Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Semua organisme dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis.
Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Berlangsungnya proses perubahan biologis dipengaruhi oleh
tersedianya faktor-faktor pendukung. Perubahan tanaman kecil menjadi tanaman
dewasa dan menghasilkan buah berawal dari satu sel zigot menjadi embrio, kemudian
menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun. Demikian pula
hewan, tumbuh dari satu sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi
satu individu lengkap dengan organ-organ yang dimiliki, seperti kaki, kepala, dan
tangan. Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi) yang bersifat irreversibel disebut
pertumbuhan (Haryoto, 2009).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting
dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu species. Pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup,tergantung
pada tersedianya meristem,hasil asimilasi,hormon dan substansi pertumbuhan
lainnya,serta lingkungan yang mendukung(Gardner,1991).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik dalam
ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan kurva yang
sigmoid. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan respon dari
lingkungan
Pertumbuhan

(panjang

hari,

berikutnya

temperatur
disebut

rendah,

diferensiasi,

perubahan
yang

persediaan

didefinisikan

air).

sebagai

pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan
biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang
(Lakitan, 2007).
Pada umumnya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem
apical dari tunas dan akar. Pertumbuhan variasi pertambahan panjang tiap lokus
batang. Nilai pertambahan panjang terbesar adalah pada lokus yang terletak pada area
dekat tunas (shoot). Daerah pembelahan sel batang lebih jauh letaknya dari ujung
daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa sentimeter dibawah ujung
(tunas). Sedangkan pertambahan panjang tiap lokus pada akar tidak diketahui
pertambahan panjang terbesar dikarenakan kecambah mati (Sumardi, 2008).
Pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pembelahan sel dan
pembesaran atau pemanjangan sel. Pembelahan sel menghasilkan dua sel anakan,
sehingga menambah jumlah sel penyusun tubuh. Pembelahan dianggap selesai bila
ukuran sel anakan telah sama dengan ukuran sel dewasa atau induknya. Pembesaran
atau pemanjangan sel menyebabkan ukuran sel baru itu lebih besar daripada ukuran
sel induk. Pertumbuhan terbatas pada beberapa bagian tertentu pada tubuh tumbuhan.
Pada umumnya pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem apical dari tunas
akar. Pada beberapa jenis tumbuhan (rumput-rumputan dan monoktil lainnya) daerah
pertumbuhan terletak di bagian atap tiap buku-buku (nodus) (Latunra, 2013).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui daerah
pertumbuhan pada batang kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dan daerah
petumbuhan akar pada kecambah kacang tanah (Arachis hypogaea L.)

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kacang Tanah ( Arachis hypogea L. )
Sistematika kacang tanah dalam taksonomi adalah: Kingdom : Plantae ;
Divisi : Spermatophyta ;Subdivisio : Angiospermae ; Kelas : Dicotyledoneae;
Ordo

Rosales

Famili

Leguminosea

Genus

Arachis

Spesies : Arachis hypogea L. ( Sitepu, 2014).


Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak lurus
pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ini mempunyai akar-akar yang bersifat
sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap. Akar-akar ini dapat mati dan dapat
juga menjadi akar yang permanen/tetap. Bila menjadi akar tetap, maka akan berfungsi
kembali sebagai penyerap makanan. Kadang-kadang polongnya mempunyai alat
pengisap seperti bulu akar yang dapat menyerap makanan (Irwanto, 2011).
Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang
tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun
ada yang mencapai 80 cm. Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus ke
dalam tanah hingga kedalaman 40 cm. Pada akar tunggang tersebut tumbuh akar
cabang dan diikuti oleh akar serabut. (Ratnapuri, 2008).
Kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap. Setiap helai daun
terdiri dari empat helai anak daun. Permukaan daunnya sedikit berbulu, berfungsi
sebagai penahan dan penyimpan debu dan obat semprotan. Sedangkan gerakan
nyetittropic merupakan aktifitas daun sebagai persiapan diri untuk dapat menyerap
cahaya matahari sebanyak-banyaknya (Sitepu, 2014).

Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Contoh biji kacang tanah. Kulit
luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di
dalamnya. Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar
karena berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong. Warna biji
kacang pun bermacam-macam: putih, merah kesumba, dan ungu. Perbedaanperbedaan itu tergantung pada varietas-varietasnya (Mariska, 2012).
Syarat Tumbuh
Iklim
Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan dengan ketinggian 0-500 m di atas
permukaan laut. Tanaman ini tidak terlalu memilih tanah khusus. Diperlukan iklim
yang lembab. Kacang tanah termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari
penuh. Adanya keterbatasan cahaya matahari akibat naungan atau halangan dan atau
awan lebih dari 30% akan menurunkan hasil kacang tanah karena cahaya
mempengaruhi fotosintesis dan respirasi (Ratnapuri, 2008).
Curah hujan berpengaruh terhadap kelembaban udara maupun tanah.
Kelembaban tanah yang cukup pada awal pertumbuhan, saat berbunga dan saat
pembentukan polong sangat penting untuk mendapatkan produksi yang tinggi. Curah
hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar kacang tanah dapat
berkecambah dengan baik, dan apabila distribusi curah hujan merata selama curah
hujan

optimal

selama

(Harsono dkk.,2003).

pertumbuhan

sampai

panen

adalah

300-500

mm

Tanah
Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan kering (tegalan) maupun di lahan
sawah setelah padi. Kacang tanah dapat ditanam pada tanah bertekstur ringan maupun
agak berat, yang penting tanah tersebut dapat mengatuskan air sehingga tidak
menggenang. Akan tetapi, tanah yang paling sesuai adalah tanah yang bertekstur
ringan, drainase baik, remah, dan gembur (Harsono dkk.,2003).
Kemasaman (pH) tanah yang cocok untuk kacang tanah adalah 6.5 - 7.0.
Tanah yang baik sistem drainasenya akan menciptakan aerase yang lebih baik,
sehingga akar tanaman akan lebih mudah menyerap air, hara nitrogen, dan O2.
Drainase yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap respirasi akar tanaman,
karena persediaan O2 dalam tanah rendah (Ratnapuri, 2008).
Botani Tanaman Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus L. )
Sitematika tanaman kacang hijau adalah: Kingdom: Plantae ; Divisio:
Magnoliophyta ; Class: Magnoliopsida ; Ordo: Fabales ; Family: Fabaceae ; Genus:
Phaseolus ; Species: Phaseolus radiatus (L.) (Suhaeni,2007).
Polong kacang hijau menyebar dan menggantung berbentuk silinder,
panjangnya mencapai 15 cm, sering lurus berbulu atautanpa bulu dan berwarna hitam
atau coklat soga (towny brown) berisi sampai 20 butir biji yang bundar. Biji berwarna
hijau, memiliki warna yang kusam atau berkilap. Perkecambahannya secara epigeal
(Irwan, 2006).
Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil akar
(nodul, nodula). Makin banyak nodul akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N)
sehingga menyuburkan tanah (Suhaeni, 2007).

Kacang hijau merupakan tumbuhan semusim yang tegak, percabangannya


bermula dari buku terbawah. Pasangan daun pertama berhadapan dan berupa daun
tunggal, daun berikutnya berseling-seling serta beranak daun tiga, anak daunnya
7bundar telur sampai berbentuk delta. Bunganya besar, berdiameter 1 2 cm
kehijauan sampai kuning cerah, terletak pada tandan ketiak yang tersusun atas 5 25
kuntum bunga, panjang tandan bunga 2 20 cm (Suhaeni, 2007).
Bunga kacang hijau termasuk bunga sempurna (hermaprodite), dapat
menyerbuk sendiri, berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning.Biasanya berbunga 30
70 hari, dan polongnya menjadi tua 60 120 hari setelah tanam. Perontokan bunga
banyak terjadi, mencapai 90%. Persilanganmasih juga terjadi sampai 5%. Bunga
biasanya diserbuki pada malam hari, sebelum mekar pagi hari berikutnya
(Gardner dkk, 1991).
Syarat Tumbuh
Iklim
Faktor iklim seperti curah hujan, suhu, radiasi surya, dan kelembaban sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanaman kacang-kacangan
membutuhkan air yang cukup selama pertumbuhannya (kondisi tanah yang lembab).
Kondisi air yang berlebihan (tergenang) tidak baik bagipertumbuhan tanaman.
Apabila air irigasi tidak tersedia, maka curah hujan 100200 mm /bulan dinilai cukup
bagi pertumbuhan tanaman (Irwan, 2006).
Pertumbuhanyang optimum yang tercapai pada suhu 20- 25 oC. Suhu 12 20
oC adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi

dapat menunda proses perkecambahan benih dan pemunculan biji. Pada suhu yang
lebih tinggi dari 30 oC, fotorespirasi cenderung mengurangi hasil (Suprapto, 2007).
Kacang hijau dapat ditanam di daerah iklim hangat dan di daerah
subtropik.Sebagian besar genotipnya memperlihatkan tanggapan terhadap hari
pendek. Kacang hijau adalah tanaman musim hangat dan tumbuh dibawah suhu ratarata yang berkisar 20 40 oC dengan suhu optimumnya 20 30 oC (Irwan, 2006).
Tanah
Jenis tanah yang dikehendaki tanaman kacang hijau adalah liat berlempung
atau tanah lempung yang banyak mengandung bahan organik, seperti tanah podsolik
merah kuning(pmk) dan latosol. Kacang hijau dapat tumbuh pada ketinggian < 2000
m dpl, dan tumbuh subur pada tanah liat atauliat berpasir yang cukup kering, dengan
pH 5.5 7.0 (Irwan, 2006).
Tanaman kacang hijau hampir dapat tumbuh pada semua jenis tanah yang
banyak mengandung bahan organik, dengan drainase yang baik. Namun demikian,
tanah yang paling cocok bagi tanaman kacang hijau ialah tanah liat berlempung atau
tanah lempung, misalnya podsolik merah kuning (PMK) dan latosol (Irwan, 2006).
Tanah yang mempunyai pH 5.8 paling ideal untuk pertumbuhan kacang hijau,
sedangkan tanah yang sangat asam tidak baik karena penyediaan makanan terhambat.
Kacang hijau menghendaki tanah dengankandungan hara fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, dan belerang. Unsur hara ini cukup penting untuk meningkatkan
produksinya (Irwan, 2006).

Daerah Pertumbuhan Tanaman


Pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organism multi sel tumbuh
dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume juga dalam bobot, jumlah sel,
banyaknya protoplasma dan tingkat kerumitan teorinya. Semua cirri dari
pertumbuhan yang disebutkan tadi bias diukur teteapi ada dua macam pengukura
yang

lazim

untuk

mengukur

pertambahan

volume

atau

massa

(Ross dan Salisburry, 1996).


Pertumbuhan tanaman mula mula lambat, Kemudian berangsur angsur
semakin cepat hingga tercapai titik maksimum, akhirnya laju pertumbuhan menurun.
Apabila digambarkan dengan grafik maka akan terbentuk kurva sigmoid. Bentuk
Kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetapi penyimpanagna dapat
terjadi karena berbagai variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir, bentuk dan rupa
tumbuahan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan Lingkungan
(Pratama, 2009).
Proses pemanjangan akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar, dimana
terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Dari ujung
akar ke arah atas terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan zona
pematangan. Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya, yang
disebut meristem primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar).
Meristem apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel
meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona
pemanjangan (elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula,
sehingga mendorong ujung akar, termasuk meristem ke depan. Meristem akan

mandukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan menambahkan sel-sel ke


ujung termuda zona pemanjangan tersebut (Campbell, dkk., 1991).
Batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel

batang lebih jauh

letaknya dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa sentimeter
dibawah ujung (Salisbury dan ross, 1992)
Daerah meristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer seperti
yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih kompleks karena tidak hanya proliferasi
aksis batang namun juga pembentukan organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada
batang umumnya terjadi pada internodus paling atas. Selam periode pertumbuhan
aktif, meristem ujung batang yang tipis, berdinding lembut dan isodiametris, aktif
melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel diperpanjang sepanjang internodus.
Semakin jauh dari internodus maka kecepatan pemanjangan semakin lambat. Daerah
pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya (Hanafiah, 2010).
.Zona pertumbuhan dan perkembangan ada tiga macam yaitu sebagai berikut :
1).Zona pembelahan (zona meristimatik), merupakan daerah paling ujung dan
terbentunya sel-sel baru dan aktif membelah diri, 2).Zona Pemanjangan, merupakan
daerah hasil pembelahan sel meristem, 3). Zona diferensial (perubahan bentuk sel),
terletak disebelah dalam daerah pemanjangan (Pratama, 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di
kategorikan sebagai faktor eksternal (lingkungan) yang terdiri dari air dan mineral,
cahaya, suhu dan kelembaban dan faktor internal (genetik) yang terdiri dari sifat gen
yang dibawanya dan hormon (Syarif, 2012).

Cahaya matahari sangat mempengaruhi proses pertumbuhan karena cahaya


diperlukan dalam proses fotosintesis. Kekurangan cahaya akan mengga nggu proses
fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat

namun

lemah

&

daunnya

berukuran

lebih

kecil,

tipis,

pucat

(Hanafiah, 2010).
Alat Pendukung Pengamatan Pertumbuhan pada Tanaman
Lempeng kaca merupakan alat pendukung dalam praktikum yang banyak
digunakan. Lempeng kaca pada laboratorium digunakan agar reaksi dapat terlihat
dengan transparan dan jelas, serta cahaya matahari dan sinar lainnya pun dapat
menembus lempeng kaca tersebut dengan mudah. Sehingga cocok digunakan pada
praktikum khususnya untuk tumbuhan (Lakitan, 2007).
Kertas Merang adalah kertas yang terbuat dari bahan merang atau jerami,
merupakan produk lampau. Kertas Merang digunakan pada praktikum khususnya
dalam bidang biologi, karena kertas merang memiliki daya serap yang tinggi dan
dapat menjaga kelembaban air yang dikandungnya (Kaufman, 2008).
Gelas piala berfungsi untuk sebagai wadah untuk melarutkan suatu zat atau
bahan kimia, untuk menampung zat kimia yang bersifat korosif, dan sebagai wadah
untuk mencampur dan memanaskan cairan. Untuk mencegah kontaminasi atau
hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup. Gelas piala tidak
dapat digunakan untuk mengukur volume (Sumardi, 2008).
Tinta Cina merupakan tinta yang lazim digunakan dalam praktikum,
dikarenakan pewarnaan dengan tinta cina lebih cepat kering, warna lebih pekat, tidak

mudah luntur dan terjangkau untuk dicari (seperti murah dan mudah didapat.)
(Lakitan, 2007).

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisiolgi Tumbuhan Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan dengan
ketinggian tempat 25 m diatas permukaan laut. Pada 20 Mei 2016 pada pukul 14.00
WIB sampai selesai.
Bahan Dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kacang hijau
(Vigna radiate L.) sebagai objek pengamtan daerah pertumbuhan batang, kacang
tanah (Arachis hypogeae L.) sebagai objek pengamatan daerah pertumbuhan akar,
tinta cina digunakan sebagai penanda pada batang dan akar ,kertas merang digunakan

untuk menyerap air agar objek pengamatan tidak mati dan buku data untuk menulis
data hasil pengamatan.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tusuk gigi
digunakan sebagai alat pemberi tanda, gelang karet untuk mengikat kertas merang
dengan lempeng kaca, kertas millimeter untuk mengukur jarak titik penanda, lempeng
kaca sebagai media tempat meletakkan objek pengamatan, gelas piala digunakan
untuk wadah air dan tempat menggantungkan lempeng kaca,kawat digunakan untuk
menggantungkan lempeng kaca pada gelas piala dan alat tulis digunakan untuk
menulis data hasil pengamatan.
Prosedur percobaan
A. Daerah Pertumbuhan Akar
1. Dilapisi lempeng kaca 7 x 10 cm dengan kertas merang kemudian
dibasahi dengan air.
2. Dipilih 5 kecambah kacang tanah yang berakar lurus yang panjang
paling sedikit 2 cm.
3. Diletakkan kecambah memanjang kertas millimeter dan dengan cepat
ditandai akar kecambah tersebut mulai dari ujung sebanyak 10 tanda
yang masing-masing berjarak 1 mm.
4. Diletakkan dan diikat kecambah-kecambah yang telah bertanda tadi
dengan menggunakan karet gelang pada lempengan kaca yang telah
dillapisi kertas merang basah. Usahakan tanda-tanda jangan terhapus.

5. Diletakkan dengan hati-hati lempengan kaca bersama kecambah ke


dalam gelas piala dan kemudian tuangkan sedikit air ke dalam gelas
piala untuk mencegah kekeringan
6. Disimpan gelas piala tadi ke dalam laci atau tempat yang aman. Setelah
48 jam ukurlah jarak antar tanda. Dirata-ratakanlah angka yang di dapat
kemudian buatlah grafik pertumbuhan (nomor interval vs jarak mm)
B. Daerah Pertumbuhan Batang
1. Dipilihlah 5 kecambah kacang hijau dengan epikotil lurus
2. Dengan memakai kertas millimeter dan alat pemberi tanda garis tandailah
epikotil dengan 10 tanda masing-masing berjarak 2 milimeter dimulai dari
nodus daun pertama (ujung epikotil).
3. Diletakkan dan ikat kecambah tersebut kepada lempengan kaca yang telah
dilapisi kertas merah basah.
4. Disimpanlah dalam laci atau tempat yang aman. Setelah 48 jam ukurlah
jarak antara tanda tadi.
5. Dirata-ratakanlah angka yang diperoleh kemudian buatlah grafik
pertumbuhan batang (angka pertumbuhan panjang vs nomor interval).

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., J. B. Reece, and L. E. Mitchell, 1999, Biologi, Erlangga, Jakarta
Gardner, F. P., Pearce, R. B. dan Mitchell, R. L., 1991,Fisiologi Tanaman Budidaya,
UI Press, Jakarta.
Hanafiah, M. 2010. Deteksi Dini Pertumbuhan Dan Status Gizi Murid Taman KanakKanak Duafa. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan
Harsono,Indradewa,dan Tohari.2003. Ketahanan dan Aktivitas Fisiologi Beberapa
Genotipe Kacang Tanah pada Cekaman Kekeringan. UniversitasSriwijaya.
Palembang.

Haryoto.2009.Pertumbuhan Tanaman Fisiologi Tumbuhan.Universitas Lampung:


Bandar Lampung.
Irwan, W.A. 2006. Budidaya Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata). Universitas
Padjajaran: Jatinangor.
Irwanto. 2011. Waktu Dan Jarak Tanam Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogeal L.).Universitas
Sumatera utara.Medan.
Kaufman. 2008. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Lakitan, B. 2007.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta.RajaGrafindo Persada.
Latunra, A. Ilham, 2013. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan II.
Laboratorium Botani Jurusan Biologi Universitas Hasanuddin. Makassar.
Mariska,I. 2012. Mekanisme Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.
Biogen. Bogor.
Pratama, T. A. 2009. Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas, Padang
Ratnapuri,I. 2008. Karakteristik Pertumbuhan Dan Produksi Lima Varietas Kacang
Tanah (Arachis hypogaea L.). Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross, 1992, Fisiologi Tumbuhan Jilid III, ITB, Bandung.
Sitepu,D.S.2014. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium.
Universitas Sumatera Utara.Medan.
Suhaeni, 2007. Menanam Kacang Hijau .Penerbit Nuansa. Bandung

Sumardi, I. 2008. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan tenaga Kependidikan, Jakarta.
Suprapto, H. S. 2007. Bertanam Kacang Hijau. Cet.XX, Penebar Swadaya. Jakarta
Syarif, Z. 2012. Analisis PertumbuhanTanaman. Universitas Andalas.Padang.

Anda mungkin juga menyukai