Abdomen
TEKNIK PEMERIKSAAN
• Umbilikus, amati kontur serta lokasinya, dan setiap tanda inflamasi / hernia
• Epigastric bruits yang terbatas pada sistol dapat didengar pada orang normal
• Tumor hepar, infeksi gonokokus di sekitar hepar/ infark pada lien dengarkan
daerah hepar dan lien utk menemukan bunyi gesekan / friction rubs
PERKUSI
• Membantu dalam menilai jumlah serta distribusi gas di dalam abdomen dan
mengenali kemungkinan adanya massa yg padat ataupun berisi cairan
• Lakukan perkusi secara ringan pada keempat kuadran abdomen untuk menilai
distribusi bunyi timpani atau redup
• Bunyi timpani biasanya lebih dominan krn keberadaan gas di dlm traktus
gastrointestinal
• Bunyi redup terpencar-pencar karena keberadaan cairan dan feses gambaran
yg khas
• Setiap daerah bunyi redup yg luas adanya massa/ pembesaran organ di daerah
tersebut
• Setiap sisi yg membuncit perhatikan tempat terjadinya perubahan bunyi dari
timpani menjadi redup menandakan keberadaan struktur padat di belakangnya
•Lakukan perkusi pada dada anterior-bawah daerah diantara paru di sebelah atas dan
margo kostalis di sebelah bawah
•Sisi kiri bunyi timpani pd daerah diatas gelembung udara yg ada di dlm lambung dan
fleksura lienalis kolon
Perkusi Abdomen
Lakukan perkusi dinding dada bagian anterior bawah yang berada di antara bunyi
sonor paru di sebelah atas dan margo kostalis (daerah yang dinamakan ruang Traube).
Ketika melakukan perkusi di sepanjang lintasan yang ditunjukkan oleh anak panah
pada gambar di bawah, perhatikan bentangan bunyi timpani ke lateral.
Area Traube
Batas permukaan :
superior : Sela iga kiri ke 6
inferior : costa marginalis kiri
lateral : Linea axillaris Kiri
Batas anatomis :
superior : Permukaan bawah paru kiri
inferior : costa marginalis kiri
lateral : Lien Area Anterior
medial : Lobus Hepar bagian Inferior
Perkusi Abdomen
1. Lakukan pemeriksaan untuk tanda perkusi limpa. Perkusi pada ruang sela iga paling
bawah pada linea aksilaris anterior kiri seperti terlihat dibawah ini. Biasanya daerah ini
akan menghasilkan bunyi timpani.
2. Minta pasien untuk menarik napas yang dalam, dan sekali lagi lakukan perkusi.
3. Jika ukuran lirnpanya normal, liasanya bunyi perkusi tetap
timpanik.
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Jarak tersebut jarak vertical pekak-hati.
Rentang hati normal berkisar 6-12 cm pada
linea midclavicularis kanan dan 4-8 cm
pada linea midsternalis.
Rentang pekak hati (liver dullness) akan
berkurang jika hati mengecil atau jika
terdapat udara bebas di bawah diafragma
seperti contoh ada perforasi pada organ,
hepatitis atau gagal jantung kongestif dan
hepatitis fulminan
Palpasi Abdomen
Palpasi pada pemeriksaan fisik abdomen terdiri dari palpasi ringan dan dalam. Palpasi
ringan dapat menilai adanya nyeri tekan, defans muskular, dan massa pada organ-organ
superfisial.
Palpasi ringan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Meletakkan telapak tangan dengan jari-jari yang rapat dan rata pada dinding
abdomen
2. Lakukan penekanan ringan pada keempat kuadran abdomen.
3. Pada palpasi ringan ini, perlu dilakukan identifikasi organ-organ maupun massa yang
letaknya superfisial, serta area yang mengalami nyeri tekan.
4. Apabila terdapat defans muscular terjadi, bedakan antara tahanan volunter dan
spasme otot involunter, karena adanya spasme yang involunter dapat mengarahkan
diagnosis ke peritonitis.
Secara keseluruhan, kita melakukan palpasi pada seluruh kuadran tersebut. Secara
spesifik, palpasi abdomen terbagi atas beberapa organ antara lain palpasi hepar, palpasi
lien dan palpasi ginjal.
PALPASI RINGAN
• Palpasi Ringan : pemeriksaan meraba abdomen
secara lembut, membantu mengidentifikasi nyeri
tekan pd abdomen, resistensi otot, dan beberapa
organ serta massa yg letaknya superfisial
6. Jika Anda merasakannya, kendurkan sedikit tekanan yang dilakukan oleh tangan
anda agar hati dapat menyusup di bawah permukaan ventral jari tangan Anda dan
meraba permukaan anteriornya.
7. Perhatikan se tiap nyeri tekan yang terjadi. jika hati pasien dapat diraba
sepenuhnya, bagian tepi hati yang normal akan terasa lunak, tajam, serta teratur
dengan permukaan hati yang licin. Hati yang normal mungkin memberi rasa sedikit
nyeri ketika ditekan.
Palpasi Hepar
8. Pada saat inspirasi, hati (pada halaman berikutnya) dapat diraba sekitar 3 cm di
bawah margo kostalis kanan pada linea midklavikularis. Coba untuk menelusuri tepi
hati ke arah lateral dan medial. Ukur jaraknya dari margo kostalis kanan pada linea
midklavikularis.
9. Hati yang keras dapat membentuk bagian tepi yang tumpul dan tidak teratur.
10. Pada pasien obesitas dapat dilakukan teknik mengait dengan meletakkan kedua
tangan bersebelahan pada abdomen kanan di bawah batas pekak hati. Tekan dengan
jari tangan hingga menuju margo costalis dan minta pasien untuk inspirasi dalam
sehingga tepi hati dapat teraba.
Palpasi Lien
Palpasi lien dilakukan untuk mengetahui adanya splenomegali. Teknik yang dilakukan
dengan cara :
1. Telapak tangan kiri diletakkan di bagian posterolateral iga terbawah, lalu dorong ke
arah dinding perut.
2. Tangan kanan diletakkan pada arcus costae kiri, lalu tekan ke arah lien
3. Pasien diminta inspirasi dalam, kemudian pemeriksa meraba lien bagian marginal.
4. Apabila teraba, nilai adanya nyeri tekan, kontur lien, serta jarak antara margin lien
dengan arcus costae
Palpasi Lien
Palpasi Lien dengan pasien berbaring pada
sisi kanan tubuhnya
Splenomegali Sistem Hackett
Palpasi Ginjal
Palpasi ginjal dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Palpasi ginjal kiri dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan pemeriksa di
punggung, paralel dengan iga ke 12, dengan ujung jari meraih costovertebral
angle (CVA).
2. Usahakan telapak tangan kiri mendorong ginjal ke anterior
3. Telapak tangan kiri diletakkan pada kuadran kiri atas, lateral dan paralel m. rectus
abdominis
4. Minta pasien untuk menarik napas dalam, kemudian pada puncak inspirasi lakukan
penekanan dengan telapak tangan kiri tadi.
5. Kemudian minta pasien untuk membuang napas sambil melepas perlahan tekanan
Palpasi ginjal kanan dilakukan dengan tangan kanan yang berada di dinding abdomen
sedangkan tangan kiri yang berfungsi sebagai penyokong di punggung
Palpasi Pada Ginjal
Nyeri Tekan Pada Ginjal
• Tekanan menggunakan ujung jari
cukup untuk menghasilkan nyeri
tekan
• Jika tidak, bisa menggunakan kepalan
tangan untuk perkusi.
• Tempatkan permukaan ventral salah
satu tangan anda pada sudut
costovertebralis dan pukul tangan ini
dengan permukaan ulnar tangan lain
yang dikepalkan.
Pemeriksaan Inflamasi Peritoneum
• Nyeri abdomen dan nyeri tekan abdomen, jika disertai dg spasme otot menunjukkan
inflamasi pd peritoneum parietalis.
• Sebelum melakukan palpasi, minta pasien untuk batuk dan tentukan apakah batuk tsb
menimbulkan rasa nyeri
• Lakukan palpasi secara hati-hati dengan 1 jari tangan utk menetukan daerah yg nyeri
ketika disentuh
• Nyeri yg ditimbulkan oleh perkusi ringan akan memberi nilai yg sama dlm menentukan
lokasi tempatnya
• Manuver yg dilakukan secara hati2 dan lembut ini mungkin diperlukan utk menentukan
daerah inflamasi peritoneum
• Jika tidak, cari daerah dg gejala nyeri lepas (rebound tenderness) tekankan
jari2 tangan Anda dg kuat secara perlahan, kemudian lepaskan tekanan itu
secara tiba2 lakukan pengamatan dan auskultasi utk menemukan tanda2
nyeri
• Minta pasien utk :
1. membandingkan tempat yg terasa lebih nyeri pd saat ditekan/ dilepas
2. menunjukkan tempat yg terasa nyeri yg tepat
• Nyeri yg timbul/ bertambah saat tekanan jari dilepaskan dg cepat
menunjukkan adanya gejala nyeri lepas. Gejala ini timbul karena gerakan yg
cepat dr peritoneum yg mengalami inflamasi
Pemeriksaan Fisik Kandung Kemih
• Normalnya Kandung Kemih tidak dapat diperiksa kecuali jika terjadi
distensi kandung kemih hingga diatas simfisis pubis
• Palpasi : Kubah kandung kemih yang mengalami distensi akan teraba licin
dan bulat.
• Perkusi : Untuk mengecek keredupan dan menentukan berapa tinggi
kandung kemih berada diatas simfisis pubis
Pemeriksaan Fisik Aorta
• Menilai pulsasi aorta dengan menekan cukup kuat pada abdomen bagian
atas, yaitu sedikit di sebeah kiri garis tengah.
• Pada orang berusia >50 tahun : nilai lebar aorta dengan menekan
abdomen bagian atas secara dalammenggunakan satu tangan di setiap sisi
aorta. Lebar aorta yang normal < 3,0 cm (rata – rata 2,5cm)
Pemeriksaan Khusus
• Asites
• Apendisitis
• Kolesistitis akut
• Hernia Ventralis
• Massa pada dinding abdomen
Asites
Pemeriksaan Pekak Pindah (Shifting Dullness)
• Melakukan perkusi dari umbilikus (bagian puncak abdomen) ke lateral kiri atau
kanan.
• Menentukan batas perubahan bunyi perkusi dari timpani ke redup.
• Memberikan tanda batas perubahan suara tersebut dengan meletakkan jari
sebagai plesimeter tetap pada batas tersebut lalu penderita diminta miring ke
arah kontralateral gerakan perkusi.
• Menunggu beberapa saat (30-60 detik).
• Melakukan perkusi kembali di tempat yang telah ditandai dan tentukan apakah
ada perubahan suara dari redup ke timpani.
Pada asites, bunyi redup perkusi akan beralih ke
bagian yang bergantung sementara bunyi timpani
berpindah ke bagian atas
Pemeriksaan untuk Gelombang cairan
• Meminta asisten untuk menekan dengan kuat
ke arah bawah pada garis tengah abdomen
menggunakan permukaan ulnar kedua tangan
mereka.
• Tangan pemeriksa berada di sebelah kiri dan
kanan perut pasien
• Melakukan hentakan pada dinding perut
dengan jari
• Merasakan getaran pada tangan lain yang
menempel pada dinding perut yang
kontralateral. Uji gelombang cairan positif bila
merasakan getaran
Mengenali Organ atau Massa pada Abdomen yang
Asites
Periksa ballottement organ atau
massa.
Contoh : Hati yang membesar.
Ekstensikan dan tegangkan jari
jari salah satu tangan anda yang
disatukan.
Letakkan ujung jari jari tangan
tersebut pada permukaan
abdomen dan kemudian
lakukan Gerakan menekan yang
tiba tiba secara langsung pada
struktur yang diantisipasi
Pemeriksaan Untuk Apendisitis
1. Minta pasien untuk menunjuk tempat rasa nyeri dumulai dan nyeri tersebut
sekarang terasa.
Minta untuk batuk, tentukan apakah timbul rasa nyeri atau tidak
2. Cari dengan cermat daerah dengan nyeri tekan setempat
3. Lakukan palpasi untuk meraba rigiditas otot
4. Lakukan pemeriksaan rektal dan pada Wanita pemeriksaan dalam. Hal ini dapat
membantu mengenali inflamasi apendiks yang secara abnormal berada didalam
rongga pelvis
5. Lakukan beberapa Teknik tambahan yang dapat membantu :
a. Lakukan pemeriksaan pada daerah nyeri tekan untuk membantu menemukan
gejala nyeri lepas.
b. Pemeriksaan tanda Rovsing dan nyeri lepas yang beralih
Lakukan penekanan yang merata dan dalam pada abdomen kuadran kiri bawah.
Kemudian, lepaskan tekanan oleh jari jari tangan anda itu dengan cepat
c. Pemeriksaan tanda psoas
Tempatkan tangan anda tepat di sebelah atas lutut kanan pasien dan minta
pasien untuk mengangkat pahanya dengan melawan tangan anda.
Cara lain : minta pasien untuk berbaring pada sisi kiri tubuhnya. Kemudian
ekstensikan tungkai kanan pasien pada sendi pahanya. Fleksi tungkai pada sendi
paha membuat otot psoas mengendur, ekstensi akan meregangkan otot tersebut.
b. Pemeriksaan tanda obturator
Fleksikan paha kanan pasien pada sendi paha dengan lutut ditekuk,
dan kemudian lakukan rotasi tungkai tersebut ke sebelah dalam pada
sendi paha. Manuver ini akan meregangkan muskulus obturator
interna.
c. Pemeriksaan untuk hiperstesia kutaneus
Pada serangkaian titik di dinding abdomen, angkat kipatan kulitnya
dengan hati hati menggunakan ibu jari dan telunjuk anda tanpa
mencubitnya. Dalam keadaan normal, manuver ini tidak boleh
menimbulkan rasa nyeri.
Pemeriksaan untuk Kolesistitis Akut
• Cari tanda Murphy
• Kaitkan ibu jari kiri atau jari jari tangan kanan anda dibawah margo
kostalis pada titik tempat tepi lateral muskulus rektus bersilangan
dengan margo kostalis.
• Sebagai alternatif, jika hati membesar, kaitkan ibu jari atau jari jari
tangan anda di bawah tepi hati pada titik yang sebanding di sebelah
bawahnya.
• Minta pasien untuk menarik nafas dalam.
• Amati pernapasan pasien dan perhatikan derajat nyeri tekannya.
Pemeriksaan untuk Hernia Ventralis
Hernia ventralis adalah hernia pada dinding abdomen yang bukan
merupakan hernia inguinalis.
Jika anda mencurigainya tetapi tidak melihat adanya hernia umbilikalis
atau hernia insisional, suruhlah pasien untuk mengangkat kepala
maupun bahunya dari atas meja periksa.
Hernia Umbilikalis Hernia Insisional Hernia Epigastrium
Pemeriksaan untuk Masa Pada Dinding
Abdomen
• Minta pasien untuk mengangkat kepala dan bahunya atau
mengejan agar otot otot abdomennya mengencang. Raba masa
tersebut sekali lagi.
• Masa di dalam dinding abdomen tetap dapat diraba
• Masa di dalam rongga abdomen dapat disamarkan oleh kontraksi
otot
Terima Kasih