hormon-hormon dan fungsi-fungsi reproduksi. Sekresi kelenjar susu
menjamin imunitas pasif dan menyediakan makanan untuk anak yang baru lahir. Selama masa
kebuntingan terjadi proliferasi saluran-saluran mammae dan alveoli dibawah pengaruh hormon
progesteron dan estrogen dari ovarium dan plasenta. Pada bulan kelima pertumbuhan tenunan sekretoris
hampir sempurna. Selama pertengahan terakhir masa kebuntingan terjadi hipertropi seluler dan sekresi
yang terbatas.

Pertumbuhan kelenjar susu dan laktasi terutama berada di bawah pengaruh hormon, syaraf-syaraf
vasomotorik di dalam puting susu dan di dalam kulit ambing memegang peranan tidak langsung pada
sekresi air susu. Dengan jalan menstimulir kelenjar hypofisa maka akan dilepaskan hormon prolaktin.
Hormon prolaktin ini penting untuk memulai dan mempertahankan laktasi dan melepaskan oxytoxin yang
perlu untuk ”Let-Down” atau penurunan air susu. Syaraf vasomotor mungkin memainkan peranan tak
langsung pada sekresi susu dengan mengatur suplai darah kekelenjar susu. Estrogen dan progesteron yang
dihasilkan oleh ovarium dan plasenta bekerja sama untuk pengembangan kelenjar susu. Progesteron
menyebabkan pertumbuhan lebih lanjut sistem saluran dan perkembangan alveolar.
Sel epitel alveolus yang memproduksi susu merupakan sel yang terpolarisasi dan sangat
berdeferensiasi yang berfungsi mengakumulasi, mensintesis, mengemas, dan mengeluarkan komponen-
komponen air susu. Setidaknya empat jalur transeluler dibutuhkan untuk pembentukan air susu yang
sesuai di dalam alveolus payudara. Jalur yang pertama meliputi sekresi kation monovalen dan air. Jalur
yang kedua, transpor immunoglobulin yang dimediasi reseptor. Jalur yang ketiga, sintesis dan transpor
lemak susu. Jalur yang keempat, eksositosis vesikel sekretorik yang mengandung protein susu spesifik,
kalsium, fosfat, sitrat dan laktosa. Jalur paraseluler imunoglobulin seperti IgA, plasma protein, dan
leukosit dapat bergerak di antara sel alveolar yang telah kehilangan persambungan erat (tight junction).

Laktasi terjadi pada waktu kelahiran bersamaan dengan penurunan kadar progesteron dan
estrogen dalam darah dan meningkatkan kadar prolaktin atau hormon laktogenik dari kelenjar hipofisa.
Prolaktin perlu untuk memulai sekresi air susu dan mempertahankan laktasi. Peningkatan kadar prolaktin
didukung oleh stimulasi mammae melalui penghisapan dan penyingkiran kolestrum dan air susu dari
alveoli kelenjar susu.

4. Fungsi Kelenjar Mammae

Laktasi merupakan karakteristik yang spesifik bagi mamalia. Susu adalah produk yang dihasilkan
oleh glandula mammae dan merupakan nutrisi bagi anaknya untuk mendapatkan imunitas pasif. Susu
mempunyai susunan kimia yang kompleks. Konstituen utamanya adalah air yaitu sebesar 46 – 90 %.
Komposisi susu juga bervariasi tergantung spesies Komponen utama lainnya adalah protein, lemak dan
laktosa. Susu juga merupakan sumber berbagai mineral seperti Ca, Mg dan P serta berbagai vitamin. Air
susu yang pertama keluar setelah proses kelahiran mengandung maternal immunoglobulin atau
antibody yang dapat bertindak sebagai imunitas terhadap penyakit, disebut kolostrum.

Protein dan lemak merupakan komposisi penting pada susu. Protein dalam susu disebut
casein. Casein ini hadir dalam berbagai bentuk pada spesies yang berbeda. Molekul casein
beragregasi membentuk ikatan disebut micelles, dan distabilkan oleh komponen lain yaitu Ca,
Phosphate, Citrat dan lain-lain. Casein terdiri dari berbagai asam amino. Casein mengandung asam
amino yang dibutuhkan oleh manusia, oleh karena itu susu merupakan nutrisi yang tinggi kualitas
proteinnya. Sementara lemak hadir sebagai globul-globul kecil dekat dengan membrane yang
berasal dari sel-sel yang mengeluarkannya yaitu membrane globul lemak susu.

Tabel 1. Komposisi Susu Sapi dan Beberapa Spesies Lain


Komponen Sapi Kambing Manusia Domba Kuda Babi

Air 87,70 86,0 88,2 81,3 89,9 81,9

Lemak 3,61 46 3,3 3,3 1,2 6,8

Laktosa 4,65 4,2 6,8 6,8 6,9 5,5

Protein 3,29 4,4 1,5 1,5 1,8 5,1

N X 6,38

Abu 0,75 0,8 0,2 0,2 0,3 0,7

Sumber : Pearson, D.1971. Dalam Lestari. 2006.

Pada dasarnya air susu merupakan emulsi lemak dalam fase cairan yang isotonik dengan
plasma. Air susu manusia yang telah matang mengandung 3-5% lemak, 1% protein, 7% laktosa,
0,2% mineral, serta memberikan kalori sebesar 60-75 kkal/dL. Kelompok lemak utama pada air susu
manusia adalah trigliserida. Protein-protein yang utama pada air susu manusia adalah kasein, α
laktoalbumin, laktoferin, imunoglobulin A, lisozim, dan albumin. Mineral yang dikandung meliputi
natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor dan klorida dan beberapa hormon peptida (Heffner, L.
J & D. J. Schust. 2006).

Susu diproduksi oleh glandula mammae dari kumpulan sel-sel epithelial sekretori yang
spesifik. Sel-sel ini membentuk struktur yang disebut alveoli. Sel-sel alveoli dikelilingi oleh sel-sel
kontraktil yang disebutt sel-sel myoepithelial. Sel-sel berkontraksi sebagai respon dari hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitary yaitu oxytocin. Kelenjar mammae adalah kelenjar eksokrin
dimana sekresi eksternal dari alveoli dialirkan melalui system pembuluh ke puting yang dapat
dihisap oleh anaknya. Kelenjar mammae ini adalah perkembangan dari kelenjar keringat. Spesies
yang penting secara ekonomi sebagai penghasil susu adalah ruminansia seperti domba, sapi dan
kambing. Unta merupakan ternak perah yang penting di timur tengah, sedangkan susu kuda banyak
digunakan sebagai susu fermentasi atau yoghurt yang banyak dikonsumsi di Asia.
Tiga alasan mengapa ternak ruminansia diperuntukkan sebagai penghasil susu adalah : (1)
Mereka dapat merubah rumput dan hijauan yang tidak kita konsumsi sebagai sumber pakan ke
dalam susu, nutrisi yang dapat kita konsumsi. Hal ini dapat terjadi berkat adanya fermentasi
mikroba dalam rumennya. (2) Memiliki pembuluh puting yang dapat memfasilitasi pengeluaran
susu. (3) Memproduksi susu dalam jumlah besar secara efisien.

5. Kelainan Pada Kelenjar Mammae

Kanker payudara dapat tumbuh dimana saja pada kelenjar mammae. Tumor biasanya
dikelompokkan berdasarkan asal selnya. Kerentanan kelenjar payudara terhadap tumorigenesis
dipengaruhi oleh perkembangan normal dari kelenjar itu sendiri yang dikarakterisasi dengan berbagai
perubahan dalam proliferasi dan diferensiasi sel payudara.

Penelitian menunjukkan bahwa sistem endokrin yang mengontrol perkembangan payudara


mempengaruhi risiko terjadinya kanker payudara. Keseimbangan antara proliferasi, diferensiasi dan
kematian sel-sel kelenjar payudara berperan penting dalam proses perkembangan tersebut. Estrogen
merupakan suatu hormon steroid yang memberikan karakteristik seksual pada wanita, mempengaruhi
berbagai organ dan jaringan di antaranya terlibat pada regulasi proliferasi sel dan diferensiasi baik pada
wanita atau pria. Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan sistem
duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara. Diduga paparan yang berlebihan dari estrogen
endogen dalam fase kehidupan perempuan berkontribusi dan mungkin merupakan faktor penyebab
terjadinya kanker payudara.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang mempunyai prevalensi cukup tinggi.
Kanker payudara dapat terjadi pada pria maupun wanita, hanya saja prevalensi pada wanita jauh lebih
tinggi. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan ke dua setelah kanker leher rahim. Kejadian
kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker.

Pada umumnya tumor pada payudara bermula dari sel epitelial, sehingga kebanyakan kanker
payudara dikelompokkan sebagai karsinoma (keganasan tumor epitelial). Sedangkan sarkoma, yaitu
keganasan yang berangkat dari jaringan penghubung, jarang dijumpai pada payudara. Berdasarkan asal
dan karakter histologinya kanker payudara dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu in situ
karsinoma dan invasive karsinoma. Karsinoma in situ dikarakterisasi oleh lokalisasi sel tumor baik di
duktus maupun di lobular, tanpa adanya invasi melalui membran basal menuju stroma di sekelilingnya.
Sebaliknya pada invasive karsinoma, membran basal akan rusak sebagian atau secara keseluruhan dan sel
kanker akan mampu menginvasi jaringan di sekitarnya menjadi sel metastatik .

Kanker payudara pada umumnya berupa ductal breast cancer yang invasif dengan pertumbuhan
tidak terlalu cepat. Kanker payudara sebagian besar (sekitar 70%) ditandai dengan adanya gumpalan yang
biasanya terasa sakit pada payudara, juga adanya tanda lain yang lebih jarang yang berupa sakit pada
bagian payudara, erosi, retraksi, pembesaran dan rasa gatal pada bagian puting, juga secara keseluruhan
timbul kemerahan, pembesaran dan kemungkinan penyusutan payudara. Sedangkan pada masa metastasis
dapat timbul gejala nyeri tulang, penyakit kuning atau bahkan pengurangan berat badan.

Sel kanker payudara dapat tumbuh menjadi benjolan sebesar 1 cm2 dalam waktu 8-12 tahun.
Pada tumor yang ganas, benjolan ini bersifat solid, keras, tidak beraturan, dan non mobile. Pada kasus
yang lebih berat dapat terjadi edema kulit, kemerahan, dan rasa panas pada jaringan payudara. Penyebab
kanker payudara sangat beragam, tetapi ada sejumlah faktor risiko yang dihubungkan dengan
perkembangan penyakit ini yaitu asap rokok, konsumsi alkohol, umur pada saat menstruasi pertama, umur
saat melahirkan pertama, lemak pada makanan, dan sejarah keluarga tentang ada tidaknya anggota
keluarga yang menderita penyakit ini.

Hormon tampaknya juga memegang peranan penting dalam terjadinya kanker payudara. Estradiol
dan atau progresteron dalam daur normal menstruasi meningkatkan resiko kanker payudara. Hal ini
terjadi pada kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen, dimana memang 50 % kasus kanker
payudara merupakan kanker yang tergantung estrogen. Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara
yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan
dalam mamary displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,
mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan
proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan
ukuran yang berbeda.

C. KESIMPULAN

Struktur anatomi kelenjar mammae secara garis besar tersusun dari jaringan lemak, lobus dan
lobulus (setiap kelenjar terdiri dari 15-25 lobus) yang memproduksi cairan susu, serta ductus lactiferous
yang berhubungan dengan glandula lobus dan lobulus yang berfungsi mengalirkan cairan susu, di
samping itu juga terdapat jaringan penghubung (konektif), pembuluh darah dan limphe node. Sel-sel
alveoli dikelilingi oleh sel-sel kontraktil yang disebut sel-sel myoepithelial.

Susu adalah produk yang dihasilkan oleh glandula mammae dan merupakan nutrisi bagi anaknya
untuk mendapatkan imunitas pasif. Susu mempunyai susunan kimia yang kompleks. Konstituen
utamanya adalah air yaitu sebesar 46 – 90 %. Komposisi susu juga bervariasi tergantung spesies.
Komponen utama lainnya adalah protein, lemak dan laktosa. Susu juga merupakan sumber berbagai
mineral seperti Ca, Mg dan P serta berbagai vitamin.

Air susu yang pertama keluar setelah proses kelahiran mengandung maternal immunoglobulin
atau antibody yang dapat bertindak sebagai imunitas terhadap penyakit, disebut kolostrum. Kerentanan
kelenjar payudara terhadap tumorigenesis dipengaruhi oleh perkembangan normal dari kelenjar itu sendiri
yang dikarakterisasi dengan berbagai perubahan dalam proliferasi dan diferensiasi sel payudara.

Meskipun mungkin saja beberapa wanita kehilangan kontrol atas kandung kemih mereka
selama aktifitas seksual, namun mungkin lebih banyak wanita yang mengalami keluarnya cairan
dari kelenjar Skene. Kelenjar Skene adalah kelenjar-kelenjar yang terbentuk oleh jaringan
tertentu dan mengelilingi uretra. Kelenjar-kelenjar ini mirip dengan kelenjar prostat pada pria
dan menghasilkan cairan yang secara kimia sangat mirip dengan cairan prostat. Beberapa
wanita kemungkinan menghasilkan cairan ini dalam jumlah lebih banyak bila dibandingkan
dengan yang lainnya. Hal ini dapat menjelaskan mengapa ejakulasi tampak lebih nyata pada
sebagian wanita.

Nama latin tulang di tengkorak


Tulang dahi : frontal
Tulang ubun-ubun: parietal
Tulang kepala belakang: osipital
Tulang pelipis : temporal
Tulang pipi : zigomatik
Tulang baji : sphenoid
Tulang rahang bawah : mandibula
Tulang rahang atas : maksila
Tulang air mata : lakrimal
Tulang idung : nasal

Nama Latin Tulang di Rusuk


Kepala tulang dada : manubrium
Badan tulang dada : korpus
Taju pedang : xiphoid prosesus
Tulang selangka : klavikula
Tulang belikat : skapikula

Nama Latin Tulang di Lengan


Tulang lengan atas : humerus
Tulang pengumpil : radius
Tulang hasta: ulna
Tulang pergelangan tangan : karpus
Tulang telapak tangan : metakarpus
Tulang jari-jari tangan : falanges

Nama Latin Tulang di Pinggul


Tulang usus : ilium
Tulang kemaluan : pubis
Tulang duduk : iscium

Nama Latin Tulang Anggota Gerak Bawah


Tulang paha : femur
Tulang tempurung lutut : patela
Tulang kering : tibia
Tulang betis : fibula
Tulang pergelangan kaki : tarsus
Tulang telapak kaki : metatarsus
Tulang jari-jari kaki : falanges (sama dengan jari-jari pada tangan)

Batang otak adalah wilayah otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Bagian ini
terdiri dari otak tengah, medula oblongata, dan pons. Neuron motorik dan sensorik berjalan melalui
batang otak yang memungkinkan untuk relay sinyal antara otak dan sumsum tulang belakang. Batang
otak mengkoordinasi sinyal kontrol motorik yang dikirim dari otak ke tubuh. Batang otak juga
mengendalikan fungsi-fungsi otonom penyangga kehidupan dari sistem saraf perifer.
Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior (belakang) otak. Batang otak merupakan
sebutan untuk kesatuan dari tiga struktur yaitu medulla oblongata, pons dan mesencephalon (otak
tengah).

Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang sebelum
mencapai cerebrum. Impuls rangsang dihantarkan oleh traktus ascendentes (serat-serat saraf
yang menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu impuls respons dihantarkan oleh
traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls menjauhi otak). Pada
perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi deccusatio (penyilangan) serat-serat
kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum ke medulla spinalis). Serat-serat
kortokospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla spinalis dan serat dari otak
kanan menyilang ke bagian kiri. Penyilangan ini menyebabkan bagian tubuh kanan di kendalikan
oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak kanan.

Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II yang
menempel pada cerebrum (otak besar)

.Hidung adalah tempat dimulainya proses pernapasan. Di hidung terdapat Rambut-rambut halus dan
selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke hidung agar udara tersebut bersih
dan tidak kotor.Pada tenggorokan terdapat batang tenggorokan, di batang tenggorokan tersebut
terdapat katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran pernapasan.Batang tenggorokan
kemudian terbagi menjadi bua yang disebut dengan bronkus, bronkus berfungsi sebagai jalannya udara
menuju paru-paru. Di paru-paru, bronkus berkambang menjadi lebih banyak, atau disebut juga
bronkiolus. Bronkiolus berakhir alveolus atau gelembung paru-paru. Di alaveolus atau gelembung paru-
paru terjadi pertukan oksigen dan karbondioksida. Alveolus sang mudah robek karena hanya terdiri dari
satu pembuluh darah.

Anatomi Tubuh Manusia disusun kedalam beberapa bagian sistem tubuh, yaitu:
1. Sistem Kerangka

Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya
saling berhubungan, terdiri dari:

 Tulang kepala: 8 buah


 Tulang kerangka dada: 25 buah
 Tulang wajah: 14 buah
 Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
 Tulang telinga dalam: 6 buah
 Tulang lengan: 64 buah
 Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki: 62 buah

Fungsi kerangka antara lain:

 menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh


 melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
 tempat melekatnya otot-otot
 untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
 tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
 memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah

Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini
mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka.

Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang melengkung berupa huruf S,
dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk segi tiga.

Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya pada satu tempat saja. Ujung
sebelah tengah tulang selangka dihubungkan dengan pinggir atas tulang dada oleh sendi dada-
selangka. Ujung sebelah luar tulang selangka berhubungan dengan dengan sebuah taju tulang
belikat (ujung bahu) dengan perantaraan sendi akromioklavikula.

Sendi lutut
Ujung bawah tulang paha mempunyai dua buah benjol sendi yang bertopang
pada bidang atas tulang kering. Dengan demikian terbentuklah sebuah sendi yang dinamakan
sendi lutut. Pada dinding depan sendi lutut terdapat tempurung lutut.

2. Sistem Otot

Otot punggung sejati merupakan dua buah jurai yang amat rumit
susunannya, terletak di sebelah belakang kanan dan kiri tulang belakang, mengisi ruang antara
taju duri dan taju lintang. Otot-otot punggung sejati itu hampir sama sekali tertutup oleh otot-otot
punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Kedua
jurai otot tersebut dinamakan penegak batang badan dan amat penting artinya untuk sikap dan
gerakan tulang belakang.

3. Sistem Peredaran darah

Jantung berbentuk runjung yang terbalik letaknya. Letak jantung dalam tubuh sedemikian rupa
sehingga ujung runjung tersebut (ujung jantung) mengarah ke bawah, ke depan dan ke kiri. Basis
jantung mengarah ke atas, ke belakang dan sedikit ke kanan. Pada basis jantung inilah berhimpun
aorta, batang nadi paru-paru, batang pembuluh balik atas dan bawah beserta ke dua (atau empat
pembuluh balik paru-paru).

Bagian dalam jantung terdiri atas 4 ruang: serambi kiri, bilik kiri, serambi
kanan dan bilik kanan. Serambi kiri dan bilik kiri satu sama lain berhubungan, demikian juga
serambi kanan dan bilik kanan. Bagian kiri jantung dipisahkan dari bagian kanan oleh sekat
rongga jantung.

4. Sistem pernapasan
Paru – paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa/alveoli). Gelembung-gelembung hawa terdiri dari sel-sel epitel dan endotel.
Banyaknya gelembung paru-paru kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kanan dan kiri).

Paru-paru terletak pada rongga dada. Pada rongga dada tengah terletak paru-paru sedangkan
pada rongga dada depan terletak jantung.

Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terbagi atas tiga belah paru (lobus) yaitu belah paru atas, belah paru tengah dan
belah paru bawah. Paru-paru kiri terbagi atas dua belah paru yaitu belah paru atas dan belah paru
bawah.

5. Sistem Indera

Alat Penglihatan

Alat penglihatan terdiri atas bola mata, saraf penglihatan, dan alat-alat tambahan mata.
Bola mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya menyimpang dari bentuk bola sempurna
karena selaput bening lebih menonjol ke depan. Ini terjadi karena bagian ini lebih melengkung
dari pada bagian lain bola mata. Titik pusat bidang depan dan bidang belakang dinamakan kutub
depan dan kutub belakang.
Garis penghubungnya adalah sumbu mata atau sumbu penglihat.

Bola mata dapat dibedakan dinding dan isinya. Dindingnya terdiri atas
tiga lapis. Lapis luar adalah selaput keras, yang di depan beralih menjadi selaput bening. Lapis
tengah dinamakan selaput koroid yang melapisi selaput keras dari dalam. Ke depan selaput
koroid tidak mengikuti selaput bening. Di tempat peralihan selaput koroid dan selaput pelangi
terdapat bentuk yang lebih tebal dan dikenal sebagai badan siliar. Di tengah selaput pelangi ada
lubang yang disebut manik mata.

Alat Pendengaran

Alat pendengaran terdiri atas pendengar luar, pendengar tengah dan pendengar dalam.
Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar. Daun telinga adalah
sebuah lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping kenyal. Bagian luar liang telinga luar
berdinding rawan, bagian dalamnya mempunyai dinding tulang. Ke sebelah dalam liang telinga
luar dibatasi oleh selaput gendangan terhadap rongga gendangan.

Pendengar tengah terdiri atas rongga gendangan yang berhubungan


dengan tekak melalui tabung pendengar Eustachius. Dalam rongga gendangan terdapat tulang-
tulang pendengar, yaitu martil, landasan dan sanggurdi. Martil melekat pada selaput gendangan
dan dengan sebuah sendi kecil juga berhubungan dengan landasan. Landasan mengadakan
hubungan dengan sanggurdi melekat pada selaput yang menutup tingkap jorong pada dinding
dalam rongga gendangan.

Kulit

Kulit terbagi atas kulit ari dan kulit jangat. Kulit ari terdiri atas beberapa lapis, yang teratas
adalah lapis tanduk yang terdiri atas sel-sel gepeng, sedangkan lapis terdalam disebut lapis
benih yang senantiasa membuat sel-sel epitel baru.

Kulit jangat berupa jaringan ikat yang mengandung pembuluh-


pembuluh darah dan saraf-saraf. Tonjolan kulit jangat berupa jari ke dalam kulit ari dikenal
dengan papil kulit jangat. Di dalamnya terdapat kapiler darah dan limfe serta ujung-ujung saraf
dengan badan-badan perasa.

6. Sistem Pencernaan

Rongga mulut

Rongga mulut mulai dari celah mulut dan berakhir di belakang pada
lubang tekak. Oleh karena lengkung gigi, rongga mulut dibagi dua bagian yaitu beranda yang
terletak di luar lengkung gigi dan rongga mulut yang terdapat di belakangnya. Beranda dibatasi
ke luar oleh bibir dan pipi yang mengandung otot-otot mimik dan karena itu gerakannya amat
luas.
Geligi
Geligi terdiri atas dua baris gigi tertutup. Setiap baris gigi merupakan suatu garis melengkung
yang pada rahang atas agak lain bentuknya daripada rahang bawah. Gigi pada rahang atas dan
pada rahang bawah letaknya sedemikian rupa sehingga penampang terbesar setiap gigi rahang
atas tepat menempati sela antara dua buah gigi rahang bawah dan sebaliknya. Jadi sewaktu
mengunyah setiap gigi bekerja sama dengan dua buah gigi yang berlawanan letaknya.

Lambung

Lambung adalah bagian saluran pencernaan makanan yang melebar


seperti kantong, terletakdi bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan untuk sebagian tertutup oleh
alat-alat yang letaknya berdekatan seperti hati, usus besar dan limpa. Lambung berhubungan
dengan alat-alat itu dan juga dengan dinding belakang rongga perut dengan perantaraan dengan
beberapa lipatan salut perut.

7. Sistem Urinaria

Ginjal

Ginjal adalah suatu kelenjar berbentuk seperti kacang yang terletak pada
dinding belakang rongga perut setinggi ruas-ruas tulang belakang sebelah atas, ginjal kiri
letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan. Sisi ginjal yang menghadap ke dalam berbentuk
cekung. Di sini masuk nadi ginjal (dari aorta) ke dalam ginjal. Nadi ini bercabang-cabang
dalam jaringan ginjal.

Kandung kemih
Kandung kemih merupakan tempat berkumpulnya semua air kemih yang terpancar dari saluran
ginjal. Dinding kandung kemih yang terdiri atas jaringan otot polos dapat menyesuaikan diri
terhadap banyaknya air kemih di dalam kandung kemih, karena dapat mengendor apabila diisi
perlahan-lahan dengan air kemih.

8. Sistem Reproduksi

Alat reproduksi laki-laki


Alat-alat reproduksi laki-laki dibagi atas bagian pembuat mani dan bagian penyalur mani. Bagian
pertama berupa kelenjar kelamin, yaitu buah zakar yang membentuk sel-sel mani. Buah zakar
kanan dan kiri tergantung di dalam sebuah lipatan kulit yang berbentuk kantong dan terletak di
bawah tulang kemaluan yang dinamakan kandung buah zakar (skrotum). Pada sisi belakang
setiap buah zakar terdapat anak buah zakar yang tergolong sebagai jalan penyalur.

Sel-sel mani keluar dari buah zakar dan masuk ke dalam anak buah
zakar. Di sini sel-sel mani melalui suatu saluran halus yang berliku-liku dan di bagian bawah
anak buah zakar beralih menjadi pipa mani, yang berjalan di depan tulang kemaluan ke atas,
diiringi oleh nadi buah zakar dan anyaman pembuluh balik. Buah zakar, anak buah zakar dan
tali mani diselubungi oleh beberapa kerudung dan juga selapis otot yang bernama otot
pegantung yang dapat menarik buah zakar dan anak buah zakar ke atas.

Alat reproduksi perempuan

Alat-alat reproduksi perempuan terdiri atas indung telur, tabung rahim, rahim, liang
senggama dan alat-alat kelamin luar. Indung telur berjumlah dua, terletak pada dinding sisi
panggul kecil di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Masing-masing indung telur tergantung pada
beberapa ikat dan lipatan salut perut. Indung telur adalah kelenjar kelamin perempuan yang
menghasilkan sel-sel kelamin, yaitu sel-sel telur.

Sel-sel telur dalam indung telur diselubungi oleh oleh suatu selubung yang terdiri atas sel-sel,
keseluruhannya berupa bentuk yang dinamakan folikel atau gelembung Graaf. Pada perempuan
yang telah masak kelamin, folikel yang berkembang merupakan tonjolan pada permukaan indung
telur, yang menyerupai permukaan buah srikaya. Setelah folikel masak, maka akan pecah
sambil melemparkan ke luar sel telurnya yang kini terapung dalam rongga perut (kejadian ini
disebut ovulasi).

9. Sistem Syaraf

Otak
Sistem saraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung. Pada bumbung
tersebut dapat dilihat sebuah dasar, sebuah atap dan dua dinding sisi sebagai pembatas suatu
terusan yang terletak di tengah. Dalam perkembangan selanjutnya pada beberapa tempat
bumbung tadi menjadi tebal, sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti
semula.
Di sebelah depan berkembang dua gelembung yang setangkup letaknya.
Gelembung-gelembung ini kemudian menjadi kedua belahan otak besar. Di sebelah belakang
terbentuk otak kecil, oleh karena itu atap bumbung di sini menjadi semakin tebal.

Sumsum Belakang

Sumsum belakang menyerupai batang kelubi yang penampangnya


jorong. Letaknya dalam terusan tulang belakang anatara rongga tengkorak dan daerah pinggang.
Penampangnya dari atas ke bawah semakin kecil, kecuali pada dua tempat, yaitu di daerah leher
dan di daerah pinggang. Di tempat-tempat ini sumsum belakang agak melebar.

10. Sistem Endokrin

Kelenjar Himofise
Kelenjar himofise adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak, di dalam
fosa hipofise tulang spenoid. Kelenjar himofise memegang peranan penting dalam sekresi
hormon dari semua organ-organ endokrin karena hormon-hormon yang dihasilkannya dapat
mempengaruhi aktifitas kelenjar lainnya.

Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terdiri atas 2 belah yang terletak di sebelah kanan batang
tenggorok diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi batang tenggorok di sebelah
depan. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah,
melekat pada dinding pangkal tenggorok.

1. Bahu (shoulders)

 Otot Deltoid, yakni otot yang bertugas untuk memutar dan mengangkat lengan. Otot
berbentuk segitiga bundar ini terdiri atas tiga kepala, yakni anterior untuk mengangkat ke
depan, middle untuk mengangkat ke samping dan posterior untuk mengangkat ke
belakang. Apabila otot ini dilatih dengan baik, akan menciptakan efek V-Shape dimana
bagian atas tubuh terlihat seperti huruf V - lebar di bahu, mengecil di pinggang.
 Otot Trapezius, yakni otot di belakang leher yang memanjang sampai ke punggung.
Tugasnya untuk mengangkat rangka bahu. Otot ini sangat berpengaruh dalam pose Most
Muscular.

2. Dada (chest)

 Otot Pectoralis Major, yakni otot yang bertugas untuk mendorong bahu ke depan.
Fungsi utamanya adalah untuk gerakan menekan atau mendorong. Otot dada merupakan
salah satu otot 'pertunjukan' bagi pria.

3. Punggung (back)

 Otot Latissimus Dorsi, adalah otot terbesar di bagian tubuh atas manusia yang berfungsi
untuk menarik bahu ke belakang dan ke bawah. Apabila otot ini dilatih dengan baik, akan
menciptakan efek V-Shape dimana masing-masing sisi tubuh terlihat seperti mempunyai
sayap.
 Otot-otot punggung atas (upper back), merupakan kumpulan otot-otot yang sangat
kompleks dan saling bertindihan. Otot-otot ini berfungsi sebagai penggerak bahu (rotator
cuff) dan menjaga tubuh supaya tegak.
 Otot-otot punggung bawah (lower back), merupakan kumpulan otot-otot di punggung
sebelah bawah yang bertugas untuk menegakkan tubuh. Apabila otot ini dilatih dengan
baik, maka punggung bawah anda akan terlihat seperti pohon natal. Otot-otot ini adalah
termasuk otot yang paling lambat pulih dari latihan.

4. Perut (abdominals)

 Otot Rectus Abdominis, yakni otot yang membentang sepanjang perut. Fungsinya untuk
menekuk tubuh. Penampakan otot ini menjadi indikasi kebugaran tubuh karena otot ini
hanya terlihat jika kandungan lemak tubuh di bawah 15%. Di dunia fitness, muncul
istilah populer Six Packs, yang menunjukkan otot perut yang terbentuk atas 6 bagian
yang menyerupai papan cucian (washboard). Namun demikian bentuk otot perut ini
tidak sama untuk setiap orang. Apakah anda nantinya memiliki Six Packs, Five Packs
atau Four Packs tergantung kepada genetika anda. Tapi kalau One Packs, itu nama lain
dari perut yang membulat karena gendut.
 Otot External Obliques, yakni otot kecil di sisi perut yang berfungsi untuk memutar dan
menekuk tubuh. Otot ini sebaiknya tidak perlu diberi latihan tambahan karena jika ia
membesar, otomatis ukuran pinggang anda akan membesar dan ini akan merusak efek V-
Shape yang anda cari.

Kumpulan dari otot-otot perut, hip flexors dan punggung bawah disebut juga dengan otot inti
(core) karena fungsinya untuk menopang, menegakkan dan menjaga keseimbangan tubuh.
5. Lengan (arms)
 Otot Biceps, yakni otot lengan atas yang berfungsi untuk menekuk lengan. Otot ini
adalah otot yang paling digemari dan diimpikan. Ketika seseorang diminta untuk
menunjukkan ototnya, maka ia tidak menunjukkan otot dada atau otot pahanya, tetapi
yang pertama kali ia lakukan adalah menunjukkan otot Biceps ini. Otot Biceps
mempunyai dua kepala, pendek dan panjang. Selain itu ada juga yang namanya
Brachialis, yakni otot kecil yang terletak di sebelah luar.
 Otot Triceps, yakni otot lengan atas yang berfungsi untuk meluruskan lengan. Karena
letaknya menghadap belakang, maka otot ini sering tidak diperhatikan. Padahal otot ini
menyumbang 2/3 dari keseluruhan otot lengan atas. Oleh sebab itu jika anda ingin
memiliki lengan yang besar, maka utamakanlah otot Triceps. Otot yang terdiri atas tiga
kepala ini jika dilatih dengan baik akan menyerupai seperti sepatu kuda (horseshoe).
 Otot-otot lengan bawah (forearms), yakni terdiri atas beberapa otot kecil yang kompleks
yang bertugas untuk memutar dan menggerakkan tangan.

6. Paha dan Pinggul (thighs & glutes)

 Otot Quadriceps, adalah otot manusia yang paling besar. Fungsinya untuk meluruskan
kaki. Otot ini terletak di bagian depan paha dan terdiri atas 4 kepala, yakni Rectus
Femoris, Vastus Intermedius, Vastus Medialis dan Vastus Lateralis. Jika dilatih dengan
baik, bentuk dua kepala otot yang terakhir ini akan menyerupai tetesan air mata
(teardrop).
 Otot Biceps Femoris (hamstrings), yakni otot yang terletak di bagian belakang paha.
Fungsinya untuk menekuk kaki. Otot ini termasuk yang paling sering dilupakan karena
letaknya yang tidak terlihat.
 Otot Glutes Maximus, yakni otot pantat yang memungkinkan manusia menjadi satu-
satunya makhluk hidup yang bisa berdiri dan berjalan tegak. Sebagian besar pria
menghindari otot pantat yang terlalu besar.

7. Betis (calves)

 Otot Gastrocnemius, yakni otot betis yang paling menonjol yang letaknya ada di bagian
belakang betis berbentuk seperti intan (diamond). Tugasnya adalah untuk menggerakkan
telapak kaki. Otot betis merupakan otot yang paling bandel untuk dilatih. Akan tetapi
tidak ada fisik yang lengkap tanpa otot betis yang berkembang dengan baik.

Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada kepala/glans penis.

Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian dan dinamakan sesuai dengan letaknya:

 pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.


 pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas
deferens.
 pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
 pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
o pars bulbosa, pars spongiosa yang terlapisi otot bulbocavernosus dan menempel
pada tubuh karena tergantung oleh ligamantum suspensorium penis.
o pars pendulosa, pars spongiosa yang tidak terlapisi otot dan menggantung pada
kondisi tidak ereksi.

SISTEM HORMON MANUSIA


Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh
banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar. Keadaan
demikian membuattubuh segera mengeluarkan zat yang menghentikan pengeluaran cairan
tersebut. Zat yang dimaksud dinamakan hormon. Apabila kita minum air, segera hormon yang
dikeluarkan tubuh tersebut akan berhenti.

Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon
merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam
sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang
disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak
lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran
khusus.

Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah
penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.

Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon
tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu
yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas saat ada
rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi
saraf simpatik, dan lain-lain.

Di dalam tubuh manusia ada beberapa jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis, tiroid,
paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan. Simak dan pahami
uraian berikut.

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)

Kelenjar hipofi sis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh,
ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master
of gland, sebab hormone yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi endokrin yang lain.

Berdasarkan strukturnya, kelenjar hipofi sis terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian depan (lobus
anterior), bagian tengah (intermediet), dan bagian belakang (posterior). Bagian tengahnya hanya
dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah hilang atau tinggal sisanya saja. Oleh
karena itu, pada orang dewasa, kelenjar hipofi sis hanya tersusundua bagian saja yakni bagian
depan dan bagian belakang. Berikut dibahas dua bagian kelenjar hipofi sis tersebut.

a. Kelenjar Hipofisis Anterior


Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tubuh ke arah otak.
Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian depan
kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu, berpengaruh juga terhadap
berbagai macam organ

Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya
digunakan dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat
memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone somatotrof
(hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila
kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak
seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar.
Sebaliknya, bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat
atau kekerdilan (kretinisme).

b. Kelenjar Hipofi sis Posterior

Kelenjar hipofi sis posterior merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya berasal dari
perkembangan tonjolan hipotalamus ke arah bawah, ke arah lipatan mulut yang membentuk
bagian anterior hipofisis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni vasopresin

(antidiuretic hormone = ADH), pretesin, dan oksitosin. Vasopresin dan pretesin berfungsi
mengurangi jumlah air yang hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain itu, kedua
hormon tersebut berfungsi menaikkan tekanan darah dengan mengecilkan arteriol. Sementara,
oksitosin berperan dalam membantu proses kelahiran dengan kontraksi uterus. Oksitosin juga
membantu sekresi susu dari payudara ibu.

2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring. Kelenjar ini
terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring. Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan
darah. Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon tiroksin
terbentuk dari asam amino yang mengandung yodium. Bagi tubuh, hormon ini berpengaruh
dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut juga memengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.

Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon
tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan
tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur,
mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa
kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil).
Kretenisme ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.

Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala penyakit ini,
adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar,
dan rambutmudah rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami
pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit
pembengkakan demikian dinamakan gondok.

3. Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid terdiri atas empat struktur kecil yang terdapat pada permukaan kelenjar tiroid.
Hormon yang disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH). Hormon parathormon
berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada jaringan.

Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon).


Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon
(kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala seperti tulang
menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan
dalam darah dapat masuk ke air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat
membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.

4. Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon
pertumbuhan. Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.

5. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)

Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang
terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini
memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).

Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berpengaruh
dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
Hormon ini juga berperan mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain
itu, hormon adrenalin bersama hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam
darah.

Sementara itu, bagian korteks (bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun
atas kortison dan deoksikortison. Hormon kortin dapat memudahkan perubahan protein
menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur metabolisme garam dan air.

Penyakit manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit
Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan darah rendah,
kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel,
kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon
kortin melalui mulut atau intramuskular.

6. Kelenjar Pankreas
Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau Langerhans. Pulau
Langerhans merupakan sekelompok kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau
Langerhans tak terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum.
Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah.

Sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin, sebuah hormon
berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick Banting pada tahun 1922. Hormon
insulin berperan saat proses pengubahan gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di
dalam hati. Sehingga, oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun. Kekurangan
hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit ken
cing manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang
tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru
sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa.

Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi hormon guklagon. Hormon
guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.

7. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi
sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki
terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen.
Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan
sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki
ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada
bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen
dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi
saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara,
pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu,
hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat


produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh
korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

8. Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan merupakan kelenjar yang terdapat pada sa luran pencernaan. Misalnya saja
kelenjar pada lambung dan usus. Pada lambung, kelenjar mensekresikan hormon gastrin, yaitu
hormone yang berperan dalam sekresi getah lambung. Sementara hormone sekretin dan
hormon kolsistokinin disekresikan oleh kelenjar pada usus. Ma sing-masing fungsi hormon ini
adalah merangsang sekresi getah pankreas dan getah empedu.
2.1.2 Kelenjar Mamae
Kelejar mamae dmiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat
pubertas untuk merespon estrogen pada perempuan dan pada laki laki biasanya tidak
berkembang. Saa kehamilan, kelenjar mamae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi
untuk memproduksi susu setelah kelahira bayi.

1. Struktur.

Setiap payudarah merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adiposa yang tertutup kulit pada
anterior dada. Payu darah terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut
melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudarah tergantung pada variasi jumlah jaringan
lemak dan jaringan ikat dan bukan pada jumlah jaringan glanduar aktual.

a. jaringan glanuar terdiri atas 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus
laktiverusnya sendiri yang membesar menjadi sinus laktiverus sebelum muncul untuk
mempervorasiputin dengan 15 sampai 20 mulut.
b. lobus lobus dikelilingi jaringan adiposa dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium
cooper . ligamen suspensorium ini merentang dari fasia dalam pada otot pektoralis
sampai vasia supervisial tepat dibawah kulit.
c. lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobus. Setiap lobulus kemudian bercaang
menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alfioli sekretoli. Sel sel alveolar, dibawah
ini pengaruh hormonal saa kehamilan dan setelah kelahiran merupakan unit glandularr
yang menyintesis dan mensekresi susu.
d. puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut yang membentang keluar sekitar 1 sampai
2cm utuk membentuk areola. Areola mengandung kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
yang besar, beberapa diantaranya berhubungan dengan vlikel rambut dan serabut otot
polos yang menyebabkan ereksi pada puting saat berkontraks. Tidak ada otot di payudara

2. Suplai darahdan aliran cairan limfatik payudara

a. suplai arteri ke payudarah berasal dari arteri mamaria internal, yang merupakan cabang
arteri subklavia.kontribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah
dialirkan dari payudarah melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava
superior
b. aliran limfatik dari bagian sentral kelanjar mamae, kulit, puting, dan ariola adalah melalui
sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudarah mengalir melalui
nodus limfe aksilar. Hal ini secara klinis memiliki hubungan signifikan dengan metastasis
kanker payudarah

SelisMeriem.Wordpress.Com

Blogku

Menu
Skip to content

 Home

Sistem Otot Manusia


Posted on March 5, 2011 by selismeriem

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri dari rangka yaitu rangkaian tulang-tulang yang saling berhubungan dan
dibungkus oleh otot. Otot memberi bentuk tubuh manusia juga selain tulang. Bayangkan jika
tubuh kita hanya tersusun dari rangka tanpa otot rangka (lurik), maka semua kegiatan atau
aktivitas kehidupan sehari-hari kita tidak akan terlaksana. Karena pada otot terdapat berbagai
protein khusus yang menghasilkan energi. Energi inilah yang kita gunakan dalam melakukan
aktivitas kita sehari-hari.

Menggerakkan beberapa bagian dari tubuh kita berarti menggerakkan otot-otot tubuh kita.
Misalnya, saat kita berjalan menuju kampus, saat kita menenteng tas, saat kita berlari dan semua
bentuk aktivitas. Saat menekuk lengan atas kita, ternyata terdapat banyak otot yang bekerja, yaitu
otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah, otot pergelangan tangan dan otot jari tangan.
Otot-otot tersebut seperti sebelumnya telah dijelaskan mempunyai nama-nama khusus.
Amputasi adalah salah satu kasus dalam Indonesia yang lumayan banyak terjadi di Indonesia.
Apakah itu akibat dari penyakit diabetes atau kecelakan yang mengharuskan bagian dari tubuh
orang tersebut harus segera diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi ke organ tubuh lain
akibat infeksi. Seorang ahli bedah amputasi, tidak sembarangan memotong anggota tubuh yang
tidak dapat digunakan lagi, tapi pegetahuan mengenai otot sangatlah penting dalam proses
operasi.

Inti dari berbagai permasalahan di atas secara tidak langsung menggugah rasa ingin tahu kita
sebagai mahasiswa dan mahasiswi Biologi. Mengenal dan mengetahui nama-nama otot yang
menyusun tubuh kita, bukan berarti hanya sekedar menghafal saja. Oleh karena itu, penghafalan
nama-nama otot dan pengenalan otot-otot tubuh manusia perlu dilakukan dalam kegiatan
praktikum ini.

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk megetahui nama-nama otot yang menyusun tubuh manusia pada
bagian anterior dan bagian posterior.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum ini, yaitu mahasiswa dapat:

1. Mempermudah dalam menyelesaikan soal-soal mengenai otot manusia.


2. Mengatasi masalah otot yang terjadi pada tubuh manusia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan otot bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang
terspesialisasi untuk melaksanakan kontraksi dan berkonduksi, (menghantarkan impuls). Di
dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlah besar elemen-elemen kontraktil yang
disebut myofibril yang berjalan menurut panjang serabut otot. Pada beberapa jenis otot,
myofibril terdiri atas lempeng-lempeng terang dan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap
letaknya bersesuaian, demikian pula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas protein-
protein kontraktil yaitu aktin dan myosin (Adnan, 2008).

Menurut Djalal (2010), alat-alat penyokong otot terdiri atas:

1. Tendon: jaringan ikat kuat, bentuknya membulat


2. Aponeurosis: jaringanikatkuat, pipihdanlebar
3. Fascia: pembungkus otot& kumpulan otot
4. Bursa mucosa/ bursa synovial : suatu kantung tertutup dari jaringan areolar. Dindingnya lembek,
saling terpisah oleh suatu lapisan licin. Merupakan suatu alat pelumas, mengurangi gesekan
antara urat dengan alat sekitarnya
5. Vagina tendineum (sarung urat): semacam bursa mucosa, yang mengelilingi satu atau lebih urat
(tendon).
Otot skelet pada manusia biasanya dinamai berdasarkan beberapa hal. Nama-nama otot tersebut
biasanya berkaitan dengan antara lain lokasi otot, misalnya otot (musculus disingkat m.)
temporalis berada di atas tulang temporal. Penamaan otot berdasarkan jumlah origo, misalnya m.
triceps brachii mempunyai 3 origo, biceps brachii mempunyai 2 origo. Penamaan otot
berdasarkan bentuk otot, misalnya m. deltoideus, otot ini mempunyai bentuk segitiga. Penamaan
otot berdasarkan arah serabut otot, misalnya m. rectus, otot ini arah serabutnya tegak. Penamaan
otot berdasarkan besar dan panjang otot, misalnya mayor berarti otot ini ukurannya relatif besar
dan sebaliknya minimus atau minor. Disamping itu juga penamaan otot berdasarkan hal-hal
lainnya, seperti m. sternocleido-mastoideus mempunyai origo sternum, clavicula dan insersi pada
tulang mastoid; m. sphincter berarti otot untuk mengecilkan lubang; m. tensor yaitu otot untuk
menegangkan; m. levator untuk menaikan (Saefudin, 2010).

Menurut Sudaryanto (2010), otot-otot elbow terdiri atas:

1. Fleksor elbow adalah:


1. Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi-pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow,
tidak dipengaruhi oleh posisi lengan bawah.
2. Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe-ran besar dalam fleksi elbow saat lengan
bawah supinasi.
3. Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi
elbow saat midposisi lengan bawah.
4. Otot-otot ekstensor elbow adalah:
1. Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3 caput origo, berperan besar
dalam ekstensi elbow, membantu ekstensi shoulder.
2. Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow dan berperan sebagai stabilisasi
selama supinasi & pronasi.
5. Otot-otot supinator lengan bawah:
1. Supinator; sangat berperan dalam gerak supina-si & sebagai stabilitas elbow
bagian lateral.
2. Biceps brachii
6. Otot-otot pronator lengan bawah:
1. Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak pronasi lengan bawah &
sebagai stabilisasi proksimal radioulnar joint.
2. Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif selama aktivitas pronasi lengan
bawah.

Otot kerangka adakalanya dinamai menurut bentuknya, seperti deltoid. Menurut jurusan
serabutnya, seperti rektus abdominis. Menurut kedudukan otot, seperti pektoralis mayor.
Menurut fungsinya, seperti flexor, extensor dan sebagainya. Origo dianggap sebagai tempat dari
mana otot timbul, dan insersio adalah tempat ke arah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini
adalah struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan oleh otot itu. Kecuali pada
sebagian kecil otot setiap otot dapat menggerakkan baik origo maupun insersionya. Maka
dikatakan bahwa origo dan insersio dapat berbalik fungsi. Misalnya: bisep timbul dari skapula
dan berjalan turun ke lengan dan berinsersio di radius. Maka skapula merupakan tempat yang
lebih terpancang, sedangkan radius adalah tempat yang digerakkan oleh bisep. Tetapi bila kedua
tangan berpegangan pada sebuah batang horizontal dan badan diangkat ke atas setinggi lengan
maka bisep akan membantu pergerakan ini
(Pearce, 1985).

Menurut Rogert (2010), otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung
kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:

1. Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di sekitar alis
2. Otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak di kelopak mata
3. Otot orbikularis oris berfungsi untuk mengkerutkan bibir
4. Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala
5. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
6. Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan
7. Otot pektoralis minor berfungsi untuk menarik bahu kebawah
8. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
9. Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu kesekeliling
10. Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk
11. Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut
12. Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
13. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
14. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
15. Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
16. Otot peroneus berfungsi untuk melengkungkan kaki
17. Otot latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
18. Otot gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
19. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.

Fungsi yang dilakukan otot ada 2 macam, yaitu fungsi sadar dan tidak sadar. Fungsi sadar otot
meliputi mempertahankan sikap tubuh, melaksanakan berbagai macam pergerakan diantaranya
yang menyangkut anggota tubuh, untuk pergerakan jari-jari untuk memegang; diafragma untuk
respirasi; hulu kerongkongan (farink) untuk menelan; lidah dan bibir untuk menggerakkan zar
yang terdapat di dalam bermacam-macam saluran seperti makanan yang bergerak sepanjang
saluran pencernaan makanan, darah yang bergerak dalam pembuluh darah, sel telur yang
bergerak di dalam saluran telur dan sperma yang bergerak di dalam saluran mani (Wulangi,
2000).

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang berperan dalam pergerakan tubuh, atau bagian tubuh.
Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut intraseluler atau myofibril
yang kontraktil. Sel otot umumnya berbentuk memanjang, sehingga disebut juga serabut otot.
Bagian-bagian sel otot mempunyai sebutan khusus: membrane selnya disebut sarkolema,
sitoplasmanya disebut sarkoplasma, retikulum endoplasmanya disebut retikulum sarkoplasma,
dan mitokondrianya disebut sarkosoma (Susilowati, 2000).

Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut miofibril. Adanya miofibril menyebabkan
serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik, tampak tersusun seperti
pita-pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian perifer di bawah sarkolemma.
Miofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang secara bergantian yang tampak sebagai
garis-garis gelap dan terang. Di antara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut
endomisium (Adnan, 2009).

Sarkoplasma setiap serabut otot terisi dengan berkas filament silindris panjang yang disebut
miofibril. Miofibril tersebut berdiameter 1-2 um dan berjalan sejajar dengan sumbu panjang
serabut otot tersebut, terdiri dari susunan sarkomer ujung ke ujung seperti rantai. Sebagai akibat
susunan sarkomer di dalam miofibril yang berdekatan, seluruh serabut otot tersebut
memperlihatkan suatu pola khas berupa garis-garis transversal (Zulkarnain, 2008).

Otot rangka (skeletal muscle) vertebrata, yang tertaut ke tulang dan bertanggung jawab atas
pergerakannya, ditandai oleh jenjang unit parallel yang semakin lama semakin kecil. Otot rangka
terdiri atas seberkas serat panjang yang membentang di sepanjang otot. Otot secara aktif
berkontraksi, akan tetapi memanjang hanya ketika diregang secara pasif. Gerakan maju-mundur
umumnya dilakukan oleh otot antagonistik, yang masing-masing bekerja melawan yang lain.
Pengaturan ini bekerja pada endoskeleton maupun eksoskeleton. Pada manusia, kontraksi otot
bisep, menaikkan (memfleksikan) lengan depan. Kontraksi otot trisep (berkepala tiga)
menurunkan (memanjangkan) lengan depan (Campbell, 2002).

Otot di bahagian jari telunjuk yang terlibat ialah otot lumbri cales. Apabila jari telunjuk tangan
kanan diangkat sedikit ke atas antara sudut 45 darjah, otot lumbricales ini akan menguncup atau
memendek. Bukan itu sahaja, otot quadrisep turut terlibat dalam lakuan ini. Otot quadrisep terdiri
daripada 4 otot besar iaitu otot rectus femoris, otot vastus lateralis, otot vastus medialis dan otot
vastus intermedius. Otot rectus femoris terdapat di bahagian hadapan peha. Ia dapat berfungsi
bagi kedua-dua fleksi dan ekstensi lutut. Seperti yang diketahui, lakuan semasa tahiyat awal
adalah dengan membengkokkan kedua-dua lutut dalam keadaan duduk. Maka, apabila lutut
dibengkokkan, otot ini akan menegang atau proses penguncupan otot berlaku ketika ini (Djalil,
2010).

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari/ tanggal : Senin, 06 Desember 2010

Waktu : pukul 09.00 s.d 10.30 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan adalah pulpen.


2. Bahan yang digunakan:
1. Kertas
2. Daftar hafalan otot manusia

C. Prosedur Kerja

1. Mempersiapkan daftar hafalan otot manusia.


2. Menghafal otot-otot pada manusia bagian anterior dan posterior.
3. Menunjukkan letak-letak otot pada manusia.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Berikut hasil data yang kami peroleh mengenai nama-nama dan letak otot manusia bagian
anterior dan posterior.

1. Otot-otot bagian anterior

1. Pectoralis mayor
2. Deltoid
3. Biceps
4. Palmaris longus
5. Flexor carpi radialis
6. Brachioradialis
7. Flexor digitorum superficialis
8. Lubrical
9. Gluteus medius

10.Tensor fasciae latae

11. Rectus femoris

12.Pectineus

13.Sartorius

14.Gracilis

15.Adductor longus

16.Tibialis anterior

17.Gastrocnemius

18.Soleus
19.Extensor hallucis brevis

20.Extensor digitorum brevis

21.Vastus medialis

22.Peroneus longus

23.Vastus lateralis

24.Serratus anterior

25.External oblique

26.Rectus abdominus

27.Trapezious

28.Sternocleidomastoid

2. Otot-otot bagian posterior

1. Thoraco-lumbar fascia
2. Trapezious
3. Deltoid
4. Rhomboid
5. Teres mayor
6. Triceps
7. Latissimus dorsi
8. Extensor carpi radialis longus
9. Extensor digitorum

10. Extensor carpi ulnaris

11. Extensor digiti minirmi

12. Gluteus maximus

13.Vastus lateralis

14.Gracilis

15.Semimembranosus

16.Semitendinosis
17.Biceps femoris

18.Soleus

19.Gastrocnemius

B. Pembahasan

Praktikum ini berupa penghafalan nama-nama otot pada manusia. Otot-otot lurik melekat pada
tulang kita. Otot-otot tersebut menyusun tubuh manusia pada bagian anterior dan bagian
posterior. Salah satu penamaan otot-otot manusia didasarkan pada bentuk dan letaknya. Berikut
pembahasan yang kami jabarkan berdasarkan berbagai referensi yang mendukung.

1. 1. Otot-otot bagian anterior

Otot pectoralis major adalah otot tebal, berbentuk seperti kipas, dan tertletak di anterior dari
dinding dada. Otot ini membentuk dada pada pria dan terletak di bawah payudara pada wanita.
Otot ini meiliki dua origo yaitu pars clavicularis: permukaan anterior paruh medial clavicula dan
pars sternocostalis: permukaan anterior sternum, tulang rusuk I-VI dan aponeurosis otot obliquus
externus abdominis. Dari origonya, serat otot berjalan hingga insersio. Serat otot pectoralis
mayor berakhir di pinggir lateral dari sulcus intrtubercularis pada humerus. Persarafan berupa
neuro pectoralis lateral dan medialis. Otot ini membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang
humerus dan menarik scapula ke arah ventral dan kaudal. Jika berfungsi sendiri: pars clavicularis
melakukan fleksi humerus dan pars sternocostalis melakukan ekstensi humerus (Djalal, 2010).

Otot trapezius adalah otot yang menyusun struktur punggung manusia. Dinamakan trapezius,
sebab bentuknya mirip dengan bangun trapezium; sudut-sudutnya berada di leher, dua berada di
kedua bahu, dan satu sudut lainnya melekat di tulang punggung T12. Seseorang dapat merasakan
otot ini bekerja dengan meraba punggung dengan satu tangan dan memegang otot di antara leher
dan bahu. Serat ototnya berasal dari leher dan turun ke bagian bawah dan kemudian terletak
lateral dari lengan. Terdapat bagian serat menuju ke bagian bahu.Ujung akhir dari serat otot
berakhir di clavicula, acromion, dan spina dari scapula.Otot ini bekerja mengangkat (elevasi),
adduksi, dan depresi scapula (Djalal, 2010).

Otot flexor digtorum superficialis adalah otot flexor ekstrinsik pda jari tangan. Otot ini memiliki
dua caput yaitu caput radiale, sejajar tulang pengumpil (radius): berasal dari garis miring pada
facies anterior di badan radius dan caput humeroulnare: berasal dari tendo bersama di
epicondylus medialis tulang humerus dan pinggir medial processus coronoideus tulang ulna.
Pada bagian lengan bawah, otot ini membentuk empat tendo dan melekat di tulang jari-jari
proksimal.Digunakan untuk gerakan fleksi jari-jari tangan (Djalal, 2010).

Otot biceps brachii atau sering disebut otot biceps (pemberian istilah ini kurang tepat, karena ada
otot lain yang mengandung kata biceps), adalah otot besar berkepala (caput) dua karena berorigo
pada dua tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas. Dua caput tersebut adalah
caput longum (panjang) dan caput brevis (pendek). Otot ini sangat dikenal di masyarakat awam.
Otot ini terletak di dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah dilihat. Biceps brachii sering
dipertunjukkan para binaragawan dan dapat tumbuh besar bila diberi latihan beban yang intensif.
Caput longum berorigo pada tuberositas supraglenoidales pada scapula dan caput brevis pada
processus coracoideus di scapula. Otot biceps brachii berinsersio pada bagian posterior
tuberositas radii. Otot ini merupakan otot supinator lengan bawah, otot fleksor kuat pda sendi
siku dan fleksor lemah pada sendi bahu (Djalal, 2010).

Otot flexor carpi ulnaris adalah otot yang menyusun lengan bawah pada bagian depan. Secara
struktural, otot ini memiliki dua origo yaitu caput humerale: berasal dari tendo yang melekat di
epicondylus medialis pada humerus dan caput ulnare: berasal dari bagian medial processus
olecranii dan pinggir posterior dari ulna. Kedua caput (kepala) otot yang menyatu membentuk
tendo dan berakhir di tulang pisiforme (salah satu tulang pergelangan tangan. Selain itu pula
melekati tulang hamatum (salah satu tulang pergelangan tangan) dan tulang telapak tangan V
dengan dua ligamentum yaitu ligamentum pisohamatum dan ligamentum pisometacarpeum. Otot
ini membantu gerakan fleksi dan adduksi pergelangan tangan (Djalil, 2010).

Otot di bahagian jari telunjuk yang terlibat ialah otot lumbri cales. Apabila jari telunjuk tangan
kanan diangkat sedikit ke atas antara sudut 45 darjah, otot lumbricales ini akan menguncup atau
memendek. Bukan itu sahaja, otot quadrisep turut terlibat dalam lakuan ini. Otot quadrisep terdiri
daripada 4 otot besar iaitu otot rectus femoris, otot vastus lateralis, otot vastus medialis dan otot
vastus intermedius. Otot rectus femoris terdapat di bahagian hadapan peha. Ia dapat berfungsi
bagi kedua-dua fleksi dan ekstensi lutut. Seperti yang diketahui, lakuan semasa tahiyat awal
adalah dengan membengkokkan kedua-dua lutut dalam keadaan duduk. Maka, apabila lutut
dibengkokkan, otot ini akan menegang atau proses penguncupan otot berlaku ketika ini (Djalil,
2010).

Otot Vastus Lateralis yang merupakan otot di bahagian luar peha. Penguncupannya
membolehkan lutut diluruskan. Namun, dalam lakuan tahiyat awal, otot ini akan mengendur dan
membolehkannya membengkokkan lutut ketika duduk tahiyat awal. Bahkan, Otot Vastus
Medialis yang terletak di bahagian dalam peha dan Otot Vastus Intermedius di bahagian bawah
Otot Rektus Femoris akan turut mengendur serta pembengkokan lutut berlaku (Djalil, 2010).

Musculus brachialis memiliki origo pada pertengahan humerus, mencakup insersi musculus
deltoideus dan insertion uberositas ulnae. Musculus brachioradialis memiliki origo pada pinggir
radial humerus septum intermuscularis lateral dan origo processus styloideus radii. Musculus
deltoideus memiliki origo pada extremitas acromialis claviculae acromion dan origo uberositas
deltoidea humeri (Djalil, 2010).

Oblikus eksternal otot adalah otot perut terluar yang melindungi sisi perut. Ini luas dan massa
otot tidak teratur segiempat memanjang dari tulang rusuk, melengkung ke bawah ke luar ilium
anterior Lambang dan linea alba. Oblikus internal segitiga otot lebih kecil dan lebih tipis dari
otot oblikus eksternal. Massa otot ini berasal dari ligamentum inguinalis dan ilium anterior
internal puncak. Para serat otot transversus abdominis memperpanjang antara oblikus internal
dan fasia transversalis. Massa otot ini membentang di atas tulang pangkal paha, lumbalis fasia
dan tulang rawan dari iga enam terakhir, memperpanjang sampai rektus abdominis. Otot rektus
abdominis memiliki tiga mengotot linae transversae. Massa otot yang lain dalam perut manusia
adalah pyramidalis segitiga kecil dan otot, yang terletak di depan rektus abdominis (Djalil,
2010).

Menurut Rogert (2010), otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung
kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:

1. Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala


2. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
3. Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan
4. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
5. Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu ke sekeliling
6. Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk
7. Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut
8. Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
9. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
10. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
11. Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
12. Otot peroneus berfungsi untuk melengkungkan kaki
13. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.
14. 2. Otot-otot bagian posterior

Otot ekstensor carpi radialis longus adalah satu dari lima otot utama yang mengatur pergerakan
pergelangan tangan. Sesuai dengan namanya (Latin longus: panjang), otot ini berukuran cukup
panjang. Otot ini berorigo dari margo lateralis humerus, epicondylus lateralis, dan septum
intermusculare brachii laterale. Otot ini memanjang bersamaan dengan otot brachioradialis. Otot
ini berinsersio pada permukaan dorsal dari dasar tulang pergelangan tangan II seperti pada otot
lengan bawah bagian posterior, otot ini dipersarafi oleh nervus radialis. Berfungsi pada sendi
siku dan sendi tangan. Pada sendi siku, digunakan untuk pergerakan fleksi, pronasi atau supinasi
(pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan hingga ke posisi tengah). Pada sendi
tangan dapat melakukan gerakan fleksi dorsal, abduksi ke radial (Djalil, 2010).

Otot extensor digiti minimi adalah otot yang terletak di lengan bawah. Terletak di sisi medial
otot extensor digitorum communis. Otot ini berorigo pada epicondylus lateralis di humerus.
Insersionya disebut aponeurosis dorsalis jari ke-5. Berperan pada tiga tempat. Pada sendi bahu
(ekstensi), sendi tangan (fleksi dorsal, abduksi ke luar), dan sendi jari V (ekstensi) (Djalil, 2010).

Otot latissimus dorsi adalah otot yang besar, datar, pada bagian punggung, dan terletak di
belakang lengan. Otot ini dimulai dari bagian posterior crista iliaca pada pelvis (tulang pinggul),
fascia lumbalis, dan processus spinosus 6 tulang belakang thorax bagian bawah, dan tulang rusuk
ke-3 dan 4 bagian bawah. Terkadang juga melalui beberapa serabut dari angulus inferior scapula.
Otot berinsersio di sulcus bicipitalis pada humerus (tulang lengan atas). Aksi untuk adduksi,
ekstensi, endorotasi lengan atas. Penguncupan otot rhomboideus major akan menetapkan
kedudukan skapula semasa kedua-dua tangan dirapatkan ke badan atau aduksi ketika lakuan
tahiyat awal ini. Otot ini akan berfungsi bersama otot trapezius (Djalil, 2010).

Otot triceps brachii atau sering disingkat otot triceps (pemberian istilah ini kurang tepat, karena
ada otot lain yang mengandung kata triceps), adalah otot besar berkepala (caput) tiga karena
berorigo pada tiga tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas. Tiga kepala (caput)
tersebut adalah caput longum (panjang) berorigo pada tuberculum infraglenoidale, permukaan
bawah labrum glenoidale pada scapula, caput medial berorigo di facies posterior di humerus dan
septum intermusculare brachii mediale dan caput lateralis berorigo di facies posterior pada
humerus dan dua pertiga proksimal septum intermusculare brachii laterale. Otot triceps brachii
berinsersio pada olecranon ulna. Otot ini berfungsi untuk menahan beban lengan pada sendi bahu
dan ekstensi sendi siku. Khusus pada caput longum dapat melakukan adduksi sendi bahu (Djalil,
2010).

Otot hamstring terdiri daripada 3 otot besar yang terdapat di bahagian belakang peha. Antara
otot-otot yang membina hamstring adalah otot bisep femoris iaitu otot yang kuat dan terletak di
belakang peha. Dalam lakuan ini, otot ini akan berlaku penguncupan di mana mengakibatkan
lutut dibengkokkan atau difleksikan. Manakala otot semitendinosus terletak di sisi otot bisep
femoris dan di bahagian dalamnya. Otot ini juga akan menguncup apabila lutut dibengkokkan
dalam lakuan tahiyat awal. Seperti otot bisep femoris dan otot semitendinosus, otot
semimembranosus juga akan menjalankan proses yang sama di mana penguncupannya akan
membuatkan lutut dibengkokkan. Otot ini juga terletak di sisi dalam otot bisep femoris. Apabila
lutut dibengkokkan dalam lakuan duduk tahiyat awal, ototgastronemius yang berada di betis kaki
akan menguncup atau menegang. Penguncupannya sekali gus menyebabkan pergerakan plantar
fleksi tapak kaki. Ini adalah kerana Achilles tendon memendek bersama gerakan gastronemius
(Djalil, 2010).

Musculus extensor carpi radialis longus memiliki origo pada pinggir radial humerus septum
intermuscularis lateral dan insertion basis ossis metarcapalis II. Musculus extensor digitorum
communis memiliki origo pada picondylus lateralis humeri fascia antebrachii dan insertion
poneurosis dorsalis jari II – V. Musculus extensor digiti V proprius origo bersatu erat dengan
origo m. extensor digitorum communis dan insertion poneurosis dorsalis kelingking. Musculus
extensor carpi ulnaris memiliki origo pada picondylus lateralis humeri facies dorsalis ulnae dan
insertion asis ossis metacarpalis V

(Djalil, 2010).

Menurut Rogert (2010), otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung
kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:

1. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu


2. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
3. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
4. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
5. Otot latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
6. Otot gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
7. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.

Menurut Sudaryanto (2010), otot-otot permukaan dorsal lengan bawah:

1. Otot : Musculus ekstensor digitorum


Persarafan neuro radialis. Origo: epicondilus lateralis humeri, ligamen collateral radial, dan
annulare radii. Insertio: yang dinamakan aponeurosis dorsalis jari ke 2 sampai 5. Fungsi: sendi
siku: ekstensi; sendi tangan: fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar; sendi dasar jari (II-V) dan sendi
Jari V.

2. Otot : Musculus ekstensor carpi radialis longus

Persarafan neuro radialis. Origo: epicondilus lateralis humeri, ligamen collateral radial, dan
annulare radii. Insertio: yang dinamakan aponeurosis dorsalis jari ke 5. Fungsi: sendi siku:
ekstensi; sendi tangan: fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar; sendi dasar jari V dan sendi Jari V.

3. Otot : Musculus ekstensor carpi ulnaris

Persarafan neuro radialis. Origo: caput humeral: epicondilus lateralis humeri, ligamen
collateral radial; caput ulnar: facies posterior ulnae (2/3 proksimal). Insertio: permukaan dorsal
dari dasar os metacarpi V. Fungsi: sendi siku : ekstensi dan sendi tangan: fleksi dorsal, abduksi
ke arah ulnar.

Menurut Sudaryanto (2010), otot-otot elbow terdiri atas:

1. Fleksor elbow adalah:


1. Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi-pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow,
tidak dipengaruhi oleh posisi lengan bawah.
2. Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe-ran besar dalam fleksi elbow saat lengan
bawah supinasi.
3. Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi
elbow saat midposisi lengan bawah.
4. Otot-otot ekstensor elbow adalah:
1. Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3 caput origo, berperan besar
dalam ekstensi elbow, membantu ekstensi shoulder.
2. Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow dan berperan sebagai stabilisasi
selama supinasi & pronasi.
3. Otot-otot supinator lengan bawah:
1. Supinator; sangat berperan dalam gerak supina-si & sebagai stabilitas
elbow bagian lateral.
2. Biceps brachii
3. Otot-otot pronator lengan bawah:
1. Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak pronasi lengan
bawah & sebagai stabilisasi proksimal radioulnar joint.
2. Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif selama
aktivitas pronasi lengan bawah.

Otot skelet pada manusia biasanya dinamai berdasarkan beberapa hal. Nama-nama otot tersebut
biasanya berkaitan dengan antara lain lokasi otot, misalnya otot (musculus disingkat m.)
temporalis berada di atas tulang temporal. Penamaan otot berdasarkan jumlah origo, misalnya m.
triceps brachii mempunyai 3 origo, biceps brachii mempunyai 2 origo. Penamaan otot
berdasarkan bentuk otot, misalnya m. deltoideus, otot ini mempunyai bentuk segitiga. Penamaan
otot berdasarkan arah serabut otot, misalnya m. rectus, otot ini arah serabutnya tegak. Penamaan
otot berdasarkan besar dan panjang otot, misalnya mayor berarti otot ini ukurannya relatif besar
dan sebaliknya minimus atau minor. Disamping itu juga penamaan otot berdasarkan hal-hal
lainnya, seperti m. sternocleido-mastoideus mempunyai origo sternum, clavicula dan insersi pada
tulang mastoid; m. sphincter berarti otot untuk mengecilkan lubang; m. tensor yaitu otot untuk
menegangkan; m. levator untuk menaikan (Saefudin, 2010).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data dan berbagai data referensi yang mendukung maka disimpulkan bahwa
tubuh manusia bagian anterior dan posterior terdiri dari otot-otot khusus yang memiliki bentuk,
origo, insertion dan fungsi yang khusus.

B. Saran

Adapun saran yang kami ajukan demi kelancaran praktikum selanjutnya, yaitu sebaiknya:

1. Praktikan memiliki informasi tambahan mengenai otot rangka.


2. Asisten membimbing praktikan dengan menunjukkan letak otot-otot manusia.
3. Laboran menyediakan replika otot-otot pada tubuh manusia bukan gambar otot-otot manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Adnan & Halifah Pagarra. 2009. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Campbell, Neil A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. Biologi Edisi Keloma Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Djalal, Rahmadini. 2010. Ilmu Otot Umum.


http://ikdu.fk.ui.ac.id/ILMU%20OTOT%20UMUM%28rev%29.pdf. Diakses di Makassar pada
tanggal 10 Desember 2010.

Pearce, Evelyne C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia.

Rogert. 2008. Otot Manusia. http://www.rogers.k12.ar.us/users/ehutches/musclenotes.html.


Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.
Saefudin. 2010. Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan.
http://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20BIOLOGI/1963070119880
31%20-%20SAEFUDIN/otot.pdf. Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.

Sudaryanto. 2010. Biomekanik Elbow dan Foream (Lengan Bawah).


http://evantherapy.wordpress.com/2010/02/20/biomekanik-elbow-dan-forearm-lengan-bawah/.
Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.

Susilowati, Soewolo & Annie Istanrie. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Malang:
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.

Wulangi Kartolo S. 2000. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta.

Zulkarnain & Abdul Hakim. 2008. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai