Pendahuluan
Posisi Pasien
& Persiapan
Inspeksi
abdomen
Auskultasi
abdomen
Perkusi
abdomen
Lakukan perkusi batas hati atas dan batas hati bawah untuk
mengukur besar hepar (liver span). Caranya : perkusi dimulai dari Linea
Medioclavicular (LMC) kanan setinggi sedikit di bawah umbilicus ke arah
atas. Perubahan dari suara timpani menjadi redup merupakan batas
bawah pekak hepar (tandai dengan titik). Kemudian lakukan perkusi di
sepanjang LMC kanan mulai dari ICS II ke arah bawah, perubahan dari
suara sonor menjadi redup merupakan batas atas hepar (tandai dengan titik
lagi). ukur panjang liver span dari kedua titik tadi dengan menggunakan
penggaris. Normal liver span sepanjang 6-12 cm (8-12 cm).
Sebelum palpasi, pasien diminta untuk menekuk kedua kaki agar dinding
abdomen dalam posisi relaks sehingga memudahkan pemeriksaan.
Palpasi ringan
Lakukan palpasi ringan untuk menilai secara menyeluruh keadaan
dibawah permukaan abdomen. Cara palpasi ringan dengan meletakkan
tangan dan lengan bawah pada bidang yang sejajar (rata), dengan jari
rata terletak pada permukaan abdomen. Palpasi permukaan abdomen
dengan gerakan ringan dan lembut. Saat menggerakkan tangan dari satu
tempat ke tempat lain, angkat sedikit saja dari kulit. Bergerak dengan
lembut dan rasakan pada semua kuadran. Identifikasi adanya organ
superfisial atau adanya masa dan adanya daerah yang nyeri atau
memberikan tahanan terhadap tekanan tangan. Bila didapatkan tahanan,
bedakan apakah ini merupakan gerakan voluntary guarding ataukah
involuntary muscular spasm. Jangan lupa memperhatikan wajah
Palpasi dalam
Palpasi hepar
Letakkan tangan kanan pada abdomen pasien tepat di bawah umbilikus
dan sejajar (paralel) dengan otot rectus. Lakukan palpasi dan pindahkan
tangan sedikit demi sedikit ke atas sampai dibawah arcus costa kanan.
Ketika melakukan palpasil pasien diminta menarik nafas dalam. Bila
teraba hepar, catat ukurannya (berapa cm dibawah arcus costa), sifat
permukaan (rata atau berbenjol), konsistensi (lunak, padat, keras,
dll), tepinya (tajam atau tumpul) dan adanya nyeri tekan.
Beberapa pasien hepar tidak dapat teraba.
Pasien dengan keluhan nyeri abdomen kanan atas yang dicurigai akibat
infeksi di kandung empedu, perlu dilakukan pemeriksaan Murphys sign.
Palpasi lien secara Hackett dimulai dari daearah setinggi SIAS kiri sampai
dengan arcus costae pada LMC kiri (Hackett I IV).
Pencatatan
Catat seluruh hasil pemeriksaan abdomen, termasuk ukuran hepar dan lien.
Penutup
CHECK LIST
:
:
:
JENIS KEGIATAN
Persiapan
1.
Mencuci tangan dan membersihkan stetoskop dengan kapas alcohol.
2.
Memperkenalkan diri, dokter berdiri di sebelah kanan pasien..
3.
Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan, pasien
diminta untuk mengikuti perintah yang akan diberikan
4.
Menyuruh pasien mengosongkan kandung kencing (meminta untuk miksi atau membuka aliran kateter)
5.
Meminta pasien berbaring supine dengan nyaman dan meletakkan bantal dibawah kepala dan
meletakkan tangan disisi badan atau diatas dada.
Inspeksi abdomen
6.
Melihat kulit abdomen dan mencatat adanya: jaringan parut (bentuk dan lokasi), striae, dilatasi
vena, rash, dan lesi lain.
7.
Melihat kontur abdomen: flat, rounded, protuberant, atau scaphoid, abdomen simetris atau tidak, ada
benjolan atau tidak.
8.
Melihat umbilicus, kontur dan lokasi, tanda-tanda inflamasi dan adanya hernia
9.
Melihat adakah gerakan peristaltik usus atau pulsasi yang tampak didinding abdomen
Auskultasi abdomen (diperiksa sebelum perkusi/palpasi)
10. Meletakkan diafragma stetoskop secara hati-hati pada abdomen
11. Mendengarkan suara usus, mencatat hasilnya (normal, meningkat, menurun, negatif) dan
karakternya (metallic sound, dll)
12. Mendengarkan kemungkinan adanya bruit pada pada proyeksi aorta abdominalis, arteri renalis
dekstra dan sinestra, arteri iliaca dan arteri femoralis.
Mendengarkan veneus harm (bunyi bruit pada vena porta akibat hipertensi porta)
13. Mendengarkan adanya friction rub diatas hepar dan limpa.
Perkusi abdomen
14. Melakukan perkusi pada seluruh kuadran untuk menilai distribusi timpani dan dullness
15. Melakukan perkusi secara seksama daerah dada anterior bagian bawah. Pada sisi kanan akan
terdapat pekak hepar, pada sisi kiri terdapat timpani akibat udara gaster dan fleksura coli
sinistra
16. Memperhatikan peralihan daerah timpani menjadi redup pada setiap penonjolan daerah abdomen
Perkusi shifting dullness jika curiga adanya ascites.
17. Melakukan perkusi abdomen dari titik medial (paling tinggi) menuju ke sisi lateral kiri/kanan abdomen.
Menentukan batas perubahan suara perkusi dari timpani ke dullness dan memberi tanda.
18. Merubah posisi tubuh pasien (berbaring miring ke kiri/kanan),
19. Melakukan perkusi lagi mulai dari titik lateral / titik perkusi terakhir sebelum merubah posisi pasien (bila
ada asites terjadi perubahan suara yang tadinya dullness menjadi timpani) menuju ke medial.
Menentukan batas perubahan suara perkusi dari timpani ke dullness dan memberikan tanda.
20. Disebut shifting dullness positif bila terjadi perubahan suara di lateral yang tadinya dullness menjadi
timpani dan di medial yang tadinya timpani menjadi dullness
Perkusi Hepar (mengukur Liver span)
21. Melakukan identifikasi batas bawah hepar dengan melakukan perkusi pada Linea Medioclaviculer
kanan mulai setinggi bawah umbilicus ke arah atas. Beri tanda daerah perbatasan timpani menjadi
Beri tanda
I
II
III
redup.
Melakukan identifikasi batas atas hepar dengan melakukan perkusi pada garis Linea Medioclaviculer
kanan mulai dari ICS II kanan ke arah bawah. Beri tanda daearah perbatasan sonor menjadi redup.
23. Mengukur batas atas dan bawah hepar (liver span). Normal liver span sepanjang 8-12 cm
Perkusi limpa (mengetahui pembesaran limpa kearah anterior)
24. Menentukan daerah Traubes space (daerah yang berbentuk bulan sabit yg terletak diantara titik
pertemuan costa VI MCL kiri s/d titik pertemuan costa IX - MAL). Melakukan perkusi didaerah
traubes space tersebut.
25. Perkusi daerah traubes space secara normal terdengar timpani (oleh karena terdapat udara lambung),
bila terdengar dullness maka kemungkinan limpa membesar kearah anterior atau lambung terisi
makanan atau cairan.
Palpasi Ringan (pastikan kulit abdomen lentur dengan cara menekuk kedua lutut pasien)
26. Meletakkan tangan bagian palmar dan lengan bawah pada bidang yang sejajar (rata), dengan jari
terletak rata pada permukaan abdomen.
27. Melakukan palpasi ke seluruh permukaan abdomen dengan gerakan ringan dan lembut pada
semua kuadran. Saat menggerakkan tangan dari satu tempat ke tempat lain, angkat jari sedikit
saja dari kulit.
28. Mengidentifikasi adanya: organ superfisial, massa, daerah yang nyeri tekan, atau daerah yang
memberikan resistensi terhadap tekanan tangan ( bedakan apakah ini merupakan gerakan
voluntary guarding ataukah involuntary muscular spasm ).
Palpasi Dalam (identifikasi massa)
22.
29.
Bila pada palpasi ringan meraba adanya massa, maka lanjutkan identifikasi massa tersebut secara
detail dengan palpasi dalam. Catat lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri tekan, pulsasi, dan
mobilitasnya saat digerakkan dengan tangan
Penutup
42. Menerangkan kelainan yang ditemukan dan pemeriksaan apa yang selanjutnya harus dikerjakan.
Mengucapkan terima kasih. Mencuci tangan.
TUTOR,