Anda di halaman 1dari 37

HUMANIORA KEDOKTERAN

dr. Riskiyana, MMR


FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
HUMANIORA
 Humanitas (latin ) atau Humanity (Inggris)
adalah kodrat manusia, yang berintegritas moral
tinggi, taat hukum, berperikemanusiaan,
berperadaban, dan budi pekerti tinggi, bermartabat
tinggi, sopan santun, berbudi bahasa yang baik,
ramah, cinta kepada manusia, berperilaku baik,
murah hati dan beramal bagi yang membutuhkan
HUMANIORA / HUMANITIES
 Humaniora merupakan pemikiran yang berkaitan
dengan martabat dan kodrat manusia, seperti yang
terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, agama , bahasa
dan sastra.
TUJUAN PENERAPAN ILMU-ILMU HUMANIORA

 Membuat manusia menjadi lebih berhumanitas yaitu


lebih berbudaya, berperikemanusiaan dan manusiawi
(humane) dalam sikap perilaku, tutur kata, dan
tindakan dalam interaksi social serta terhadap
makhluk hidup lain
ASPEK SOSIAL BUDAYA EKONOMI MASYARAKAT YANG
DIALAMI SERTA PENGARUH AGAMA, USIA, GENDER
ETNIS DIFABILITAS DALAM MENJALANKAN PRAKTIK
KEDOKTERAN
PONDASI DAN PILAR KOMPETENSI
Area Kompetensi (SKDI 2012) :
Komponen Kompetensi
Area Profesionalitas yang
Luhur
1. Berke-Tuhanan Yang Maha
Esa/Yang Maha Kuasa
2. Bermoral, beretika dan
disiplin
3. Sadar dan taat hukum
4. Berwawasan sosial budaya
5. Berperilaku profesional
 Berwawasan sosial budaya
1.Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani
2.Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh
agama, usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-
ekonomi dalam menjalankan praktik kedokteran dan
bermasyarakat
3.Menghargai dan melindungi kelompok rentan
4.Menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif
yang berkembang di masyarakat multikultur
 Sebagai sebuah profesi layanan kesehatan akan
menuntun seseorang tenaga kesehatan
berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya
baik dari masyarakat kalangan bawah,
menengah, atau atas. Bahkan dalam konteks
kode etik profesi, seorang tenaga kesehatan
harus memberikan layanan kesehatan yang sama
kepada setiap anggota masyarakat yang
membutuhkan tanpa harus membedakan latar
belakang pasien
 Dalam menyampaikan informasi Dokter
menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti sesuai tingkat pemahaman
(usia, latar belakang pendidikan, sosial
budaya)
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
 Manusia adalah makhluk multidimensional, yaitu sebagai
personal / individual, sosial –komunal, dan spiritual –
kosmological
 Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan satu sama lain.
 Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang di
bawah tekanan serangkaian kebutuhan dan dibawah pengaruh
seperangkat kepercayaan, ideal dan tujuan, tersatukan dan
terlebih dalam suatu rangkaian kesatuan kehidupan bersama
 Hanya manusia yang memiliki yang dianggap
sebagai makhluk yang memiliki kesadaran,
kebutuhan, dan kebiasaan berkelompok.
“Dan sungguh, Kami telah Memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
Angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami Beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami Lebihkan mereka di atas banyak makhluk
yang Kami Ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
(Al-Isra’ 70)
 Manusia dibekali dengan akal pikiran serta rasa hati
menunjukkan keunikan bahwa kelompok itu
merupakan satu kebutuhan. Oleh karena itu manusia
disebut socius (keluarga)
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
 Manusia memiliki kemampuan untuk mengolah potensi diri
(akal pikiran) interaksi dan mengolah lingkungan.Dalam mengolah
diri, manusia melahirkan ilmu dan keyakinan diri. Berinteraksi
melahirkan tata aturan dan norma. Sedangkan mengolah
lingkungan, selain melahirkan organisasi juga melahirkan alat dan
teknologi
 Keseluruhan dari kemampuan pengolahan manusia
itu, baik secara individu maupun kolektif disebut
budaya.

 Dengan kata lain, dimana ada manusia, disana ada


masyarakat, dan dimana ada masyarakat disana ada
kebudayaan. Oleh karena itu , manusia adalah makluk
budaya
 Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan
dialamibersama secara sosial oleh anggota masyarakat.

 Menurut antropologi , kebudayaan adalah seluruh


sistem gagasan dan raasa, tindakan serta karya yang
dihasilkan manusiadalam kehidupan bermasyarakat,
yang dijadikan miliknya dengan belajar
 Dokter adalah suatu profesi yang berhubungan
langsung dengan manusia sebagai lawan interaksinya
dalam konteks makhluk yang sama berbudaya. Karena
itu seorang dokter harus mengetahui segala hal yang
berkaitan dengan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial
NILAI KESEHATAN SEBAGAI SUDUT PANDANG
 Secara sosiologis orang sehat adalah orang yang seimbang
nutrisi, aktivitas, emosi dan lingkungan, juga sehata secara
sosial.
 Orang sakit yaitu tidak seimbangnya eksistensi manusia
sehingga muncul ketidaklancaran dalam menjalankan
fungsinya sebagai manusia.
 Orang sakit menjadi orang yang memiliki kebutuhan
pertolongan orang lain dan orang sehat orang yang mampu
memberikan bantuan pada orang lain.
 Prespektif untuk menggali suatu hal dari unsur budaya
dan Sumber Daya Alam untuk kesehatan  “prespektif
nilai kesehatan”
HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA DALAM KESEHATAN
UNDANG- UNDANG RI NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 4
Setiap orang berhak atas kesehatan.
Pasal 5
(1) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan.
2) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau.
(3) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.

Pasal 6
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi
pencapaian derajat kesehatan.
Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan
edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggung jawab.
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan
yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 9
(1) Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan,
upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan berwawasan
kesehatan.
Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam
upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi,
maupun sosial.
Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Pasal 12
Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya. 11
Pasal 13
(1) Setiap orang berkewajiban turut serta dalam
program jaminan kesehatan sosial.
(2) Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
RESPECT FOR CULTURAL DIVERSITY AND
PLURALISM
 Multikulturalisme berasal dari dua kata
multi ( banyak / beragam )
kultural ( budaya atau kebudayaan)
secara etimologi berarti keanekaragaman budaya
 Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi
beberapa kelompok –kelompok yang menunjukkan rasa saling
menghormati dan toleransi satu sama lain
 Multikulturalisme merupakan paham atau ideologi yang
menganjurkan masyarakat untuk menerima dan menganggap
keanekaragaman budaya adalah hal yang ada dalam suatu
wilayah.
 Menurut E. B. Y. Tylor kebudayaan merupakan sesuatu yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum
adat istiadat kesanggupan, sertakebiasaannya, maka dengan
adanya pluralitas budaya dalam suatu negara diperlukannilai
dan norma budaya untuk mengatur unsur-unsur yang
mencakup dalam kebudayaan tersebut
SOLIDARITY AND COOPERATION
 Solidarity
Dua istilah berasal dari bahasa latin

Solidum (totalitas, keamanan atau total) dan solidus (solid,


massive,atau seluruh)
 Cooperation

kata cooperation kerja sama berasal dari bahasa Latin

co + operare, yang bisa diartikan sebagai "bekerja sama" atau


"bekerja sama.“

 Di berbagai bidang pengetahuan, pemahaman tentang


pentingnya kerjasama mengandaikan bahwa ada manfaat atau
saling keuntungan dalam interaksi antara negara, lembaga,
organisasi, kelompok atau individu.
HUMAN DIGNITY
 Human dignity diterjemahkan dalam 2 kata sekaligus dalam bahasa indonesia
yakni “harkat dan “martabat”

 Martabat
Adalah tingkat harkat kemanusiaan , harga diri
Martabat menunjukkan kedudukan , tempat atau pringkat utama atau mulia
Martabat manusia tidak berubah selama manusia adalah manusia

 Harkat
Adalah derajat (kemuliaan, dan sebagainya), tarif, mutu, nilai, harga
Harkat bukan sesuatu yang stabil , bisa dinaikkan bisa diturunkan
 Dignity berasal dari kata bahasa latin dignitas yang
berarti nilai, kebaikan, jasa.

 Martabat manusia sangat penting perannya dalam


berbagai bidang kehidupan karena menjadi filosofis
dari hak manusiawi, membedakan manusia dari
ciptaan lainnya, menggarisbawahi keunikan manusia
dibandingkan ciptaan lainnya dan menjadi dasar bagi
kesamaan antar manusia.
 Bagi bangsa Indonesia manusia mempunyai martabat
yang sama dan tidak ada yang lebih tinggi atau rendah
berdasarkan pada suatu klasifikasi suku, jenis kelamin,
agama, status sosial atau apapun juga
 Fungsi Martabat Manusia

Martabat manusia sangat penting perannya dalam


berbagai bidang kehidupan karena menjadi filosofis dari
hak manusiawi, membedakan manusia dari ciptaan
lainnya, menggarisbawahi keunikan manusia
dibandingkan ciptaan lainnyadan menjadi dasar bagi
kesamaan antar manusia
HUMAN RIGHT
 Istilah hak asasi manusia adalah terjemahan dari bahasa inggris human

right

 Hak Asasi Manusia adalah hak-hak manusia yang hakiki melekat sejak

lahir sampai seumur hidup

 Seseorang dimanapun ia bertempat tinggal, apapun warna kulitnya dan

kebangsaannya, apapun agamanya dan sebagainya mempunyai hak dan

kewajiban yang melekat


Hak asasi setiap manusia, yang dijamin oleh setiap pemegang
otoritas pemerintahan mencakup anatara lain (Hadi Siswanto, 2009)
1. Hak hidup, kemerdekaan dan keamanan pribadi
2. Hak persamaan dan kebebasan dari diskiriminasi
3. Hak kebebasan dari penganiayaan dan perlakuan pelecehan
4. Hak persamaan di depan hukum dan memperoleh keadilan
5. Hak ikut dalam pemerintahan negara
6. Hak kebebbasan dalam berkeyakinan dan beragama
7. Hak untuk bekerja
8. Hak memiliki standar hidup untuk kesehatan dan kesejahteraan
9. Hak untuk pendidikan
REFERENCE
Henk A. M. J., Gordijn., B. 2014. Handbook of Global Bioethics. Springer
Isniati. 2013. Kesehatan Modern dengan Nuansa Budaya. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Vol 7, No 1.
Jacobalis, S. 2010. Humaniora (Medical Humanities) dan Humanitas (Humanity) Dalam
Pelayanan Kedokteran. Ebers Papyrus. Vol 16, No 1
Kusmaryanto, C., B. 2015. Bioetika. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara
Notoatmodjo,S. 2010. Etika dan Hukum Kesehtaan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudarma, M. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai