Anda di halaman 1dari 30

Kesulitan membuang urine akibat

menderita fimosis
Hanin Farah Savitri (102020067)
Michael Adhitama (102020014)
Wulan Yuningsih (102020048)
Ervin Bunardi Susanto (102020069) <<
Michelle Polsiary (102020100)
Selvi (10202014)
Skenario 5
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa
ibunya ke Poliklinik Ukrida, dengan keluhan
penis membengkak, buang air kecil terasa sakit
dan tidak lancar. Setelah dilakukan pemeriksaan,
dokter menyatakan bahwa anak ini menderita
fimosis dan harus dilakukan sirkumsisi.
Identifikasi Istilah
FIMOSIS
Penyempitan pada orificium preputium sehingga
preputium tidak dapat ditarik ke belakang dari
ujung glans penis. (Kamus Kedokteran Dorland ed.31)

SIRKUMSISI
Sirkumsisi adalah tindakan memotong atau
menghilangkan sebagian atau seluruh kulit
penutup depan dari penis.
* RUMUSAN MASALAH :
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun mengalami penis
membengkak dan saat buang air kecil terasa sakit dan tidak
lancar

* HIPOTESIS :
Anak laki-laki berusia 4 tahun menderita fimosis dan harus
dilakukan sirkumsisi
Sasaran Belajar :
1. Mahasiswa mengetahui struktur makro & mikro genitalia masculina baik interna
maupun externa
2. Mahasiswa mengetahui vaskularisasi & innervasi pada genitalina masculina
3. Mahasiswa mengetahui pubertas pada laki-laki
4. Mahasiswa mengetahui & memahami proses berkemih
5. Mahasiswa mengetahui faktor pembengkakkan penis
Mind Map

RUMUSAN MASALAH

MAKROSKOPIS &
MIKROSKOPIS PEMBENGKAKAN
PUBERTAS LAKI-LAKI
GENITALIA MASCULINA PENIS
EXTERNA & INTERNA
MAKROSKOPIS GENITALIA MASCULINA EXTERNA
PENIS
URETHRA
MASCULINA
1. Urethra pars prostatica
- Panjang ±3 cm
2. Urethra pars membranacea
- Panjang 1–2 cm
- Terdapat m. spincter urethra
3. Urethra pars spongiosa
- Panjang ± 15 cm
- Dikelilingi corpus spongiosum &
cavernosum
- Muara urethra pars spongiosa pada glans
penis disebut orificium externum urethrae
SCROTUM

Scrotum adalah selaput pembungkus testis


yaitu kantong yang dibentuk oleh kulit dan
fascia untuk melindung testis serta mengatur
suhu yang sesuai bagi spermatozoa. Kulit
scrotum berkeriput, berwarna gelap dan
ditutupi oleh rambut-rambut kasar
MAKROSKOPIS GENITALIA MASCULINA INTERNA
TESTIS EPIDIDYMIS
Testis dibedakan menjadi Epididymis merupakan suatu
extremitas superior dan saluran tunggal yang berkelok
extremitas inferior, facies secara tidak teratur tempat
lateralis dan medialis, serta bermuaranya ductuli efferents
margo anterior (convex) dan testis, dan memiliki panjang
margo posterior (datar). 600 cm. Terdiri atas :
Terdapat pembungkus testis - Caput epididymis
dari dalam ke luar adalah - Corpus epididymis
sebagai berikut : - Cauda epididymis
- Tunica albugenia
- Tunica vaginalis testis lamina
visceralis dan lamina parietalis
- Fascia spermatica interna
- M. cremaster
- Fasciia spermatica externa
- Tunica dartos
- Cutis scroti
FUNICULUS SPERMATICUS
Di sebelah medial epididymis
dapat di jumpai funiculus
spermaticus yang terdiri atas :
- plexus pampiniformis,
- a. testicularis,
- a. deferentialis,
- ductus deferens,
- r. genitalis
- r. genitofemoralis
- m. cremaster.
Funiculus spermaticus melewati
ligamentum inguinais.
VAS DEFERENS

panjang 45 cm yang berdinding tebal


sebagai tempat lewatnya sperma dari
cauda epididymis di dalam scrotum
menuju ke ductus ejuculatorius di dalam
cavitas pelvis
GLANDULA GLANDULA GLANDULA
PROSTAT VESICULOSA BULBOURETHRALIS
- Berada dibawah basis - Terletak di bagian dorsal - Terletak didalam m.
kantong kemih kantong kemih perineum
- Berukuran 4x3x2 cm & - Berbentuk oval - Berukuran seperti kacang
berat 20 g memanjang (1 cm)
- Memiliki basis superior & - Berukuran 5x1x1 cm - Mengalir melalui saluran
apex inferior - Terdiri atas jalur tunggal keluar sepanjang 3 cm
- Terdapat lobus kanan & dgn panjang 15 cm - Menghasilkan sekret sbg
kiri - Saluran keluar bergabung lubrikan sebelum ejakulasi
- Terdapat urethra yg menjadi vas deferens
berjalan di sisi dalam - Berakhir didalam pars
- Menghasilkan cairan prosatica
ejakulat - Menghasilkan cairan
ejakulat
VASKULARISASI
PENIS

Penis disuplai oleh 3 pasang arteri dari A.


Pudenta interna :
1. A. dorsalis penis -> kulit & glans
penis
2. A. profunda penis -> corpora
cavernosa
3. A. bulbi penis -> glandula
bulbourethralis, sbg a. urethralis
menuju urethra & corpus
spongiosum

Melalui 3 sistem vena :


4. V. dorsalis superficialis penis -> kulit
penis – v. pudenda externa
5. V. dorsalis profunda penis -> corpus
cavernosum – plexus venosus
prostaticus
6. V. bulbi penis –> bulbus penis – v.
dorsalis profunda penis
TESTIS & EPIDIDYMIS

Testis dan epididymis, terdapat


arteri dan vena testicularis, v.
testicularis meregang distal
menuju jaringan (plexus
pampiniformis). Vas deferens
mendapatkan aliran darah dari a.
ductus deferentis, korda
spermatica dari a. cremasterica.
INERVASI GENITALIA MASCULINA

1. Simpatis (T10-L2) ->


Ductus deferens & kelenjar
kelamin tambahan (plexus
hypogastricus inferior), Testis
& epididymis (plexus
testicularis)
2. Parasimpatis (S2-4) ->
Kelenjar kelamin tambahan
(plexus hypogastricus
inferior), Corpus cavernosum
penis (nn. Cavernosi penis)
3. Somatis -> Sensorik: n.
pudendus utk penis &
scrotum. Motorik: n.
pudendus utk otot” perineum
PEMBULUH LIMFA GENITALIA MASCULINA

Externa :
• Penis & scrotum : Nodi
lymphoidei inguinales

Interna :
• Testis & Epididymis : Nodi
lymphoidei lumbales setinggi
ginjal
• Vas deferens, korda
spermatika & kelenjar seks
aksesorius : Nodi lymphoidei
iliaci interni/externi dan Nodi
lymphoidei sacrales
MIKROSKOPIS GENITALIA MASCULINA
PENIS
TESTIS
EPIDIDYMIS
VAS
DEFERENS
VESICULA SEMINALIS
KELENJAR PROSTAT
MEKANISME BERKEMIH (MIKSI)
HORMON PUBERTAS PRIA
FUNGSI TESTOSTERON SAAT PUBERTAS :
 Pertumbuhan rambut di daerah pubis,
wajah, dada, punggung dan daerah lainnya
 Menyebabkan perubahan suara menjadi
suara dewasa yang khas, meningkatkan
ketebalan ,memicu pertumbuhan jerawat
karena sekresi kelenjar sebasea tubuh
 Meningkatkan pembentukan protein dan
perkembangan otot
 Meningkatkan matriks tulang dan retensi
kalsium
 Meningkatkan laju metabolisme basal
 Meningkatkan jumlah sel darah merah
FIMOSIS

- Kulit penis (preputium) yang dikenal secara awam sbg kuncup/kulup


penis, yang melekat pada bagian kepala penis (glans penis)
- Pada anak laki-laki yg belum di sunat terjadi akibat melekatnya glans
penis dengan kuncup sehingga kuncup penis sulit di tarik ke belakang
- Akibatnya : mengecilnya lubang air kencing dan tersumbatnya aliran
kencing pada bayi/anak-anak sehingga buang air kecil terasa sakit dan
tidak lancar.

<<
KESIMPULAN
Organ genitalia masculina externa terdiri dari penis, urethra
masculina dan scrotum, sedangkan internanya terdiri atas testis,
epididymis, funiculus spermaticus, vas deferens, glandula
prostat, glandula vesiculosa dan glandula bulbourethralis.
Kondisi kesulitan buang air kecil karena menderita fimosis
disebabkan karena kulup penis terlalu ketat hingga tidak dapat di
tarik kembali ke atas kepala penis. Tindakan
sirkumsisi/memotong dan menghilangkan sebagian atau seluruh
kulit penutup depan atau preputium. Sirkumsisi bertujuan untuk
membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang
mungkin melekat pada ujung penis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai