Anda di halaman 1dari 67

PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN I

TAHUN 2023

Click toDedit
K E B I J A K A N Master
A N I M P L E M E N title
T A S I

P R O G R A M style
INTERNSIP
DOKTER INDONESIA

K O M I T E I N T E R N S I P K E D O K T E R A N I N D O N E S I A ( K I K I ) P U S A T
T A H U N 2 0 2 3
01 LATAR BELAKANG
 Mengapa internsip
 Perubahan pada Praktik dan Pendidikan Kedokteran
 Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia

02 PENGERTIAN, TUJUAN, KOMPONEN PIDI

03 OPTIMALISASI PIDI 2023

04 PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


 Peserta, Wahana, Pendamping
 Tata Tertib Pelaksanaan Program
 Kegiatan Peserta
 Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
 Indikator Kinerja dan Penilaian

Program Internsip Dokter Indonesia

Foto: Dokumentasi Intersip Kab Bekasi


PA G E 3

LATAR
BELAKANG
Mengapa Internsip?
Karena terjadi perubahan di ‘hulu
dan hilir’
Profesi Dokter di Republik Indonesia memasuki lembaran
baru dalam sejarah dengan diberlakukannya program Internsip
Dokter Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan adanya UU
Sisdiknas pada tahun 2003 dan diakibatkan adanya UU No 29
tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.

Program Internsip Dokter Indonesia

Foto: Dokumentasi Intersip RSUDKJ


UUD 1945
Setiap warga negara berHak memperoleh
Pelayanan Kesehatan

Negara bertanggung jawab atas penyediaan


fasyankes yang layak

Hak atas yankes yg aman, bermutu,


terjangkau
UU No.36/2009
Negara menjamin ketersediaan upaya
kesehatan yg bermutu, aman, efisien, dan
terjangkau

Program Internsip Dokter Indonesia


Profesionalitas dan
Kualitas NaKes
YANKES (DOKTER) YANKES
BERMUTU EFISIEN

Jaminan asuransi
Kesehatan bagi seluruh
UU 25/2009 Pelayanan rakyat Indonesia
Publik : NaKes 
hendaknya bekerja dlm
Kualitas optimum
Memenuhi
ketentuan Kode
etik, standar
profesi, pelayanan, YANKES
AMAN YANKES TERJANGKAU
dan prosedur
operasional.

Program Internsip Dokter Indonesia


UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran

Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37

Setiap dokter dan dokter gigi yg


Praktik Kedokteran dilaksanakan Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR melakukan praktik kedokteran di
ber-azaskan Pancasila dan mempunyai wewenang melakukan praktik Indonesia wajib memiliki SIP.
didasarkan pada nilai ilmiah, kedokteran yaitu : mulai dari
manfaat, keadilan, kemanusiaan, mewawancarai pasien, memeriksa fisik dan
keseimbangan serta perlindungan mental, dstnya sampai pengobatan dan
dan keselamatan pasien. meracik dan menyerahkan obat kepada
pasien.

Program Internsip Dokter Indonesia


Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
PBL
(Problem Based Learning) Ada Uji Kompetensi Dokter secara
Ketrampilan Medik Nasional (UKMPPD)

1 METODE
KURIKULUM PEMBELAJARAN
2 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia (WFME) : Ada Program Internsip sebagai
UU SisDikNas no.20/th 2003  kelanjutan Program Profesi
SKDI & SPPDI • BME (Basic Medical Education) Dokter  UU Pendidikan
UU PraDok no29 th 2004 • PGME (Post Graduate Medical Education) Kedokteran No.20/th 2013
• CPD (Continuing Professional Development)
Program Internsip Dokter Indonesia
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
tentang Program Internsip

Undang Undang Pendidikan Kedokteran no 20/2013

Pasal 7 Program profesi dokter dan profesi dokter gigi Pasal 38


Mahasiswa yang telah lulus dan telah mengangkat
Ayat 7 sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dilanjutkan Ayat 1 sumpah sebagai dokter atau dokter gigi sebagaimana
dengan program Internsip. dimaksud dalam pasal 37 ayat 1, harus mengikuti
program Internsip yang merupakan bagian dari
penempatan wajib sementara.

Pasal 7 Program Internsip diselenggarakan secara


Ayat 8 nasional bersama oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan Pasal 38 Penempatan wajib sementara pada Program Internsip
Ayat 2 diperhitungkan sebagai masa kerja.
dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi
Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi Profesi dan
Konsil Kedokteran Indonesia.

Program Internsip Dokter Indonesia


Apa pentingnya
Program Internsip Dokter
Indonesia?
Meningkatkan kemahiran & kemandirian dokter

Membentuk dokter yang profesional

Meningkatkan peran dokter Internsip dalam pelayanan


kesehatan promotif, preventif dan rehabilitative serta
penanggulangan bencana
“Dokter sebagai Ujung
Tombak Utama dan Terdepan Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan
dalam Pelayanan Kesehatan” kesehatan

Program Internsip Dokter Indonesia


Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia
Pertama kali di
Aceh
Sumbar pada
North Kalimantan
2010

Riau West Kalimantan East North Sulawesi


Kalimantan Gorontalo

Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka-Belitung
West
West Sumatera Sulawesi

Central Kalimantan South


Bengkulu Maluku
South Kalimantan East
Jakarta Sulawesi
Central Java South
East Java Sulawesi
Banten
West Nusa Tenggara
West Java
Yogyakarta
Bali East Nusa Tenggara

34 PROVINSI > 97000 Peserta


Program Internsip Dokter Indonesia

Data s/d Mei Tahun 2022


Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia sd November
2022
DATA PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER 2022 DATA FAKULTAS PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER
2022
2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018 2019 2010 2011 2012 2013 2014
2020 2021 November 2022 2015 2016 2017 2018 2019
14,000 2020 2021 November 2022
12,173
12,000 10,74211,127 10,36210,71210,517 80 72 72 72 72 73 73 73
10,000 9,395 70 61
8,296 60
8,000 50
50 43
6,000 4,869 4,894 40
3,537 30 24
4,000
20 11
2,000 1,141 10
401
0 0
2

DATA PENDAMPING PESERTA PIDI 2010 - DATA WAHANA PESERTA PIDI 2010 - NOVEMBER
AGUSTUS 2022 2022
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
2020 2021 Agustus 2022 2020 2021 November 2022
3,500 3,500
3,083
3,000 3,000 2,894 2,934
2,466 2,357 2,553
2,500 2,164 2,312 2,500
1,963
2,000 2,000
1,500 1,536 1,593 1,692 1,615
1,019 1,500
1,000
1,000
555 626
500 129 197 248 93 109 332 312
500 244
0 27 76
1 0
PA G E 13

PENGERTIAN
TUJUAN
KOMPONEN
PIDI
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian
dokter yang merupakan bagian dari program
penempatan wajib sementara paling lama 1 (satu)
tahun
(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7 )

Program Internsip Dokter Indonesia


Program Internsip Dokter Indonesia

DIATUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI


NOMOR 7 TAHUN 2022

UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS


UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 110/2022 tentang REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI PROGRAM INTERNSIP
PERMENKES NO 6/2022 tentang Penggunaan jasa pelayanan ksehatan dan dukungan biaya operasional Kesehatan
dalam pemanfaatan dana kapitasi jaminan Kesehatan nasional pada fasilitas Kesehatan tingkat pertama milik
pemerintah daerah.
PERMENKES NO 7 /2022 tentang Penyelenggaraan Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia

Program Internsip Dokter Indonesia


TUJUAN
Memberi kesempatan dokter baru lulus,
untuk melakukan praktik kedokteran
dengan pendampingan, sesuai SKDI

Menjadi dokter yang profesional


Program Internsip Dokter Indonesia
Manfaat dan Dampak PIDI Pada Peningkatan Kualitas Pelayanan
di RS & Puskesmas
Pelayanan di RS dan Puskesmas

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME IMPACT

Quality of Quality of
Students Curriculum Quality of Quality of
Quality of
Staffs Teaching Learning PROFESSIONALISM HEALTH
GRADUATE
Facilities Assessment STATUS

UKMPPAD
Internsip
Standar Pendidikan & Standar
Kompetensi dr&drg

MENUNJUKKAN MENERAPKAN MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM PEMERATAAN


KEMANDIRIAN STANDAR PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF DAN PELAYANAN
& KEMAHIRAN PROFESI REHABILITATIF KESEHATAN
DOKTER
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia

PROGRAM KEGIATAN: PESERTA DAN


VISITASI WAHANA
PEDOMAN, ATURAN, DOKTER
RS – PKM (1,2,3,4) PENDAMPING
DAN TARGET
KINERJA

PEMBIAYAAN: PELAKSANA
SISTEM PENEMPATAN BBH, HONOR, DAN KIKI DAN
TRANSPORT SEKRETARIAT KIKI

Program Internsip Dokter Indonesia


PA G E 19

OPTIMALISASI
PIDI 2023
“Pengakuan sebagai dokter yang
professional”

melalui…..

Pemandirian, Pemahiran, Pendayagunaan dan


Pemerataan Pelayanan Kesehatan akan memperkuat dan
meningkarkan peran dokter dalam pelayanan kesehatan
promotif, preventif, rehabilitative, dan kuratif

Program Internsip Dokter Indonesia


PA G E 21

PELAKSANAAN
PROGRAM
INTERNSIP
DOKTER
INDONESIA
Komite Internsip Kedokteran Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIKI
b. Dapat membentuk KIKI Provinsi bila dibutuhkan

Unsur keanggotaan KIKI: Unsur keanggotaan KIKI Provinsi:


a. Kemenkes; a. Dinas kesehatan;
b. Kemendikbudristek; b. AIPKI;
c. AIPKI; c. IDI;
d. IDI; d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
e. PERSI
f. KKI
PERMENKES NO 7 /2022,tentang Penyelenggaraan Program
Ketua KIKI dijabat oleh Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia
wakil dari Kemenkes
Program Internsip Dokter Indonesia
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 7 tahun 2022
DIREKTORAT JENDERAL
TENAGA KESEHATAN

DIREKTORAT
KOMITE INTERNSIP PENDAYAGUNAAN TENAGA
KEDOKTERAN INDONESIA KESEHATAN

PUSAT PROVINSI

SEKRETARIAT TIM KERJA PENEMPATAN DOKTER


KIKI INTERNSIP
PROVINSI: BID. SDK DINKES
PUSAT PROVINSI PROVINSI

Program Internsip Dokter Indonesia


ALUR PENDAFTARAN-PEMBERANGKATAN
PESERTA PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

FAKULTAS KEDOKTERAN KDI KKI KIKI


UKMPPD Sertifikat PENDAFTARAN
STR PEMILIHAN WAHANA
UKDI kompetensi
IJAZAH PENETAPAN PESERTA PIDI
PEMBEKALAN PIDI
PEMBERANGKATAN

FK KDI KKI KIKI


ALUR KEGIATAN
PESERTA PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

4.Penempatan peserta
2.Validasi akun 3.Penetapan wahana
1.Pendaftaran peserta - Prioritas
peserta
-Regular

5. Pakta integritas 6. Penetapan peserta 7. PEMBEKALAN 8. PEMBERANGKATAN


PESERTA KE WAHANA
RS dan PKM

10. PELAKSANAAN
9. ORIENTASI 11. EVALUASI
PROGRAM DI RS 12.
PIDI DI RS dan dan PKM
KINERJA AKHIR
PEMULANGAN
PKM PESERTA/STASE
PERSYARATAN KHUSUS

Memiliki izin orang


tua/wali/isteri/suami

Bersedia ditugaskan dan


Dalam keadaan sehat,
atau dipindahkan lokus
sudah divaksinasi Covid 2x,
penempatannya dalam
tidak sedang terjangkit
Provinsi yang sama sesuai
Covid-19 saat
kebutuhan pelayanan yang
pemberangkatan
mendesak
WAHANA PIDI
PUSKESMAS
Dengan atau tanpa tempat tidur

RS Kelas D,
C,B

Dengan kriteria memiliki:


 Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI di wahana secara keseluruhan.
 Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan bimbingan medik kepada peserta PIDI
 Rumah sakit mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat termasuk PONEK
 Jumlah Puskesmas maksimal 4, termasuk Puskesmas Tanpa Dokter dan Puskesmas DTPK
 Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
 Wahana dapat memberikan fungsi otonomi, pendampingan dan dukungan sosial kepada peserta PIDI sehingga tercapai
kemahiran dan kemandirian.
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI ANGKATAN 1 TAHUN 2023
PKM dengan dokter PKM Tanpa Dokter PKM DTPK
6 bulan di RS, 6 bulan di RS, 6 bulan di RS,
6 bulan di Puskesmas I/II tanpa 6 bulan di Puskesmas I (tidak rotasi) 3 bulan di Puskesmas I/II dan
rotasi 3 bulan di Puskesmas II dengan dokter dan 3 bulan di berotasi
Puskesmas tanpa dokter dan berotasi.

JUMLAH PESERTA JUMLAH PKM JUMLAH PENDAMPING PKM

POLA 1 12 - 16 2 2 1 Kelompok di RS
2 Kelompok di PKM
POLA 2 10 – 11 2 2 1 Kelompok di RS
2 Kelompok di PKM
6–9 1 1 1 kelompok di RS
1 kelompok di PKM( berotasi )
POLA 3 3-5 1 1 1 kelompok di RS/PKM ( tidak
berotasi )

POLA 2 : tergantung pada kondisi peserta PIDI


IMPLEMENTASI PIDI ANGKATAN 2023
DENGAN DOKTER

01 02 03

PUSKESMAS RUMAH SAKIT


DOKTER BARU LULUS 6 BULAN
6 BULAN

PESERTA PIDI PUSKESMAS I (6 IGD


PUSKESMAS II (6 RAWAT INAP
BULAN)
BULAN)
TIDAK BEROTASI
RAWAT JALAN

PEMAHIRAN PEMANDIRIAN PENDAYAGUNAAN PEMERATAAN

MENJADI DOKTER YANG BERKUALITAS – PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN


IMPLEMENTASI PIDI ANGKATAN 2023
TANPA DOKTER

01 02 03

PUSKESMAS RUMAH SAKIT


DOKTER BARU LULUS 6 BULAN 6 BULAN

PESERTA PIDI PUSKESMAS I (3 BULAN) IGD


PUSKESMAS II TANPA RAWAT INAP
DOKTER (3 BULAN) RAWAT JALAN
BEROTASI
PENDAMPING MELAKUKAN
PENDAMPINGAN UNTUK PKM
I dan II

PEMAHIRAN PEMANDIRIAN PENDAYAGUNAAN PEMERATAAN

MENJADI DOKTER YANG BERKUALITAS – PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN


IMPLEMENTASI PIDI ANGKATAN I 2023
DI DTPK

01 02 03

PUSKESMAS
 RUMAH SAKIT
DOKTER BARU LULUS
6 BULAN 6 BULAN

PUSKESMAS I (3 IGD
PESERTA PIDI
PUSKESMAS II (3 RAWAT INAP
BULAN)
BULAN)
RAWAT JALAN
BEROTASI

PEMAHIRAN PEMANDIRIAN PENDAYAGUNAAN PEMERATAAN

MENJADI DOKTER YANG BERKUALITAS – PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN


PENJADWALAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan selama 12 bulan (6 bulan di RS & 6 bulan di PKM)
Peserta dibagi 3 kelompok.
Kelompok 1 : 6 bulan di RS ( IGD,R Ranap,Rawat Jalan)
Kelompok 2 : 6 bulan di Puskesmas I
Tidak berotasi
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas II,
kecuali Puskesmas Tanpa Dokter dan Puskesmas di DTPK 3 bulan di masing2 PKM dan berotasi,
setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok 2&3 ke RS,

Rumah Sakit (6 bulan) Puskesmas (6 bulan)


IGD / Rawat Inap /Rawat jalan UKP
Medik UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
Bedah Pelayanan Kesling
Pelayanan Gizi
Perinatal dan Kebidanan
Pelayanan P2P
Kejiwaan
Pelayanan Promkes
RUANG LINGKUP
KEGIATAN PIDI
01 02 03

MENGIKUTI Melakukan praktik Melakukan konsultasi


ORIENTASI PIDI kedokteran layanan dan rujukan
primer

04 05 06

KEGIATAN ILMIAH UKM DAN UKP PROSEDUR/


MEDIK TINDAKAN
MEDIK
Laporan kasus, RS: UKP Dilaksanakan di RS dan
Presentasi kasus, PKM: UKP,UKM,MINI Puskesmas
Diskusi kasus PROJECT/EVAPRO
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
·Penetapan peserta &wahana PIDI
KIKI PUSAT ·Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
·Absensi peserta

WAHANA
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (6 hari kerja)
- Penusunanan Kesepakatan awal
WAHANA - Penjelasan pengisian borang on-line
- Evaluasi Hasil Pemeriksaan kesehatan peserta,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan
- Pengurusan SIP
- Penjelasan SOP
- Pendalaman teknik medik
- KREDENSIALLING (untuk RS)
- Manajemen PKM & Program Prioritas Nasional di PKM
- Penjelasan P1-P2-P3 Promkes di PKM
- Pengenalan budaya setempat
AKHIR STASE:
- Evaluasi PIDI oleh Pendamping
- Evaluasi PIDI oleh AIPKI
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta bersama RS&PKM , Evaluasi PIDI oleh
AIPKI
o SLPPI

KIKI PROPINSI · Surat Rekomendasi STSI ke KIKI Pusat


PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

Pedoman Pelaksanaan Program


Internsip Dokter Indonesia

Pedoman Peserta Program Internsip


Dokter Indonesia

Pedoman Pendamping Peserta


Program Internsip Dokter Indonesia

Pedoman Wahana Program Internsip


Dokter Indonesia

Pedoman sedang direvisi untuk


menyesuaikan dengan perubahan yang Buku log on-line
ada
KRITERIA PENDAMPING PIDI
Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang masih aktif, bersedia
secara aktif melakukan tugas pendampingan dan punya
WAKTU.

PERAN PENDAMPING PIDI


Peran pendamping sebagai fasilitator, motivator , role model,
teman sejawat,mentor,coach sekaligus penilai proses
pemahiran dan pemandirian

• Mendampingi peserta selama bertugas di wahana termasuk di


Puskesmas tanpa dokter.
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta
• Membuat draf surat perintah melaksanakan tugas bagi
TUGAS PENDAMPING PIDI pendamping dan peserta PIDI yang ditandatangani oleh Pimpinan
Wahana setiap stase
• Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal
• Melakukan evaluasi kinerja peserta pada setiap stase
• Memfasilitasi kegiatan peserta
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI

01 03
02
Internsip dijalani
selama 12 bulan, Peserta dalam 1 Peserta wajib
dapat diperpanjang (satu) mengikuti
bila sasaran kinerja Kelompok Pembekalan PIDI
akhir dan masa tidak boleh di Provinsi ,
internsip yang bertukar Kabupaten/
ditentukan belum tempat Kota/Wahana
4
dapat tercapai
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI

04 05 06
Peserta PIDI wajib Peserta mengikuti Ketentuan
Pengaturan jam
mengikuti : jam kerja, sbb:
kerja sehari-hari
- 7 jam dalam 1 hari dan 40
Orientasi PIDI di mengikuti
jam dalam 1mg untuk 6 hari
wahana, Proses ketentuan wahana
kerja
kredensialing, - 8 jam dalam 1 hari dan 40
Evaluasi kesehatan jam dalam 1mg untuk 5 hari
dan pembuatan kerja
kesepakatan awal - Penambahan jam kerja
max 20% dari ketentuan
diatas.
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI

07
Pengaturan Pakaian Kerja :
Wajib menggunakan pakaian sopan
Wajib berpenampilan rapi dan pantas
Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana masing2

08 Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:


Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di Wahana
sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan pemerintah
daerah/wahana setempat
Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan bertempat
tinggal dekat dari wahana.
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI

09 • Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik


Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.166.200.- untuk Jawa, Bali
Rp 3.166.200 untuk Ibu kota Provinsi Sumatera dan NTB
Rp 3.418.721,- untuk diluar ibu kota Provinsi di Sumatera dan NTB
Rp 3.662.655,- untuk Kalimantan dan Sulawesi
Rp 3.906.590,- untuk Maluku,NTT dan Papua
Rp 6.345.934,- untuk di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Terluar
• BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
• KIKI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
• Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri, menerima komisi atau hadiah yang
mengikat Peserta
• Pajak dibayarkan oleh negara
• Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (Kematian dan
Kecelakaan Kerja)
• Premi BPJS Kesehatan dibayarkan oleh Kemenkes dan masuk dalam komponen BBH ,peserta wajib membayar
kan,sedangkan premi BPJS Ketenagakerjaan langsung dibayarkan melalui auto debet.
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
10
Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
• Mengikuti ketentuan yg berlaku di wahana
• Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping & Pimpinan Wahana
• Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin (lisan atau tertulis) dari Pendamping
• Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
• Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal, mengembalikan BBH dan harus
melaporkan ke KIKI Pusat.
• Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,maximum ijin sebesar 4 hari jika melebihi maka harus diganti sesuai hari
yang ditinggalkan.
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada pengurangan hari.
• Peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan hari sakitnya 14 hari dan tidak perlu mengganti. Jika lebih
dari 14 hari, maka kelebihan harinya harus diganti.
• Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib mengikuti pembekalan secara offline di
Provinsi penempatan /Provinsi lain dan wajib mengganti hari yang ditinggalkan.
• Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
11
Pengaturan Tugas Jaga :
13 Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :
• Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai ketentuan
dan disetujui Pimpinan Wahana Harian, Tugas Jaga, Kegiatan Ilmiah, Kegiatan
• Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta lapangan/luar gedung
• Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis dan disetujui
Pendamping 14
Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang
• Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
lain, kecuali dengan alasan yang tepat (misalnya sakit) dan
mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIKI Provinsi awal dan
12 Pendamping serta KIKI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIKI
Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
Pusat.
• Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja
di RS dan PKM
• Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 15
Dalam keadaan darurat bencana/wabah, jika diperlukan Peserta
dipresentasikan di Forum Ilmiah RS dapat ditugaskan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya
• Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan
dipresentasikan di wahana PKM bersama Pimpinan Provinsi.

Wahana dan Pendamping


• Melakukan Tindakan/Ketrampilan Medik 16 Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah
• Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
atau mendaftar menjadi CPNS atau ditugaskan instansi lain pada
• Melaksanakan Proyek Mini/Evapro di PKM saat menjalankan PIDI. Jika memilih Bekerja/Sekolah/mendaftar
CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
17 Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah masalah
terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan Wahana, masalah
kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah pendamping dan
pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun masalah masalah
yang terkait dengan pelaksanaan program.

Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat


menyampaikannya langsung kepada Pendamping,
Pimpinan Wahana, atau kepada KIKI Provinsi atau
Pusat melalui saluran resmi untuk mendapatkan
penjelasannya

Program Internsip Dokter Indonesia


KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
Pelanggaran ringan
- Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x

Pelanggaran sedang
- Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2

Pelanggaran Berat
- Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
Program Internsip Dokter Indonesia
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB

Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif


(Permenkes No 7 Tahun 2022) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Rekomendasi penundaan penerbitan STR definitif

Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :


 Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan
PimpinanWahana
 Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana,
cc KIDI Provinsi, berupa : Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari
kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan dipresentasikan di
Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
 Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc
KIDI Provinsi dan Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30
hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari PIDI (disertai BA bahwa peserta
telah melakukan pelanggaran berat)

Program Internsip Dokter Indonesia


HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022

(1) Peserta program Internsip mempunyai HAK:


(2) Bantuan biaya hidup
dasar , transportasi dan
tunjangan serta jaminan
Kesehatan&ketenagakerjaan
c. mendapat pendampingan
a. mendapat bantuan biaya b. mendapat perlindungan
dari dokter yang telah
sebagaimana dimaksud pada
hidup dasar , transportasi, hukum sepanjang
dan/atau tunjangan; mematuhi standar profesi memenuhi kualifikasi ayat (1) huruf a dan e
sebagai pendamping;
dan standar pelayanan; bersumber dari daftar isian
pelaksanaan anggaran
Kementerian yang
menyelenggarakan urusan
bidang Kesehatan.

d. mendapat fasilitas e. mendapatkan jaminan


tempat tinggal; kesehatan dan
ketenagakerjaan.

Program Internsip Dokter Indonesia


HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022

(3) Komponen BBH dan


transportasi sebagaimana (5) Pemerintah Daerah dan
(4) Selain BBH dan transportasi yang
dimaksud pada ayat (2) Wahana Internsip dapat
diberikan oleh Menteri sebagaimana
diberikan sesuai dengan memberikan tunjangan
dimaksud pada ayat (2),Pemerintah
ketentuan peraturan sesuai kemampuan
Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana
perundang-undangan bidang keuangan masing-masing
Internsip dapat memberikan Insentif
keuangan. sesuai dengan ketentuan
kepada Peserta Program Internsip sesuai
peraturan perundang-
dengan kemampuan keuangan masing-
undangan.
masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Program Internsip Dokter Indonesia


KEWAJIBAN
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022)

Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi

Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.

Bekerja dalam batas kewenangan klinis,mematuhi peraturan internal fasilitas pelayanan Kesehatan serta
ketentuan hukum dan etika

Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperoleh dalam
Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan

Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer, yang menekankan pada
upaya promotive dan preventive.

Berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

Program Internsip Dokter Indonesia


PARAMETER
PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
Mampu memenuhi Target
Mampu bekerja sebagai dokter
kinerja UKM&UKP di
sesuai Standart Kompetensi Dokter
Puskesmas dan Mini Project
Indonesia

Mampu melakukan Praktek


kedokteran sesuai KMK nomor 1936 Mampu memenuhi Target
tahun 2022 tentang Perubahan kinerja UKP, Ketrampilan
Panduan Praktik Klinis Dokter di klinis, Laporan kasus, jumlah
Fasyankes Primer atau ICD 10 dan distribusi pasien

Memiliki tanggung jawab Mampu menangani kasus


medicolegal medicolegal

Program Internsip Dokter Indonesia


PENILAIAN PESERTA PIDI

• Dilakukan oleh Pendamping


• Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Presensi Kehadiran
• Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan dari
pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
- Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah disepakati
antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line
Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi pendamping
secara on-line

Program Internsip Dokter Indonesia


KINERJA PESERTA PIDI
(sesuai SKDI 2012)

Kinerja Profesional Perilaku Profesional

Pengetahuan dan Etika profesi


ketrampilan klinik (UKP)

Manajemen/ Pengelolaan
pasien (UKP) dan program Hubungan antar personal
(UKM)

Program Internsip Dokter Indonesia


INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
Indikator Target Keterangan

Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin


• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan

Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporan kasus dan Ketrampilan /Tindakan Medik - Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan kelompok
UKP.
- 1 laporan kasus di RS dipresentasikan di Forum Ilmiah RS

• PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/Tindakan Medik - 1 Laporan kasus dipresentasikan di pertemuan


UKM : sesuai indicator kinerja di Puskesmas ilmiah PKM
Proyek Mini dan Evapro - Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek untuk peserta dengan
masa stase di PKM selama 6 bulan
- Setiap peserta membuat 1 Laporan Evapro untuk peserta
dengan masa stase di PKM selama 3 bulan

UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem. penunjang, Dx, usul


terapi, tindak lanjut, lapor DPJP/Pendamping.

Komunikasi Komunikatif, sopan dan santun, sabar, dapat menerima pendapat orang
lain,
Kepribadian & Tegas, Jujur, Bertanggung jawab, Argumentatif, Ilmuwan dan bicara
Profesionalisme berdasarkan fakta.
INDIKATOR KINERJA UKP
Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit
(UGD/ Rajal/ Ranap)

Indikator yang digunakan:


• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di
PKM.
• Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap
• Pendamping harus membuat target mingguan dan pada bulan ke 5 capaian kinerja UKP harus
sama atau lebih besar 90%
Ukuran:
 Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19
 4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 didiskusikan dengan dokter pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM
INDIKATOR KINERJA UKP
Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas
Dilakukan dalam bentuk:
• Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
• Pelayanan gawat darurat,bila di PKM ada IGD
• Pelayanan persalinan normal
• Perawatan dirumah(home care)
• Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan.
• Tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP dan UKM di PKM harus diselesaikan di PKM.
• Jadwal kegiatan disetiap Pelayanan Gizi,Kesehatan Keluarga,P2P,Kesling,Promkes dan UKP
adalah mingguan
• Pendamping harus membuat target mingguan dan pada bulan ke 5 capaian kinerja UKM dan
UKP harus sama atau lebih besar 90%

Ukuran:
 Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
 Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan dengan Pimpinan Wahana dan pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik di RS dan Puskesmas
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th

• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis yang dilakukan
dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di RS,maka bisa
diteruskan saat stase di Puskesmas dan jika tidak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI wajib
memperpanjang masa tugas Internsipnya.
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan Promosi Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / tidak sehat (1 baru,2lama),2x/6 bln 9 laporan

Kemitraan membina minimal 1 UKS 1 laporan UKS


Penyuluhan Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1) ,KB(1) 7 laporan
(dalam/luar gedung)

2. Pelayanan KesLing - Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih 6 laporan kemajuan
Membina Rumah Sehat terdiri 4 - Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban keluarga
item ,1x setiap bulan ,laporan kemajuan - Membina Keluarga supaya tidak merokok
6 - Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan sampah
sementara.

3. Pelayanan Kesehatan Keluarga


Melakukan ANC (K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan implant , Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pil dan suntik 5 laporan
IUD,Suntik,Pil KB)
Memperkenalkan inisiasi menyusu dini 2 kasus 2 laporan
dan ASI eksklusif
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
Jumlah minimal Jumlah laporan
4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat. (memantau tumbuh minimal 5 kasus 5 laporan
dan kembang balita)
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan

5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS 5 kali(tidak termasuk vaksinasi 5 laporan
Covid)
- Pencarian kasus penyakit menular 2 kasus(minimal) 2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan

6 MINI PROYEK 1 laporan penelitian untuk 1 laporan untuk setiap peserta


Mini Proyek (untuk masa
penempatan di PKM 6 bulan)
1 laporan Evapro untuk masa
penempatan di PKM 3 bulan 1 laporan untuk setiap peserta
EVALUASI PROGRAM PUSKESMAS/EVAPRO

Program Internsip Dokter Indonesia


Proyek Mini:
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu proyek mini
- Mini proyek diselesaikan dan dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh berpindah
PKM dalam penyelesaiannya.
- Cakupan Kegiatan penelitian sederhana&singkat yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, analisis, atau pemecahan suatu masalah kesehatan masyarakat
yang dihadapi oleh Puskesmas tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan

- Proyek Mini : adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu pelaksanaan Upaya Kesehatan
di Puskesmas. Setiap peserta diminta memilih salah satu upaya Kesehatan di
Puskesmas,menentukan indicator hasil pelaksanaan yang masih dapat ditingkatkan atau
diperbaiki,kemudian memilih dan melaksanakan solusi mampu laksana selama mereka bertugas
di Puskesmas

Program Internsip Dokter Indonesia


Langkah-langkah
pelaksanaan Proyek Mini:
1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
2. Analisis masalah dengan mengumpulkan data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini

Program Internsip Dokter Indonesia


PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
(EVAPRO) DENGAN PENDEKATAN SYSTEM
• Dipilihkan oleh kepala PKM dari pencapaian program yang belum berhasil mencapai target
• Dinilai dari Pencapaian program dibandingkan target program pada unsur luaran dari suatu program Kesehatan
• Kesenjangan yang ada, dicari penyebab masalahnya untuk diperbaiki

Tujuan:
Mengetahui pelaksanaan dan tingkat keberhasilan pengelolaan suatu program Kesehatan disuatu tempat tertentu pada
waktu tertentu
Format Laporan Evaluasi Program Kesehatan
1. Bab 1 : Pendahuluan – Latar belakang
- Tujuan
- Manfaat
2. Bab 2 : Tinjauan Pustaka – Penyakit/Kondisi yang dievaluasi
- Program Puskesmas yang terkait dengan Penyakit/Kondisi tersebut
3.Metode: Langkah2 Pelaksanaan evaluasi program
4.Hasil dan Pembahasan – Profil wilayah dan profil PKM
- Hasil Langkah pelaksanaan evaluasi program
- Pembahasan terkait hasil pelaksanaan
5.Proposal - Usulan solusi terhadap masalah yg ditemui pada program Kesehatan
6- Kesimpulan dan saran
Program Internsip Dokter Indonesia
7.Daftar Pustaka dan lampiran
PELAPORAN PESERTA PIDI

Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam


Aplikasi pencatatan kinerja peserta secara on-line/borang on -line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
 Pelaporan kinerja di Wahana RS:
 Laporan UKP
 Laporan Kasus & Presentasi Kasus
 Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
 Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll)
 Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
 Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)
 Laporan UKP
 Laporan kasus/Presentasi kasus
 Laporan Proyek Mini/Evapro
 Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll)

Program Internsip Dokter Indonesia


KRITERIA EVALUASI KINERJA PESERTA
• 5 klasifikasi kinerja peserta:

Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan

A Melebihi standar >100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai

B Sesuai standar 90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai

C Perlu perbaikan 70%-89,99% Arahkan cara melakukan perbaikan dengan Prolong/menambah waktu
memberikan input hal-hal yang perlu diperbaiki internsipnya

D Perlu dibentuk 60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa kinerjanya tidak Prolong/menambah waktu
baik intersipnya

E Belum tampak ada 0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan demotivasi/ Mengulang Internsip tanpa
perubahan tidak bersemangat atau masalah lainnya BBH ,min 6 bulan

Program Internsip Dokter Indonesia


RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA/ RAPORT PESERTA
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta diberikan
penilaian :
A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus menambah
waktu intersipnya)
D. Kurang (Prolong)
E. Sangat Kurang (Prolong 6 bulan)

Misalnya :
• Capaian Kinerja di Wahana RS • Capaian Kinerja di Wahana PKM
 Capaian 300 kasus: A  UKP: Capaian 100 kasus : A
 Laporan kasus: A Laporan kasus: A
 Presentasi kasus: A Presentasi kasus: A
 Pemasangan Infus: B  UKM :
 Pemasangan kateter: A -Pelayanan Promosi Kesehatan: A
 Menjahit luka: A -Pelayanan Kesling: A
 Bedah Minor: A -Pelayanan Kesehatan Keluarga: A
 Pemasangan NGT: A -Pelayanan Gizi: A
 Menolong Partus Normal: A -Pelayanan P2P: A
 Kegiatan lainny : A -Project Mini: A
MONEV KINERJA PESERTA PIDI di Wahana
OLEH PENDAMPING
• Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi
Mingguan • Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah kasus,laporan
kasus,ketrampilan medik,mini proyek

• Membahas laporan pendampingan peserta,RAPORT BULANAN


Bulanan
• Evaluasi kinerja peserta secara on-line ,
• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana  format penilaian kinerja
akhir stase
Akhir stase • Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI oleh AIPKI

• Penilain kinerja akhir program peserta


• Sidang evaluasi akhir program
• Penetapan ketuntasan pesera
Akhir Program • Membuat BA Evaluasi akhir Program
• Membuat SLPI
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI

Peserta yang telah menyelesaikan


seluruh internsip akan
Pada akhir Program, Pendamping mendapatkan Surat Laporan
Rumah Sakit dan Puskesmas Pelaksanaan Program
melakukan penilaian Evaluasi Internsip yang: Komite Internsip
Akhir Kinerja Peserta untuk Kedokteran
• ditandatangani oleh
memastikan pencapaian tujuan Indonesia Pusat
Pendamping dan Pimpinan menerbitkan STSI
program internsip serta Wahana
menentukan peserta yang dan mengirimkan
• SLPI menjadi dasar KIDI Rekomendasi
selesai/tidak selesai/prolong Propinsi untuk menerbitkan
yang dituangkan dalam Berita penerbitan STR ke
Surat Rekomendasi Penerbitan KKI
Acara Akhir Program Internsip Surat Tanda Selesai Internsip Konsil Kedokteran
(STSI) Indonesia akan
menerbitkan Surat
Tanda Registrasi

Program Internsip Dokter Indonesia


Selamat datang di PIDI……..

66
Click to edit Master title
T E R I Mstyle
A K AS I H

Anda mungkin juga menyukai