Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH DISKUSI KELOMPOK 11

FISIOLOGI SALURAN REPRODUKSI WANITA

DISUSUN OLEH :

Mutia Susparini S (4111151002)


Regina Mega A (4111151005)
Disya Fariha Dirnyati (4111151006)
Andre Karya Utama (4111151025)
Rizky Fathudin (4111151059)
Asysyifaa Fadhillah A (4111151090)
Maria Ulfah (4111151091)
Maitri Putri Noer ( 4111151092)
Brahmana Kusumajati (4111151119)
Vina Luang Munggaran (4111151120)
Mercy Devana Hadianti (4111151124)
Arthika Rahayu S (4111151136)
Melati Putri Wulandari (4111151157)
LATAR BELAKANG

Sistem reproduksi merupakan sistem tubuh yang berfungsi untuk


melakukan proses perkembangbiakan. Sistem reproduksi wanita terdiri atas
ovarium, uterus, dan bagian lainnya. Reproduksi merupakan bagian dari ilmu
fisiologi. Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan
meskipun siklus reproduksi manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat
bertahan hidup. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah
manusia tersebut mencapai masa pubertas, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar
endokrin dan hormone yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai sistem organ reproduksi wanita
yang meliputi struktur organ reproduksi wanita, siklus menstruasi, dan hormone
yang memengaruhinya. Struktur organ reproduksi wanita terdiri orgam reproduksi
eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga
vulva meliputi mons pubis, labium mayora, labium minora, dan clitoris. Organ
reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus, dan vagina.
PEMBAHASAN

Pokok Bahasan : Fisiologi Saluran Reproduksi Wanita

Sub Pokok Bahasan : Siklus Menstruasi

SASARAN BELAJAR:

1. Memahami anatomi sistem reproduksi wanita berkaitan dengan


menstruasi.
2. Memahami struktur jaringan yang berperan dalam proses menstruasi.
3. Memahami proses menstruasi serta regulasi hormonal yang
memengaruhinya.
4. Menjelaskan hubungan pubertas dengan thelarche, pubarche, menarche,
gonadarche, dan adrenarche.

SKENARIO:

Ani seorang perempuan usia 12 tahun bertanya tentang hal yang dialaminya
kepada kakak sepupunya yang seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Pada saat
di kamar mandi, Ani melihat bercak darah yang berasal dari kemaluannya pada
celana dalam. Beberapa hari sebelumnya Ani merasa ada pembesaran pada
kedua payudaranya, dan rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah.

OVERVIEW CASE:

• Seorang gadis berusia 12 tahun merasakan pembesaran pada kedua


payudaranya dan rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah yang
dilanjutkan dengan peristiwa menstruasi.
• Pubertas adalah proses kematangan hormonal dan pertumbuhan yang
terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik
seks sekunder mulai muncul.
• Menstruasi merupakan perubahan siklik regular sebagai persiapan periodik
untuk pembuahan dan kehamilan yang ditandai dengan perdarahan vagina
periodik yang terjadi dengan terlepasnya mukosa uterus
• Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu
yang gepeng
• Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium, myometrium, dan
endometrium

-
I. ANATOMI SALURAN REPRODUKSI WANITA

Dibagi dalam 2 golongan :

• Genitalia Externa
• Genitalia Interna

a. Genitalia Externa

Meliputi semua organ-organ yang didapatkan antara os pubis, ramus


inferior dan peritoneum ialah:

1. Mons pubis
- Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang
menutupi bagian depan symphysis pubis.
- Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut.
2. Labia mayora
• Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan
berjalan ke bawah dan belakang.
• Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang
dan merupakan batas depan dari perineum, disebut: commisura
posterior (frenulum)
• Terdiri dari 2 permukaan :
a. Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut
b. Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung
banyak kelenjar sebasea
3. Labia minora
- Didapatkan sebagai lipatan di sebelah medial dari labia mayora.
- Kedua lipatan tersebut (kiri dan kanan) bertemu di atas
(preputium clitoridis) dan di bawah clitoris (frenulum
clitoridis).
- Di bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi
orificium vaginea bersatu juga disebut fourchet (Nampak pada
wanita yang belum melahirkan anak).
4. Clitoris
- Sebuah organ erektil yang terletak pada pertemuan kedua
labium minus pudenda di sebelah ventral.
- Mengandung banyak urat-urat saraf sensoris dan pembuluh
darah.
- Organ yang sangat sensitive dan amat penting pada
perangsangan seksual.
5. Vestibulum vaginae
- Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua
labia minora, anterior oleh clitoris, dorsal oleh fourchet.
- Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina urethra dan
terdapat pada 4 lubang kecil yaitu:
• 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat di samping
dan agak ke belakang dari introitus vaginae
• 2 muara dari kelenjar skene di samping dan agak dorsal
dari urethra
• Glandula Vestibularis mayoris bartholini merupakan kelenjar
terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret
mucus teutama pada waktu coitus
6. Bulbus vestibule
Bulbus vestibule tampak sebagai dua massa jaringan erektil yang
memanjang sekitar 3cm, dan terletak pada sisi ostium vaginae di
sebelah dalam musculus bulpospingous.
• Perdarahan arterial. Perdarahan arterial vulva berasal dari
kedua arteria pudenda externa dan sebuah arteria pudenda
interna pada masing-masing sisi. Arteria pudenda interna
mengantar darah kepada kulit, alat-alat kelamin, dan otot-otot
perineum
• Penyaluran balik darah dan penyaluran limfe. Vena labialis
adalah anak cabang vena pudenda interna dan vena comitans
(vena pengiring) arteria pudenda interna. Di dalam vulva
terdapat anyaman pembuluh limfe yang luas. Pembuluh limfe
melintas ke lateral dan ditampung oleh nodi lymphoidei
inguinales superficiales
• Persyarafan. Saraf-saraf untuk vulva adalah cabang nervus
ilio-inguinalis, ramus genitalis nervi genitofemoralis, ramu
perinealis nervi cutanei femoralis dan nervus perinealis.
Perangsangan parasimpatis menghasilkan peningkatan sekresi
vagina
7. Hymen
Berupa lapisan yang tipis menutupi sebagian besar dari introitus
vaginae. Hymen merupakan lipatan mukosa yang tipis dan
mengelilingi ostium vaginae.
b. Genitalia Interna
1. Vagina
• Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan
uterus dengan vulva.
• Terletak antara kandung kencing dan rectum.
• Dinding depan vagina=9cm lebih pendek dari dinding belakang
11 cm.
• Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan
circulair dan disebut rugae, terutama pada bagian bawah vagina
• Setelah melahirkan, sebagian daripada rugae menghilang.
• Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak
mempunyai kelenjar-kelenjar sama sekali hingga tak dapat
menghasilkan lendir, mungkin lebih tepat disebut kulit.
• Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix.
• Bagian dari cervix yang menonjol ke dalam vagina disebut
portio.
• Oleh portio ini puncak vagina dibagi 4 ; fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
• Pendarahan Arterial  bagian cranial vagina : arteri uterine,
bagian tengah dan lainnya pada vagina : arteri vaginalis –
berasal dari arteria pudenda interna
• Penyaluran balik darah  vena vaginalis membentuk plexus
venosus vaginalis pada sisi-sisi vagina dan dalam membrane
mukosa vagina.
• Penyaluran limfe  - bagian kranial ditampung oleh nodi
lympathici iliaci externi dan nodi lymphoidei iliaci interni,
bagian tengah ditampung oleh nodi lymphoidei iliaci interni,
bagian kaudal untuk sebagian pada nodi lymphoidei sacrales
dan nodi lymphoidei iliaci communis, dan nodi lymphoidei
inguinales superficiales.
• Persarafan  saraf vagina berasal dari plexus uterovaginalis
—merupakan perluasan plexus hypogastricus inferior [plexus
pelvicus]dilintasi oleh saraf simpatis dan parasimpatis
2. Uterus
• Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis
minor di antara vesica urinaria dan rectum.
• Permukaan belakang sebagian tertutup oleh peri-toneum
sedangkan permukaan depan hanya di bagian atasnya saja.
• Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding
belakang vesica urinaria.
• Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai
bola lampu yang gepeng.
• Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut
pundus uteri (dasar rahim).
• Ukuran uterus
1. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung
dari pada :
• Usia
• Pernah melahirkan anak atau belum.

Pada anak-anak panjangnya uterus : 2 – 3 cm.

Pada nullipara : 6 – 8 cm.

Pada mullipara : 8 – 9 cm.

2. Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda-


beda :
 Pada anak-anak panjangnya corpus uteri setengah dari
pada panjangnya cervix uteri.
 Pada gadis remaja, sama pangjanya dengan cervix
uteri.
 Pada multipara, copus uteri 2 x panjangnya cervix
uteri.
• Cavum uteri (rongga Rahim) berbentuk segitiga, lebar di
daerah fundus dan sempit kearah cervix.
• Sebelah atas ronnga rahim berhunungan dengan saluran telur
(tuba Fallopii) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim
(canalis cervicalis).
• Hubungan antara cavum uteri dan canalis cervicalis disebut,
ostium uteri internum, sedangkan muara canalis cevicalis ke
dalam vagina disebut, ostium uteri externum.
• Sebetulnya ada 2 buah ostium uteri internum ialah :
a. Ostium uteri internum anatomicum yang betul-betul
merupakan batas anatar canalis cervicals dan cavum uteri.
b. Ostium uteri internum histologicum ialah, tempat pada
canalis cervicalis , dimana selaput lendir cavum uteri
berubah menjadi selaput lendir cervix.
• Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :
1. Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding
uterus bagian luar.
2. Myometrium (lpisan otot), merupakan lapisan yang paling
tebal.
• Struktur otot uterus pada waktu hamil.
Otot uterus terdiri dari 3 lapisan :
• Lapisan luar :
Lapisan seperti kap melengkung melalui fundus menuju
ke arah ligamenta.
• Lapisan dalam :
Merupakan serabut-serabut otor yang berfungsi sebagai
sphincter terletak pada ostium internum tubae dan
otificium uteri internum.
• Lapisan tengah :
Terletak antara kedua lapisan di atas, merupakan
anyaman serabut otot yag tebal ditembus oleh pembuluh-
pembuluh darah.
3. Endometrium (selput lendir) merupakan lapisan bagian
dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum uteri.
• Pada endometrium didapatkan lubang-lubang kecil,
merupakan muara-muara dari saluran-saluran kelenjar
uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang
membasahi cavum uteri. Epitel endometrium
berbentuk silindris.
• Tebalnya, susunannya dan faalnya berubah secaa siklis
karena dipengaruhi oleh hormone-hormon ovarium.
• Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
decidua.
• Sikap dan letak uterus di tengah-tengah rongga panggul
dipertahankan oleh :
1. Tonus uterus sendiri
2. Ligament-ligament dari uterus
3. Otot-otot dasar panggul.
• Ligament-ligament uterus adalah :
1. Ligamentum latum :
Berupa lipatan peritoneum seberal lateral ka. ki. dari
pada uterus, meluas sampai ke dinding panggul dan
dasar panggul, sehingga seolah-olah menggantung pada
tubae.
Ruangan antara kedua lembar dari lipatan terisi oleh
jaringan yang longgar, disebut : parametrium, dimana
berjalan arteria, vena uteria, pembuluh lympha, dan
ureter.
2. Ligamentum rotundum (lig. teres uteri) :
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari
insertie tuba, lkedua ligament melalui canalis inguinalis
ke bagian cranial lab. Majus.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum (lig. Suspensorium
ovarii) :
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke
dinding panggul. Ligamentum ini menggantungkan
uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan
ovarium terdapat ligamnetum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale :
Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri interim ke
dinding panggul.
Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterium :
Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum
mengelilingi rectum.
6. Ligamentum vesico uterium:
Dari uterus ke kandung kencing.
• Letak uterus
1. Ante & retroflexio uteri :
Sumbu cervix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut.
Jika sudut ini membuka ke depan, disebut anteflexio, jika
memuka ke belakang, disebut retroflesxio.
2. Ante & retroversion uteri :
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika
sudut ini mmbuka kedapan disebut anteversio, jjika
membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Position :
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul,
bisa lebih ke kiri, lebih ke kanan, lebih ke depan, lebih ke
belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso position.
4. Torsio :
Letak uterus biasanya agak berputar.
• Pembuluh darah uterus :
1. A. uterine
2. A. ovarica
• Pembuluh limfe dari cervix menuju ke lymphoglandulae
hypogastricae sedangkan dari corpus uteri sebagian ke lympho
glandulae lumbales.
• Persarafan: berasal dari plexus hypogastricus inferior,
terutama melalui plexus uterovaginalis. Serabut parasimpatis
berasal dari nervi splanchnici pelvici (S2-S4), serabut simpatis
dari plexus uterovaginalis.

3. Tuba uterine Fallopii :

Pada tuba ini dibedakan bagian :

• Pars interstitialis (intramulis) : bagian tuba yang berjalan dalam


dinding uterus, mulai pada ostium internum tubae.
• Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari didnding uterus,
merupakan bagian tuba lurus dan sempit.
• Pars ampullaris : bagian tuba antara ars isthmica dan infundibulum
merupakan bagian tuba yang palng lebar dan berbentuk S.
• Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut
fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tubae.
• Perdarahan arterial  a. uterine & a. ovarica
• Penyaluran balik darah & penyaluran limfe  vena-vena tuba
uterina mencurahkan isinya pada vena uterine & vena ovarica.
Pembuluh limfe ditampung oleh nodi lymphoidei lumbales.
• Persarafan  plexus ovaricus, sebagian dari plexus uterine.
4. Ovarium :
- Pada ovarium dibedakan :
 Permukaan medial yang menghadap kea rah cavum Douglasi
dan permukaan lateral.
 Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah
yang lebih dekat dengan uterus.
 Pinggir yang menghadap ke muka.
- Ovarium terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk
yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
- Ovarium terdiri dari bagian luar (cortex) dan bagian dalam
(medulla).
- Perdarahan arterial  arteria ovarica dari pars abdominalis
aoertae melintas ke kaudal dengan menyusuri dinding abdomen
dorsal
- Penyaluran balik darah dan penyaluran limfe vena-vena
meninggalkan ovarium dan membentuk plexus venosus
pampiniformis yang menyerupai pohon anggur dalam ligamentum
lattum uteri di dekat ovarium dan tuba uterine. Pembuluh limfe
mengikuti pembuluh ovarica bergabung dengaan pembuluh limfe
dari tuba uterine dan fundus uteri sewaktu melintas naik ke nodi
lymphoidei lumbales
- Persarafan saraf dari plexus ovaricus menurun mengikuti
pembuluh ovarica. Plexus ovaricus berhubungan dengan plexus
uterina.
5. Parametrium
- Jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar lig. Latum disebut
parametrium.
- Bagian atas lig. Latum yang mengandung tuba disebut mesosalpinx
dan bagian caudalnya yang berhugungan dengan uteru disebut
mesometrium.
- Mesovarium merupakan lipat peritoneum untuk ovarium dan
terdapat antara mesosalpinx dan meso metrium.
- Lig. Suspensorium berjalan dari extremitas tubaria ovary langsung
ke diding panggul.
- Alat kandunga terjadi dari 2 saluran yang disebut saluran Muller.
- Kedua saluran Muller ini bersatu di bagian bawahnya untuk
membentuk bagian atas dari vagina dan uterus, sedangkan bagian
atas tetap terpisah ialah yang menjadi tuba.

II. STRUKTUR MIKROSKOPIS SALURAN REPRODUKSI WANITA

Dibagi dalam 2 golongan :

• Genitalia externa
- Mons pubis : penonjolan jaringan di depan symphisis pubiskarena
penebalan jaringan lemak di bawah kulit
- Labia mayora: dua buah lipatan kulit lanjutan mons veneris, terisi
oleh jaringan lemak dan otot polos
- Labia minora: dua buah lipatan kulit tipis sebelah dalam labia
mayora, epidermisnya merupakan stratum corneum tipis dan sel-
selnya mengandung pigmen melanin, dermisnya merupakan
jaringan pengikat berongga seperi spons ; mengandung glandula
sebasea dan glandula sudorifera
- Clitoris: dibungkus oleh tunica albuginea, terdapat ruangan –
ruangan yang saling berhubungan dipisahkan oleh jaringan pengikat
tipis dari tunica albuginea; setiap ruangan dibatasi oleh endotel
- Glandula genitals accessoriae: - glandula vestibularis major
bartholini  struktur tubule-alveoler (mirip glandula
burbourethralis pada laki-laki), - glandula vestibularis minor 
strukturnya mirip glandula paraurethralis pada laki-laki
• Genetalia interna
- Ovarium

Setiap ovarium ditutupi oleh epitel selapis kuboid, yaitu epitel


germinativum. Sebagian besar ovarium terdiri atas korteks, terisi
dengan stroma jarinagn ikat yang banyak mengandung sel dan
banyak folikel ovarium dengan ukuran bervariasi. Bagian terdalam
ovarium adalah medulla, yang mengandung jaringan ikat longgar
dan pembuluh darah yang memasuki organ melalui hilum dari
mesenterium yang menahan ovarium.
Perkembangan folikel ovarium:

● Folikel primordial

Terdapat dari sejak lahir sampai sebelum akil balig. Ciri-cirinya


yaitu sebuah oosit diselubungi oleh selapis sel folikel gepeng, oosit
berukuran 40µm dan inti terletak eksentrik

● Folikel primer unilaminar

Sel-sel folikel membelah melalui mitosis dan membentuk selapis


sel kuboid di sekitar oosit yang tumbuh. Intinya membesar;
mitokondria bertambah banyak dan tersebar merata; reticulum
endoplasmanya membesar dan kompleks golgi membesar dan
bergerak ke perifer

● Folikel primer multilaminar


Sel berproliferasi menjadi epitel folikel berlapis, yaitu granulosa
dengan sel-sel berkomunikasi melalui taut celah. Sel folikel kini
disebut sel granulosa yang masih dikelilingi membrane basal.
Diantara oosit dan sel granulosa, selapis materi ekstrasel yang
disebut zona pelisida terbentuk.

● Folikel sekunder/folikel antrum

Terjadi pertambahan ukuran oosit dan pan,bahan jumlah sel-sel


granulosa menyebabkan folikel ini berpindah ke kortks ovarium
yang lebih dalam. Ruang kecil terbentuk di dalam lapisan
granulosa saat sel tersebut menyekresi cairan folikel. Cairan ini
mengumpul, ruang kecil tersebut semakin menyatu , dan sel-sel
granulosa mengatur diri membentuk rongga yang lebih besar, yaitu
antrum.

Ketika folikel terbentuk, sel stroms di sekitar folikel secara cepat


berdiferensiasi membentuk teka folikular. Lapisan ini kemudian
berdiferensiasi menjadi dua jaringan di sekitar folikel: jaringan
endokrin yang dengan vaskularisasi baik, theca interna dan
jaringan fibrosa luar, theca externa yang mengandung otot polos
dan fibroblas.

● Folikel graaf

Dicapai setelah 10-14 hari folikel tumbuh. Diameternya biasanya


sekitar 1 cm, menempati korteks menonjolkan permukaan ovarium.
Di siklus ini, oosit berhenti tumbuh. Sel granulosa berproliferasi
tidak seimbang dengan pertambahan liquor polliculi. Pada sel
stroma theca interna ; sel membesar/ polyhedral dan banyak
terdapat anyaman pembuluh darah. Theca eksterna : terdapat sel-
sel fusiform dan serabut konsentris.

- Tuba Uterina

Dinding oviduk terdiri dari lipatan mukosa, suatu lapisan


muskularis tebal dengan jalinan lapisan sirkuler dan longitudinal
otot polos, disertai suatu serosa tipis yang dilapisi oleh peritoneum
visceral dengan mesotel. Mukosa tuba terdiri atas epitel selapis
silindris di lamina propia jaringan ikat longgar. Epitelnya
mengandung dua jenis sel yang penting secara fungsional: sel
bersilia dan sel sekretoris
- Uterus

Dinding uterus memiliki tiga lapisan utama:

● suatu lapisan jaringan ikat luar, perimetrium, yang bersambung


dengan ligament, yang berupa lapisan adventisia di sejumlah area,
tetapi kebanyakan berupa serosa yang dilapisi mesotel

● lapisan tebal otot polos memiliki banyak pembuluh darah,


myometrium

● suatu mukosa, endometrium, yang dilapisi oleh epitel kolumnar


selapis

III. SIKLUS MENSTRUASI

Sistem reproduksi wanita memperlihatakan perubahan siklik regular yang


secara teleologis dapat dianggap sebagai persiapan periodik untuk pembuahan dan
kehamilan. Siklus ini disebut menstruasi dan gambaran paling nyata adalah
dengan terlepasnya mukosa uterus (menstruasi). Lama siklus ini rata-rata adalah
28 hari.

 Siklus Uterus

Pada akhir menstruasi, semua endometrium kecuali lapisan-lapisan dalam


telah terlepas. Di bawah pengaruh estrogen dari folikel yang sedang tumbuh,
ketebalan endometrium cepat meningkat dari hari kelima sampai keempat belas
siklus menstruasi. Seiring dengan peningkatan ketebalan, kelenjar-kelenjar uterus
tertarik keluar sehinngga memanjang tetapi kelenjar-kelenjar tersebut belum
berkelok-kelok atau mengeluarkan sekresi. Perubahan endometrium ini disebut
proliferatif dan siklus ini disebut fase proliferatif atau praovulasi atau folikular.

Setelah ovulasi, vaskularisasi endometrium menjadi sangat meningkat dan


endometrium agak sembab di bawah pengaruh estrogen dan progesterone dari
korpus luteum. Kelenjar-kelenjar mulai bergelung-gelung dan mengumpar, lalu
mulai menyekresikan cairan jernih. Fase ini disebut fase sekretorik atau luteal.

Sewaktu korpus luteum mengalami regresi, pasokan hormone untuk


endometrium terhenti. Endometrium menjadi lebih tipis, yang menambah
gulungan-gulungan arteri spiralis. Muncul fokus-fokus nekrosis di endometrium,
dan fokus-fokus ini kemudian bersatu. Juga terjadi spasme lalu nekrosis dinding
arteri spiralis, menyebabkan timbulnya perdarahan bebercak yang kemudian
menyatu dan menghasilkan darah menstruasi.

 Perubahan Siklik pada Serviks Uteri

Estrogen menyebabkan mukus menipis dan lebih basa, yaitu perubahan


yang meningkatkan kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Progesteron
menyebabkan mukus menebal, kental, dan selular. Mukus berada dalam keadaan
paling tipis pada saat ovulasi, dan elastisitasnya, atau spinnbarkeit meningkat
sedemikian sehingga pada pertengahan siklus menstruasi, satu tetesan mukus
dapat diregangkan menjadi sehelai benang tipis yang panjangnya dapat mencapai
8-12 cm atau lebih. Setelah ovulasi dan selama kehamilan, mukus menjadi tebal
dan tidak membentuk pola pakis.

 Siklus Vagina
Di bawah pengaruh estrogen, epitel vagina mengalami kornifikasi. Di
bawah pengaruh progesteron, terjadi sekresi mukus kental, dan epitel
berproliferasi dan disisipi oleh leukosit.

 Perubahan Siklik pada Payudara

Estrogen menyebabkan proliferasi, duktus mamae. Progesteron


menyebabkan perutumbuhan lobulus dan alveolus. Payudara yang membengkak
dan terasa nyeri spontan atau bila ditekan yang dirasakan oleh wanita selama 10
hari sebelum menstruasi mendatang mungkin disebabkan oleh peregangan
duktus, hiperemia, dan edema jaringan interstisium payudara. Semua perubahan
tersebut disertai gejala-gejalanya berkurang selama menstruasi.

IV. HORMON OVARIUM

ESTROGEN

a. Struktur dan Sifat Kimia, Biosintesis, dan Metabolisme


Estrogen yang terdapat secara alamiah adalah 17β-estradiol, estron,
dan estriol. Zat-zat ini adalah steroid C18. Hormon-hormon ini disekresikan
oleh teka interna dan sel granulosa folikel ovarium, korpus luteum, dan
plasenta. Jalur biosintesisnya melibatkan pembentukannya dari androgen.
Juga dibentuk melalui aromatisasi androstenedion di dalam sirkulasi.
Aromatase (CYP19) adalah enzim yang mengkatalisis perubahan
androstenedion menjadi estron dan perubahan testosteron menjadi
estradiol.
Sel-sel teka interna memiliki banyak reseptor LH, dan LH bekerja
melalui cAMP untuk meningkatkan perubahan kolesterol menjadi
androstenedion. Sebagian androstenedion diubah menjadi estradiol, yang
masuk ke dalam sirkulasi. Sel granulosa memiliki banyak reseptor FSH,
dan FSH meningkatkan sekresi estradiol dari sel granulosa dengan bekerja
melalui AMP siklik untuk meningkatkan aktivitas aromatase.
Dua persen estradiol dalam darah berada dalam keadaan bebas, dan
sisanya terikat ke protein: 60% ke albumin dan 38% ke gonadal steroid-
binding globulin (GBG) serupa dengan yang mengikat testosteron.
Di hati, estradiol, estron, dan estriol diubah menjadi konjugat
glukuronida dan sulfat. Semua senyawa ini, bersama dengan metabolit
lain, disekresikan dalam empedu dan diserap kembali ke dalam darah.

b. Sekresi

Hampir semua estrogen ini berasal dari ovarium, dan terdapat dua
puncak sekresi: satu tepat sebelum ovulasi dan satu selama fase midluteal.
Kecepatan sekresi estradiol ialah36 µg/h, pada fase folikular awal, 380
µg/h tepat sebelum ovulasi, dan 250 µg/h selama fase midluteal. Setelah
menopause, sekresi estrogen menurun sampai ke kadar yang rendah.

c. Efek pada Genitalia Wanita

Estrogen mempercepat pertumbuhan folikel ovarium dan


meningkatkan motilitas tuba uterina. Hormon ini meningkatkan aliran
darah uterus dan memiliki efek penting pada otot polos uterus. Estrogen
meningkatkan jumlah otot uterus dan kandungan protein kontraktilnya. Di
bawah pengaruh estrogen, otot menjadi lebih aktif dan mudah terangsang,
dan potensial aksi pada setiap serat menjadi lebih sering.

Efek pada Organ Endokrin

Estrogen menurunkan sekresi FSH. Pada keadaan-keadaan tertentu,


estrogen menghambat sekresi LH, pada keadaan lain, estrogen
meningkatkan sekresi LH. Estrogen menyebabkan peningkatan sekresi
angiotensinogen dan globulin pengikat tiroid. Estrogen menyebabkan
penutupan epifisis.

Efek pada Sistem Saraf Pusat


Estrogen berperan meningkatkan libido. Hormon ini tampaknya
menimbulkan efek melalui efek langsung pada neuron tertentu di
hipotalamus. Estrogen memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer.

Efek pada Payudara

Estrogen menyebabkan pertumbuhan duktus pada payudara dan


terutama dalam pembesaran payudara selama pubertas pada gadis.
Estrogen berperan dalam terjadinya pigmentasi aerola.

Sifat Kelamin Sekunder Wanita

Perubahan tubuh yang terjadi pada gadis selama masa pubertas seperti
pembesaran payudara, uterus, dan vagina disebabkan oleh estrogen.
Wanita memiliki bahu yang sempit dan panggul yang lebar, paha menyatu,
dan lengan melebar. Selain itu, pada wanita terdapat distribusi lemak pada
payudara dan bokong. Larings mempertahankan proporsi prapubertasnya
dan suara tetap bernada tinggi. Rambut tubuh sedikit dan rambut kepala
banyak. Rambut pubis biasanya memiliki karakteristik pola datar di
puncaknya.

Efek Lain

Estrogen sedikit banyak menyebabkan retensi garam dan air. Estrogen


dikatakan menyebabkan sekresi kelenjar sebasea lebih cair sehingga
melawan efek testosteron serta menghambat pembentukan komedo dan
akne. Estrogen memiliki efek menurunkan kolesterol plasma secara
bermakna dan dengan cepat menyebabkan vasodilatasi dengan
meningkatkan produksi NO setempat. Efek ini menghambat aterogenesis
dan ikut berperan menurunkan insidens infark miokardium dan penyakit
vaskular aterosklerotik pada wanita pramenopause.

d. Mekanisme
Estrogen berikatan dengan suatu reseptor protein di inti sel, dan
kompleks ini kemudian berikatan dengan DNA, mendorong pembentukan
mRNA yang kemudian menyebabkan sintesis protein baru yang
memodifikasi fungsi sel. Terbentuklah reseptor estrogen α dan reseptor
estrogen β. ER α berperan dalam pengaturan fungsi ovarium oleh sumbu
hipofisis-ovarium. ER β berperan dalam sekresi estrogen ke dalam folikel
ovarium.

PROGESTERON
a. Struktur dan Sifat Kimia, Biosintesis, dan Metabolisme
Progesteron adalah suatu steroid C21 yang disekresikan oleh korpus
luteum, plasenta, dan folikel. 17α-Hidroksiprogesteron tampaknya
disekresikan bersama estrogen dari folikel ovarium, dan sekresinya setara
dengan sekresi 17β-estradiol. Sekitar 2% progesteron dalam darah berada
dalam keadaan bebas, sementara 80% terikat ke albumin dan 18% terikat
ke globulin pengikat kortikosteroid.
b. Sekresi
Pada wanita, kadarnya sekitar 0,9 ng/mL selama fase folikular siklus
menstruasi. Pada fase folikular lanjut, sekresi progesteron mulai
meningkat. Selama fase luteal, korpus luteum menghasilkan banyak
progesteron dan terjadi peningkatan mencolok progesteron plasma
mencapai kadar puncak sekitar 18 ng/mL.
c. Efek
Organ sasaran utama progesteron adalah uterus, payudara, dan otak.
Progesteron berperan dalam perubahan progestasional di endometrium dan
perubahan siklik di serviks dan vagina. Hormon ini memiliki efek
antiestrogenik pada sel miometrium, menurunkan kemudahan otot uterus
terangsang, kepekaannya terhadap oksitosin, dan aktivitas listrik spontan
sementara meningkatan potensial membran. Hormon ini juga menurunkan
jumlah reseptor estrogen di endometrium dan meningkatkan kecepatan
perubahan 17β-estradiol menjadi estrogen yang kurang aktif.
Di payudara, progesteron merangsang pembentukan lobulus dan
alveolus. Hormon ini menginduksi diferensiasi jaringan duktus yang telah
dipersiapkan oleh estrogen dan mendorong fungsi sekresi payudara selama
laktasi.
Efek umpan balik progesteron bersifat kompleks dan terjadi pada
tingkat hipotalamus dan hipofisis. Progesteron dosis besar menghambat
sekresi LH dan menngkatkan efek inhibisi estrogen yang mencegah
ovulasi. Progesteron dosis besar menimbulkan natriuresis, mungkin
dengan menghambat efek aldosteron pada ginjal.
d. Mekanisme
Efek progesteron terjadi melalui efek pada DNA sehingga tercetus sintesis
mRNA baru. Reseptor progesteron terikat ke suatu heat shock protein tanpa
adanya steroid, dan pengikatan progesteron menyebabkan pelepasan heat
shock protein sehingga domain pengikat DNA pada reseptor terpajan.

V. RELAXIN
- Relaksin adalah hormon yang diprooduksi oleh ovarium dan plasenta
dengan efek penting dalam sistem reproduksi wanita dan selama
kehamilan
- Dalam persiapan ketika melahirkan, relaxin melemaskan ligament di
panggul dan melembutkan dan memperlebar leher rahim
- Pada wanita, relaksin disekresi ke dalam sirkulasi oleh korpus luteum di
ovarium
- Selama kehamilan itu juga disepaskan dari plasenta, selaput yang
mengelilingi janin, dan lapisan Rahim
- Relaksin menyebabkan relaksasi symphisis pubis
- Relaksin bekerjasama dengan estrogen dan progesterone untuk
pertumbuhan kelenjar susu
- Menghambat aktivitas myometrium sehingga menghambat kontraksi
uterus
- Menghambat kadar air dalam uterus dengan bekerja bersama estrogen
untuk pertumbuhan uterus.
VI. PUBERTAS (ADOLESCENCE)
Pada semua mamalia timbul periode ketika gonad pada kedua jenis
kelamin inaktif sampai diaktifkan oleh gonadotropin dari hipofisis untuk
menyelesaikan pematangan sistem reproduksi. Periode pematangan akhir
ini dikenal sebagai adolescence atau akil balik.
Pubertas adalah periode ketika fungsi endokrin dan gametogenik
gonad pertama kali berkembang mencapai titik yang dapat terjadi
reproduksi.

VII. TAHAP PUBERTAS


1. 8-11 tahun
a. Ovarium membesar dan produksi hormon
2. 8-14 tahun
b. Fungsi payudara meningkat, mulai muncul bulu-bulu / rambut di
sekitar alat kelamin
3. 9-15 tahun
c. Periode menstruasi
4. 10-16 tahun
d. Ovulasi
5. 12-19 tahun
e. Pertumbuhan mencapai puncaknya, ovulasi regular terjadi
•Stadium 1: Pra-pubertas

•Stadium 2: Penonjolan payudara

•Stadium 3: Elevasi dan pembesaran payudara

•Stadium 4: Penonjolan aerola

•Stadium 5: Payudara dewasa

VIII. THELARCHE, PUBARCHE, MENARCHE, GONADARCHE, DAN


ADRENARCHE
a. Thelarche
- Perkembangan payudara pada awal pubertas
- Biasanya antara 8-10 tahun
- Produksi estrogen meningkat
b. Pubarche
- Mulai adanya pertumbuhan rambut di ketiak dan alat kelamin
- Biasanya pada usia 11-12 tahun
- Pertumbuhan rambut di ketiak biasanya muncul setelah
pertumbuhan di alat kelamin selesai
c. Menarche
- Mulainya menstruasi
- Biasanya 2-3 tahun setelah thelarche, antara umur 11-13 tahun
d. Gonadarche
- Pemisahan gonad paling awal pada masa awal pubertus
- Ditandai dengan pertumbuhan pesat
e. Adrenarche
- Meningkatnya sekresi androgen adrenal
- Terjadi pada usia 8-10 tahun
- Kadar DHEA memuncak pada usia sekitar 25 tahun kemudian turun
secara perlahan sampai rendah setelah usia 60 tahun
DAFTAR PUSTAKA

Guyton and Hall. Text Book of Medical Physiology 12th Ed. 2011. Saunder
Elsevier. P 991-999.

Junquiera. Histologi Dasar.

Kim & Barret, Scott Boitano: Ganong’s Review of Medical Physiology. 24th Ed.
2012. Mc Graw Hill. P 398-410

Moore. Essential Clinical Anatomy.

Anda mungkin juga menyukai