Anda di halaman 1dari 40

Oleh:

K. Dewi Budiarti, M.Kep


 Anatomi sistem reproduksi wanita dapat
dibedakan atas struktur dinding abdomen, organ
genitalia eksterna, struktur dinding pelvis dan
organ genitalia interna.
Vulva :
• Mons pubis / m
eneris
• Labia mayora
• Labia minora
• Clitoris
• Vestibulum
• Orificium vagina
• Perineum
Vagina (liang
kemaluan)
Uterus
Salping / tuba
falopii
Ovarium
UTERUS
 Uterus adalah sebuah organ muskuler
dengan bentuk, berat, dan dimensi yang
sangat bervariasi, tergantung pada
stimulasi estrogen dan riwayat persalinan.
 Uterus mempunyai ukuran panjang 7 - 8
cm, lebar 4 - 5 cm serta tebal 3-4 cm dan
tergantung pada lig.latum.
 Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1
 Fundus uteri: letaknya di bagian kranial dan
mempunyai permukaan yang bundar.
 Korpus uteri: merupakan bagian yang utama, terletak
menghadap ke arah kaudal dan dorsal. Fasies vesikalis
uteri dipisahkan dari vesika urinaria oleh spasium
uterovesikalis. Fasies intestinalis uteri dipisahkan dari
kolon sigmoid di bagian kranial dan dorsal oleh
excavatio rektouterina. Pada margo lateralis melekat
lig.latum uteri.
 Isthmus uteri: bagian ini mengecil, panjang kira-kira 1
cm. Pada masa gravid bagian ini menjadi bagian dari
korpus uteri dan dalam klinis disebut ”segmen bawah
rahim”
 Serviks uteri: letak mengarah ke kaudal dan dorsal.
Merupakan bagian yang terletak antara isthmus uteri
dan vagina.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII

 Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium


dan uterus.
 Fertilisasi terjadi pada tuba uterina
 tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan dapat
dibagi menjadi isthmus, ampula dan infundibulum
OVARIUM
 Ovarium merupakan sepasang organ yang terletak
dekat pada pelvis minor dan berukuran panjang 2,5
– 5 cm, lebar 0,7 – 1,5 cm dengan berat 4 – 8 g.
 Ovarium berfungsi memproduksi oosit sesudah usia
pubertas dan juga menghasilkan 2 jenis hormon,
yaitu estrogen dan progesteron
Lapisan VU:
1. Epitel transvaginal di bag dlam
2. Lapisan Submukosa
3. Lapisan penyangga sebelum otot
4. Otot detrusor VU:
- Bag dalam longitudinal
- Sirkuler & Oblik
5. Lapisan palingl luar ditutupi oleh serosa
atau peritoneum
Uretra sangat penting artinya u/ mempertahankan air
seni dalam VU :
Tentang fungsi uretra sebagai bagian dari alat
perkemihan wanita, dikemukakan bbrp jaringan
penyangga sebagai berikut:
- Sfingter urogenitalis
- Otot polos uretra
- Jaringan pembuluh darah submukosa uretra
- Mukosa uretra
- Jaringan ikat uretra
- Kelenjar pada uretra
1. VULVA
Struktur vulva terletak diatas os.pubis
dan meluas ke kaudal dibawah arkus
pubis. Vulva terdiri dari mons pubis,
labia mayora, labia minora, klitoris dan
struktur kelenjar yang bermuara pada
vestibulum vagina
Mons pubis
 Mons pubis atau mons veneris mengandung
jaringan lemak yang menutupi simpisis pubis,
diliputi oleh rambut
Labia Mayora
 Pada bagian posterior dari mons pubis terdapat
labia mayora yang juga terdiri dari jaringan
lemak yang diliputi oleh rambut.
 Labia mayora membentuk tepi lateral dari vulva
dan berukuran panjang ± 7-9 cm dan lebar ±
2-4 cm. Permukaan superfisial dari labia mayora
juga dipenuhi oleh rambut.
Labia Minora
 Labia minora merupakan struktur yang tidak
berambut dan berukuran panjang ± 5 cm dengan
ketebalan 0,5 – 1 cm.
 Struktur kutaneus dari labia minora tidak terdiri
dari jaringan lemak namun terdiri dari jaringan
penyambung yang memungkinkan mobilisasi dari
kulit selama proses sanggama.
 Labia minora akan bersatu pada bagian anterior
menajadi klitoris, sedangkan pada bagian
posterior bersatu pada sisi bawah dari glandula
vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris
 Klitoris merupakan bagian erektil, disanggah oleh
dua krura yang melekat pada os pubis, disertai
bagian dorsal yang terletak diatas rami pubis.
 Muskulus ischiocavernosus ber-origo pada ischial
tuberosities dan permukaan bebas dari krura
Vestibulum
 Vestibulum merupakan struktur yang menyerupai
biji almond dan ditutupi disebelah lateral oleh
labia minora.
 Pada vestibulum terdapat muara dari uretra,
vagina, 2 duktus kelenjar Bartholini dan 2 duktus
kelenjar parauretral yang disebut sebagai Skene
ducts and glands.
VAGINA
 Merupakan saluran kopulasi yang menghubungkan
vulva dan uterus.
 Jika dilakukan inspeksi vagina melalui introitus
vagina, maka dapat dilihat dinding anterior dan
posterior yang memiliki midline ridge yang
disebut sebagai kolum anterior dan posterior
PERINEUM
 Terdapat banyak struktur yang menyokong
perineum, diantaranya dapat dibedakan atas
diafragma pelvis dan diafragman urogenital
Struktur dinding pelvis terdiri dari struktur
tulang yang meliputi os sakrum, os.koksae,
os.pubis, os.ischium, os.illium dan struktur otot
yang terdiri dari m.levator ani, m.coccygeus,
m.obturator internus dan m.piriformis.
1. Peritonium viseralis:
semua organ intraabdominal, untuk
uterus VU terdapat kelonggaran sehinga
dapat berkembang sesuai umur
kehamilan tanpa gangguan rasa sakit
2. Visero endopelvik fascia:
Adalah jaringan ikat PD serat & aliran kel
yg menghubungkan organ pelvis & ddg
pelvis. Fascia penting untuk menyagga
uterus & vagina dalam posisinya
3. Diagfragma pelvis:
Adalah M levator ani yg terbungkus oleh
fascia. Levator ani ini berfungsi unutk
berkontraksi tonik untuk menutup lumen,
vagina & uretra

4. Membran Perineal & M Genitelia


Eksterna:
Bag dpan diagfragma pelvis & di bawah tulang
pubis terdapat segitiga yg merpkn jar ikat &
di bawahnya terdapat M perineal transvag
interna. Disebut membran perineal. M genitelia
eksterna sebagai penyangga organ genitalia
bersifat tidak langsung
1. Diagfragma pelvis : m levator ani (M.
pubokoksigeus dan M. ileokoksigeus)
2. Diagfragma urogenitalis :
A. Menutupi arkus pubis, ta:
a. A M T P Provunda
b. A M T P Supervisialis
c. Di dalam AP terdapat M
rabhdosfingter uretrae
B. M yang menutupi/menunjang
diagfragma urogenetal
a. M bulbokavernosus melingkari gen
b. MTP supervisialis
c. M ischiokavernosus
d. M sfingter ani eksternum
Bagian Lunak Pintu Bawah Panggul
DIGFRAGMA PELVIS ASAL INSERSI FUNGSI
(OTOT)

M Levator Ani Pubokoksigeus Tendon perinei Mencengkram rektum


P koksigeus Os pubis Ddg vagina Bgn dpn membentuk H.
P Vaginalis Ddg rektum Urogenitalis
P rektalis Korpus anokok
Iliokoksigeus
N. Sakralis (S3-S4) Iliokoksigeus Os koksigeum
M. Iskhiokoksigeus S. ishiadika Os sakrum Memperkuat dasar panggul
Lig sakrospinal
M Sfingter ani eks Subkutis Kel anus Menutup anus
T Perinei L ani Liganokoksigeu
s
M T P profunda Ramos osis iskii O Lempeng Melindungi gerbang M
N. Pudendalis A pubis Levator ani
M T P S Supervisialis Bentuk cincin Sbgn ke ten Mendukung M T P S
N. Pudendalis perinei
M Iskiokavernosus R O iskii Korpus Membantu saat ejakulasi
N Pudendalis kevernosus
M Bulbokavernosus Tendineum perinei Menempel pda c Membantu saat orgasme
N Pudendalis kevernosus
klitoris
Ureter yg keluar dari ginjal retroperitoneal
ditutupi jar ikat yg longgar shg mobilitas tidak
terganggu & bebas untuk mengalirkan urine
kedalam VU. Di bag distal, menyilang art
uterina agak terfiksasi jar ikat ligamenthum
kardinale.
Posisi uretra ditentukan oleh hub ospubis dgn
ligamenthum pubouretral & kaitannya dgn M
levator ani. Uretra di atas 3 cm di belkng simfisis
pubis & di atas dari insersio lig pubouretral pada
tepi bawah tulang pubis. Posisi ini dipertahankan
Oleh aktivitas M levator ani.
Mobilitas VU dalam menampung urine 2/3 bag
atas uretra bersifat lebih aktif pada saat
berkemih karena relaksasi M levator ani dapat
terjadi penurunan uretra setelah air berkemih
akan mengembalikan leher VU & sudut antara
ddg belakangnya.
Lapisan Penyangga Uretra:
1. Ikatan fasialis
2. Ikatan muskulus
Fungsi ke2 ikatan ini:
1. Mempertahankan posisi leher VU pada t4nya
2. Bila otot relaks saat berkemih menyebabkan
leher VU memutar kebelakang
3. Bila berkontarkasi saat selesai berkemih posisi VU
akan kembali lagi Fungsi kontraksinya akan
membuka leher VU relaksasi – menutup leher VU

Anda mungkin juga menyukai