Anda di halaman 1dari 35

Medulla spinalis

Dr. Santoso Gunardi


Medulla spinalis

• Mempertahankan susunan segmental


• Dilindungi oleh ketiga lapis meninges
• Dari foramen magnum sampai tepi bawah V.L1-
L2 (dewasa) / V.L3 (neonatus)
• Bersinambungan dengan medulla oblongata
• Di dalam cavum subarachnoidale. Cavum ini
berakhir sampai V. S2
• 31 pasang N. spinalis keluar dari medulla
spinalis
Medulla spinalis dengan segmennya
Medula spinalis

• memberikan persarafan sensoris, motoris dan


otonom untuk batang tubuh dan ekstremitas.
• terdiri atas 8 segmen servikalis (C), 12 segmen
torakalis (T), 5 segmen lumbalis (L), 5 segmen
sakralis (S) dan 1 segmen koksigeus
• ■ memiliki dua penggelembungan: servikal
(C4– T1), yang terkait dengan persarafan
ekstremitas superior, dan lumbalis (L1–S3),
yang mempersarafi ekstremitas inferior.
Subdivisi substansia grisea dan alba (potongan
setinggi cervical)
Bagian internal medula spinalis
• terdiri atas substansia grisea (badan sel) dan sebuah
lapis luar substansia alba (serabut saraf).
.
• Perbedaan tingkat segmen medulla spinalis bervariasi
dalam jumlah dan bentuk substansi grisea dan alba.
Tingkat yang lebih tinggi berisi jumlah substansi alba
yang lebih banyak.
Substansi grisea medula spinalis
• berbentuk-H, atau kupu-kupu, dengan 4 tanduk,
yakni kornu dorsalis (posterior) dan ventralis
(anterior), membentang ke arah dorso- dan
ventrolateralis, masing-masing ke arah sona
perlekatan fasikulus dorsalis dan ventralis.
• kornu dorsalis merupakan tempat utama ujung
akhir serabut aferen primer.
• Kornu lateralis berisi neuron simpatetik
preganglion.
• Kornu anterior berisi neuron-neuron motoris
alfa dan gamma, dikenal juga sebagai neuron
motoris bagian bawah.
Substantia alba
• Berisi serabut-serabut saraf asenden dan
desenden
• Beberapa serabut yang berasal dari lintasan
dan ujung yang sama dikelompokkan dalam
fasikulus, membentuk traktus yang panjang
medula spinalis.
Penampang bagian cervical
medula spinalis
Nervus spinalis
• berasal sebagai dua rangkaian radix yang
melekat pada bagian dorsolateral dan
ventrolateral medula spinalis
• Kemudian radiks dorsalis dan ventralis
masing-masing segmen medula spinalis
melintas menuju foramen intervertebralis
yang sesuai dengan lokasinya;
• di dalam atau dekat foramen tersebut radiks-
radiks ini bergabung membentuk nervus
spinalis yang sebenarnya
Penampang lintang medulla spinalis dalam
vertebrae
Komponen fungsional serabut N. spinalis

• Somatik aferen umum (SAU)


• Viseral aferen umum (VAU)
• Somatik eferen umum (SEU)
• Viseral eferen umum (VEU)
Struktur dan Komponen N. spinalis
Nervus spinalis
• Medulla spinalis memiliki 31 pasang nervus
spinalis
• masing-masing pasangan terkait dengan
segmen medulla spinalis
• Badan sel neuron aferen terletak pada ganglion
radiks dorsalis.
• Badan sel neuron eferen bertempat pada
substansi grisea medula spinalis.
• ■ Di bawah ujung akhir medula spinalis, radiks
nervus spinalis turun sebagai kauda ekuina.
• ■ Medula spinalis dan radiks nervus spinalis
rentan terhadap cedera misalnya prolaps dari
diskus intervertebralis, spondilosis servikalis,
dislokasi tulang belakang.
Struktur N. spinalis
• Radix dorsalis
• Ganglion radix dorsale
• Radix ventralis
• Rami N. spinalis: ramus dorsalis, ramus ventralis, ramus
communicans albus, ramus communicans griseus
• N. spinalis C1–C7 keluar dari kanalis vertebralis di bagian
atas tujuh yang pertama vertebra servikalis. Sementara N.
spinalis C8 keluar di bawah vertebra servikalis 7 dan sisanya
masing-masing meninggalkan kanalis di bawah vertebra yang
sesuai
Lintasan ascendens dan descendens pada
medula spinalis
Radiks ventralis nervus spinalis
• membawa neuron eferen, yang badan
selnya berlokasi pada substansi grisea
spinalis.
• terdiri atas neuron motoris, yang
mempersarafi muskulus skeletal, dan
neuron preganglion sistem saraf otonom.
Refleks
• bentuk respons involunter, stereotipik, yang
ditimbulkan oleh rangsang sensoris.
• Secara anatomis, jaras-jaras yang
menghantarkan aksi refleks terdiri atas neuron
aferen yang membawa impuls dari reseptor
sensoris menuju SSP (medula spinalis atau
batang otak) dan neuron eferen yang melintas
dari SSP menuju organ efektor (otot atau
kelenjar)
• Susunan organisasi internal medulla spinalis
membantu sejumlah fungsi refleks spinalis yang
penting
Refleks regangan / miotatik
• Jika satu otot diregangkan, otot ini berespons
dengan berkontraksi. Secara anatomis,
merupakan refleks yang paling sederhana.
• Refleks ini dihantarkan hanya oleh dua neuron
– satu aferen dan satu eferen – yang terangkai
membentuk lengkung refleks monosinapsis
• memperantarai kontraksi otot dalam berespons
terhadap regangan spindel otot.
• berespons untuk memelihara tonus otot dan
postur tubuh; secara klinis diperiksa sebagai
refleks tendo bagian dalam.
Refleks - regangan, - miotatik, - tendo
Refleks fleksor
• Rangsangan yang merusak kulit ekstremitas
menyebabkan fleksi, penarikan dari rangsang
yang menyakitkan/merusak.
• dihantarkan oleh refleks polisinapsis yang
terdiri atas satu atau lebih interneuron yang
tersisip di antara neuron aferen dan eferen.
• Serabut aferen primer mengaktivasi
interneuron di dalam substansi grisea spinalis,
yang selanjutnya membangkitkan neuron
motoris alfa yang mempersarafi muskulus
fleksor ekstremitas
Refleks fleksor
Tractus dalam medulla spinalis

• Terdiri atas berkas serabut-serabut yang


memilki asal dan akhir yang bersama
• Tersusun secara somatotopik
• Terbagi menjadi lintasan ascendens dan
descendens
Tr. Ascendens & descendens
medula spinalis
Lintasan ascendens = informasi sensoris

• Column dorsalis-lemniscus medialis


diskriminasi taktil, getar, propriosepsi sendi dan
otot
• Tr. Spinothalamicus ventralis  sentuh ringan
• Tr. Spinothalamicus lateralis  nyeri dan suhu
• Tr. Spinocerebellaris & cuneocerebellaris
Propriosepsi yang tak disadari
Column dorsal/lemniscus medialis
Lintasan nyeri dan suhu dari medulla spinalis
Tr. spinothalamicus
Tr. spinocerebellaris dan
Tr. cuneocerebellaris
Lintasan descendens
Tr. Corticospinalis  aktivitas motorik
Lesi lower motor neuron
• Kerusakan dari cornu anterior medulla spinalis
atau neuron motorik Nn. cranialis 
# Paralisis flaccid
# Atrophy otot
# Hypotonia
# Areflexia

Misalnya: poliomyelitis
Lesi upper motor neuron
• Kerusakan tr. corticospinalis &
corticobulbaris:
@ Kerusakan di atas decussatio pyramidum
 di bawah lesi: sisi kontralateral
@ Kerusakan di bawah decussatio pyramidum
 di bawah lesi: sisi ipsilateral
# Spastis
# Hyperreflexia
# Tanda Babinski

Anda mungkin juga menyukai