UUD 1945
TENAGA KESEHATAN
Setiap aspek pelayanan RS mengutamakan
keselamatan pasien
wet cupping
5
FLEBOTOMI
Suatu tindakan (intervensi tubuh, efek samping,
alat medis)
Tujuan :
• Pemeriksaan Laboratorium -> skrining,
diagnosis dan evaluasi terapi
• Pengobatan/terapi :
Flebotomi terapeutik
Obat intravena
• Transfusi/Donor darah
FLEBOTOMI UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Tujuan adalah memperoleh sampel darah dalam
volume yang cukup untuk pemeriksaan
laboratorium.
Hal yang harus diperhatikan :
Pencegahan interferensi preanalisis
Prosedur standar (SOP)
Memperhatikan keselamatan (safety)
Sesedikit mungkin menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien.
Meminimalkan kesalahan hasil pemeriksaan
laboratorium
ERROR RATE IN THE TOTAL TESTING PROCESS
Saling
Produsen Jasa Berkomunika Konsumen Jasa
(Subjek Hukum) si (Subjek Hukum)
Objek
Hak dan (Upaya Hak dan
Kewajiban Kesehatan) Kewajiban
Harus cermat
dan Hati2 Ikatan kontrak terapeutik
Perdata Hubungan dengan pasien
Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional (Pasal 24 : 1)
Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
oleh ORGANISASI PROFESI. (Pasal 24 : 2)
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
Pasal 23
(1)Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
(2)Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
(3)Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib
memiliki izin dari pemerintah.
(4)Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi.
(5)Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
dalam Peraturan Menteri.
Pasal 46
(1) Setiap Tenaga kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan
wajib memiliki izin
(2) Izin sebagaimaan dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIP.
(3) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat Tenaga Kesehatan menjalankan praktiknya
(4) Untuk mendapatkan SIP bagaimana dimaksud pada ayat (2), Tenaga Kesehatan harus
memiliki :
a.STR yang masih berlaku
b.Rekomendasi dari Organisasi Profesi; dan
c.Tempat praktik
(5) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing berlaku hanya untuk 1(satu)
tempat
(6) SIP masih berlaku sepanjang:
a.STR masih berlaku; dan
b.Tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam SIP
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013
TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
Pendidikan/
Kompetensi
pelatihan
Phlebotomi
Pemerintah
Kewenangan
(regulasi)
Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
Perawat
KOMPETENSI
Bidan
KEWENANGAN ?
TTD
Pengertian
Standar Kompetensi adalah ukuran atau patokan yang disepakati, sebagai ukuran
kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan
standar kinerja (performance) yang ditetapkan.
Kompetensi Profesional
Informed consent Persiapan Pasien
Prilaku profesional Prosedur Standar
(Kode Etik) Quality Assurance
Hak pasien Etika Patient Safety
Teknik
Profesi Profesional
onal
Manajemen
Profesional
Pasal 65 UU
No.36/2014 ttg Nakes :
MANDAT
Tenaga Kesehatan
dalam melakukan
pelayanan kesehatan,
dapat menerima
pelimpahan tindakan DELEGATIF
medis dari tenaga
medis
Standar Pelayanan Terkait Phlebotomi
DASAR HUKUM Ketentuan
Kepmenkes RI No : Memiliki keterampilan untuk melaksanakan
370/Menkes/SK/III/2007 tentang proses teknis operasional pelayanan
Standar Profesi Analis Kesehatan laboratorium, yaitu Keterampilan pengambilan
spesimen, termasuk penyiapan pasien, labeling,
penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan,
penyimpanan dan pengiriman spesimen
Kenapa harus
pelimpahan
kewenangan?
KASUS FLEBOTOMI?
mengambil sample darah yang menyebahkan pecahnya pembuluh darah hingga
menyebabkan seluruh tangan kirinya bengkak menghitam.
Kasus kelalai itu berawal ketika Sapari peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
itu melakukan check up kesehatan di poliklinik nomor 5 spesialis penyakit dalam, Senin
(24/11/2014) saat itu dia diambil darahnya lewat tangan kirinya.
"Pengambilan sample darah itu setelah saya periksa di poli penyakit dalam. Namun,
sepulang saya dari check up di RSUD dr Sayidiman itu tangan saya panas, menghitam dan
rasanya sakit sekali, malam baru terlihat membengkak,"kata Sapari kepada Surya, seusai
melapor ke Polsek Magetan, Selasa (25/11).
Setelah bengkak disertai rasa sakit yang luar biasa itu, korban oleh keluarganya dibawa ke
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Sayidiman. Setelah diperiksa di IGD, korban
diarahkan ke dokter spesialis penyakit dalam di Poliklinik setempat.
"Di Poliklinik penyakit dalam itu saya diperiksa dokter Mahatma spesialis penyakit dalam,
dan hanya diberi resep untuk menebus obat,"jelas Sapari.
Dirumah sakit itu Sapari dapat kabar kalau bagian laboratorium yang mengabil sample
darah itu bukan tenaga medis, tapi karyawan bagian administrasi.
"Karena sudah saya anggap melakukan kelalaian, RSUD dr Sayidiman saya laporkan ke
Polisi. Masak, bukan tenaga medis dimnta check Up dan mengambil darah,"kata Sapari,
sambil mengatakan sesuai keterangan medis di IGD, pembengkakan ditangan kiri itu akibat
pembuluh darah pecah.
Magetan melaporkan pihak RSUD "Ini bukan membela diri, tapi memang ada beberapa orang yang memiliki pembuluh darah
yang mudah pecah. Soalnya kalau jarum yang digunakan sama ukurannya,"kata Dirut
Terkait adanya kesalahan petugas yang melakukan pengambilan sample darah karena
dianggap lalai menangani tindakan bukan tenaga medis, Mahatma membantah.
medis (sumber : SURYA Online) "Tidak mungkin kalau petugas saya sembrono. Itu karena tadi saya sebutkan adanya
beberapa orang yang pembuluh darahnya mudah pecah dan kami siap mengobati bengkak
itu,"tandas Mahatma
TANGGUNG JAWAB HUKUM
RS Owner
Perdata Analis
Kelalaian
Klinik/Lab Pj lab
/kesalahan
salah satu
Kement fungsinya adalah
Pemerin erian merumuskan,
menetapkan dan PERLINDUNGA
tah Kesehat melaksanakan
kebijakan di N HUKUM
an bidang
kesehatan
PERLINDUNGAN
HUKUM (1)
PS 28 D
UUD 45
PERAN STANDAR
1. Pasal 27 UU 36/2009 tentang
KESEHATAN
Tenaga kesehatan berhak Harus dipatuhi dan
mendapatkan imbalan dan pelindungan dilaksanakan
hukum dalam melaksanakan tugas Menjamin Upaya terbaik
sesuai dengan profesinya.
Tidak menjamin
2. Pasal 57 UU No. 36/2014 tentang keberhasilan upaya atau
NAKES kesembuhan pasien
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan Modifikasi hanya dilakukan
praktik berhak memperoleh
pelindungan hukum sepanjang atas dasar keadaan yang
melaksanakan tugas sesuai dengan memaksa untuk
Standar Profesi, Standar Pelayanan kepentingan pasien
Profesi, dan Standar Prosedur
Operasional; Mematuhi = dilindungi
secara hukum
MAKNA
PERLINDUNGAN HUKUM
Kompetensi
dan Etik dan
Kewenangan budaya kerja