Anda di halaman 1dari 71

Perdarahan akibat Defisiensi

Vitamin K- PDVK
SERIAL CASE - Resa Putra Adipurna
Pendahuluan

• Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi


karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K
(PDVK) berkisar 1 per 1.200 sampai 1 per
1.400 kelahiran hidup.
• Perdarahan otak merupakan 80-90%
manifestasi dari PDVK.
• Angka kematian perdarahan otak akibat PDVK
mencapai angka 10-50% yang umumnya
terjadi pada bayi dalam rentang umur 2
minggu–6 bulan, dengan akibat angka
kecacatan 30-50%.
• Data PDVK secara nasional di Indonesia belum
tersedia. Sedangkan data dari Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI RSCM (tahun 1990-
2000) menunjukkan terdapatnya 21 kasus, 17
(81%) di antaranya mengalami komplikasi
perdarahan intrakranial (Depkes, 2011).
• Dari uraian di atas, akan dibahas sebuah kasus
tentang Perdarahan akibat Defisiensi Vitamin
K (PDVK) yang didapatkan dari Emergency
Room Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan (RSML) dengan nama By. F umur 29
hari dan By. S umur 39 hari dengan menitik
beratkan pada diagnosisnya.
LAPORAN KASUS 1
ANAMNESIS – Keluhan Utama &
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien dengan nama bayi F. , jenis kelamin laki
laki, umur 29 hari, dan berat badan 4,0 kg
• datang dengan keluhan utama penurunan
kesadaran yaitu berupa susah menetek dan
tidak bisa dibangunkan.
• Penurunan kesadaran terjadi sejak 12 jam
yang lalu. Penurunan kesadaran terjadi
setelah pasien mengalami kejang yang terjadi
pertama kalinya.
• Kejang terjadi sekitar 13 jam yang lalu. Kejang
berlangsung lebih dari 10 menit dan hanya
berlangsung satu kali.
• Kejang pada pasien ini digambarkan oleh
orang tua pasien sebagai tangan dan kaki
yang kaku serta mata yang melirik ke kanan.
• Orang tua bayi ini pada 1 jam setelah
terjadinya penurunan kesadaran
langsung bergegas menuju fasilitas
kesehatan terdekat.
• Fasilitas kesehatan yang dituju pertama
kali adalah Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat. Pasien tiba di RSMB sekitar 6 jam
yang lalu.
• Pada 30 menit sebelum pasien tiba di RSMB
pasien sempat menangis sesaat namun
segera berhenti kembali.
• Setelah 4 jam pasien dirawat di sana, orang
tua pasien memutuskan untuk memindahkan
anaknya ke RSML.
• Di Instalasi Gawat Darurat RSML pasien
terpantau mengalami kejang dan dalam
kondisi kesadaran menurun.
• Saat di IGD RSML dilakukan pemeriksaan
laboratorium berupa DL, SE, GDA, BGA, CRP
dan FH. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
imaging dengan menggunakan CT-SCAN.
ANAMNESIS –
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang disangkal
• Riwayat kuning disangkal
• Riwayat kejang didahului panas disangkal
• Panas badan, batuk, pilek, sesak, dan mengi
disangkal
• Perdarahan spontan disangkal
• Riwayat trauma disangkal
• Riwayat alergi disangkal
ANAMNESIS –
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluarga kejang disangkal
• Riwayat keluarga alergi disangkal
• Riwayat keluarga epilepsi disangkal
ANAMNESIS –
Riwayat Persalinan
• Menurut keterangan ibu, anaknya lahir di bidan
pada saat umur kehamilan 9 bulan (cukup bulan),
tanpa kelainan, dan langsung menangis.
• Berat badan lahir anak ini 3200 gram.
• Orang tua bayi juga tidak mengetahi anaknya
telah diberikan penyuntikan vitamin K atau tidak.
• Selain itu riwayat meminum obat obatan saat
hamil disangkal oleh ibu dari pasien.
ANAMNESIS –
Riwayat Pemberian Nutrisi

• Air Susu Ibu merupakan nutrisi utama dan


satu satunya yang diberikan pada pasien ini.
• Pasien ini sempat diberikan susu formula.
Namun saat diberikan susu formula pasien
muntah lalu orang tua tidak pernah
memberikannya lagi
ANAMNESIS –
Riwayat Imunisasi

• Riwayat imunisasi pada pasien ini disebutkan


oleh orang tuanya lengkap sesuai dengan
buku Kesehatan Ibu dan Anak.
STATUS GENERALIS

• Vital sign :
HR 94 x/mnt, RR 40 x/mnt, temp 35,8 C, BB 4,0 kg
• Kepala & Leher :
AICD +/-/-/- , NCH -, jejas - , UUB cembung
• Thorax – pulmo :
inspeksi: simetris (terpasang ventilator) RR 40
x/mnt , perkusi: sonor, auskultasi: ves/ves ,
wh-, rh-
• Thorax – cor :
inspeksi : ictus tak terlihat, palpasi : ictus
unpalpable, auskultasi: S1S2 tunggal, M-, G-
• Abdomen:
inspeksi: flat, palpasi: soefl, perkusi: timpani,
Auskultasi: BU + normal
• Ekstrimitas :
akral hangat pucat, CRT kurang dari 2 detik
STATUS NEUROLOGIS
• anarousable unresponsif
• Pupil bulat anisokor dengan ukuran
2mm/4mm dengan reflek cahaya negatif
• Kaku kuduk, meningeal sign, dan reflek
patologis semuanya negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• diffcount 1/0/74/19/6, hemoglobin 8,7,


hematokrit 24,9, leukosit 10.900, trombosit
403.000, Laju Endap Darah 79/104, kalium
4,57, natrium 135,1, HCO3 21,1, Ionized
Calcium 1,37, O2 saturation 99,9, pH 7,450, PT
171,3, aPTT 308,7, CRP 1,5 dan GDA 174.
LAPORAN KASUS 2
ANAMNESIS – Keluhan Utama &
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien dengan nama bayi S. , jenis kelamin
laki laki, umur 39 hari, dan berat badan 4,1 kg
• datang dengan keluhan utama berupa kejang
• Kejang terjadi sejak 12 jam yang lalu dan
berulang lebih dari 5 kali. Kejang berlangsung
lama lebih dari 10 menit.
• Namun diantara kejang pasien masih dapat
menangis.
• Setelah 2 jam dari kejang pertama pasien
menjadi susah menetek dan tidak dapat
dibangunkan.
• Orang tua bayi ini selain mengeluhkan
gejala berupa kejang dan susah menetek
juga mengeluhkan muntah.
• Muntah pada pasien terjadi 1 jam
sebelum pasien kejang.
• Muntah yang terjadi seperti menyemprot dan
yang dikeluarkan berupa susu yang diminum.
• Pada saat di IGD RSML pasien ini dalam
kondisi kejang dengan ekstrimitas yang
spastik serta mata yang melotot.
• Di IGD telah dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa DL, SE, GDA, CRP, FH, dan
pemeriksaan imaging CT-SCAN.
ANAMNESIS –
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang disangkal
• Riwayat kuning disangkal
• Riwayat kejang didahului panas disangkal
• Panas badan, batuk, pilek, sesak, dan mengi
disangkal
• Perdarahan spontan disangkal
• Riwayat trauma disangkal
• Riwayat alergi disangkal
ANAMNESIS –
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluarga kejang disangkal
• Riwayat keluarga alergi disangkal
• Riwayat keluarga epilepsi disangkal
ANAMNESIS –
Riwayat Persalinan
• Menurut keterangan ibu, anaknya lahir di bidan
pada saat umur kehamilan 9 bulan (cukup bulan),
tanpa kelainan, dan langsung menangis.
• Berat badan lahir anak ini 2900 gram.
• Orang tua bayi juga tidak mengetahi anaknya
telah diberikan penyuntikan vitamin K atau tidak.
• Selain itu riwayat meminum obat obatan saat
hamil disangkal oleh ibu dari pasien.
ANAMNESIS –
Riwayat Pemberian Nutrisi

• Air Susu Ibu merupakan nutrisi utama dan


satu satunya yang diberikan pada pasien ini.
ANAMNESIS –
Riwayat Imunisasi

• Riwayat imunisasi pada pasien ini disebutkan


oleh orang tuanya lengkap sesuai dengan
buku Kesehatan Ibu dan Anak.
STATUS GENERALIS

• Vital sign :
HR 136 x/mnt, RR 46 x/mnt, temp 37 C, BB 4,1 kg
• Kepala & Leher :
AICD +/-/-/- , NCH -, jejas - , UUB cembung
• Thorax – pulmo :
inspeksi: simetris, RR 46 x/mnt , perkusi: sonor,
auskultasi: ves/ves , wh-, rh-
• Thorax – cor :
inspeksi : ictus tak terlihat, palpasi : ictus
unpalpable, auskultasi: S1S2 tunggal, M-, G-
• Abdomen:
inspeksi: flat, palpasi: soefl, perkusi: timpani,
Auskultasi: BU + normal
• Ekstrimitas :
akral hangat pucat, CRT kurang dari 2 detik
STATUS NEUROLOGIS
• anarousable unresponsif
• Pupil bulat isokor dengan ukuran 2mm/2mm
dengan reflek cahaya negatif
• Kaku kuduk, meningeal sign, dan reflek
patologis semuanya negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• diffcount 1/0/65/26/8, hemoglobin 8,0,


hematokrit 23,4, leukosit 18.000, trombosit
383.000, kalium 4,4, PT 73,7, aPTT 92,8, CRP
2,9 dan GDA 84
LAPORAN KASUS 3
ANAMNESIS – Keluhan Utama &
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien dengan nama bayi I. , jenis kelamin laki
laki, umur 10 minggu, dan berat badan 4,5 kg
• datang dengan keluhan utama berupa
penurunan kesadaran
• Penurunan kesadaran terjadi sejak 12 jam
yang lalu.
• pasien kejang kurang lebih 15 jam sebelum
masuk IGD.
• Kejang lebih dari 3 kali dan diantara kejang
pasien tidak sadar.
• 16 jam sebelum kejang pasien muntah
menyemprot kurang lebih 3 kali
• Muntah yang terjadi seperti menyemprot dan
yang dikeluarkan berupa susu yang diminum.
• Pada saat di IGD RSML pasien ini dalam
kondisi lemah dan susah menetek.
• Di IGD telah dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa DL, SE, GDA, CRP, FH, dan
pemeriksaan imaging CT-SCAN.
ANAMNESIS –
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang disangkal
• Riwayat kuning disangkal
• Riwayat kejang didahului panas disangkal
• Panas badan, batuk, pilek, sesak, dan mengi
disangkal
• Perdarahan spontan disangkal
• Riwayat trauma disangkal
• Riwayat alergi disangkal
ANAMNESIS –
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluarga kejang disangkal
• Riwayat keluarga alergi disangkal
• Riwayat keluarga epilepsi disangkal
ANAMNESIS –
Riwayat Persalinan
• Menurut keterangan ibu, anaknya lahir di
bidan pada saat umur kehamilan 9 bulan
(cukup bulan), tanpa kelainan, dan langsung
menangis.
• Berat badan lahir anak ini 2900 gram.
• Menurut keterangan bidan , pasien by. I belum
diberikan suntikan vitamin K karena menurut
beliau terlalu kecil untuk mendapatkan
suntikan
ANAMNESIS –
Riwayat Pemberian Nutrisi

• Air Susu Ibu merupakan nutrisi utama dan


satu satunya yang diberikan pada pasien ini.
• Pada umur 0-12 hari sempat diberikan susu
formula namun tidak dilanjutkan lagi.
ANAMNESIS –
Riwayat Imunisasi

• Riwayat imunisasi pada pasien ini disebutkan


oleh orang tuanya lengkap sesuai dengan
buku Kesehatan Ibu dan Anak.
STATUS GENERALIS

• Vital sign :
HR 136 x/mnt, RR 36 x/mnt diselingi periode
apneu 10-15 detik, temp 36,5 C, BB 4,5 kg
• Kepala & Leher :
AICD +/-/-/- , NCH -, jejas - , UUB cembung
• Thorax – pulmo :
inspeksi: simetris, RR 36 x/mnt , perkusi: sonor,
auskultasi: ves/ves , wh-, rh-
• Thorax – cor :
inspeksi : ictus tak terlihat, palpasi : ictus
unpalpable, auskultasi: S1S2 tunggal, M-, G-
• Abdomen:
inspeksi: flat, palpasi: soefl, perkusi: timpani,
Auskultasi: BU + normal
• Ekstrimitas :
akral dingin pucat, CRT kurang dari 2 detik
STATUS NEUROLOGIS
• Pasien respon terhadap nyeri
• Pupil bulat isokor dengan ukuran 2mm/2mm
dengan reflek cahaya positif
• Kaku kuduk, meningeal sign, dan reflek
patologis semuanya negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• diffcount 1/1/74/20/4, hemoglobin 5,0,


hematokrit 17,4, leukosit 11.000, trombosit
383.000, kalium 4,6, klorida 92, natrium 121,
PT 13,2, aPTT 60,5, CRP 9,18 dan GDA 93
PEMBAHASAN
MENINGOENSEFALITIS EPILEPSI

Penurunan kesadaran didahului kejang


pada bayi

PERDARAHAN PERDARAHAN
INTRAKRANIAL ET CAUSA INTRAKRANIAL ET CAUSA
SHAKEN BABY SYNDROM DEFISIENSI VITAMIN K
MENINGOENSEFALITIS
EPILEPSI
SHAKEN BABY SYNDROM
PERDARAHAN AKIBAT DEFISIENSI
VITAMIN K
Anamnesis :
• bayi kecil (usia 1-6 bulan) yang sebelumnya sehat tiba tiba
tampak pucat, malas minum,banyak tidur
• minum ASI namun tidak mendapatkan vitamin K1 saat lahir
• kejang fokal

Pemeriksaan fisik :
• anemis tanpa perdarahan yang nyata
• peningkatan TIK : UUB menonjol, penurunan kesadaran
• defisit neurologis : kejang fokal, hemiparesis, paresis nervus
kranialis
pemeriksaan penunjang :

• DL : anemia dengan jumlah trombosit normal

• CT-SCAN kepala : perdarahan intrakranial


• PT dan APTT memanjang

Anda mungkin juga menyukai