Anda di halaman 1dari 9

2.2.

Skenario Kasus
“Merah Berulang”

Ny.Ningsih, perempuan 30n tahun, seorang buruh pabrik penggilingan padi datang
kepoli mata dengan keluhan mata kanan merah sebagian, nyeri dan silau ketika
melihat cahaya sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mata kanan terasa
kering, mengganjal, berair, dan nyeri saat ditekan. Pasien menyangkal terjadi
penurunan tajam penglihatan dan tidak ada kotoran mata serta tidak ada bengkak
dan merah dikelopak mata. Keluhan ini pernah dirasakan 2 bulan yang lalu dan
sembuh sendiri tanpa diobati. Pasien memiliki riwayat nyeri sendi berulang dan
didiagnosis menderita rheumatoid arthritis.

Pemeriksaan Fisik:

Keadaan Umum: sadar dan kooperatif

0
Vital Sign: Nadi: 92 x/menit, RR: 18 x/menit, Suhu: 36,7 C, TD: 120/80 mmHg

Kepala : Pembesaran KGB pre aurikuler(-)

1
Status Optalmologikus :

OD

OS Visus

Silia/super silia

-Madarosis (-) (-)

-Trikiasis (-)

(-) Margopalpebra

-Hordeolum (-) (-)

-Kalazion (-) (-)

-Krusta (-) (-)

2.5. Analisis Masalah


1. Ny.Ningsih, perempuan 30 tahun, seorang buruh pabrik penggilingan padi
datang kepoli mata dengan keluhan mata kanan merah sebagian, nyeri
dan silau ketika melihat cahaya sejak 5 hari yang lalu.

a. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi pada kasus? (Anatomi


dinding bola mata)
Sistem Lakrimal
Letaknya di daerah temporal bola mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum
lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus
inferior (Ilyas, 2018).
Film air mata sangat berguna untuk kesehatan. Air mata akan masuk ke dalam
sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtum lakrimal tidak
menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar melalui margo palpebra
yang disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibat pengeluaran air mata
yang berlebihan dari kelenjar lakrimal (Ilyas, 2018).
Fungsi Air Mata
Menurut Asyari (2007), Fungsi air mata yang paling penting adalah
melindungi serta mempertahankan integritas sel-sel permukaan mata, terutama
kornea dan konjungtiva. Berikut ini macam-macam fungsi air mata :
1. Optik: lapisan air mata akan membentuk serta mempertahankan
permukaan kornea selalu rata dan licin sehingga memperbaiki tajam
penglihatan pada saat setelah berkedip.
2. Secara mekanis, pada setiap berkedip, air mata mengalir membersihkan
kotoran, debu yang masuk ke mata
3. Lubrikasi agar gerakan bola mata ke segala arah serta berkedip terasa
nyaman.
4. Menjaga agar sel-sel permukaan kornea dan konjungtiva tetap lembab.
5. Mengandung antibakteri, lisozim, betalisin dan antibodi, sebagai
mekanisme pertahanan mata dan proteksi terhadap kemungkinan
infeksi.
6. Sebagai media transport bagi produk metabolisme ke dan dari sel-sel
epitel kornea dan konjungtiva terutama oksigen dan karbondioksida
(40% oksigen di dapat dari atmosfir).
7. Nutrisi: air mata merupakan sumber nutrisi seperti glukosa, elektrolit,
enzim, dan protein.

Proses Visual
Objek → berkas cahaya memasuki mata melalui kornea → melewati pupil
yang lebarnya diatur oleh iris → sistem saraf simpatis (untuk midriasis pupil) /
parasimpatis (untuk miosis pupil) teraktivasi → sel-sel epitelial kontraktil
(myoepithelial cells) berkontraksi dan melebarkan (midriasis) pupil ataupun
mengecilkan (miosis) pupil → lebih banyak atau lebih sedikit cahaya dapat
memasuki mata (tergantung dari kondisi disekitar) → cahaya memasuki mata
→ lalu bayangan yang ditangkap saat mata terfokus pada benda yang dekat
dan jauh ditajamkan oleh lensa → terbentuk bayangan di retina yang bersifat
nyata, dikecil dan terbalik → perubahan energi cahaya menjadi aksi potensial
oleh sel-sel batang dan sel kerucut (merupakan sel–sel yang sensitif terhadap
cahaya) → diteruskan ke nervus optikus, optic chiasm, optic tract, lateral
geniculate dari thalamus, superior colliculi, dan korteks serebri → visualisasi
(objek terlihat sesuai dengan aslinya).
(Guyton, 2014

b. Apa hubungan usia , jenis kelamin dan pekerjaan pada kasus ?


jenis kelamin : perempuan tiga kali lebih sering dari pada pria
usia : sering pada usia muda (20-35 tahun )

c. Apa makna Ny.Ningsih, perempuan 30 tahun, seorang buruh pabrik


penggilingan padi datang kepoli mata dengan keluhan mata kanan
merah sebagian, nyeri dan silau ketika melihat cahaya sejak 5 hari
yang lalu?
d. Bagaimana patofisiologi keluhan mata kanan merah sebagian, nyeri
dan silau ketika melihat cahaya sejak 5 hari yang lau?
e. Apa kemungkinan penyakita dengan mata merah ?
f. Apa etilogi mata kanan merah , nyeri dan silau ?

2. Pasien juga mengeluh mata kanan terasa kering, mengganjal, berair, dan
nyeri saat ditekan. Pasien menyangkal terjadi penurunan tajam penglihatan
dan tidak ada kotoran mata serta tidak ada bengkak dan merah dikelopak
mata.
a. Apa makna mengeluh pasien juga mengeluh mata kanan terasa
kering, mengganjal, berair, dan nyeri saat ditekan?

b. Bagaimana mata kanan terasa kering, mengganjal, berair, dan nyeri


saat ditekan?

c. Apa makna pasien menyangkal terjadi penurunan tajam penglihatan


dan tidak ada kotoran mata serta tidak ada bengkak dan merah
dikelopak mata ?

d. Bagaimana hubungan keluhan utama dengan keluhan tambahan ?

e. Apa kemungkinan penyebab mata kering , mengganjal, berair dan


nyeri saat ditekan ?
nyeri : radang orbita, mata lelah akibat akomodasi atau fusi binokular,
ketegangan atau kelelahan otot-otot, terdapat benda asing
mata berair : drainase lakrimal abnormal, iritasi di permukaan mata, radang
orbita
mengganjal : hipertrofi papilla, eksudat radang mengumpul di antara
serabut-serabut dan membentuk tonjolan
mata kering : produksi air mata berkurang, ai mata lebih cepat menguap,

3. Keluhan ini pernah dirasakan 2 bulan yang lalu dan sembuh sendiri tanpa
diobati. Pasien memiliki riwayat nyeri sendi berulang dan didiagnosis
menderita rheumatoid arthritis
a. Apa makna keluhan ini pernah dirasakan 2 bulan yang lalu dan
sembuh sendiri tanpa diobati?
maknanya keluhan ini berulang

b. Apa hubungan memiliki riwayat nyeri sendi yang berulang


didiagnosis menderita rheumatoid arthritis?
Sebagai penyebab terjadi nya keluhan yang di alami Ny. Ningsih

4. Pemeriksaan Fisik:

Keadaan Umum: sadar dan kooperatif


0
Vital Sign: Nadi: 92 x/menit, RR: 18 x/menit, Suhu: 36,7 C, TD: 120/80
mmHg
Kepala : Pembesaran KGB pre aurikuler(-)

a. Apa interpretasi pemeriksaan fisik?

b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan fisik ?


c. Bagaimana prosedur pemeriksaan status optalmologikus ?

5. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus?


6. Apa saja diagnosis banding pada kasus?
Diagnosis Banding
Gejala Pada kasus
Episkleritis Skleritis Konjungtivitis
Mata merah + + + +
Mata kering + - - +
Mata berair - + - +
Visus Normal ↓ Normal Normal
+
(batas tegas +
warna merah (berwarna
ungu dibawah sedikit lebih
Nodul / konjungtiva, biru jingga,
- +
benjolan bila ditekan mengenai
memberi rasa seluruh
sakit yang akan lingkaran
menjalar ke kornea)
sekitar mata)
Fotofobia - + - +
++
(berat, dapat
+
Sakit menyebar + +
(ringan)
sampai ke dahi,
alis dan dagu)
+
(seperti ada
Mata
+ - benda asing ; +
mengganjal
pedas,
kelilipan)
Konjungtiva
+ + + -
kemosis
+
Sekret / kotoran - - (mukus, -
purulen, serous)
Lokasi mata Unilateral /
Unilateral Bilateral Unilateral
yang terkena bilateral

7. Apa working diagnosis pada kasus?

8. Bagaimana tatalaksana pada kasus?


1.Simple Lubrikan atau Vasokonstriktor

Digunakan pada kasus yang ringan


2.Steroid Topikal

Mungkin cukup berguna, akan tetapi penggunaannya dapat menyebabkan rekurensi. Oleh
karena itu dianjurkan untuk memberikannya dalam periode waktu yang pendek. Terapi
topikal dengan Deksametason 0,1 % meredakan peradangan dalam 3-4 hari. Kortikosteroid
lebih efektif untuk episkleritis sederhana daripada daripada episkleritis noduler.

3.Oral Non Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs)

Obat yang termasuk golongan ini adalah Flurbiprofen 300 mg sehari, yang diturunkan
menjadi 150 mg sehari setelah gejala terkontrol, atau Indometasin 25 mg tiga kali sehari.
Obat ini mungkin bermanfaat untuk kedua bentuk episkleritis, terutama pada kasus rekuren.
Pemberian aspirin 325 sampai 650 mg per oral 3-4 kali sehari disertai dengan makanan atau
antasid.

4. Konseling & Edukasi


Menjelaskan etiologi dari penyakit ini adalah autoimun atau karena
kemungkinan kelainan sistemik

Follow up

 Pasien yang diberi pengobatan dengan air mata artifisial tidak perlu diperiksa kembali
episkleritisnya dalam beberapa minggu, kecuali bila gejala tidak membaik atau malah
makin memburuk.
 Pasien yang diberi steroid topikal harus diperiksa setiap mingggunya (termasuk
pemeriksaan tekanan intraokular) sampai gejala-gejalanya hilang. Kemudian frekuensi
pemberian steroid topikal ditappering off.
Kepada pasien harus dijelaskan bahwa episkleritis dapat berulang pada mata yang sama
atau pada mata sebelahnya.

9. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada kasus?


Skeleritis
Sering relaps

10. Apa prognosis pada kasus?

11. Apa SKDU pada kasus?

12. Bagaimana pandangan Islam pada kasus?


Jaminlah aku dengan enam perkara, dan aku akan menjamin kalian dengan
surga: jujurlah (jangan berdusta) jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian
berjanji; tunaikanlah jika kalian dipercaya (jangan berkhianat); peliharalah
kemaluan kalian; tahanlah pandangan kalian; dan tahanlah kedua tangan
kalian.” (HR. Ahmad no. 22757. Dinilai hasan lighairihi oleh Syaikh Syu’aib
Al-Arnauth)

a. Episkleritis Sederhana

Gambaran yang paling sering ditandai dengan kemerahan sektoral dan gambaran yang
lebih jarang adalah kemerahan difus. Jenis ini biasanya sembuh spontan dalam 1-2
minggu.

b. Episkleritis Noduler

Ditandai dengan adanya kemerahan yang terlokalisir, dengan nodul kongestif dan
biasanya sembuh dalam waktu yang lebih lama.

 Pemeriksaan dengan Slit Lamp yang tidak menunjukkan peningkatan permukaan


sklera anterior mengindikasikan bahwa sklera tidak membengkak.
 Pada kasus rekuren, lamela sklera superfisial dapat membentuk garis yang paralel
sehinggga menyebabkan sklera tampak lebih translusen. Gambaran seperti ini
jangan disalah diagnosa dengan penipisan sklera.

Eva,paul riordan dan john P Whitcher. Vaughan & Asbury Oftalmologi umum, Edisi
Ketujuh belas. Jakarta : ECG. 2009.

Anda mungkin juga menyukai