Anda di halaman 1dari 68

PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN III

TAHUN 2022

KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI

PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
ERA PANDEMI COVID 19

K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R
I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T
2 0 2 2 - 2 0 2 3
1
Assalamualaikum,wr,wb,
Salam Sejahtera bagi kita semua
SALAM SEHAT …. SEHAT
INDONESIA

dr. Hermien Widjajati, SpA,


MARS
Anggota KIDI Pusat
Hp: 081213905514
E-mail: hermien.moeryono@gmail.com

2
Pokok Bahasan

01 LATAR BELAKANG
 Mengapa internsip
 Perubahan pada Praktik dan Pendidikan Kedokteran
 Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia

PERKEMBANGAN COVID PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP


02 04
19 DI INDONESIA DOKTER INDONESIA
 Peserta, Wahana, Pendamping
03 PENGERTIAN, TUJUAN,  Tata Tertib Pelaksanaan Program
KOMPONEN PIDI  Kegiatan Peserta
 Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
 Indikator Kinerja dan Penilaian

3
LATAR BELAKANG

4
MENGAPA INTERNSIP?
Terjadi perubahan-perubahan di..

PENDIDIKAN KEDOKTERAN

HULU

PRAKTIK KEDOKTERAN

HILIR 5
di hilir..

UU No.36/2009 UUD 1945

Hak atas yankes yg aman, Setiap warga negara berHak


bermutu, terjangkau memperoleh Pelayanan
Kesehatan
Negara menjamin
ketersediaan upaya Negara bertanggung jawab
kesehatan yg bermutu, atas penyediaan fasyankes
aman, efisien, dan yang layak
terjangkau
6
Jaminan asuransi
Profesionalitas dan
Kesehatan bagi
YANKES Kualitas NaKes YANKES seluruh rakyat
BERMUTU (DOKTER) EFISIEN Indonesia

Memenuhi
ketentuan Kode UU 25/2009
etik, standar Pelayanan
profesi, pelayanan, Publik : NaKes 
YANKES YANKES
dan prosedur hendaknya
AMAN TERJANGKAU
operasional. bekerja dlm
Kualitas optimum

7
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37

Praktik Kedokteran Setiap dokter dan dokter


Dokter atau dr Gigi yg telah
dilaksanakan ber- gigi yg melakukan praktik
memiliki STR mempunyai
azaskan Pancasila dan kedokteran di Indonesia
wewenang melakukan praktik
didasarkan pada nilai wajib memiliki SIP.
kedokteran yaitu : mulai dari
ilmiah, manfaat, mewawancarai pasien,
keadilan, kemanusiaan, memeriksa fisik dan mental,
keseimbangan serta dstnya sampai pengobatan dan
perlindungan dan meracik dan menyerahkan obat
keselamatan pasien. kepada pasien.

8
di hulu..
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
PBL
(Problem Based Learning) Ada Uji Kompetensi Dokter
Ketrampilan Medik secara Nasional (UKMPPD)

METODE
KURIKULUM 1 PEMBELAJARAN
2 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5

Ada Program Internsip


Kurikulum Berbasis Kompetensi Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia
sebagai kelanjutan
(KBK) (WFME) : 
• BME (Basic Medical Education) Program Profesi Dokter 
UU SisDikNas no.20/th 2003
• PGME (Post Graduate Medical Education) UU Pendidikan
SKDI & SPPDI
• CPD (Continuing Professional Development) Kedokteran No.20/th 2013
UU PraDok no29 th 2004
9
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
tentang Program Internsip

Undang Undang Pendidikan Kedokteran no


20/2013
Pasal 7 Program profesi dokter dan profesi dokter Pasal 38 Mahasiswa yang telah lulus dan telah
Ayat 7 gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 Ayat 1 mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter
dilanjutkan dengan program Internsip. gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat
1, harus mengikuti program Internsip yang
merupakan bagian dari penempatan wajib
Program Internsip diselenggarakan secara sementara.
Pasal 7
Ayat 8 nasional bersama oleh Kementerian yang
Pasal 38 Penempatan wajib sementara pada Program
menyelenggarakan urusan pemerintahan Ayat 2 Internsip diperhitungkan sebagai masa kerja.
dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi
Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi
Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia.
10
Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia

“Dokter sebagai Ujung Tombak


Utama dan Terdepan dalam
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan”
01 kemahiran &
kemandirian Dokter

02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan 03
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
04
11
Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia

Pertama kali
Aceh
di Sumbar
North Kalimantan
pada 2010

Riau West Kalimantan East North Sulawesi


Kalimantan Gorontalo

Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka-Belitung
West
West Sumatera Sulawesi

Central Kalimantan South


Bengkulu Maluku
South Kalimantan East
Jakarta Sulawesi
Central Java South
East Java Sulawesi
Banten
West Nusa Tenggara
West Java
Yogyakarta
Bali East Nusa Tenggara

34 PROVINSI > 85000 Peserta


Data s/d Mei Tahun 2022 12
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia
sd Agustus 2022
DATA PESERTA PIDI 2010 - AGUSTUS 2022 DATA FAKULTAS PESERTA PIDI 2010 - AGUSTUS 2022
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2010 2011 2012 2013 2014
2017 2018 2019 2020 2021 Agustus2022 2015 2016 2017 2018 2019
14,000 2020 2021 Agustus 2022
12,173
12,000
10,74211,127 10,36210,712
80
72 72 72 72 73 73 72
10,000 9,395 70
61
8,296 60
8,000 7,220 50
50 43
6,000 4,869 4,894 40
4,000 3,537 30 24
2,000 1,141 20
401 11
10
0
0
2
DATA PENDAMPING PESERTA PIDI 2010 - AGUSTUS DATA WAHANA PESERTA PIDI 2010 - AGUSTUS 2022
2022 2010 2011 2012 2013 2014
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2015 2016 2017 2018 2019
2017 2018 2019 2020 2021 Agustus 2022 2020 2021 Agustus 2022
3,500
3,000
3,000 2,894
2,466 2,553 2,673
2,500 2,312 2,357 2,335
2,164 2,500
1,963
2,000
2,000
1,692 1,615
1,500
1,536 1,593
1,500
1,019
1,000 1,000
555 626
500
248 500 244 332 312 13
129 197 109 76
93 27
0 0
PERKEMBANGAN COVID-19
DI INDONESIA

14
15
PENGERTIAN, TUJUAN, DAN KOMPONEN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

16
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun

(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)


17
Program Internsip Dokter Indonesia
DIATUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2022
DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
PERMENKES NO 7 /2022,Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip
18

yang sedang berjalan tetap mengacu kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017


TUJUAN

Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan praktik


kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI

Dokter yang
Profesional
19
Optimalisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2022
Memperkuat dan
Pemahiran meningkatkan peran
dokter dalam pelayanan
kesehatan promotif,
preventif dan
penanggulangan
bencana wabah

Pemandirian Pengakuan
Implementasi
ilmu kedokteran sebagai dokter
yang profesional
20
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME IMPACT


Quality of Quality of
Students Curriculum Quality of Quality of
Quality of
Staffs Teaching Learning PROFESSIONALISM HEALTH
GRADUATE
Facilities Assessment STATUS

UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dr&drg

MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN MENERAPKAN STANDAR MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM


& KEMAHIRAN PROFESI DOKTER PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan
PENANGGULANGAN BENCANA WABAH 21
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia

PROGRAM PESERTA dan


KEGIATAN: DOKTER SISTEM
PEDOMAN,ATURAN PENDAMPING PENEMPATAN
dan TARGET PEMBIAYAAN:
KINERJA BBH, Honor, dan
TRANSPORT

AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM PELAKSANA:
1,2,3,4) KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI

INTERNSIP
22
PELAKSANAAN PROGRAM
INTERNSIP DOKTER INDONESIA

23
Komite Internsip Dokter Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan

Unsur keanggotaan KIDI: Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:


a. Kemenkes; a. Dinas kesehatan;
b. Kemendikbudristek; b. AIPKI;
c. AIPKI; c. IDI;
d. IDI; d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
e. Asosiasi Perumahsakitan
f. KKI

Ketua KIDI dijabat oleh wakil


dari Kemenkes

PERMENKES NO 7 /2022,Ketentuan Peralihan tentang Penyelenggaraan Internsip yang sedang berjalan tetap24mengacu
kepada Permenkes NO 39 Tahun 2017
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017

DIREKTORAT JENDERAL
TENAGA KESEHATAN

KOMITE INTERNSIP DOKTER DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN


INDONESIA TENAGA KESEHATAN
(KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI,
ARSADA, IDI)

PUSAT PROVINSI

SEKRETARIAT TIM KERJA PENEMPATAN DOKTER


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA INTERNSIP
PROVINSI: BID. SDK DINKES PROVINSI
PUSAT PROVINSI
25
ORGANOGRAM KIDI PUSAT
Ketua KIDI (Kemenkes)

drg. Arianti Anaya, MKM


Sekretaris KIDI

dr. Rini Rachmawati MARS


Wakil Ketua KIDI (KKI)

dr. Pattiselanno Roberth Johan,


MARS

Ketua Komite Pendamping Ketua Komite Pembinaan


Ketua Komite Wahana (Kemenkes) Ketua Komite Peserta (ARSADA) dan Pengawasan
(AIPKI) (Kemenkes)

Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT – Dr. dr. Angga Kartiwa, M.Kes,
dr. Hermien Widjajati, Sp.A (K) Dr. Sugiyanto, M. App.SC
KL (K), MARS Sp. M (K)

Anggota Anggota
Anggota Komite Wahana (ARSADA) Anggota (IDI) Anggota (IDI)
(AIPKI) (Kemendikbudristek)

Dr. dr. Iwan Aflani, M. Kes, dr. Cholis Abrori, M. Kes, dr. Prasetyo Widhi Buwono, dr. Amir Syarifuddin, M.Med.
dr. Zainoel Arifin, M.Kes
Sp. F, SH M.Pd, Ked Sp.PD, KHOM Ed

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/787/2022 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti 2022-2023
26
Alur Pendaftaran-Pemberangkatan
Peserta PIDI

FK KDI KKI PIDI/KIDI


1 2 3 4
UKMPPD SERTIFIKAT STR 1. PENDAFTARAN
2. PEMILIHAN WAHANA
UKDI KOMPETENSI 3. PENETAPAN PESERTA PIDI
4. PEMBEKALAN PIDI
IJAZAH

PEMBERANGKATAN 5

27
Alur Kegiatan PIDI

3.Penetapan wahana 4.Pilih wahana


1.Pendaftaran peserta 2.Validasi akun peserta

8.PEMBERANGKATAN
5.Penetapan peserta 6.Pakta integritas 7.PEMBEKALAN PESERTA KE WAHANA
RS dan PKM

10.PELAKSANAAN
11.EVALUASI
9.ORIENTASI PIDI DI PROGRAM DI RS dan
KINERJA AKHIR 12.PEMULANGAN
RS dan PKM PKM
PESERTA
28
PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19

Memiliki izin orang


tua/wali/isteri/suami

Dalam keadaan sehat, Bersedia ditugaskan


sudah divaksinasi dan atau dipindahkan
Covid 2x, tidak lokus penempatannya
sedang terjangkit sesuai kebutuhan
Covid-19 saat pelayanan yang
pemberangkatan mendesak

29
WAHANA PIDI
PUSKESMAS
RS Dengan atau tanpa tempat tidur
Kelas
D, C , B
Dengan kriteria memiliki:

 Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan


PIDI di wahana secara keseluruhan.
 Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan bimbingan medik kepada
peserta PIDI
 Rumah sakit mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Unit Gawat
Darurat termasuk Kebidanan
 Jumlah Puskesmas maksimal 2,termasuk Puskesmas Tanpa Dokter
 Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
 Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan dukungan sosial
kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian. 30
Pola Penempatan Angkatan III Tahun 2022
Masa Penempatan 1 tahun
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH KETERANGAN
PESERTA PKM PKM PENDAMPING PENDAMPING KELOMPOK
DENGAN TANPA PKM RS
DOKTER DOKTER
(jika ada)
POLA 1 11 - 16 2 1-2 2 1 3 +2 Kel 1 di RS dan Kel 2&3 di PKM
dengan dokter,Kel 4&5 PKM
tanpa dokter
POLA 2 8-10 1-2 1-2 1-2 1 2-3 Kel 1 di RS,Kel 2&3 di PKM
POLA 3 6-7 1 1 1 1 2 Kel 1 di RS dan Kel 2 di PKM
POLA 4 3-5 1 1 1 1 Hanya 1 Kel di RS selama 6
bulan,berpindah ke Puskesmas.

Pola Penempatan PKM dengan dokter Pola Penempatan PKM Tanpa Dokter
6 bulan di RS, 6 bulan di RS,
6 bulan di Puskesmas A dan Puskesmas B 3 bulan di Puskesmas A dan 3 bulan di
tanpa berotasi Puskesmas tanpa dokter dan berotasi
Pendampingan oleh Pendamping dari
PKM A.(dengan dokter) 31
IMPLEMENTASI PIDI ANGKATAN III
TAHUN 2022
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan

1 PKM I PKMPKM
II III/TANPA
6 BULAN DOKTER
3 BULAN
DOKTER 3 BULAN
BARU
LULUS
DOKTER
3 YANG
BERKUALITAS
PESER
TA IGD/RANAP/RAJAL
RS 6 BULAN PENINGKATAN
PIDI
2 PELAYANAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan KESEHATAN

32
PENJADWALAN KEGIATAN

Kegiatan dilakukan selama 12 bulan yaitu 6 bulan di RS & 6 bulan di PKM ,peserta dibagi 3 kelompok
Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD,R Ranap,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di Puskesmas 1
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok
2&3 ke RS

Rumah Sakit, 6 bulan: Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan


di IGD / Rawat Inap UKP
/Rawat jalan UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
Medik Pelayanan Kesling
Bedah Pelayanan Gizi
Perinatal dan Kebidanan Pelayanan P2P
Kejiwaan Pelayanan Promkes

33
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI

Melakukan praktik
Melakukan konsultasi
Mengikuti Orientasi PIDI kedokteran layanan
dan rujukan
primer

Melakukan kegiatan Melakukan Upaya


Melakukan prosedur /
ilmiah medik berupa Kesehatan Masyarakat
tindakan ketrampilan
dikususi & laporan (UKM)dan UKP baik
medik yang diwajibkan
kasus, presentasi kasus, didalam maupun diluar
dan pengisian
dan pengisian Gedung dan pengisian
laporannya secara online
laporannya secara on- laporannya secara online
di SIMPIDI
line di SIMPIDI di SIMPIDI
34
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
·Penetapan peserta &wahana PIDI
KIDI PUSAT
·Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
·Absensi peserta
WAHANA
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (6 hari kerja)
- Penusunanan Kesepakatan awal
WAHANA - Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line
- Evaluasi Hasil Pemeriksaan kesehatan peserta,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan
- Pengurusan SIP
- Penjelasan SOP
- Pendalaman teknik medik
- KREDENSIALLING (untuk RS)
- Manajemen PKM & Program Prioritas Nasional di PKM
- Penjelasan P1-P2-P3 Promkes di PKM
- Penjelasan ttg COVid -19.APD
- Pengenalan budaya setempat
AKHIR STASE:
- Evaluasi PIDI oleh Pendamping
- Evaluasi PIDI oleh AIPKI
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta bersama RS&PKM , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI

KIDI PROPINSI · Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat 35


PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter man
Indonesia P e do
ram
Prog ip
s
Pedoman Peserta Intern r
Program Internsip Dokter Dokte dan
o n esia
Indonesia Ind Log
B u k u

Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia

Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia

Buku log on-line


36
PENDAMPING PIDI

Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang


masih aktif, bersedia secara aktif
melakukan tugas pendampingan dan
punya WAKTU.

Peran pendamping sebagai fasilitator,


motivator , role model, teman
sejawat,mentor,coach sekaligus penilai
proses pemahiran dan pemandirian

37
TUGAS PENDAMPING PIDI
PENDAMPING RUMAH SAKIT
PENDAMPING
PUSKESMAS

• Mendampingi peserta selama bertugas di wahana


• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta
• Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI yang
ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase
• Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid
• Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg bertugas di
zona infeksius
• Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal
• Melakukan evaluasi kinerja peserta.
• Memfasilitasi kegiatan peserta. 38
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI

1. Internsip dijalani selama paling lama 12 bulan, dapat


diperpanjang bila sasaran kinerja akhir dan masa internsip yang
ditentukan belum dapat tercapai
2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat.
3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses
kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan kesepakatan
awal
5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb:
 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari
kerja
 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari
kerja
 Penambahan jam kerja max 20% dari ketentuan diatas.
6. Pengaturan jam kerja sehari-hari mengikuti ketentuan wahana 39
7. Pengaturan Pakaian Kerja :
 Wajib menggunakan pakaian sopan
 Wajib berpenampilan rapi dan pantas
 Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
 Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana
masing2
 Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana,
sesuai level/zonasi tempat bekerja

8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:


 Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di
Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan
pemerintah daerah/wahana setempat
 Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan
bertempat tinggal dekat dari wahana.
40
9. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik
 Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB
Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua
 BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
 KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
 Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri,
menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
 Pajak dibayarkan oleh negara
 Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja)
 Premi BPJS Kesehatan dibayarkan oleh Kemenkes dan masuk dalam komponen
BBH.
41
10. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal,
mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,maximum ijin sebesar 4 hari jika
melebihi maka harus diganti sesuai hari yang ditinggalkan.
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada
pengurangan hari.
g) Peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan sakitnya 14 hari
dan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 14 hari, maka kelebihan harinya harus diganti.
h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib
mengikuti pembekalan secara offline di Provinsi penempatan /Provinsi lain dan wajib mengganti
hari yang ditinggalkan.
i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara pada
saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta 42
11. Pengaturan tugas jaga:
 Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai
ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
 Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
 Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
 Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan

12. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :


- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung

43
13. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
 Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS/PKM
 Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
 Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama
Pimpinan Wahana dan Pendamping
 Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
 Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
 Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas
14. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan
alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
15. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi.
16. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi
CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih
Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
44
17. Peserta
dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah
pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun
masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.

Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat


menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan
Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui saluran
resmi untuk mendapatkan penjelasannya
45
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
Pelanggaran ringan
1 - Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x

Pelanggaran sedang
2 - Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2

3 Pelanggaran Berat
3 - Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
46
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB

Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif


(Permenkes No 7 Tahun 2022) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Rekomendasi penundaan penerbitan STR definitif

Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :


 Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan PimpinanWahana
 Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi,
berupa : Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI
dan dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
 Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan
Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari
PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat)
47
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022

(2) Bantuan biaya hidup


(1) Peserta program Internsip dasar , transportasi dan
mempunyai HAK: tunjangan serta jaminan
Kesehatan&ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud pada
a. mendapat bantuan biaya hidup dasar ,
transportasi, dan/atau tunjangan; ayat (1) huruf a dan e
bersumber dari daftar isian
b. mendapat perlindungan hukum sepanjang pelaksanaan anggaran
mematuhi standar profesi dan standar Kementerian yang
pelayanan; menyelenggarakan urusan
bidang Kesehatan.
c. mendapat pendampingan dari dokter
yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pendamping;
A L 16
2
d. mendapat fasilitas tempat tinggal; PAS DAN
e. mendapatkan jaminan kesehatan dan YAT1
A
ketenagakerjaan.
48
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022

(3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
keuangan.

(4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana
Internsip dapat memberikan Insentif kepada Peserta Program Internsip sesuai
dengan kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

(5) Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat memberikan tunjangan


sesuai kemampuan keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan
L 1 6
peraturan perundang-undangan.
AS A a n 5
P , 4 d
AT 3
AY
49
KEWAJIBAN
Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi

Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.

Bekerja dalam batas kewenangan klinis,mematuhi peraturan internal fasilitas


pelayanan Kesehatan serta ketentuan hukum dan etika

Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang


diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan

Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer, yang


menekankan pada upaya promotive dan preventive.

Berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022) 50


PARAMETER
PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN

Mampu bekerja sebagai Mampu memenuhi Target


dokter sesuai Standart kinerja UKM&UKP di
Kompetensi Dokter Puskesmas dan Mini
Indonesia Project

Mampu melakukan Praktek


kedokteran sesuai Permenkes Mampu memenuhi Target
Nomor 1186 tahun 2022 kinerja UKP, Ketrampilan
tentang Panduan Klinis Dokter klinis, Laporan kasus,
di Fasyankes Primer atau IC D jumlah dan distribusi
10 pasien

Memiliki tanggung jawab Mampu menangani kasus


medicolegal medicolegal
51
PENILAIAN PESERTA PIDI

• Dilakukan oleh Pendamping


• Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Presensi Kehadiran
• Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan
dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
- Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
. Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah
disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line
Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi
pendamping secara on-line

52
KINERJA PESERTA PIDI
(sesuai SKDI 2012)

Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)

Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
53
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
Indikator Target Keterangan
Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin
• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan
Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporan kasus dan Ketrampilan /Tindakan - Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan
Medik kelompok UKP.
- 1 laporan kasus di RS dipresentasikan di Forum
Ilmiah RS
• PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/Tindakan Medik - 1 Laporan kasus dipresentasikan di pertemuan
UKM : sesuai indicator kinerja di Puskesmas ilmiah PKM
Proyek Mini - Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek
Ikut serta dalam penanggulangan Covid 19 UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem.
penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor
DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawat di Ruang Isolasi Covid
Komunikasi Komunikatif, sopan dan santun, sabar, dapat menerima
pendapat orang lain,
Kepribadian & Tegas, Jujur, Bertanggung jawab, Argumentatif, Ilmuwan
Profesionalisme dan bicara berdasarkan fakta.

54
INDIKATOR KINERJA UKP
Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit
(UGD/ Rajal/ Ranap)

Indikator yang digunakan:


• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus
UKP di PKM harus diselesaikan di PKM.
• Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap
Ukuran:
Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19
4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama
dokter pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM 55
INDIKATOR KINERJA
UKP kinerja UKP di Wahana Puskesmas
Indikator
Dilakukan dalam bentuk:
• Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
• Pelayanan gawat darurat,bila di PKM ada IGD
• Pelayanan persalinan normal
• Perawatan dirumah(home care)
• Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan.
• Tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di PKM.
• Jadwal kegiatan disetiap Pelayanan Gizi,Kesehatan Keluarga,P2P,Kesling,Promkes dan UKP adalah
mingguan

Ukuran:
 Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
 Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan dengan Pimpinan Wahana dan pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik di RS dan Puskesmas
56
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th

• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis
yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di
RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan jika tidak terpenuhi juga saat di
PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
57
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / tidak sehat (1 9 laporan
baru,2lama),2x/6 bln
Kemitraan membina minimal 1 UKS 1 laporan UKS
Penyuluhan Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P 7 laporan
(dalam/luar gedung) (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1) ,KB(1)
2. Pelayanan KesLing - Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih 6 laporan
Membina Rumah Sehat terdiri - Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban kemajuan
4 item ,1x setiap bulan ,laporan keluarga
kemajuan 6 - Membina Keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
Melakukan ANC (K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pil dan 5 laporan
implant , IUD,Suntik,Pil KB) suntik
Memperkenalkan inisiasi 2 kasus 2 laporan
menyusu dini dan ASI eksklusif
58
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan

Jumlah minimal Jumlah laporan


4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat. minimal 5 kasus 5 laporan
(memantau tumbuh dan kembang balita)
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan

5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS 5 kali(tidak termasuk 5 laporan
vaksinasi Covid)
- Pencarian kasus penyakit menular 2 kasus(minimal) 2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan
6 MINI PROYEK 1 laporan penelitian 1 laporan untuk setiap
untuk Mini Proyek peserta

59
Proyek Mini: - Judul Utama Proyek Mini : dapat satu
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu Topik dalam satu Kelompok Besar
proyek mini peserta,yang pelaksanaannya dilakukan
- Mini proyek diselesaikan dan per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh dengan pendekatan lingkaran pemecahan
berpindah PKM dalam penyelesaiannya. masalah ,secara berkesinambungan dan
- Cakupan Kegiatan penelitian setiap Peserta PIDI membuat laporan
sederhana&singkat yang bertujuan untuk sesuai topic yang diteliti .
mengidentifikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas
tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
60
Langkah-langkah 1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
pelaksanaan Proyek Mini: 2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini

61
PELAPORAN PESERTA PIDI

Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam


Aplikasi pencatatan kinerja peserta secara on-line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
 Pelaporan kinerja di Wahana RS:
 Laporan UKP
 Laporan Kasus / Presentasi Kasus
 Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
 Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll)
 Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
 Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)
 Laporan UKP
 Laporan kasus/Presentasi kasus
 Laporan Proyek Mini
 Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll)

62
KRITERIA EVALUASI KINERJA PESERTA

• 5 klasifikasi kinerja peserta:


Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan
A Melebihi >100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai
standar
B Sesuai 90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai
standar
C Perlu 70%-89% Arahkan cara melakukan perbaikan Prolong/menambah
perbaikan dengan memberikan input hal-hal waktu internsipnya
yang perlu diperbaiki
D Perlu 60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa Prolong/menambah
dibentuk kinerjanya tidak baik waktu intersipnya

E Belum 0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan Mengulang Internsip


tampak ada demotivasi/ tidak bersemangat atau tanpa BBH ,min 6 bulan
perubahan masalah lainnya

63
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus
Misalnya :
menambah waktu intersipnya)
• Capaian Kinerja di Wahana RS • Capaian Kinerja di Wahana PKM
 Capaian 300 kasus: A  UKP: Capaian 100 kasus : A
 Laporan kasus: A Laporan kasus: A
 Presentasi kasus: A Presentasi kasus: A
 Pemasangan Infus: B  UKM :
 Pemasangan kateter: A -Pelayanan Promosi Kesehatan: A
 Menjahit luka: A -Pelayanan Kesling: A
 Bedah Minor: A -Pelayanan Kesehatan Keluarga: A
 Pemasangan NGT: A -Pelayanan Gizi: A
 Menolong Partus Normal: A -Pelayanan P2P: A
 Kegiatan lainny : A -Project Mini: A
64
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
• Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi
Mingguan • Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek

• Membahas laporan pendampingan peserta,RAPORT BULANAN


Bulanan • Evaluasi kinerja peserta secara on-line ,

• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana  format penilaian


kinerja akhir stase
Akhir stase • Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI oleh
AIPKI

• Penilain kinerja akhir program peserta


• Sidang evaluasi akhir program
Akhir Program • Penetapan ketuntasan pesera
• Membuat BA Evaluasi akhir Program
• Membuat SLPI
65
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI

Pada akhir Program,


Pendamping Rumah Sakit
dan Puskesmas Peserta yang telah
melakukan penilaian menyelesaikan seluruh Komite Internsip
Evaluasi Akhir Kinerja internsip akan Dokter Indonesia
Peserta untuk memastikan mendapatkan Surat Pusat
pencapaian tujuan program Laporan Pelaksanaan menerbitkan
internsip serta menentukan Program Internsip yang: STSI dan
peserta yang selesai/tidak mengirimkan
• ditandatangani oleh Rekomendasi Konsil Kedokteran
selesai/prolong yang Pendamping dan Indonesia akan
dituangkan dalam Berita penerbitan STR
Pimpinan Wahana ke KKI menerbitkan Surat
Acara Akhir Program • SLPI menjadi dasar Tanda Registrasi
Internsip KIDI Propinsi untuk
menerbitkan Surat
Rekomendasi
Penerbitan Surat Tanda
Selesai Internsip (STSI)
66
Selamat datang di PIDI……..

67
TERIMA 68

Anda mungkin juga menyukai