Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA

DETEKSI TUMBUH KEMBANG DAN PEMBINAAN PERILAKU


SEHAT PADA BAYI DAN BALITA WARGA DESA PAKIS KEMBAR
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

Disusun oleh Kelompok 15


Ketua : Ronal Armet Dian A (105070207111001)
Anggota : 1. Firdani Sam Lubis (105070207111002)
2. Ana Istiqomah (105070207111003)
3. Arinta Novia Hapsari (105070207111005)
4. Mahanikmah Mangesti Siwi (105070207111006)
5. Pipit Puspita Dewi (105070607111007)
6. Eka Saputri Aripitasari (105070607111008)
7. Dian Eka Suciningsih (105070601111009)
8. Rachmawati Nur Sutanti (105070607111011)
9. Puji Lestari (105070300111059)
10. Devina Yudianti (105070300111060)
11. Mifa Indra Rosyita (105070300111061)
12. Cynthia Herdiana S (105070300111062)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
JANUARI
2014

HALAMAN PENGESAHAN
Judul kegiatan : Deteksi Tumbuh Kembang dan Pembinaan Perilaku Sehat
pada Bayi dan Balita Warga Desa Pakis kembar Kecamatan
Pakis Kabupaten Malang
Ketua pelaksana :
- Nama : Ronal Armat Dian A
- NIM : 105070207111001
- Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan
- No.HP : 085649695347
Anggota Pelaksana :
- Anggota 1 : Firdani Sam L. Anggota 7 : Dian Eka S.
- Anggota 2 : Ana Istiqomah Anggota 8 : Rachmawati Nur S.
- Anggota 3 : Arinta Novia H Anggota 9 : Puji Lestari
- Anggota 4 : Mahanikmah M.S. Anggota 10 : Devina Yudianti
- Anggota 5 : Pipit Puspita S. Anggota 11 : Mifa Indra R.
- Anggota 6 : Eka Saputri A. Anggota 12 : Cynthia Herdiana S.
Lokasi Kegiatan : Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Lama Kegiatan : 02 Januari 2014 12 Januari 2014
Malang, 08 Januari 2014
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

Ayuk Lawuningtyas S.Farm,aptNIK. Ronal Armet Dian A.


120588508 NIM. 105070207111001

Menyetujui,
Ketua PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

dr. Arif Alamsyah, MARS


NIP. 19620713 198903 1 001
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


1.1.1 Profil Desa Pakis Kembar
Desa Pakis Kembar merupakan salah satu desa di
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Desa Pakis Kembar memiliki
8 Dusun. Dusun dusun tersebut antara lain : Ngedem, Padas
Pecah, Jambon, Krajon Timur, Krajon Barat, Krajon Tengah 1,
Krajon Tengah 2, dan Tegal Pasangan, dimana setiap Dusun hanya
memiliki 1 Posyandu.
Pakis Kembar juga hanya terdapat 1 bidan Desa yaitu Bidan
Yulia Mahfud dan 1 Puskesmas. Pada Pakis kembar juga memiliki
5 Kader yaitu Sri, Musyarofah, Nisa, Khtimah dan Kholifah.
Dimana Kader Kader tersebut sudah menjabat sejak lama,
sebagian warga tidak ada yang mau dipilih jadi warga dikarenakan
mereka tidak dibayar. Warga Desa Pakis Kembar rata rata bekerja
sebagai Buruh.
Dari Dusun diatas terdapat masalah yang cukup besar yaitu
pada Posyandu Teratai di Padas Pecah dan Posyandu Seruni di
Ngedem. Salah satunya Kesehatan lingkungan, dimana mereka
selalu memanfaatkan air sungai atau kali untuk mandi, cuci baju,
cuci kendaraan, BAK,BAB. Warga juga jarang sekali
memanfaatkan Pelayanan Kesehatan yang ada dikarenakan jauhnya
pelayanan kesehatan dan tidak adanya biaya.
1.1.2 Data Balita Posyandu Seruni Ngadem
No Nama Tanggal Lahir Umur

1. Intan Kartika Ratna 30 September 2011 2 th

2. Ayu Wulandari 24 September 2011 2th

3. Alfin Nur Salam 14 Februari 2012 1th

4. Alfi Khusnia tidak terdata 1 th

5. Sukma Rahmawati 3 Maret 2012 1th

6. Hamidatul Muhairimah 24 April 2011 2th

7. Siti Fadlatur Rohmah 14 November 2009 4 th

8. Lailatul Mukaromah 6 Juni 2012 1th

9. Siti Khumairoh 7 September 2013 4th

10. Moh. Zaimul Firom 28 Oktober 2013 4 bulan

11. Bela Safira 20 Desember 2013 1 bulan


12. Sahrul Romadhon 10 Juli 2012 6 bulan

13. Moch. Gaisur Rohman 6 Februari 2013 11 bulan

14. Alif Sastra Aji Salfa 19 Juni 2011 2 th

1.1.3 Data Balita Posyandu Teratai Padas Pecah


No Nama Tanggal Lahir Umur

1. Adinda 8 Desember 2012 1 th

2. Faik 25 Juni 2011 2th

3. Abdul Hamid 9 Juli 2011 2th

4. Bahtiar Mahmudin R 12 Oktober 2011 2th

5. Fathan 10 September 2011 2th

6. Solihatun Kurnia 12 Januari 2011 2th

7. Lidyawati 2 Maret 2011 2th

8. Zahra Apriliya 16 April 2011 2th

9. Indana Zulfa 27 April 2011 2th

10 Salsabila A.R 24 Maret 2011 2th

11. Farihatul Husna 11 April 2011 2th

12. Elsa Novita 18 Januari 2011 2th

13. Zahra tidak terdata

14. Hilmi Tidak terdata

15. Zainur Rosidin 7 November 2010 3 thn

16. Zainur Rosikin 7 November 2011 2th

17. Irfan Raditya 5 April 2010 3th

18. Siska Fernanda 21 Oktober 2010 3th

19 Reni Firda 22 Oktober 2012 1th

20. Fitrotun Nabila 22 Oktober 2010 3th

21. Adinda N.P 13 Oktober 2010 3th

22. Husnatun Nanda 11 Oktober 2010 3th

23. M. Hasanudin 25 Juli 2010 3th

24. Imron Rosadi 15 Juli 2010 3th


25. Meifatul 5 Juli 2010 3th

26. Safa 14 Februari 010 3th

27. Herdiansyah 31 Desember 2010 3th

28. Dea Anjelis 2 Januari 2013 1th

29. M. Alif G.D 10 Februari 2013 1th

30. Dinda Dwi Putri 25 Februari 2013 1th

31. Salsa 17 Oktober 2010 3th

32. M. Ali Nurasidi 1 Februari 2013 1th

33. Dewi lailatul 12 Februari 2013 1th

34. Hiyatul Auliya 21 April 2013 9 bulan

35. Gilang 10 Mei 2011 2th

36. Nauurel 8 April 2013 9 bulan

37. Adiba 17 Juni 2013 7 bulan

38. Ihtiaratul Husna 8 Mei 2013 8 bulan

39. Hafid Firdaur 16 Juni 2012 1,5th

40. Rafela Azahra 20 Mei 2013 8 bulan

41. Sabrina Aisyah Putri 1 Februari 2013 1th

42. Nadiya Ismatul Hasbiyah 23 September 2013 4 bulan

43. Agung 4 Januari 2012 2th

44.. Wildan 8 Maret 2012 2th

45. Maulana Malik 8 Januari 2012 2th

46. Akbar Maulana 27 Desember 2012 2th

47. Aliya 2 April 2012 2th

48. Febrian Adi Saputra 2 Feberuari 2012 2th

49. Fadlan 8 April 2012 2th

50. Agus Romadhon Tidak terdata

51. Revan Dur Cahyo 22 oktober 2011 2,5th

52. Sifaul Janah 22 November 2012 2th

53. Adit 25 Juni 2012 2th

54. Andra 12 April 2010 3th

55. Aisyah Putri 31 Mei 2012 2th


56. M. Fathul Karim 15 Mei 2012 2th

57. Fatir Nizam R. 7 Agustus 2012 2th

58. Afrin Talinta 17 September 2012 2th

59. Salman Alfarisini 27 Agustus 2012 2th

60. M. Agil Hakiki 30 Oktober 2012 2th

61. M. Mustaqin

62. Adeliya Anggareni 6 November 2012 2th

63 Adinda 6 Desember 2012 2th

64. Dewi Lailatul 12 Februari 2013 1th

65. Hiyatul Auliya 21 April 2013 9 bulan

66. Gilang 10 Mei 2011 2th

67. Naurel 8 April 2013 9 bulan

68. Adiba 17 Juni 2013 7 bulang

69. Ihtiaratul Husna 8 Mei 2013 8 bulan

70. Hafid Firdaur 16 Juni 2012 2 tahun

71. Rafela Azahrah 20 Mei 2013 8 bulan

72. Sabrina Aisyah Putri 1 Februari 2013 1th

73. Nadia Ismatul Masbiyah 23 September 2013 4 bulan

74. Nadiya 23 Oktober 2013 3 bulan

75. Jovita Uvairoh 28 Oktober 2013 3 bulan

76. Amira Chusnul Marifah A.R 5 Oktober 2013 3 bulan

1.2 Rumusan Masalah


Kurang pengetahuan akan pentingnya pemeriksaan bayi dan balita ke
posyandu secara rutin di desa pakiskembar.

1.3 Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu tentang pemeriksaan dini
bayi dan balita di posyandu.
1.3.2 TujuanKhusus
a. Memberikan pengetahuan kepada ibu tentang dampak dari
keikutsertaan pemeriksaan bayi dan balita di posyandu.
b. Memberikan gambaran tentang gizi yang baik bagi bayi dan balita
kepada ibu disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan lingkungan
sosial.
c. Memberikan gambaran kepada ibu tentang stimulasi tahap tumbuh
kembang pada bayi dan balita dengan metode DDTK (Deteksi Dini
Tumbuh Kembang)
1.4 ManfaatKegiatan
Output
Menambah pengetahuan ibu tentang pemeriksaan dini bayi dan balita
melalui posyandu
Menambah pengetahuan tentang gizi yang baik bagi bayi dan balita sesuai
kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan untuk bayi dan balita
Menambah pengetahuan tentang stimulasi dini pada bayi dan balita
Outcome
Meningkatkan kesadaran ibu mengikuti program posyandu secara rutin
Meningkatkan derajad kesehatan bayi dan balita di desa pakiskembar
Menurunkan keterlambatan proses tumbuh kembang bayi dan balita di
desa pakiskembar

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 TUMBUH KEMBANG


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan
ukuran panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh
bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi
dengan lingkungannya.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak, yaitu:
1. Faktor genetik
Faktor genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut.
Kemampuan anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari
orang tuanya.
2. Faktor lingkungan
Yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada. Dalam
hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan
yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan
yang kurang baik akan menghambat tumbuh kembangnya.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi


menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu:
1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH) Meliputi:
- pangan/gizi
- perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan yang teratur, pengobatan
- pemukiman yang layak
- kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan
- Pakaian
- rekreasi, kesegaran jasmani
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika,
produktivitas dan sebagainya.
Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan
mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang
dimilikinya.

DIAGRAM PROSES TUMBUH KEMBANG ANAK

GENETIK
TUMBUH KEMBANG ANAK

ASUH ASIH ASAH

LINGKUNGAN

MIKRO MINI MESO MAKRO

IBU KELUARGA DILUAR RUMAH IJAKAN

PERKEMBANGAN ANAK
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena
pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa,
kreativitas, sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan
perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak adalah:
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara
spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya).

3.2 STIMULASI DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK


Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua
agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya.
Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang
datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan
lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat
stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi
perkembangan anak. Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual
(penglihatan), verbal (bicara), auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat
mengoptimalkan perkembangan anak.
Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap
perkembangan awal anak berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi
visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap
lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-gerakkan
seluruh tubuhnya. Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak, reaksi dapat
sebaliknya yaitu perhatian anak akan berkurang dan anak akan menangis.

Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan. Stimulus verbal


pada periode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada tahun
pertama kehidupannya. Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat
bertambah dengan stimulasi verbal dan anak akan belajar menirukan kata-kata
yang didengarnya. Tetapi bila simulasi auditif terlalu banyak (lingkungan ribut)
anak akan mengalami kesukaran dalam membedakan berbagai macam suara.
Stimulasi visual dan verbal pada permulaan perkembangan anak
merupakan stimulasi awal yang penting, karena dapat menimbulkan sifat-sifat
ekspresif misalnya mengangkat alis, membuka mulut dan mata seperti ekspresi
keheranan, dll. Selain itu anak juga memerlukan stimulasi taktil, kurangnya
stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan perilaku sosial, emosional dan
motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan
anak, misalnya dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll..
Stimulasi ini akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada anak,
sehingga anak akan lebih responsif terhadap lingkungannya dan lebih
berkembang.
Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara,
akan senang melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap lingkungannya. Motif
ini dapat diperkuat atau diperlemah oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi
yang diberikan terhapap perilaku anak tersebut. Misalnya anak akan belajar untuk
mengetahui perilaku mana yang membuat ibu senang/mendapat pujian dari ibu,
dan perilaku mana yang mendapat marah dari ibu. Anak yang dibesarkan dalam
lingkungan yang responsif akan memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi.
Stimulasi verbal juga dibutuhkan pada tahap perkembangan ini. Dengan
penguasaan bahasa, anak akan mengembangkan ide-idenya melalui pertanyaan-
pertanyaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi perkembangan kognitifnya
(kecerdasan).
Pada masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari lingkungan
keluarganya, perhatian mulai teralih ke teman sebayanya. Akan sangat
menguntungkan apabila anak mempunyai banyak kesempatan untuk bersosialisasi
dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak
stimulasi sosial yang bermanfaat bagi perkembangan sosial anak
Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anak
prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini
mungkin, dengan menggunakan APE (alat permainan edukatif). APE adalah alat
permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan
usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk pengembangan aspek
fisik (kegiatan-kegiatan yang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik
anak), aspek bahasa (dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar), aspek kecerdasan (dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna dll.),
dan aspek sosial (khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan
anak, keluarga, dan masyarakat).
Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang adalah makanan
yang penting untuk perkembangan anak, seperti halnya kebutuhan makan untuk
pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi waktu luang saja,
tetapi melalui bermain anak belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-
ototnya, melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya. Sehingga dengan bermain
anak mendapat berbagai pengalaman hidup, selain itu bila dikakukan bersama
orang tuanya hubungan orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan orang tua
juga akan segera mengetahui kalau terdapat gangguan perkembangan anak secara
dini.
Buku bacaan anak juga penting karena akan menambah kemampuan
berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan terhadap lingkungannya.
Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan
stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olah raga. Anak perlu
diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, misalnya melempar/menangkap
bola, melompat, main tali, naik sepeda dll).
Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan,
perawatan kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang
adekuat, dan kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan
intelektual juga diperlukan. Bermain merupakan sekolah yang berharga bagi
anak sehingga perkembangan intelektualnya optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita dan perkembangan
yang distimuli:
1. Pertumbuhan fisisk/motorik kasar:
Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong
2. Motorik halus:
Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
3. Kecerdasan/kognitif:
Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.
4. Bahasa:
Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
5. Menolong diri sendiri:
Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
6. Tingkah laku social:
Alat permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya congklak, kotak
pasir, bola, tali.

CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK DIBAWAH USIA 5 TAHUN


0 12 bulan
Tujuan:
- Melatih refleks-refleks (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
- Melatih kerja sama mata dengan tangan
- Melatih kerja sama mata dengan telinga
- Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan
- Melatih mengenal sumber asal suara
- Melatih kepekaan perabaan
- Melatih keterampilan dengan gerakan berulang- ulang
Alat permainan yang dianjurkan:
- Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
- Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
- Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
- Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
- Alat permainan berupa selimut dan boneka
- Giring-giring

12 24 bulan
Tujuan:
- Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara
- Memperkenalkan sumber suara
- Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
- Melatih imajinasinya
- Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:


- Genderang, bola denga giring-giring didalamnya
- Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik
- Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring,
sendok, botol plastik, ember dll.), balok-balok besar, kardus-kardus besar,
buku bergambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil warna.

25 36 bulan
Tujuan:
- Menyalurkan emosi/perasaan anak
- Mengembangkan ketrampilan berbahasa
- Melatih motorik halus dan kasar
- Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna)
- Melatih kerja sama mata dan tangan
- Melatih daya imajinasi
- Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda

Alat permainan yang dianjurkan:

- Lilin yang dapat dibentuk


- Alat-alat untuk menggambar
- Puzzle sederhana
- Manik-manik ukuran besar
- Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna berbeda
- Bola

36 72 bulan
Tujuan:
- Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
- Mengembangkan kemampuan berbahasa
- Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi
- Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara)
- Membedakan benda dengan perabaan
- Menumbuhkan sportivitas
- Mengembangkan kepercayaan diri
- Mengembang kreativitas
- Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari dll)
- Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
- Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya
- Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misalnya
pengertian terapung dan tenggelam
- Mengenalkan suasana kompetisi, gotong royong

Alat permainan yang dianjurkan:


- Berbagai benda dari sekitar rumah, bulu bergambar, majalah anak-anak,
alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air
- Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar.

3.3 POSYANDU
Posyandu (Pos Pelayanan terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat
dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Melalui posyandu,
masyarakat memperoleh pelayanan dasar lengkap dalam kesehatan dan KB, serta
pelayanan dari berbagai upaya pembangunan lain yang terkait (Departemen
Kesehatan, 1987). Posyandu dalam pelaksanaannya dikelola dan diselenggarakan
dari, utnuk dan oleh masyarakat, dengan dukungan teknis dari petugas, dalam
rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera (Warta Posyandu,
1992).
Posyandu dapat dikembangkan dari pos kesehatan, karang balita/pos
timbang, taman gizi, pos keluarga berencana dan bentuk pelayanan kesehatan lain
atau dibentuk baru. Program pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di
posyandu terutama adalah : (a) Imunisasi bagi bayi dan ibu hamil, (b) Upaya
pengembangan gizi keluarga, (c) pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui
serta anak balita, (d) penanggulangan diare, (e) KB (Dinas Kesehatan DKI
Jakarta, 1987).
Tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah (Departemen Kesehatan, 1987):
(1) Untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan
angka kelahiran
(2) Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera
(3) Agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan keehatan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya.
Perkembangan posyandu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,
namun hasil yang telah dicapai masih dipandang belum sesuai dengan yang
hirapkan. Beberapa penyebab diantaranya adalah persepsi masyarakat terhadap
posyandu masih belum mantap. Masyarakat mengartikan bahwa posyandu adalah
program pemerintah yang dilakukan oleh petugas pemerintah yang dibantu
masyarakat dan hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu, serta
anggapan bahwa kader masih kurang memahami peranannya sebagai motivator
dan penyuluh di posyandu (Warta Posyandu, 1992).
Pengetahuan ibu balita mengenai berbagai kegiatan di posyandu
sehubungan dengan pemeliharaan kesehatan akan berpengaruh terhadap kesadaran
untuk membawa anaknya ke posyandu. Kandera et al (1986) menyatakan bahwa
masalah yang banyak dihadapi posyandu ialah kurangnya kesadaran ibu balita
untuk menggunakan posyandu padahal posyandu dapat dimanfaatkan sebagai
tempat untuk pelayanan kesehatan yaitu untuk mendapatkan pemeliharaan
kesehatan keluarga. Hal ini juga berhubungan dengan rendahnya pengetahuan ibu
balita terhadap program posyandu tersebut. Untuk memiliki pengetahuan maka
diperlukan proses komunikasi, agar informasi-informasi mengenai program
imunisasi, usaha perbaikan gizi keluarga, pemeliharaan kesehatan ibu dan anak,
penanggulangan diare serta keluarga berencana dimiliki seseorang.
Pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu balita terhadap program posyandu
dipengaruhi oleh faktor dari individu itu sendiri (internal) ataupun faktor dari luar
(eksternal).
Faktor internal merupakan aspek sosial ekonomi keluarga diantaranya
umur, pendidikan, jumlah anak, status bekerja dan pendapatan keluarga ibu balita.
Faktor eksternal merupakan peran serta kader, petugas kesehatan dan oemuka
masyarakat serta media komunikasi. Dengan kehadiran dan keaktifan para kader,
petugas kesehatan dan pemuka masyarakat di posyandu maka akan meningkatkan
penggunaannya. Demikian juga dengan peran media komunikasi akan
meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu bakita terhadap program
posyandu dan dalam meningkatkan tingkat penggunaan posyandu ibu balita secara
tidak langsung. Sedangkan faktor internal.
BAB 4
METODE KEGIATAN

4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Rumah Ketua RW Dusun Padas Pecah dan
Posyandu Seruni Ngadem Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Kegiatan pemeriksaan tumbuh kembang (DDTK) penyuluhan, demo PMT dan pembagian
PMT dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Januari 2014.

4.2 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini ialah balita dan ibu balita di Posyandu Teratai Padas Pecah
dan Posyandu Seruni Ngadem Desa Pakis Kembar.

4.3 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang (DDTK) (DDST, KPSP, dan KMS), penyuluhan tentang stimulasi, gizi,
dan pentingya datang ke posyandu serta demo pembuatan PMT dan pembagian PMT.

No. Kegiatan Metode


Pemeriksaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
1. Pemeriksaan Deteksi Dini Tumbuh - Balita diperiksa perkembangannya dengan
Kembang (DDTK) menggunakan Denver (DDST) yang
disesuaikan dengan usia
- Anamnesa (wawancara) ibu balita dengan
menggunakan formulir KPSP yang
disesuaikan dengan usia balita
- Pengukuran BB (dimasukkan ke dalam
KMS dan dievaluasi terkait kenaikan BB
sesuai atau tidak dengan usia balita ) dan
TB
Penyuluhan tentang Stimulasi, Gizi balita, dan Pentingnya ke Posyandu
Penyuluhan Di bentuk kelompok-kelompok kecil (@
kepada ibu 10 orang)
balita 1 mahasiswa melakukan penyuluhan pada
1 kelompok ibu balita
Ceramah dan tanya jawab
Penggunaan media lembar balik untuk
penyuluhan
Pemberian kalender
edukasi
Demo Pembuatan PMT dan Pembagian PMT
3. Demo Pembuatan PMT dan 2 orang mahasiswa (gizi) memeragakan
Pembagian PMT pembuatan PMT dengan bahan dasar
menggunakan bahan makanan yang ada di
desa Pakiskembar
Pembagian booklet yang berisi resep-resep
PMT kepada kader posyandu
Setelah dilakukan demo, 1 orang balita
akan mendapatkan 1 PMT yang telah di
peragakan cara pembuatannya

BAB 5
RANCANGAN EVALUASI

Kegiatan Indikator Keberhasilan Cara Mengukur Indikator

Pemeriksaan Deteksi Dini Pemeriksaan kesehatan diikuti Melalui presensi yang


Tumbuh Kembang oleh minimal 50% dari total tercatat di lembar registrasi
(DDTK) keseluruhan balita di
Posyandu Teratai dan
Posyandu Ngadem

Penyuluhan tentang - Kegiatan penyuluhan - Melalui lembar presensi di


Stimulasi, Gizi balita, dan diikuti oleh minimal 50% meja registrasi
Pentingnya ke Posyandu
dari total keseluruhan
balita di Posyandu Teratai - Melalui pre test dan post
dan Posyandu Ngadem test
- Ibu balita yang hadir
mampu mengerti dan
memahami setiap materi
penyuluhan
Demo Pembuatan PMT - Kegiatan penyuluhan - Melalui lembar presensi di
dan Pembagian PMT diikuti oleh minimal 50% meja registrasi
dari total keseluruhan
balita di Posyandu Teratai
dan Posyandu Ngadem

BAB 6
JADWAL KEGIATAN

Tanggal Kegiatan Target Peserta Uraian Kegiatan

28 Desember - Ujian pembekalan - Seluruh peserta - Mengetahui kemampuan


2013 PKNM PKNM peserta dengan harapan
dapat melaksanakan
kegiatan PKNM sesuai
dengan tujuan utama
program PKNM

31 Desember - Melakukan kordinasi - Seluruh anggota - Memperkenalkan diri


2013 perdana bersama kelompok masing-masing anggota
- Pembagian PJ dan
semua anggota PKNM 15
susunan kepanitiaan
kelompok
- Membicarakan tentang
rencana survey lokasi
pada tanggal 2 januari
2013

2Januari 2014 - Melakukan survey - Desa Pakis - Memperkenalkan diri,


ke desa PAKIS Kembar menyampaiakan tujuan,
KEMBAR dan mendapatkan data dari
Desa Pakis Kembar
terkait masalah kesehatan
- Menghubungi - Kepala Desa,
khususnya bayi balita
Perangkat Desa Pamong - Bertemu dengan Pak
Pakis Kembar Rohim sebagai pamong
desa di RW01 Desa Pakis
- Kepala Desa
Kembar
- Bertemu Kepala Pakis Kembar - Memperoleh izin dari

Desa Tirtomoyo dan Kepala Desa Pakis

menyerahkan surat Kembar untuk

izin dari kampus melaksanakan kegiatan


- Bu Yuli
PKNM di desa tersebut
- Bertemu dengan - Mendapatkan data tentang
bidan Desa Pakis masalah bayi dan balita di
Kembar - Bu Ayuk desa Pakis Kembar ,
lokasi yang akan diambil
adalah pada RW 01dengan
- Menghubungi dosen
pembimbing - Bu Musyrifah 5 RT.
- Memperoleh kontrak
waktu untuk berkonsultasi
- Bertemu dengan
tentang rencana proker
Kader di wilayah
yang akan dilaksanakan
RW 01 - Seluruh anggota
- Memastikan masalah dan
kelompok 15
melihat medan di lokasi
- Membentuk
posyandu yang akan
kepanitiaan dan
dilakukan kegiatan
pembagian Tugas - Mempermudah koordinasi
pada hari H. - Seluruh dengan adanya status dan
kelompok 15 peran masing-masing
- Mengerjakan
sesuai dengan bidang dan
laporan proposal
kemampuan yang dimiliki
kegiatan / proker
- Proposal 95% telah jadi
yg akan
dan tgl 3 januari akan
dilaksanakan di
dikonsultaikan kepada
desa pakis
dosen pembimbing Bu
kembar
Ayuk

3 Januari - Konsultasi - Memaparkan rencana


2014 dengan dosen - Bu Ayuk proker PKNM untuk
pembimbing memperoleh arahan dan
bimbingan
- Bertemu dengan
- Bu Yuli
Bidan Desa
Pakis Kembar - Memfixkan tanggal
kegiatan penyuluhan dan
pemeriksaan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang pada
tanggal 7 Januari 2013

4 Januari 2014 - Mengerjakan - Seluruh anggota - Lembar balik dengan


lembar balik kelompok 15 kontent penyuluhan
sejumlah 5 pentingnya datang ke
lembar posyandu, gizi untuk bayi
dan balita, kesehatan
lingkungan serta Deteksi
Dini Tumbuh Kembang
90% telah terselesaikan
- Design kalender edukasi
- Membuat design - Seluruh anggota
untuk suvenir warga 100%
kalender edukasi kelompok 15
telah terselesaikan dan
untuk souvenir
siap untuk dicetak ke
yg akan
percetakan
diberikan kepada
warga

- Design vandel untuk


- Membuat design - Seluruh anggota
kenang- kenangan kepala
vandel untuk kelompok 15
desa 100% telah
souvenir yg akan
terselesaikan dan siap
diberikan kepada
untuk dicetak ke
kepala desa
percetakan

- Menyiapkan
- Alat- alat APE 95% telah
alat-alat APE - Seluruh anggota
siap dan lengkap tersedia
untuk kelompok 15
pemeriksaan
Deteksi Dini
Tumbuh
Kembang balita
5 Januari 2014 - Melakukan - Seluruh anggota - Membicarakan tentang
kordinasi semua kelompom 15 keperluan dan
anggota perlengkapan pada hari H
kelompok yang kurang
- Menjelaskan mekanisme
kronologis di hari H
dengan jelas
- Menjelaskan tugas pada
masing-masing anggota
kelompok pada hari H
- Semua peralatan dan
perlengkapan untuk acara
tanggal 7 januari telah
terseda semuanya dan
lengkap.

6 Januari 2014 - Persiapan acara - Seluruh anggota - Persiapan untuk kegiatan


proker PKNM kelompok 15 tanggal 7 januari 2014
sudah 95% dan seluruh
anggota kelompok sudah
mengerti akan semua
tugas di hari H.
- Undangan tersebar kepada
semua warga di RW 01
- Melakukan - Seluruh anggota
desa Pakis Kembar
pembagian kelompok 15
undangan ke
semua warga
pada RW 01
Desa Pakis
Kembar
7 Januari 2014 - Pelaksanaan acara - Bayi balita di - Para bayi balita
desa Pakis mengikuti rangkaian acara
Kembar PKNM yang kami usulkan
8 9 Januari - Analisis data - Evaluasi hasil - Info dapat ditangkap
2014 kegiatan atau kinerja kegiatan dengan baik oleh peserta
keberhasilan PKNM PKNM
10 11 Januari - Pembuatan laporan - Laporan hasil - Laporan kegiatan PKNM
2014 hasil kegiatan kegiatan dapat dapat terselesaikan dengan
PKNM selesai tepat baik dan lancar
waktu dan
lengkap serta
dapat
dipertanggungja
wabkan
12 Januari 2014 - Presentasi laporan - Pencapaian nilai - Dapat bermanfaat bagi
hasil kegiatan maksimum diri, profesi, dan
PKNM masyarakat

Rundown Kegiatan di Posyandu Ngadem


Waktu Kegiatan

PJ Harian Tanti
05.30 06.30 Briefing di FKUB dan perjalanan ke Desa Pakis Kembar
Persiapan acara di posyandu Ngadem
06.30 08.00
08.00 08.45 Registrasi : (pembagian kertas pre test) : Puji, Devina. Sambil menunggu
dilakukan penimbangan di POS 1 : Puji, Devina, Tanti
08.45 09. 00 Pembukaan kegiatan (MC Pipit)
- Sambutan Ketua Pelaksana (Ronal)
- Sambutan Dosen Pembimbing
- Sambutan Bidan
09.00 09.20 1. PengisianPre Test dan pembagian Post Test
2. POS 2 : Penyuluhan (serta dilakukan pengambilan pre test pada
tiap tutor kecil)
Ada 2 kelompok penyuluhan
Kel 1 : Mifa , Lubis
Kel 2: Cyntia, Arinta

09.20 09.30

POS 3 : Pemeriksaan DDTK


Bal 1 : Dian
Bal 2 : Ana
Bal 3: Pipit
09.30 09.50
Bal 4 : Putri
Bal 5 : Tanti
09.50-10.00

POS 4 : Demo PMT : Puji, Devina

Penutupan kegiatan dan penyerahan vandel (MC Pipit , vandel oleh


Ronal)
Perwakilan Desa (Bidan Desa) (PJ tanti)

Rundown Kegiatan di Posyandu Teratai


Waktu Kegiatan

PJ Harian Dian
05.30 06.30 Briefing di FKUB dan perjalanan ke Desa Pakis
Kembar
06.30 08.00 Persiapan acara di posyandu Teratai

10.00 10.30
Registrasi : (pembagian kertas pre test) Arinta, Lubis
Sambil menunggu dilakukan penimbangan di POS 1
10.30 10.40

Pembukaan kegiatan (MC Dian)


- Sambutan Ketua Pelaksana (Ronal)
10.40 11.00 - Sambutan Dosen Pembimbing(PJ Ronal)
- Sambutan Bidan

PengisianPre Test dan pembagian Post Test


POS 2 : Penyuluhan (serta dilakukan pengambilan
pre test pada tiap ketua kelompok kecil)
Ada 3kelompok penyuluhan
Kel 1 : Puji
11.00 12.40 Kel 2: Mifa
Kel 3 : Devina
Kel 4 : Chintia

POS 3 : Pemeriksaan DDTK


Bal 1 : Dian
12.40 13.00 Bal 2 : Ana
Bal 3 : Pipit
13.00-13.10
Bal 4 : Putri
Bal 5 : Tanti
13.10-13.30 Bal 6 : Lubis
Bal 7 : Arinta

POS 4 : Demo PMT : Puji, Devina

Penutupan kegiatan dan penyerahan vandel (MC


Dian , vandel oleh Ronal)
Perwakilan Desa (Bidan Desa) (PJ Imas)

Evaluasi

BAB 7
RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEMASUKAN

NO SUMBER TOTAL
1. Iuran Anggota Kelompok Rp 1.560.000
13 x @Rp 120.000
TOTAL PEMASUKAN Rp 1.560.000

PENGELUARAN
NO KEBUTUHAN JUMLAH HARGA SUB TOTAL
SATUAN TOTAL
1. KONSUMSI
Konsumsi 80 Kotak Rp 2.500 Rp 200.000 Rp 616.000
Ibu
Konsumsi 80 Kotak Rp 3.000 Rp 240.000
Bayi dan
Balita
Konsumsi 12 Kotak Rp 8.000 Rp 96.000
Kades,
Bidan,
Pamong,
Kader, dan
Perangkat
Desa
Air mineral 5 kotak Rp 16.000 Rp 80.000
SOUVENIR
Balon 80 Buah Rp 2.000 Rp 160.000 Rp 488.000
2.
Hadiah 1 Buah Rp 328.000 Rp 328.000
Perpisahan
PROPOSAL DAN LAPORAN
Cetak 100 Lembar Rp 250 Rp 25.000 Rp 31.000
Proposal dan
3. Laporan
Jilid 2 Buah Rp 3.000 Rp 6.000
Proposal dan
Laporan
KIT PENYULUHAN DAN EDUKASI PASIEN
4. Kalender 80 Buah Rp 5.000 Rp 400.000 Rp 400.000
Edukasi
PUBLIKASI
5.
Flipchart 5 Buah Rp 5.000 Rp 25.000 Rp 25.000
DAFTAR PUSTAKA

A. Markum, AH. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika
DEPKES RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: DEPKES RI dan JICA.
Depkes RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh

Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes RI


Harianto. 1992. Hubungan Karakteristik Ibu Balita dan Lingkungan Posyandu dengan

Partisipasi Masyarakat dalam Program UPGK [tesis]. Jakarta : Universitas Indonesia.


Sukesih. (2008). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak

Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Balita di Desa Parean Girang Kecamatan
Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Digilib Unimus. http://digilib.unimus.ac.id. (diunduh

1 Januari 2014)

Anda mungkin juga menyukai