Anda di halaman 1dari 38

TINEA KAPITIS DAN

TINEA BARBAE

NADIRA MUTIARA ASOEHAN


1965050082
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
PERIODE 6 APRIL – 2 MEI 2020
DEFINISI

• Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung


zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut,
dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita.

(Buku ilmu penyakit kulit dan kelamin, 2016 edisi ketujuh)


ETIOLOGI

 Dermatofita  golongan jamur yang menyebabkan dermatofitosis.

 Dermatofita termasuk kelas Fungi Imperfecti, terbagi 3 genus :

Microsporum

Trichophyton

Epidermophyton
PATOGENESIS

DERMATOFITOSIS

KONTAK
KONTAK
TIDAK
LANGSUNG
LANGSUNG

• Geofilik • Sprei
• Zoofilik
• Handuk
• Antrofilik
KLASIFIKASI DERMATOFITA
KLASIFIKASI PENJELASAN
TINEA KAPITIS DERMATOFITOSIS PADA KULIT
& RAMBUT KEPALA
TINEA BARBE DERMATOFITOSIS PADA DAGU
DAN JENGGOT
TINEA CRURIS DERMATOFITOSIS PADA
DERAH GENITOKRURAL,
SEKITAR ANUS, BOKONG,
TERKADANG SAMPAI PERUT
BAGIAN BAWAH
TINEA PEDIS DERMATOFITOSIS PADA PADA
KAKI
TINEA UNGUIUM DERMATOFITOSIS PADA KUKU
JARI KAKI DAN TANGAN
TINEA KORPORIS DERMATOFITOSIS PADA KULIT
GLABROSA PADA BAGIAN LAIN
TINEA KAPITIS

o Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang
disebabkan oleh spesies dermatofita.
o Ada beberapa bentuk tinea kapitis:
 Gray patch ringworm
 Kerion
 Black dot ringworm
TINEA KAPITIS
KERION
Peradangan yang memberat
berupa pembengkakan yang
menyerupai sarang lebah
dengan sebukan sel radang
yang padat disekitarnya

TINEA KAPITIS TINEA KAPITIS BLACK DOT


GRAY PATCH Rambut yang terkena infeksi
Lesi: papul merah kecil patah, tepat pada muara folikel
disekitar rambut. Papul dan yang tertinggal adalah ujung
melebar dan membentuk rambut yang penuh spora
bercak yang menjadi
pucat dan bersisik.
TINEA FAVOSA

Tinea favus merupakan infeksi krinis dermatofita


pada kepala, kulit tidak berambut atau kuku, ditandai
krusta kering dan tebal dalam folikel rambu tyang
menyebabkan terjadinya alopesia jaringan parut.

Lesi ditandai dengan bercak-bercak eritem folikuler


disertai skuama ringan perifolikuler dan invasi hifa
yang progresif menggelumbungkan folikel sehingga
terjadi papul yang akan berkembang menjadi krusta
kekuningan cekung (skutula), menggellingi rambut
yang kering dan kusam. Biasanya tercium bau tikus
(mousy odor)
TINEA KAPITIS DERMATITIS SEBOROIK
GRAY PATCH
ANAMNESIS Penderita merasa gatal, Kulit mengelupas seperti
terdapat warna abu-abu ketombe, kadang disertai
dirambut gatal dan menyengat
ETIOLOGI Spesies dermatofita: Gangguan Imunologis
genus Microsporum

PREDILEKSI Kulit & Rambut Kepala Kulit kepala berambut, alis,


lipat nasolabialis, telinga,
liang telinga, bagian
tengah dada, punggung
TINEA KAPITIS DERMATITIS SEBOROIK
GRAY PATCH
Pemeriksaan fisik • Lesi: papul merah kecil Ketombe, kemerahan perifolikular
disekitar rambut. Papul lalu menjadi plak eritematosa
melebar dan membentuk berkonfluensi,
bercak yang menjadi pucat
dan bersisik.
• Rambut mudah patah Rambut rontok
Pemeriksaan • Pada pemeriksaan dengan
penunjang KOH: didapatkan hifa sebagai
dua garis sejajar, terbagi
oleh sekat dan bercabang
• Lampu wood : kuning
kehijauan
TINEA KAPITIS ALOPESIA AREATA
GRAY PATCH
ANAMNESIS Penderita merasa gatal, Botak didaerah kepala
terdapat warna abu-abu
dirambut
ETIOLOGI Spesies dermatofita: Autoimun
genus Microsporum

PREDILEKSI Kulit & Rambut Kepala Kepala


TINEA KAPITIS GRAY PATCH DERMATITIS SEBOROIK
Lesi: papul merah kecil disekitar Ketombe, kemerahan perifolikular
rambut. Papul melebar dan lalu menjadi plak eritematosa
membentuk bercak yang menjadi berkonfluensi, rambut rontok
pucat dan bersisik.
TINEA KAPITIS ALOPESIA AREATA
GRAY PATCH

Pemeriksaan fisik • Lesi: papul merah kecil Hilangnya rambut area yang
disekitar rambut. Papul terlokalisir
melebar dan membentuk patch bulat dan oval
bercak yang menjadi pucat
dan bersisik.
• Rambut mudah patah
Pemeriksaan • Pada pemeriksaan dengan
penunjang KOH: didapatkan hifa
sebagai dua garis sejajar,
terbagi oleh sekat dan
bercabang
• Lampu wood : kuning
kehijauan
TINEA KAPITIS GRAY PATCH
Lesi: papul merah kecil disekitar ALOPESIA AREATA
rambut. Papul melebar dan Hilangnya rambut area yang
membentuk bercak yang menjadi terlokalisir
pucat dan bersisik. patch bulat dan oval
TINEA KAPITIS KARBUNKEL
KERION
ANAMNESIS Penderita merasa gatal, Nyeri dibagian luka, sering
terjadi demam dan malaise
ETIOLOGI Spesies dermatofita: S. Aureus
genus Trycophyton
Tonsurans, Microsporium
canis & Microsporum
gypseum
PREDILEKSI Kulit & Rambut Kepala Leher, punggung, paha
TINEA KAPITIS KARBUNKEL
KERION
Pemeriksaan fisik • Peradangan yang Lesi: nodus eritematosa,
memberat berupa pustul, kemudian melunak
pembengkakan yang menjadi abses yang berisi
menyerupai sarang pus dan jaringan nekrotik
lebah dengan sebukan lalu pecah membentuk
sel radang yang padat fistel.
disekitarnya
Pemeriksaan • Pada pemeriksaan
penunjang dengan KOH:
didapatkan hifa
sebagai dua garis
sejajar, terbagi oleh
sekat dan bercabang
TINEA KAPITIS KERION KARBUNKEL
Peradangan yang memberat berupa Lesi: nodus eritematosa, pustul, kemudian
pembengkakan yang menyerupai melunak menjadi abses yang berisi pus dan
sarang lebah dengan sebukan sel jaringan nekrotik lalu pecah membentuk fistel.
radang yang padat disekitarnya
TINEA KAPITIS MELANOMA (ON SCALP)
BLACK DOT
ANAMNESIS Penderita merasa gatal Bintik-bintik hitam didaerah
kulit kepala, gatal
ETIOLOGI Spesies dermatofita: Sering terkena paparan
genus Trycophyton (ex: T. sinar UV
tonsurans & T.
Violaceum) dan
Microsporium
PREDILEKSI Kulit & Rambut Kepala Kulit kepala
TINEA KAPITIS MELANOMA (ON
BLACK DOT SCALP)
Pemeriksaan • Rambut yang terkena Lesi: tidak simetris, bintik
fisik infeksi patah, tepat hitam semakin membesar
pada muara folikel dan warna nya bisa
dan yang tertinggal berubah (pucat)
adalah ujung rambut Biopsi jaringan (patologi
yang penuh spora anatomi)
Pemeriksaan • Pada pemeriksaan
penunjang dengan KOH:
didapatkan hifa
sebagai dua garis
sejajar, terbagi oleh
sekat dan bercabang
TINEA KAPITIS BLACK DOT MELANOMA (ON SCALP)
Rambut yang terkena infeksi Lesi: tidak simetris, bintik hitam
patah, tepat pada muara folikel dan semakin membesar dan warna nya
yang tertinggal adalah ujung bisa berubah (pucat)
rambut yang penuh spora
TINEA KAPITIS DERMATITIS SEBOROIK
FAVOSA

ANAMNESIS Awalnya tampak titik kecil di bawah Kulit mengelupas seperti ketombe,
kulit yang berwarna merah kuning kadang disertai gatal dan menyengat
(papulovesikel dan
papuloskuamosa) dan berkembang
menjadi krusta kekuningan
berbentuk cawan (SKUTULA)
dengan berbagai ukuran. Tercium
bau mousy odor
ETIOLOGI T.scholeinii, kadang-kadang Gangguan Imunologis
T.violaceum dan M.gypseum

PREDILEKSI Kulit & Rambut Kepala Kulit kepala berambut, alis, lipat
nasolabialis, telinga, liang telinga,
bagian tengah dada, punggung
TINEA KAPITIS DERMATITIS SEBOROIK
FAVOSA
Pemeriksaan fisik • Lesi: folikuler disertai Ketombe, kemerahan perifolikular
skuama ringan perifolikuler lalu menjadi plak eritematosa
dan invasi hifa yang progresif berkonfluensi,
menggelumbungkan folikel
sehingga terjadi papul
kekuningan cekung, Rambut rontok
menggellingi rambut yang
kering dan kusam.
• Bau tikus pada kepala
Pemeriksaan (mousy odor)
penunjang
• Pada pemeriksaan dengan
KOH
• Lampu wood : fluoresen hijau
gelap
TINEA BARBAE
TINEA BARBAE

Tinea barbae adalah infeksi dermatofita


yang jarang ditemuakan. Ia dibatasi
pada
area pipi, dagu dan leher yang beram
but.  Infeksi ini khusus ditemukan
pada laki-laki dewasa danremaja.
Lesinya memiliki dua tipe yaitu tipe
superfisial ringan, tipe folikulitis pustul
yang parah dan dalam, serta satu tipe lagi
yang cukup jarang yaitu tipe circinata.
ETIOLOGI

Organisme zoofilik : Organisme


 T. mentagrophytes anthropofilik:
 T. verrucossum  T. megninii
 M. canis  T. violaceum
 T. rubrum
 T. tonsurans
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Diagnosis penyakit tinea barbae dapat dilakukan melalui pemeriksaan kerokan


kulit yang diperiksa di bawah mikroskop, atau dilakukan kultur melalui sampel kulit
serta rambut wajah. Pemeriksaan dengan mikroskop dilakukan dengan menggunakan
larutan kalium hidroksida. Cairan tersebut dapat memperlihatkan elemen jamur pada
sampel.
 Selain pemeriksaan melalui mikroskop, pemeriksaan kultur sampel bagian tubuh
yang terinfeksi juga dapat dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan media agar-agar untuk melihat pertumbuhan jamur.
Pemeriksaan kultur ini membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk membuahkan
hasil. Pada intinya, diagnosis tinea barbae dapat ditegakkan dengan pemeriksaan
melalui mikroskop atau kultur sampel yang terinfeksi, tapi terkadang diperlukan juga
pemeriksaan tambahan.
TATALAKSANA

Tablet Griseofulvin
Kapsul Itrakonazol (100 mg)
Sebagai Gold Standard a. dosis 3-5 mg/Kg BB/hari selama 4-6
Dosis : minggu
a. Tablet microsize (125, 250, 500 mg) b. Terapi denyut
20 mg / Kg BB/hari, 1-2 kali/hari selama 6- dosis 5 mg/Kg BB/ hari selama 1 minggu,
12 minggu istirahat 2 minggu/siklus bila belum
b. Tablet ultramicrosize (330mg) sembuh diulang dapat sampai 2-3 siklus.
15 mg/Kg BB/hari, 1-2 kali/hari selama 6- Bersifat fungisidal sekunder oleh karena
12 minggu terjadi fungitoksik
**Pada anak-anak diminum bersama susu oleh karena **Monitor laboratorium fungsi hepar dan darah lengkap
absorbsinya dipercepat dengan makanan berlemak bila pemakaian lebih 4 minggu

Baik untuk Microsporum maupun Trichophyton.


Tablet Terbinafin (tablet 250 mg) -  bersifat fungisidal
primer terhadap dermatofit
-  dosis 3-6mg/KgBB/ hari selama 4 minggu :
< 20 mg : 62,5 mg (1/4 tablet)/ hari
20-40 mg : 125 mg (1/2 tablet)/ hari
> 40 mg : 250 mg/ hari
**Bila karena M. canis perlu 6-8 minggu, lebih sukar untuk dibasmi daripada
karena Trichophyton oleh karena virulensinya atau karena infeksi
ektotriknya masih belum diketahui.
Diberikan untuk anak umur > 2 tahun
Monitor laboratorium fungsi liver dan darah lengkap diperiksa bila
pemakaian lebih 6 minggu
TATALAKSANA
ADJUVAN

Shampo
Shampo obat berguna untuk mempercepat penyembuhan, mencegah kekambuhan dan mencegah
penularan, serta membuang skuama dan membasmi spora viabel17, diberikan sampai sembuh
klinis dan mikologis :
 Shampo selenium zulfit 1% - 1,8%
dipakai 2-3 kali/ minggu didiamkan 5 menit baru dicuci
 Shampo Ketokonazole 1% - 2%
dipakai 2-3 kali/ minggu didiamkan 5 menit baru dicuci
 Shampo povidine iodine
dipakai 2 kali / minggu selama 15 menit
Setelah menggunakan shampo diatas maka dianjurkan memakai Hair Conditioner dioleskan
dirambutnya dan didiamkan satu menit baru dicuci air. Hal ini untuk membuat rambut tidak kering.7
Juga shampo ini dipakai untuk karier asimptomatik yaitu kontak dekat dengan pasien, seminggu 2
kali selama 4 minggu. Karena asimptomatik lebih menyebarkan tinea kapitis disekolah atau
penitipan anak yang kontak dekat dengan karier daripada anak-anak yang terinfeksi jelas.
TATALAKSANA FITZPATRICK’S
PENCEGAHAN DAN EDUKASI

 Mencuci berulang kali untuk sisir rambut, sikat rambut, handuk, boneka dan
pakaian pasien, dan sarung bantal pasien dengan air panas dan sabun atau
lebik baik dibuang
**Pada tinea barbae: mencuci alat cukur dengan larutan disinfektan
 Tidak berbagi penggunaan barang-barang, seperti sisir, handuk, dan baju
dengan orang lain.
 Mencari binatang penyebab dan diobati di dokter hewan untuk mencegah
infeksi pada orang lain.
 Menghindari kontak langsung dengan penderita. Mencari kontak manusia
atau keluarga, dan bila perlu dikultur
DAFTAR PUSTAKA

 Bramono, Kusmarinah & Unandar B. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.


Edisi ketujuh. Nondermatofitosis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2016; 103-109.
 Sewon Kang, Masayuki Amagai. et al. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 9TH Edition. Volume Two. Chapter 24. Fungal
Diseases. 2019; 2925-2965
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai