REMAJA
TANTI SURYAWANTIE S.Kep,Ners,M.H.Kes
CIRI-CIRI PERKEMBANGAN REMAJA
WANITA LAKI-LAKI
Tanda seks Primer - HAID Tanda Seks Primer : Mimpi
Basah
Tanda Seks Sekunder : pinggul
melebar, payudara membesar, Tanda Seks Sekunder :
tumbuhnya rambut ketiak dan Perubahan suara, tumbuhnya
pubis jakun, Scrotum bertambah
besar, terjadinya ereksi dan
ejakulasi, dada lebih lebar,
badan berotot, tumbuhnya
kumis, jambang, rambut
disekitar kemaluan dan ketiak
PERUBAHAN KEJIWAAN PADA MASA
REMAJA
PERKEMBANGAN
PERUBAHAN EMOSI INTELEGENSIA
Sensitif ( mudah menangis, mampu berpikir abstrak
cemas, frustasi, tertawa) senang memberikan kritik
Agresif dan mudah berekasi Ingin mengetahui hal yang baru
terhdap rangsangan luar yang
berpengaruh contoh Berkelahi
PERILAKU INGIN MENCOBA HAL-HAL YANG BARU INI JIKA DIDORONG OLEH
RANGSANGAN SEKSUAL DAPAT MEMBAWA REMAJA MASUK PADA
HUBUNGAN SEKS PRA NIKAH DENGAN SEGALA AKIBATNYA
PENGARUH BURUK AKIBAT TERJADINYA
HUBUNGAN SEKS PRANIKAH BAGI REMAJA
1. BAGI REMAJA
Remaja pria menjadi tidak perjaka dan wanita tidak perawan
Menambah resiko tertular PMS
Remaja putri terancam kehamilan yang tidak diinginkan , penggugran
kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduski, anemia,
kemandulan dan kematian karena perdarahan
Trauma kejiwaan
Kemungkiann hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan
pekeraan
Melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat
2. Bagi Keluarga
Menimbulkan aib keluarga
Menambahan beban ekonomi keluarga
Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan
masyarakat dilingkungannya
3. Bagi Masyarakat
Meningkatnya remaja putus sekolah sehingga kualitas masyarakat
menurun
Menigatnya angka kematian ibu dan bayi
Menambah beban ekonomi masyrakat sehingg derajat kesejahteraan
masyrakat menurun
KEHAMILAN REMAJA
Faktor penyebab hamil remaja
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang kejahatan
terhadap kesusilaan pasal 229 ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang
disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada orang lain dianggap
sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara
atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam aborsi
tersebut adalah pihak luar ( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan untuk
tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka hukumannya dapat ditambah
sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas.
Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal 346
dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau
meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu diancam hukuman penjara paling lama
empat tahun.
Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan
kehamilan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu diancam hukuman paling
lama 12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan jika dalam
menggugurkan kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang
mengandung itu, maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15
tahun.
Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja
menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita itu diancam
hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan, jika dalam
perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam
hukuman paling lama 17 tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di
Indonesia termasuk tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman yang
jelas dan tegas.