Ngesti
1. SIP (masa berlaku: 5 tahun atau tergantung kebijakan masing-masing dinas kesehatan daerah)
Dikeluarkan oleh dinas kesehatan tempat kita melakukan praktik, maksimal tiap dokter punya 3 SIP, dengan 1 SIP
untuk satu tempat praktik. SIP dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten atau kota tempat
praktek (oleh dinas kesehatan) Untuk bisa mendapatkan SIP: *Harus memiliki STR *Mempunyai tempat praktik
*Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi.
2. Dokter yang berhalangan praktik harus membuat pemberitahuan dan merujuk dokter pengganti. Dokter pengganti
atau dokter yang diberi limpahan kewenangan juga harus punya STR dan SIP.
3. Hukuman pelanggaran disiplin (3): peringatan tertulis, rekomendasi pencabutan STR dan SIP, re-schooling.
(peringatan lisan hanya untuk pelanggaran etik)
4. Setelah lulus S.Ked atau pendidikan pre-klinik, lalu ko-ass, lalu UKMPPD, lalu dapat STR lalu internship (selama
internship ini tidak boleh membuka praktik sendiri karena belum ada SIP. Setelah internship baru bisa dapat SIP
dan buka praktik sendiri.
Setiap dokter yang membuka dan melakukan praktek kedokteran tanpa SIP melanggar UU nomor 29 tahun 2004
tentang praktik kesehatan. Hukuman: Penjara maksimal 3 tahun, dan denda maksimal 100 jt.
5. Perbedaan hukum disiplin dan etik (kalau sanksi hukum disiplin paling awal dulu peringatan tertulis, tapi kalau
sanksi hukum pelanggaran etika itu berupa peringatan lisan terlebih dulu, jika tidak mempan peringatan tertulis.)
6. Jika ada konflik antara dokter dan pasien maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah jalur mediasi. Jangan
sampai langsung ke pengadilan karena di pengadilan seorang dokter bisa dipermainkan oleh aparat hukum.
7. Jenis-jenis malpraktik:
Malpraktik medis dan non medis. Malpraktik medis terbagi menjadi:
Ethical Malpraktek.
Juridicial Malpraktek.
o Malpraktek perdata ( Civil Malpractice )
o Malpraktek Pidana ( Criminal Malpractice )
o Malpraktek Administratif ( Administratif Malpractice )
o Perbedaan antara Malpraktek dan Negligence (Kelalaian)
Malpraktek bisa terjadi karena sengaja maupun kelalaian, sedangkan kelalaian
o ( Negligence ) terjadi karena ketidak sengajaan,kurang teliti, kurang hati-hati, sembrono.
Penyebab malpraktik: (nda tau)
• Kurang baiknya hubungan dokter dengan pasien.
• Hasil pengobatan/perawatan yang tidak memuaskan.
• Biaya yang terlalu tinggi.
8. Masalah hukum dalam transaksi terapeutik antara helth provider dan health receiver
1. pasien dengan pihak RS
2. pasien dengan dokter
3. pasien dengan tenaga kesehatan lainnya
9. Upaya untuk menghindari Malpraktek :
* Bekerja sesuai dengan Standard Profesi medik (SPM}.
* Senantiasa mendapatkan Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) dari pasien.
* Membuat Rekam Medis yang lengkap serta akurat.
* Menjaga kerahasiaan pasien
* Membayar sesuai kewajaran
* Menjaga hubungan baik dokter - pasien
Penyebab tuntutan malpraktik: Kurang baiknya hubungan dokter dengan pasien, hasil pengobatan atau perawatan
yang tidak memuaskan, dan biaya yang terlalu tinggi.
10. Perbedaan malpraktik dan untoward results (resiko medisdokter bebas dari hukuman)
Malpraktik: Kegagalan dokter mematuhi standar pelayanan medik atau kekurangcakapan atau kelalaian
dalam memberikan pelayanan kepada pasien yg merupakan penyebab langsung dari cidera pd pasien
Untoward results: Suatu cidera yg terjadi dalam suatu tindakan medis yg tidak dapat
dibayangkan/diperkirakan sebelumnya dan bukan akibat dari kekurangcakapan dokter. Ini suatu kemalangan dan
dokter tidak bertanggung jawab secara hukum.
Perbedaan keduanya: Perlu dibedakan antara Malpraktek medik dengan Untoward results (kegagalan
medik yg terjadi pada tindakan/pelayanan medis yg bukan akibat kesalahan dokter)
11. Penanganan sengketa medis (perdata) Nonlitigasi (di luar pengadilan) Litigasi (Sidang pengadilan). Penanganan
malpraktik perdata melalui pengadilan negeri dan membayar ganti rugi.
12. Saat pasien dalam keadaan darurat (Apa yang harus dilakukan? Jika pendarahan cobalah hentikan pendarahannya
lalu merujuk ke rumah sakit, tidak apa-apa tidak pakai SIP, tidak masalah karena dalam keadaan darurat.)
13. Contoh kasus seperti tertinggal gunting di dalam tubuh pasien (Itu masuk pelanggaran apa: disiplin, etik, perdata
atau pidana) termasuk dalam semua pelanggaran.
34. Pengertian etika: Akhlak, pemahaman tentang apa yang baik dan buruk, serta hak dan kewajiban. Cara yang
dilakukan atau tidak dilakukan oleh masyarakat secara UMUM atau UNIVERSAL. Ex: mencuri, berdusta, dll.
Etiket: Suatu cara atau ketentuan yang dilakukan atau tidak dilakukan dimana ketentuan-ketentuan itu telah
disepakati. Etiket itu hanya berlaku pada masyarakat yang menyepakati ketentuan tersebut. ex: kentut di daerah
Amerika jauh lebih sopan dari bersendawa, sedangkan di Indonesia justru sebaliknya.
Norma kesopanan (etiket): Ditentukan oleh masing-masing kelompok budaya atau komnitas.
Norma Hukum: ditentukan oleh lembaga otoritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Norma moral atau etika: umumnya bersifat universal ditentukan oleh kelompok atau masyarakat tertentu.
Ciri-ciri nilai moral atau norma moral: 1. Nilai berkaitan dengan subjek, kalau tidak ada subjek yang memberi nilai,
maka jadi tidak bernilai.
2. Nilai tampil dalam konteks praktis. Dimana subjek meletakkan sesuatu dalam konteksnya, misal: keadilan.
3. Nilai menyangkut hal-hal yang ditambahkan oleh subjek, sesuatu dengan sifat-sifat yang dimiliki objek, misal
“perbuatan baik” atau melakukan hal-hal baik.
35. Prinsip etika kedokteran (4) justice (keadilan), beneficience (manfaat), autonomy, non-maleficience (tidak
merugikan dibagi menjadi dua macam, termasuk juga mencegah kecacatan, pasien non-identitas segera
dioperasi)
36. Perbedaan profesi kesehatan dan hukum kesehatan.
Etika profesi kesehatan: adalah perilaku bertindak bagi petugas atau profesi kesehatan dalam melayani kesehatan
masyarakat
Hukum kesehatan: adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan dan penerapannya
37. Perbedaan etik dan hukum
Etik Hukum
Hanya untuk lingkungan profesi Berlaku untuk umum
Disusun berdasarkan kesepakatan dari anggota profesi Disusun oleh pihak otoritas pemerintah yang
berwenang
Tidak semua butir-butir peraturan dituliskan Semua butir-butir peraturan dituliskan
Sanksi berupa tuntunan Sanksi berupa tuntutan
Pelanggaran diproses oleh MKDKI Pelanggaran di proses di pengadilan
Proses penyelesaian tidak memerlukan bukti fisik Proses penyelesaian HARUS memiliki bukti fisik
38. Ciri-ciri profesi: mengikuti pendidikan sesuai degan standar nasional, perkerjaan berdasarkan etik profesi,
mengutamakan kemanusiaan daripada kepentingan materi, pekerjaannya legal, anggotanya merupakan pelajar
sepanjang hayat, anggotanya tergabung dalam suatu organisasi profesi.
39. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan : Hak & Kewajiban
40. Area kompetensi (pilar-pilar, jangan lupa!)
41. Pluralisme (saling menghormati): adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok –kelompok
yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain
Respect for diversity (menghormati keberagaman): paham atau ideologi yang menganjurkan masyarakat
untuk menerima dan menganggap keanekaragaman budaya adalah hal yang ada dalam suatu wilayah.
42. Manusia sebagai makhluk sosial. Manusia adalah makhluk multidimensional, yaitu sebagai personal / individual,
sosial –komunal, dan spiritual –kosmological. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan satu sama lain. Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang di bawah tekanan
serangkaian kebutuhan dan dibawah pengaruh seperangkat kepercayaan, ideal dan tujuan, tersatukan dan terlebih
dalam suatu rangkaian kesatuan kehidupan bersama Hanya manusia yang memiliki yang dianggap sebagai makhluk
yang memiliki kesadaran, kebutuhan, dan kebiasaan berkelompok
43. Penyelenggaraan praktik kedokteran. Dokter adalah suatu profesi yang berhubungan langsung dengan manusia
sebagai lawan interaksinya dalam konteks makhluk yang sama berbudaya. Karena itu seorang dokter harus
mengetahui segala hal yang berkaitan dengan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial
44. UU Permenkes tentang Rekam Medis: UU No. 269 tahun 2008
Rekam medis berapa lama harus disimpan dan kapan bisa dimusnahkan, dokumen punya siapa isi punya siapa,
Informed consent: UU No. 290 tahun 2008, siapa pihak yang boleh bertanda tangan di sana selain pasien. Jenis-
jenis informed consent, kapan kita bisa menyampaikan informed consent itu.
Rahasia kedokteran: UU No. 36 Tahun 2012. Apa itu rahasia kedokteran, siapa saja yang boleh membuka dan memintanya
yaitu aparat penegak hukum (hakim dan jaksa), peneliti untuk penelitian atas ijin dan pasien tentunya.
57. Macam-macam norma dan kode etik (tidak ada di ppt: Googling)
Nilai Budaya = Persepsi
(Demi kepentingan umum, informasi keduanya dapat dibuka namun sesuai dengan prosedur
standar/formal/baku. Tapi privacy harus berdasarkan persetujuan orang yang bersangkutan.)