Anda di halaman 1dari 38

1

MATA
KONJUNGTIVITIS KERATITIS BLEFARITIS
Bakteri  purulen (streptoc, Alergi, staphylococcus, seboroik
gonorrhea), virus  serose Virus (HSV-1), bakteri, alergi, (ada jerawat batu bnyk)
Etiologi
(adenovirus), alergi  di kedua lensa kontak
mata& gatal (seasonal), lensa kontak
Mata merah, berair, gatal Mata berair, nyeri, merah Gatal / merah / sakit di pinggir
KU
kelopal mata
Onset Akut Kronis
Biasanya 1 mata dulu baru ke2 mata Margo lateral palpebrae
Lokasi
bbrp hari kemudian
- Pemakaian lensa kontak lama
Kronologis - cerita di lingkungannya ada yg sprt
ini
- Sekret (+), - Gangguan visus ()
Kualitas
- Ggn. Visus N
Kuantitas Terus2an
Memperberat Kalo keluar makin parah Alergi : kl kena alergen gatal
Memperingan Pake insto menolong sebentar Kompres dingin
Kel. Lengket saat pagi (+) nyeri Lengket saat pagi buka mata,
tambahan Tidak ada nyeri banyak air mata
TU Demam (+) dikit
Batuk pilek? (+)  adenovirus Ngeliat cahaya silau gak? (+) 
TS
Photofobia
- Pernah sprt ini? - DM?
- Pernah pakai kacamata/kontak - Pernah pakai kacamata/kontak
RPD
lensa sblmnya? (kl ada ggn. Visus) lensa sblmnya?
- Pernah operasi mata?
Di rumah atau di ling. nya ada yg
RPK
kayak gini?
- Riw. Sentuhan sm orang sakit
mata?
- Sering kucek2 mata?
RKP - Suka makan sayur (wortel)? Vit A
- Sering pake lensa kontak?
- Riw. pakai obat tetes? Rame2?
- Riw. operasi?
- Visus N - Visus  - Visus N, semua N
- Palpebrae edema - Injeksi silier (dr kornea keluar) - Margo Palpebrae : krusta (+),
- Konjungtiva: Hiperemis, hipertrofi, - Kornea keruh teleangiektasis (+), hiperemis,
sekret mukopurulen (+)/encer,
PJ injeksi konjungtiva (+), Hipertrofi
folikel (lymph.node)/ papil(sprt
cobble stone)
- Kornea : erosi kapiler,
hiposensibilitas
PP Swab kultur sekret (mikrobio)
- Antibiotik topikal tetes -
Terapi
- Kortikosteroid : Cendoxitrol
- Konjungtivitis - Glaukoma (mata merah juga) - Hordeolum
DD - Keratitis - Uveitis (visus ) - Chalazion
- Endoftalmitis (visus ) - Ca kelenjar sebaseus
- Jangan pakai kontak lens >8 jam, obat tetes
- Jangan pakai handuk barengan
- Kl mata gatel jangan dikucek
Edukasi - Obat tetes gaboleh sampe kena mata, dan gaboleh dipk org
- Jangan dipegang matanya, harus cuci tgn kalo dipegang.
- Konjungtivitis: rata2 sembuh sendiri
- Bs menular smp 4 minggu (dr alat makeup, botol obat dll)
MATA 2
HORDEOLUM CHALAZION
Etiologi peradangan Tersumbatnya kel. sebaseus
Kelopak mata/bengkak/sakit , bisul di Kelopak mata ada benjolan
KU
kelopak mata
Onset < 1 minggu > 1 mata
Lokasi Kelopak mata bagian atas
Kronologis
Kualitas -
Kuantitas Terus2an
Memperberat Kl nunduk makin sakit
Memperingan Kompres dingin, pake insto
Kel. Tdk ada tanda2 peradangan
tambahan
TU
TS
- DM (+)
RPD - Pernah pakai kacamata/kontak
lensa sblmnya?
RPK
RKP -
- Visus N, semua N - semua N kecuali palpebrae
- palpebrae superior : (+) benjolan, ada benjolan
PJ permukaan licin, hiperemis, nyeri
tekan (+), functiolaesa ptosis (kl
bengkak banget)
PP
Terapi - -
- hordeolum
DD
- chalazion
Edukasi - -
PJ MATA
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Visus - “Apa ibu bisa baca?”
- tujuan: memeriksa ketajaman penglihatan
- 1 mata dulu. jarak snellen 6meter,  mata kanan dulu (Snellen = N 6/6) yg atas gak berubah karna jarak
pasien max 6 m dr snellen chart.
- Kl ada yg menular!!! “saya periksa mata kiri terlebih dahulu karna mata kanan ada infeksi dan takut kl
menular”
- “bu tolong tutup sebelah mata dgn telapak tangan tp jangan ditekan ya bu”
- Turunin trs smp dia udh gakbisa baca >1/2 baris (hasilnya yang dia bisa baca semua)  hasilnya di kanan
tulisan “visus mata kanan … & visus mata kiri …”
- Misal: 6/15: org itu bisa baca dalam 6 meter, orang lain bisa baca itu dalam 15 m.
- Kalo gakbisa, “saya akan mulai pake jarak 5 m” pake hitungan jari (5/60)  maju
- Kalo gakbisa jg, pake lambaian tgn (1/300)
- Cahaya pake pen light “pak keliatan gak?”  1/~
- Kalo gakbisa, pake pinhole  kl membaik: brrt (+) kelainan refraksi.
- Kl pasien >40 thn  tes baca dekat
3. Konfrontasi - Tujuan : memeriksa ada/tdknya penyempitan lapang pandang
Donder - “pasien diletakkan berhadapan dgn pemeriksa dgn asumsi mata pemeriksa N, pak tutup mata kiri ya. Nanti (+) penyempitan =
glaukoma
bapak matanya lurus aja ke saya. Nnt saya taro tangan saya ditengah2 kasih tau ya kalo keliatan” OD  OS
“pak ini berapa?”
- dr luar ke tengah  kl pasien ga keliatan, majuin dikit.
- N lapangan pandangan sama dgn pemeriksa / menyempit dr pemeriksa
Hirschberg
4. Bola mata - Kedudukan simetris
1 mata lari ke luar,
(senter) - Pergerakan, tujuan : memeriksa ada/tdknya kelemahan otot mata (mata angin) cahaya di dalam :
- Hirschberg’s test : senter ditengah mata, jgn terlalu dekat min. 1m supaya tdk ada pengaruh konvergen  eksotropi.
Kebalikan: eso
hirschberg pantulan cahaya N ditengah kornea
- Cover’s test : tutup satu mata, periksa mata sebelahnya (N = refleks mata ditengah)
- TIO : tekanan bola mata yg N dulu, pasien liat kebawah, 2 jari (1 tgn neken, satu tgn ngerasa” (+) tekanan/keras :
nyeri ada/tdk? (N = tek. Bola mata N, 11-21 mmHg) glaukoma
5. Palpebrae - Bentuk : N / Entropion (palpebare kedalam  bulu mata mencolok bola mata) / Ektropion (keluar
konjungtivanya keliatan bgt)
- Ptosis : palpebrae jatuh (suruh melek)
- Lagoftalmus : tdk bisa merem (pegang atasnya, suruh nutup mata,
N = ada usaha buat nutup mata) Hordeolum = bintitan di
dalam
- Warna : N / hiperemis / Sianosis Chalazion = bintitan
- Tonjolan mata tidak ada  tumor? Hordeolum*? Chalazion*? diluar
- Sikatriks? Nyeri tekan? Trikiasis : bulu mata
- Sekret? Ada/ tdk, cair/mukopurulen /serosa  konjungtivitis ke arah dalam (mata
merah)
- Margo palpebrae? Hiperemis / krusta  blefaritis Distrikiasis : bulu
6. Supersilia - Pertumbuhan merata, mata 2 baris
/Silia - Kedudukan normal  Trikiasis*? Distrikiasis*?
7. Konjungtiva - Periksa atas (tarsal) dan bawah (fornix, bulbar)
Pinguekula :
(senter) - Permukaan : licin /berbenjol pertumbuhan daging
- Warna : N / ikterus / hiperemis di mata gak sampe
- Benjolan/ Sikatriks kornea
Pterigium : daging
- Perdarahan? sampe kornea
- Sekret (+) / (-)
- Papil / folikel / pinguekula / pterigium
8. Sklera - Warna N putih
- Perdarahan / sikatriks / benjolan
9. Kornea - Diameter : N 12 mm, Kornea jernih, Sensibilitas kornea N / hipersensi / hiposensi
(senter) - Arkus senilis
10. COA (senter) - COA dalam (jika iris terlihat utuh) / dangkal (Ada bayangan), jernih, perdarahan (-)/(+)  Senter dr samping
aja, liat dr depan.
11. Iris - Warna hitam kecoklatan, bentuk radier
(senter) - Atrofi (Wrn keputihan) / sinekia (nempel ke ante/poste) / bengkak
12. Pupil - Bentuk bulat, ukuran isokor (simetris ka-ki) 3mm, letak esentris (ditengah)
(senter dr - Refleks cahaya langsung miosis & tdk lgsg miosis (ditutup)
bawah aja
13. Lensa (s) - Lensa jernih (patokan : pupil keliatan hitam) / keruh
- Tes bayangan : 45 senter dr depan  (-) N tdk ada bayangan / (+) ada bayangan katarak
14. App. Lakri - N / Hiperemi / bengkak / nyeri tekan
15. Buta warna - Isihara / benang
HIDUNG
Rhinitis Alergi Rhinitis Vasomotor Rhinosinusitis
Etiologi Alergi Obat2an, dingin, bau Radang di sinus
KU Bersin2, mata merah berair Bersin2 Hidung tersumbat
Onset Persisten 1 minggu Saat tertentu(pagi/malem/dingin) Akut = < 4 minggu
Lokasi
Mungkin karena sblmnya kontak Tiba2 aja kayak gitu
Kronologis
sm debu, binatang
Mengganggu aktivitas Ingus kental, keluar susah,
Kualitas
masuk tenggorokan
Terus2an, Sekali bersin bs 5x Kl cuma skali2, tanya seminggu
Kuantitas kyk gini bs brp x? (tiap
pagi/malem dll)
- Deket binatang? Cuaca, waktu
Memperberat
- Ke tmpt yg banyak debu
Memperingan Setelah beraktivitas hilang sendiri
- Mata berair, gatal, hidung gatal Hidung tersumbat (berubah Penciuman berkurang
Kel. tambahan - Sekret hidung encer  sesuai posisi) Nyeri sekitar wajah
mengikuti posisi
TU Alergi (+)
- Mata berair Mata tidak berair
- Hidung gatal, tersumbat, bisa
TS
encer
- Batuk pilek?
RPD - Riw. Asma?
RPK
- Dirumah ada binatang Ada riw. Penggunaaan obat2an?
peliharaan? (+) co: dekongestan, jantung
RKP - Sprei atau karpet sering
dibersihkan?
- Di lingkungan ada banyak debu?
- Garis denis morgan (lipatan Konka edema, warna N Perbesaran conchae inferior
infraorbital)
- Allergic crease (krn ngisap
hidung)
PJ
- Allergic shiner (bwh mata hitam
lebam)
- Konka edema (+), livide
- Sekret (+) encer, jernih
- Skin prict test (+)  >3mm
PP - Px lab dgn sekret hidung 
eosinofil dan igE (alergi
- Antihistamin (CTM) - Dekongestean (efedrin) -
Terapi
- Kortikosteroid
- Rhinitis vasomotor/alergi
- Rhinitis idiopatik
DD
- Fraktur basis kranii (LCS keluar dr hidung)
- Rhinosinusitis (hidung tersumbat, sakit disekitar hidung dan kepala)
- hindari faktor risiko (co: kucing jangan dibawa tdr, pake masker kalo -
beres2)
Edukasi
- langsung minum obat kalau muncul gejala yg sama
- OR yang rutin
Garis dennies morgan krn edema
Allergic shiner krn stasis vena akbt obst
ruksi hidung
Allergic crease krn allergic salute

-
PJ HIDUNG
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Luar hidung - Inspeksi :
o bentuk normal
o tidak ada deviasi
o saddle nose
o edem, tumor
- Palpasi :
o Nyeri
o Krepitasi
3. Rinoskopi - Vestibulum nasi : lapang / sempit
anterior - Epidermis : warna merah muda
(pake senter - Cavum nasi : lapang / sempit
kepala & - Mukosa : merah muda / hiperemis
spekulum - Konka inferior dan media
hidung) o Besar : normotrofi / hipertrofi /edema / atrofi
-> spekulum o Warna : merah muda / livide (alergi)/ hiperemis
taro ditgn kiri o Permukaan : licin / berbenjol
dan mengarah - Meatus media dan infe : sekret (+)/(-)
kebawah - Septum : lurus / deviasi / spina ?
Korpus alienum :
- Sekret : (-) / (+) dr meatus mana, banyak/sedikit, warna, konsistensi, bau/tidak Benda asing
- Polip / tumor / korpus alienum / adhesi konka dgn septum
5. Ggn. penghidu - Pastikan tdk ada sumbatan
- Tanya “pernah cium bau kopi? Teh?
- Tutup satu hidung o/ pemeriksa,
- tanya “ada bau?” “ini bau apa?”
- Hasil : N pasien mengenali bau yang tercium (Normosmia)
TELINGA
Otitis Media Otitis Eksterna Serumenprob
Komplikasi dr ISPA, kerusakan Sering korek telinga
Etiologi
membran timpani,
OMA = keluar cairan bening, kental Sakit ditelinga luar Telinga tersumbat
(glue)
KU
OMSK= telinga keluar cairan sprt
nanah, berbau
Onset OMSK = > 3 minggu
Lokasi Dalam telinga / Retroaurikuler Tragus
- sering korek kuping Tiba2 aja kayak gitu
Kronologis - dalam waktu dekat abis flu
- sering berenang
- ggn pendengaran (+) Ggn. Pendengaran (+)
Kualitas
- telinga terasa penuh
Kuantitas Terus2an =
Nyeri kalau tragus disentuh, atau Saat mandi/berenang
Memperberat
lg ngunyah makin gaenak
Memperingan
- nyeri banget - OES: buka mulut sakit
Kel.
- Keluar cairan (otorea) - OED: ditarik sakit
tambahan
- Post nasal drip (+)
TU Demam (+)  infeksi =
TS - Batuk pilek? (+)  duluan mana? Pembesaran kel. Retroauri (+)
- Riw. Batuk pilek? Kapan? Apakah Apakah sering begini bu?
RPD
sembuh?
RPK
- Sering berenang? - Suka korek kuping? Sampe - Suka bersihin kuping?
RKP
dalem ga? Sampe dalem ga?
- TTV = demam - TTV = demam -
- OMA = membran timpani - OES = liang telinga sempit
eritem/N, blm perforasi, sekret karena ada
(+) benjolan/furunkel
- OMSK = (-)nyeri - OED = merah menyeluruh pd
PJ
 Palpasi retroauri (+) nyeri liang telinga
 Membran timpani eritem,
perforasi, ref. cahaya tdk N
 Liang telinga eritema, sekret
(+), kolesteotoma (+)
- Px Audiometri (kl ada ggn. Pendengaran)
PP
- Px lab dengan sekret telinga
- Ear toilet
- Antibiotik & antiinflamasi tetes
Terapi
- Analgetik demam
- Obatin ISPA
- Otitis Media - Otomikosis (gatal)
DD
- Otitis Eksterna
- Jangan korek kuping terlalu dalam
Edukasi
- Kalo pilek jangan dibuang terlalu keras  nnt msk eustachii  infeksi telinga
Komplikasi - Mastoiditis
Otitis media :
- Akut (OMA)  stadium? 5= Hiperemis (nyeri), oklusi, supurasi (udh gabs dgr, penuh), perforasi (keluar cairan),
resolusi (lubangnya udh nutup)  membran timpani blm perforasi (+) bombans.
- Supurativa kronik  membran timpani sudah perforasi
(OMSK)

Otitis eksterna :
- Sirkumscripta (OES)
- Difus (OED)
PJ TELINGA
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Aurikula - Bentuk : Normotia / mikrotia / makrotia / agenesis Mulai dr yang sakit!

(mulai - Kemerahan / sikatrik / tumor/ hematom/ trauma


headlamp)
3. Pre aurikula - Fistel (lubang) : (-)/(+)
- Aurikula assecoris (daging tumbuh di dkt tragus) : (-)/(+)
- Abses / sikatriks Pembengkakan:
- Warna
- Pembengkakan? - konsistensi
4. Retro aurikula - Pembesaran kelenjar retroauri / Abses / fistel / sikariks
(kuping - Pembengkakan?
disingkap) - Nyeri tekan (pake telunjuk)
5. Infra aurikula - Pembesaran kelenjar parotis
- Nyeri tekan
6. Liang telinga - Lapang / sempit, bentuk sprt huruf S
(senter kepala) - Warna epidermis : merah muda / hiperemis / pucat - Korpis alineum:
- Sekret : (+)/(-) / banyak , bau/tdk, warna? Konsistensi? Benda asing
(hidup/mati)
- Serumen: (+)/(-), konsistensi? Warma? - Sagging:bengkak di
- Laserasi? Vesikel? Jar. Granulasi? Korpus alineum? Sagging? retroauri yang bikin
7. Membran - Utuh /intact telinga terlihat
turun
timpani - Warna : putih mengkilat seperti mutiara / abu2 perkapuran / sikatriks
(otoskop) - Refleks cahaya : (+), utuh / terputus
- Posisi : N / retraksi (ketarik) / bombans (cembung krn ada dorongan dr
dalam)
- Perforasi : (-) / sentral / marginal / attic (diatas) / pinggir tidak rata Perforasi (+) pada
- Jar. Granulasi / polip / kolesteotoma (serumen yang mengeras) / tumor OMSK

8. Rinne (512 Hz) - Fungsi: membandingkan hantaran tulang dan udara


- Taro di pros. Masteoid pasien  “kl udh gadenger bilang ya bu”
- pindahin garpunya ke liang telinga
- hasil : kl msh denger  hantaran udara lbh baik dr tulang, rinne telinga ka/ki
positif.
- Kl (-) : tuli konduktif (obstruksi pada telinga)
9. Webber - Fungsi: membandingkan hantaran tulang telinga ka dan ki
- taro di vertex
- N : tdk terdengar ,weber tidak ada lateralisasi
- Kl terdengar : weber lateralisasi di telinga …
- Kalo misal dia keluhan di kanan,
terdengarnya di kanan : tuli konduktif
terdengar di kiri (kontralateral) : tuli sensoris
10. Swabach - Fungsi: membandingkan pendengaran pemeriksa dan pasien dgn syarat
pemeriksa normal
- Taro di pros. Masteoid pasien  “kl udh gadenger bilang ya bu”
- pindahin garpunya ke mastoid kita
o kita gadenger jg : cek ulang dr pemeriksa
o kl dia jg gadenger pas kita selesai dgr : N swabach sama dengan
pemeriksa
o kl dia masih dgr pas kita selesai dgr: swabach memanjang
- kl dr awal kita msh denger  swabach memendek
TENGGOROKAN
Faringitis Akut Tonsilitis
Etiologi Bakteri Bakteri
KU Batuk2, gatal tenggorokan Rasa ganjal di tenggorokan
- demam (+) - demam (+)
TU
- mual muntah
- pusing - nyeri menelan
TS - nyeri menelan
- diare
Sblmnya pernah sprt ini dan minum obatnya Sering sakit tenggorokan dr lama
RPD
gak selesai  faringitis eksaserbasi akut
RPK
RKP - riw. Merokok (+) -
- demam (+) - tonsil bisa atrofi/eu/hipertrofi
PJ - mukosa faring hiperemis - kripta melebar
- arcus faring hiperemis - detritus banyak
PP
Terapi
- Faringitis
DD
- tonsilitis
Edukasi

PJ TENGGOROKAN & LEHER


1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
TENGGOROKAN (head lamp!)
 menekan lidah dengan tongue spatel
 periksa :
o gigi : N tdk ada karies / karies? Dimana?
o Gusi : N / mdh berdarah?
o Lidah : Bersih / Kotor
o Mukosa faring : N merah muda / hiperemis/ anemis
o Dinding faring : bergranul / tdk Tonsilitis Akut : Tonsil T3
o Uvula : simetris? smp T4 / bengkak & hiperemis
o Arcus faring : simetris? Warna N merah muda / hiperemis?
o Tonsil : besar T1-T1* /T1-T4? Warna merah muda, - Kripta : pulau2 di tonsil
- Detritus : putih2 di kripta
kripta?--> pasti ada, melebar/tdk? Detritus? Sikatrik? Abses di Peritonsil?
- Peritonsil: pinggir tonsil
o Ulkus: (-)
o Membran : selapus putih (-)
o Pelebaran pemb. Darah di dinding faring?
o Tumor : (-)
LEHER
 Meraba kelenjar : (dr belakang pasien)
o Retroauricula
o submandibula
o submentalis (dibawah dagu)
o Reg, colli anterior
o thyroid
o Reg. colli posterior
o Supraclavicula & infraclavicula
 (+)/(-) perbesaran kelenjar? Abses? Tumor?
JANTUNG 2

Angina / MCI (PJK) Gagal Jantung Hipertensi


Akt. Fisik, stres, emosi, Disritmia, malfungsi katup,
Etiologi
dingin kardiomiopati, PJK
KU Nyeri dada Sesak napas Sakit kepala
Onset Tiba2
Dada kiri (jantung), menjalar Dada
Lokasi
ke bahu/lengan
Akibat beraktivitas (stabil)
Kronologis Akt. Minimal/resting (tdk
stabil)
Sprt diremas, diikat, ditekan, (+) ganggu aktivitas Skala 1-10 sakitnya brp?
Kualitas
(+) ganggu aktivitas
Kuantitas Hilang timbul, Durasi 15 mnt Hilang timbul, Durasi
Memperberat Aktivitas fisik
Berkurang kl istirahat, tp kl Berkurang kl istirahat & kl Berkurang kl istirahat
Memperingan
berubah posisi ga berkurang berubah posisi berkurang
- Mual, muntah - Bengkak di kaki - Penglihatan kabur
Kel.
- Berkeringat dingin - Takikardi
tambahan
- keringetan
- Lemas (+) - Lemas (+) - Mual muntah (+)
TU - Mual muntah
- Nafsu makan  BB 
- Sesak napas - dada berdebar
- Pencernaan : mual - batuk (+) ada sputum
TS
muntah - asites (perutnya buncit)
- keringetan - BAB/BAK? BAK 
RPD Hipertensi Hipertensi Hipertensi
- Peny. Jantung - Peny. Jantung Hipertensi
RPK
- hipertensi - hipertensi
- Merokok - Merokok - Merokok
- makan2an kolesterol - Tidur malam trganggu - Tidur kurang
RKP (Dispnea nokturnal - Caffeine
paroksismal) - Beban pikiran banyak
- konsumsi obat2an? - Tidak OR
- Tensi  - Takikardi - Tensi 
- Palpitasi - Irama gallop - JVP 
PJ
- JVP N - JVP 
- (+) asites
- EKG, Echo - EKG (ST Elevasi EKG
- Lab enzim jantung - Echo (Kardiomegali)
PP
(troponin) - Foto thorax
(kardiomegali)
- CCB (Amlodipine) - Furosemid (diuretics) ACE-inh (Captopril)
Terapi - B blocker - ACE
- nitrat - ARB
- Infark miokard - Asma (bising dasar - Migraine
- Perikarditis bronkial) - MCI
DD - pleuritis - Efusi pleura (perkusi
- ulkus peptikum/GERD redup)
- Syok kardiogenik, IM
- Minum obat teratur & - Makan yang diimbangi - OR teratur
kontrol dengan sayur dan buah - Makan dijaga
Edukasi - Jangan OR yg berat2 dulu
- Makan dijaga (no smoking,
no caffeine, no kolesterol)
Komplikasi: syok kardiogenik, Bukan diagnosis, cari penyebab!
aritmia, gagal jantung
PJ JANTUNG
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Inspeksi - liat dari atas dan samping
Iktus cordis :
- pulsasi iktus cordis terlihat / tdk terlihat (kalo ada : dihitung /menit)
- bendungan vena
3. Palpasi - meraba iktus cordis MCL IC 5 (bawah areola mammae sinistra)
- hitung /menit : N 60 – 90X/mnt
4. Perkusi - batas kanan jantung :
mulai dr MCL dari sonor > pekak (hepar) IC 6
Batas hepar setinggi IC 6
> naik 2 jari > geser naik miring ke arah parasternal sampe bunyi dal
Batas kanan jantung terlihat di garis Parasternal dextra IC 4 / IC 5
- batas kiri jantung :
mulai dr MCL IC 1 > IC 3 Axill ante dari dal > timpani (lambung) Batas membesar :
Batas lambung setinggi IC 6 kardiomegali
> naik 2 jari > geser lurus ke arah jantung smp bunyi dal
Batas kiri jantung terlihat di garis MCL sinistra IC 5
5. Auskultasi - Bunyi jantung pada katup ( denger sambil pegang nadi)
BJ 2 = detak nadi
o Katup aorta : mendengar di garis parasternal dextra IC 2,
Bunyi jantung 2 terdengar > 1 BJ 1 : sistol/diastol?
BJ 2 :
o Katup pulmonal : di garis parasternal sinistra IC 2
Bunyi jantung 2 terdengar > 1
o Katup trikuspid : di garis Parasternal/sternal sinistria IC 3 / 4 (bwh
mammae) Murmur : tdk beraturan
(akibat aliran darah tidak
Bunyi jantung 1 terdengar > 2
lancar di jantung
o Katup mitral : di garis MCL IC 4 / 5 Gallop : sprt kuda pada
Bunyi jantung 1 terdengar > gagal jantung kiri
- Tidak ada kelainan bunyi yang terdengar – Murmur / gallop
PARU
TB Paru PPOK Asma
Genetik, alergen
Etiologi M. tuberculosa
Asma  kardial & bronkial
KU Batuk produktif, bisa berdarah Batuk kronis, sesak napas. Sesak, batuk
Onset Udah lama (> 2 minggu) Udah berbulan2
Lokasi
Kronologis
Kualitas Bersifat progresif Napas pendek2
Kuantitas Terus menerus Hilang timbul (episodik)
Sdg melakukan aktivitas makin Pd malam hari
Memperberat
sesak
Memperingan Harus istirahat
- Dahak kuning kehijauan Ada batuk dgn dahak, (+) mengi Kelelahan (+), (+) mengi saat
Kel. tambahan saat inspirasi ekspirasi
Dahak merah bata  pneumonia
- demam (+) - sakit pada sendi
TU - BB  drastis - BB  drastis
- Malaise (+)
- pusing - pusing (+) nyeri di dada : asma
- keringat malam - sesak, bunyi kl napas kardial
TS - sesak, nyeri dada saat batuk - sakit tenggorokan
- lelah
- nyeri otot
- ada riw. Konsumsi obat TB? - Riw. Alergi (+)  asma
RPD
bronkial
- riw. TB dikeluarga/lingkungan - emfisema pd keluarga (+) - riw. Asma (+) di keluarga
RPK
(+)
- ventilasi dirumah bgmn? - Riw. Merokok lama (+)
RKP - Pemukiman padat?
- Kebersihan rumah?
- insp: otot bantu pernapasan - barrel chest (antero poste - inspe : dada hiperinflasi
dipake melebar) - auskul: ekspirasi
- auskul: ronki di apex (+) - otot bantu pernapasan bekerja memanjang, (+) wheezing
PJ - pelebaran sela iga
- fremitus melemah
- (+) wheezing
- (+) ronki  pneumonia
- lab : darah (leuko , LED ) Px rutin faal paru, foto thorax - Lab : darah (IgE )
PP - Sputum
- Foto Thorax
- Pengobatan OAT Penggunaan O2 - Bronkodilator (salbutamol
Terapi 2HRZE/4H3R3 inhaler)
- Kasih O2 bila perlu
- PPOK - Bronkitis kronik (+ sputum)
- Asma bronkial - Emfisema paru (selalu
DD
- Pneumonia sesak)
- TB - Rhinitis alergi
- Dahak slalu disiram, jgn - Stop merokoknya - Hindari faktor pencetus
buang sembarangan asma
- Minum obat harus teratur
Edukasi
min. 9 bulan dan harus
sampai tuntas
- Nanti kontrol
PJ PARU
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
PERIKSA THORAX DEPAN (Tiduran)
2. Inspeksi - bentuk thorax dr atas dan dr samping : N Latero-lateral lebih lebar dibanding
Sela iga kalo napas biasa :
(tiduran) antero-posterior tdk terlihat
- deviasi trakea? (-) PPOK : sela iga terlihat dan
- keadaan sela iga saat inspirasi dan ekspirasi: sela iga normal simetris ka-ki lebar
- bendungan vena? Kolateral*? Luka bekas operasi? (-) Kolateral (+) : Hepatomegali
3. Palpasi - gerakan dinding thorax depan ka-ki 3x : N simetris ka-ki
- membandingkan fremitus suara “pak coba ngomong Sembilan Sembilan” 3x
N : getaran simetris ka-ki
Mengeras satu sisi : pneumonia (banyak udara)  PPOK
Melemah satu sisi : konsolidasi  TB
4. Perkusi - perkusi perbandingan : 4x  apex paru, IC 1, IC 4, IC 5
Hipersonor : pneumothorax
Sonor, N simetris kanan kiri
Redup : berisi cariran
- perkusi untuk mencari batas paru : Angkat tangan keatas
o batas kanan= garis MCL mulai dr apex (sonor)  hepar (pekak) IC6/7
“terdapat perubahasan suara dr sonor ke pekak karena terdapat hepar
sehingga didapatkan batas paru dextra adlh pada garis MCL sinistra IC 6”
 tarik napas (tgn gaboleh gerak)  ketok dibagian perbatasan jd
sonor, bawah perbatasan pekak
“ terdapat peranjakan 2 jari pada batas paru”
o batas kiri= garis Axil Ante mulai IC 3 (sonor)  lambung (timpani) IC8
“terdapat perubahan suara dr sonor ke timpani karena terdapat lambung
sehingga didapatkan batas paru sinistra adalah pada garis Axil Anter IC 8”
5. Auskultasi - Auskultasi perbadingan BISING DASAR :
napas biasa, periksa dr ins sampai exp.ka-ki  3x (MCL IC 2, Axil Ante IC4&IC5) Vesikuler: ins > eks (N)
Bronkial : eks > ins (Asma)
“terdengar bising dasar vesikuler simetris ka-ki, tidak ada bising tambahan” Bronkovesikuler : ins = eks
PERIKSA THORAX BELAKANG (Duduk)  tangan di tolak pinggang / meluk badan. Trakea: ada jedanya
BISING TAMBAHAN :
6. Inspeksi - Massa? Luka bekas operasi? (-) Wheezing, ronki
7. Palpasi - Gerak dinding thorax blkg ka-ki 4x : N simetris ka-ki
(tolak - membandingkan fremitus suara “pak coba ngomong Sembilan Sembilan” 4x
pinggangg) N : getaran simetris ka-ki
8. Perkusi - di garis paraspinosus, setelah scapula  geser ke lateral
Puncak scapula : Th-7
(tolak - perkusi perbandingan : 4x  Sonor, N simetris ka-ki
Umbilicius : Th-10
pinggangg) - perkusi untuk mencari batas paru :
o batas kanan= perkusi dr atas (sonor) sampai hepar (pekak) di Th7 – Th10
“terdapat perubahasan suara dr sonor ke pekak karena terdapat hepar
sehingga didapatkan batas paru dextra di thorax belakang adlh pada garis
paravertebrae dextra Th 9”
o batas kiri = perkusi dr atas (sonor, saat di Th7 geser ke agak lateral 
sampai lambung (timpani) di Th10
“terdapat perubahasan suara dr sonor ke pekak karena terdapat ginjal
sehingga didapatkan batas paru sinistra di thorax belakang adlh pada
garis paravertebrae sinistra Th10 ”
9. Auskultasi - di garis paraspinosus/paraverterbrae
(tolak - Auskultasi perbadingan
pinggangg) napas biasa, periksa dr ins sampai exp.ka-ki  4x di garis paraspinosus
“terdengar bising dasar vesikuler simetris ka-ki, tidak ada bising tambahan”
ABDOMEN
HEPATITIS (virus) SIROSIS HEPATIS Diare GERD
A = dr makanan Komplikasi hepatitis, Rotavirus, disentri, bakteri
Etiologi
B = dr cairan tubuh alkohol
Nyeri perut atas, kuning, Perut membuncit, kuning BAB >3x sehari, mencret Dada terasa panas & nyeri
KU
mual muntah
Onset Ikterus dr 2 hari yg lalu
Lokasi Dada
Kronologis
Mencret, lendir& Seperti terbakar
Kualitas
darah?
Kuantitas
Memperberat -
Memperingan
Kel. tambahan - Sakit perut bawah
- Mual muntah - mual muntah - alergi makan/susu? Nafsu makan 
- Gakmau makan, BB turun - malaise - Demam
TU
- malaise - Mual muntah
- demam Lemas krn dehidrasi
- Mata agak kuning - Ikterus di mata nyeri perut & dada
- BAK urin sprt teh - Mules, kembung
- Feses berwarna pucat - (+) asites
TS
- BAB hematemesis,
melena
Edema tungkai
RPD - Imunisasi lengkap? Riw hepatitis (+) Hipertensi
- (+) banyak yg sprt ini - - Ada yg sprt ini di - Peny. Jantung
RPK dilingkungan & ada di lingkungan / keluarga (+) hipertensi
keluarga
- Suka makan2an dipinggir - Alkohol (+) - Makan cuci tgn dulu - Merokok
jalan? gak? - Tidur malam trganggu?
- Alkohol? - Sering jajan konsumsi obat2an?
RKP
- Riw. Transfusi? Riw. sembarangan?
Obat2an
- Riw. Suntik? Donor?
- Inspeksi: konjungtiva - Insp: perut membuncit, - Hiperperistaltik - Nyeri tekan epigastrium
anemis, sklera ikterik, spider navy - Nyeri tekan
perubahan warna kulit, - (+) asites, undulasi
PJ kuku dan ujung jari ikterik - palpasi hepar:
- Palpasi : fleksikan kaki!!  hepatomegali, berbenjol,
hepatomegali, nyeri tekan tdk kenyal
(+) hipocondrium kanan
- Lab darah : SGOT, SGPT, - Lab darah : SGOT, SGPT, - Kultur tinja - Endoskopi
PP bilirubin  bilirubin  - Darah lengkap - Radiologi
- igM anti-HAX (+) - Biopsi: klasifikasi derajat - Uji resistensi Pengukuran pH
- hidup sehat dan makan yg - - - antasida
Terapi
bergizi - PPI inhibitor
- Hepatitis B, C - Hepatitis B, C - Kolera - Asma (bising dasar
- Sirosis hepatis - Disentri bronkial)
DD - Efusi pleura (perkusi
redup)
Syok kardiogenik, IM
- Bedrest - Cukup vitamin - Mencuci tangan kl sblm - Setelah makan jgn cpt
- Makan dikit2 tp sering - Hindari alkohol makan berbaring
- Hindari alkohol - Menjaga kebersihan - Tidur dgn kepala
dapur ditinggikan
Edukasi
- Jangan jajan Hindari mkn berlemak
sembarangan
- Konsumsi air putih
dibanyakin
ABDOMEN 2
Appendicitis Peritonitis Gastritis Haemoroid
Radang di peritoneum Peradangan/perdarahan Pelebaran vena di rectum
Etiologi Radang pada appendix
mukosa lambung
Nyeri di perut ka bawah Nyeri di seluruh perut Nyeri di epigastrium Ada benjolan di anus
KU
(prolaps)
Onset
Lokasi Tdk menjalar.
Kronologis
Kualitas Dalam dan tajam Nyeri tajam dan dalam Nyeri sprt ditusuk
Terus menerus Terus menerus Terus menerus - Apakah prolaps
menetap? (IV)
Kuantitas kl prolaps (-)  (I)
- Balik sendiri (II) atau
harus dimasukin (III)?
Memperberat Kl batuk/ beraktvitas
Memperingan
- diare - anus gatal, nyeri, panas
Kel.
- perut tegang sprt papan - maserasi kulit di sekitar
tambahan
anus
- (+) mual muntah - mual muntah Demam
TU
- demam - sulit makan
- susah BAB - perut kembung - feses disertai darah
TS - hematemesis?
Muntah darah
- riw. Operasi usus buntu? - Pernah ada trauma di
RPD perut?
- Riw, operasi?
RPK
- Jarang makan sayur ya? - Riw. Konsumsi obat - Dirumah toiletnya
RKP - Sering susah BAB? antiinflamasi lama jongkok?
- Sering ngejan pas BAB?
- TD , demam, nadi  - nadi , demam - Dilakukan RT kl gak sakit
- Insp: pasien bungkuk - aus: hipoperistaltik
untuk meringangkan - perkusi: hipertimpani,
nyeri nyeri ketok
PJ - Perkusi: nyeri tekan di - palp: nyeri tekan, nyeri
mcburney angkat, (+) defence
- Rovsing sign (+) muskular
- Psoas sign (+) - RT : nyeri pd seluruh jam
- Obturator sign (+)
- Px lab darah - analisa cairan - Px darah - px feses
PP - Urinalisa (DD urologi) peritoneum - Foto polos abdomen - rectoscopy (u/ mastiin
- USG / foto abdomen - foto abdomen - endoskopi bukan keganasan)
Terapi -
- salpingitis - Aneurisma abdominal - Ulkus peptikum - Proctitis (radang
DD - pankreatitis - Appendicitis akut - Gastritis atrofik kronis rectum)
- kolelitiasis - Condyloma acuminata
- jaga higiene makanan - kurangi makan - perbanyak makan
- banyak makan berserat berminyak berserat
- makan sedikit2 tp - minum air putih
sering - jangan mengejam saat
Edukasi
- kurangi stres defekasi
- stop obat2an - jgn jongkok trll lama
NSAID/SAID - jaga kebersihan di
daerah anus
PJ ABDOMEN
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
- pergerakan abd saat bernapas? Simetris ka-ki
- Keadaan perut? N/ mendatar / membuncit Perut mendatar : tegang?
- Keadaan pusar? N/ menonjol Perut buncit : cek asites?
2. Inspeksi - Vena yang melebar (-) Vena melebar : Hepatomegali
Gerakan usus (+): ilus obstruksi
- Gerakan usus? Tidak terlihat / terlihat
- Massa? Pulsasi abnormal? Perubahaan warna kulit?
- Striae (stretch mark)? Sikatriks (luka operasi)? selulit (lemak nonjol)? (-)
- Bising usus di 4 kuadran pake stetoskop: N 6-8x/menit atau 4-6x/menit
Clapotage (+): sumbatan di
- Clapotage* di regio epigastrium, proc. xyphoideus (-) pilorus
3. Auskultasi - Stenosis* arteri di regio lumbal ka-ki (-) Stenosis A. Renalis &
- Bunyi jantung di daerah abdomen (-) sekalian aja A.Abdominalis : sprt bunyi
detak jantung
- Bising usus dr jauh tanpa stetoskop
- Perkusi di 4 kuadran  timpani
- Nyeri perkusi?
4. Perkusi - Pekak kandung kemih dr bawah umbilicus ke atas symp. Pubis
N timpani terus
(+) Retensi urin: timpani ke pekak
- Palpasi pake ujung jari, 2 tangan Defence musc. (+): peritonitis
Palpasi Kalo (+) massa :
5. - Defence muscular*? Massa?
(9 regio) Lapor di regio mana?
- Nyeri tekan dan nyeri angkat? Sebesar apa?
Konsistensi? Kenyal/tdk
Fungsi difleksikan? Untuk Batas? tegas/tdk
mengendurkan otot2 abdomen
HEPAR  Fleksi, tekan saat inspirasi
 Palpasi dr SIAS dextra sampai ke arcus costae dextra, tekan saat inspirasi
o Hati teraba/ tdk? N tidak teraba / teraba pada org kurus, / teraba brp jari
o Tepi hati? Tumpul / tajam Tumpul : sirosis hepar
o Permukaan? Licin / berbenjol Berbenjol : sirosis hepar
o Konsistensi? Kenyal / lunak
o Nyeri tekan? (-)
LIMPA  Fleksi, tekan saat inspirasi
 Menentukan garis schuffner
o Tarik garis dr SIAS ke arah umbilicus, tarik lagi ke tengah2 arcus costae sinistra
 Palpasi dr SIAS dextra lewat garis schuffner
 Laporan : N tdk teraba
Kl teraba : tinggi tepi limpa dr garis schuffner 8 bagian.
GINJAL  Ekstensi Yang gerak yang belakang
 Balotemen : Tangan kiri taro di perut belakang (u/ gerak2in ginjal) Makin mendekati costae makin
 Tangan kanan taro di deket umbilicus lateral, agak bawahan (u/ raba & nahan) dikit angka atasnya (co: 1/8)
 Ginjal N tidak teraba / teraba, permukaan? Berbenjol/tdk

ASITES (tiap px harus 2 sisi)


 Perkusi dr umbilicius (timpani) ke lateral, kl pekak  pekak sisi (+), jari stay
 Pasien suruh miring, kalo berubah jd timpani lagii  pekak alih (+) Kl teraba : hidronefrosis
 Undulasi : tangan taro di 2 sisi lateral perut, satu tangan dorong (+) / (-)
APPENDIX Kl pekak alih (-): curiga massa
 Cari titik Mc Burney (1/3 jarak antara SIAS ke umbilicus)
o Pasien batuk  ada nyeri gak pak? Dimana?
o Nyeri tekan? Nyeri lepas?
o Rovsing sign : teken kontralateral, “sakit gak pak disini?” (tunjuk) & bloomberg : nyeri angkat
o Psoas sign : ekstensiin dan naikin kaki kanan, “sakit gak pak?”
o Obturator sign : fleksi dan endorotasi, “sakit gak pak?”
ANC 3
 ingin kontrol  tanya ini pemeriksaan ke brp x? sblmnya
KU dimana? RS/bidan  ada kendala gak bu di px sebelumnya? Usia Kehamilan :
 terlambat menstruasi  HPHT
 Ada keluhan apa selama ini?  TFU
 Tafsiran BB Janin
 Mulas2? Pernah keluar darah/air/lendir?
 USG (pasti)
Riw. Kehamilan  Sudah terasa gerakan janin?
 Kl (+) mulas  sejak kapan? Dan apakah sudah sering? Sebut
durasi waktu
 Hari pertama haid terakhir tanggal berapa?
 itu tanggal hari pertama mensnya atau hari terakhirnya?
Tafsiran
 Teratur atau tidak siklus haidnya
 Keluhan selama menstruasi?
 Apakah sebelumnya pernah nikah?
Riw. Perkawinan
 Lama perkawinan?
 ini kehamilan keberapa bu?
 Apakah semuanya lahir hidup?
Riw. Punya anak  Sekarang anaknya usia berapa? Jenis kelamin? Berat lahir? Lahir
normal/sesar?
 Apakah ada komplikasi? Kontrol :
WHO :
 Menarch kapan?
0 – 28 mgg : 4mgg sekali
RPD  Apakah pernah operasi?  Apa dan kapan 29 – 36 mgg : 2 mgg sekali
 Apakah pernah kena penyakit menular? 37 mgg – partus : 1mgg skali
RPK Ada penyakit keturunan di keluarga?
Depkes : tiap trimester hny 1x,
 Apakah pernah memakai kontrasepsi? (jenis & kapan)
partus 1x  total 4x
 Konsumsi tablet Fe??
 Apa pernah periksa TORCH? Suntik TT?
RKP
 Kebiasaan merokok? Alkohol? Minum obat2an?
 Pernah memelihara hewan peliharaan?
 Kalo iya, sering dimainin? pernah divaksin? Sering mandi?
“Bu nanti akan dilakukan pemeriksaan :”
Pemeriksaan
 Urin (test pack)  kl masih awal
Tambahan
 Darah  TORCH
 Kontrol nanti minggu depan ya bu kecuali ada kontraksi atau ada
air/lendir/darah yang keluar ibu lgsg dateng aja ya
 Kasih vitamin
 Timbang (BB)
 Tinggi
Edukasi  Tensi
 TFU
 Tablet Fe (90 tablet)
 TT (suntik Tetanus Toksoid)
 Temu Wicara = Kontrol lagi kapan?
 Tes Lab : protein, H2TL (hematokrit, Hb, trombosit, leukosit
 Ibu: G1A0P0, usia kehamilan, in partu / blm in partu & taf. partus
 janin: tunggal, hidup, presentasi kepala, puka/puki, udh masuk PAP?

Tafsiran Partus Hari + 7, Minggu - 3, Tahun +1  40 minggu!, siklus 28 hari


 Kl siklus 30 hari = +2 hari
 Kl siklus 26 hari = - 2 hari
 Kl HPHT gakbisa -3  +9, tahun gaditambah
PJ OBSGYN
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, TB, BB, keadaan pasien
Keadaan umum, BB, TB, LILA
2. Inspeksi - Hiperpigmentasi dan striae gravidarum
- Parut bekas operasi Leopold
3. Palpasi - TFU (diukur setelah usia 20 mgg) -> pk meteran  keras, melenting, bulat,
kesan kepala
Diukur dr atas simp. Pubis sampai ke bag. atas janin  lunak, tdk melenting, bulat,
- Leopold 1 = bag. Teratas kesan bokong
- Leopold 2 = bag. Janin di kiri/kanan ibu  garis tidak terputus2,
kesan punggung di
- Leopold 3 = bag. Bawah punggung di ki/ka ibu
- Leopold 4 = janin udh masuk PAP/blm  membelakangi ibu 40 mgg : puncak fungsi
- Perlimaan bag. Terendah janin plasenta, setelah itu
menurun
- Kontraksi = frek, lama, kuat  pegang perutnya
4. Auskultasi - Pake lenek  pasang 1-2 jari dibawah umbi di sisi punggung Kontraksi uterus :
- “saya ukur di 5 detik pertama, ketiga dan kelima”  1x/10mnt selama 10-30 dtk = tdk
 Tiap 5 detik dalam 30 detik. Abis 5 detik, istirahat, mulai lg adekuat  fase laten
 4x/10 mnt selama 40dtk = HIS
detik ke-10 smp 15, sm 3x adekuat  fase aktif
- Irregular jika selisih ≥ 2  Gawat Janin
- Semua itungan ditambah (I + II + III) X 4 = N 120-160x, irama regular
6. Vaginal 1. Pembukaan: dilihat dari sekitar cervix (nnt 10cm – yang dijumlahin dr
Toucher sekitar cervix)  caranya tarik jari tengah dr vulva br masuk bareng
telunjuk
2. Selaput ketuban intact/tdk intact
3. Turunnya bagian terendah adalah: kepala
4. Denominator (Pendanda): UUK / puncak kepala / glabella

Hodge ( 10%)  untuk tafsiran berat janin Tafsiran BB Janin


 Janin msh di PAP, blm masuk 20 mgg 500 gr
Hodge 1
 (TFU – 13) x 155 = 28 mgg 1000 gr
 janin di pintu tengah panggul 32 mgg 1500 gr
Hodge 2
 (TFU – 12) x 155 = 36 mgg 2500 gr
 janin masuk pintu bawah panggul Stlh itu naik 4 gr/hari
Hodge 3
 (TFU – 11) x 155 = Aterm (37-40) : 2600 gr
CATATAN OBSGYN

Tanda2 kelahiran :
 (+) HIS reguler, frekuensi? Durasi?  adekuat
 pembukaan
 bloody show

SOAP
S : subjektif
O : objektif  generalis (TTV) & Obstetrik (px luar: ins/pal/ausk, px dalam: VT, px tambahan:
USG)
A : Assessment
P : Planning

7 Cardinals Movements of Labor : pergerakan bayi saat lahir

1. Engagement – fetal presenting part as its widest diameter reaches the level of the ischial spine
of the pelvis
2. Descent – movement of the bi-parietal diameter of the fetal head downwards until it reaches
the pelvic inlet.
3. Flexion – Fetal head reaches the pelvic floor; head bends forward onto chest, presenting the
smallest anteroposterior diameter.
4. Internal Rotation – fetus enters pelvic inlet to the maternal pelvis, allows longest fetal head to
match the longest maternal pelvic diameter.
5. Extension – Internal rotation is complete, fetal head passes beneath the synthesis pubis while
in flexion.
6. External Rotation – allow the shoulders to rotate internally to fit the pelvis.
7. Expulsion – occurs first as the anterior, then the posterior shoulder passes under the symphysis
pubis.

Distosia : kesulitan kelahiran


3 P = Power (tdk ada kontraksi), passage (panggul sempit), passanger (posisi janin tdk mendukung,
BBJ)
NEURO 1 4
Meningitis HNP (Low Back Pain)
Riw. Jatuh, pekerjaan berat, cara
Etiologi Bakterial, TB, viral
duduk jelek Trias Ensefalitis:
KU Kesadaran menurun  tidur terus Nyeri punggung kebawah yg hebat - Kejang
Onset Akut (mendadak) - Demam
Lokasi Menjalar ke paha (radicular pain) - Penurunan
“sempat sadar atau terus2an begini? kesadaran
Kronologis
Ngantuk2?”
“diajak ngomong masih bisa gak?” Ngapain aja sakit - Meningen (-)
Kualitas - Ref fisio
penurunan kesadaran progresif
Kuantitas Terus menerus hiperefleks
Memperberat - Ref pato (+)
Tiduran bisa berkurang, tp bs juga ga
Memperingan
berkurang
Kel. tambahan dr. tumpal: (dinyanyiin)
- demam (+)  sblm kesadaran  - Diagnosis klinis (LBP), topis
TU - BB menurun (letak lesi), etio (HNP)
- Mual muntah (+) - Lesinya dimana?
- Nyeri kepala (+)  Med.spin (motorik 
- Photofobia (+) &sensorik )
TS - Batuk pilek / flu (+)  meningitis TB  Radix poste (sensorik )
Batuk berdarah - Px neurologis yg relevan
- Kejang  meningoensefalitis - Farmako (obat)
- ada riw. Penyakit infeksi? - Pernah ada riwayat jatuh duduk? - Non-farmako
- Riw. Kejang?
RPD - Riw. Batuk lama?
- Riw. Sinusitis?  nyeri di sinus
- Vaksin?
- di keluarga ada yg sprt ini?
RPK - Di lingkungan ada yg sprt ini? 
mungkin bisa nular2 trs
- Merokok?  brp banyak? (daya - cara angkat barangnya gimana?
tahan tubuh ) Harus jongkok dulu
RKP
- Alkohol? Drugs? - suka angkat beban berat gak tiap
- suka begadang? Tidur cukup? hari?
- TTV : apatis/somnolen, takikardi, - Fisio (+)  KPR & APR hiperefleks
suhu, TD , takipneu, sakit berat - Pato (+)
- ref meningeal (+) - Laseque (+)  khas!
PJ - ref fisio hiperefleks (+/++) - Motorik (bagus)
- N. XI : ggn kekuatan otot - Sensorik buruk
- N VI : diplopia (+) kl ada keluhan pd
meningoensefalitis
- lab (LCS) (bakteri : keruh, virus : - Xray : buldging
PP bening, TB : kehijauan)
- foto thorax
- tergantung penyebab (TB : OAT) - muscle relaxan u/ tegang otot
- analgesik (asetaminofen)
Terapi - NSAID (antiinflamasi)
- fisioterapi
- Operasi
- Ensefalitis - Spondilitis
- Meningoensefalitis - Infeksi batu ginjal
DD
- Gangguan coxae -> patrick & kontra
patrick sign (+)
- minum obat teratur (TB) - OR ringan  renang
Edukasi - istirahat yg cukup - Bu angkat barangnya jongkok dulu
- jgn buang sputum sembarangan - Jangan terlalu lama duduk diem
Otot ketarik ke yang sehat

NEURO 2
Stroke
Bell’s Palsy Dextra / Sinistra
Stroke Hemorrhagic Stroke Iskemik
Kena angin, berantem Gangguan di sentral Riw. Aterisklerosis 
Etiologi
Gangguan N VII (riw. Hipertensi) menyumbat
KU Mulut mencong sebelah, 48 jam Mulut mencong, Bicara pelo / ngomong cadel, lemes 1 sisi
Onset Akut (AKUT) Tiba2 saat aktivitas (KRONIK) Saat istirahat
Lokasi 1 sisi kontralateral di wajah “tanya di ka/ki?”
Sering naik motor tanpa helm atau Tiba2 aja
Kronologis
kena kipas angin kena muka
- Langsung kayak gitu terus Kaku, tanpa nyeri
Kualitas - Terasa kebas gak dimukanya? Ada baal (+)
- Masih bisa makan gak?
Kuantitas Terus menerus Dari malam hari tidak nyaman
Memperberat
Memperingan
Kel. tambahan Penurunan kesadaran
- Mual & muntah (+) - Mual muntah (+) - Mual muntah (+)
TU
- Lemes (-) - Lemas makin parah
- Lagoftalmus (+) -> gakbisa - nyeri kepala (+) - ada kebas2 sebelumnya (+)
merem - sesak napas (+) - inkontinensia (+)
TS - Hilang pengecapan - kejang (+)
- inkontinensia (+)
- kesemutan seluruh badan
- Hipertensi tdk terkontrol  minum obat?
RPD
- DM, obesitas, hiperkolersterol
- Hipertensi tdk terkontrol  minum obat?
RPK
- Stroke di keluarga? (+)
- sering terpapar angin? - Merokok, alkohol (+)
RKP
- Kurang OR, krg istirahat,Makan berlemak
- Fisiologis (+) - TD , Nadi N/
- Patologis (-) - Rangsang meningeal (+)
- N. VII (-) 1 sisi - R. fisiologi hiperefleks
- N. XII  lidah (DD stroke) - R.patologis (+)
- Lagoftalmus (+) - N. VII : (-)
PJ
- N IX X  dr yudha, uvula tertarik kesisi yg sehat, arcus faring
tdk simetris
- N. XI : tdk ada tahanan
- N. XII : (+) deviasi lidah saat dijulur
- Motorik  kaki/tgn gakbisa diangkat (1 sisi turun), tonus, atrofi
- Nerve excitablity test - Lab (gula darah, HDL/LDL,kolesterol)
PP - CT-Scan
- MRI
- kortikosteroid (anti edema) - Operasi - Obat hipertensi
Terapi - Rehab medik (pemulihan - Obat hipertensi
kekuatan otot wajah)
- Parese N VII perifer  trauma, bells palsy (idiopatik)
DD
- stroke
- menghindari angin2 (naik motor - Rehab medik
buat pake kacamata & helm) - makan2an yang seimbang
- tutup mata pas tidur pake kassa - kontrol
biar gak kering - minum obat tiap hari
- jangan nyentrong kipasnya - OR teratur tp yg ringan (co: jalan)
Edukasi
- Rehab medik yang rajin
- Pake air hangat di kompres
- Dilatih pake permen karet di sisi
yg lumpuh
- Wajah diurut keatas
PJ NEURO
1. GCS Kl gak sadar  Coba bangunin dr panggil nama  sentuh
Kl ditanya trus jawabnya salah  4, ganyambung jawabnya  3.
2. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran CM/Somnolen/Sopor
3. Rangsangan - Kuduk kaku: (KI kaku kuduk)  di tengokin ke ka-ki  N (-) tahanan / (+) pd abses retrofaringeal
Meningen - Kaku kuduk: angkat kepala tangan di blkg leher
“untuk  (-) tdk ada tahanan / (+) ada tahanan pada kepala saat diangkat
meregangkan - Brudzinsky I: sekalian kaku kuduk, liat tungkai
meningen”  (-) tungkai tidak fleksi / (+) tungkai fleksi
- Brudzinsky II: tungkai di fleksi lalu dorong ke badan maksimal
 (-) tungkai sebelah tidak fleksi / (+) tungkai kontralateral fleksi
- Kernig: tungkai di angkat difleksikan 90 lalu angkat lagi sampai 135
 (-) tungkai bisa diangkat tanpa nyeri & tahan sebelum 135 / (+) tungkai nyeri tidak bisa diangkat
lebih dr 135
- Laseque: angkat tungkai diekstensikan lalu angkat kaki >70
 (-) tungkai bisa diangkat tanpa nyeri & tahanan / (+) tungkai nyeri tidak bisa diangkat lebih dr 70
4. Refleks 1. Refleks Tendo : tangan di tekuk ke perut, achilles juga
Fisiologis a. Biceps: di tendo m. biceps  (+) fleksi lengan bawah
b. Triceps: di tendo m. triceps (2-3 jari diatas olecranon)  (+) ekstensi lengan bawah
c. KPR: di tendo m.quadriceps femoris / patella  (+) ekstensi tungkai Knee pess refleks
d. APR: di tendo achilles  (+) plantarfleksi telapak kaki Achilles pess refleks
2. R. abdominal: gores di sekitar umbilicus  (+) umbilical bergerak kearah mulai gores
3. R. maseter: pukul di dagu dialaskan jari, mulut terbuka sedikit  (+) mulut tertutup
4. Plantar respon: gores di telapak kaki  (+) plantarfleksi ibu jari dan adduksi jari2 lain
4. Refleks 1. Hoffman – tromner: tgn di fleksikan! jari tengah di teken kebawah-keatas (hendar), yg tromner pegang
Patologis kyk jijik (edo)
 (+) fleksi ibu jari dan adduksi jari lain
2. Babinski: gores di metatarsal dari lateral ke medial No. 2 – 6
3. Chaddok: gores dr maleolus lateral ke medial (ibu jari (+) dorsofleksi ibu jari + abduksi jari
4. Gordon: pijit m.gastocnemius kuat lain
5. Schaeffer: pencet tendo achilles
6. Oppenheim: mengurut betis (tepi tibia) dr lutus ke bawah
7. Rossolimo: ketuk di metatarsal atas dkt jari 1 – 2  (+) plantarfleksi jari kaki
8. Mendel bechterew: ketuk di dorsum pedis dkt jari 3 – 4  (+) plantarfleksi jari kaki
9. klonus patella: 1 tgn di bawah u/ tahan, 1 tangan didorong dr paha ke arah tumit  (+) kedutan patella
10. Klonus plantar: kaki di fleksi (spy m. gastrocnemiusnya tdk berkontraksi) , sentak kaki  (+) gerakan
ritmik kaki

Kesadaran scr kualitatif


- COMPOS MENTIS
- SOMNOLEN  buka mata bntr abs itu nutup lagi dgn rangsang ringan
- SOPOR/STUPOR  refleks msh (+) dgn rangsang kuat
- KOMA  Refleks (-)
- DELIRIUM  Gakjelas marah2, gelisah

5  ngusir nyeri
4  menjauhi rangsang nyeri
NERVUS CRANIAL
1. N.I Peran: penghidu
- Memastikan tidak ada sumbatan dr inspeksi  tdk ada sumbatan (polip/sekret)
- “pak bu sedang pilek gak?”
- “Bu tau bau kopi/teh?”
 tolong tutup kedua mata ya bu, tutup 1 hidung  ini bau apa?
- N Anosmia / Kakusmia
2. N.II Peran: penglihatan
- Visus  snellen chart (6/6)
- Konfrontasi donder: lapang pandang, tutup 1 mata (1m)
- Tes buta warna : pake benang  “bu tolong ambil warna merah”
- Ptosis: turunnya kelopak mata
- Funduskopi : mata kanan pasien diperiksa dgn mata kanan px dan tgn kanan - strabismus: juling
Nervus optik  warna? Bentuk? Perbandingan arteri vena? - Nistagmus: getaran bola mata
3. N.III, IV, VI Peran: pergerakan bola mata - Eksoftalmus: bola mata
menonjol keluar  terlihat lbh
- Sikap bola mata: (periksa dr depan & samping) ptosis / strabismus / nistagmus / besar
eksoftalmus / enoftalmus / diplopia / deviasi konjugee - Enoftalmus:bola mata masuk
kedalam  terlihatlbh kecil
- Pergerakan : Arah mata angin “bu ikutin jari tgn saya tp kepalanya diem aja ya”
- Diplopia: pandangan ganda
- Px pupil: bentuk bulat, isokor, ukuran 3mm, refleks cahaya miosis/midriasis, refleks - Deviasi konjugee: kedua bola
akomodasi N/tdk (suruh mata pasien ikutin jari kita kearah pasien) mata bergerak ke 1 sisi
4. N.V Sensorik
- Rasa, raba (kapas), nyeri (jarum), suhu (besi) di dahi, pipi, dagu ka-ki
Motorik
- Buka tutup mulut  sulcus nasolabialis simetris / tdk
- Gerakan rahang  N ka-ki
- Palpasi m. maseter (suruh ngunyah)  simetris ka-ki
- Palpasi m. temporalis (suruh ngunyah)  simetris ka-ki
Lagoftalmus: mata tdk bs
5. N.VII - Inspeksi : wajah simetris/asimetris (bel’s palsy) menutup.
- Motorik  kerutan dahi, angkat alis, lagoftalmus “pak tutup mata kuat2” kembung pipi
Lumpuh sentralis : gakbisa
(pencet2 pelan  simetris/tdk), menyeringai (SNL simetris/tdk) kerut dahi tp bisa yang lain,
- Sensorik  Rasa kecap 2/3 lidah (sensorik)  kasih cairan (pahit-blkg, asam, asin- SNL hilang
samping, manis-depan) Lumpuh perifer: gakbisa
semua 1 sisi
- Fenomena chovstek (suruh buka mulut, ketuk di dekat telinga)  mulut
bergetar/kontraksi (tick) Fungsi chovstek?
6. N.VIII Vestibularis
Nistagmus  fase cepat, mata ikutin jari (gerak cepat) (+)/(-)  jenis
vertikal/horizontal/rotatoar
// kepala digantung, “saya gerakin kepala, bapak ttp liat atas ya”  (+)/(-)
Kokhlearis
Tes rinne, Tes weber, Tes swabach
7. N.IX, X - Inspeksi  arkus faring (simetris/tdk), uvula (ditengah/tdk), palatum mole, tonsil
Lumpuh: uvula ke sisi yg
- Disfoni sehat
- Reflek faring  dicolek (+ ada reflek muntah)
- Refleks okulokardiak  tekan mata , hitung nadi (+ nadi melambat) u/ memeriksa batang
otak
- Refleks sinus karotikus  tekan a. carotis (+ nadi melambat)
8. N.XI - M. Sternocleidomastoideus :
Tahan di pipi pasien, pak tengok ka-ki  (+) lawan tahanan / tdk
- M. trapezius:
Tahan di bahu, pak coba angkat bahu  (+) lawan tahanan / tdk
9. N.XII - Sikap lidah di dalam & diluar : deviasi? Lumpuh: lidah ke sisi yg
- Tremor? Fasikulasi? sehat
- Tenaga otot lidah  tgn kita di pipi dan suruh pasien dorong pake lidah ke pipi ka&ki 
Fasikulasi: gerakan tdk
(+) lawan tahanan/tdk  (otot yg bekerja yg sehat jd dia akan dorong ke sisi kontra) terkendali saat diem (di dlm
mulut)
Motorik - Derajat kekuatan otot “bu angkat tangan/kaki 10 detik”  simetris & sebut angka 0 = lumpuh
(lengan & o Pak genggam tgn saya // tangan dikepal “dorong pak” // ibu jari di medial dikepal 1 = (+) kontraksi otot, (-)
pergerakan sendi
tungkai) tahan di lengan bawah(fleksi&ekstensi) // tangan lurus tahan di lengan atas
2 = (+) pergerakan sendi, (-)
(abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi) melawan gravitasi
o “Pak coba dorong&lawan” jari kaki // pergelangan kaki // lutut (di fleksiin) // paha 3 = (+) lawan gravitasi, (-)
melawan tahanan
(kaki dilurusin)
4 = (+) lawan tahanan ringan
o Dr. tumpal& edo: tiap ekstremitas 4, dr hendar: total 4 5 = kekuatan N
- Tonus otot  pegang di tendon (di fleksi ekstensiin)  simetris ka-ki
- Trofi otot (diukur pk meteran dr tulang menonjol naik 10 cm)  simetris ka-ki 0  plegia
1-4  parese
- Ada gerakan spontan?  kejang, tetani, tremor, khorea (gerakan otot distal), atetosis, 5N
balismus, diskinesia, mioklonik
Sensorik - Eksteroseptif (perasaan yang berasal dr alat perasa di kulit/mukosa)
 raba, nyeri di tulang2 menonjol (bahu, tangan, maleolus)  simetris ka-ki
- Propioseptif ( perasaan yang diperlukan untuk mengatur diri sendiri)
o sikap (tutup mata, kita gerak2in jari kaki pegang samping, tanya “bu kerasa
diapain?”)  terganggu / tdk
o rasa getar pake garpu tala di penonjolan tulang (simetris ka-ki)
Koordinasi - stasis
o duduk berdiri  terganggu / tdk
o tes romberg (pasien berjalan di 1 garis, tutup mata)
- dinamis
o tes telunjuk-hidung  pasien tunjuk jari kita & hidungnya
o jari2  pak sambungin jari (tutup mata)
o diadokokinesia (supinasi & pronasi bergantian ngikutin kita)
o tumit lutut (angkat kaki lurus  taro tumit di lutut)

Catatan Neuro
Pemeriksaan Tambahan

Bruzinski 3  teken di pipi  fleksi di tangan


Bruzinski 4  tekan di umbilicus  fleksi di tangan

1. Patrick Sign  kaki difleksikan lalu tumit diletakkan di lutut  bisa/nggak?


2. Kontrapatrick sign  kaki difleksikan lalu tumit diletakkan di lutut & di endorotasi  nyeri?
3. Bragard (HNP lumbalis)  kaki ekstensi diangkat mirip laseque tp tumit di dorsofleksi  nyeri?
4. Sicard (HNP lumbalis  kaki ekstensi diangkat mirip laseque tp jempolnya aja yg di dorsofleksi  nyeri?
Ipsi/kontra?
5. Lermit (HNP cervical)  teken kepala  nyeri?
6. Spurling (HNP cervical)  teken kepala trus di miring2in ka-ki  nyeri?
7. Tinel test (CTS)  ketuk di tendon pergelangan tgn (n. medianus)
8. Valen test (CTS)  kebalikan berdoa
9. Kontravalen (CTS)  kayak berdoa
10. Kontalaseque / cross laseque (HNP)  mirip laseque tapi sakitnya di kontralateral
5
INTEGUMEN
Varicella Tinea Scabies
Etiologi Virus varicella Kebersihan yg buruk Kebersihan yg buruk
KU Plenting2 / bintil merah + demam Bercah merah & gatal Gatal pada malam hari
Onset Udh berhari2 Udh berhari2 Bbrp hari
Muncul dr badan lalu nyebar ke Sering: lipat paha
Lokasi
pinggir (sentrifugal) (melebar gak?)
Kronologis
- Ada isinya bintilnya? Warna apa?  Gatal
 bening  Warna kulit jd eritem
Kualitas
- Biasanya polimorf (papul, vesikel,
krusta, pustul)
- Plentingnya bertambah?  Keluhan terus2an Terus menerus
Kuantitas
- Sebesar apa? milier  Merahnya seluas apa?
Memperberat - Saat keringetan/aktv makin gatal Pada malam hari mkn parah
Memperingan Digaruk makin enakan
Kel. tambahan Ada gatal, bintil centrifugal
- Demam (+)
TU
- Pusing (+)
- Nyeri kepala (+) - Rambut?
TS - Sakit menelan (+) - Kuku?
- Nyeri otot (+) - Badan?
- Sblmnya pernah gini? (kl + brrt
herpes zoozter)
RPD
- Sblmnya batuk pilek? (kl + brrt port
d’entre nya dr faringitis)
RPK Di lingkungan biasanya ada Di lingkungan biasanya ada Di lingkungan biasanya ada
- Suka digaruk? - Apakah senang berkebun? - Suka tuker2an
- Pernah vaksin cacar? - sering pk jeans ketat dlm wkt pakaian/handuk?
- Sebelumnya kontak dengan pasien lama? - Rajin ganti pakaian stlh
varisella? - jeansnya sering dicuci? beraktivitas?
RKP - Rajin ganti pakaian stlh - Sering tuker2an handuk dan
beraktivitas? baju?
- Sering tuker2an handuk dan baju? - Sering ganti sprei?
- Ganti CD brp x sehari? 3x - Kamar sering dibersihin?
- Apa pelihara anjing/kucing?
PJ - TTV : suhu 
Dr sentral ke ekstremitas Bisa di seluruh tubuh (reg. kruris & Jari2 tgn (kulit tipis)
Predileks
inguinal)
Pd regio thorax posterior tampak Pd regio inguinal tampak plak eritem Ada terowongan berwarna
vesikel multiple ukuran milier, ukuran plakat, bentuk tdk teratur, putih, ada papul eritem
Effloresensi bentuk bulat, susunan herpetiform, tersebar regional, tepi aktif, (+)
tersebar diskret, disertai papul & central healing, simetris ka-ki, di
krusta perm. (+) skuama
- Swab dasar lesi : sel tzank (datia - kerokan kulit di tepi lesi (KOH 10%) - Ditemukan tungau / telur
PP b’inti bnyk)  artrospora, hifa sejati.
- leukosit  ,enzim hepatik 
- asiklovir 5x800 mg - griseovulvin - krim permetrin 5% 1x
- valasiklovir 3x1000 mg - ketokonazol (anak2!) seminggu
Terapi
- pake bedak menthol - terbinafin - krim belerang 3 hari berturut2
- antipiretik, analgetik - potong rambut dan kuku
- variola (monomorf. centripetal) - kandidosis (lesi lbh basah, lesi - pedikulosis (gatal terus
- herpes zoozter (lebih nyeri)  satelit) menerus lbh lama)
DD
komplikasi - dermatitis (batas tdk jelas, (-) - prurigo
- impetigo (bula) central healing - tinea
- vesikel jgn digaruk (pk bedak) - sering ganti baju kl keringetan - orang serumah harus diobatin
- kl mandi pelan aja, jgn digosok dan - jangan tuker2an baju atau handuk jg
Edukasi hrs pake sabun cair - mandi 2 sehari
- 1 minggu ini jgn kemana2
- jgn tukeran baju/handuk
INTEGUMEN 2
DKI DKA DA
Bahan iritan: serangga, detergen Kontak kedua, dan pernah alergi Faktor endogen
Etiologi
(kontak pertama)
KU Bercak merah dan lecet, disertai perih (Bayi) merah di pipi
Onset Akut, 1-2 hari, kontak 1
Lokasi
Kronologis
Kualitas Rasa perih & terbakar Gatal
Kuantitas Terus menerus
Memperberat
Memperingan
Kel. tambahan Bersin bila kena debu
- demam, malaise(+) - demam, malaise(+) -
TU - muntah2 (+) - muntah2 (+)
- alergi (+)
TS - nyeri otot
- baru pertama kali - pernah seperti ini sebelumnya - riw. Asma? Alergi?
RPD
- riw. Asma (+)
RPK - Riw. Alergi?
- Tutup jendela dan pintu? - kamar sering dibersihkan? -
- Alas tidur pake ranjang?
RKP (tomcat)
- Dari dulu detergentnya pake
ini apa baru ganti merk?
Predileksi Yg sering kontak sm iritan Yg sering kontak sm iritan Di pipi
Pd regio dorsum pedis tampak plak eritem ukuran plakat tersebar
simteris ka-ki, batas sebag. Tegas, tepi tidak teratur disertai erosi dan
Effloresensi central nekrotik
Batas tegas: iritan
Batas tdk tegas : alergi
- patch test  oligomorf, batas - patch test (+)  polimorf, -
PP tegas menyebar, batas tidak tegas
saat dilepas : rx hilang saat dilepas : rx menetap
- akut : kompres as. salisilat 1% - antihistamin -
- antihistamin - kortikosteroid
Terapi
- kortikosteroid
- salep/krim lanolin 10%
- DKI -
- DKA
DD
- Dermatitis Atopik (wajah, tangan)  flexor pd dewasa, ext pada
anak, pp: skin prick test
Edukasi hindari alergen
INTEGUMEN 3
Kandidosis intertriginosa Ptiriasis Versikolor Kusta Psoriasis
Etiologi Jamur candida Malassezia furfur robin M. leprae autoimun
KU Bercak putih, gatal Bercak putih, tdk gatal
Onset Udh lama Udh lama
Lokasi Di daerah lipatan
Kronologis
Kualitas Kl dicubit terasa (+) Kl dicubit tdk terasa (-)
Kuantitas Makin parah kl keringetan Menyebar
Memperberat - kl berkeringat makin gatal
Memperingan
Kel. - Kulit kering
tambahan Ada luka gasembuh2
TU
TS -
RPD -
di keluarga/tmn ada yg kayak di keluarga/tmn ada yg
RPK
gini kayak gini
- kl abs OR lgsg lap2? Ganti Riw. Tinggal lama sm org
RKP
baju? kusta
Effloresensi Lesi satelit Skuama halus Skuama kasar
KOH 10% pseudohifa & - lampu wood : fluoresensi - BTA
blastospora hijau/kuning keemasan - Tes lepromin
PP
KOH 10% : spaghetti
meatball
- Minum MDT dalam
Terapi
waktu min 9 bulan
- - kusta - ptiriasis versikolor
DD - ptiriasis alba - vitiligo
vitiligo psoriasis
- mandi teratur - sll bersihin luka
- habis OR secepatnya lap - jaga kelembaban kulit
Edukasi - jangan tuker2an baju (dikasih lotion)
bisa nular ke org sekitar - minum obat smp tuntas
kontrol
PJ INTEGUMEN
JENIS
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran - makula: perub warna, datar <0,05cm
PEMERIKSAAN KULIT DAN MUKOSA - patch: perub warna, datar >0,05 cm
Pake kaca pembesar dan penggaris! - plak: ada peninggian
- papul: isi padat (hny di epiderm)
2. Inspeksi - warna kulit sawo matang / kuning / hitam - nodul: isi padat tp akar lbh dalam
- perubahan warna kulit N tdk ada / ada  - urtika:
sebut warna - vesikel: isi cairan <1cm
- palpasi: suhu, kelembaban, turgor - bula: isi cairan >1cm
- pustul: isi nanah
3. Efloresensi “Lokasi + yang terlihat + warna + susunan + - krusta: pengeringan cairan tubuh
penyebaran + ukuran + tepi + batas” - skuama:
- warna: hipo / hiperpigmentasi / eritem - erosi:
- ekskoriasi: erosi lbh dalam (smp dermis)
- tepi : teratur / tdk teratur, aktif? Menojol?
- ulkus: ada dinding ulkus
- batas : tegas / tdk tegas - sikatrik
- bag. tengah : menonjol / tdk, central healing - nodulus:
(jamur)? cekungan delle? - kista:
- koleret: krusta yang udh pecah dan ada sisa kulit di tepinya
- permukaan : datar / menonjol
PENYEBARAN SUSUNAN
4. Palpasi - kelembaban : lembab / kering / berminyak - Universal seluruh tubuh - Linier: garis
- Generalisata: seluruh tubuh - Sirsinar: lingkaran (tinea)
- suhu : N / dingin / hangat (inflamasi) tp msh space - Asinar: bulan sabit
- tekstur : halus / kasar - Regional: 1 bag. tubuh - Herpetiform: berkumpul di
- turgor : N / menurun - Soliter: 1 aja 1 tempat
- Diskret: menyebar - Korimbiformis:hen &
- permukaan : datar / menonjol
- Unilateral: 1 sisi (herpes) chicken configuration
- Bilateral
- Dermatomal: diatas saraf

BENTUK UKURAN
- Bulat / lonjong  Milier: sprt jarum pentuk
PEMERIKSAAN KUKU - irisformis: bulat/lonjong tgh  Lentikular: sprt kajang ijo
beda warna  Numular: sprt koin
1. Inspeksi  warna N / sianosis kebiruan / pucat - polisiklik:sprt bunga  Plakat
 bentuk rata/bergelombang
 lesi tdk ada / ada (paranokia /
onikolisis) Paranokia : infeksi kuku (bengkak & radang)
Onikolisis : pemisahan lempeng kuku dr kuku
 menebal / menipis
2. Palpasi  Tekstus : halus / kasar
 Lesi : elevasi / depresi

PEMERIKSAAN SCALP
PEMERIKSAAN RAMBUT
1. Inspeksi  Tanda rang ada /tdk
1. Inspeksi  warna homogen / tdk
 Folikel rambut ada / tdk
 kuantitas tipis / tebal
 Alopesia (ada skar?) / tdk
 bentuk : N / patah / menipis /
alopesia
bercabang / berpilin / berbintil / black
2. Palpasi  Permukaan kasar / tdk
dot
 penyebaran : N / jarang / alopesia
2. Palpasi  Tekstus : halus / kasar
 Hair pull test : mudah dicabut / tdk
PSIKIATRI 6

Perkenalkan diri dan minta persetujuan mencatat dan kehadiran orang lain  dr. dwi gausah ngmg ini
Tanya “siapa yg sakit?”
Gangg. Afektif Bipolar Psikosis akut /
episode kini manik / psikosis akut lir
depresi skizo / Skizofren
“apa yang dirasakan saat ini bu?” M : Lg seneng banget
Deskripsi D : Lg sedih banget
1.
umum “dlm 6bulan sblmnya
sempet kebalikannya?”
Kl akut, tanya “sblmnya ada perubahan lain gak?” Psikosis akut= < 1
2. Onset bulan
Skizof= > 1 bulan
Stressor - bulan2 terakhir ada peristiwa apa yg tjd? Min. 1 (+) stressor
 psikososial tahun
atau sekalian tanya
- udh kerja? Kl +, gmn di tmpt kerja?
- Kuliah/skolah? Kl +, gmn disana?
- Udh nikah? Brp lama? pny anak?
- Udh punya pacar?
- sejak onset ada keluhan apa?
3.  organobiologi (peny. Kronik)
RPS - pernah kecelakaan (trauma)?
+ tanya setelah stressornya atau setelah KU mulai
Hendaya
hendayanya?
 Perawatan diri - kebiasaan sehari2nya ada perubahan?
- mandi? BAK BAB?
 Pekerjaan - masih masuk atau udh jrg?
 Sosial - sering ktm temen2nya? (+) menyendiri
 Sehari2 - Makan? Minum? Hobi? (+) hobi
Ggn. Psikiatrik - pernah sprt ini sblmnya?
kl (+) udh ke dokter? Diagnosis? Sembuh?
3.
- sblmnya pernah ada sakit?
RPD Ggn fisik
- Demam tinggi? DBD? Malaria?
Ggn. psikoaktif pernah konsumsi obat2an?
P’kembangan - saat masa pertumbuhan apakah sesuai dgn
fisik usianya?
- Sesuai gak sm umurnya?
P’kembangan - apa ada perubahan?
kepribadian - suka b’sosialiasi? Pny tmn?
4.
*kl lupa, tanya apa ibunya pernah cerita?*
Riw
Pendidikan - prestasinya gimana?
- rajin masuk kantor?
Pekerjaan
- Ada masalah dikantor?
Agama - Biasanya gmn ibadahnya? Ada perubahan?
Perkawinan - Apa sdh pernah menikah?
- Dikeluarga brp bersaudara? Dll - Kadang di
(Bikin pohon keluarga dr ortu) keluarga ada
5.
Riw keluarga - Di keluarga ada yg sprt ini?
RK
Kl (+) tny gmn kondisinya skrg? Diagnosisnya
apa?
- Brp orang dirumah?
Situasi - Yg cari nafkah? Apakah pasien trmsk tlg punggung?
6.
kehidupan skrg  untuk tau prognosis,(kl cari nafkah sendiri
kemungkinan jelek)
Diagnosisnya dilihat
sejak muncul keluhan /
hendaya! (bkn stressor)
STATUS MENTAL
B/M/D PA / PALS / S
Deskripsi umum (Dinilai saja!)
 penampilan Rapi / acak2an / muka kusut
Fisik : CM / Apatis -- Psikiatri : Jernih / Berkabut Berkabut
 kesadaran
1. Kl jawab jelas  jernih.
 perilaku & akt Hiperaktif / hipoaktif / gelisah / N M: hiper
psikomotorik
 pembicaraan Lancar / cukup / sedikit / banyak M: banyak
Alam Perasaan
2.  afek / mood “gmn perasannya bu skrg?” M : hipertim Disforik
- Eutima / Hipotim (sedih) / Hipertim / Disforik (galau/kesel) D : hipotim
 hidup emosi - ekspresi yg terlihat  serasi / tdk serasi
Ggn. persepsi
 Halusinasi - Visual : pernah melihat bayangan/orang pdhl lg sendiri? PALR / S :
(hrs diyakinkan, - Auditorik: pernah denger orang ngomong pdhl ga ada (+) halusinasi
tdk blh orangnya? // td katanya ngoceh emang ada yg ajak ngmg?
perasaan saja) - Olfaktorius : mencium
- Gustatorik : merasakan di lidah
3. - Taktil : sesuatu yg menjalar
Kl (+) tanya skrg ngeliat? Yakin? Perasaan aja kali?
 Ilusi - Visual: ini apa ya?
Mata jgn - Auditorik: ini suara apa? Tepuk tgn
ditutup - Penciuman: ini bau apa? Kopi/the
- Lidah : ksh permen, ini rasa apa?
- Raba: elus trus tny ini kerasa apa?
 Depersonalisasi - Ini tangan siapa?
4. Sensorium dan kognisi
 Peng. umum presiden skrg siapa?
 Kecerdasan & hitung 100-7 smp 5x / 100-5
konsentrasi lihat konsentrasi penuh / berkurang
kl hanya bisa bbrp x  konsentrasi berkurang
 orientasi - personal “bu ini saya pake baju putih gini siapa?”
- tempat “ini dimana?”
- waktu “ini pagi/malem?” // “ini jam berapa?”
baik / buruk
 daya ingat - segera : inget nama saya siapa? // sebut ulang 5 angka
- pendek : td kesini naik apa?
- panjang : ultah kapan?
Konfirmasi dgn wali. Cukup / baik
 pikiran abstrak - peribahasa // perbedaan motor & sepeda?
 Visuospasial Pak bisa tolong gambarkan jam?
 Menolong diri Kl kamu kesasar dihutan apa yg dilakukan?
Proses pikir
 bentuk pikir Normal (realistis) / kacau
 Arus pikir Flight of ideas?
- kebesaran: punya suatu kelebihan yg orang lain gakpunya? M: (+) waham (+) w. kejar &
5. - Kejar: Melihat org lain mau berbuat jahat? kebesaran curiga
 Isi pikir
- bizzare: Merasa pikirannya disiarkan? (disiarkan) (PA / PSLS / S)
(Waham)
- curiga : merasa diomongin?
 patahkan! 2x - Rujuk : ngeliat kucing item  mau kiamat
“emang kamu siapa?” “kamu kan hanya org biasa”
6. Pengendal impuls Agresif / bisa dikontrol?
Kl nemu dompet trs ada isinya, diapain?
7. Daya Nilai
Baik / buruk
RTA (Reality Terganggu / tdk
8.
Testing Ability) (dilihat dr halusinasi/waham)
9. Tilikan Kamu tau ga knp dibawa kesini?
10. Reabilitas Dipercaya / tdk? Dpt dipercaya
Catatan Psikiatri
 Gejala (+) : halusinasi & waham  prog baik  Psikotik  pasti (+) waham
 Gejala (-) : malas makan, malas mandi  prog buruk  Psikotik akut lir skizo  ada tambahan (+) halusinasi

Afek : sepanjang hari


Mood: saat itu saja
Halusinasi : tdk ada rangsangan panca indera
Ilusi : rangsang panca indera tp persepsi salah

TILIKAN :
1. Menyangkal sakit
2. Labil / ambivalensi thdp penyakitnya (awalnya ngaku sakit tp kemudian enggak)
3. Menyadari sakit tp menyalahkan faktor lain
4. Menyadari sakit dan butuh bantuan tp gatau sakitnya knp
5. Sm dgn 4 tp tau sakitnya apa tapi gatau gmn cara sembuhinnnya
6. sehat

Pak saya mau periksa TTV dulu ya + periksa kelainan organik yang dikeluhkan
Sebutkan Prognosis & RUJUK & EDUKASI
- Pengobatan tuntas (2 minggu)
- Kontrol 2 minggu lagi
- Ngmg ke keluarga “bu ini ditemenin terus ya jangan ditinggal, dan berikan dukungan ke
pasien”
- Terapi sosial

Pemeriksaan Fisik (pasien diminta buka baju & hasil ditanya ke penguji)  untuk mengetahui AXIS III
1. TTV
2. Bag kepala (mata, telinga)
3. Bag thorax (jantung, paru)
4. Bag abdomen (usus, hepar, limpa)
5. Bag ekstremitas (otot)

Tatalaksana farmako:
- Manik : antipsikotik
- Depresi : anti depressant

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : gejala dia (+ angka di PPDGJ)
Aksis II : ggn kepribadian dan retarasi mental  tdk ada diagnosis
Aksis III : penyakit organik  tdk ada diagnosis
Aksis IV : stressor psikososial dlm jgn 1 tahun
Aksis V : Global Assesment Functional (0-100)

GAF :
- Hendaya baik = > 50
- Kl (+) waham / (+) halu = 30 – 40
- Ingin bunuh diri/mencelakakan orang = 20
7

INFUS
Indikasi :
- Pemberian obat iV
- Dehidrasi
- Ambil sampel darah
- Pemberian nutrisi
Kontraindikasi :
- Infeksi di kulit sekitar yang mau diinfus
- Luka bakar di kokasi venipuncture
- Sklerosis vena
Komplikasi :
- Emboli (masuknya udara ke pembuluh darah)
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. Persiapan alat - Infus set
- IV Kateter
- Plester  udh di ambil dulu
- Kassa steril
- Alkohol
- Penggantung infus
3. Pemasangan 1. Cuci tangan
infus intra vena 2. Memasang infus set  pasang dan taro di penggantung infus  tes bisa keluar apa
nggak
3. Mencuci tangan & handscoen
4. Pasang tourniquet dan suruh kepal
5. Asepsis 1 garis
6. Cari vena lurus & tidak bercabang  Tusuk abocath sampe dalem
7. Tarik sedikit untuk cek darah  kl (+) darah baru tarik semuanya
8. Lepas torniquet
9. Pasang ke infus set
10. Fiksasi selang ke jari tengah  pake kassa steril kayak pita  di plester
11. Jalankan infusnya
4. Pelepasan infus 1. “bu pemasangan infus telah selesai, saya mau lepas ya infusnya”
2. matikan aliran infus
3. buka plester dan kassa
4. cabut perlahan abocathnya sambil tahan di ujungnya pakein kassa+alkohol

Cairan mikro & makro


Mikro : ada jarumnya (1 cc 20 tetes)
RECTAL TOUCHE

Indikasi :
- BPH / Ca prostat
- Ileus obstruksi
- Prolaps rektum / hemoroid
- Peritonitis
Kontraindikasi :
- Hemorrhoid interna grade IV (hati2)
Komplikasi :
- gak nyaman
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. - meminta pasien untuk berbaring dlm posisi litotomi
- “bu agak sedikit ganyaman yaa, tolong ibu diangkat trs ditekuk kakinya”
3. Inspeksi - haemoroid? Ada / tdk
- fissura ani?
- Fistula ani?  lubang abnormal? Dr sessy
- warna kulit
- pembuluh darah yang membesar
- jejas, hematom, massa  dr sessy
4. RT Sblm masukin jari, massage dulu sekitarnya sambil meraba massa
1. tonus sfingter m. ani : Menjepit / tdk
2. ampulla recti : tdk kollaps / kollaps
3. permukaan mukosa anus : licin / tdk
4. nyeri?
Px prostat 1. pool atas : teraba / tdk
2. permukaan : rata / berbenjol
3. sulcus medianus prostat : cekung / mendatar
4. latero-lateral sulcus medianus : simetris ka-ki approx 3cm
5. konsistensi : kenyal / keras
6. nodul
7. nyeri?
8. Faeces ? (+)/(-)
9. Darah? (+)/(-)

Catatan
- Px RT tidak harus steril
- Nyeri pada RT :
o Appendicitis : jam 11
o Peritonitis : seluruh jam
o Kehamilan ektopik : jam 5-6
- Permukaan mukosa berbenjol : Cancer
rectum
- Ampulla recti kollaps : obstruksi ileus /
ileus paralitik
UROLOGI
BPH BATU SALURAN KEMIH ISK GO
Hiperflasi prostat (DHT Batu E. coli Neisseria gonorrhoeae
Etiologi
meningkat/aging)
Susah/tdk bisa bAK Hematuri/nyeri pinggang Disuria & nyeri di Ada sekret di penis
KU
suprapubik/uretra
Mingguan Baru bbrp hari Pria: 2-7 hari stlh nular
Onset
Wanita: 7-21 hari
Lokasi Nyeri menjalar ke inguinal
Kualitas nyeri sprt ditusuk Nyeri sprt diremas
Kuantitas Nyeri saat BAK Awal dan saat BAK
- Pancaran BAK tdk jauh - Kl pipis suka tbtb macet - Disuria (sakit saat
- (-) nyeri saat BAK - Ada darah di urin pipis) dan ada nanah
- ingin BAK tp gakjadi
- kadang smp ngeden
dan bisa jd hemoroid
Kel.
- miksi di malam hari
tambahan
meningkat
- masih ada tetesan air
stlh BAK
- polakiaueia (Frek naik)
- (+) urgensi miksi)
TU Demam (+)
- - Nyeri diblkg bawah iga
TS
- Kejang otot
RPD - Riw.infeksi
RPK Riw. Hub sex bebas
- Merokok & alkohol - Jarang minum - Jarang minum - Hub. Sex tdk pk
- - Sering menahan BAK kondom
RKP
- Riw. Katerisasi?
- Riw. Infeksi sal. Kemih?
- Demam - Nyeri ketok CVA & - Demam - Inspeksi genitalia ekt:
- Massa di CVA Suprapubik - Balottemen (+) mukopurulen
- Retensi urin - Balotemen (+) - Nyeri ketok di CVA dan uretra, penis
PJ
- RT : pool atas prostat suprapubik edema, hiperemis
tdk teraba, membesar, - Nyeri suprapubik (pd
wanita)
- Lab darah - USG - Urinalisis - Px mikrobio
- PSA (prostate specific - BNO/IVP - Px bakteriologi - Kultur thayer martin
PP antigen) - Urinalisis urin midstream
- Px gula darah
- urinalisis
- Kateter Keluarin batu <5mm: Kateter kl anuria (+) Antibiotik:
- Pake alfablocker untuk dilatasi pk alfa blocker Cefixim, levofloksasin
mengurangi resistensi
Terapi
prostat
- Reseksi transuretral
prostat
- Prostatitis GNA, PNA, HNP GNA, PNA Infeksi genital non
DD
- Ca prostat spesifik, sifilis
- Jangan menahan pipis - Perbanyak minum air - Perbanyak minum air - Pasangannya jg
terlalu lama putih putih diobati
- Kontrol 3 bulan sekali - Mengurangi asuan - Jangan sering menahan - Jangan ganti2
- Kurangi minum kopi makanan yang bis BAK pasangan
Edukasi
dan alkohol amencetuskan batu (co: - Cebok jgn dr blkg ke depan - Pake kondom kl
asam urat tinggi) - Menjaga kebersihan emang mau
urogenital berhubungan
- Pipis stlh berhub sex
KATETER
TTV
Inspeksi : Buldging
Palpasi : nyeri tekan di suprapubik
Perkusi :
1. CVA  costae-vertebrae angle (ketok)
2. Suprapubik  dr timpani ke pekak (retensi urin pada VU)  nyeri? Terlihat buldging?
Inspeksi penis:
1. Tdk ada perdarahan OUE, hematoma, striktur uretra
2. Pasien belum disirkumsisi
3. Palpasi penis
Indikasi :
- Retensi urin (krn BPH, dll)
- Observasi input dan output cairan
Kontraindikasi :
- Perdarahan OUE
- Hematoma
- Striktur uretra  ruptur (tanda: hematom pd skrotum & clotting prostat)
- Floating prostat (di RT)
- Anuria
- Batu di uretra  krepitasi
Komplikasi :
- ISK
- Ruptur uretra
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. Persiapan alat - Kateter 14/16 seseuai ukuran OUE
- Urine bag
- Spuit
- Aquadest
- Lubricant gel dimasukin ke spuit
- Plaster dicabutin, kassa dibukain
- Doek bolong steril
- Needbaken
- desinfektan
3. Pemasangan 1. Cuci tangan, pasang handscoen
kateter 2. Inspeksi : tdk ada perdarahan OUE, striktur uretra
3. Lakukan asepsis antisepsis dr penis keluar.
 kl penis msh ada preputiumnya, buka sedikit br dibersihkan
4. Pasang doek bolong (pegang bagian dalemnya, gausah pinggir)
5. Pegang penis dalam posisi tegak  Masukan lubricant gel ke dalam penis (instilasi
penis)  tunggu 5 menit
6. “pak mulai saya masukin ya pak”
Masukan kateter smp batas percabangan (penis dalam posisi tegak)
(dr Sessy : lepas doek bolong, tarik selang kateter dan langsung sambung urine bag
dulu)
7. Mengisi balon kateter, tarik selang kateter
8. Lepas doek bolong
9. Sambungkan ke urine bag
10. Fiksasi selang di pangkal paha (tungkai atas)
11. Tutup ujung penis pake kassa+betadine & diplester
- Pak kalo mau BAK, langsung aja yaa karna udh tersambung sm kantongnya, jd
Edukasi gaperlu jalan ke toilet
- Jangan ditarik2 ya pak
4. Pelepasan 1. “pak skrg saya mau lepas ya kateternya” lalu cuci tangan
kateter 2. alat : handscoen, spuit 20 cc, needbaken
3. kempiskan balon dgn spuit 20cc
4. tarik perlahan kateter dan taro di needbaken
JVP (Jugular Vein Pressure)
Fungsi : memberikan informasi mengenai tekanan di atrium dan ventrikel dextra
Efek : bisa refleks vagal
 Atur posisi kepala pasien jadi 30 dr tempat tidur “saya taro pasien diatas bantal”
 “pak nengok kiri ya”
 cari vena jugularis (distal), tekan 1 di bawah (di supraclavicula)  u/ membendung
 tekan 1 tangan lg di bagian sudut rahang (miring) “taruh tangan di sisi kranial setinggi garis
submandibulla” (proximal)
 “pak tarik napas dalam ya” -- lepas tiba2
 liat titik pengosongan vena jugularis
 tandain pake pensil alis
 taro penggaris sejajar tmpt tidur (patokan: angulus ludovici)
 ambil penggaris lagi dan letakkan tegak lurus sm penggair sebelumnya
 hasil pengukutan tekanan vena : N 5-2 sampai 5-6 cmH20

Angka 5 darimana?
Jarak dr sternum ke cordis dextra

Dilakukan pada pasien : sesak napas, kaki bengkak, dada terasa berat

Kalo 5+N  dekompensasi


NGT
Indikasi : dr. sessy  masukin dr atas kepala
1. untuk terapeutik = feeding tube
2. untuk diagnostik = liat cairan yang keluar (warna & jumlah)
- hijau : ileus obstruksi
- merah : perdarahan
Kontraindikasi :
1. tidak sadar
2. Adanya polip & perdarahan pada hidung
3. Fraktur maksilofacial (adanya racoon eye)
4. Obstruksi
5. Septum deviasi
Komplikasi :
- Refleks vagal  Kematian pd pasien
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. Persiapan alat - NGT dgn no sesuai (16,18)  lihat jari kelingking (sblmnya direndam air panas dl spy ga kaku)
- Lubrikan / lidokain gel
- Stetoskop
- Spuit 10 cc
- plester
3. Pemasangan NGT - Mengukur panjang dr proc. Xyphoideus (lambung) sampai ke hidung lalu ke telinga  lalu beri
tanda di NGT pake kuku
- Berikan lidocain gel pada NGT
- Inspeksi hidung “saya memastikan tdk ada KI dalam pemasangan NGT yaitu”
- Memposisikan kepala dlm keadaan fleksi
- “saya mulai masukin ya pak, sambil telen aja pak” masukin smp batas perbatasan
- pengecekan apakah sudah masuk ke lambung/blm :
o mengisi spuit 10 cc udara secara kuat
o sambil dengerin di stetoskop : (+) letupan udara di lambung
(kl msk lambung ada cairan keluar warna hijau kuning)
o kl masuk paru2 = batuk2, sama keluar gelembung udara di air
- fiksasi menggunakan plester di hidung sm di preaurikula bentuk pita
Edukasi - pak rasanya tdk nyaman
- Jangan ditarik-tarik ya
- Jangan banyak bergerak
TANDA TANDA VITAL
1. Kesadaran - Compos mentis / somnolen / sopor / koma
- Kibas termometer sampai 35,5
- Mengelap fossa axillaris pasien
2. Suhu
- Manaruh termometer di apex fossa axillaris
- Tunggu smp 5 menit, br di cek  N = 37,5
Tekanan sistolik palpatoir
- Memasang manset 2 jari diatas siku
- Mencari pulsasi a. brachialis di fossa cubiti di sebelah medial
- Memompa tensimeter hingga pulsasi a. brachialis hilang
Tensi
3. Tensi
- Memakai stetoskop
- Memompa lagi sampai 30 diatas sistolik palpatoir
- Mengempiskan manset sampai pulsasi terdengar, liat angka
- Terus dikempiskan sampai pulsasi tdk terdengar, liat angka
N = 120/80 mmHg
- Menghitung nadi selama 1 menit di a.radialis
4. Nadi
N = 60 – 100x/menit
- Melepas baju
5. Pernapasan - Palpasi di daerah epugastrium
N = 16-20x/menit
BIDAI
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. Inspeksi
3. Palpasi
4. Perkusi
5. Auskultasi

Anda mungkin juga menyukai