DPJP:
Disusun Oleh:
Dokter Internship
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan kasus ini.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada dr. Rony Satrio Utomo, Sp.PD
dan rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam pembuatan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak terdapat
kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Cikarang, 2023
Pembimbing DPJP
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 57 tahun
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Lemas sudah
dirasakan 1 minggu smrs namun memberat 2 hari belakangan ini. Demam (tidak ada),
batuk (tidak ada), pusing (ada) kadang terasa berdenyut, mual muntah (ada) sudah 2x
hari ini berisi makanan dan tidak ada darah, sesak (tidak ada), nyeri dada (tidak ada),
nyeri perut (ada), lemah anggota gerak kanan dan kiri (ada), dada terasa berdebar
(ada), bicara pelo (tidak ada), BAB dan BAK dalam batas normal, keluhan dirasakan
terus menerus dan pasien belum berobat sebelumnya baik ke klinik ataupun ke
Puskesmas untuk mengobati keluhannya tersebut.
• Hipertensi (ada)
• DM (ada)
Tidak ada keluarga pasien yang mengeluh gejala yang sama seperti pasien.
Tidak ada riwayat penyakit gangguan pembekuan darah dalam keluarga. Riwayat
Darah tinggi dan kencing manis tidak ada.
Riwayat Alergi
Riwayat Pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN GENERALISATA
Kepala-Leher
• Kepala : Normocephal
• Wajah : Simetris
Thorax
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Abdomen
Inspeksi :
Simetris, Scar(-), Trauma (-), Bekas operasi (-)Distensi (-)
Auskultasi :
Perkusi :
Palpasi :
Ekstremitas
Akral Hangat
Motorik 4/4//4/4
Resume
Ny. S 57 tahun, lemas sejak 2 hari SMRS. pusing (ada) kadang terasa
berdenyut, mual muntah (ada) sudah 2x hari ini berisi makanan, nyeri perut
(ada), lemah anggota gerak kanan dan kiri (ada), dada terasa berdebar (ada).
Riw. Penyakit: DM dan HT
Rutin mengkonsumsi obat Amlodipin 1x per hari
Rutin mengkonsumsi obat Glimepirid 2x per hari
TTV: TD 140/90, N 103, RR 22, Suhu 37,3oC, CM (E4M6V5)
Tampak berkeringat dan pucat
Nyeri tekan epigastrium (+)
Motorik 4/4//4/4
GDS : 55 (saat di IGD)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 03/10/2022
DIAGNOSA BANDING
TATALAKSANA
a. Tatalaksana di IGD
D10% 10 tpm
Inj. D40% 1 flash
PROGNOSIS
Quo ad vitam: ad bonam
FOLLOW UP
(pukul 12.00
WIB)
• Aspilet 80 mg 1x1
• Amlodipin 10 mg 1x1
• Novorapid ss / 6 jam
(kel 4) sc
• Aspilet 80 mg 1x1
• Amlodipin 10 mg 1x1
ANALISA KASUS
Kasus Teori
Anamnesis lemas sejak 2 hari SMRS. pusing (ada) kadang Tanda Hipoglikemia yaitu, Autono
terasa berdenyut, mual muntah (ada) sudah 2x (Rasa lapar, berkeringat, gel
hari ini berisi makanan, nyeri perut (ada), lemah parestesia, palpitasi, tremulousn
anggota gerak kanan dan kiri (ada), dada terasa Neuroglikopenik (Lemah, lesu, dizzin
berdebar (ada) confusion, pusing, perubahan si
gangguan kognitif, pandangan ka
RPD: DM(ada)
diplopia)
RPO: Rutin mengkonsumsi obat Glimepirid 2x
Riw. Pengobatan DM den
per hari
Sulfonilurea, Glinid, Insulin.
Pemeriksaa TTV: TD 140/90, N 103, RR 22, Suhu 37,3 oC, Gejala Hipoglikemia yaitu, Autono
n Fisik CM (E4M6V5), Tampak berkeringat dan pucat, (Pucat, takikardia, widened p
Motorik 4/4//4/4 pressure), Neuroglikopenik (Cort
blindness, hipotermia, kejang, koma)
Definisi
• Hipoglikemia adalah suatu kondisi dimana glukosa dalam darah rendah
• Hipoglikemia ditandai dengan menurunya kadar glukosa darah < 70 mg/dL.
• Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa serum dengan atau tanpa
adanya tanda dan gejala sistem autonom, seperti adanya whipple͛ s triad
Klasifikasi
Diagnosis
Factor Risiko
• Riw. Pengobatan DM dengan Sulfonilurea, Glinid, Insulin
• Episode hipoglikemia berat sebelumnya
• A1C rendah (<6,0%)
• Tidak sadar bahwa sedang Hipoglikemia
• Durasi terapi insulin yang lama
• Neuropati otonom
• CKD
• Lansia
• Gangguan kognitif
Tatalaksana Hipoglikemia
• Hentikan obat antidiabetes. Jika pasien menggunakan insulin, maka perlu
dilakukan penyesuaian dosis.
• Jika didapat gejala neuroglikopenia, terapi parenteral diperlukan berupa
pemberian intravena dextrose 20% sebanyak 75-100 mL dalam waktu 15
menit.
• Periksa glukosa darah tiap 10-15 menit setelah pemberian i.v tersebut dengan
target ≥ 70 mg/dL. Bila target belum tercapai maka prosedur dapat diulang.
• Jika glukosa darah sudah mencapai target, maka pemeliharaannya diberikan
dextrose 10% dengan kecepatan 100 mL/jam (hati-hati pada pasien dengan
gangguan ginjal dan jantung) hingga pasien mampu untuk makan.
• Pemberian glukagon 1 mg intramuskular dapat diberikan sebagai alternatif
lain terapi hipoglikemia jika akses intravena sulit dicapai (hati-hati pada
pasien malnutrisi kronik, penyalahgunaan alkohol, dan penyakit hati berat).
• Lakukan evaluasi terhadap pemicu hipoglikemia. Jika hipoglikemia
disebabkan oleh regimen SU atau insulin kerja panjang maka hati-hati
hipoglikemia dapat bertahan dalam kurun waktu 24 ʹ 36 jam
Komplikasi
• Gangguan intelektual ringan dan gejala sisa neurologis permanen, seperti
hemiparesis
• Peningkatan denyut jantung, Tekanan darah sistolik (TD), Kontraktilitas
miokard, fraksi ejeksi dan curah jantung, dan dapat menginduksi perubahan
gelombang ST dan T dengan pemanjangan interval QT (repolarisasi lebih
lambat), yang dapat meningkatkan risiko aritmia.
• Kejang, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA