Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

“HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK”

Adapun hambatan-hambatan komunikasi terapeutik dalam hal kemajuan hubungan


perawat-klien terdiri dari tiga jenis utama : resisten, tranferens, dan kontertransferens (Hamid,
1998). Ini timbul dari berbagai alasan dan mungkin terjadi dalam bentuk yang berbeda, tetapi
semuanya menghambat komunikasi terapeutik perawat. Perawat harus juga mengatasinya.
Oleh karena itu hambatan ini menimbulkan perasaan tegang baik bagi perawat maupun bagi
klien

Bentuk hambatan komunikasi Terapeutik Ada 5 jenis:


a. Resistens
b. Transferens
c. Kontertransferens
d. Pelanggaran batas
e. Pemberian hadiah

A. Resistens
 merupakan penghindaran verbalisasi yang dipelajari
 merupakan akibat ketidaksediaan klien untuk berubah (pada saat perubahan di
rasakan).
 merupakan upaya klien untuk tetap tidak mengakui penyebab kecemasan dlm
dirinya dalam rangka melawan atau menyangkal ungkapan perasaan.
 diperlihatkan klien selama fase kerja (fase proses penyelesaian masalah)
Faktor penyebab:
1. Perawat berfokus pd diri sendiri
2. Perawat terlalu membuka diri
3. Trust belum terbina
Bentuk Resistens

a. Supresi dan represi


b. Putus asa thd masa depan
c. Devaluasi
d. Hambatan intelektual: lupa, mengantuk
e. Perilaku amuk atau tidak rasional
f. Pembicaraan yg bersifat permukaan
g. Menolak Tanggung Jawab
h. Menolak berubah
B. Transferens
 respon yang tidak disadari oleh klien thd perawat terkait dengan kehidupan
masa lalu.
 ketidak tepatan respon klien dalam peng- gunaan koping pengisaran
(displacement) yang maladaptif.
 merupakan suatu kumpulan reaksi yg timbul sebagai upaya utk mengurangi
kecemasan dan ketidak puasan klien thd perawat akibat intensitas pertemuan
yg berlebihan.

Reaksi yang ditampilkan:

1. Bermusuhan/bersikap negatif thd perawat.


2. Menghindar/memutuskan hubungan.
3. Membantah, mengkritik
4. Mengomel
5. Pelupa
6. Ketergantungan atau membenci Terjadi bila kontrak pd tahap orientasi tidak jelas.

C. Kontertransferens
 Hambatan terapeutik berasal dari perawat yang ditimbulkan oleh sikap klien.
 Respon emosional spesifik yang tidak tepat terhadap klien.
Reaksi yang ditampilkan:

1. Sangat mencintai/ caring berlebihan


2. Sangat membenci/bermusuhan
3. marah berlebihan atau tidak sabar
4. cemas dan rasa bersalah, muncul berulang
5. Tidak mampu berempati thd klien
6. Menekan perasaan selama pertemuan
7. Tidak bersikap bijak saat membuat kontrak dgn klien
8. Berdebat dengan klien
9. Keterlibatan dengan klien pada tingkat personal/sosial
10. Melamunkan klien
11. Klien menjadi besar kepala
12. Klien sulit berubah, ketergan- tungan, klien menjadi manja.
13. Klien tidak terbuka

Cara identifikasi terjadinya kontertransferens

1. Mempunyai standart yang sama tentang harapan terhadap klien


2. Melatih hubungan terapeutik
3. Menemukan sumber masalah
4. Melatih kontrol diri
5. Pengawasan secara individual
6. Kontertransferens tidak mudah diatasi, membawa dampak terhadap hubungan
perawat – klien
7. Perlu upaya /keseriusan dari perawat untuk mengatasinya

D. Pelanggaran Hubungan Terapeutik (batas)


 Dalam hubungan terapeutik peran perawat sebagai penolong (helpher)à klien
maupun perawat hrs menyadari batasan ini.
 Pelanggaran batas terjadi jika perawat melampaui batas hubungan terapeutik à
terjadi hubungan personal

Bentuk pelanggaran

1. Menerima ajakan makan diluar/undangan


2. Menjadi hubungan sosial
3. Memberikan informasi personal pd klien
4. Klien mengenalkan perawat pd anggota klg utk tujuan hub social
5. Menerima hadiah dari klien
6. Menjalankan bisnis / memesan pelayanan dari klien
7. Secara rutin membelai/ memeluk klien
8. Menghadiri acara- acara sosial klien

Upaya pencegahan:

1. membuat kesepakatan tentang interaksi yang akan dilakukan


2. Fokus pada tujuan interaksi mengingatkan kontrak dan tujuan interaksi

E. Pemberian Hadiah
 Bentuk Hadiah dapat konkrit maupun abstrak
 Merupakan masalah kontroversial dlm keperawatan
 Pemberian hadiah pada tahap orientasi klien dapat memanipulasi perawat
 Pemberian hadiah pada tahap terminasi perawat menunda proses terminasi, pe-
mindahan hubungan menjadi sosial/ hubungan personal.

Mengatasi Hambatan Terapeutik

1. Siap untuk ungkapkan perasaan dasar pengetahuan ttg hambatan terapeutik.


2. Gunakan Klarifikasi dan refleksi perasaan & isi
3. Kaji latar belakang klien maupun perawat thd perilaku yang ditampilkan
berdampak negatif thd proses terapeutik.
4. Tinjau kembali tujuan hubungan terapeutik sesuai masalah klien.

Anda mungkin juga menyukai