DALAM HUBUNGAN
INTERPERSONAL PERAWAT-KLIEN
Cinta Peduli
TIDAK PEDULI
Benci
Pesimis
Perawat mampu menggali dan
memahami tidak hanya sifat yang baik
tetapi sebaliknya
Kesadaran ini memudahkan perawat
untuk mengubah perilakunya ke arah
yang lebih baik
Klarifikasi nilai
Bentuk nilai yang dianut oleh seseoarang akan mempenagruhi dirimya pada
saat berinteraksi dengan orang lain , demikain juga pada saat perawat
berinteraksi dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien
Dengan menyadari sistem nilai ynag dimiliki klien seperti nilai budaya,
keluarga, dan agama yangdianutnya perawat akan siap mengidentifikasi
situasi yang bertentangan dengan sistem nilai yang ia miliki
EXPLORASI PERASAAN
Mengkaji atau menggali perasaan-
perasaan yang muncul sebelum dan
sesudah berinteraksi dengan orang
lain
KEMAMPUAN MENJADI
MODEL
Perawat yang dapat menjadi model adalah Perawat yang
dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadinya
serta tidak didominasi oleh konflik, distress atau
pengingkaran ( Stuart dan Laraia, 2001 dalm Suryani, 2017)
PANGGILAN JIWA
( ALTRUISME)
Perhatian kepada kesejahteraan orang lain
Jiwa menolong orang lain untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraannya
Perawat BENAR-BENAR menolong dengan IKHLAS
TANPA PAMRIH
ETIKA DAN TANGGUNG
JAWAB
Dalam melaksanakan ASKEP perawat harus bertanggung
jawab terhadap tindakan yang dilakukannya
Dalam KOMUNIKASI , Perawat harus bertanggung jawab atas
perilakunya, mampu mengatasi semua kelemahannya
Rasa Tanggung Jawab dalam Komunikasi adalah MEMINTA
MAAF kepada klien apabila menyinggung perasaan klien
Untuk mengatasi kelemahannya , Perawat melalukan analisa
diri
Harus menjunjung tinggi Kode Etik Keperawatan dan etika
yang benar dalam sebuah hubungan terapeutik
Click icon to add picture
TERIMA KASIH