Anda di halaman 1dari 58

LO 1.

Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Reproduksi Wanita


1.1 Makroskopis
Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina,
serviks (cerviks), rahim (uterus),saluran telur (fallopian
tube/tuba falopi) dan indung telur (ovary/ovarium).

 VULVA

Vulva merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia
(labia mayora dan labia minora), klitoris, daerah ujung luar vagina dan saluran kemih.

 Mons pubis : gundukan jaringan lemak yang terdapat dibagian bawah perut, Daerah inidapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat
seorang gadis beranjak dewasa.

 Labia: Lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis.Terdiri dari dua
bibir, yaitu labium mayora (bibir luar) merupakan bibir yang tebal dan besar dan
labiumminora (bibir dalam), merupakan bibir yang tipis yang menjaga jalan masuk ke
vagina

 Klitoris : merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara ke dua labia
minoradan dasar mons pubis. Ukurannya sebesar kacang polong, penuh dengan sel syaraf
sensorik dan pembuluh darah. Organ mungil ini sangat sensitif dan berperan besar
dalamfungsi seksual.

VAGINA

 Bentuk tabung muskular, mulai servix sampai genitalia externa.

 Panjang antara 8-12 cm.

 Bagian distal cervix menonjol ke dalam rongga vagina disebut portio vaginalis cervicis
uteri. Bagian cervix proximalnya disebut portio supravaginalis cervicis uteri.
 Rongga vagina yang mengelilingi portio vaginalis cervicis disebut fornix yang dapat
dibedakan fornix lateralis dextra dan sinistra, fornix anterior dan posterior.

 Tunika mukosa membentuk rugae yang transversal pada dinding ventral dan dorsal disebut
columna rugarum.

 Fascia endopelvis memadat menjadi ligamentum fasialis yang berfungsi menunjang servix
dan vagina.

 Ligamentum-ligamentum yang ikut memfiksasi uterus diantaranya :

 Lig.Cardinale (Mackenrodt’s)/lig.cervicalis lateralis : melewati sebelah lateral servix


dan bagian atas vagina ke dinding pelvis.

 Lig.utero-sacrale/lig.recto uterina : melewati bagian belakang servix dan fornix vagina


ke fascia yang melapisi sendi sacro-iliaca. Mulai dari isthmus ke jaringan pengikat
disebelah lateral dari rectum setinggi vertebrata sacralis III, mengandung otot polos.

 Lig,puboservicale : meluas ke anterior dari lig.cardinale ke pubis (puboprostatica pada


pria).

 Lig.pubovesicale : dari belakang symphisis pubis menuju collum vesica urinaria.

 Fiksasi yang utama pada uterus ke vagina adalah : lig.cardinale & utero-sacrale.

 Fungsi : alat bersenggama, jalan lahir waktu partus, saluran keluar uterus yang dapat
mengalirkan darah pada waktu menstruasi dan sekret dari uterus.

 Pada virgo intacta introitus vaginae sebagian ditutupi oleh suatu selaput yang disebut
hymen. Menurut bentuknya dapat dibedakan :

o Hymen anularis (cincin)

o Hymen semilunaris (bulan sabit)

o Hymen cribriformis (berlubang-lubang sebagai saringan)

o Hymen fimbriatus ( dengan tepi sebagai jari-jari)

o Hymen imperforatus (tidak berlubang)

 Setelah diadakan coitus berulang-ulang hanya terdapat sisa-sisanya sebagai tonjolan-


tonjolan yang disebut carunculae hymenales yang hilang setelah melahirkan.
 A.uterina pergi ke ventrocaudal setinggi isthmus uteri, membelok ke medial berjalan di
pangkal lig.latum, cranial lig.cardinale uteri membentuk cabang a.vaginalis ke dinding
vagina, pangkalnya kearah fundus kemudian bercabang-cabang menjadi :

 R. Ovaricus, melalui lig.ovarii proprium menuju ovarium.

 A.ligamenti teretis uteri, mengikuti lig.teres uteri.

 R.tubarius, mengikuti tuba uterina.

 Saraf-saraf otonom system urogenitale wanita :

 N.Pudendus, meninggalkan pelvis melalui foramen infrapiriformis, dorsal


spinaischiadica, masuk ke foramen ischiadicum minus sebagai n.clitoridis.

 Cabang yang lain : n.hemorrhoidalis inferior untuk sphincter ani externus dan ke
kulitpada regio analis. N.perinealis berakhir sebagai n.labialis untuk labium majus, ia
memberi ke rr.cutanei ke kulit.

 Vasa lymphatica dan nodi lymphatici (lymphonodi)

 Bagian proximal mengikuti kembali r.vaginalis a.uternae ke Inn.Iliaciinterni.

 Bagian medial mengikuti kembali r.vaginali a.vesicalis inferior ke Inn sepanjang


a.vesicalis inferior ke Inn.Iliaci interni.

 Bagian dari vagina distal, dinding vestibulum vagina, labium minora,labium majora
pergi ke Inn inguinale superficialis.

SERVIKS

Serviks dikenal juga dengan istilah mulut rahim. Disebut demikian karena serviks memang
merupakan bagian terdepan dari rahim yang menonjol ke dalam vagina. Sehingga
berhubungandengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir (mucus). Pada
sekitar waktuovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastik, dan licin. Hal ini membantu
spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan
membuka saat proses persalinan dimulai.

 OVARIUM

 Jumlah sepasang

 Terletak di dalam pelvis minor

 Berbentuk bulat memanjang, agak pipih (seperti buah almond dengan ukuran 3x1,5x1 cm)
 Terdiri dari cortex, dan medulla (berisikan pembuluh darah, limf dan saraf)

 Dilekatkan oleh mesovarium pada ligamentum latum (berupa lipatan peritoneum sebelah
lateral kiri dan kanan uterus. Meluas sampai dinding panggul dan dasar panggul,sehingga
seolah-olah menggantung pada tubae)

 Difiksasi oleh:

a) Lig. suspensorium ovarii (lig. infundibulopelvicum): ligamentum ini


menggantungkan uterus pada dinding panggul antara sudut tuba.

b) Pada yang ke ovarium terdapat lig. ovarii propium.

c) Lig. teres uteri (lig. rotundum) : terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari
tuba, kedua ligamentum ini melalui canalis inguinalis ke bagian cranial labium majus.
Pada saat kehamilan mengalami hipertrofi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

 TUBA UTERINA (SALPINX)

Tuba falopii adalah organ yang dikenal dengan istilah saluran telur. Saluran telur adalah
sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10cm yang
menghubungkan uterus dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba falopii akan
bermuara di uterus sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam
ronggaabdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai yang bergerak bebas. Ujung ini
disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium (indung
telur). Dari fimbria,telur akan digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam
saluran telur menuju kedalam rahim.

 Jumlah sepasang kanan dan kiri

 Merupakan saluran muscular, panjang 10cm. Menjulur dari uterus kearah ovarium dengan
ujung distal terbuka ke dalam rongga peritoneum disebut ostium abdominale

 Infundibulum, bangunan yang berbentuk seperti corong

 Ampula, bangunan yang membesar

 Isthmus, bangunan yang menyempit

 Pars uterina tubae ialah bagian yang melalui dinding uterus

 Ostium uterium ialah muara tuba di dalam uterus

 UTERUS
 Organ muscular, berbentuk buah jambu (peer) agak pipih, dibedakan:

 facies vesicalis, di dataran ventral menghadap ke VU

 fascies intestinalis, di dataran dorsal menghadap ke usus

 margo lateralis kanan dan kiri

 Dinding uterus dari luar ke dalam terdiri dari perimetrium, myometrium, dan endometrium.

 Uterus di bagi atas :

o Fundus uteri : bagian yang terletak di atas (proximal) osteum tuba uterina.

o Corpus uteri : bagian tengah uterus yang berbentuk bulat melebar. Batas antara corpus
uteri dan cervix uteri dibentuk oleh isthmus uteri, suatu penyempitan di dalam uteri,
terletak antara ostium uteri internum anatomicum dengan ostium uteri histologicum.
Distal dari istmus uteri terdapat ruangan melebar disebut cervix uteri.

o Cervix uteri : bagian yang paling sempit dan menonjol ke dalam rongga vagina. Pada
bagian ujung distal cervix ada bagunan yang menyempit disebut ostum uteri externum.
Rongga di dalam cervix uteri disebut canalis cervicis.

 Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan
rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.

 Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri
illiaka interna (arteri hipogastrika interna).

 Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.

1) Korpus uteri : berbentuk segitiga

2) Serviks uteri : berbentuk silinder

3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan
parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3
cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat
menahan beban hingga 5 liter.

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :

a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang
diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan
mencapai dinding abdomen.

b) Lapisan otot

Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan
dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan
tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk
angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian
pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan
ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum,
yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir
serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang
saat persalinan.

c) Endometrium

Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium.
Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan
hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi). Lapisan epitel serviks
berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat
membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim
sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul.

Ligamentum yang menyangga uterus adalah:

1) Ligamentum latum

Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.

2) Ligamentum rotundum (teres uteri)

 Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.

 Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.

3) Ligamentum infundibulopelvikum

Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.

4) Ligamentum kardinale Machenrod


 Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.

 Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.

5) Ligamentum sacro-uterinum

 Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.

6) Ligamentum vesiko-uterinum

 Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat
hamil dan persalinan.

1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskopis Organ Reproduksi Wanita


Ovarium
Ovarium dilapisi oleh satu lapis sel kuboid rendah atau gepeng yaitu epitel germinal, yang
bersambungan dengan mesotelium peritoneum viscerale. Dibawah epitel germinal adalah
jaringan ikat padat yang disebut tunia albuginea.

Ovarium memiliki korteks ditepi, dan medula ditengah, tempat ditemukannya banyak
pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Daerah korteks mengandung banyak folikel telur
yang masing-masing terdiri dari sebuah oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Sel-sel folikel
adalah oosit beserta sel granulose yang mengelilinginya. Selain folikel, korteks mengandung
fibrosit dengan serat olagen dal retikular. Medula adalah jaringan ikat padat tidak teratur yang
bersambungan dengan lugamentum mesovarium yang menggantungkan ovarium. Pembuluh
darah besar di medula membentuk pembuluh darah yang lebih kecil yang menyebar diseluruh
korteks ovarium.
Macam-macam folikel yaitu :
a. Folikel primordial : terdiri atas oosit primer yang berinti agak ke tepiyang dialapisi sel
folikel berbentuk pipih.
b. Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel granulose) berbentuk
kubus dan terjadi pembentukan zona pelusida yaitu suatu lapisan glikoprotein yang
terdapat diantara oosit dan sel-sel granulose.
c. Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel granulose berbentuk kubus
berlapis banyak atau disebut staratum granulose.
d. Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum granulosanya bertambah
besar. Terdapat beberap celah antrum diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat
stroma di luar stratum granulose membentuk theca intern (mengandung banyak
pembuluh darah) dan theca extern (banyak mengandungserat kolagen).
e. Folikel Graff : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit sudah siap
diovulasikan dari ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh beberapa lapissel granulose
berada dalam suatu jorokan ke dalam stratum disebut cumulus ooforu. Sel-sel
granulose yang mengelilingi oosit disebut korona radiate. Antrum berisi liquor
follicul yang mengandung hormone esterogen.
Tuba Fallopii
Berdasar struktur histologi terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.
o Lapisan mukosa : tersusun atas epitel selapis silindri dan terdapat 2 jenis sel :
 Epitheliocytus ciliatus / epitel bersilia : berfungsi menciptakan arus ke arah uterus
yang menuntun oosit kedalam infundibulumtuba uterina.
 Epitheluocytus tubarius angutus / epitel tidak bersilia : berfungsi sebagai sel
sekretori dengan menghasilkan bahan nutritif yang penting bagi ovum.
o Lapisan otot : berupa otot polos sirkular dalam, berfungsi untuk kontrasi peristaltik yang
menuntun ovum dan membuat fimbrae berdekatan dengan ovum untuk menangkap ovum.
o Lapisan serosa
Uterus
Uterus manusia adalah organ berbentuk buah pir dengan dinding berotot tebal. Badan atau
korpus membentuk bagian uterus. Bagian atas uterus yang membulat dan terletak diatas pintu
masuk tuba uterina disebut fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan terletak dibawah
korpus adalah serviks. Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.

Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :


1. Perimetrium : bagian luar yang dilapisi oleh serosa atau adventitia
2. Miometrium : terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga lapisan otot
tersebut adalah ;
 Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
 Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong
dengan banyak pembuluh darah.
 Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.

3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam lamina propia untuk
membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya endometrium dibagi menjadi dua lapisan
fungsional, Stratum functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada wanita
yang tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar uterus dan pembuluh
darah terlepas atau terkelupas selama menstruasi, meninggalkan stratum basale yang utuh
dengan sisa-sisa kelenjar uterus basal – sebagai sumber untuk regenerasi stratum
functionale yang baru.
Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri ini menembus dan
berjalan melingkari miometrium uterus. Pembuluh darah aruata membentuk arteri rectae
(lurus) dan spiralis yang mendarahi endometrium.

Perubahan siklik uterus


1) Fase Proliferatif
Pada fase proliferatif daur haid dan
dibawah pengaruh estrogen ovarium,
stratum functionale semakin tebal dan
kelenjar uterus memanjang dan
berjalan lurus di permuaan. Arteri
spiralis memanjang dan berkelok-
kelok

2) Fase Sekretori
Fase sekretori daur haid dimulai
setelah folkel matur. Perubahan di
endometrium disebaban oleh
pengaruh estrogen dan progesteron
yang disekresi oleh korpus luteum
fungsional. Akibatnya, stratum
functionale dan stratum basale
endomentrii menjadi lebih tebal karena bertambahnya sekresi kelenjar dan edema laina
propia, epitel kelenjar uterus mengalami hipertrofi akibat adanya akumulasi sekretorik.
Kelenjar uterus juga semakin berelok-kelok, dan lumennya melebar oleh bahan sekretorik
yang aya arbohidrat. Arteri spiralis terus berjalan ke bagian atas endometrium dan tampak
jelas karena dindingnya tebal.

Selama fase sekretori, stratum functionale endomentrii ditandai oleh perubahan epitel
permukaan silindris, kelenjar uterus, dan lamina propia. Stratum basale menunjukan
perubahan minimal.

3) Fase Menstruasi
Selama fase menstruasi, endometrium di
stratum functionale mengalami degenerasi
dan terlepas. Endometrium yang terlepas
mengandung kepingan-kepingan stroma
yang hancur, bekuan darah, dan kelenjar
uterus beserta produknya. Stratu, basal endomentrii tetap tidak terpengaruh selama fase ini.
Bagian distal arteri spiralis mengalami nekrosis, sedangkan bagian arteri yang lebih dalam
tetap utuh.

LO 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Haid dan Hormon yang Terkait

Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah
haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi
normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim
(setelah menarche dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus
yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-
hipofisis-ovarium.
Siklus Menstruasi Normal

Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan
siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan
siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa
sekresi. Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri
dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak
di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn
berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang
terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus


untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk


merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan
folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang
namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi
folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah
pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH
dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon
gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang
mengandung estrogen.

Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf
menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang
akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones,
suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi
dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini
menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid
atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut
dipertahankan.

Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:

1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar
paling rendah

2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir,
dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali.
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)

3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron
dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap
untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:

1. Fase Folikuler

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur
(ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikeld i dalam
ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang
pertumbuhan sekitar 3 – 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1
folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium
dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan
lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk
kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari, rata-
rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak
membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. Fase ovulasi

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Seltelur
biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.Folikel yang
matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah danmelepaskan sel telur. Pada
saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul padaperut bagian bawahnya, nyeri ini
dikenal sebagai mittelschmerz,yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3. Fase Luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelahmelepaskan
telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan
sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase
lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang
baru akan dimulai, kecuali jika terjadipembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai
menghasilkan HCG (hormonechorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum
yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes
kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu :

1. Fase Menstruasi atau dekuamasi

Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanyastratum
basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dangansel-sel darah merah
dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan struma yangmengalami disintegrasi dan otolisis,
dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3 – 4 hari.
2. Fase pasca haid atau fase regenerasi

Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsursembuh dan
ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel endometrium.Fase ini telah mulai
sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.

3. Fase Proliferasi

Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung darihari ke-5
sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:

a. Fase proliferasi dini (early proliferation phase), berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-
7. Fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel,
terutama dari mulut kelenjar.

b. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase), berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-
10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk
torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake
nukleus).

c. Fase proliferasi akhir (late proliferation), fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-
14. Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis.
Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

4. Fase pra haid atau fase sekresi

Fase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Padafase ini
endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk-keluk, dan
mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di dalam endometrium tertimbun glikogen
dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi
normal:

1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level
yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya

2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus
luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk
pertumbuhan lapisan endometrium

3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis.
Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada
akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang
terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon
progesteron

5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan


terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari
fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal

6. Kadar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase
pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum

7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi
ovulasi

8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan
kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya

FUNGSI HORMON-HORMON OVARIUM

Estrogen terutama meningkatkan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel khususnya didalam tubuh
yang berperan dalam perkembangan sebagian besar karakteristik kelamin sekunder wanita.
Progestin berfungsi terutama untuk persiapan uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan
payudara untuk laktasi.

Sifat kimia hormon-hormon kelamin

Estrogen. Pada wanita normal yang tidak hamil, estrogen disekresikan dalam jumlah berarti hanya
oleh ovarium, walaupun juga disekresi dalam jumlah kecil oleh korteks adrenal. Selama
kehamilan, estrogen dalam jumlah yang sangat besar juga disekresi oleh plasenta. Hanya tiga
estrogen yang ada dalam jumlah bermakna di dalam plasma wanita: β-estradiol, estrogen dan
estriol. Estrogen utama yang disekresi oleh ovarium adalah β-estradiol.

Progestin. Pada wanita normal yang tidak hamil, progesteron disekresi dalam jumlah cukup
banyak hanya selama separuh akhir dari setiap siklus ovarium, ketika hormon ini disekresi oleh
korpus luteum.

Sintesis estrogen dan progesteron

Selama sintesis, terutama progesteron dan hormon kelamin pria, testosteron, akan disintesis
pertama kali; baru kemudian, selama fase folikular siklus ovarium, sebelum kedua hormon
permulaan ini keluar dari ovarium, hampir semua testosteron dan sebagian besar progesteron akan
diubah menjadi estrogen oleh sel-sel granulosa. Selama fase luteal dari siklus, jauh lebih banyak
progesteron yang dibentuk yang semuanya akan diubah, jumlah ini berperan pada sekresi
progesteron yang banyak kedalam sirkulasi darah pada waktu tersebut.
FUNGSI ESTROGEN

 Uterus dan organ kelamin wanita: ovarium, tuba fallopii, uterus dan vagina, semuanya
bertambah besar. Selain itu, genitalia eksterna bertambah membesar, dengan deposisi lemak
pada mons pubis dan labia mayora dan disertai pembesaran labia minora.

 Tuba Fallopii: jaringan kelenjar lapisan tersebut berproliferasi, dan yang penting, estrogen
menyebabkan jumlah sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba fallopii bertambah banyak.

 Payudara: estrogen menyebabkan (1) perkembangan jaringan stroma payudara, (2)


pertumbuhan sistem duktus yang luas, (3) deposit lemak pada payudara

 Tulang rangka: menghambat aktivitas osteoklastik dan menyebabkan terjadinya penggabungan


epifisis dengan tulang panjang.

 Deposisi protein: peningkatan total protein tubuh, yang terbukti adanya kesimangan nitrogen
yang sedikit positif apabaila diberikan estrogen

 Metabolisme dan penyimpanan lemak: meningkatkan laju kecepatan metabolisme seluruh


tubuh. Juga meningkatkan jumlah simpanan lemak dalam jaringan subkutan.

 Pada distribusi rambut: setelah pubertas akan tumbuh rambut pada aksila dan pubis

 Pada kulit: kulita berkembang menjadi tekstur yang halus dan lembut juga lebih vaskular

 Keseimbangan elektrolit: terjadinya retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal

FUNGSI PROGESTERON

 Uterus: meningkatkan perubahan sekretorik pada endometrium uterus, selama separuh terakhir
siklus seksual bulanan wanita, sehingga mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang
sudah dibuahi. Selain itu juga fungsinya mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi terus
sehingga membantuk mencegah terlepasnya implant

 Tuba fallopii: meningkatkan sekresi pada mukosa yang membatasi tuba fallopii. Sekresi ini
dibutuhkan untuk nutrisi ovum yang telah dibuahi dan sedang membelah sewaktu ovum
bergerak dalam tuba fallopii sebelum berimplantasi

 Payudara: meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara, sehingga berproliferasi


dan sekretorik.

PENGATURAN RITME BULANAN WANITA

Sekresi sebagian besar hormon-hormon hipofisis anterior diatur oleh “hormon pelepas” yang
dibentuk di hipotalamus dan dibawa ke kelenjar hipofisis anyerior melalui sitem porta
hipotalamus-hipofisis, yaitu GnRH. Penelitian menunjukkan bahwa hipotalamus tidak
menyekresikannya secara terus menerus, yaitu secara pursatil selama 5 sampai 25 menit yang
terjadi setiap 1-2 jam. Yang menyebabkan pengeluaran LH secara interitten setiap 90 menit.
Aktivitas saraf yang menyebabkan pelepasan GnRH dengan cara pulsatil terutama terjadi di dalam
hipotalamus mediobasal, khususnya di nukleus arkuatus daerah ini.

Dalam jumlah yang kecil, estrogen mempunyai efek yang kuat untuk menghambat produksi LH
dan FSH. Selain itu bila terdapat progesteron, efek penghambatan dari estrogen akan berlipat-
ganda. Efek umpan balik ini kelihatannya terutama bekerja pada kelenjar hipofisis anterior secara
langsung namun efek tersebut juga bekerja sedikit pada hipotalamus untuk menurunkan sekresi
GnRH, terutama dengan mengubah frekuensi pulsasi GnRH.

Peningkatan mendadak dari sekresi LH masih belum diketahui namaun diduga (1) diperkirakan
bahwa estrogen pada saat siklus ini mempunyai efek umpan balik positif khusus untuk merangsang
sekresi LH dan FSH (2) sel-sel granulosa dan folikel mulai menyekresi progesteron dalam jumlah
sedikit tetapi meningkat, sehari atau beberapa hari sebelum terjadi lonjakan LH praovulasi, dan
sudah diperkirakan bahwa hal ini merupakan faktor yang merangsang kelebihan sekresi LH.

OSILASI UMPAN BALIK SISTEM HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-OVARIUM

1. Sekresi hormon ovarium pascaovulasi dan depresi gonadotropin hipofisis

Selama fase pascar ovulasi (sebelum menstruasi), korpus luteum menyekresi sejumlah besar
progesteron dan estrogen, demikian juga inhibin. Sehingga umpan balik negatif hingga menekan
FSH dan LH dan mengurangi hormon sampai kadar terendah

2. Fase pertumbuhan folikel

2-3 hari sebelum menstruasi, korpus luteum akan mengalami regresi sampai hampir berinvolusi
secara menyeluruh dan sekresi estrogen dan progesteron serta ingibin dari korpus luteum
berkurang menjadi sangat rendah. Hal ini akan melepaskan hipotalamus dan hipofisis anterior dari
efek umpan balik negatif hormon-hormon tersebut. Oleh karena itu, 1 hari atau lebih, kira-kira
waktu dimulainya menstruasi, sekresi LH juga sedikit meningkat, sehingga terjadi proliferasi. Pada
hari ke 11-12 hari pertama dari pertumbuhan folikel ini, laju kecepatan sekresi gonadotropin, FSH
dan LH, akan berkurang sedikit akibat efek umpan balik negatif, terutama dari estrogen, pada
kelenjar hipofisis anterior. Kemudian terjadi peningkatan bermakna sekresi LH, dengan
peningkatan FSH.

3. Lonjakan LH dan FSH praovulasi menyebabkan terjadinya ovulasi


pada kurang lebih 11,5-12 hari sesudah mulainya siklus bulanan, penurunan jumlah sekresi FSH
dan LH terhenti secara mendadak. Diperkirakan bahwa kadar estrogen yang tinggi pada saat ini
mengakibatkan efek perangsangan umpan-balik positif pada hipofisis anterior, yang menyebabkan
terjadiya lonjakan hebat pada sekresi LH dan juga sedikit peningkatan FSH. Kelebihanan LH
tersebut menyebabkan terjadinya ovulasi dan perkembangan serta sekresi lebih lanjut oleh kurpus
luteum. Jadi sistem hormonal akan memulai putaran sekresinya yang baru sampai saat ovulasi
yang berikutnya

Siklus anovulasi

Bila lonjakan LH Praovulasi tidak cukup besar, ovulasi tidak akan berlangsung, dan siklus disebut
sebagai “anovulatorik”. Dengan mengalami perubahan: pertama, tidak adanya ovulasi
menyebabkan korpus luteum gagal berkembang, jadi hampir tidak ada sekresi progesteron selama
bagian akhir dari skilus. Kedua, siklus akan memendek beberapa hari, tetapi ritmenya terus
berlanjut.

Pubertas dan Menarke

Pubertas merupakan onset dari kehidupan seksual dewasa, sedangkan menarke berarti permulaan
siklus menstruasi. Peiode pubertas terjadi karena adanya kenaikan sekresi hormon gonadotropin
oleh hipofisis yang perlahan, dimulai pada sekitar tahun kedelapan kehidupan, dan biasanya
mencapai puncak pada onset terjadinya pubertas dan menstruasi, yaitu anatara usia 11 dan 16 tahun
pada anak wanita.

LO 3. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Haid

Gangguan haid adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi,
menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak biasa (lebih banyak) atau sedikit, terlambatnya
menarche atau hilangnya siklus menstruasi tertentu.Gangguan haid sering menimbulkan
kecemasan pada wanita karena kehawatiran akan pengaruh kelainan haid terhadap kesuburan dan
kesehatan wanita pada umumnya.
Siklus Menstruasi

Menstruasi adalah peluruhan dinding uterus (endometrium) pada setiap bulan secara
periodik.Menstruasi biasanya terjadi selama 2-7 hari dengan rata-rata durasi menstruasi 4 sampai
7 hari.Saat menstruasi dapat kehilangan darah sekitar 10-80 cc darah dengan rata-rata 35cc. Siklus
yang normal berlangsung 24-35 hari.Haid pertama kali disebut menarche.Menarche diawali
dengan gejala pubertas lainnya seperti pertumbuhan payudara (telarche), tumbuh rambut kemaluan
(puberche) dan tumbuh rambut ketiak.Menarche diikuti oleh siklus yang panjang sekitar 5-7 tahun,
lalu regularitas siklus haid meningkat sehingga siklus haid memendek untuk mencapai masa siklus
yang tetap.Perubahan irreguler menjadi reguler ini berhubungan dengan terjadinya pematangan
poros Hipotalamus – Hipofise – Ovarium.Kemudian, saat wanita mulai memasuki masa
menopause, irreguleritas siklus terjadi kembali karena mulai didominasi siklus-siklus yang
anovulatoir. Menstruasi terbagi dalam empat stadium yaitu:

1. Stadium Menstruasi atau Deskuamasi
Pada stadium ini, endometrium luruh dari dinding rahim disertai dengan perdarahan.Hanya
lapisan tipis yang tertinggal yaitu stratum basale.Darah ini tidak membeku karena adanya
fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan- potongan mukosa.Bila
darah banyak keluar, fermen tidak mencukupi hingga timbul bekuan darah dalam darah
haid.Pada saat ini ovarium mulai membentuk estrogen.
2. Stadium Post Menstruum atau Regenerasi,
 Pada stadium regenerasi, endometrium
mulai menebal. Luka peluruhan ditutup oleh selaput lendir baru yang terbentuk dari sel
epitel kelenjar-kelenjar endometrium. Pada saat initebal endometrium ± 0,5 mm. Stadium
ini sudah mulai saat stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.
3. Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi
 Pada stadium proliferasi,
endometrium tumbuh menjadi cepat menjadi tebal ±3,5 mm. Kelenjar endometrium tumbuh
lebih cepat hingga berkelok-kelok. Stadium proliferasi berlangsung pada hari ke 5-14 dari
hari haid pertama. Pada saat ini terjadi peningkatan FSH yang memicu terjadinya
pematangan folikel di ovarium menjadi folikel de graaf. Folikel ini menghasilkan estrogen
dimana estrogen menghambat kerja FSH sehingga pembentukan folikellainnya dapat
dihambat sehingga didapatkan satu folikel de graaf saja yang matang. Estrogen memulai
pembentukan lapisan baru pada uterus. Ketika folikel telah matang, folikel mensekresikan
cukup estradiol untuk memacu terjadinya pelepasan LH secara akut. Pelepasan LH ini
terjadi pada hari ke- 12 dan bertahan selama 48 jam. LH mematangkan ovum, menipiskan
dinding folikel sehingga memungkinkan untuk terjadinya letupan pada folikel agar terjadi
ovulasi. Pada ovarium manakah ovulasi terjadi masih belum diketahui, ovulasi terjadi pada
ovarium secara acak. Pada beberapa wanita, ovulasi disertai oleh nyeri tengah siklus yang
disebut mittelschmerz akibat ada cairan yang terbebas dari folikel yang meletup yang jatuh
ke rongga abdomen dan merangsang terjadinya rangsang peritoneum. Perubahan hormonal
tiba-tiba saat ovulasi dapat menyebabkan perdarahan ringan pada tengah siklus. Pada
beberapa penelitian didapatkan peningkatan kemampuan penciuman perempuan saat
ovulasi.
4. Stadium praementruum atau stadium sekresi.
 Pada stadium sekresi, tebal
endometrium kira-kira tetap tetapi bentuk kelenjar menjadi berliku dan mengeluarkan
getah. Dalam endometrium sudah terjadi penimbunan glikogen dan kapur untuk makanan
telur. Stadium sekresi ini berlangsung pada hari ke 14-28 dari haid hari pertama. Setelah
terjadi ovulasi, folikel yang sudah kehilangan ovum berubah menjadi korpus luteum di
bawah pengaruh kelenjar hipofise. Korpus luteum menghasilkan progesteron dan tambahan
estrogen untuk sekitar 2 minggu, setelah itu korpus luteum mati. Progesteron bertugas untuk
menghasilkan lapisan yang cocok untuk implantasi embrio. Progesteron meningkatkan suhu
basal sekitar 0,5- 10F. Bila fertilisasi terjadi, embrio akan mengalir kedalam kavum uteri
dan berimplantasi 6-12 hari setelah ovulasi. Segera setelah implantasi embrio memberikan
sinyal pada sistem maternal. Sinyal awal berupa hCG. Sinyal ini berguna untuk
mempertahankan korpus luteum agar dapat terus menghasilkan progesteron. Bila tidak
terjadi kehamilan, endometrium akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi.
Prostaglandin dihasilkan dari dinding uterus
dan menyebabkan otot uterus kontraksi. Proses ini membantu untuk mengeluarkan darah dari
uterus dari dinding rongga uterus. Proses ini juga menjelaskan bagaimana terjadinya nyeri saat
haid.
 Klasifikasi kelainan haid
Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang mengatur haid,
namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya.Banyaknya perdarahan ditentukan oleh
lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan
intravaskular.Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya
regenerasi.Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.

Kelainan jumlah darah haid


a). Hipermenore (Menorraghia)
Definisi
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari),kadang
disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.

Etiologi
Etiologimenorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu,
1. Gangguan Pembekuan
Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands berhubungan
dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu bervariasi.
Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah trombosit
selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah.
2. Disfunctional Uterine Bleeding (DUB)
Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung secara simultan di
seluruh endometrium serta jaringan endometrium yang terbentuk oleh estrogen dan progesterone
normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini sering terganggu.
DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi, perdarahan
bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus haid. Pada keadaan anovulasi,
perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga sering disebut
menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron withdrawl
bleeding, estrogen breakthrough bleeding, progesterone breakthrough bleeding. Estrogen
withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel yang matur
atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen.
Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal
namun akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur endometrium karena tidak
sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen. Perdarahan biasanya
bersifat spotting. Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan
amenorrhea namun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak.
Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl
bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun
bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak akan terjadi.
Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan
dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat
struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu
lama.
Pada keadaan progesteron withdrawl bleeding dan estrogen breakthrough bleeding diberikan terapi
progesteron sehingga tercapai keseimbangan jumlah progesterone-estrogen. Progesterone bersifat
antiestrogen dimana menstimulasi perubahan estradiol menjadi estron sulfat yaitu bentuk tidak
aktif estrogen. Progesterone juga menghambat pembentukan reseptor estrogen. Estrogen juga
mencegah transkripsi onkogen yang dimediasi oleh estrogen.
Pada oligomenorrhea (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan
adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari. Pada menorrhagia (estrogen
breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl bleeding) progestin
digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu
dihentikan secara tiba-tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat
kuretase alami.
Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough
bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang
progesterone. Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra vena tiap 4 jam
hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada
kapiler uterus. Semua terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding.
Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat
berhenti. Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk mengobati
DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von willebrand’s dan dapat
diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan
faktor von willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam.
3. Gangguan pada organ dalam pelvis
Menorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis,
polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD. Wanita dengan perdarahan haid melebihi
200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami perdarahan haid
melebihi 800cc. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus
sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat,
permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus.
4. Gangguan medis lainnya
Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan sindrom
cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada hipertensi,
dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh darah. Menorrhagia
dapat terjadi pada orang asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat karena menyebabkan
kualitas miometrium yang jelek.

Patofisiologi
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon (GnRH),
yang menstimulasi pituitary agar melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH).Hal ini pada
gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan siklus, pelepasan
leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembangan folikel menghasilkan
esterogen yang berfungsi menstimulasi endometrium agar berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan
kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah kehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus
luteum, dan korpus luteum akan mensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi
endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah menstruasi.
Menstruasi berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar
esterogen dan progesteron akibat involusi korpus luteum.Siklus anovulasi pada umumnya terjadi
2 tahun pertama setelah menstruasi awal yang disebabkan oleh HPO axis yang belum matang.
Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa kondisi patologis.Pada siklus anovulasi,
perkembangan folikel terjadi dengan adanya stimulasi dariFSH, tetapi dengan berkurangnya LH,
maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum yang terbentuk dan tidak ada
progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika folikel tidak
terbentuk produksi esterogen menurun dan mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus
anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang normal, namun ketidak stabilan poliferasi
endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.
Manifestasi Klinis
Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering
merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

b). Hypomenorhea (kriptomenorrhea)


Definisi
Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Lama
perdarahan : Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari
maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.
Etiologi
1. Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
2. kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun
maupungangguan hormonal.
Patofisiologi
Dapat diakibatkan oleh Asherman’s syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat hormon
steroid, dan faktor psikogenik

Manifestasi klinis
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya berupa
spotting.

Kelainan pada siklus haid


a).Polimenorea (Epimenoragia)
Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah
perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.

Etiologi
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga
siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau
stadium sekresi pendek atau karena keduanya.

Manifestasi klinis
Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).

Terapi
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi
menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron.

b). Oligomenorrhea
Definisi
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari

Etiologi
 Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5menstruasi )
 Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
 Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.

Manifestasi klinis
 Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
 Perdarahan haid biasanya berkurang

Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi, sedangkan bila mendekati
amenorea diusahakan dengan ovulasi.

c).Amenorea
Definisi
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.

Klasifikasi
1. Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun.
2. Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah
mengalamihaid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
Etiologi
1. Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina
2. Adanya tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore, cacat bawaan, uji estrogen dan
progesteron negatif.
3. penyakit TB, penyakit hati, diabetes melitus, kanker, infertilitas, stress berat.
4. kelainan kongenital
5. ketidak stabilan emosi dan kurang zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.
Patofisiologi
Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya uterus dan kelainan pada aksis hipotalamus-
hipofisis-ovarium. Hypogonadotropic amenorrhoea menunjukkan keadaan dimana terdapat sedikit
sekali kadar FSH dan SH dalam serum. Akibatnya, ketidak adekuatan hormon ini menyebabkan
kegagalan stimulus terhadap ovarium untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Kegagalan
pembentukan estrogen dan progesteron akan menyebabkan tidak menebalnya endometrium
karena tidak ada yang merasang. Terjadilah amenore. Hal iniadalah tipe keterlambatan pubertas
karena disfungsi hipotalamus atau hipofosis anterior,seperti adenoma pitiutari. Hypergonadotropic
amenorrhoea merupakan salah satu penyebab amenore primer. Hypergonadotropic amenorrhoea
adalah kondisi dimnana terdapat kadar FSH dan LH yangcukup untuk menstimulasi ovarium tetapi
ovarium tidak mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Hal ini menandakan bahwa
ovarium atau gonad tidak berespon terhadap rangsangan FSH dan LH dari hipofisis anterior.
Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah penyebab yang mungkin. Pada tes kromosom
seorang individu yang masih muda dapat menunjukkan adanya hypergonadotropic amenorrhoea.
Disgenesis gonad menyebabkan seorang wanita tidak pernah mengalami menstrausi dan tidak
memiliki tanda seks sekunder.Hal ini dikarenakan gonad ( oavarium ) tidak berkembang dan hanya
berbentuk kumpulan jaringan pengikat.Amenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar
fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium. Hal ini berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium
dapat bekerja secarafungsional. Amenore yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya
obstruksi terhadapaliran darah yang akan keluar uterus, atau bisa juga karena adanya abnormalitas
regulasiovarium sperti kelebihan androgen yang menyebabkan polycystic ovary syndrome.

Perdarahan di luar haid


Metroragia
Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.

Klasifikasi
1.Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
2.Metroragia diluar kehamilan.

Etiologi
1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;carcinoma corpus
uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (sepertikolpitis haemorrhagia,
endometritis haemorrhagia); hormonal.
2. Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis,
neurogen,hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi,
metabolik,penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus
luteumpersisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakitakut
ataupun kronis.

Manifestasi klinis
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun keadaan inisering
dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.Terapi : kuretase dan hormonal.

Gangguan lain yang berhubungan dengan haid


a). Pra Menstruasi Syndrom
Definisi
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi
berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang
menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. PMS merupakan sejumlah
perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi
dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.
Disebabkan oleh :
 Sekresi estrogen yang abnormal
 Kelebihan atau defisiensi progesteron
 Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
 Kelebihan hormon anti diuresis
 Kelebihan atau defisiensi prostaglandin

Etiologi
Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah ketidakseimbangan
esterogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium,penambahan berat badan, dan
kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal, pada tegangan prahaid
terdapat defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron.Faktor kejiwaan, masalah dalam
keluarga, masalah sosial, dll.juga memegang peranan penting. Yang lebih mudah menderita
tegangan prahaid adalah wanita yang lebihpeka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid
dan terhadap faktor-faktor psikologis.

Patofisiologi
Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah,yang akan
menyebabkan gejala depresi. Kadar esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh ternasuk
vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi.Hormon lain yang dikatakan
sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin.Prolaktin dihasilkan sebagai oleh kelenjar
hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah esterogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap
siklus. Jumlah prolaktin yang terlalubanyak dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh
yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma pre-
menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal.Gangguan metabolisme prostaglandin
akibat kurangnya gamma linolenic acid (GLA).Fungsi prostaglandin adalah untuk mengatur
sistem reproduksi (mengatur efek hormon esterogen, progesterone), sistem saraf, dan sebagai anti
peradangan.

Manifestasi klinis
Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. Nafsu makan meningkat
dan suka makan makanan yang rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah
uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.
b).Dismenore
Definisi
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan pengobatan.
Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas.

Klasifikasi
Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah nyerihaid
yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan.Karakteristik
dismenorea primer menurut Ali Badziad (2003):
1.Sering ditemukan pada usia muda.
2.Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.
3.Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering disertaimual, muntah, diare,
kelelahan, dan nyeri kepala.
4.Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama ataukedua haid.
5.Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan ginekologis.
6.Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa.

Etiologi
psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit, hyperanteflexio,
retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks,kadar vasopresin
tinggi).

Patofisiologi
Korpus luteumakan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan.Hal ini akan mengakibatkan
penurunan kadar progesterondan mengakibatkan labilisasi membran lisosom,sehingga mudah
pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan menghidrolisis senyawa
fosfolipid yang ada di membran selendometriumdan menghasilkanasam arakhidonat. Asam
arakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat
dan menghasilkan prostaglandin PGE2 dan PGF2 alfa.Wanita dengan dismenore primer
didapatkan adanya peningkatan kadar PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang kontraksi
dan vasokonstriksi miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmi
uterus,sehingga terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia dan
menimbulkan abdominal cramp. Prostaglandin sendiri dan leukotrine juga menyebabkan
sensitisasi, selanjutnya meningkatkann ambang rasa sakit pada ujung-ujung saraf aferen nervus
pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia (Sunaryo,1989).
Manifestasi klinis
Beberapa gejala yang kerap menyertai saat menstruasi antara lain : perasaan malasbergerak, badan
lemas, mudah capek, ingin makan terus, emosi jadi lebih labil, sensitif,mudah marah. Bukan itu
saja, pengaruh pelepasan dinding rahim selama menstruasi jugakerap memunculkan rasa pegal dan
sakit pada pinggang serta membuat kepala terasa nyeri,kram perut bagian bawah yang menjalar ke
punggung atau kaki dan biasanya disertai gejalagastrointestinal dan gejala neurologis seperti
kelemahan umum.Dismenorea Sekunder; terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami
dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri,
endometriosis,retroflexio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor
ovarium.

Berikut ini merupakan manifestasi klinis dismenorea sekunder (Smith, 1993; Smith, 1997):
1. Dismenorea terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah menarche (haid
pertama),yang merupakan indikasi adanya obstruksi outflow kongenital.
2. Dismenorea dimulai setelah berusia 25 tahun.3. Terdapat ketidaknormalan (abnormality)
pelvis dengan pemeriksaan fisik: pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvic
inflammatory disease, pelvic adhesion (perlengketanpelvis), dan adenomyosis

c) Mastodinia atau Mastalgia


Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.Sebab-sebabDisebabkan oleh dominasi hormon
estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertaihiperemia didaerah payudara.

d) Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)


Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh
perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang
pecah.

Patofisiologi
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon(GnRH),
yang menstimulasi pituitary agar melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH).Hal ini pada
gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahansiklus, pelepasan
leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembanganfolikel menghasilkan
esterogen yang berfungsi menstimulasi endometrium agarberproliferasi. Setelah ovum dilepaskan
kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telahkehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus
luteum, dan korpus luteum akanmensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi
endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah menstruasi.

Menstruasi berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar
esterogen danprogesteron akibat involusi korpus luteum.Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2
tahun pertama setelah menstruasi awal yangdisebabkan oleh HPO axis yang belum matang. Siklus
anovulasi juga terjadi pada beberapakondisi patologis.Pada siklus anovulasi, perkembangan
folikel terjadi dengan adanya stimulasi dariFSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi
tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpusluteum yang terbentuk dan tidak ada progesteron yang
disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika folikel tidak terbentuk produksi
esterogen menurun dan mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung
dengan pendarahan yang normal, namun ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung
tidak mengakibatkan pendarahan hebat.

Diagnosis dan Diagnosis banding


Anamnesis
Dokter akan menanyakan sejarah yang lengkap medis pasien. Informasi ini dapat membantu
menentukan apakah masalah menstruasi disebabkan oleh kondisi medis lain. Sebagai contoh, non-
menstruasi kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut termasuk usus buntu, infeksi saluran
kencing, kehamilan ektopik, dan sindrom iritasi usus besar. Endometriosis dan fibroids dapat
menyebabkan perdarahan berat dan nyeri. Dokter mungkin bertanya pertanyaan-pertanyaan
mengenai:
 Pola siklus menstruasi - panjang waktu antara periode, jumlah hari yang periode terakhir,
jumlah hari perdarahan berat atau ringan
 Kehadiran atau sejarah dari setiap kondisi medis yang mungkin menyebabkan masalah haid
 Setiap riwayat keluarga masalah haid
 Sejarah nyeri panggul
 Regular penggunaan obat (termasuk vitamin dan over-the-counter obat-obatan)
 Diet sejarah, kafein termasuk dan asupan alkohol
 Masa lalu atau sekarang menggunakan kontrasepsi
 Setiap stres peristiwa terakhir
 Riwayat seksual
 Harian menstruasi. Sebuah buku harian menstruasi adalah cara yang membantu untuk melacak
perubahan dalam siklus menstruasi. Pasien dapat merekam saat periode mereka mulai, berapa
lama berlangsung, dan jumlah perdarahan dan nyeri yang terjadi selama menstruasi.
 Pemeriksaan panggul. Pemeriksaan panggul adalah bagian standar diagnosis. Tes Pap dapat
dilakukan selama ujian ini.

Pemeriksaan luar ginelkologi :


Pemeriksaan fisik umum
 Kesan umum : tampak sakit, kompos mentis, anemia, ikterus.
 Kesadaran – komunikasi personal - tekanan darah – nadi – frekuensi nafas – suhu badan.
 Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu ( kelenjar thyroid, kelenjar getah bening leher dsb
nya).
 Banyak ahli ginekologi yang secara rutin memeriksa keadaan kelenjar tiroid( pembesaran,
pembengkakan, benjolan kecil
 Penyakit tiroid lebih sering mengenai wanita dan meningkat dengan semakin bertambahnya
usia.
 Beberapa gangguan haid berkaitan dengan disfungsi tiroid.

Pemeriksaan khusus ginekologi :
Inspeksi abdomen :
 Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan olehkehamilan atau
tumor.
 Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
 Striae, jaringan parut, peristaltik.
Palpasi abdomen :
1. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebihdahulu.
2. Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
3. Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari- jari dalam keadaan
rapat yang dimulai dari bagian hipochondrium secara perlahan-lahan dan kemudian diteruskan
kesemua bagian abdomen dengantekanan yang meningkat secara bertahap.
4. Melalui pemeriksaan ini ditentukan apakah : Terdapat “defance muscular” akibat peritonitis
atau rangsangan peritoneum yang lain.
5. Apakah ada rasa nyeri tekan atau nyeri lepas
6. Dengan tekanan yang agak kuat serta menggunakan sisi ulnar telapak tangankanan dilakukan
pemeriksaan untuk mencari kelainan lain dalam cavumabdomen.8.Bila dijumpai adanya masa
tumor dalam cavum abdomen, tentukan lebihlanjut mengenai :

Perkusi abdomen :
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat ditentukanapakah pembesaran perut
tersebut disebabkan oleh cairan bebas, udara(meteorismus) atau tumor
Auskultasi abdomen
- Penting untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan (dengan mencaridenyut jantung janin).
- Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
- Menentukan pulihnya bising usus pasca pembedahan

GENITALIA EKSTERNA
Inspeksi genitalia eksterna :
Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
• Keadaan vulva bagian luar:
- Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis.
- Terdapat ulkus, pembengkakan.
• Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe

Pemeriksaan penunjang :

Darah dan Tes Hormonal


Tes darah dapat membantu menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gangguan menstruasi.
Sebagai contoh, dokter mungkin tes fungsi tiroid untuk memastikan bahwa tiroid rendah
(hipotiroidisme) tidak hadir. Tes darah juga dapat memeriksa follicle-stimulating hormon,
estrogen, dan tingkat prolaktin. Pasien yang memiliki menorrhagia mungkin mendapatkan tes
untuk gangguan perdarahan. Jika pasien kehilangan banyak darah, mereka juga harus mendapatkan
diuji untuk anemia.
Pasien yang memiliki amenore mungkin perlu untuk menerima tes hormon khusus. Uji Tantangan
progestasional menggunakan progesteron oral atau disuntikkan untuk menguji lapisan rahim
fungsional (endometrium):
 Perdarahan yang terjadi sampai 3 minggu setelah dosis progesteron menunjukkan bahwa
wanita memiliki tingkat estrogen yang normal tetapi tidak berovulasi, terutama jika tiroid dan
prolaktin tingkat normal. Dalam kasus tersebut, dokter akan memeriksa stres, berat badan baru-
baru ini, dan setiap obat-obatan. Hasil tersebut juga bisa menyarankan ovarium polikistik atau
stres.
 Kegagalan untuk berdarah bisa menunjukkan rahim yang abnormal yang mencegah keluar atau
estrogen tidak cukup. Dalam kasus tersebut, langkah berikutnya mungkin untuk mengelola
estrogen diikuti oleh progestin. Jika perdarahan terjadi setelah itu, penyebab amenore berkaitan
dengan kadar estrogen rendah. Dokter kemudian akan memeriksa kegagalan ovarium,
anoreksia, atau penyebab lain dari estrogen rendah. Jika pendarahan tidak terjadi, dokter akan
memeriksa penghalang yang mencegah aliran menstruasi.
USG
Teknik pencitraan yang sering digunakan untuk mendeteksi kondisi tertentu yang dapat
menyebabkan gangguan menstruasi. Imaging dapat membantu mendiagnosa fibroid,
endometriosis, atau kelainan struktur pada organ reproduksi.
USG dan Sonohysterography. USG adalah teknik pencitraan standar untuk mengevaluasi rahim
dan indung telur, fibroid mendeteksi, kista ovarium dan tumor, dan penghalang menemukan dalam
saluran kemih. Ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari organ-organ.
USG tidak membawa risiko dan menyebabkan ketidaknyamanan sangat sedikit.
Sonohysterography transvaginal USG menggunakan bersama dengan garam disuntikkan ke dalam
rahim untuk meningkatkan visualisasi rahim.

Prosedur Diagnostik Lainnya


Histeroskopi. Histeroskopi adalah prosedur yang dapat mendeteksi keberadaan fibroid, polip, atau
penyebab lain dari perdarahan. Ini mungkin akan ketinggalan kasus kanker rahim, bagaimanapun,
dan bukan merupakan pengganti lebih banyak prosedur invasif, seperti dilatasi dan kuretase (D &
C) atau biopsi endometrium, jika kanker dicurigai.
Hal ini dilakukan dalam suasana kantor dan tidak memerlukan sayatan. Prosedur menggunakan
tabung fleksibel atau kaku panjang yang disebut hysteroscope, yang dimasukkan ke dalam vagina
dan melalui leher rahim untuk mencapai rahim. Sebuah sumber cahaya serat optik dan kamera
kecil di tabung memungkinkan dokter untuk melihat rongga. Rahim diisi dengan garam atau
karbon dioksida untuk mengembang rongga dan memberikan tampilan yang lebih baik. Hal ini
dapat menyebabkan kram.
Histeroskopi adalah non-invasif, namun banyak wanita menemukan prosedur yang menyakitkan.
Penggunaan semprotan anestesi seperti lidokain dapat membantu dalam mencegah sakit dari
prosedur ini. Komplikasi lain termasuk penyerapan cairan yang berlebihan, infeksi, dan perforasi
uterus. Histeroskopi juga dilakukan sebagai bagian dari prosedur bedah.

Laparoskopi

Diagnostik laparoskopi.,
Prosedur bedah invasif rendah, saat ini satu-satunya metode definitif untuk mendiagnosa
endometriosis, penyebab umum dari dismenore. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati
endometriosis. Laparoskopi biasanya memerlukan anestesi umum, walaupun pasien bisa pulang
hari yang sama. Prosedur ini melibatkan menggembungkan perut dengan gas melalui sayatan perut
kecil. Sebuah tabung serat optik dilengkapi dengan lensa kamera kecil (laparoskop) kemudian
dimasukkan. Dokter menggunakan laparoskop untuk melihat rahim, ovarium, tuba, dan
peritoneum (selaput panggul).
Biopsi endometrium. Bila perdarahan berat atau abnormal terjadi, sebuah (rahim) biopsi
endometrium dapat dilakukan di kantor. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi sel-sel
abnormal, yang menunjukkan bahwa kanker dapat hadir. Hal ini juga dapat membantu dokter
menentukan pengobatan hormonal terbaik untuk digunakan. Prosedur ini mungkin sering
dilakukan tanpa anestesi, atau lokal anestesi disuntikkan.
 Pasien terletak di punggungnya dengan kaki di sanggurdi. Sebuah alat (speculum) dimasukkan
ke dalam vagina untuk terus terbuka dan memungkinkan leher rahim untuk dilihat.
 Serviks dibersihkan dengan cairan antiseptik dan kemudian digenggam dengan instrumen
(tenaculum) yang memegang rahim stabil. Sebuah perangkat yang disebut dilator serviks
mungkin diperlukan untuk meregangkan kanalis servikalis jika ada sesak (stenosis). Sebuah
tabung, plastik kecil berongga kemudian lembut dilewatkan ke dalam rongga rahim.
 Hisap lembut menghapus sampel lapisan. Sampel jaringan dan instrumen dihapus. Spesialis
yang disebut ahli patologi memeriksa sampel di bawah mikroskop.

Dilatasi dan kuretase (D & C).


D dan C (dilatasi dan kuretase) adalah suatu prosedur dimana saluran vagina lembut diadakan
terbuka dengan spekulum, dan leher rahim membesar (melebar) dengan batang logam. Sebuah
kuret kemudian dilewatkan melalui kanalis servikalis ke dalam rongga rahim di mana jaringan
endometrium dikerok dan dikumpulkan untuk pemeriksaan.Dilatasi dan kuretase (D & P) adalah
prosedur yang lebih invasif:

 A D & C biasanya dilakukan dalam suasana rawat jalan sehingga pasien dapat pulang pada
hari yang sama, tetapi kadang-kadang memerlukan anestesi umum. Ini mungkin perlu
dilakukan di ruang operasi untuk menyingkirkan kondisi serius atau mengobati beberapa yang
kecil yang dapat menyebabkan perdarahan.
 Serviks (leher rahim) adalah berdilatasi (membuka).
 Dokter bedah goresan lapisan dalam rahim dan leher rahim.
o Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel pada jaringan tersebut dan untuk
meringankan perdarahan berat dalam beberapa kasus. A & C juga dapat efektif dalam
Scraping off polip endometrium kecil, tetapi tidak sangat berguna bagi kebanyakan fibroid,
yang cenderung lebih besar dan lebih melekat erat.

Penatalaksanaan
1.Edukasi
Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk
kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusimengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan,
dan lingkungan penderita. Salah satuinformasi yang perlu dibicarakan yaitu mengenai makanan
sehat (rendah lemak), istirahatyang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi. Perlu
juga dijelaskan kepada penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga
disarankankepada penderita untuk mengganti pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan
brayang nyaman dipakai dan tidak ketat. Tujuannya untuk mengurangi gesekan
sehinggamengurangi nyeri.

2.Kuratif :
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Halini
diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnyasebagian saraf
pada akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-
steroid (misalnyaibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja dengan menekan
aktivitascyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis prostaglandin. Obat ini akan
sangatefektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2
menstruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:


 istirahat yang cukup
 olah raga yang teratur (terutama berjalan)
 pemijatan
 yoga
 orgasme pada aktivitas seksual
 kompres hangat di daerah perut.Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti
mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi

Pemberian obat analgesik


Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikansebagai terapi simtomatik,
jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat di tempattidur dan kompres panas pada perut bawah untuk
mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat kombinasi
aspirin,fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara lainnovalgin,
ponstan, acetaminophendan sebagainya.

Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa
gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan
pekerjaan penting waktu haid tanpagangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah
satu jenis pilkombinasi kontrasepsiGejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta
olah raga secara teratur. Jikanyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka
diberikan pil KB dosisrendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan
medroksiprogesteron.Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi
(pelepasan sel telur)dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan
mengurangi beratnyadismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan
tambahan (misalnyalaparoskopi).Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium,
yaitu suatu prosedur dimanalapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.Pengobatan
untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya

Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang berbeda diresepkan untuk gangguan menstruasi.

Obat Penghilang Gejala Sakit Umum untuk Kram


Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat anti-inflammatory drugs (NSAID) blok
prostaglandin, zat yang meningkatkan kontraksi rahim. Mereka adalah obat penghilang rasa sakit
yang efektif yang juga membantu mengontrol faktor-faktor inflamasi yang mungkin bertanggung
jawab untuk perdarahan menstruasi berat. Aspirin adalah AINS yang paling umum, namun ada
puluhan orang lain tersedia di atas meja atau dengan resep.
Di antara NSAID yang paling efektif untuk gangguan menstruasi adalah ibuprofen (seperti Advil,
Motrin, dan Midol PMS), naproxen (seperti Aleve), dan asam mefenamat (Ponstel). Penggunaan
jangka panjang OAINS sehari-hari pun dapat meningkatkan risiko untuk perdarahan GI dan bisul,
serta serangan jantung dan stroke.
Acetaminophen. Acetaminophen (Tylenol) merupakan alternatif yang baik untuk NSAID,
terutama ketika masalah perut, borok, atau reaksi alergi melarang penggunaan mereka. Beberapa
produk (Pamprin, Premsyn) menggabungkan acetaminophen dengan obat lain, seperti diuretik,
untuk mengurangi kembung. Ada sedikit bukti untuk menunjukkan apakah mereka lebih atau
kurang efektif daripada NSAID atau penghilang rasa sakit ringan.
Pengobatan untuk Gangguan Menstruasi
 Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen, atau
asetaminofen dapat membantu memberikan bantuan nyeri untuk kram.
 Kontrasepsi oral dapat membantu mengatur periode menstruasi dan mengurangi pendarahan
berat. Baru terus-kontrasepsi oral dosis mengurangi atau menghilangkan periode menstruasi.
LNG-IUS (Mirena), perangkat progesteron intrauterin, sering direkomendasikan sebagai
pengobatan lini pertama untuk pendarahan berat
 Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis kadang-kadang digunakan untuk mengobati
perdarahan berat berat.
 Ablasi endometrial adalah pilihan bedah. Dalam beberapa kasus, histerektomi dapat
dipertimbangkan.

Progestin
Progestin (progesteron alami baik progestogen atau sintetis) yang digunakan oleh wanita dengan
tidak teratur atau dilewati periode untuk mengembalikan siklus teratur. Karena itu, mereka juga
dapat membantu nyeri haid. Mereka juga mengurangi perdarahan berat dan dapat melindungi
rahim dan kanker ovarium. Progestin kontrasepsi hanya mungkin pilihan yang baik untuk wanita
yang tidak kandidat untuk kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, seperti wanita perokok di
atas usia 35.
Progestin dapat disampaikan dalam berbagai bentuk.
- Progesteron oral.
Pengobatan jangka pendek perdarahan anovulatory mungkin melibatkan kursus 21-hari
progesteron oral pada hari 5-26. Medroksiprogesteron oral (Provera) telah menunjukkan manfaat
dalam mengobati pasien dengan nyeri panggul kronis (tetapi tidak mereka yang menderita nyeri
karena endometriosis, penyakit primer dysmenorrheal, atau kronis inflamasi aktif panggul).
- Levonorgestrel-Melepaskan Sistem intrauterine (LNG-IUS).
Sebuah alat intrauterine (IUD) yang melepaskan progestin dapat sangat bermanfaat untuk
gangguan menstruasi, terlepas dari efek kontrasepsinya. Di Amerika Serikat, sistem AKDR-
intrauterin, juga disebut LNG-IUS, dijual di bawah nama merek Mirena. LNG-IUS telah terbukti
untuk mengurangi perdarahan berat dan nyeri pada banyak perempuan yang menderita
menorrhagia dan dismenore.

Banyak dokter sekarang merekomendasikan LNG-IUS sebagai pengobatan lini pertama untuk
perdarahan menstruasi berat berat, terutama bagi perempuan yang menghadapi histerektomi
(pengangkatan rahim) atau operasi konservatif seperti ablasi endometrium (kerusakan lapisan
endometrium). Perangkat ini dianggap pilihan jangka panjang yang baik, terutama bagi wanita
yang mungkin menginginkan kehamilan berikutnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita
yang memilih LNG-IUS adalah sebagai puas dengan kualitas hidup mereka sebagai orang-orang
yang memilih operasi.
LNG-IUS tetap di tempat di rahim dan melepaskan progestin levonorgestrel hingga 5 tahun.
Progestin dirilis oleh IUD terutama mempengaruhi rahim dan leher rahim, dan sehingga
menyebabkan efek samping yang lebih sedikit luas daripada pil progestin lakukan. (Namun, IUD
utama lainnya - T Tembaga - dapat meningkatkan perdarahan.)
Setelah LNG-IUS dimasukkan, periode tuil mungkin terjadi selama 3 pertama - 6 bulan sebagai
lapisan rahim gudang. Shedding ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan
perdarahan ringan (spotting) antara siklus menstruasi. Akhirnya, LNG-IUS hasil dalam periode
yang lebih singkat, dengan sedikit atau tidak ada aliran darah. Bagi banyak wanita, LNG-IUS
benar-benar berhenti menstruasi.
Efek samping yang umum termasuk kram, jerawat, nyeri punggung, nyeri payudara, sakit kepala,
perubahan mood, dan mual. LNG-IUS dapat meningkatkan risiko untuk kista indung telur, tetapi
kista seperti biasanya tidak menyebabkan gejala dan mengatasi sendiri. Wanita yang memiliki
riwayat penyakit radang panggul atau yang memiliki infeksi panggul serius tidak harus
menggunakan LNG-IUS. Karena risiko yang terkait dengan infeksi panggul, dokter menyarankan
bahwa perempuan yang menggunakan LNG-IUS berada dalam hubungan monogami yang stabil.
LNG-IUS tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

- Suntikan (Depo-Provera).
Depo-Provera menggunakan progestin yang disebut medroksiprogesteron. Kebanyakan wanita
yang menggunakan Depo-Provera berhenti menstruasi sama sekali setelah satu tahun. Depo-
Provera mungkin bermanfaat untuk wanita dengan perdarahan berat, atau nyeri karena
endometriosis. Wanita yang akhirnya ingin memiliki anak harus menyadari bahwa Depo-Provera
dapat menyebabkan infertilitas gigih untuk hingga 22 bulan setelah suntikan terakhir, meskipun
rata-rata adalah 10 bulan.
Kenaikan berat badan dapat menjadi masalah, terutama pada wanita yang sudah kelebihan berat
badan. Perempuan tidak harus menggunakan Depo-Provera jika mereka memiliki riwayat penyakit
hati, pembekuan darah, stroke, atau kanker organ reproduksi. Jangka panjang (lebih dari 2 tahun)
penggunaan Depo-Provera dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. Karena itu, Depo-
Provera tidak boleh digunakan selama lebih dari 2 tahun.

GnRH Agonis
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis digunakan pada kesempatan untuk mengobati
menorrhagia yang berat bagi wanita yang menginginkan kehamilan di masa depan. GnRH agonis
blok pelepasan hormon reproduksi LH (luteinizing hormone) dan FSH (folikel-stimulating
hormone). Akibatnya, ovarium berhenti berovulasi dan tidak lagi memproduksi estrogen. GnRH
agonis termasuk goserelin (Zoladex), buserelin, suntikan bulanan leuprolid (depot Lupron), dan
semprot hidung, Nafarelin (Synarel). Obat tersebut dapat digunakan sendiri atau dalam persiapan
untuk prosedur yang digunakan untuk menghancurkan lapisan rahim. Mereka umumnya tidak
cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Umumnya efek samping yang dilaporkan, yang dapat parah pada beberapa wanita, termasuk gejala
seperti menopause. Gejala ini meliputi hot flashes, keringat malam, perubahan dalam vagina,
perubahan berat badan, dan depresi. Efek samping bervariasi dalam intensitas tergantung pada
agonis GnRH. Mereka mungkin lebih intens dengan leuprolid dan bertahan setelah obat
dihentikan.
Perhatian yang paling penting adalah osteoporosis mungkin dari hilangnya estrogen. Perempuan
biasanya tidak harus mengambil obat ini selama lebih dari 6 bulan. Tambahkan kembali terapi,
yang memberikan dosis estrogen dan progestin yang cukup tinggi untuk mempertahankan
kepadatan tulang tetapi terlalu rendah untuk mengimbangi efek menguntungkan dari agonis
GnRH, dapat digunakan.
Perawatan GnRH digunakan sendiri tidak mencegah kehamilan. Selain itu, jika seorang wanita
menjadi hamil pada saat digunakan, ada beberapa risiko cacat lahir. Wanita yang mengambil
agonis GnRH harus menggunakan non hormonal metode pengendalian kelahiran, seperti
diafragma, penutup serviks, atau kondom sementara di perawatan.

Danazol
Danazol (Danocrine) adalah zat sintetik yang menyerupai hormon laki-laki. Ini menekan estrogen,
dan karena menstruasi, dan kadang-kadang digunakan (kadang-kadang dalam kombinasi dengan
kontrasepsi oral) untuk membantu mencegah perdarahan berat. Hal ini tidak cocok untuk
penggunaan jangka panjang, dan karena efek samping yang masculinizing hanya digunakan dalam
kasus yang jarang. Agonis GnRH telah banyak menggantikan penggunaan danazol.
Efek samping yang merugikan termasuk rambut wajah, mendalamkan suara, berat badan, jerawat,
dan ukuran payudara berkurang. Danazol juga dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol tidak
sehat dan dapat menyebabkan cacat lahir.

Operasi
Wanita dengan perdarahan menstruasi berat, dismenore, atau keduanya memiliki pilihan medis
dan bedah tersedia bagi mereka. Kebanyakan prosedur menghilangkan atau secara signifikan
mempengaruhi kemungkinan untuk melahirkan anak, namun. Histerektomi menghapus seluruh
rahim sementara ablasi endometrial menghancurkan lapisan rahim.
Bagi beberapa wanita, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan hormon ini
membuktikan menjadi alternatif medis yang baik untuk operasi. AKDR-sistem intrauterin, atau
LNG-IUS (Mirena), semakin banyak digunakan sebagai pengganti operasi untuk mengobati
perdarahan menstruasi berat. Studi telah menemukan LNG-IUS untuk bekerja sama seperti ablasi.
Wanita harus yakin untuk meminta dokter mereka tentang semua pilihan medis sebelum menjalani
prosedur pembedahan.

Endometrial Ablation
Pada ablasi endometrium, seluruh lapisan rahim (endometrium) dihapus atau dihancurkan. Bagi
kebanyakan wanita, prosedur ini menghentikan aliran menstruasi bulanan. Pada beberapa wanita,
menstruasi tidak berhenti tetapi berkurang secara signifikan.
Calon. Ablasi endometrial tidak sesuai untuk wanita yang:
 Telah melalui menopause
 Baru saja hamil
 Apakah ingin memiliki anak di masa depan
 Memiliki kondisi tertentu ginekologi seperti kanker rahim, hiperplasia endometrium, infeksi
rahim, atau endometrium yang terlalu tipis
Pertimbangan. Ablasi endometrial secara signifikan mengurangi kemungkinan seorang wanita
akan menjadi hamil. Namun, kehamilan masih dapat terjadi dan prosedur ini meningkatkan risiko
komplikasi, termasuk keguguran. Wanita yang memiliki prosedur ini harus berkomitmen untuk
tidak menjadi hamil dan untuk menggunakan kontrol kelahiran. Sterilisasi setelah ablasi adalah
pilihan lain.
Perhatian utama dari ablasi endometrium adalah bahwa hal itu dapat menunda atau membuat lebih
sulit untuk mendiagnosis kanker rahim di masa depan. (Perdarahan postmenopause atau
perdarahan vagina yang tidak teratur bisa jadi merupakan tanda adanya kanker rahim.) Perempuan
yang telah ablasi endometrium masih memiliki rahim dan leher rahim, dan harus terus memiliki
Pap smear rutin dan pemeriksaan panggul.
Endometrial Ablation Jenis. Ablasi endometrial digunakan yang akan dilakukan di ruang operasi
menggunakan Electrosurgery dengan resectoscope (sebuah hysteroscope dengan loop kawat
dipanaskan atau bola rol.) Laser ablasi adalah prosedur lain yang lebih tua. Jenis ablasi
endometrium sebagian besar telah digantikan oleh jenis baru dari prosedur yang tidak
menggunakan suatu resectoscope.
Prosedur baru dapat dilakukan baik di ruang operasi atau kantor dokter. Mereka termasuk:
 Frekuensi radio. Sistem NovaSure menggunakan probe jaring elektroda yang memancarkan
energi elektromagnetik untuk menghancurkan lapisan.
 Dipanaskan cairan. Dalam sistem HydroThermAblator, larutan garam dimasukkan ke dalam
rahim dengan hysteroscope dan dipanaskan sampai lapisan ini hancur. Dalam metode balon
termal, balon yang dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope diisi dengan cairan
dipanaskan dan diperluas sampai menyentuh dan menghancurkan endometrium.
 Pembekuan. Cryoablation menggunakan nitrogen cair untuk membekukan lapisan rahim.
 Microwave. Ablasi endometrium microwave berlaku sangat rendah daya gelombang mikro
untuk rahim.

Komplikasi.
Komplikasi ablasi endometrial dapat mencakup perforasi dari cedera, rahim dengan usus,
perdarahan, atau infeksi. Jika cairan dipanaskan digunakan dalam prosedur, mungkin bocor dan
menyebabkan luka bakar. Namun, secara umum, risiko komplikasi sangat rendah.
Hampir semua wanita telah mengurangi aliran menstruasi setelah ablasi endometrium, dan hampir
setengah dari perempuan memiliki periode mereka berhenti. Beberapa wanita, bagaimanapun,
dapat terus memiliki masalah pendarahan dan akhirnya memutuskan untuk memiliki histerektom

Penatalaksanaan secara nonfarmakologis


Terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihandalam pengobatan
diminore primer adalah:
1) Kompres hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-bulipanas
yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas daribuli-buli ke
dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akanterjadi penurunan
ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atauhilang (Perry &
Potter,(2005).
Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran
darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat
penyembuhan.Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi atau
mengurangi nyeri,dimana panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus
dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi
ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan
meredakan vasokongesti pelvis.Menurut Price & Wilson (2005), kompres hangat sebagai metode
yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melalui
konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan aliran
darah Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk meredakan nyeri dengan cara
menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang ditempelkan pada sisi perut kiri dan
kanan.
2) Olahraga
Olah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim menjadi
lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin alami dapat
meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan prostaglandin,selain itu mampu
menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan rasa sakit
(Sadoso, 1998)
3) Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkohol
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada perokok
berat dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan peningkatan
volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat didalam alkohol dapat
mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang memperparah
breast discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut, diharapkan efek
negatif dapat dihilangkan sehingga dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,2004).
4) Pengaturan diet
Cara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi makanan
yang banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging,
dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk metabolisme estrogen

Prognosis
Perlu waspadai jika nyeri haid terjadi terus menerus setiap bulannya dalam jangka waktu yang
lama, karena kondisi itu merupakan salah satu gejala endometritis (penyakit kandungan yang
disebabkan timbulnya jaringan otot non- kanker sejenis tumor fibroid di luar rahim).

Komplikasi
Anemia
Menorrhagia adalah penyebab paling umum dari anemia (penurunan sel darah merah) pada wanita
premenopause. Sebuah kehilangan darah lebih dari 80mL (sekitar tiga sendok makan) per siklus
menstruasi akhirnya dapat menyebabkan anemia. Kebanyakan kasus anemia ringan. Namun
demikian, bahkan anemia ringan dapat mengurangi transpor oksigen dalam darah, menyebabkan
kelelahan dan kapasitas fisik berkurang. Moderat sampai berat anemia bisa menyebabkan sesak
napas, denyut jantung yang cepat, ringan, sakit kepala, dering di telinga (tinnitus), lekas marah,
kulit pucat, gelisah sindrom kaki, dan kebingungan mental. Masalah jantung dapat terjadi pada
anemia berkepanjangan dan berat yang tidak diobati.

Osteoporosis
Amenore yang disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen meningkatkan risiko osteopenia
(penurunan kepadatan tulang) dan osteoporosis (keropos tulang yang lebih parah yang
meningkatkan risiko patah tulang). Kondisi yang berhubungan dengan tingkat estrogen yang
rendah meliputi gangguan makan, tumor hipofisis, dan kegagalan ovarium prematur. Karena
pertumbuhan tulang pada puncaknya pada masa remaja dan dewasa muda, kehilangan kepadatan
tulang pada saat itu sangat berbahaya, dan diagnosis dini dan pengobatan sangat penting untuk
kesehatan jangka panjang.
Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya kepadatan tulang yang progresif,
penipisan jaringan tulang, dan peningkatan kerentanan terhadap patah tulang. Osteoporosis dapat
disebabkan oleh penyakit, kekurangan makanan atau hormon, atau usia lanjut. Olahraga teratur
dan suplemen vitamin dan mineral dapat mengurangi dan bahkan hilangnya kebalikan dari
kepadatan tulang.

Infertilitas
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan perdarahan berat, seperti kelainan ovulasi, fibroid,
atau endometriosis, merupakan kontributor penting untuk infertilitas. Banyak kondisi yang
menyebabkan amenore, seperti kelainan ovulasi dan sindrom ovarium polikistik, juga dapat
menyebabkan kemandulan. Menstruasi yang tidak teratur dari setiap penyebab dapat membuat
lebih sulit untuk hamil. Kadang-kadang mengobati kondisi yang mendasari dapat mengembalikan
kesuburan. Dalam kasus lain, perawatan kesuburan khusus yang menggunakan teknologi
reproduksi yang dibantu mungkin bermanfaat.

Kualitas Hidup
Gangguan menstruasi, terutama nyeri dan perdarahan berat, dapat mempengaruhi produktivitas
sekolah dan bekerja dan kegiatan sosial.

Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dari:

1) Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung danbahu.
Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot
2) Terapi panas
Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dankemungkinan
dapat turut menurungkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.
3) Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton ( TENS)
TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor)dalam
area yang sama seperti pada serabut yang menstransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit yang
dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang di pasang pada kulituntuk menghasilkan sensasi
kesemutan, menggetar atau mendengung pada area nyeri.
4) Distraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi,berdoa,
menceritakan gambar atau
foto dengan kertas, mendengar
musik dan bermain
satupermainan.
5) Relaksasi
Relaksasi merupakan teknik
pengendoran atau pelepasan
ketegangan,contoh: bernafas
dalam-dalam dan pelan.
6) Imajinasi
Imajinasi merupakan khayalan
atau membayangkan hal yang
lebih baik khususnya dari
rasanyeri yang dirasakan.

AMENORE

Kelainan
Kegagalan fungsi genetik
hipotalamus-hipofisis
Penyakit
stress, obat-
Testikular obatan, dll
hipogonadotropin feminization Disgenesis gonad

Siklus
FSH & LH Ovarium menstruasi
gagal terganggu
Tidak punya Testis
berkembang
uterus menggantikan
Ovarium
ovarium
tidak
Tidak terjadi
terangsang Ovarium siklus
berupa jaringan menstruasi
pengikat
DISMENORE

Bila tidak terjadi kehamilan Penyakit :endometriosis,


inflamasi pelvis,
adenomiosis, kista
Regresi korpus luteum ovarium, kelainan otak

Progesterone menurun
Dismenore
sekunder
Labilisasi membrane
lisosom (mudah pecah)
Nyeri haid

Enzim fosfolipase MK:nyeri MK:Intoleran


A2 meningkat aktivitas

Hidrolisis senyawa
fosfolipid

Terbentuk asam arakidonat


PMS (PRE MENSTRUAL SINDROM)

Prolaktin ↑ Gamma linoleic acid


(GLA) ↓

Estrogen ↑ dan
Gangguan metabolism
progesteron↓
prostaglandin

Proses kimia tubuh Neurotransmitter otak


terganggu terganggu

Metabolism vit.B6
(anti depresi)
terganggu

Deficit vit. B6

Produksi
LO 4. Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Haid dan Istihadhah dalam Aspek Islam

Istihadhah

a. Makna Istihadhah

Istihadhah ialah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama sekali atau
berhenti sebentar sehari atau dua hari dalam sebulan.

b. Kondisi wanita mustahadhah

1. Sebelum mengalami istihadhah, dia mempunyai haid yang jelas waktunya. Dalam kodisi ini
hendaklah dia berpedoman kepada jadwal haidnya yang telah diketahui sebelumnya.Maka pada
masa itu dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid.Adapun selain masa
tersebut merupakan istihadhah yang berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan, tiba-tiba
mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus menerus.Maka masa haidnya dihitung enam hari
pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan istihadhah. Berdasarkan hadits Aisyah bahwa
Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi saw,

‫ْضيْنَ فِ ْي َها‬ ِ ‫َّام الَّتِي ُك ْن‬


ِ ‫ت ت َِحي‬ َ ‫صالَة َ قَد َْر األَي‬
َّ ‫ الَ إِ َّن ذَلِكَ ِع ْر ٌق َولَ ِك ْن دَ ِعي ال‬: ‫صالَة َ ؟ قَا َل‬ ُ َ‫ط ُه ُر أَفَأَد‬
َّ ‫ع ال‬ ُ ‫س ْو َل هللاِ إِنِي أ ُ ْست َ َح‬
ْ َ ‫اض فَالَ أ‬ ُ ‫يَا َر‬
. ‫ص ِلي‬ َ ْ ُ
َ ‫ث َّم اغت ِس ِلي َو‬

“Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku
meninggalkan shalat?” Nabi saw menjawab, “Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun
tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah dan
lakukan shalat.” (HR. Al-Bukhari).

2. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah, karena istihadhah
tersebut terus menerus terjadi padanya mulai dari saat pertama kali dia mendapatkan darah. Dalam
kondisi ini hendaknya dia melakukan tamyiz (pembedaan), seperti jika darahnya berwarna hitam,
atau kental, atau berbau maka yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya hukum-hukum
haid.Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah istihadhah dan berlaku baginya hukum-hukum
istihadhah.

Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah itu keluar terus
menerus, akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya berwarna hitam
kemudian setelah itu berwarna merah, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya
kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan berbau darah
haid tetapi setelah itu tidak berbau. Maka haidnya yaitu darah yang berwarna hitam (pada kasus
pertama), darah kental (pada kasus kedua) dan darah yang berbau (pada kasus ketiga).Sedangkan
selain hal tersebut, dianggap sebagai darah istihadhah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:

. ‫ص ِلي فَإِنَّ َما ه َُو ِع ْر ٌق‬


َ ‫ضئِي َو‬ َّ ‫ف فَإِذَا َكانَ ذَلِكَ فَأ َ ْم ِس ِكي َع ِن ال‬
َّ ‫صالَةِ فَإِذَا َكانَ اآلخ ََر فَت ََو‬ ُ ‫ض ِة فَإِنَّهُ أَس َْود ُ يُ ْع َر‬
َ ‫إِذَا َكانَ دَ ُم ال َح ْي‬

“Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui.Jika demikian maka tinggalkan
shalat.Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah
penyakit.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa`Abu dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan al-
Hakim).

3. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat darahnya.
Seperti jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus menerus mulai dari saat pertama kali melihat
darah sementara darahnya memiliki satu sifat saja atau berubah-ubah dan tidak mungkin dianggap
sebagai darah haid. Dalam kondisi ini, hendaklah ia mengambil kebiasaan kaum wanita pada
umumnya. Maka masa haidnya adalah enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung mulai dari
saat pertama kali mendapati darah.Sedang selebihnya merupakan istihadhah.

Misalnya seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal lima dan darah itu keluar
terus menerus tanpa dapat dibedakan secara tepat mana yang darah haid baik melalui warna
ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan dihitung selama enam hari atau tujuh
hari dimulai dari tanggal lima tersebut.

Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy bahwa ia berkata kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah,
sungguh aku sedang mengalami istihadhah yang deras sekali. Lalu bagaimana pendapatmu
tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa?”Beliau bersabda, “Aku
beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan meletakkannya pada farji, karena hal
itu dapat menyerap darah.”Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.” Nabi saw pun
bersabda, “Ini hanyalah salah satu usikan setan. Maka hitunglah haidmu enam atau tujuh hari
menurut ilmu Allah Taala, lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci, kemudian
shalatlah selama 24 atau 23 hari, dan puasalah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi.
Menurut Ahmad dan at-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut al-Bukhari hasan).

c. Hukum-hukum istihadhah

Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan kapan
sebagai darah istihadhah.Jika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya hukum-hukum
haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku pun hukum-hukum
istihadhah.

Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka.Adapun hukum-hukum istihadhah


seperti halnya hukum-hukum keadaan suci. Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan
wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:

1. Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda Nabi saw
kepada Fatimah binti Abu Hubaisy.

َّ ‫ث ُ َّم ت ََو‬
َ ‫ضئِي ِل ُك ِل‬
. ٍ‫صالَة‬
“Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat.” (Hr. Al-Bukhari)

Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat yang
telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak tertentu
waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.

2. Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas
(atau pembalut) pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi saw
kepada Hamnah. “Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu dapat
menyerap darah.”Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.”Nabi bersabda, “Gunakan
kain.” Kata Hamnah, “Darahnya masih banyak pula.” Nabi pun bersabda, “Maka pakailah
penahan.”

Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya.
Karena sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:

ِ ‫ط َر الد َّ ُم َعلَى ال َح‬


. ‫صي ِْر‬ َ ‫صالَةٍ ث ُ َّم‬
َ َ‫ص ِلي َوإِ ْن ق‬ َّ ‫ُّض ِك ث ُ َّم ا ْغت َ ِس ِلي َوت ََو‬
َ ‫ضئِي ِل ُك ِل‬ َ ‫صالَة َ أَي‬
ِ ‫َّام ت َ َحي‬ َّ ‫اِجْ تَنِبِي ال‬

“Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap
kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

3. Jima’ (senggama).Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila
ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan zina.Yang benar adalah boleh secara
mutlak.Karena ada banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada
zaman nabi, sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima’ dengan mereka. FirmanNya,

“Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid…” (Al-Baqarah: 222).

Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari sitri.
Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jima’ pun tentu lebih boleh. Dan
tidak benar jima’ wanita mustahadhah dikiaskan dengan jima’ wanita haid, karena keduanya tidak
sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan sesuatu
dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.

(Rujukan: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin).


Haid (Menstruasi)

Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu sebab dan pada waktu-waktu
tertentu.

1. Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang wanita melihat
pada dirinya darah haid maka ia telah dianggap haid, walaupun belum berusia 9
tahun atau berusia di atas 50 tahun.

2. Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang wanita melihat
darah kebiasaan tersebut bukan karena luka dan sebagainya maka darah itu adalah
darah haid tanpa diukur dengan masa tertentu. Kecuali jika haid itu berlanjut dan
tidak berhenti atau berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.

3. Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan wanita, maka
terdapat dua kemungkinan ; bila itu terjadi dalam masa haid dan ia menganggapnya
sebagai daraah haid yang ia kenal, maka itu berarti darah haid, dan bila terjadi diluar
kebiasaan waktu haid dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia
kenal, maka darah itu tidak ada hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit
(yang dimaafkan).

Tata Cara Bersuci Dari Haid Dan Junub

Cara mandi bagi wanita yang sudah selesai haidnya atau telah berjunub adalah sama dengan cara
laki-laki mandi junub, hanya bagi wanita tidak wajib atasnya melepas ikatan atau kepangan
(jalinan) rambutnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ummu Salamah ra. berikut ini:
"Seorang wanita berkata kepada Rasulullah SAW: "Sesungguhnya aku adalah orang yang
mengikat rambut kepalaku. Apakah aku (harus) membuka ikatan rambut ku untuk mandi janabat."
Rasulullah menjawab: "Sungguh cukup bagimu menuang mengguyur) atas kepalamu tiga tuangan
dengan air kemudian engkau siram seluruh badanmu, maka sungguh dengan berbuat demikian)
engkau telah bersuci." {HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi dan dia berkata hadits ini adalah hasan
shahih). Dalam riwayat lain hadits ini dari jalan Abdurrazaq dengan lafadz: "Apakah aku harus
(harus) melepaskannya (ikatan rambutku) untuk mandi janabat?" disunahkan bagi wanita apabila
mandi dari haid atau nifas memakai kapas yang ditaruh padanya minyak wangi lalu digunakan
untuk membersihkan bekas darah agar tidak meninggalkan bau.

Tidaklah mandi haid atau junub dinamakan mandi syari, kecuali dengan dua hal:

1. Niat, karena dengan niat terbedakan dari kebiasan dengan ibadah, dalilnya hadits Umar bin
Khaththab radhiallahu anhu: "bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya."{HR. Al-Jamaah}
Maknanya adalah bahwasanya sahnya amalan itu dengan niat, amal tanpa niat tidak dianggap
syari.Yang perlu diingat bahwa niat adalah amalan hati bukan amalan lisan, jadi tidak perlu
diucapkan.

2. Membersihkan seluruh anggota badan (mandi) dalam mengamalkan firman Allah SWT: "Dan
apabila kalian junub maka mandilah. {Al-Maidah :6}

Dan juga firman Allah SWT: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid , katakanlah haid itu
kotoran yang menyakitkan) maka dari itu jauhkanlah diri kalian dari wanita (istri) yang sedang
haiddan janganlah engkau mendekati mereka, sampai mereka bersuci (mandi)." {Al-Baqarah :
222}

Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah

1. mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.

2. lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas menggsok kemaluan
tersebut digosokan ke bumi.

3. kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh mengakhirkan kedua
kaki (dalam berwudhu tidak mencuci kaki)sampai mandi selesaibaru kemudian mencuci
kedua kaki.

4. membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya dengan jari-jemari.

5. setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.

6. kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh lalu bagian kiri
sambil membersihkan kedua ketiak, telinga bagian dalam, pusar dan jari jemari kaki serta
menggosok bagian tubuh yang mungkin digosok.

7. selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak mencucinya tatkala
berwudhu)

8. membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan boleh dengan
handuk atau lainnya)

- Menjalankan ibadah dalam keadaan suci / tidak suci dalam islam


Islam tidaklah melarang umatnya untuk beribadah, selama tidak melanggar aturan. Karena setiap
manusia dituntut untuk menjalankan ibadah selama hayat masih dikandung badan. Allah
menegaskan dalam firman-Nya,

ُ‫َوا ْعبُدْ َربَّكَ َحتَّى يَأ ْ ِتيَكَ ْاليَ ِقين‬

“Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu Al-Yaqin.” (QS. Al-Hijr: 99)
Para ulama tafsir sepakat bahwa makna Al-Yaqin pada ayat di atas adalah kematian.

Tak terkecuali wanita haid. Islam tidaklah melarang mereka untuk melakukan semua ibadah.
Sekalipun kondisi datang bulan, membatasi ruang gerak mereka untuk melakukan amalan
ibadah. Wanita haid masih bisa melakukan amalan ibadah, selain amalan yang dilarang dalam
syariat, diantaranya;

Pertama, shalat
Dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ‫ص ْم فَذَلِكَ نُ ْق‬
‫صانُ دِينِ َها‬ ُ َ ‫ َولَ ْم ت‬، ‫ص ِل‬
َ ُ ‫ت لَ ْم ت‬ َ ‫أَلَي‬
َ ‫ْس إِذَا َحا‬
ْ ‫ض‬

“Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si
wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1951 dan Muslim no. 79)
Kedua, puasa
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Said radhiyallahu ‘anhu di atas.
Ketiga, thawaf di ka’bah
Aisyah pernah mengalami haid ketika berhaji. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memberikan panduan kepadanya,
‫ت َحتَّى ت َْط ُه ِرى‬
ِ ‫طوفِى بِ ْال َب ْي‬
ُ َ ‫ َغي َْر أَ ْن الَ ت‬، ‫فَا ْفعَ ِلى َما يَ ْفعَ ُل ْال َحا ُّج‬

“Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di
Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)
Keempat, menyentuh mushaf
Orang yang berhadats (hadats besar atau hadats kecil) tidak boleh menyentuh mushaf seluruhnya
ataupun hanya sebagian. Inilah pendapat para ulama empat madzhab. Dalil dari hal ini adalah
firman Allah Ta’ala,

َ ‫سهُ ِإ َّال ْال ُم‬


َ‫ط َّه ُرون‬ ُّ ‫َال يَ َم‬

“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al Waqi’ah: 79)


Dalil lainnya adalah sabda Nabi ‘alaihish shalaatu was salaam,
َ َ‫س القُ ْرآن ِإالَّ َوأَ ْنت‬
‫طاه ٌِر‬ ُّ ‫الَ ت َ ُم‬
“Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.” (HR. Al Hakim dalam
Al Mustadroknya, beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Kelima, I’tikaf
Inilah adalah pendapat mayoritas ulama dari madzhab Maliki, Syafii, dan Hambali. Sementara
madzhab Hanafi menyatakan bahwa i’tikaf wanita haid tidak sah, karena mereka
mempersyaratkan orang yang I’tikaf harus dalam keadaan puasa di siang harinya. Sementara
wanita haid, tidak boleh puasa.

Pendapat yang berbeda dalam hal ini adalah madzhab Zahiriyah.

Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini adalah pendapat mayoritas ulama bahwa wanita haid
tidak boleh melakukan I’tikaf. Dalilnya, firman Allah,

‫س ِبي ٍل َحتَّى ت َ ْغتَ ِسلُوا‬


َ ‫َارى َحتَّى ت َ ْعلَ ُموا َما تَقُولُونَ َوال ُجنُبا ً ِإ َّال َعا ِب ِري‬
َ ‫سك‬ُ ‫صالة َ َوأ َ ْنت ُ ْم‬
َّ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ال تَ ْق َربُوا ال‬

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu
dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi…(QS. An-Nisa: 43).
Keenam, hubungan intim
Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫سا َء فِي ْال َم ِح‬


‫يض‬ َ ِ‫فَا ْعت َِزلُوا الن‬

“Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari (hubungan intim dengan) wanita di
waktu haid.” (QS. Al Baqarah: 222).
Selain enam jenis ibadah di atas, masih banyak amalan ibadah yang bisa dilakukan wanita haid.
Diantaranya,

1. Membaca Al-Quran tanpa menyentuh lembaran mushaf. InsyaaAllah, ini pendapat yang
lebih kuat. Penjelasan selengkapnya bisa anda pelajari di:Hukum Wanita Haid Membaca
Al-Quran.
2. Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam
ini tidak dihukumi Al-Quran. Sehingga, bagi wanita haid yang ingin tetap menjaga rutinitas
membaca Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat,
komputer, atau tablet atau semacamnya.
3. Berdzikir dan berdoa. Baik yang terkait waktu tertentu, misalnya doa setelah adzan, doa
seusai makan, doa memakai baju atau doa hendak masuk WC, dll.
4. Membaca dzikir mutlak sebanyak mungkin, seperti memperbanyak tasbih (subhanallah),
tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya. Ulama sepakat wanita haid
atau orang junub boleh membaca dzikir. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 25881)
5. Belajar ilmu agama, seperti membaca membaca buku-buku islam. Sekalipun di sana ada
kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-
Quran, sehingga boleh disentuh.
6. Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.
7. Bersedekah, infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.
8. Menyampaikan kajian, sekalipun harus mengutip ayat Al-Quran. Karena dalam kondisi ini,
dia sedang berdalil dan bukan membaca Al-Qur’an.
Dan masih banyak amal ibadah lainnya yang bisa menjadi sumber pahala bagi wanita haid.
Karena itu, tidak ada alasan untuk bersedih atau tidak terima dengan kondisi haid yang dia alami.
Daftar Pustaka

Aru W. Sudoyo,dkk .2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jil.I, 4thed. Jakarta : FKUI

Badziad, Ali. Dismenorea. Endokrinologi Ginekologi edisi kedua. Media Aesculapius FKUI.
Jakarta 2003.

Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed. 20. Jakarta :EGC

http://al-atsariyyah.com

Kanadi. Management of DUB. Simposium Perdarahan Uterus Disfungsional. Jakarta. 2006.

Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, ed.2. Jakarta :EGC

Sylvia A. prince dan lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta, EGC. 2005

Wiknjosastro, Hanifa. Fisiologi Haid. Ilmu Kebidanan edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.1999.hal 45-51.

Anda mungkin juga menyukai