Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK UNTUK MAHASISWA

DISKUSI KELOMPOK KE-10

Modul : Bioetika dan Humaniora


Pokok Bahasan : Antropologi Kesehatan
Hari/Tanggal : Selasa / 20 Oktober 2015
Penanggung jawab: Dr. Evi Sovia, dr., MSi
Narasumber : Dr. Evi Sovia, dr., MSi

Sasaran belajar :
Setelah diskusi kelompok ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada kasus
2. Menganalisis aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan pada kasus
3. Menjelaskan masalah-masalah yang dikaji dalam antropologi sosial dan
mengaplikasikannya pada kasus
4. Menjelaskan konsep-konsep dalam mempelajari kebudayaan suatu masyarakat
5. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pelayanan kesehatan pada
kasus
6. Menjelaskan perbedaan sistem pelayanan kesehatan tradisional dan modern
7. Menyelesaikan masalah kesehatan dengan pendekatan sosial budaya

Skenario:
Tn D, berusia 60 tahun menderita kencing manis (diabetes mellitus) sejak 5 tahun
yang lalu. Pada awal terdiagnosis menderita diabetes mellitus, dokter menjelaskan bahwa
untuk mengobati penyakitnya Tn D harus merubah pola makannya, berolahraga secara
teratur, dan minum obat terus-menerus untuk mengontrol gula darahnya. Selain itu dokter
juga menjelaskan komplikasi yang dapat timbul bila gula darahnya tidak terkontrol.
Orangtua Tn D juga menderita penyakit diabetes mellitus. Sejak kecil Tn D menyukai
makanan yang manis-manis dan tidak menyukai sayuran. Sampai saat ini, pola makan Tn
D tidak seimbang, tinggi karbohidrat dan rendah lemak, Tn D juga menyukai makanan
yang manis-manis dan jarang berolah raga.
Pada awalnya Tn D berobat secara teratur, tetapi lama-lama Tn D mulai merasa
bosan minum obat karena setiap kali berobat ke Rumah Sakit Tn D harus meminta surat
rujukan dahulu ke Puskesmas dan jarak Rumah Sakit rujukan cukup jauh dengan tempat
tinggalnya. Selain itu Tn D juga merasa penyakitnya tak kunjung sembuh. Tn D pernah
mencoba pengobatan alternatif, karena jaraknya lebih dekat dengan tempat tinggalnya
dan tidak memerlukan surat rujukan walaupun untuk biayanya tidak dapat menggunakan
asuransi kesehatan. Tetapi hal ini pun tidak diteruskan karena merasa tidak ada
perbaikan.
Akhirnya beberapa bulan terakhir ini Tn D sama sekali tidak berobat. Tn D pasrah
dengan penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Akibatnya sejak 1 bulan yang lalu Tn D
menderita ulkus diabetikum pada kaki kanannya. Pada saat diperiksakan ke dokter, Tn D

1
disarankan untuk dioperasi. Tn D tidak segera menyetujui saran dokter tetapi akan
merundingkan dengan keluarga besarnya dahulu.
Tn D adalah seorang pensiunan PNS, tinggal di daerah pinggiran kota, dengan
latar belakang pendidikan diploma III, sosial ekonomi menengah, mempunyai asuransi
kesehatan. Setelah melakukan perundingan dengan keluarga besarnya, berdasarkan
keputusan keluarga, akhirnya Tn D memutuskan mengikuti saran dokter untuk dioperasi.

Tugas :
1. Status kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebutkan faktor-faktor
mempengaruhi status kesehatan seseorang? Faktor apa yang mempengaruhi status
kesehatan Tn D?
2. Status kesehatan juga dipengaruhi oleh aspek budaya. Sebutkan aspek budaya yang
mempengaruhi status kesehatan seseorang? Aspek budaya apa yang mempengaruhi
status kesehatan Tn D?
3. Sikap Tn D dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya yang dipelajari dalam antropologi
kesehatan. Apa masalah-masalah yang dikaji dalam antropologi kesehatan dan
jelaskan masalah apa yang terdapat pada skenario diatas!
4. Sebagai seorang dokter, sebaiknya mempelajari kebudayaan masyarakat di tempatnya
bertugas. Sebutkan konsep-konsep untuk mempelajari kebudayaan suatu masyarakat!
5. Tn D pernah mencoba pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. Sebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pelayanan kesehatan dan faktor apa yang
mempengaruhi Tn D dalam memilih pelayanan kesehatan?
6. Jelaskan perbedaan sistem pelayanan kesehatan tradisional dengan sistem pelayanan
kesehatan modern! Mengapa Tn D memilih pelayanan kesehatan tradisional?
7. Bagaimana sikap saudara sebagai seorang dokter bila menghadapi situasi seperti pada
skenario diatas (pasien lebih memilih pengobatan alternatif)!

Anda mungkin juga menyukai