Anda di halaman 1dari 16

VISI

Kami adalah penyelenggara pelayanan kesehatan terkemuka


mengutamakan keselamatan dan tanggap terhadap kebutuhan.

yang

MISI
Kami berupaya memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan memuaskan
pelanggan serta mencapai kinerja yang diinginkan.

FALSAFAH
People Caring for People

KEBIJAKAN MUTU
Kami memberikan pelayanan yang HANDAL, CEPAT, TEPAT, RAMAH, PROAKTIF
& KONSISTEN kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan sistem
manajemen mutu RS Mitra Internasional.
PATIENT SAFETY GOALS :
- GOAL 1 : Identifikasi pasien dengan benar
- GOAL 2 : Tingkatkan komunikasi yang efektif
- GOAL 3 : Tingkatkan keamanan untuk pemberian obat yang beresiko
tinggi
- GOAL 4 : Eliminasi salah sisi, salah pasien dan salah prosedur operasi
- GOAL 5 : Reduksi resiko infeksi nosokomial
- GOAL 6 : Reduksi resiko pasien cedera dan jatuh

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ANDA


Anda wajib :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui peran anda sebagai karyawan di RSMI.


Mengetahui tugas dan tanggung jawab anda.
Berorientasi kepada Visi & Misi RS dan pekerjaan anda.
Memahami struktur organisasi RSIB
Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh RSMI
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan.
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Rumah
Sakit.
7. Pelatihan/training yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan Rumah Sakit,
yaitu :
-

Program Orientasi Umum


Customer Service
Pencegahan & Pengendalian Infeksi
Bantuan Hidup dasar (wajib diikuti minimal 2 tahun sekali)

Fire & Safety (wajib diikuti minimal 1 tahun sekali)


Basic Occupational Health and Safety.
Basic Patient Safety

Sebagai dokter, perawat dan tenaga kesehatan harus memiliki


persyaratan yang berlaku :
1. Memiliki ijin profesi
2. Secara rutin memperbaharui ijin praktek untuk memenuhi persyaratan
yang ditetapkan.
3. Memahami prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya sebelum
menangani pasien.
PRIVASI DAN KERAHASIAAN

Kerahasiaan adalah hak pasien. Menjaganya adalah tugas setiap


orang.
Semua informasi medis adalah rahasia.

Dos (HARUS dilakukan)


1. Mematikan komputer, lampu, AC setiap kali selesai digunakan atau ketika
meninggalkan tempat kerja.
2. Bagi para perawat dan petugas kesehatan lainnya : menutup pintu dan
tirai selama dilakukan tindakan atau pemeriksaan.
3. Melindungi pasien dengan baik pada waktu dilakukan tindakan
pemindahan pasien.
4. Menjaga ketenangan/volume suara anda di area perawatan pasien dan
counter perawatan/nurse station.
Donts (JANGAN dilakukan)
1. Memberitahukan password Anda kepada orang lain.
2. Mendiskusikan informasi rahasia pasien di tempat umum, seperti di
kantin, lift, koridor, dll.
3. Menulis informasi rahasia pasien di papan pengumuman yang dapat
diakses oleh publik.
4. Meninggalkan file pasien/berkas rekam medis di area umum apalagi
dalam keadaan terbuka.

STANDARISASI GREETING
Selamat pagi
11.00)
Selamat siang
15.00)
Selamat sore

: (00.00
: (11.00
: (15.00

18.00)
Selamat malam : (18.00
00.00)

OPERATOR :
Customer external :
Selamat pagi/siang/sore/malam
Rumah Sakit Mitra Internasional
Dengan ...... (sebutkan nama)
Customer internal & Antar departemen :
Selamat pagi/siang/sore/malam
Dengan ........(sebutkan nama)
Counter Rawat Jalan :
Pendaftaran :
Selamat pagi/siang/sore/malam ...Pak/Ibu..
Mau berobat ke dokter siapa ?
(Tanyakan identitas pasien/mintakan KTP untuk pasien dewasa atau nomor
rekam medis jika sudah punya).
Mohon ditunggu
Sebelum memberikan informasi mengenai : Ruang praktek dokter, Estimasi
jam dokter datang dan pasien dipanggil, Petugas melakukan konfirmasi ulang
dengan customer mengenai : nama pasien dan dokter yang dituju.
Pembayaran :
Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak.../Ibu...
Mohon ditunggu
Terima kasih Pak/Ibu...
Counter Farmasi :
Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak..../Ibu...
.......(Jelaskan nama obat, kegunaan, dosis)
Terima kasih Pak/Ibu ....
Counter Laboratorium :
Pak.../Ibu.... (memanggil nama pasien)
Silahkan masuk Pak ../Ibu ... (sebutkan nama pasien)
Pembayaran :
Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak.../Ibu...
Saya ... (perkenalkan nama), akan mengambil darah Bapak../Ibu...
..... (konfirmasi ulang dengan pasien mengenai : Nama pasien, Jenis
pemeriksaan dan Dokter yang order)
Penyerahan hasil :
Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak.../Ibu..
Bisa dibantu ?
Mohon ditunggu..
Counter Radiologi :
Penerimaan Pasien :

Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak../Ibu...


Bisa dibantu ?
(Bila pasien harus menunggu) : Silahkan Bapak/Ibu menunggu di luar sekitar
....... menit. Masih ada ...... pasien lagi yang akan difoto.
Pemanggilan dan pengambilan foto :
Pak.../Ibu....
Saya dengan ...(perkenalkan nama) yang akan melakukan pengambilan foto.
Silahkan langsung ke ruang ...... untuk difoto.
Mohon bajunya diganti dan tali bajunya di belakang.
Setelah selesai pengambilan foto :
Pak.../Ibu... mohon ditunggu 5-10 menit.
Saya akan cek fotonya. Nanti saya akan berikan form pengambilan hasil.
Pengambilan hasil :
Pak ....../Ibu .....
Saya akan cari dulu fotonya, mohon ditunggu sebentar
Ini fotonya, terima kasih (setelah hasil diserahkan).
Perawat Poliklinik :
Pemanggilan :
....... (memanggil nama pasien)
Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak..../Ibu...
Silahkan masuk.
Penyerahan Struk pembayaran :
Silahkan ke counter untuk pembayaran
Terima kasih.
Gesture :
1.
2.
3.

Saat menekan tombol pemanggilan/memanggil nama pasien, posisi tubuh harus berdiri.
Saat menyapa pasien wajah harus senyum.
Sebutkan nama pasien/customer bila sudah mengetahuinya.

SPEAK UP = UTARAKAN PENDAPAT


Adalah brosus yang dibuat agar pasien mau mengutarakan pendapatnya.

HAK PASIEN :
1. Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit Mitra Internasional.
2. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
4. Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan.
5. Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
Mitra Internasional.

6. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik
dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Hak atas second opinion (meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain).
8. Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk datadata medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan
yang berlaku.
9. Hak untuk memperoleh informasi/penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.
10.Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
11.Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12.Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribadah dan
atau masalah lainnya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
13.Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak
mengganggu ketertiban & ketenangan umumpasien lainnya.
14.Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di Rumah
Sakit.
15.Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan dan ketidakpuasan atas
pelayanan rumah sakit terhadap dirinya.
16.Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
17.Hak transparansi biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap
dirinya
(memeriksan
dan
mendapatkan
penjelasan
pembayaran).
18.Hak akses/inzage kepada rekam medis (hak atas kandungan isi rekam
medis miliknya).

KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat
dalam pengobatannya.
3. Mematuhi ketentuan/peraturan dan tata tertib yang berlaki di rumah sakit.
4. Mematuhi jadwal kunjungan paska perawatan yang telah diatur atau
menginformasikan pembatalan jadwal konsultasi sehari sebelumnya.
5. Membawa semua obat-obatan yang diminum pada saat kunjungan paska
perawatan.
6. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
dan berkewajiban menginformasikan jika ada perubahan dalam nama,
asuransi, alamat, nomor telepon dan status keuangan.
7. Memberitahukan kepada petugas jika mempunyai keluhan/komplain.
8. Bertanggung-jawab atas tindakannya jika merekan menolak pengobatan
atau tidak mengikuti instruksi staf medis.
9. Bertanggung-jawab atas barang-barang miliknya yang dibawa ke rumah
sakit dan tidak meninggalkan anak-anak mereka tanpa diawasi di ruang
tunggu.

10.Menghargai hak-hak pasien disekitarnya


ketenangan dan jumlah pengunjung.

dan

membantu

menjaga

INFORMED CONSENT

Ada 2 jenis informed consent yang harus dilengkapi bila pasien akan
dilakukan tindakan, yaitu : Informed Consent Anesthesi (regional atau
general) dan Informed Consent Tindakan. Kedua form ini harus sudah
diisi lengkap sebelum pasien diantar ke kamar bedah. Dalam form ini
mencakup nama pasien/penanggung-jawab pasien, umur, jenis kelamin,
alamat, serta no.KTP yang harus diisi begitu juga dengan saksi-saksi.
Informasi dalam pelayanan pasien perlu adekuat, termasuk dalam
persetujuan tindakan (informed consent); pasien dan keluarga perlu
mendapat informasi dan memahami :
- Kondisi pasien
- Rencana pengobatan atau tindakan
- Potensi keuntungan dan kerugian
- Alternatif medis lain yang mungkin
- Kemungkinan keberhasilan (outcome)
- Masalah yang berhubungan dengan pemulihan
- Masalah yang mungkin terjadi bila tidak diobati
- Biaya pengobatan/tindakan
Informed Consent anesthesi diisi pada saat dokter anesthesi melakukan
pre-operasi/konsul anethesi di poliklinik atau rawat inap.
Informed Consent Tindakan diisi pada saat pasien direncanakan untuk
tindakan dan dapat dibuat di poliklinik atau setelah pasien masuk ruang
rawat.

Tindakan anesthesi meliputi :


1. Anesthesi umum :
- Dengan alat bantu jalan nafas (laparaskopi, craniotomi, dll)
- Tanpa alat bantu jalan nafas (endoskopi, DIC, dll)
2. Anesthesi regional :
- Blok spinal (termasuk ILA)
- Blok epidural
- Blok perifer
Sedasi dilakukan pada pasien untuk mengurangi kecemasan saat dilakukan
pemeriksaan (MRI, dll) atau tindakan bedah minor (mata, THT, dll)

PENJADWALAN (BOOKING) OPERASI

Saat pasien direncanakan untuk operasi gunakan form Permintaan


Pelaksanaan Operasi/Tindakan yang terdiri dari : nama pasien, nomor
medrec, diagnosa, jenis tindakan, jam dan lama tindakan, golongan
operasi, jenis anesthesi, jenis alat yang harus disiapkan bila ada dan nama
serta tanda tangan dokter yang merencanakan operasi.

Form ini dibuat segera ketika pasien direncanakan untuk tindakan, diisi
oleh perawat dan dokter pada saat di poliklinik atau setelah pasien masuk
rawat inap.
Form Permintaan Pelaksanaan Operasi/Tindakan digunakan pula sebagai
panduan perawat untuk melakukan booking melalui komputer.
Dalam tahap ini perawat memasukkan data yang diberikan seperti : nama
pasien, jenis tindakan, lama operasi, kamar operasi makan yang akan
digunakan sesuai dengan jenis operasinya serta nama dokter yang akan
melakukan operasi.
Langkah selanjutnya adalah melakukan konfirmasi dengan perawat kamar
bedah melalui telepon.
Konfirmasi pada perawat bedah dilakukan dengan cara menghubungi
langsung ke kamar bedah melalui telepon dengan menyebutkan : nama
pasien, jenis tindakan, nama dokter yang akan melakukan tindakan, serta
jam tindakan akan dilakukan. Jangan lupa sebutkan pula siapa yang
melakukan konfirmasi dan diterima oleh siapa.

PELAYANAN YANG DIBERIKAN


Pelayanan harus direncanakan, dikoordinasikan da diberikan kepada setiap
pasien berdasarkan kebutuhannya.
Catatan :
-

Pasien/keluarga harus diinformasikan mengenai perkiraan waktu pulang dan


setiap ada perubahan dari perencanaan keperawatan.
Jika pasien menginginkan pulang dari Rumah Sakit, atas keinginan sendiri setelah
diberitahukan mengenai konsekuensi medisnya, pasien atau keluarganya harus
menandatangani persetujuan Pulang Paksa.

PASIEN DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS


Kita mengetahui bahwa ada pasien-pasien tertentu yang mempunyai
kebutuhan tambahan dan memerlukan pengkajian dan perawatan khusus,
seperti :
- Pasien gawat darurat
- Pasien tidak sadar
- Pasien yang membutuhkan life support
- Pasien dialysis
- Pasien dengan penyakit menular
- Pasien dengan kekebalan yang lemah
- Pasien yang membutuhkan pengekangan
- Pasien dalam keadaan sedasi yang dalam atau sedang
- Pasien usia lanjut dan anak-anak
Catatan :
Ketahuilah bagaimana menangani pasien-pasien dengan kebutuhan khusus ini.
Tangani dengan prosedur yang sesuai.

PROSEDUR PENGKAJIAN PASIEN

Semua pasien yang menjalani pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit


Mitra Internasional harus menjalani proses pengkajian perawatan dan
pengkajian medis.
Siapa yang mengkaji pasien : perawat yang menerima pasien baru dan
dokter jaga bangsal dimana pasien dirawat.
Kapan pengkajian harus dilakukan ?
- Segera setelah pasien masuk ruang perawatan.
- Perawat akan menerima dan melakukan pengkajian (maksimal dalam
24 jam)
- 12 jam setelah pasien masuk ruang perawatan, dokter jaga bangsal
sudah memeriksa pasien.
Apa saja yang termasuk dalam pengkajian ? :
- Riwayat sosial
- Data dasar
- Keadaan umum
- Data pemeriksaan fisik
- Kajian nutrisi
- Kajian luka dekubitus
- Kajian nyeri
- Kajian hubungan dan komunikasi
- Kajian resiko jatuh dan restrain
- Kajian kebutuhan edukasi pasien
- Pemeriksaan penunjang medis
- Pemeriksaan lain yang diperlukan
- Pemeriksaan yang dibutuhkan
Semua
pengkajian
harus
didokumentasikan,
ditanda-tangani,
dicantumkan tanggal dan jam dalam berkas rekam medis pasien.

TIM MANAJEMEN NYERI


Evaluasi nyeri dapat dilakukan dengan :
Numerik Rating Scale/NRS : 0 10
- Pada pasien anak besar dan dewasa
Wong-Baker Faces Scale : 0 10
- Pada pasien bayi/anak kecil atau dewasa yang sulit berkomunikasi.
Klasifikasi nyeri :
1. Nyeri ringan
2. Nyeri sedang
3. Nyeri berat

: NRS < 4, edukasi imobilisasi pemberian obat.


: NRS 4 7, pemberian obat (lapor tim)
: NRS > 7, obat & intervensi lanjutan, lapor tim

Terapi berhasil bila penurunan NRS > 50% (misalnya : dari 8 4)

KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIEN

Selama dalam perawatan pasien harus :


1. Memakai gelang pasien sebagai Identitas :
- Biru
: pasien rawat inap, pemeriksaan radiologi, ODC Lakilaki/Perempuan
- Merah
: pasien rawat inap yang allergi
- Pink
: pasien ibu melahirkan & bayi baru lahir
- Kuning
: pasien resiko jatuh
- Hijau
: pasien medical check up
2. Pagar bed sebagai pengaman
3. Bel panggil untuk memanggil perawat
4. Alat pelindung seperti sarung tangan, masker dan kacamata pelindung
(goglass)
5. Cuci tangan

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


Merupakan tanggung jawab setiap orang.
Kewaspadaan standar yang harus dilakukan :
1. Cuci tangan
Gunakan sabun normal/antiseptic dan air mengalir pada saat :
- Sebelum & sesudah kontak dengan pasien
- Sebelum melakukan prosedur invasive
- Setelah kontak dengan darah & cairan tubuh pasien
- Setelah memegang daerah sekitar pasien
- Setelah melepas sarung tangan
Gunakan alcohol hand rub/gel (tanpa air) bila tangan tidak tampak kotor.
2. Sarung tangan
3. Masker, pelindung mata, gaun/apron plastic.
4. Digunakan pada prosedur yang berpotensi terjadi percikan darah dan
cairan tubuh lainnya.
5. Benda tajam :
- Jarum suntik, bisturi & benda tajam lain bekas pakai harus dibuang
segera dalam sharp container.
- Laporkan segera bila terjadi needle stiek injury
6. Tidak menggunakan perhiasan berlebihan (cincin, gelang) untuk
mencegah terjadinya infeksi silang.

ALAT PROTEKSI DIRI


1. Sarung tangan
2. Masker/pelindung wajah
3. Sabun (prosedur cuci tangan)
Semua tersebut di atas harus tersedia dan dapat digunakan setiap saat.

KEAMANAN DALAM PEMBERIAN OBAT


Dalam memberikan therapi obat, semua perawat RS Mitra Internasional harus
memenuhi prinsip-prinsip 5 benar dan 1 dokumentasi :
1. Benar pasien (Right patient)
2. Benar obat (Right medication)
3. Benar dosis (Right dose)
4. Benar rute (Right route)
5. Benar waktu (Right time)
6. Benar dokumentasi (Right documentation)
5 + 1 prinsip di atas dilakukan untuk memenuhi keselamatan pasien yang
dirawat di RS Mitra Internasional.
Hal-hal yang harus diperhatikan :

Tempat penyimpanan obat harus dalam keadaan terkunci apabila tidak


digunakan.
Obat yang pengucapannya hampir sama, bentuk dan kemasan hampir
sama dan obat yang beresiko tinggi harus dipisahkan dalam proses
penyimpanannya.
Obat-obat narkotika harus ditangani dengan baik dan didokumentasikan
sesuai dengan Undang-Undang Narkotika.
Semua kejadian baik yang telah terjadi atau hampir terjadi harus
dilaporkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PERAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PENDIDIKAN PASIEN DAN


KELUARGA
1. Setiap petugas kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam
pendidikan kepada pasien dan keluarganya.
2. Pendidikan kepada pasien dan keluarganya memberi kesempatan kepada
pasien dan keluarganya untuk menimbang dan mengambil keputusan
yang terbaik.
3. Pentingnya peran aktif dari pasien dan keluarganya dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.
4. Sebelum melakukan pendidikan kepada pasien dan keluarganya harus
disiapkan :
- Bina hubungan saling percaya antar petugas kesehatan, pasien dan
keluarganya.
- Bahasa yang akan digunakan.
- Kesiapan pasien dan keluarganya dalam menerima pendidikan
kesehatan.
- Pemilihan topik yang akan didiskusikan
- Hambatan dalam penerimaan
- Dipikirkan akan kemungkinan timbul kendala dalam proses pendidikan
kesehatan tersebut, termasuk faktor budaya dan atau agama.

5. Petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan pad pasien dan


keluarganya dalam hal :
- Keamanan dalam penggunaan obat
- Penatalaksanaan nyeri
- Penatalaksanaan asuhan keperawatan sesuai kasus penyakit.
- Diet dan nutrisi
- Keamanan penggunaan alat-alat medis.
- Tehnik rehabilitasi
- Penanganan kebutuhan pribadi
- Perawatan di rumah
6. Pada saat kita memberikan pendidikan, pasien dan keluarganya diberikan
kesempatan untuk bertanya dan berbicara sebagai partisipasi aktif.

PERENCANAAN KEPULANGAN PASIEN

Semua pasien harus mempunyai perencanaan kepulangan sejak pasien


masuk rumah sakit.
Kebutuhan pasien pada waktu pulang harus dikaji secara baik,
didokumentasikan dan mencakup:
- Aktifitas sehari-hari
- Pemenuhan kebersihan diri
- Diet/nutrisi
- Penatalaksanaan nyeri
- Perawatan luka
- Pengobatan
- Home care
- Kebutuhan khusus yang lain bila ada

INCIDENT REPORT
Kejadian tidak diharapkan (KTD) atau Adverse Event (AE) :
Suatu kejadian yang tidak direncanakan yang mungkin menyebabkan atau
mempunyai potensi menimbulkan cedera, kerusakan atau kerugian pada
pasien, karyawan, pengunjung dan ataupun melibatkan aset rumah sakit
(peralatan medis maupun non medis, bangunan maupun lingkungan).
Kejadian nyaris cedera (KNC/Near Miss) :
Suatu kejadian yang mungkin menyebabkan potensi bahaya namun akhirnya
tidak terjadi cedera, kerusakan ataupun kerugian pada pasien, karyawan,
pengunjung, dan atau asset rumah sakit, karena proses tersebut disela atau
dibatalkan.
Apabila terjadi suatu KTD/AE di rumah sakit, diwajibkan segera ditindaklanjuti
(ditangani) untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan.
Jika kejadian tersebut mengenai pasien maka kejadian KTD atau KNC
dilaporkan ke QMR dan atau Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKPRS).
Jika kejadian tersebut mengenai karyawan, pengunjung ataupun asset rumah
sakit maka kejadian KTD atau KNC dilaporkan ke K3/OHS.

Kita harus melaporkan semua kejadian termasuk yang nyaris terjadi


sesegera mungkin agar anda tidak lupa.

KEAMANAN DI TEMPAT KERJA


Setiap karyawan bertanggung-jawab atas kesehatan dan keselamatan dirinya
sendiri, orang-orang sekitarnya serta atas keselamatan lingkungan kerjanya.
1. Fire Safety :
Ketika menemukan api :
R Remove : pindahkan pasien/korban yang berada langsung dalam bahaya.
A Alarm
: panggil bantuan dengan memanggil teman di lokasi
terdekat/hidupkan fire alarm / telepon extension
emergency di no. 777 untuk menyatakan code
red.
C Close
: tutup pintu atau fire shutter untuk mencegah api menjalar
E- Extinguisher
: padamkan api dengan menggunakan APAR (dimana
alat pemadan api ringan) ataupun hidran jika masih
aman untuk melakukannya.

2. Evakuasi :
- Jika membutuhkan evakuasi, bantu pasien dan pengunjung untuk keluar
melalui emergency exit terdekat atu jalur alternatif lainnya sesuai
instruksi dari petugas berwenang (danru/supervisor security) serta baca
SOP K3 Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran dan Evakuasi (Code
Orange).
- Kumpul dan laporkan dirimu (beserta pasien dan visitor) di lokasi
assembly point yang sudah ditentukan.
Ingat :
1. Mengetahui posisi APAR dan hidran (dimana terdapat fire alarm)
terdekat dengan lokasimu berada.
2. Mengetahui emergency exit terdekat dengan lokasimu berada dan
alternatif emergency exit jika yang terdekat denganmu terblokir.
3. Mengetahui lokasi assembling point yang ada di RSMI :
-

Assembling point 1 : SMAN 54 (belakang RSMI)


Assembling point 2 : Area Parkir Mobil Depan RS

Donts (JANGAN dilakukan) :

Jangan menutup/menghalangi jalan keluar/emergency exit, hidran dan


APAR dengan barang-barang dan kotoran.
Jangan menggunakan peralatan yang telah rusak/kabel yang terkelupas.

Jangan meninggalkan peralatan yang tidak dipakai lagi seperti komputer,


lampu, AC, dll dalam kondisi menyala/hidup jika sudah selesai
dipergunakan atau ketika hendak meninggalkan tempat kerja.

CODE yang berlaku di RSMI :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Code
Code
Code
Code
Code
Code
Code

Blue
Red
Orange
Yellow
Brown
Black
Purple

: Gawat darurat (Cardiac arrest)


Kebakaran/Fire
Evakuasi
Kejadian berbahaya internal/internal emergency
Bencana external/external disaster
: Ancaman personal
: Ancaman bom
:
:
:
:

Mengatasi Resiko dan Bahaya :


1. Karyawan harus mengetahui bagaimana caranya dalam menangani dan
mengatasi bahaya.
2. Laporkan segera kepada atasan/pihak yang berwenang tentang jenis
bahaya dan lokasinya.
3. Atasi bahaya dengan cara yang tepat
4. Jika terpapar/terkena bahan kimia atau terjadi tumpahan bahan kimia :
- Lihat MSDS (Material Safety Data Sheet) bahan kimia tersebut
mengenai cara penanganan terhadap paparan bahan kimia
tersebut ataupun cara mengatasi tumpahan bahan kimia tersebut.
- Lindungi diri anda dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang benar.
Security (Ext.1070)
Staf, dokter dan suplier harus memakai tanda pengenal pada saat berada di
lingkungan RSMI.
Laporkan pada security jika melihat :
- Orang yang mencurigakan
- Barang-barang yang mencurigakan
Housekeeping

Singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari are kerja anda


Simpanlah barang-barang di tempat yang telah ditentukan, agar mudah
dalam mengambilnya kembali.
Bersihkan daerah kerja anda dan peralatan yang telah selesai digunakan.
Pertahankanlah standar yang tinggi dalam kebersihan.
Jaga kebersihan area kerja dan loker anda
Buanglah sampah pada tempatnya.

Catatan :
-

Pastikan semua area dalam keadaan bersih sesuai dengan standar.


Pastikan semua staf housekeeping mengerti mengenai prosedur
kerjanya untuk menjaga keamanan diri dan lingkungannya.

Semua barang dan peralatan disimpan di tempat yang seharusnya,


jangan menyimpan barang-barang terlalu tinggi atau menutupi sprinkler
di langit-langit.

PERALATAN MEDIS
Peralatan medis selain harus diperiksa secara reguler harus dikalibrasi ke
pihak yang berwenang.
- Meyakinkan dengan bukti yang tercatat pada kartu identifikasi alat dan
label kalibrasi.
- Peralatan yang rusak harus diberi label dan disimpan pada tempat
tersendiri.

DOKUMENTASI
1. Karyawan harus memahami dokumen-dokumen yang dimiliki.
2. Pastikan setiap dokumen terisi dengan lengkap sesuai dengan ketentuan
yang ada (nama, tanda tangan, tanggal, waktu, dll).
3. Dokumentasi rawat jalan berdasarkan SOAP (Subjective, Objective,
Assessment, Planning).
4. Medical assessment atau pengkajian medis
menyeluruh diisi dan
dilengkapi dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap oleh
dokter yang merawat atau dokter jaga yang dinas pada waktu pasien
masuk rumah sakit.
5. Dalam menjaga kerahasiaan pasien, dokter tidak boleh menulis allergi
obat dan penulisan apapun di depan cover rekam medis.
6. Resume medis sudah harus diisi pada saat pasien sudah diizinkan pulang
oleh dokter yang merawat dan dibawa saat pasien pulang.
7. Hasil diagnostic lanjutan : seperti PA dan kultur diupdate di resume medis
pasien dan dicatatan form rawat jalan, setelah pasien mengambil hasil di
laboratorium pada saat pasien tersebut control di poliklinik.
8. Jangan melakukan penghapusan dengan menggunakan cairan penghapus
(correction pen) atau peralatan lain. Kesalahan diperbaiki dengan cara
mencoret dan memberikan paraf disampingnya.
9. Dokter, perawat dan karyawan RSMI harus mengacu kepada buku
pedoman singkatan, symbol dan diagnosa penyakit yang digunakan telah
disetujui oleh Direktur RSMI.
10.Dokumentasikan semua informasi yang didapat agar mudah dalam
menelusuri kembali.
11.Pastikan semua informasi pasien dijaga kerahasiannya.

TIPS-TIPS UMUM

Selalu siap untuk diaudit atau dilakukan penilaian apapun.


Percaya diri dan tenang
Tetap konsisten

Jangan menjawab jika anda tidak tahu pasti jawabannya, tanyakan pada
yang lebih mengetahui.
Jawablah hanya apa yang ditanya dan apa yang anda ketahui, anda tidak
harus tahu segalanya.
Cari konfirmasi kepada orang yang tepat jika anda tidak tahu.
Jika anda tidak yakin dalam memberikan jawaban, anda dapat membuka
catatan,
dokumen,
file
atau
tanyakan
kepada
atasan
anda
(Supervisor/Penanggung-Jawab) atau mencari sumber-sumber informasi
rumah sakit.
Jangan berdebat dengan rekan sejawat di depat auditor, jangan pula
mempertentangkan pendapat pribadi.
Ketika memberikan laporan kepada auditor, pastikan laporan atau
dokumentasi tersebut benar dan memadai.
Ingat bahwa auditor itu ada disini untuk membantu kita dengan :
- Menerima opini-opini mereka secara aktif
- Kita boleh melaksanakan semua saran mereka, tapi boleh juga tidak.
Yang penting kita tetap berwawasan terbuka.

Selama berlangsungnya audit, auditor diperbolehkan :

Berbicara dengan semua karyawan dari bagian-bagian yang berbeda.


Mendiskusikan tentang kebijakan dan prosedur karyawan dan atau
permasalahan pasien.
Mengobservasi pelaksanaan prosedur dan memastikan bagaimana
karyawan peduli dan berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya.
Meninjau pasien dari dekat
Bertanya kepada karyawan bagaimana mereka bekerjasama menangani
pasien.
Menemui pasien yang diijinkan untuk diwawancarai.
Mereka mungkin akan bertanya tentang bagaimana tindakan yang
dilakukan dan pelayanannya.

Semua
karyawan
harus
berpartisipasi
mengunjungi RS Mitra Internasional :

ketika

auditor

Auditor selalu didampingi oleh pihak manajemen RS pada saat ke


lapangan.
Bantu rekan kerja anda, berdirilah dekat teman anda yang ditanya oleh
auditor dan bantulah menjawab pertanyaan jika anda tahu jawaban yang
benar.
Tunjukkan bahwa anda ramah, gemar menolong dan bersedia
berpartisipasi dalam proses audit.
Penerjemah akan menerjemahkan pertanyaan dan jawaban di setiap
waktu.

RS MITRA INTERNASIONAL
SINGKATAN YANG TIDAK DIPERGUNAKAN

No
1

Singkatan/D
osis
Ekspresi
g

Maksud

Salah Interpretasi

Microgram

Salah interpretasi
menjadi mg
(milligram)
Disalahartikan
sebagai frekuensi
penggunaan obat
untuk 4x sehari atau
5x sehari.

QOD, qod,
Q.O.D, q.o.d

Setiap
keesokan
hari

U atau u

Unit(s)

Angka nol
setelah titik
desimal (1.0)
cc

1 mg

Cubic
centimeter

Terbaca sebagai nol


(0) atau empat (4).
Jika digunakan untuk
10 atau yang lebih
besar (4U terbaca
40 atau 4u terbaca
44)
Salah baca menjadi
10 mg jika tanda
titik tidak terbaca
Disalahartikan
dengan u (units) jika
tulisan tidak jelas.

Koreksi
Gunakan mcg
Secara internasional
berarti setiap 48 jam.
Sedangkan di Indonesia
berarti 4x sehari atau
setiap 5x sehari (qart,
quint). Sebaiknya
singkatan ini tidak
digunakan untuk
mencegah salah arti.
Unit dilarang disingkat
dan harus ditulis lengkap
unit

Untuk desimal, jangan


gunakan angka nol.
Sebaiknya gunakan ml.

Anda mungkin juga menyukai