Anda di halaman 1dari 5

TROMBOSITOPENIA PADA DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA DEMAK

Oleh

F.S. Misbakh1), I.N.Pramudaningsih2),


1) Alumni Akademi Keperawatan Krida Husada, Kudus
2) Dosen Akademi Keperawatan Krida Husada, Kudus

ABTRAK

Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui


trombositopenia pada pasien Dengue Haemoragic Fever (DHF). Penelitian telah dilakukan
dengan metode observasi yang dilaksanakan secara mendalam (in-depth observation) pada
pasien DHF di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Berdasarkan hasil obervasi dapat disimulkan
bahwa trombositopenia diakibatkan oleh supresi sumsum tulang, sumsum tulang pada
pasien DHF (Dengue Haemoragic Fever) sewaktu demam akut yaitu tahap hiposeluler pada
hari ke 3 dan ke 4 demam dan perubahan patologis sistem megakariosit, eritroblast dan
prekursor myeloid. Adanya infeksi virus langsung pada sel hematopoietik progenitor dan sel
stromal.

Kata kunci: trombositopenia, DHF (Dengue Haemoragic Fever), demam akut

PENDAHULUAN Sebanyak 29 kabupaten atau kota di


provinsi tersebut terjangkit penyakit ini,
Penyakit dengue selama hampir termasuk diantaranya Rembang, Kudus,
dua abad ini, digolongkan sejajar dengan Pati, Jepara, Kota Semarang, Kendal,
demam, pilek atau diare, yaitu sebagai Pekalongan, Kabupaten Tegal, dan
penyakit penyesuaian diri seseorang Brebes(3). Penyakit Dengue Haemoragic
terhadap iklim tropis. Demam Berdarah Fever (DHF) sering menyerang sebagian
Dengue (DHF) merupakan suatu penyakit besar pada dewasa dan anak-anak, tetapi
yang disebabkan oleh virus Dengue (DHF) mayoritas penyakit Dengue Haemoragic
(Dengue Haemoragic Fever), arbovirus Fever (DHF) menyerang pada anak-anak
yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan yang berusia kurang dari 15 tahun. Pada
nyamuk Aedes Aegepty(1). DHF (Dengue masa ini, anak cenderung lebih rentan dan
Haemoragic Fever) masih merupakan mudah terjangkit virus dari luar. Fungsi
masalah kesehatan di Dunia dan juga di imunitas yang belum terbentuk secara
Indonesia. Menurut World Health sempurna bisa menjadi salah satu
Organitation WHO, pada tahun 2010 dan penyebabnya. Faktor lingkungan, status
2011 Indonesia mencatat jumlah kasus gizi, dan ketidaktahuan orang tua juga
DHF (Dengue Haemoragic Fever) tertinggi merupakan alasan kenapa banyak
di Asia Tenggara dengan 1132 kematian ditemukan kasus Dengue Haemoragic
dari 106.425 kasus pada tahun 2010 dan Fever (DHF) pada anak(4).
1599 kematian dari 188.115 kasus pada Trombositopenia merupakan
tahun 2011, penularan tertinggi di provinsi kelainan hematologis yang ditandai oleh
DKI Jakarta (2768 kasus dengan CFR/ adanya penurunan jumlah trombosit dalam
Case Fatality Rate 0,76%), diikuti oleh darah perifer. Hal ini bisa disebabkan oleh
Jawa Barat (1863 kasus dengan CFR Case adanya kegagalan sumsum tulang dalam
Fatality Rate yang tinggi yaitu 2,84%) (2). produksi trombosit yang memadai dan
Serangan Dengue Haemoragic peningkatan destruksi trombosit perifer
Fever (DHF) saat ini menjadi sebuah (mekanisme trombositopenia pada
ancaman bagi warga Jawa Tengah. Ideophatic Trombositopenia Purpura) atau

Trombositopenia Pada Dengue Haemoragic Fever …(F.S. Misbakh dkk) 51


sekuestrasi trombosit dalam limpa sakit anaknya panas selama 4 hari mulai
(tersebarnya eritrosit yang berparasit ke dari dirumah lalu dibawa ke puskesmas
pembuluh kapiler)(5). kemudian di puskesmas diberi obat
Pada tahun 2010 kasus DHF yang penurun panas tetapi panasnya hanya
mengalami trombositopeni atau penurunan menurun sebentar setelah itu panasnya
trombosit didapatkan 31 (13,77%) pasien naik kembali, di Puskesmas menyarankan
DHF yang mendapatkan tranfusi trombosit dibawa ke Rumah Sakit karena kondisi
yang dikarenakan mengalami penurunan anak sudah lemah, panas, dan terdapat
jumlah trombosit mencapai < 100.000 /Ul(5). bintik-bintik merah pada tangan pada hasil
Bayi baru lahir dengan trombositopenia uji tourniquet. Kemudian di IGD pada
sering juga ditemukan gejala perdarahan tanggal 13 April 2016 pasien mendapat
yang paling banyak 10% kasus dari semua terapi infus Rl 12 tpm, cefotaxime 3x250
kejadian tersebut. Pada kasus dengan mg, paracetamol 3x250 mg, kemudian
trombositopenia pada bayi baru lahir yang pasien dipindah keruang Dahlia untuk
dilakukan pemeriksaan Darah Perifer mendapat perawatan lebih lanjut. GCS: 15
Lengkap (DPL) adalah 12, 1% yang terdiri Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6. Pemeriksaan
dari 88, 2% trombositopenia awitan dini hasil Tanda-tanda Vital suhu 380 C, nadi
(usia <72 jam) dan 11, 8% trombositopenia 120x/menit RR 35x/menit.
awitan lambat (usia >72 jam)(6). Pada pengkajian pola fungsional
Berdasarkan sumber data dan angka khususnya pola aktivitas dan latihan
kejadian tersebut yang membuat penulis sebelum sakit ibu pasien mengatakan
tertarik untuk membuat laporan kasus anaknya sering bermain dan beraktivitas
tentang ‘Trombositopenia pada Dengue dengan orang terdekat, tetapi setelah sakit
Haemoragic Fever (DHF) di Ruang Dahlia ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa
RSUD Sunan Kalijaga Demak’’. bermain dan beraktivitas dengan orang lain
karena kondisinya yang lemah. Pada
METODE PENELITIAN pemeriksan diagnostik laboratorium kedua
dilakukan pada tanggal 13 April 2016,
Penelitian ini telah dilakukan di dengan hasil pemeriksaan Leukosit 6.600
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mm³ (normal) nilai normalnya 4.000 sampai
Sunan Kalijaga, Demak. Pada tanggal 12- 10.000 mm³,dan trombosit 40.000 mm³
14 April 2016 Metode penelitian adalah (kurang) nilai normalnya 150.000 sampai
dengan cara observasi yang dilaksanakan 400.000 mm³, Hematokrit 30 % (normal)
secara mendalam (in-depth observation) nilai normalnya 40 sampai 48%, Hb 10,9
terhadap objek yaitu pasien DHF dengan gr% (rendah) nilai normalnya 13 sampai 17
trombositopenia yang dirawat di Ruang gr%.
Dahlia, RSUD Sunan Kalijaga, Demak. Rencana kaperawatan untuk
Analisis dan penyajian data dilakukan diagnosa resiko perdarahan dengan tujuan
secara deskriptif kualitatif. setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2x24 jam diharapkan tidak terjadi
perdarahan, pasien tidak lemas, dan hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN laboratorium kembali normal/dalam hal ini
khususnya trombosit. Dengan data
Hasil Penelitian tersebut diatas penulis mengambil
Pengkajian ini dilakukan pada diagnosa keperawatan resiko perdarahan.
tanggal 12 April 2016 pukul 08.00 WIB di Intervensi yang penulis tetapkan
Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah pada tanggal 12 April 2016 adalah kaji KU
Sunan Kalijaga Demak. Pasien dengan dan Tanda-tanda Vital, anjurkan
nama An. A yang berusia 13 bulan, saat mengkonsumsi makanan yang
dikaji ibu pasien mengatakan anaknya mengandung asam folat dan vitamin B12
badannya panas selama ±4 hari dan seperti bayam, dan telur, berikan minum air
lemas, dengan suhu 380 C, nadi 120x/menit hangat, anjurkan bedrest total, selain itu
RR 35x/menit. Riwayat keperawatan, pada mendapat terapi infus Rl 12 tpm, kolaborasi
riwayat kesehatan sekarang ibu pasien pemeriksaan laboratorium khususnya data
mengatakan sebelum dibawa kerumah trombosit.

52 JPK Vol. 3, No. 2, Juli 2016:51-55


Hasil implementasi yang dilakukan 38.000 mm³ menjadi 40.000 mm³, tetapi
pada hari pertama yaitu tanggal 12 April masih sangat beresiko terjadinya
2016 adalah memonitor KU dan Tanda- perdarahan.
tanda Vital dengan hasil KU tampak lemah,
suhu 380 C, nadi 120x/menit RR 35x/menit, Pembahasan
kemudian menganjurkan ibu pasien untuk Dengue Haemoragic Fever (DHF)
anaknya mengkonsumsi nasi dengan sayur merupakan penyakit demam akut yang
bayam dan lauk telur dengan hasil pasien disertai dengan adanya manifestasi
makan nasi dengan sayur bayam dan lauk pendarahan, yang bertendensi
telur dengan porsi setengah, setelah itu mengakibatkan renjatan yang dapat
memberikan minum air hangat ±50 cc menyebabkan kematian(7).
dengan hasil pasien tampak minum air dan Pasien Dengue Haemoragic Fever
habis setengah gelas, menganjurkan pada (DHF) disebabkan oleh adanya
ibu pasien untuk anaknya bedrest/istirahat VirusDengue yang masuk kedalam tubuh,
total dengan hasil pasien tampak tidur terjadi menimbulkan viremia yang ditandai
dengan rileks dan nyaman, melakukan dengan demam, sakit kepala, selain itu
kolaborasi dalam pemeriksaan kelainan dapat terjadi pada sistem retikula
laboratorium dengan hasil trombosit 38.000 endotetial, seperti pembatasan kelenjar-
mm³ (kurang), Pada pemeriksan diagnostik kelenjar getah bening, peningkatan
laboratorium pertama dilakukan pada permeabilitas dinding kapiler sehingga
tanggal 12 April 2016, dengan hasil mengakibatkan cairan keluar dari
pemeriksaan Leukosit 7.500 mm³ (normal) intraseluler ke ekstraseluler, akibatnya
nilai normalnya 4.000 sampai 10.000 mm³, terjadi pengurangan volume plasma, dan
dan trombosit 38.000 mm³ (kurang) nilai hal ini yang mengakibatkan pasien terjadi
normalnya 150.000 sampai 400.000 mm³, penurunan trombosit atau terjadi
Hematokrit 33% (kurang) nilai normalnya trombositopenia(8). Pada pasien
40 sampai 48%, Hb 11 gr% (rendah) nilai trombositopenia terjadi penurunan produksi
normalnya 13 sampai 17 gr%. trombosit diakibatkan oleh supresi sumsum
Hasil implementasi hari kedua tulang, sumsum tulang pada pasien DHF
dilakukan pada tanggal 13 April 2016 (Dengue Haemoragic Fever) sewaktu
adalah memonitor KU dan Tanda-tanda demam akut menunjukkan terjadi depresi
Vital dengan hasil KU tampak tidak lemah, sumsum tulang yaitu tahap hiposeluler
suhu 37,5 0 C, nadi 126x/menit RR pada hari ke 3 dan ke 4 demam dan
32x/menit, kemudian menganjurkan ibu perubahan patologis sistem megakariosit,
pasien untuk anaknya mengkonsumsi nasi eritroblast dan prekursormyeloid. Adanya
dengan sayur bayam dan lauk telur dengan infeksi virus langsung pada sel progenitor
hasil pasien makan nasi dengan sayur dan sel stroma. Hal ini sesuai dengan
bayam dan lauk telur dengan porsi keadaan klinis pasien DHF dimana jumlah
setengah, setelah itu memberikan minum trombosit mulai menurun pada hari ke 3
air ±50 cc dengan hasil pasien tampak demam, dan mengalami trombositopenia
minum air dan habis setengah gelas, pada hari ke 4–5 demam hematopoietik.
menganjurkan pada ibu pasien untuk Virus Dengue yang masuk kedalam tubuh,
anaknya bedrest/istirahat total dengan hasil terjadi menimbulkan viremia yang ditandai
pasien tampak tidur dengan rileks dan dengan demam, sakit kepala, selain itu
nyaman, melakukan kolaborasi dalam kelainan dapat terjadi pada sistem retikula
pemeriksaan laboratorium dengan hasil endotetial, sehingga dapat meningkatan
trombosit 40.000 mm³ (kurang). Setelah permeabilitas dinding kapiler dan
dilakukan pengelolaan selama 2 hari pada mengakibatkan cairan keluar dari
tanggal 12 - 13 April 2016 penulis intraseluler ke ekstraseluler. Akibatnya
menyimpulkan bahwa masalah teratasi terjadi agregasi trombosit menurun, apabila
sebagian karena dari beberapa tujuan yang kelainan ini berlanjut akan menyebabkan
direncanakan sebelumnya pasien kelainan fungsi trombosit sebagai
mengalami kenaikan pada data penunjang akibatnya akan terjadi mutasi sel trombosit
khususnya pada trombosit mengalami muda dari sumsum tulang, kerusakan sel
peningkatan pada hari ke dua yaitu dari

Trombositopenia Pada Dengue Haemoragic Fever …(F.S. Misbakh dkk) 53


endotel pembuluh darah akan merangsang genitourinaria) dan risiko perdarahan
atau mengaktivasi faktor pembekuan. sistem saraf pusat. Dari perdarahan
Proses trombositopenia diawali tersebut yang diakibatkan penurunan atau
dengan aoutoantibodi trombosit spesifik kerusakan pada sel trombosit
yang berkaitan dengan trombosit autolog menyebabkan abnormalitas distribusi
kemudian dengan cepat dibersihkan dari trombosit yang bisa mengakibatkan
sirkulasi oleh sistem fagositmononuklir gangguan pada limpa (neoplastik,
melalui reseptor Fe makrofag(9). Dimana kongestif, infiltratif, infeksi yang tidak
autoantibodi ini akan meningkatkan IgG diketahui sebabnya), hipotermi, elusi
yang akan tampak di permukaan trombosit. trombosit dengan transfusi masif(2). Dari
Autoantibodi dengan mudah ditemukan gangguan tersebut yang disebabkan
dalam plasma atau dalam elusi trombosit adanya perdarahan dapat dilihat dari tanda
pada pasien dengan penyakit yang aktif, dan gejala yang dialami pasien selain
tetapi jarang ditemukan pada pasien yang adanya petekie yaitu pusing, gemetaran,
mengalami remisi(9). Pada awitan tampak pucat, sianosis, mudah lelah
trombositopenia kronik biasanya tidak setelah melakukan aktifitas(9).
menentu, riwayat perdarahan sering dari Faktor-faktor yang dapat
ringan sampai sedang, adanya infeksi dan meningkatkan trombosit salah satunya
pembesaran lien jarang terjadi. Perdarahan dengan konsumsi makanan yang
dapat berlangsung beberapa hari sampai mengandung vitamin B12 dan asam folat,
beberapa minggu, mungkin intermitten atau vitamin B12 berperan penting dalam
bahkan terus menerus(9). produk elemen darah termasuk trombus,
Dari hasil pengkajian penulis makanan yang mengandung asam folat
menemukan berbagai masalah di diantaranya bayam, jeruk dan kacang,
antaranya resiko perdarahan, dari hasil sedangkan yang mengandung vitamin B12
observasi pada An-A didapatkan hasil seperti telur, susu, keju, dan daging. Selain
trombosit 38.000mm3 hal ini menunjukan itu faktor yang dapat meningkatkan
nilai trombosit resiko terjadinya trombosit adalah memberikan minum air
perdarahan. jika masalah ini tidak segera hangat, air dingin dapat memperlambat
ditangani dan dibiarkan maka akan terajadi saluran pencernaan yang dapat
perdarahan dan mengakibatkan terjadinya mempengaruhi cara tubuh untuk menyerap
syok hipovolemik (syok yang terjadi akibat nutrisi, sel-sel darah terbuat dari air dan
kekurangan cairan(10). Syok hipovolemik protein, jadi jika minum air lebih banyak
dimulai dengan tanda – tanda kegagalan maka akan menghasilkan lebih banyak sel
sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada darah, termasuk meningkatkan trombosit,
ujung hidung, jari tangan dan jari kaki serta selain itu pemberian bedrest total atau
sianosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi istirahat total, istirahat yang cukup atau
pada masa demam maka biasanya setidaknya 7 sampai 8 jam istirahat dapat
menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi membantu tubuh kembali fresh dan akan
menjadi lembut dan cepat, kecil bahkan memproduksi lebih banyak trombosit(11).
sering tidak teraba(6).
Manifestasi perdarahan pada SIMPULAN
trombositopenia berupa ekimosis, petekie,
purpura, pada umumnya berat dan Terjadinya trombositopenia pada
frekuensi perdarahan berkolerasi dengan pasien (DHF) (Dengue Haemoragic Fever)
jumlah trombosit. Secara umum hubungan diakibatkan oleh supresi sumsum tulang,
antara jumlah trombosit dan gejala antara sumsum tulang pada pasien DHF (Dengue
lain bila pasien dengan AT >50.000 / µL Haemoragic Fever) sewaktu demam akut
maka biasanya asimptomatik, AT 30.000 – menunjukkan terjadi depresi sumsum
50.000 / µL terdapat luka memar/ tulang yaitu tahap hiposeluler pada hari ke
hematom, AT 10.000 - 30.000 / µL terdapat 3 dan ke 4 demam dan perubahan
perdarahan spontan, menoragia dan patologis sistem megakariosit, eritroblast
perdarahan memanjang bila ada luka, AT dan prekursor myeloid. Adanya infeksi
<10.000 / µL terjadi perdarahan mukosa virus langsung pada sel hematopoietik
(epitaksis, perdarahan gastrointestinal, dan progenitor dan sel stromal. Hal ini sesuai

54 JPK Vol. 3, No. 2, Juli 2016:51-55


dengan keadaan klinis pasien DHF 8. Price, Sylvia A, Lortainne M Wilson.
(Dengue Haemoragic Fever) di mana Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
jumlah trombosit mulai menurun pada hari Proses Penyakit Edisi Empat Buku
ke 3 demam, dan mengalami
trombositopenia pada hari ke 4 sampai 5.
9. Kedua. Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2005: 417
DAFTAR RUJUKAN

1. Handayani, wiwik., dan Andi Sulistyo 10. Kusumasari, Nila. 2009. Angka
Kejadian dan Faktor Resiko
Haribowo. Buku Ajar Asuhan
Trombositopenia pada Bayi Baru Lahir.
Keperawatan pada Klien dengan Jurnal Penelitian Research Abstrack.
Gangguan Sistem Hematologi. Clinic Growth and Development.
Jakarta: Salemba Medika. 2008; 129
11. Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit.
2. WHO (World Health Organization). Jakarta: EGC. 2007: 243
Dengue Haemoragic Fever and
12. Pujiyanti, Faktor-Faktor Yang Dapat
Dengue Shock Syndrome in the
Meningkatkan Trombosit. Jurnal Ilmiah
Context of the Integrated Management Kedokteran. Universitas Hasanuddin
of Childehood Illness. 2010; 1-28. Makassar. 2009

3. Dinkes Kesehatan.2003. Survey


Angka Kejadian Dengue Haemoragic
Fiver pada Anak Di Jawa Tengah.
Jakarta:
Http://www2.kompas.com/ver1/Keseha
tan/0710/19/o32215.htm.last update.
Diakses tanggal 27 Mei 2014

4. Surriadi & Haikun Rahmat. Asuhan


Keperawatan Pada Anak. Edisi 1. PT
Fajar Interpratama, Jakarta. 2012; 57

5. Asmadi. Teknik Prosedural


Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika. 2008; 113.

6. Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar


Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika. 2012; 172.

7. Mansjoer Arif. Kapita Selekta


Kedokteran, Edisi II, Penerbit Media
Aesculapius. Jakarta: FKUI.2002: 419

Trombositopenia Pada Dengue Haemoragic Fever …(F.S. Misbakh dkk) 55

Anda mungkin juga menyukai