Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Abdomen (perut) : bag. Tubuh yang dibatasi oleh bag.thorak di sebelah atas & rongga panggu
bwh

Cara Pemeriksaan

Syarat :

1. Penerangan memadai

2. Pasien rileks :

a. VU kosong

b. Terlentang, bantal di bwh kepala dan lutut

c. Kedua lengan di samping badan

d. Tangan pemeriksa hangat, kuku dipotong pendek

e. Meminta pasien menunjuk daerah yang sakit, dan periksa daerah tersebut terakhir

f. Lakukan pemeriksaan perlahan, jgn cepat & tiba-tiba

g. Ajak pasien bicara

h. Bila pasien geli, mulai dgn menggenggam tgn pasien,pelan-pelan bergeser u/palpasi

h. Monitor dgn memperhatikan ekspresi pasien

3. Daerah abdomen harus terbuka

Pemeriksaan Fisik :

1.Inspeksi Abdomen

Pemeriksa berada di sebelah kanan abdomen

Perhatikan :

1. Kulit : apakah ada Ruang interkostalatriks, striae (wrn ungu pd sindroma Cushing), vena yg

melebar (sirosis hepatis), bendungan vena cava inferior, rash atu lesi kulit lainnya.
2. Umbilikus : lihat bentuk, lokasi, dan tanda inflamsi atau hernia

3. Bentuk permukaan abdomen

• Datar (normal)

• Scaphoid (normal malnutrisi)

• Protuberant (ingat 6F yaitu fat/gemuk, fluid/asites, feces, flatus, fetus, fatal growth)

• Protuberant dgn eversio umbilicus (asites kronis, obesitas dgn hernia umbilicus)

• Distensi abdomn setengah bagian bawah (kehamilan, VU, tumor, ovarium, fibroid)

• Distensi abdomen setengah bagian atas (dilatasi gaster, kista pancreas, hepar lobus kiri)

Letakkan lampu pd salah satu sisi shg terbentuk bayangan pd permukaan abdomen

4. Garis bentuk pinggang : konkaf, datar, atau menggembung

5. Simetri dinding abdomen

6. Pembesaran organ

7. Massa : konsistensi, nyeri tekan, permukaan (teratur atau licin), ukuran, mobilitas (termasu

gerakan respirasi), lokasi, hasil perkusi, transiluminasi (lebih menunjukkan adanya

kandungan cairan atau gas ketimbang jaringan padat)

8. Peristaltik : amati bbrp menit apabila Anda mencurigai adanya obstruksi usus, pd org yg ku

kadang terlihat peristaltik normal

9. Pulpasi

Kelainan Dinding Abdomen (Pada Inspeksi) Dari sisi kaki penderita, amati simetris atau
tidaknya. Abdomen normal tampak agak cekung dan gerakannya mengikuti gerak napas. Lalu
kanan, amati secara tangensial. Pada orang kurus bisa terlihat pulsasi a.abdominalis di garis te
umbilikus

Auskultasi Abdomen

-Memberikan informasi mengenai gerakan udara dan cairan dalam saluran cerna

-Suara normal : clicks dan gurgles dgn frekuensi 3-35 per menit. Borbrygmi (gurgles yg panja
-Mendengarkannya pada satu tempat saja : disebarkan ke seluruh abd.

-Berubah pada diare, sumbatan usus, ileus paralitikus, peritonitis

-Pada hipertensi periksa epigastrium kuadran kanan dan kiri adanya bising

-Bunyi usus (-) = ileus paralitik

-Bunyi arus denting nada tinggi (borborigmi) = obstruksi usus akut dini

Perkusi Abdomen

U/ memperkirakan ukuran hepar, lien, adanya asites, massa padat/kistik, udara dalam lambung

-Suara timpani dominan : gas di GIT tract

-Suara redup : cairan dan feses, organ

Hepar :

1. Perkusi pd MC kanan dari bwh umbilicus ke atas sampai suara redup : batas bwh hepar

2. Perkusi dari paru ke bwh : batas atas hepar

3. Ukur berapa cm tinggi redup hepar

Nilai normal : 4-8 cm pada garis MS & 6-12 cm pada MC

Lien : berguna bila didapatkan splenomegali

1. Perkusi ICS terbawah AA sinistra :biasanya timpani, bila redup pd


inspirasi ada pembesaran lien
2. Perkusi daerah redup lien dari berbagai arah

Palpasi Abdomen
-Palpasi ringan : u/mengetahui ketegangan otot, nyeri tekan abd, dan
beberapa organ superficial
Posisi tangan dan telapak ujung jari bersama-sama menekan dgn lembut
dan ringan
-Palpasi dalam : u/memeriksa massa di abd dgn mengg.ujung jari
Tentukan : lokasi, bentuk, konsistensi, mobilitas, terasa nyeri tekan
-Massa abd : fisiologis (hamil), inflamasi (divertikulitis kolon), vaskular
(anuerisma aorta),
neoplastik (uterus myomatosa) atau obstruktif (kandung kencing yang
teregang)
TEHNIK PALPASI ABDOMEN
Fleksi paha → merelaksasi otot-otot dinding abdomen
Palpasi secara lembut bisa dengan 1 atau 2 tangan
-Nyeri abd dan nyeri tekan :inflamasi peritoneum parietal
-Minta pasien batuk dan temukan sakitnya
-Palpasi dgn lembut dgn satu jari u/menentukan daerah nyeri
-Nyeri lepas tekan : tekan jari pelan-pelan dgn kuat, lalu lepaskan tiba-tiba
tekanan, bila setelah
dilepas masih sakit = +

Hepar :
-Letakkan tangan kiri di belakang costae XI dan XII
-Minta pasien rileks
-Dorong hepar ke depan
-Raba dengan tangan kanan
-Ujung jari di bwh daerah redup hepar
-Tekan dgn lembut ke arah dalam dan ke atas
-Pasien bernafas dalam-dalam
-Rasakan sentuhan hepar pada jari
-Kendurkan tekanan jari
-Hepar dapat meluncur
-Batas hepar normal lunak, tegas dan tidak berbenjol.
-Teknik mengait : letakkan kedua tangan bersebelahan di batas bawah
redup hepar
Batas atas : garis yang lewat tepat di bawah papilla mammae;
batas bawahnya : dari ujung kosta X kanan ke suatu titik tepat di bawah
pailla kiri \

TEHNIK PALPASI HATI


Palpasi dengan 1 atau 2 tangan, menggunakan sisi radial telunjuk untuk
meraba tepi bawah hati saat inspirasi

Vesica fellea :
- Tidak pernah teraba pd org yg sehat
- Lakukan palpasi dgn hati-hati 3-4 cm di bawah tepi hepar pd linea
midclavicularis untuk menemukan suatu massa yg globuler, mobile dan
kenyal. Gerakkan tangan Anda ke arah medial
jk belum teraba. Penyebab yg sering pd pembesaran kandung empedu yg
teraba adalah : obstruksi biliaris ekstrahepatik akibat malignitas (tanda dari
Courvoisier), kolesistitis akut,
empiema, dan hydrops

Lien :
-Letakkan tgn kiri mengangkat costae bag bwh sebelah kiri pasien
-Tangan kanan di bwh arcus costae
-Lakukan tekanan ke arah lien
-Palpasi daerah yg cukup rendah: pembesaran lien
-Minta pasien bernafas dalam
-Rasakan sentuhan lien pada ujung jari Adakah nyeri tekan, bagaimna
permukaannya
-Ulangi pemeriksaan pd posisi miring ke kanan, tungkai fleksi pada paha
dan lutut
-Gaya gravitasi menyebabkan terdorong ke depan, dan ke kanan sehingga
mudah teraba

TEHNIK PALPASI LIMPA


Tangan kiri di bawah, ujung jari tangan kanan mencari batas bawah organ

Ginjal Kanan :
-Letakkan tgn kiri di belakan pasien (costae XII) dgn ujung jari menyentuh
sudut costovertebral
-Angkat dan dorong ginjal kanan ke depan
-Tgn kanan di kuadran kanan atas
-Minta pasien bernafas dalam
-Tekan tgn kanan dalam-dalam
-Coba untuk menangkap ginjal antara kedua tangan
-Pasien buang nafas
-Lepaskan tekanan dan rasakan ginjal ke posisi awal
-Tentukan ukuran dan ada/tidak nyeri tekan
Ginjal kiri :
-Pindah ke sebelah kiri pasien
-Gunakan tgn kanan u/ menyangga
-Tgn kiri u/meraba kuadran kiri atas
-Lakukan pemeriksaan spt ginjal kanan
-Normal : jarang teraba

Nyeri Ketok Ginjal


-Periksa daerah sudut costovertebralis
-Kadang tek.ujung nyeri dpt nyeri
-Gunakan kepalan tangan
-Letakkan tgn pada sudut costovertebralis
-Pukul dgn sisi ulnar kepalan tgn
Gaster :
Tidak pernah teraba pd org normal
Colon Transversum :
Struktur ini kadang teraba baik dlm keadaan sehat maupun sakit. Pd palpasi
teraba suatu massa transversal yg menyerupai usus, lembek dan tdk nyeri
tekan, massa ini bisa diputar ke atas dan ke
bawah
Caecum :
Tempatkan tangan Anda scr melintang (oblique) dgn mengarah pd
umbilicus. Tangkupkanlah jari-jari tangan Anda dgn halus dan lakukan
palpasi yg dalam. Kita sering dpt sedikit memutar caecum. Caecum
acapkali teraba pd org sehat atau pd colitis aktif kalau bagian ini terisi dgn
kotoran yg sulit dikosongkan. Carcinoma kadangkala teraba dan mungkin
sukar dibedakan dgn kotoran/tinja.
Colon sigmoid :
Letakkan tangan Anda scr oblique dgn mengarah kpd sendi paha kiri.
Tangkupkanlah jari-jari tangan Anda dan lakukan palpasi dgn kedalaman
yg sedang. Sigmoid yg normal bentuknya spt usus, keras dan dpt diputar ke
belakang serta ke depan. Dlm keadaan sakit perabaannya sama tetapi sering
terasa lebih lembek. Pd carsinoma bisa teraba keras, tdk teratur, tdk nyeri
tekan dan terfiksir.
Vesica Urinaria :
Lakukan palpasi untuk menemukan suatu massa globuler yg keras dgn
batas yg bundar. Batas inferior suatu massa pelvis tidak pernah teraba.
Semakin VU mengalami distensi semakin lembek
VU tsb. VU normal yg penuh bisa diraba. Volume maksimum VU sekitar
700 ml.
Pancreas :
Organ ini tdk pernah teraba pd org normal.
Palpasi Kelenjar Prostat :
Periksa ukuran permukaan, konsistensi, sensitivitas, dan bentuk kelenjar
prostat.
Anus & Rektum :
Tempatkan penderita dlm posisi lutut-dada (menungging)
atau decubitus lateral kiri (lutut kanan harus ditarik ke arah dada,
sementara lutut kiri hanya sedikit fleksi). Regangkan kedua belahan pantat
dan lakukan inspeksi perineum. Suruhlah
penderita mengejan untuk membuktikan adanya prolapsus
hemorhoid. Lakukan palpasi pd kedua belahan pantat dan
perineum utk mengetahui ada tidaknya indurasi dan/atau nyeri tekan.
Lakukan perkusi dgn menggunakan kepalan tangan
Anda pd daerah tuberositas ischii untuk menguji adanya
inflamasi perirectal yg dalam. Pemeriksaan digital : lumasi jari tangan
Anda yg bersarung tangan karet. Letakkan permukaan ventral jari tangan
pda anus. Tekan agak kuat, dan scr berangsur masukkan jari sampai
sejauh mungkin. Saluran anus mengarah ke umbilicus; rectum memutar 90
ke posterior. Rabalah dinding anterior,posterior,lateral

Anda mungkin juga menyukai