PRINSIP BIOETIK
Narasumber: HERRY DARSIM GAFFAR (Pengganti)
Muncullah disiplin ilmu baru yang berbasis data biologis dan nilai-
nilai kemanusiaan (dipelopori Fritz Jahr, 1927) sebagai titik
temu antara etika dengan filsafat (cinta akan kearifan dan
kebijaksanaan)
Masa kini (“zaman now”): bioetik/bioetika sangat ber-
kembang pesat guna mengiringi dan mengimbangi
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan/sains,
teknologi, dan seni (ipteks) dalam rangka mengelola
alam raya ciptaan-Nya (dengan segala kontraversi dan
kontraproduksinya), dalam rangka mewujudkan tata
kehidupan dan kesejahteraan umat manusia secara
rasional – ilmiah – etis (akal-budi)
Artinya, kendati niat dan tindakan yang dilakukan telah baik dan
benar namun belum tentu menghasilkan/ berakibat baik dan benar
pula jika tidak dilakukan secara proporsional (Thomas Aquinas).
Bisa dikatakan bahwa hampir semua tindakan (medis) yang
dilakukan tentu perlu mempertimbangkan adanya akibat ganda
tersebut.
Salah satu hal yang membahayakan atau ancaman bagi hak kesehatan
manusia, yaitu penyakit dan pola hidup yang tidak sehat sebagai hak
untuk hidup sehat namun tidak bias dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya disebabkan oleh banyak faktor (internal dan eksternal).
Dalam penerapan sehari-hari atas hak untuk hidup
sehat mencakup beberapa program kegiatan:
1. pencegahan penyakit (prevensi);
2. penyembuhan penyakit (terapi);
3. perawatan kesehatan (kurasi);
4. pemulihan kesehatan (rehabilitasi);
5. pemeliharaan kesehatan (konservasi); dan
6. peningkatan kesehatan (promosi).
Hak Kesehatan