Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

HIPOGLIKEMIA PADA DM TIPE 2

DPJP:

dr. Rony Satrio Utomo, Sp.PD

Disusun Oleh:

dr. Muhamad Ilham Rinaldy

Dokter Internship

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA

KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA

RUMAH SAKIT ANNISA BEKASI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan kasus ini.

Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada dr. Rony Satrio Utomo, Sp.PD
dan rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam pembuatan laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak terdapat
kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca.

Cikarang, Februari 2023

Penulis
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : dr. Muhamad Ilham Rinaldy

Judul Kasus : Hipoglikemi pada DM tipe 2

DPJP : dr. Rony Satrio Utomo, Sp.PD

Pembimbing : dr. Cecep Awaludin

Cikarang, 2023

Pembimbing DPJP

dr.Cecep Awaludin dr. Rony Satrio Utomo, Sp.PD


BAB I

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Usia : 57 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Pasir Gombong, Cikarang Utara

Status : Sudah Menikah

Pekerjaan : Tidak Bekerja

No. Kamar : 230 Arofah

Masuk RS : 31 Januari 2023

ANAMNESIS

Dilakukan Autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 31/01/2023

Keluhan Utama

Lemas sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Lemas sudah
dirasakan 1 minggu smrs namun memberat 2 hari belakangan ini. Demam (tidak ada),
batuk (tidak ada), pusing (ada) kadang terasa berdenyut, mual muntah (ada) sudah 2x
hari ini berisi makanan dan tidak ada darah, sesak (tidak ada), nyeri dada (tidak ada),
nyeri perut (ada), lemah anggota gerak kanan dan kiri (ada), dada terasa berdebar
(ada), bicara pelo (tidak ada), BAB dan BAK dalam batas normal, keluhan dirasakan
terus menerus dan pasien belum berobat sebelumnya baik ke klinik ataupun ke
Puskesmas untuk mengobati keluhannya tersebut.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

• Hipertensi (ada)

• DM (ada)

• Penyakit Jantung (tidak ada)

• Riw. Pengobatan Paru (tidak ada)

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga pasien yang mengeluh gejala yang sama seperti pasien.
Tidak ada riwayat penyakit gangguan pembekuan darah dalam keluarga. Riwayat
Darah tinggi dan kencing manis tidak ada.

Riwayat Alergi

Alergi obat-obatan, makanan, cuaca dan debu tidak ada.

Riwayat Pengobatan

• Rutin mengkonsumsi obat Amlodipin 1x per hari

• Rutin mengkonsumsi obat Glimepirid 2x per hari

PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang (tampak berkeringat dan pucat)


 Kesadaran: Compos mentis (E4M6V5)
 Tekanan darah : 140/90
 Nadi : 103x/m
 RR : 22x/m
 Suhu : 37,3
 SpO2 : 96% room air
 Antigen : Negative

PEMERIKSAAN GENERALISATA
Kepala-Leher

• Kepala : Normocephal

• Wajah : Simetris

• Rambut : Tidak mudah rontok

• Mata : Konjungtiva anemis(-/-),sklera ikterik (-/-),edema palpebral(-/-), mata


cekung (-/-)

• Mulut : Kering (-), sianosis (-), mukosa (basah)

Thorax

Inspeksi :

Bentuk dada normal,simetris, retraksi (-),ictus cordis tidak terlihat

Palpasi :

Gerakan dinding dada : Simetris (+/+)

Vocal fremitus : Simetris (+/+)

Perkusi :

Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi :

Cor : S1 S2 tunggal regular

Pulmo :Vesikuler (+/+) pada seluruh lapang paru, Ronkhi (-/-),


Wheezing (-/-)

Abdomen

Inspeksi :
Simetris, Scar(-), Trauma (-), Bekas operasi (-)Distensi (-)

Auskultasi :

Bising usus (+), Metallic sound (-)

Perkusi :

Timpani pada seluruh lapang abdomen (+)

Palpasi :

Nyeri tekan epigastrium (+), Massa (-)

Ekstremitas

 Akral Hangat

 CRT < 2detik

 Motorik 4/4//4/4

GDS : 55 (saat di IGD)

Resume
 Ny. S 57 tahun, lemas sejak 2 hari SMRS. pusing (ada) kadang terasa
berdenyut, mual muntah (ada) sudah 2x hari ini berisi makanan, nyeri perut
(ada), lemah anggota gerak kanan dan kiri (ada), dada terasa berdebar (ada).
 Riw. Penyakit: DM dan HT
 Rutin mengkonsumsi obat Amlodipin 1x per hari
 Rutin mengkonsumsi obat Glimepirid 2x per hari
 TTV: TD 140/90, N 103, RR 22, Suhu 37,3oC, CM (E4M6V5)
 Tampak berkeringat dan pucat
 Nyeri tekan epigastrium (+)
 Motorik 4/4//4/4
 GDS : 55 (saat di IGD)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 03/10/2022

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


HEMATOLOGI
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 10,8 10.7-13.1
Hematokrit 32 35-43
Leukosit 12,57 6000-17500
Trombosit 486 217000-497000
HITUNG JENIS
Basofil 0 0—1
Eosinophil 0 1-3
Batang 1 2-6
Segmen 81 50-70
Limfosit 32 20-40
Monosit 5 2-8
DIABETES
Glukosa darah sewaktu 55 <180

DIAGNOSA BANDING

 Hipoglikemia Pada DMT2 dengan Hipertensi


 Dehidrasi ringan sedang ec vomitus
 Susp Stroke

TATALAKSANA

a. Tatalaksana di IGD
D10% 10 tpm
Inj. D40% 1 flash

PROGNOSIS
Quo ad vitam: ad bonam

Quo ad functionam: ad bonam

Quo ad sanationam: dubia ad bonam

FOLLOW UP

Tanggal Subjective Objective Assessment Planning

31/1/2023 Lemas(ada), mual Ku: sedang, Kes Hipoglikem  D10 / 8 jam


muntah sudah CM i pada  Protap Hipoglikemia
berkurang, pusing DMT2 (D40)
Td:154/95,
berkurang  Inj. Ranitidin 2x50 ap
Suhu: 36, Nadi Hipertensi
96x/m; RR:  Inj. Metoclopramid

20x/m SpO2 2x1 ap

95%, GDS: 125  Inj. Ceftriaxone 1x2 gr

(pukul 12.00
WIB)

1/2/2023 Lemas anggota Ku: sedang, Hipogli dr. Roni Sp.Pd


gerak kiri, bicara E4M6V4 kemi
 Terapi lanjut
kurang respon pada
Td:163/95,  RL / 12 jam
DMT2
Suhu: 36.9,  NaCl 0,9%
Nadi 88x/m; Hiperten  D40 stop
RR: 17x/m si
 Konsul Sp.S
SpO2 98%,
Susp
GDS: 361 dr. Suci Sp.S
stroke
(pukul 09.00
 Inj. Citicolin 2x500 mg
WIB)
 CT scan kepala non-
kontras

2/2/2023 Lemas anggota Ku: sedang, Hipogli • RL / 12 jam


gerak kiri, sakit E4M6V5 kemi
kelala(+) pada
Td:158/91, • NaCl 0,9%
DMT2
Suhu: 37.1,
• Inj. Ceftriaxone 1x2
Nadi 91x/m; Hiperten
gr
RR: 17x/m si
SpO2 98%, • Inj. Ranitidin 2x1
SNH
GDS: 229
• Inj. MTC 2x1
(pukul 05.00
WIB), • Inj. Citicolin 2x500
mg
Motorik
5/4//5/2 • NB 5000 1x1 drip

• Aspilet 80 mg 1x1

• Amlodipin 10 mg 1x1

3/2/2023 Lemas anggota Ku: sedang, Hipogli • RL / 12 jam


gerak kiri, sakit E4M6V5 kemi
• NaCl 0,9%
kelala(+) pada
Td:132/80,
DMT2 • Inj. Ceftriaxone 1x2
Suhu: 36, Nadi
gr
91x/m; RR: Hiperten
17x/m SpO2 si • Inj. Ranitidin 2x1
98%
SNH • Inj. MTC 2x1
Motorik
• Inj. Citicolin 2x500
5/4//5/4
mg

• Novorapid ss / 6 jam
(kel 4) sc

• NB 5000 1x1 drip

• Aspilet 80 mg 1x1
• Amlodipin 10 mg 1x1

ANALISA KASUS

Kasus Teori

Identitas Ny. S 57 tahun Salah satu factor risiko dari DMT2


Pasien

Anamnesis lemas sejak 2 hari SMRS. pusing (ada) kadang Tanda Hipoglikemia yaitu, Autono
terasa berdenyut, mual muntah (ada) sudah 2x (Rasa lapar, berkeringat, gel
hari ini berisi makanan, nyeri perut (ada), lemah parestesia, palpitasi, tremulousn
anggota gerak kanan dan kiri (ada), dada terasa Neuroglikopenik (Lemah, lesu, dizzin
berdebar (ada) confusion, pusing, perubahan si
gangguan kognitif, pandangan ka
RPD: DM(ada)
diplopia)
RPO: Rutin mengkonsumsi obat Glimepirid 2x
Riw. Pengobatan DM den
per hari
Sulfonilurea, Glinid, Insulin.

Pemeriksaa TTV: TD 140/90, N 103, RR 22, Suhu 37,3 oC, Gejala Hipoglikemia yaitu, Autono
n Fisik CM (E4M6V5), Tampak berkeringat dan pucat, (Pucat, takikardia, widened p
Motorik 4/4//4/4 pressure), Neuroglikopenik (Cort
blindness, hipotermia, kejang, koma)

Pemeriksaa GDS: 55 saat di IGD Masuk dalam level 1 pada klasif


n Penunjang Hipoglikemia yaitu: Glukosa serum
mg/ͬdL dan ≥ 54 mg/dL

Terapi Terapi di IGD: D10% dalam 15 menit atau bolus D


25 cc
D10% 10 tpm
Sesuai dengan Whipple’s Triad yait
Inj. D40% 1 flash • Gejala Hipoglikemia
• GDS rendah
Setelah pemberian protap hipoglikemia, KU
• Perbaikan klinis se
pasien sedikit membaik, GDS: 63
pemberian glukosa
Hipoglikemia

Definisi
• Hipoglikemia adalah suatu kondisi dimana glukosa dalam darah rendah
• Hipoglikemia ditandai dengan menurunya kadar glukosa darah < 70 mg/dL.
• Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa serum dengan atau tanpa
adanya tanda dan gejala sistem autonom, seperti adanya whipple͛ s triad

Klasifikasi

Diagnosis
Factor Risiko
• Riw. Pengobatan DM dengan Sulfonilurea, Glinid, Insulin
• Episode hipoglikemia berat sebelumnya
• A1C rendah (<6,0%)
• Tidak sadar bahwa sedang Hipoglikemia
• Durasi terapi insulin yang lama
• Neuropati otonom
• CKD
• Lansia
• Gangguan kognitif

Tatalaksana Hipoglikemia
• Hentikan obat antidiabetes. Jika pasien menggunakan insulin, maka perlu
dilakukan penyesuaian dosis.
• Jika didapat gejala neuroglikopenia, terapi parenteral diperlukan berupa
pemberian intravena dextrose 20% sebanyak 75-100 mL dalam waktu 15
menit.
• Periksa glukosa darah tiap 10-15 menit setelah pemberian i.v tersebut dengan
target ≥ 70 mg/dL. Bila target belum tercapai maka prosedur dapat diulang.
• Jika glukosa darah sudah mencapai target, maka pemeliharaannya diberikan
dextrose 10% dengan kecepatan 100 mL/jam (hati-hati pada pasien dengan
gangguan ginjal dan jantung) hingga pasien mampu untuk makan.
• Pemberian glukagon 1 mg intramuskular dapat diberikan sebagai alternatif
lain terapi hipoglikemia jika akses intravena sulit dicapai (hati-hati pada
pasien malnutrisi kronik, penyalahgunaan alkohol, dan penyakit hati berat).
• Lakukan evaluasi terhadap pemicu hipoglikemia. Jika hipoglikemia
disebabkan oleh regimen SU atau insulin kerja panjang maka hati-hati
hipoglikemia dapat bertahan dalam kurun waktu 24 ʹ 36 jam

Komplikasi
• Gangguan intelektual ringan dan gejala sisa neurologis permanen, seperti
hemiparesis
• Peningkatan denyut jantung, Tekanan darah sistolik (TD), Kontraktilitas
miokard, fraksi ejeksi dan curah jantung, dan dapat menginduksi perubahan
gelombang ST dan T dengan pemanjangan interval QT (repolarisasi lebih
lambat), yang dapat meningkatkan risiko aritmia.
• Kejang, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.dr.Soebagijo dkk. 2021. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes


Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021. Jakarta: Perkumpulan
Endrokrinologi Indonesia.
2. George Bakris, MD, dkk. American Diabetes Association Standards
of Medical Care in Diabetes-2019.

Anda mungkin juga menyukai