Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012

FBS 7-CASE 3
(Mr. AP)

PROBLEM
- Pria berumur 41 tahun datang ke seorang dokter dengan keluhan umum pruritus.
- Memiliki riwayat Hipertensi dan Diabetes
- Keluhan lain yaitu lelah, terjadi pembengkakan pada tungkai bawah, nausea (mual)
dan emesis (muntah)
PHYSICAL EXAMINATION
- BP 180/110 mmHg, RR 24X/menit, BB 76,5 kg, Adanya pitting edema pada tungkai
bawah, lecet pada kulit bekas garukan
LAB. EXAMINATION
- Analisis darah - abnormal pada ginjal
- Urinalisis - proteinuria
- Renal Ultrasound - ginjal mengecil
Dokter mendiagnosa pasien menderita penyakit gagal ginjal

ANATOMI
Sistem urinaria: saluran yang melalui beberapa organ ekskresi (ren,ureter,vesica
urinaria, urethra)

REN:
Ukuran: panjang±11 cm ,lebar± 6cm, tebal±3cm
Berat: 125-170 gr (pria), 115-155 gr (wanita)
Letak : Retroperitoneal, terletak di dorsal dining abdomen, di sebelah collum
vertebrae, setinggi vertebrae T12-L3 (kanan), T11-L2(kiri)
Ren dextra lebih rendah daripada ren sinistra karena adanya desakan hepar lobus
Hepatis.

Bagian-bagian:
1. fascies anterior dan posterior
2. margo lateral dan medial
3. pollus superior dan inferior

margo medialis
 bersifat konkav(cekung) karena adanya sinus renalis dan pelvis renalis
 dibagian tengahnya ada HILUS RENALIS yang merupakan pintu untuk
masuknya sinus renalis. Dasar dan atap sinus renaliis diliputi capsula fibrosa
dari ren.
 Hilus renalis sebagian besar ditempati lemak. Struktur yang melalui hilus:
Vasa Renalis, pelvis renalis, plexus venosus,pembuluhlinfe
Topografidari ventral ke dorsal: Vena renalis, arteri renalis,pelvis renalis

Margo lateralis
 Bersifat konveks(cembung) memberi tampilan mirip kacang pada ginjal

Polus superior
 Lebih tebal, berhubungan dengan glandula suprarenal

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 1


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012

Polus inferior
 Lebih tipis, meluas 2.5 cm dari crista iliaca

Lapisan pembungkus dari dalam keluar:


a. Capsulafibrosa
b. Perineal fat (lanjutjadilemakpada sinus renalis)
c. Fascia renalis/ capsula gerota
d. Pararenal fat

Batas-batas:
a. cranial: diaphragm
b. caudal: posterior berbatasan dengan m. quadrates lumborum
c. ventral ren dextra: hepar, duodenum, colon ascenden
d. Ventral ren sinistra: gaster, pancreas, lien, intestinum tenue, colon descenden
Vaskularisasi:
A.renalis (cabang aorta abdominalis caudal) aa. Segemtalis( sebelum hilus renalis)
 a. interlobaris (setelah hilus)  a. arcuata (superficial, pada basis piramida renalis)
 a. interlobularis - cab afferent

Pelvis renalis
 Bagian proximal ureter yang melebar, terletak dalam sinus renalis
 Ke arah proximal bercabang menjadi 2-3 calyx major
 Masing-masing calyx major pisah menjadi 2-6 calyx minor
 Masing-masing calyx minor bermuara papilla renalis (gabungan 3-4 piramida
renalis)

Vesica urinaria
 Definisi : organ besar berongga dengan dinding muscular kuat, mempunyai
kemampuan untuk mengembang (distensibility)
 Topografi:
o Superior: intestinum tenue, colon sigmoid
o Inferolateral: berhadapan dengan spatium extraperitoneal & plexus
venosus vesicalis
o Posterior: pria: vesicula seminalis,vas deferens, rectum
Wanita: vagina, cervix uteri
o Anterior: symphisis pubis
o Lateral: m. levator ani, m. obturatorius internus
 Struktur:
o Terpisah dari tulang-tulang oleh retropubic space, caudal dari
peritoneum
o Kedudukannya dalam jaringan lemak ekstraperitoneal relative bebas,
kecuali cervix vesica yang tertambat erat oleh ligament lateralis &
arcus tendineus, khususnya:
Prialig. Puboprostaticum
Wanitalig. pubovesicale
 Bentuk dan posisi:
o Penuh bias setinggi umbilicus

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 2


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
o Kosongbentuk tetrahedral dengan apex, collum, basis, fascies
superior, fascies posterior, fascies inferolateralis
o Apex vesica (ujung ventral) mengarah ke cranial symphisis pubis
o Fundus vesica -pria: berhubungan dengan rectum
Wanita: berhubungan dengan dinding ventral vagina
o Seluruh vesica urinaria terbungkus jar. Ikat, kecuali superior
terbungkus peritoneum
 Vaskularisai:
o Fascies superior A.vesicalis superior
o Fascies inferiorA.vesicalis inferior, A.vaginalis
o Basispria: A.deferentialis
Wanita: A.vaginalis
o Vena dialirkan ke plexus venosus vesicalis/prostaticus menuju V.iliaca
interna

Ureter
 Definisi: saluran muscular yang membawa urin dari ginjal ke vesica urinaria.
Terletak retroperitoneal dengan panjang±25cm
 Perjalanan ureter dibagi 2 bagian:
1. Pars abdominalis
 Turun ke bawah ventral dari tepi medial m.psoas major, memisahkan
ujung-ujun gproc.transversus vertebra L2-L5, merupakan lanjutan dari
pelvis renalis
 Ureter dextra berjalan dorsal dari pars ascendenduodeni, a. spermatica
interna, a. cilica dextra, dan a. iliocolica, kanan dari v. cava inferior
 Ureter sinistra berjalan dorsal dari a. spermaticainterna, a. colica
sinistra, colon sigmoid
2. Pars Pelvica
 Setelah masuk cavum pelvis, ureter berjalan ke caudal dinding lateral
pelvis, tertutup peritoneum
 Menyilang vasa iliaca interna dan vasa obturatoria
 Berjalanke medial depan dan masuk ke posterior vesica urinaria
 Penyempitan di 3 tempat:
1. Peralihan pelvis renalis ke ureter
2. Peralihan pars abdominalis ke pars pelvica (masuk cavum pelvis)
3. Masuk ke vesica urinaria
 Perbedaan pada pria dan wanita
1. Pria:
o Melalui lig. Lateralis vesica urinaria dan disilang olehd uktusdeferen di
bagian ventral, kemudian ke medial ureter
o Waktu masuk vesica urinaria, ureter terletak ventral dari cranial
seminal vesicular dan lateral duktus deferens
2. Wanita:
o Dorsal dari ovarium, berjalan dalam lig. Cardinal
o Disilang A. uterine yang terletak ventrocranial
o Setelah 1.2 cm lateral dari cervix uteri, membelok ke medial, berjalan
dalam lig. Lateralis dari vesica urinaria

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 3


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012

Urethra PRIA
 Definisi: - saluran fibro muscular untuk jalan keluar urine dari OUI OUE
- Jalan secret dari vesicular seminalis, glandulaprostate, glandula
bulbourethralis & spermatozoa
 Panjang: ±20 cm ,dimulaidari:
Collum vesicaemenembus kelenjar prostat
Diaphragm UG melaui corpus spongiosum penis berjalan
di Glans Penis
 Bagian: - Pars intramural
- Pars prostatica urethra
- Pars membranacea urethra
- Pars spongiosa urethra
 Vascularisasi: - A. vesicaliscaudalis
- A. Bulbi penis
- A. Urethralis
- Vena melalui plexus vesicopudendaliske V.
pudendalisinterna
Urethra wanita
 Panjang: ±4 cm, berjalan ke ventro caudal, mulai dari OUI  posterior 
inferior sampai symphisis pubis  OUE
 Struktur:
o Melekat pada dinding ventral vagina
o Difiksasi os. Pubis oleh beberapa serabut dari lig. Pubovesicale
o Bagian dalam, ada lubang-lubang glandula urethralis (lacuna
urethralis)
o Bagian caudal, ada ductus paraurethralis (homolog prostat), bermuara
di lateral OUE & glandula paraurethralis
 Vaskularisasi:
o Cranial: A. vesicalis inferior
o Tengah: A. Vesicalis inferior dan A. uterine
o Distal: A. pudendalis interna
o Vena masuk ke dalam plexus venosus vesicalis & V. pudendalis
interna

HISTOLOGI
Sistem Urinaria
 Ren
A) Korteks
Bagian luas yang warnanya lebih terang. Terdiri dari :
 Capsula bowman
 Glomerulus
 Tubulus contortus proximal (TC I)
 Tubulus contortus distal (TC II)
 Macula densa
 Urinary pole

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 4


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
 Vascular pole
 Arteria interlobularis

1) Capsula Bowman
 Bagian nefron yang pertama, berbentuk seperti mangkuk melebar
dan buntu.
 Mempunyai dinding lengkap yang dipisahkan oleh ruangan yang
disebut Bowman Space, dindingnya adalah :
a) Dinding Visceral
Menyelubungi kapiler glomerulus, berupa sel podosit hasil
modifikasi epitel selapis pipih dengan banyak juluran
sitoplasma primer dan sekunder.
b) Dinding Parietal
Dinding luar yang terdiri dari epitel selapis pipih dengan inti
menempel pada bowman space.
 Mempunyai 2 polus (pole) :
1) Polus vascularis (Vascular pole)
Tempat arteriole afferent masuk dan arteriole efferent keluar.
2) Polus urinarius (Urinary pole)
Tempat hasil filtrasi dikeluarkan (ke tubulus contortus
proximal).
2) Glomerulus
 Massa jalinan kapiler yang terdiri dari vas afferens dan vas
efferens.
 Lobulus glomerulus : terdiri dari 1 kelompok jalinan kapiler yang
berasal dari 1 cabang utama vas afferens.
 Corpusculus Renalis : capsula bowman + glomerulus
 Mesangial Cell / Stalk Cell / Intracapillary Cell
 Letaknya diantara kapiler glomerulus, bentuk seperti bintang
(stellate) dan mirip pericyte.
 Bersifat kontraktil dan punya reseptor untuk angiotensin II. Jika
reseptor aktif, aliran glomerulus akan berkurang.
 Fungsi lain :
+ Memberi tunjangan struktural pada glomerulus
+ Mensintesis MES
+ Mengendositosis dan membuang molekul normal dan
patologis
+ Penyangga fisis dan kontraksi
+ Fagositosis
+ Sekresi bahan untuk imunitas
 Juxta-Glomerular Cell
 Modifikasi otot polos afferens arteriole menjadi epitel
 Terletak dekat macula densa (awal TC II) dan membentuk
RENIN

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 5


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
 Sel Lacis (Polkissen)
 Terletak dekat juxta-glomerular cell, diantara afferens dan
efferens arteriole
 Membentuk ERYTHROPOIETIN
 Juxta-Glomerulus Apparatus (Complex)
 Dibentuk oleh juxta-glomerular cell, macula densa, dan sel
lacis
3) Tubulus contortus proximal (TC I)
 Saluran berkelok-kelok menuju permukaan ginjal kemudian
berbalik masuk daerah medullary rays sebagai henle tebal
descending, menuju medulla
 Nephron terpanjang dan terlebar, membentuk massa utama cortex
 Berawal dari polus urinarius
 Ciri-cirinya :
- Bentuk sel kubis
- Batas sel tidak jelas
- Sitoplasma banyak, sedikit asidofilik
- Inti sel besar, pucat, sedikit
- Terdapat mikro-villi yang disebut Brush Border
4) Tubulus contortus distal (TC II)
 Berawal dari macula densa, berakhir dekat medullary rays, masuk
dalam collecting tubule. Saluran pendek berleku-lekuk
 Ciri-cirinya :
- Epitel selapis kubis
- Batas sel tidak jelas seperti TC I
- Sitoplasma pucat
- Inti banyak, tidak ada Brush Border

B) Medula
 Bagian dalam berupa bentukan-bentukan berbentuk segitiga
(MEDULLARY PIRAMID)
 Basis : medullary rays
 Apex : papilla renalis
 Di antara MEDULLARY PIRAMID : COLUMNA RENALIS
BERTINI
 Terdiri dari : Loop of Henle dan Collecting Tubule

1) Loop of Henle
 Terdiri dari 3 bagian :
- Henle tebal descending (bagian lurus TC I) ► selapis kubis
- Henle tipis ► selapis pipih
- Henle tebal ascending (bagian lurus TC II) ► selapis kubis

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 6


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
 Henle tebal descending mirip dengan sel TC I, bedanya : sel lebih
rendah, mitokondria sedikit, mikrovilli sedikit (Brush Border)
 Henle tipis, ada 2 macam :
- Short nephron ► bagian descending
- Long nephron ► bagian descending, lengkung, ascending
 Henle tebal ascending, mirip sel TC II, bedanya : sel lebih pendek,
inti menonjol ke lumen, tidak ada brush border
2) Collecting Tubule
 Terdapat dalam medullary rays sampai medulla
 Epitel selapis kubis rendah sampai silindis, batas sel sangat jelas,
sitoplasma pucat.

C) Filtration Barrier
 Memisahkan darah dalam glomerulus dengan filtrate yang ada dalam
bowman space (menghalangi masuknya molekul-molekul besar)
 Terdiri dari 3 komponen :
1) Endotel kapiler
2) Basal lamina kapiler
3) Filtration slit dan slit membrane

D) Filtration Slit
 Terdapat pada lapisan visceral capsula bowman (sel podocyte)
 Podocyte mempunyai cabang primer dan sekunder, dimana cabang
sekunder mengadakan “interdigitasi” dengan pedicel dari sel podocyte
lain dan terbentuklah celah-celah yang disebut FILTRATION SLIT

E) Nephron
 Tiap ginjal terdiri dari 1-4 juta nephron
 Merupakan satuan fungsional ginjal yang terdiri dari :
1) Corpusculus renalis : capsula bowman + glomerulus
2) Tubulus renalis : TC I , loop of henle, TC II, ductus colligentes
(collecting tubule)

 Ureter
 Definisi
saluran untuk mengangkut air dari pelvis renalis ke vesica urinaria untuk
disimpan sebelum dikeluarkan melalui urethra
 Struktur
Memiliki bentukan lumen seperti bintang karena adanya jaringan elastic,
otot polos, dan lamina propria yang kendor
 Mempunyai 3 lapisan dinding :
1) Lapisan mukosa : terdiri dari epitel peralihan 4-6 lapis sel, basal
lamina, dan lamina propria

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 7


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
2) Lapisan muskularis : otot polos yang tebal
- Bagian atas : dalam longitudinal, luar sirkuler
- Bagian bawah : dalam longitudinal, tengah sirkuler, luar
longitudinal
- Bagian akhir : tidak ada sirkuler, longitudinal bersatu
3) Lapisan adventitia : lapisan paling luas

 Vesica Urinaria
Mempunyai dinding 3 lapis :
1) Lapisan Mukosa
- Terdiri dari epitel peralihan, muskularis mukosa, dan lamina propria
- Keadaan kosong ► 6-8 lapis
- Terisi ► 2-3 lapis
2) Lapisan Muskularis
Terdiri dari 3 lapis otot polos :
- Internal ► Longitudinal
- Tengah ► Sirkular (paling tebal)
- Eksternal ► Longitudinal
Lanjut sampai pada prostat (pria) / OUE (wanita) ► M.detrusor
3) Lapisan Adventitia
Terdiri dari jaringan ikat fibro-elastik, bagian superior ditutup peritoneum

FISIOLOGI
Fungsi Ren :
1. Ekskresi hasil buangan metabolik & bahan kimia asing
- Merupakan organ utama utk membuang produk sisa metabbolisme ,
meliputi (urea , kreatinin , as. Urat , produk akhir pemecahan Hb
{bilirubin} & metabolit dari berbagai hormon )
- Ren membuang banyak toxin & zat asing lainnya yg diproduksi
tubuh/pencernaan ( pertisida , obat”an , makanan tambahan )
2. Pengaturan keseimbangan air & elektrolit
- Untuk mempertahankan homeostatis , eksresi air & elektrolit sesuai
dengan asupan

- Asupan >> ekskresi  jumlah zat di tubuh ↑↑

- Asupan << eksresi  jumlah zat di tubuh ↓↓

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 8


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
- Asupan air & anyak elektrolit ditentukan oleh : kebiasaan makan & minum
, shg ginjal harus menentukan kecepatan ekskresinya sesuai dengan auspan

- Selama 2-3 hari berlangsung adaptasi ginjal terhadap asupan Na shg


terjadi akumulasi sejumlah Na yg meningkatkan volume & cairan
ekstraseluler .
- Ren juga memicu perubahan hormonal & respons kompensasi lainnya yg
memberi sinyal ke ren utk meningkatkan ekskresi Na .
3. Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh & konsentrasi e-
- Kapasitas ginjal utk mengubah ekskresi Na sbg respons terhadap asupan
Na, sangat besar
- Hal ini juga sesuai utk air & kebanyakan elektrolit lainnya ( ion Cl- , K+ ,
Ca2+ , H+ , Mg2+ , P )
4. Pengaturan tekanan arteri
- Berperan penting dalam mengatur tekanan arteri jangka panjang dengan
mengekskresi sejumlah Na dan air
- Mengatur tekanan arteri jangka pendek dengan mengeksresi faktor atau zat
vasoaktif , seperti renin yg menyeabkan pembentukan produk vasoaktif
(misalnya angiotensin II)
5. Pengaturan keseimbangan asam-basa
- Ikut mengatur asam-basa , bersama dengan sistem paru & cairan tubuh ,
dengan mengekskresi asam & mengatur penyimpanan cairan tubuh
- Merupakan satu-satunya organ utk membuang tipe-tipe asam tertentu dari
tubuh yg dihasilkan oleh metabolisme protein (seperti asam sulfat atau
fosfat)
6. Sekresi , metabolisme & eksresi hormon
- Ginjal menyekresikan eritropoietin , yg merangsang pembentukan eritrosit.
Salah satu rangsangan yg penting utk sekresi eritropoietin oleh ginjal
adalah hipoksia .
- Ginjal menghasilkan bentuk aktif vitamin D , yaitu 1,25-dihidroksi vitamin
D3 .
- Calcitriol penting utk deposit Ca normal tulang & reabsorbsi Ca oleh
saluran cerna , pengaturan Ca & P .

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 9


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
7. Gluconeogenesis
- Ginjal mensintesis glukosa dari asam amino & prekusor lainnya selama
masa puasa yg panjang
- Kapasitas ginjal untuk menambahkan glukosa pada darah selama masa
puasa yg panjang dapat menyaingi hepar .

URINE FORMATION
- Kecepatan ekskresi beragai zat dalam urine menunjukkan jumlah ketiga proses
ginjal : (1) filtrasi glomerulus (2) reabsorsi zat dari tubulus renal  darah (3) sekresi
zat dari darah  tubulus renal .
Secara matematis :
Kec. Ekskresi urin = laju filtrasi – laju reabsorbsi + laju sekresi
- Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang bebas protein
dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowman .
- Ketika cairan yg telah difiltrasi ini telah meninggalkan kapsula Bowman dan
mengalir melewati tubulus , cairan diubah oleh reabsorbsi air & zat terlarut spesifik
yg kembali ke dalam darah / oleh sekresi zat-zat lain dari kapiler peritubulus ke dalam
tubulus

PERLAKUAN GINJAL TERHADAP 4 ZAT HIPOTETIK


- PANEL A : Zat difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus , tp tidak di-
reabsorbsi atau di-sekresi shg  laju ekskresinya = laju dimana zat itu difiltrasi .
Hasil buangan tertentu dalam tubuh (misal : kreatinin) diperlakukan ginjal dengan
cara ini , shg pada dasarnya mengakibatkan ekskresi semua bahan yg difiltrasi
- PANEL B : Zat difiltrasi bebas tp sebagian dari tubulus kembali ke darah , shg 
laju ekskrei urin << laju filtrasi pada kapiler glomerulus . Di case ini , laju ekskresi
dihitung sbg laju filtrasi – laju reabsorbsi . Hal ini khas pada banyak elektrolit dalam
tubuh .
- PANEL C : Zat difiltrasi bebas pada kapiler glomerulus tp tidak diekskresi ke urin ,
karena semua zat hasil filtrasi di-reabsorbsi dari tubulus kembali ke darah . Pola ini
terjadi pada beberapa zat nutrisi dalam darah , like asam amino & glukosa .

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 10


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
- PANEL D : Zat difiltrasi bebas pada kapiler glomerulus dan tidak di-reabsorbsi , tp
tambahan jumlah zat ini di-sekresi dari kapiler peritubulus darah  tubulus renalis .
Sehingga menyebabkan zat secara cepat dibersihkan dari darah & diekskresi dalam
jumlah besar ke dalam urin .
Kecepatan ekskresi = laju filtrasi + laju sekresi tubulus .
Kecepatan zat yg di-ekskresi dalam urin bergantung pada laju relatif dari ketiga
proses dasar ginjal ini .

KEUNTUNGAN GFR YANG TINGGI


1) Membuat ginjal mampu menyingkirkan produk sisa dari tubuh dengan cepat ,
yg terutama bergantunga pada filtrasi glomerulus utk ekskresinya .
Kebanyakan produk sisa tsb di-reabsorbsi sedikit oleh tubulus , dan oleh
karena itu , bergantung pada GFR yg tinggi utk penyingkiran yg efektif dari
tubuh .
2) Menyebabkan semua cairan tubuh dapat difiltrasi dan diproses lebih sering
oleh ginjal setiap hari .
Karena seluruh volume plasma hanya kira-kira 3L , sedangkan GFR sekitar
180 L/hari , ini menunjukkan bahwa seluruh plasma dapat difiltrasi & diproses
kira-kira 60x setiap hari .
GFR yg tinggi ini menyebabkan ginjal mampu mengatur volume & komposisi
cairan tubuh secara TEPAT DAN CEPAT .

FILTRASI GLOMERULUS
✩ Pembentukan urine di mulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan melalui
kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman .

✩ Kapiler glomerulus relatif impermeabel terhadap protein , shg cairan hasil


filtrasi (filtrat glomerulus) pada dasarnya bersifat bebas protein & tidak
mengandung elemen selular , termasuk eritrosit .

✩ Seperti kapiler lain , GFR ditentukan oleh


(1) keseimbangan kekuatan osmotik koloid & hidrostatik yg bekerja melintasi
membran kapiler

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 11


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
(2) koefisien filtrasi kapiler (Kf) , hasil permeabilitas dan daerah permukaan
filtrasi kapiler .

✩ Tekanan filtrasi akhir merupakan jumlah daya osmotik koloid & hidrostatik yg
mendorong/melawan filtrasi yg terjadi pada kapiler glomerulus .

✩ Daya ini meliputi :


1. Tekanan hidrostatik di dalam kapiler glomerulus
2. Tekanan hidrostatik dalam Kapsula Bowman di luar kapiler
3. Tekanan osmotik koloid protein plasma di dalam kapiler glomerulus yg
melawan filtrasi
4. Tekanan osmotik koloid protein dalam Kapsula Bowman yg mendorong
filtrasi

✩ GFR = Kf x Tekanan Filtrasi Akhir

✩ Kapiler glomerulus mempunyai laju fitrasi yg jauh lebih tinggi dibandingkan


sebagian besar kapiler lainnya , karena tekanan hidrostatik glomerulus yg
tinggi & Kf yg besar .
Pada org dewasa normal , GFRnya sekitar 125 ml/menit , atau 180 L/hari .

✩ Karena GFR total utk kedua ginjal ± 125 ml/menit , dan tekanan filtrasi akhir
10 mmHg , maka Kf normal ± 12,5 ml/menit/mmHg dari tekanan filtrasi tsb .

PRINSIP DASAR OSMOSIS DAN TEKANAN OSMOTIK


 Osmosis adalah difusi netto cairan yg menyeberangi membran permeabel
selektif dari tempat yg konsentrasi airnya tinggi  konsentrasi airnya lebih
rendah .
Bila zat terlarut ditambahkan pada air murni , zat ini akan menurunkan
konsentrasi air dalam campuran .
 Jadi , semakin tinggi konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan  semakin
rendah konsentrasi airnya .
Kemudian , cairan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut yg

rendah (konsentrasi air ↑)  ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut yg tinggi

(konsentrasi air ↓)

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 12


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012
 Karena membran sel relatif impermeabel terhadap kebanyak zat terlarut tp
sangat permeabel terhadap air , maka bila pada salah satu sisi membran sel

konsentrasi zat terlarutnya lebih ↑  air akan berdifusi melintasi membran

menuju daerah dengan konsentrasi zat terllarut yg lebih tinggi .


 Jika suatu zat terlarut seperti NaCl ditambahkan ke dalam cairan ektrasel , maka
air dengan cepat berdifusi dari sel (melalui membran sel)  ke dalam cairan
ekstrasel , sampai konsentrasi airnya sama .
 Sebaliknya , jika NaCl dikeluarkan dari cairan ekstrasel , air akan berdifusi dari
cairan ekstrasel (melalui membran sel)  masuk ke dalam sel .
 Kecepatan difusi air disebut kecepatan osmosis .
 Konsentrasi osmol suatu larutan disebut osmolalitas ; bila konsentrasi
dinyatakan sbg osmol per kilogram air , osmolaritas ; bila dinyatakan sbg osmol
per liter larutan .
 Osmosis molekul air yg melintasi membran permeabel selektif dapat dihambat
dengan memberi tekanan yg berlawanan arah dengan osmosis
Besar tekanan yg dibutuhkan utk mencegah osmosis = tekanan osmotik .
Jadi , tekanan osmotik adalah pengukuran tak langsung air & konsentrasi zat
terlarut pada larutan .

Semakin ↑ tekanan osmotik suatu larutan  semakin ↓ konsentrasi air &

konsentrasi zat terlarut semakin ↑

REABSORBSI TUBULAR
✈ Tidak seperti filtrasi glomerulus yg secara relatif tidak selektif , reabsorbsi
tubulus bersifat sangat selektif .

✈ Beberapa zat (glukosa , as. Amino) di-reabsorbsi semua oleh tubulus , shg
kecepatan ekskresi urin adalam nol .

✈ Banyak ion dalam plasma (Na , Cl , ikarbonat) juga sangat di-reabsorbsi tp


kecepatan reabsorbsi dan ekskresi urinnya bervariasi .

✈ Produk buangan (ureum , kreatinin) sulit di-reabsorbsi dari tubbulu , dan


diekskresi dalam jumlah yg besar .

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 13


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012

✈ Oleh karena itu , dengan mengontrol kecepatan reabsorbsi berbagai zat , ginjal
mengatur ekskresi zat terlarut secara terpisah satu sama lain , yg merupakan
suatu kemampuan yg penting utk pengaturan komposisi cairan tubuh yg tepat .

MIXTURISI
Def : proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin . Ada 2 tahap :
a. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas .
b. Adanya refleks saraf (refleks mikturasi) yg akan mengosongkan kandung kemih
, atau jika gagal , akan menyeabkan keinginan berkemih yg disadari .

MIXTURASI KONTRAKSI & MIXTURISI REFLEKS


☼ Kontraksi ini dihasilkan dari refleks regang yg dipicu oleh reseptor regang
sensorik di dalam dinding kadung kemih , terutama oleh reseptor di urethra
posterior ketika area ini mulsi terisi dengan urin pada tekanan kandung kemih
yg lebih tinggi .
☼ Refleks mikturisi merupakan seuah siklus yg lengkap , yg terdiri dari :
☼ Apabila refleks mikturisi yg telah terjadi tidak mampu mengosongkan
kandung kemih ,  elemen persyarafan pada refleks ini biasanya akan tetap
dalam keadaan terinhibisi selama beberapa menit – 1 jam atau lebih , sebelum
terjadi proses mikturasi berikutnya . Jika kandung kemih terus menerus diisi ,
maka refleks mikturisi semakin sering & semakin kuat .
☼ Bila refleks mikturasi sudah cukup kuat , akan memicu reflek lain (yg berjalan
melalui saraf pudendus ke sfingter eksterna) utk menghambatnya . Jika
inhibisi ini lebih kuat di dalam otak daripada sinyak konstriktor volunter ke
stringter eksterna , makan akan terjadi pengeluaran urin . Jika tidak ,
pengeluaran urin tidak akan terjadi hingga kandung kemih terus terisi dan
refleks mikturisi menjadi lebih kuat lagi .

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 14


RANGKUMAN SOOCA M’OCEAN 2012

M’OCEAN SOOCA TEAM © 2012/2013 15

Anda mungkin juga menyukai