Label: Perkuliahan
Bentuk hambatan komunikasi Terapeutik Ada 5 jenis:
a. Resistens
b. Transferens
c. Kontertransferens
d. Pelanggaran batas
e. Pemberian hadiah
1. Resistens
* merupakan penghindaran verbalisasi yang dipelajari
* merupakan akibat ketidaksediaan klien untuk berubah (pada saat perubahan di rasakan).
* merupakan upaya klien untuk tetap tidak mengakui penyebab kecemasan dlm dirinya
dalam rangka melawan atau menyangkal ungkapan perasaan.
* diperlihatkan klien selama fase kerja (fase proses penyelesaian masalah)
* Faktor penyebab:
- perawat berfokus pd diri sendiri
- perawat terlalu membuka diri
- trust belum terbina
*Bentuk Resistens
a. Supresi dan represi
b. Putus asa thd masa depan
c. Devaluasi
d. Hambatan intelektual: lupa, mengantuk
e. Perilaku amuk atau tidak rasional
f. Pembicaraan yg bersifat permukaan
g. Menolak tg. Jawab
h. Menolak berubah
2.Transferens
- respon yang tidak disadari oleh klien thd perawat terkait dengan kehidupan masa lalu.
- ketidak tepatan respon klien dalam peng- gunaan koping pengisaran (displacement)
yang maladaptif.
-merupakan suatu kumpulan reaksi yg timbul sebagai upaya utk mengurangi kecemasan
dan ketidak puasan klien thd perawat akibat intensitas pertemuan yg berlebihan.
3. Kontertransferens
a.Hambatan terapeutik berasal dari perawat yang ditimbulkan oleh sikap klien.
b.Respon emosional spesifik yang tidak tepat terhadap klien.
c.Reaksi yang ditampilkan:
- sangat mencintai/ caring berlebihan
- sangat membenci/bermusuhan
- marah berlebihan atau tidak sabar
- cemas dan rasa bersalah, muncul berulang
- tidak mampu berempati thd klien
- Menekan perasaan selama pertemuan
- Tidak bersikap bijak saat membuat kontrak dgn klien
- Berdebat dengan klien
- Keterlibatan dengan klien pada tingkat personal/sosial
- Melamunkan klien
- Klien menjadi besar kepala
- Klien sulit berubah, ketergan- tungan, klien menjadi manja.
- Klien tidak terbuka
a. Dalam hubungan terapeutik peran perawat sebagai penolong (helpher)à klien maupun
perawat hrs menyadari batasan ini.
b. Pelanggaran batas terjadi jika perawat melampaui batas hubungan terapeutik à terjadi
hubungan personal
c. Bentuk pelanggaran
- menerima ajakan makan diluar/undangan
- Menjadi hubungan sosial
- Memberikan informasi personal pd klien
- Klien mengenalkan perawat pd anggota klg utk tujuan hub sosial
- Menerima hadiah dari klien
- Menjalankan bisnis / memesan pelayanan dari klien
- Secara rutin membelai/ memeluk klien
- Menghadiri acara- acara sosial klien
d. Upaya pencegahan:
- membuat kesepa- katan ttg interaksi yg akan dilakukan
- Fokus pd tujuan interaksi à meng- ingatkan kontrak dan tujuan interaksi
5. Pemberian Hadiah
a. Bentuk Hadiah dapat konkrit maupun abstrak
b. Merupakan masalah kontroversial dlm keperawatan
c. Pemberian hadiah pd tahap orientasi à klien dapat memanipulasi perawat
d. Pemberian hadiah pd tahap terminasi à perawat menunda proses terminasi, pe-
mindahan hubungan menjadi sosial/ hubungan personal.
Metoda yang digunakan dalam pengumpulan data pada tahap pengkajian adalah
Wawancara (interview), pengamatan (observasi), dan pemeriksaan fisik (pshysical
assessment). dan studi dokumentasi.
WAWANCARA
Biasa juga disebut dengan anamnesa adalah menanyakan atau tanya jawab yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang
direncanakan. Dalam berkomunikasi ini perawat mengajak klien dan keluarga untuk
bertukar pikiran dan perasaannya yang diistilahkan teknik komunikasi terapeutik.
Teknik tersebut mencakup keterampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan
rasa kepedulian yang tinggi. Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka maupun tertutup,
menggali jawaban dan memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi
mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata. Mendengarkan secara aktif
merupakan suatu hal yang perlu dilatih.
· Mengurangi hambatan-hambatan
o Kurangnya privasi
o Perasaan terburu-buru
Tujuan Wawancara :
1. Persiapan
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa, atau
memberi kesempatan kapan klien sanggup. Pengaturan posisi duduk dan teknik yang
akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar
wawancara.
f. Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaannya
g. Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan sentuhan terapeutik, yang bertujuan
untuk memberikan dorongan spiritual, merasa diperhatikan.
4. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui
kapan wawancara akan berakhir dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan,
sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai
keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat perlu
membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.
Jadi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien
adalah :
3. Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi
klien
8. Mengurangi hambatan-hambatan