Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA
TANTI SURYAWANTIE S.Kep,Ners,M.H.Kes
CIRI-CIRI PERKEMBANGAN REMAJA

1. REMAJA AWAL ( 10-12 TAHUN )


 Lebih dekat teman sebaya
 Ingin bebas
 Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir
abstrak
2. REMAJA TENGAH ( 13-15 TAHUN)
 Mencari identitas diir
 timbulnya keinginan untuk kencan
 Mempunyai rasa cinta yang dalam
 Mengembangkan kemampuan berpikir abstarak
 Berkhayal tentang aktifitas seks
3. REMAJA AKHIR (16-19 TAHUN )
 Pengungkapan kebebasan diri
 Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
 mempunyai citra diri
 dapat menunjukan rasa cinta
 mempu berpikir abstrak
PERUBAHAN FISIK REMAJA

WANITA LAKI-LAKI
 Tanda seks Primer - HAID  Tanda Seks Primer : Mimpi
Basah
 Tanda Seks Sekunder : pinggul
melebar, payudara membesar,  Tanda Seks Sekunder :
tumbuhnya rambut ketiak dan Perubahan suara, tumbuhnya
pubis jakun, Scrotum bertambah
besar, terjadinya ereksi dan
ejakulasi, dada lebih lebar,
badan berotot, tumbuhnya
kumis, jambang, rambut
disekitar kemaluan dan ketiak
PERUBAHAN KEJIWAAN PADA MASA
REMAJA
PERKEMBANGAN
PERUBAHAN EMOSI INTELEGENSIA
 Sensitif ( mudah menangis,  mampu berpikir abstrak
cemas, frustasi, tertawa)  senang memberikan kritik
 Agresif dan mudah berekasi  Ingin mengetahui hal yang baru
terhdap rangsangan luar yang
berpengaruh contoh Berkelahi
PERILAKU INGIN MENCOBA HAL-HAL YANG BARU INI JIKA DIDORONG OLEH
RANGSANGAN SEKSUAL DAPAT MEMBAWA REMAJA MASUK PADA
HUBUNGAN SEKS PRA NIKAH DENGAN SEGALA AKIBATNYA
PENGARUH BURUK AKIBAT TERJADINYA
HUBUNGAN SEKS PRANIKAH BAGI REMAJA

1. BAGI REMAJA
 Remaja pria menjadi tidak perjaka dan wanita tidak perawan
 Menambah resiko tertular PMS
 Remaja putri terancam kehamilan yang tidak diinginkan , penggugran
kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduski, anemia,
kemandulan dan kematian karena perdarahan
 Trauma kejiwaan
 Kemungkiann hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan
pekeraan
 Melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat
2. Bagi Keluarga
 Menimbulkan aib keluarga
 Menambahan beban ekonomi keluarga
 Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan
masyarakat dilingkungannya
3. Bagi Masyarakat
 Meningkatnya remaja putus sekolah sehingga kualitas masyarakat
menurun
 Menigatnya angka kematian ibu dan bayi
 Menambah beban ekonomi masyrakat sehingg derajat kesejahteraan
masyrakat menurun
KEHAMILAN REMAJA
Faktor penyebab hamil remaja

 kehamilan yang tidak diinginkan,


 faktor ekonomi (kemiskinan),
 pendidikan wanita rendah atau pun faktor orang tua yang kolot
(menikahkan anak di usia yang sangat dini).
Risikonya hamil usia dini:

 Meningkatnya angka abortus


 Kurangnya perawatan kehamilan
 Tekanan darah tinggi
 Kelahiran premature
 Bayi kekurangan berat badan
 Depresi
 Merasa sendiri dan terisolasi
 Penyakit menular seksual (PMS)
PERBANDINGAN RISIKO KOMPLIKASI IBU DAN BAYIPADA KEHAMILAN
REMAJA DENGAN USIA REPRODUKSI SEHATDI RUMAH SAKIT
IMMANUEL BANDUNGPERIODE MEI 2009-MEI 2012

 Usia ibu 14-30 tahun


 Hasil penelitian ini adalah angka kejadian kehamilan remaja di Rumah
SakitImmanuel periode Mei 2009-2012 total 10,06% dengan usia 17-19 tahun
8,94%dan usia 14-16 tahun 1,12%
 Kelompok usia remaja memiliki peluang kejadian 5kali lebih tinggi untuk
melakukan kunjungan Ante Natal < 4 kali, risiko abortus 2kali lebih tinggi,
risiko partus prematurus 5 kali lebih tinggi, risiko preeklamsi daneklamsi,
menjalani persalinan buatan, risiko menjalani SC atas indikasi panggulsempit
3 kali lebih tinggi, risiko mengalami asfiksia neonatorum 2 kali lebihtinggi,
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah 3 kali lebih
tinggidibandingkan dengan kelompok usia reproduksi sehat.
 Kesimpulan penelitian komplikasi kehamilan yang terjadi pada
kehamilanremaja lebih tinggi dari usia reproduksi sehat
Pencegahan Kehamilan Usia Dini

 Faktor internal : Lingkungan keluarga yang menjadi awal pembentukan


karakter seorang anak
 Faktor External : Lingkungan sekitar ( rumah ataupuan sekolah )
Cara untuk mencegah kehamilan usia
dini, diantaranya:
1) Penanaman pendidikan moral
2) Mengubah tradisi masyarakat
3) Pengunaan Kontrasepsi ( jika sudah menikah)
4) Seks education
REGULASI

 Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang kejahatan
terhadap kesusilaan pasal 229 ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang
disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada orang lain dianggap
sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara
atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.

Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam aborsi
tersebut adalah pihak luar ( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan untuk
tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka hukumannya dapat ditambah
sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas.

Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal 346
dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau
meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu diancam hukuman penjara paling lama
empat tahun.
 Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan
kehamilan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu diancam hukuman paling
lama 12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan jika dalam
menggugurkan kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang
mengandung itu, maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15
tahun.

Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja
menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita itu diancam
hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan, jika dalam
perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam
hukuman paling lama 17 tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di
Indonesia termasuk tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman yang
jelas dan tegas.

Anda mungkin juga menyukai