Anda di halaman 1dari 60

Sistem Reproduksi Wanita

Pelvis
Genetalia externa
Genetalia Interna
Pelvis
• Semua jaringan yang terletak di antara rongga
panggul, permukaan vulva dan perineum.
• Termasuk :
– Peritoneum pelvis
– Jaringan lemak extraperitoneal dan jaringan sellular
– Diafragma pelvis dan diafragma urogenitale
– Otot-otot perineum dan aponeuroses
– Fascia subcutaneous dan fat
– Kulit
Diafragma Pelvis dan Diafragma Urogenitale
D. Pelvis: M. levator ani + M.
ischiococcygeus
D. Urogenitale: M.
transversus perinei
profundus, M. sphincter
urethrae/M. compressor
urethrae, M. Transversus
perinei superfisialis.
• Diafragma urogenitale
pada wanita di tembusi:
– Urethra
– Vagina
M. levator ani
Fungsi : penahan dan pengikat
dasar panggul
Innervasi: cabang N. sacralis (S3
dan S4)

• M. iliococcygeus:
– Origo : arcus tendineus
musculi levatoris ani (1/3
belakang)
– Insersi : bag ujung
coccygeus dan raphe
• M. pubococcygeus
– Origo: os pubis, arcus
tendineus musculi
levatoris ani, spina
ischiadica
– Insersi: bag ujung
coccygeus dan raphe
M. ischiococcygeus
• Origo: spina ischiadica
• Insersio: tepi samping segmen bawah os
sacrum dan os coccygeus
• Fungsi : memperkuat dasar panggul
• Innervasi: cabang N. sacralis (S3 dan S4)
M. pubococcygeus
• Mengirimkan serat ke uretra, vagina dan
rectum, membentuk :
• M. Pubourethralis
• M. Pubovaginalis
• M. Puborectalis
Diafragma Urogenitale dan otot perineum
Nama Otot Origo Insersi Fungsi
M. transversus Bag permukaan yg Centrum Menopang M.
perinei terbelah pada M. tendineum transversus
superfisialis transversus perinei perinei perinei profunda
profunda
M. transversus Ramus ossis ischii Muara uretra dan Melindungi hiatus
perinei profunda vagina urogenital et ani
M. sphincter Otot cincin Otot cincin Melindungi hiatus
urethrae urogenital et ani,
miksi
M. Centrum Corpus Fiksasi bulbus
bulbospongiosus tendineum cavernosus clitoridis,
clitoridis, fascia orgasmus
diafragmatis
urogenitalis
inferior
Nama Otot Origo Insersi Fungsi
M. Ramus ossis Tunica albuginea Fiksasi crura
Ischiocavernosus ischii corporum clitoridis,
cavernosum orgasmus
M. sphincter ani Pars subcutanea: Dermis dan Otot penutup
externus dermis dan subcutis anus bag luar
subcutis yang melingkar
mengelilingi sekeliling anus,
anus lig.
Pars annococcygeum
superfisialis:
centrum
tendineum
perinei
Pars profunda:
simpul otot yg
mencapai m.
levator ani
uretra

anus
VULVA
1. Mons Veneris:
– Berisi jaringan lemak yang
menutupi simfisis pubis
– Ditutupi oleh kulit & rambut

2. Klitoris:
– Bagian struktur cavernosa
erektil yang terdapat dibawah
symphysis pubis.
– tdd kelenjar kecil dan 2 corpora
cavernosa
– Homolog dengan penis pada
pria
VULVA
3. Labia Majora:
 tdd 2 lipatan kulit, dibentuk jar.
Lemak dari mons veneris
sampai perineum, rambut (+)
 membentuk tepi lateral dari
vulva, berukuran panjang ± 7-9
cm dan lebar ± 2-4 cm.
4. Labia Minora:
 struktur yang tidak berambut dan
berukuran panjang ± 5 cm
dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.
 bersatu pada bagian anterior
menjadi klitoris, sedangkan
pada bagian posterior bersatu
pada sisi bawah dari glandula
vestibularis menjadi frenulum.
VULVA
5. Hymen:
– Suatu membran,
terletak sekitar 2 cm
dari vestibulum,
sebagian menutupi
lubang vagina.
Tipe-tipe Hymen

Bi-perforate
Virgin
imperforate

Deflorated Cribriform
VULVA
6. Kelenjar Bartholin (Greater Vestibular
Glands=kelenjar vestibularis mayor):
– terletak bilateral
– mengeluarkan lendir bila gairah sexual (+)
– Terletak di bag dalam labia mayus yaitu di
posterior dan sepertiga tengah
– panjang ductus 2 cm dan membuka antara
hymen dan labium minor
7. Vestibulum:
 Suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara klitoris, labia
minora, dan fourchette.
 Struktur yang terdapat di vestibulum:
 Urethra dan ductus skene
 Ductus kelenjar bartholin
 Vagina.
8. Bulbus Vestibularis :
 Massa lonjong jaringan ereksi yang tdpt disetiap sisi introitus vagina
9. Meatus urethra externa:
 Celah segitiga di bagian anterior dari vestibulum, bawah klitoris
10. Ductus Skene/ductus parauretra/kel. vestibularis minor:
 struktur tubular pendek (+ 6mm) yang terletak kiri dan kanan
posterolateral meatus uretra externa
Vaskularisasi Genetalia Externa
• Arterialisasi:
– Arteri pudenda interna: Cabang terminal divisi
anterior dari arteri iliaka interna yang berakhir
sebagai arteri dorsalis pada klitoris
– Cabang dari a. Femoralis menyuplai sisi anterior
– A. Pudenda externa superfisialis dan profunda
• Sistem Vena:
– Sistem drainase vulva membentuk pleksus vena
yang berjalan dengan arterinya.
– Drainase vena klitoris bergabung membentuk
pleksus vena vaginalis dan vesikalis.
Aliran Limfe dan Innervasi
• Aliran limfe vulva
– Dari kulit dan jaringan lainnya  kelenjar getah bening inguinalis
superfisialis  kelenjar getah bening inguinalis profunda dan
femoralis. Aliran limfe dari klitoris secara langsung menuju ke Kelenjar
getah bening Cloquet
– Dari kelompok superfisial, sistem limfatik akan meneruskan ke nodus
lymphaticus (lnn) pelvis profunda, termasuk : illiaca externa, illiaca
communis dan kemudian ke lnn para aorta.
– Dari hymen ke lnn. Inguinalis superfisialis
• Innervasi vulva
– Innervasi utama vulva berasal dari nervus pudendus (S 2, 3 & 4).
– Saraf sensorik tambahan juga di suplai dari : n. Ilioinguinal (L1), cabang
genital dari n. genitofemoralis (L 1,2), dan cabang posterior n.
Cutaneus femoralis
• Anterior: mons pubis, labia anterior:
– Plexus lumbalis, n. ilioinguinalis dan ramus
genitalis n. genitofemoralis  n. labialis anterior
• Posterior :
– Pleksus sacralis :
• Lateral: r. perinealis dan n. cutaneus femoris posterior
• Central : n. pudendus
• N. labialis posterior (r. superfisialis n. perinealis 
labia)
VAGINA
• Organ kopulasi wanita, jalan lahir dan ductus
excretorius dari hasil menstruasi. Tabung
yang membentuk sudut +60⁰ dengan bidang
horizontal, posisi ini berubah sesuai dengan
isi vu
• Panjang:
– Dinding anterior: 8-9 cm
– Dinding posterior: 10 -11 cm
• Fornix vaginae:
– Recessus antara portio vaginalis cervicis
dengan dinding vagina
– Dibagi: fornix anterior, posterior dan
lateralis
Batas Vagina
• Anterior:
– 1/3 atas : trigonum VU
– 2/3 bawah : urethra.
• Posteriorly:
– 1/3 atas : excavatio recto uterina/
peritonuem of Douglas pouch.
– 1/3 tengah : ampulla rectum.
– 1/3 bawah : perineal body.
• Laterally:
– Batas bawah: m. Bulbocavernosus,
bulbus vestibularis, dan kelenjar
Bartholin
– 1 cm diatas orrificium: diafragma
urogenitalis
– 2½ cm diatas orrifisium: m. levator ani
– Bagian lateralis vagina merupakan
tempat melekatnya ligamentum
cardinale dan berhubungan dengan
ureter dan a. uterina
Fiksasi Vagina
• Ligamentum yang melekat ke bag atas vagina:
– Anterior : Ligamentum Pubocervicalis
– Lateral : Ligamentum Mackenrodt
– Posterior : Ligamentum Uterosacral
• Levator ani muscles : m. pubovaginalis
• Trigonum urogenitale dan membran Perineum
• Fascia Vaginal : berupa jaringan ikat yang membentuk fascia
vesikovaginalis di anterior dan fascia rectovaginalis di
posterior
Vaskularisasi
• Arterialisasi:
– Cranial : a. uterina
– Tengah: a. vaginalis (cab a. Iliaca interna)  memberi cabang ke
dinding anterior dan posterior  anastomose  a. Azygos
– Caudal: a.bulbi vestibuli (cabang dari a. vaginalis)

 Venous drainage:
 Plexus venosus
vaginalis  plx
venosus uterina  plx
venosus vesicale
Aliran Limfe dan Innervasi

• Sistem Limfatik Vagina


– 1/3 bawah mengikuti a. Vaginalis ke lnn. Sacralis
dan lnn. Iliaca communis
– 1/3 atas mengikuti a. Uterina ke lnn. Iliaca
externa dan interna
– 1/3 tengah mengikuti a. Vaginalis ke lnn. Iliaca
interna
• Innervasi vagina:
– N. Pudendus memberikan sensorik ke bagian
bawah vagina
Terapan Klinis
• Prolapsus vagina:
kelemahan pada fiksasi vagina
(ligamen, fascia and otot)
menyebabkan :
– Penurunan dinding anterior
vagina (cystocele /
urethrocele),
– Penurunan dinding post
vagina (rectocele /
enterocele)
– Penurunan punctum vagina
post histerektomi (vault
prolapse).
Terapan Klinis
• Fornix posterior :
– Akses menuju cavum douglass
saat melakukan kuldoskopi,
kuldosintesis dan drainase
pada abses pelvis
• Fornix lateral :
– ureter terletak 1-2 cm lateral
sehingga mungkin terluka
selama klem sudut vagina
dalam operasi histerektomi.
Terapan Klinis
• Blok n. Pudendus :
– injeksi transvaginal
anestesi lokal di sekitar n.
pudenda pada tindakan
forsep
UTERUS
• Organ berongga
dengan dinding
muscular tebal
• Terletak di cavum
pelvis minor antara
vu dan rectum
• Ke arah caudal
berhubungan dengan
vagina
• Uk +7,5 x 5 x 2,5 cm.
Berat + 30-40 g
Posisi Uterus
• Dalam keadaan normal
mengarah ke ventrocranial 
anteversi dan antefleksi
• Anterversi: sumbu panjang
cervix dengan sumbu panjang
vagina membentuk sudut + 90⁰
menghadap ke ventral. Arah
sebaliknya disebut retroversi
• Antefleksi: bila sumbu panjang
corpus dan sumbu panjang
cervix membentuk sudut
menghadap ke arah ventral.
Arah sebaliknya : retrofleksi
Bagian Uterus
1. Corpus uteri:
• Didalamnya terdapat ruangan : cavum
uteri yang menyempit dari fundus (bag
atas) ke isthmus.
• Mempunyai permukaan :
– Facies vesicalis (facies anterior) : datar dan
ditutp oleh peritoneum. Peritoneum ini
kemudian berbalik dan menutupi vu dan
membentuk excavatio vesico uterina
– Facies intestinalis (facies posterior) :
konveks dalam arah melintang dan ditutup
oleh peritoneum yang melanjutkan diri ke
caudal mencapai cervix dan vagina.
Berhubungan dengan kolon sigmoid
(cranial) dan dengan excavatio recto
uterina (cavum Douglas) di dorso caudal.
– Margo lateralis (sin et dext) : sedikit
konveks, diujung atas ditembus oleh tuba
uterina, di ventro caudal tempat masuk
tuba melekat ke lig. Teres uteri. Dorso
caudal melekat ke lig. Ovarii propium
Bagian Uterus
2. Isthmus:
– Bagian uterus
yang
menyempit
– Terletak pada
pertengahan
apex dan basis
– Memisahkan
corpus uteri
dan cervix uteri
Bagian Uterus
3.Cervix:
• Mulai dari ostium uteri
internum s.d ostium uteri
externum
• Panjang + 2.5-3.0 cm
• Berhubungan ke arah caudal
dengan vagina, mengarah ke
caudodorsal
• Dibagi atas 2 bagian :
 supravaginal (portio
supravaginalis cervicis)
 Portio vaginalis cervicis
(portio)
Portio supravaginalis cervicis
• Terletak cranial dari vagina
• Hubungan portio supravaginal dengan
struktur sekitarnya :
– Ventral: parametrium dan VU
– Dorsal: excavatio recto uterina (cav. Douglasi)
– Lateral: ureter dan a. uterina (+ 1-2 cm dari cervix)
Portio vaginalis cervicis (portio)
• Bag cervix yang masuk ke dalam vagina dan
berakhir pada orificium uteri externum

Orificium uteri externum


• Lubang yang agak sirkuler dan masuk kedalam
(depressed) pada ujung yang membulat dari
portio vaginalis
• Dibatasi oleh labium anterior dan labium
posterior
• Pada nullipara : berupa celah, multipara: tepi
tidak teratur
Ruang dalam Uterus
Panjang total ruang dalam uterus + 6.25 cm
(orificium uteri externum s.d fundus uteri)
1. Cavum uteri:
– Ruangan dalam corpus
– Ruang yang sempit
– Pipih di anteroposterior
– Berbentuk segitiga 
• basis dibentuk oleh permukaan dalam fundus uteri
diantara kedua ostium uteri tubae
• Apex pada orificium uteri internum
Ruang dalam Uterus
2. Canalis cervicis uteri :
– Ruangan dalam cervix uteri
– Bentuk fusiform : agak melebar di bag tengah dan
mengecil di cranial dan caudal
– Berhubungan dengan cavum uteri:
• Cranial melalui orificium uteri internum
• Caudal dengan vagina melalui orificium uteri externum
– Di bag anterior dan post dinding canalis cervicis terdapat
plica longitudinalis. Kemudian berjalan beberapa columna
kecil secara oblique membentuk gambaran seperti cabang-
cabang batang pohon : plica palmata. Plica palmata ant
dan post berhadapan sedemikian rupa sehingga menutupi
canalis cervicis
Fiksasi uterus
• Secara langsung : perlekatan
cevix uteri pada vagina
• Secara tidak langsung: uterus
melekat pada rectum, vu,
diafragma pelvis dan tulang-
tulang pelvis melalui:
– Lig. latum uteri (plica
lata/broad ligament)
– Lig. teres uteri/round
ligament/lig. rotundum
– Lig. Cardinale/Mackenrodt
– Lig vesicouterina, Lig. utero
rectalis dan lig. utero sacralis
Ligamentum latum
• Lebih tebal di bag inferior pada
perlekatan denga pelvis daripada tepi
bebasnya
• Terbentuk pada margo lateralis uteri
sinistra et dextra
• Merupakan 2 membran fibrous tipis
dimana pada permukaannya ditutupi
oleh peritoneum yang menutupi facies
vesicalis dan intestinalis.
• Meluas ke cranial membungkus tuba
uterina
• Uterus bersama plica/lig lata
membentuk septum yang menyilang
cavum pelvis, membagi 2 bag:
– Anterior : Fossa vesicouterina
– Posterior: Fossa rectouterina
Bagian ligamentum latum
1. Mesosalpinx:
– Bagian plica lata antara tuba uterina dengan suatu garis
dimana plica lata membentuk mesovarium. Berisi: cabang
vasa uterina, vasa ovarica, epophoron dan paroophoron
– Epophoron (parovarium Rosenmuller) : tdd beberapa
tubulus pendek (ductuli transversi) yang menuju ovarium
secara konvergen. Ujung berlawanan berupa ductus yang
rudimenter (ductus longitudinalis epoophoron/ductus of
gartner)
– Paroophoron : tdd beberapa tubulus rudimenter yang
tersebar, tampak jelas pada anak-anak, terletak pada plica
lata anatar epoophoron dan uterus. Ductuli transversi
epoophoron dan tubulus dari paroophoron merupakan
sisa dari tubulus wolffian body (mesonephros). Ductus
longitudinalis epoophoron adalah bagian persisten dari
ductus wolff.
Bagian ligamentum latum
2. Mesometrium:
– Bagian plica lata yang terletak caudal dari mesosalphinx
dan mesovarium

Diantara kedua lapisan plica lata terdapat struktur:


– Parametrium : perluasana jar. Ikat kendor subserosa uterus
ke arah lateral plica lata
– A. uterina dan plexus venosus
– Plexus nervosus uterovaginalis
– Tuba uterina (pada tepi bebas bag cranial)
– Sebagian ureter : menyilang tepi caudal plica lata secara
oblique. Terletak antara a. uterina dengan difragma pelvis
– Sebagian lig. Teres uteri
– Epoophoron dan paroophoron (dalam mesosalpinx)
Ligamentum teres uteri/round ligament
• Jaringan ikat fibrous kecil, pipih, menempel pada uterus ventro
caudal dari tempat masuk tuba uterina ke dalam uterus
• Berisi serabut otot polos
• Setelah berjalan ventrolateral, menyilang a. umbilicalis dan vasa
iliaca externa, kemudian memutari a. epigastrica inferior
• Berjalan didalam canalis inguinalis dan menghilang pada
jaringan sub kutis labium mayor
• Equivalen/homolog gubernaculum pada pria
Ligamentum Cardinale
• Penebalan fascia pelvis visceralis yang
mengandung serabut otot polos
• Melekat pada cervix dan vagina
• Berjalan ke dinding lateral pelvis bergabung
dnegan fascia diafragma pelvis superior
• Selanjutnya berjalan ke belakang di dalam
plica utero rectalis dan melekat di depan os
sacrum sebagai lig. Utero sacralis
• Kranial dari ligamentum cardinale ini berjalan
a. uterina
Ligamentum-ligamentum cervix
• Merupakan penebalan
jaringan seluler pelvik yang
terletak diantara peritoneum
pelvis pada sisi atas dan m.
levator ani disisi bawah
• Berfungsi untuk fiksasi
uterus dan organ pelvis
lainnya.
Berupa:
• Ligamentum Mackenrodt (lig cardinal di bag cervix): tersebar
di kedua sisi dari permukaan lateral serviks dan vagina,
berbentuk kipas, dan berinsersi dinding lateral pelvis
• Ligamentum Utero-sacral: Dari cerviks dan vagina, kemudian
menuju sekitar rektum dan di bawah lipatan utero-sakral
peritoneum, untuk kemudian ber insersi pada sepertiga
sakrum.
• Ligamentum Pubo-cervical: meluas dari permukaan anterior
cerviks dan vagina, menuju ke depan, caudal dari vu dan
kemudian mengelilingi uretra dan menuju posterior pubis
Vaskularisasi Uterus
Arterial:
• A. uterina
– Keluar dari bag anterior a. Iliaca
interna
– Berjalan ke medial di bag cranial
lig cardinale, menyuplai cervix
dan bag cranial vagina
(descending), kemudian berbalik
ke atas diantara kedua lapisan
plica lata sepanjang margo
lateralis uteri dan memberi
cabang ke kedua permukaan
corpus (ascending)
• 2 cabang:
– R. ascending
– R. descending
Vaskularisasi Uterus
• Sistem vena:
– Dari uterus melalui plexus venosus
uterina yang mengikuti a. Uterina
dialirkan ke v. Pudendalis interna
• Sistem limfatik:
– Fundus: menuju lnn paraaortic
melalui pembuluh darah ovarium
– Cornu: menuju ke lnn inguinales
superficial melalui sistem limfatik
ligamentum cardinale/round ligament
– Body: menuju ke lnn iliaca internal
kemudian lnn iliaca external melalui
pembuluh darah uterus
– Isthmus: sama seperti cervix
– Cervix: 2 kelompok sistem limfatik:
• Kelompok primer : Paracervical,
parametrial, obturator, lnn iliaca
internal dan external
• Kelompok sekunder: iliaca
communis, para-aortic, dan lnn
sacralis lateralis
Innervasi uterus
• Menerima serat-serat otonom dan sensorik
melalui plexus uterovaginalis yang berjalan
sepanjang A. uterina
• Innervasi:
– Parasympathetic dari S2,3,4
– Sympathetic dari:
• T5 dan T6 (motorik)
• T10, T11, T12, dan L1 (sensorik).
• Keduanya mencapai rahim melalui cabang
pleksus hipogastrikus inferior.
Tuba Fallopi/Tuba uterina
• Terdapat 2 di kiri dan
kanan (panjang +10 cm)
terbentang di bagian
cranial tepi bebas
ligamentum latum.
• Fungsi:
– Membawa ovum dan
ovarium ke cavum uteri
– Mengalirkan
spermatozoan dalam
arah berlawanan
– Fertilisasi : ampula tuba
Tuba Fallopi
• 4 bagian (uterus
ovarium)
 1. pars Interstitial/pars
uterinae tubae (1 cm):
menembus dinding
rahim, sangat sempit,
tidak ada penutup
peritoneum, tidak ada
otot longitudinalis luar.
 2. Isthmus (2 cm): lurus, sempit, dinding lebih tebal dari ampulla
 3. Ampulla (5 cm): terluas, berliku-liku, dinding relatif tipis,
tempat fertilisasi
 4. Infundibulum (2 cm): berbentuk terompet, ujung luar terbuka
ke dalam rongga peritoneum mll ostium abdominalis tubae
(pelvic opening). Di tepi/ bag akhir tuba tampak tonjolan
langsing, tipis mengelililingi pinggir infundibulum = fimbriae
 Salah satu fimbrae terpanjang dan melekat pada polus
tubalis ovarii = fimbriae ovarica
Hubungan Dengan Organ Sekitar
• Batas :
– atas oleh usus
– bawah oleh ligamentum latum
– medial cornu uterus
– lateral oleh dinding lateral
pelvis
• Ovarium terletak di posterior
dan inferior dari tuba fallopi
pada masing-masing sisi
Vaskularisasi, Sistem Limfatik dan Innervasi
• Arterialiasi:
– r. tubalis a. uterina dan r. tubalis a. ovarica
• Sistem vena:
– Vena ovarica dextra secara langsung menuju vena cava inferior
– Vena ovarica sisnistra menuju ke vena renalis sinistra
• Sistem limfatik:
– Lnn, para-aortic mellaui sistem limfatik ovarium
• Innervasi
– Dari plexus ovaricus
– Dari serabut-serabut plexus hypogastricus inferior
• Anatomi terapan
– nyeri tuba disebut tubal point (Pada dinding perut bagian bawah
1/2 inci di atas titik pertengahan inguinal).
Ovarium
• Almond shaped, permukaan
licin dan berwarna merah
muda keabuan. Setelah
berkali-kali ovulasi:
permukaan tidak rata,
sikatrik (+), warna abu-abu
• Organ cytogenic
(menghasilkan ovum) dan
termasuk kelenjar endokrin
(penghasil estrogen dan
progesteron)
• uk 3 x 2 x 1 cm. Berat +7 gr
• Tidak ditutupi peritoneum.
• Pada wanita tidak hamil:
pada fossa ovarica setinggi
SIAS
Bagian-Bagian Ovarium
• Fasies medialis
• Fasies lateralis
• Margo mesovarian (=anterior)
• Fasies posterior
• Extremitas tubalis
• Extremitas uterinae
Fiksasi Ovarium
– Mesovarium: lipatan peritoneum
yang menghubungkan margo
mesovarian ovarii dengan bagian
dorsal plica lata
– Lig.
Infundibulopelvicum/lig.suspensoriu
m ovarii: melekat pada extremitas
tubalis ovarii, berjalan ke cranio
lateral, menyilang vasa iliaca externa
dari sisi ventral, kemudian
menghilang menjadi jaringan ikat
menutupi m. psoas mayor.
Didalamnya berjalan vasa ovarica dan
plexus nervosus ovaricus
– Ligamentum ovarii propium: melekat
pada extremitas uterina ovarii
menuju corpus uteri caudo dorsal
dari tempat masuk tuba uterina
kedalam uterus, berisi serabut otot
polos
Batas-batas ovarium
– medial : Tuba Fallopy
– lateral : dinding pelvis lateral
– superior dan anterior : vasa
iliaca externa, a. umbilicalis
dan usus halus
– inferior : fossa ovarica dimana
dilewati ureter dan av. Iliaca
interna
Vaskularisasi, Sistem limfatik dan Innervasi
• Arterialisasi:
– a. ovarica: berasal dari aorta pada level L2 dan melewati lig.
Infundibulopelvicum, masuk lig latum, mesovarium, menuju hillus
ovarii
– a. ovarica a. uterina: beranastomosis dengan a. ovarica pada lig. latum
• Sistem vena:
– Dari plexus venosus:
• v. ovarica sin  v. renalis sin  v. cava inferior
• v. ovarica dextra  v. cava inferior
• Sistem limfatik:
– Mengikuti vasa ovarica menuju lnn. Lumbalis dan lnn paraaortic
• Innervasi :
– Plexus nervosus ovaricus
– Nervus simpatik dan parasimpatik (T10 dan T11) melalui pleksus
preaortic yang menyertai pembuluh darah ovarium
A. iliaca interna
• Truncus anterior: • Truncus posterior:
– A. obturatorius – A. glutealis
– A. umbilicalis  superior
bercabang A.
vesikalis superior – A. iliolumbalis
– A. vesikalis inferior – A. sacralis
– A. rectalis media
lateralis
– A. pudenda interna
– A. uterina
– A. glutealis inferior
– A. vaginalis
Ovarian Artery

Ovarian
Artery and Vein
Ligamentum ovarica
• Berupa ligamen
fibromuskular
yang menempel
pada bag dalam
sisi bawah
ovarium menuju
cornu uterus
• Berperan dalam
fiksasi pelvic

Anda mungkin juga menyukai