Anda di halaman 1dari 14

1

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI


MENYUSUN KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, PENDAHULUAN, DAN DESAIN
PENELITIAN PADA PROPOSAL PENELITIAN
“Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Poli Bedah Rumah Sakit Prima Husada”

Oleh:
NAMA: HENDI WIJAYANTO
NIM: 1901200521

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
TAHUN 2019
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang dapat disebabkan berbagai


macam etiologi, disertai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat gangguan sekresi
insulin atau gangguan kerja dari insulin. Istilah diabetes mellitus berasal dari bahasa
Yunani yaitu diabetes yang berarti “sypon” menunjukan pembentukan urine yang
berlebihan, dan mellitus berasal dari kata “meli” yang berarti madu (Homenta, 2012).

Menurut Depkes RI, (2008) dalam Hasdianah, (2012 : 2). Survei yang dilakukan
oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), jumlah penderita Diabetes mellitus di
indonesia pada tahun 2000 terdapat 8,4 juta orang, jumlah tersebut menempati urutan
ke-4 terbesar didunia. Diperkirakan jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2030
yaitu 21,3 juta di Indonesia. Jumlah penderita diabetes mellitus tahun 2000 di dunia
termasuk Indonesia tercatat 175,4 juta orang, tahun 2010 menjadi 279,3 juta orang, dan
diperkirakan pada tahun 2020 menjadai 300 juta orang dan tahun 2030 menjadi 366
juta orang.

Ulkus kaki diabetes (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronik diabetes
melitus yang sering dijumpai dan ditakuti oleh karena pengelolaannya sering
mengecewakan dan berakhir dengan amputasi, bahkan kematian. Kaki diabetik adalah
infeksi, ulserasi, dan atau destruksi jaringan ikat dalam yang berhubungan dengan
neuropati dan penyakit vaskuler perifer.

Pada tungkai bawah. Hiperglikemia pada DM yang tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan berbagai komplikasi kronis yaitu neuropati perifer dan angiopati.
Angiopati perifer dan neuropati, mengakibatkan trauma ringan yang dapat
menimbulkan ulkus pada penderita DM. Ulkus DM mudah terinfeksi karena respons
kekebalan tubuh pada penderita DM biasanya menurun. Ketidaktahuan pasien dan
keluarga membuat ulkus bertambah parah dan menjadi gangren yang terinfeksi
(Decroli, 2008 : 4). Menurut Clayton, (2009) dalam Wulandari, (2012 : 2). Salah satu
3

penyebab terjadinya ulkus diabetik adalah akibat penurunan sirkulasi ke perifer yang
dipengaruhi oleh tingginya kadar glukosa dalam darah dan penyakit arterial perifer
yaitu aterosklerosis.

Penatalaksanaan UKD meliputi penanganan iskemia dengan meningkatkan perfusi


jaringan, debridement untuk mengeluarkan jaringan nekrotik, perawatan luka untuk
menghasilkan moist wound healing, off- loading kaki yang terkena, intervensi bedah,
pananganan komorbiditas dan infeksi, serta pencegahan rekurensi luka (Langi, 2011).
Nyeri merupakan salah satu keluhan tersering pada pasien setelah mengalami suatu
tindakan pembedahan. Pembedahan merupakan suatu peristiwa yang bersifat bifasik
terhadap tubuh manusia yang berimplikasi pada pengelolaan nyeri. Lama waktu
pemulihan pasien post operasi normalnya terjadi hanya dalam satu sampai dua jam
(Perry, 2005). Pemulihan pasien post operasi membutuhkan waktu rata-rata 72,45
menit, sehingga pasien akan merasakan nyeri yang hebat rata-rata pada satu sampai dua
jam
pertama sesudah operasi karena pengaruh obat anastesi sudah hilang, dan pasien
sudah keluar dari kamar sadar (Mulyono, 2008). Menurut Potter & Perry, (2006) dalam
Andarmoyo, (2013 : 68). Nyeri harus segera ditangani karena nyeri dapat memberikan
respon negatif pada penderitanya, misalnya nyeri dalam intensitas ringan yaitu
peningkatan frekuensi pernafasan, peningkatan denyut jantung, vasokontriksi perifer
(pucat, peningkatan tekanan darah), peningkatan kadar glukosa darah, ketegangan otot,
dilatasi pupil, penurunan motilitas cerna. Nyeri yang berat dan dalam seperti pucat,
ketegangan otot, penurunan tekanan darah dan denyut jantung, pernafasan yang cepat
dan tidak teratur, mual dan muntah, kelemahan atau kelelahan.
Cara mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non
farmakologi. Dengan non farmakologi salah satunya dengan cara relaksasi genggam
jari. Menurut Liana, (2008) dalam jurnal pinandita (2012). Relaksasi genggam jari
adalah sebuah teknik relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh
siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh kita.
Teknik genggam jari disebut juga finger hold. Teknik relaksasi membuat pasien dapat
mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada
nyeri(Perry, 2005).
Relaksasi genggan jari dapat mengendalikan dan mengembalikan emosi yang akan
membuat tubuh menjadi rileks. Pada kelompok perlakuan yang diberikan relaksasi
genggam jari menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf aferen non-
nosiseptor. Serabut saraf non-nosiseptor
mengakibatkan “gerbang” tertutup sehingga stimulus pada kortek serebri dihambat
atau dikurangi akibat counter stimulasi relaksasi dan menggenggam jari. Sehingga
intensitas nyeri akan berubah atau mengalami modulasi akibat stimulasi relaksasi
genggam jari yang lebih dahulu dan lebih banyak mencapai otak (Pinandita, 2012).
4

Menurut Liana, 2008 dalam jurnal pinandita (2012), mengemukakan bahwa


menggenggam jari sambil menarik nafas dalam-dalam (relaksasi) dapat mengurangi
dan menyembuhkan ketegangan fisik dan emosi, karena genggaman jari akan
menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya energi pada meredian (energi channel)
yang terletak pada jari tangan kita.
5

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah, “Apakah ada Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Poli Bedah Rumah Sakit Prima
Husada?”.

3.1 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Menganalisis Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Poli Bedah Rumah
Sakit Prima Husada.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat nyeri pasien post operasi ulkus diabetikum saat di
lakukan perawatan luka sebelum diberikan Teknik relaksasi genggam jari.
2. Mengidentifikasi tingkat nyeri pasien post operasi ulkus diabetikum saat di
lakukan perawatan luka sesudah diberikan Teknik relaksasi genggam jari.
3. Menganalisis Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Ulkus Diabetikum.

4.1 Manfaat Penelitian


a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada tim perawat
khususnya tim perawat poli bedah rumah sakit dalam melakukan sosialisasi dan
pemberian Teknik genggam jari pada pasien post operasi saat dilakukan perawatan luka.
b. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada responden
tentang alternative penurunan nyeri dengan genggam jari.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman
dalam merealisasikan teori yang telah didapat dibangku kuliah, khususnya Pengaruh
Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Ulkus Diabetikum
6

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Tingkat nyeri
responden saat
Relaksasi perawatan luka
genggam jari Ringan, sedang,
berat, sangat berat

Faktor yang
mempengaruhi:
Komunikasi antar
perawat dan klien,
media relaksasii,
jangka waktu yang
digunakan, tingkat
stres, cemas maupun
depresi yang dialami
responden
Dapat Tidak dapat
menurunkan rasa menurunkan rasa
nyeri nyeri

1.responden dapat 1.responden tidak


bersikap kooperatif dapat bersiakap
kooperatif
2. waktu perawatan
dibutuhkan lebih 2. waktu perawatan
singkat dibutuhkan lebih lama

keterangan

: diteliti

: tidak diteliti
: pengaruh
7

3.1 Hipotesis
1 Ho : Tidak ada Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Poli Bedah Rumah Sakit Prima Husada
H1 : Ada Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Poli Bedah Rumah Sakit Prima Husada
8

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 DESAIN PENELITIAN

 Metode penelitian: pra eksperimen, jenis penelitian bersifat one grouppretest posttets design
dengan pendekatan pretest terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan kemudian setelah
diberi perlakuan dilakukan posttest.
 Kelebihan:
- Hasil lebih akurat
- Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih variabel yang diinginkan
 Kekurangan:
- Waktu lama
- Berdampak kurang baik pada pengetahuan, psikologi dan kelompok kontrol akibat tidak
diberikannya perlakuan yang sama.
4.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
4.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan ...
4.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di Poli bedah Rumah Sakit Prima Husada
Malang

4.3 POPULASI, SAMPEL DAN SAMPLING


4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
karakteristik atau kuwalitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata pasien
dengan diagnose ulkus diabetikum tahun 2019 di Poli Rumah Sakit Prima Husada Malang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karasteristik yang dimiliki oleh populasi yang
digunakan untuk penelitian (Sujarweni, 2014). Dalam menentukan besarnya sampel, peneliti
menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011) dengan tingkat kesalahan 5% atau 0,05 yaitu sebagai
berikut :

Keterangan :
9

= ---------------------------- n = Jumlah elemen/ anggota sampel

1 +( ²) N =Jumlah elemen/ anggota populasi

57 e = Error level/ tingkat kesalahan, 5% atau 0,05

= -----------------------------

1 + (57 0,05²)

57 57

= ---------------------------- = -------------------------

1 + (57 0,0025) 1.1425 = 49.8 = 50

Jadi jumlah elemen sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 responden.

Sampel dipilih dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eklusi yang sudah ditentukan.
Berikut kriteria inklusi dan eklusi didalam penelitian ini :

1. kriteria inklusi yaitu karasteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target dan
terjangkau yang akan diteliti ( Nursalam, 2015) yaitu :
a. pasien dengan diagnose ulkus diabetikum yang di lakukan perawatan luka post operasi hari
ke tiga sampai perban di buka dari awal operasi.
b. pasien dengan diagnose ulkus diabetikum dengan gcs 4/5/6
c. pasien dengan diagnose ulkus diabetikum dengan persetujuan terlebih dahulu
d. pasien dengan diagnose ulkus diabetikum dengan usia diatas 30 tahun, kriteria ekslusi
yaitu menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi
dari studi (Nursalam, 2015)sebagai berikut :
a. Anak hospitalisasi yang demam tinggi
b. Pasien dengan diagnose ulkus diabetikum yang sedang tidur
c. Pasien dengan diagnose ulkus diabetikum yang menjalani perawatan intensif/ isolasi
1
0

4.3.3 Sampling
Sampling penelitian adalah proses menyeleksi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Nursalam, 2013). Tehnik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel
guna memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian
(Sastroasmoro dan Ismail, 1995 dan Nursalam 2008 dalam Nursalam, 2013). Penelitian ini
menggunakan teknik sampling yaitu consequtive sampling.

4.3.4 Kerangka Kerja


Kerangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang
dilakukan dalam sebuah penelitian/ kegiatan sejak awal hingga akhir (Nursalam, 2013). Frame
work dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1
Penyusunan proposal 1

Populasi
Rata-rata perbulan seluruh perbulan pasien Ulkus
Diabetikum selama tahun 2019 di Poli bedah RS Prima
Husada Malang

Tehnik sampling
Consequtive Sampling

Sampel
Sebagian rata-rata perbulan pasien operasi Ulkus
Diabetikum selama tahun 2019 di poli bedah RS Prima
Husada Malang
Desain penelitian
Pre eksperimental : one group pretest posttest design

Variabel independen Variabel dependent


Relaksasi Genggam Jari Tingkat nyeri Post operasi Ulkus Diabetikum

Pengumpulan data
Lembar observasi/kwisioner tingkat nyeri

Pengolahan data
(Editing, Coding, Scoring, Tabulating)

Analisa data
Univariate, Bevariate (Uji Wilcoxon)

Penarikan kesimpulan

Penyajian hasil penelitian


1
2

4.4 VARIABEL PENELITIAN


Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiono, 2009 dalam Sujarweni, 2014).
4.4.1 Variabel Independent (bebas)
Variabel Independent pada penelitian ini adalah Relaksasi Genggam Jari

4.4.2 Variabel Independent (terikat)


Variabel Independent dalam penelitian ini adalah Tingkat nyeri Post operasi Ulkus Diabetikum

4.5 INSTRUMEN PENELITIAN


Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun dengan maksud
untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif maupun data kuantitatif (Nursalam,
2013). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan
menggunakan handphone/ wawancara yang dipergunakan untuk memutar video animasi
kartun.

4.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian (Sujarweni, 2014).
Prosedur yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengurus perijinan surat pengantar penelitian dari Stikes Kendedes Malang yang akan
diberikan kepada Direktur RS Prima Husada Malang.
2. Peneliti memberikan surat pengantar penelitian dari Stikes kepada Direktur RS Prima
Husada Malang untuk memperoleh ijin melakukan penelitian.
3. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian dan bila bersedia menjadi
responden dipersilahkan untuk menandatangani inform concent.
4. Jika disetujui, dilakukan observasi tingkat nyeri pada responden saat dilakukan
pemasangan infus sebelum diberikan intervensi relaksasi genggam jari.
5. memberikan relaksasi genggam jari pada responden saat dilakukan perawat luka.
6. Data yang terkumpul dari klien kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS.
1
3

4.7 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA


4.7.1 Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2011) setelah angket dari responden terkumpul selanjutnya dilakukan
pengolahan data dengan cara sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode (angka) terhadap data yang terdiri
atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis
data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan
artinya dalam ssatu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat dan arti suatu
variabel.
a. Data Umum
b. Data Khusus
3. Scoring
Skoring adalah mel;akukan penilaian untuk tingkat nyeri dengan baik dan benar,
dalam kategori :
Tidak nyeri : 0
Nyeri ringan : 1-3
Nyeri sedang : 4-5
Nyeri berat : 7-10
4. Tabulating
Tabulating adalah mengelompokkan data kedalam satu tabel tertentu menurut
sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah diproses sehingga harus
segera disusun dalam suatu pola format yang dirancang.

4.7.1 Analisa Data


1. Analisa Univariate
Analisa univariate dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap
variabel (Notoatmojo, 2010) yaitu variabel relaksasi genggam jari dan tingkat nyeri saat
dilakukan perawatan luka.
2. Analisa Bivariate
Penelitian ini menggunakan tehnik analisis data dengan uji Wilcoxon yaitu dengan
menacri perbedaan mean pre test dan post test. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
tingkat nyeri pada responden saat dilakukan perawatan luka sebelum diberikan terapi dan
sesudah diberikan terapi. Setelah data terkumpul dan telah diskoring kemudian dilakukan uji
Wilcoxon untuk mengetahui perbandingan pengamatan sebelum dan sesudah perlakuan
terhadap variabel independent dan variabel dependent.
1
4

4.8 METODE OBERVASI


Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Observasi menggunakan
observasi partisipasi mengumpulkan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dimana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
4.9 METODE WAWANCARA
Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari
responden. Disini menggunakan wawancara berstruktur atau standart. Yang berisi sejumlah
pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya.

4.10 METODE KUESIONER DAN PENGUKURAN


Alat pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan atau penyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Disini dilakukan kuesioner tertutup yang telah menyediakan pilihan
jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian.

4.11 ETIKA PENELITIAN


4.11.1 Inform Consent
Inform Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden.
4.11.2 Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek
penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama.
4.11.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil peneliatian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaan oleh penelitiu, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset (Hidayat, 2011).

Anda mungkin juga menyukai