Anda di halaman 1dari 4

Kacang tanah (Arachis hypogea L.

) telah tumbuh di Meksiko, Amerika


Tengah, dan Amerika Selatan pada era pre-Columbian. Kacang tanah
dapat tumbuh di seluruh dunia mulai dari iklim tropis, subtropis, dan
dingin antara 400 lintang utara dan 400 lintang selatan. Sebagian besar
tanaman ini diproduksi pada daerah dengan curah hujan rata-rata 6001200mm dan suhu harian rata-rata 200C. Sebanyak 24 juta hektar kacang
tanah ditanam di seluruh dunia (Kamburona, 2007).
Indonesia merupakan negara keenam dengan tanaman kacang tanah
terbesar di dunia (Kamburona, 2007).

Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tribe Aeschynomeneae,


subtribe Stylosantinae, famili Leguminosae, dan genus Arachis. Tanaman
ini memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan tanaman
lain, yaitu memiliki bunga di atas tanah akan tetapi berbuah di dalam
tanah.

Tahap pertumbuhan kacang anah dibagi menjadi tahap vegetatif (V)


dan reproduktif (R). Fase vegetatif dimulai ketika kotiledon mulai terlihat
di permukaan tanah/media dan berakhir ketika bunga telah mekar (awal
fase reproduktif). Biji kacang tanah terdiri dari dua kotiledon, satu
hipokotil, epikotil, dan calon akar (Kamburona, 2007).

Untuk membagi macam-macam morfologi kacang, para peneliti


menggunakan banyak karakteristik. Tapi karakteristik utama yang sering
digunakan dalam studi genetik dan macam-macam morfologi kacang
antara lain jumlah biji, berat 100 pod, berat 100 seed, dan biomassa.
Kacang tanah (Arachis hypogea L.) memiliki banyak variasi morfologi.
Swamy et al. (2003) menyebutkan antara dua grup kacang tanah bisa
terdapat perbedaan biji, kecambah, dan batang yang nyata (Sadeghi,
2011).
Penelitian Sadeghi et al. (2011) mengelompokkan 23 genotip kacang
tanah ke dalam 3 grup besar.

Ketiga grup kacang tanah dikelompokkan berdasarkan Euclid distance.


Karakteristik kacang tanah dibedakan berdasarkan panjang mid-nodul,
total jumlah pod, total berat pod, hasil biji, berat 100 biji, berat 100 pod,
total jumlah biji, biomassa, tinggi tanaman, panjang pod, dan jumlah stem
sekunder. Berikut adalah karakteristik tiga grup kacang tanah tersebut

Terdapat hubungan antara genotip terhadap hasil biji. Oleh sebab itu,
karakteristik yang berhubungan dengan komponen-komponen seperti
berat pod, jumlah biji, dan biomassa, menjadi signifikan. Pengelompokan
genotip juga menjadi dasar untuk menentukan kedekatan antar varietas
suatu tanaman (Sadeghi, 2011).

Anda mungkin juga menyukai