Anda di halaman 1dari 10

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/311693143

HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA


DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN
LUKA DIABET....

Article · November 2016

CITATIONS READS

0 690

3 authors, including:

Putri Wulandini
Universitas Abdurrab
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Putri Wulandini on 17 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELITUS
TERHADAP KEJADIAN LUKA DIABETES MELITUS
DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RSUD
ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Putri Wulandini S, Roni Saputra, Hasan Basri


STAFF PENGAJAR D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB
DAN MAHASISWA D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB

ABSTRAK
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan kadar
glukosa dalam darah meningkat atau hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisa hubungan antara pengetahuan penderita Diabetes Melitus terhadap kejadian luka
Diabetes Melitus. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan
menggunakan alat instrument penelitian kuesioner dan lembar observasi. Jumlah populasi
dalam penelitian ini sebanyak 70 orang. Pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling, selam 3 minggu, jumlah sampel dalam penelitian ini 29 responden. Analisa
menggunakan uji chi-square. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian dilakukan di
Ruangan Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil penelitian didapatkan
pengetahuan penderita Diabetes Melitus mayoritas tinggi 15 responden (51,7%), dengan
angka kejadian mayoritas tidak terjadi 20 responden (69,0%). (p value 0,02<0,05 Ini
menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan penderita Diabetes Melitus dengan kejadian
luka Diabetes Melitus. Peneliti menyarankan kepada penderita Diabetes Melitus, agar selalu
mencari informasi tentang Diabetes Melitus, upaya pencegahan terjadinya luka Diabetes
Melitus.

Kata Kunci : pengetahuan, Diabetes Melitus, Luka

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a heterogeneous group of disorders characterized by increased blood
glucose levels, or hyperglycemia. The purpose of this study was to analyze the relationship
between knowledge Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus on the incidence of injury. The
design study is an analytic correlation by using a research instrument a questionnaire and
observation sheet. Total population in this study as many as 70 people. Sampling using
accidental sampling, scuba 3 weeks, the number of samples in this study 29 respondents.
Analyzed using chi-square test. This research is quantitative. The study was conducted at
room Disease Arifin Achmad Pekanbaru. The result showed knowledge of Diabetes Mellitus
high majority of 15 respondents (51.7%), with the incidence of the majority did not happen
20 respondents (69.0%). (P value 0.02 <0.05 This suggests there is a relationship between
knowledge Diabetes Mellitus with injury incidence of diabetes mellitus. It is suggested to
patients with diabetes mellitus, in order to always be looking for information on Diabetes
Mellitus, efforts to prevent injuries Diabetes Mellitus.

Keywords: knowledge, Diabetes Mellitus, Trauma


PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia perlu mendapatkan
pembelajaran terhadap bahaya Diabetes
Pengetahuan kesehatan merupakan Melitus. Masyarakat harus menyadari bahwa
bagian dalam pengolahan Diabetes Melitus. seseorang yang memiliki gen penyakit ini
Melalui pengetahuan penderita Diabetes dapat menjadi Diabetes Melitus setelah
mengetahui tentang penyakitnya dan mampu melalui proses yang panjang, mulai dari fase
merawat dirinya. Salah satu komplikasi awal dimana gaya hidup sedentary
umum dari Diabetes adalah masalah kaki (bermalas) diikuti dengan pola makan yang
Diabetes. Kaki Diabetes yang tidak dirawat buruk. Sehingga mengakibatkan kegemukan
dengan baik akan mudah mengalami luka, di daerah perut (Susan, 2008).
dan cepat berkembang menjadi ulkus Menurut WHO jumlah penyandang
ganggren bila tidak dirawat dengan benar. Diabetes di Indonesia pada tahun 2010
Setiap tahun lebih dari satu juta orang sebanyak 8,7 juta dan akan meningkat
penyakit Diabetes kehilangan salah satu menjadi 21,8 juta pada tahun 2030.
kakinya akibat komplikasi Diabetes (Susan, Sedangkan data berdasarkan Riset
2008). Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2012,
Pengetahuan adalah pengelolaan jumlah penyandang Diabetes berusia kurang
mandiri Diabetes secara optimal dari 15 tahun yang mengaku sebagai
membutuhkan partisipasi aktif pasien dalam penyandang Diabetes adalah 1,2 %
merubah prilaku yang tidak sehat. Tim sedangkan yang tidak mengetahui bahwa
kesehatan harus mendampingi pasien dalam dirinya penyandang Diabetes adalah 4,5 %
perubahan prilaku tersebut, yang pola makan harus disiplin yakni jadwal,
berlangsung seumur hidup. Keberhasilan jumlah, dan jenis makanan yang
dalam mencapai perubahan prilaku dikonsumsi. Jadwal berarti makan besar tiga
membutuhkan pembelajaran, pengembangan kali sehari diikuti dengan makanan ringan
keterampilan (skill) dan motivasi yang dua sampai tiga kali di antara waktu makan
berkenaan dengan mengkonsumsi makan- besar. Jumlah makanan yang masuk sesuai
makanan sehat, melakukan kegiatan jasmani dengan usia, jenis kelamin, aktifitas, faktor
secara teratur dan menggunakan obat stress dan berat badannya, serta tidak boleh
Diabetes secara aman, teratur. Pada waktu- melebihi kebutuhan. Sedangkan jenis
waktu yang spesifik melakukan pemantauan makanan yang dikonsumsi adalah sekitar
glukosa darah mandiri dan memanfaatkan 50% sampai 60% karbohidrat, 15% sampai
mencari berbagai informasi yang ada baik 20% protein, 25% sampai 30% lemak
melakukan perawatan kaki secara berkala, dengan kandungan lemak jenuh kurang dari
mengelola Diabetes dengan tepat, 10%. pembelajaran kepada masyarakat
mengembangkan sistem pendukung dan mengenai bahaya Diabetes kegiatan ini
mengajarkan keterampilan dan dapat untuk mengingatkan kepada masyarakat
mempergunakan fasillitas perawatan tingginya angka kejadian Diabetes Melitus
kesehatan. dan besarnya potensi kerugian yang timbul
Pembelajaran (penyuluhan) secara baik dari sisi sosial maupun ekonomi akibat
individual dan pendekatan berdasarkan komplikasi dari penyakit (Sidartawan 2009).
penyelesaian masalah merupakan inti Penelitian yang dilakukan oleh
perubahan prilaku yang berhasil. Perubahan Wijornako (2009), sebanding dengan
prilaku hampir sama dengan proses edukasi meningkatnya prevalensi penderita Diabetes
dan memerlukan penilaian, perencanaan, Melitus, angka kejadian kaki diabetik,
implementasi, dokumentasi, dan evaluasi. seperti: ulkus, infeksi dan gangren kaki serta
artropati Charcot semakin meningkat. gawat darurat seperti rasa sakit atau
Diperkirakan sekitar 15% penderita Diabetes hipoglikemia, pentingnya latihan jasmani
Melitus dalam perjalanan penyakitnya akan yang teratur, malah khusus yang dihadapi
mengalami komplikasi ulkus diabetik hiperglikemi pada kehamilan, pentingnya
terutama ulkus kaki diabetik. Sekitar 14- perawatan diri, dan cara mempergunakan
24% di antara penderita kaki diabetika fasilitas perawatan kesehatan. Pengetahuan
tersebut memerlukan tindakan amputasi. pasien dapat dilakukan secara individual
Penatalaksanaan kaki diabetik terutama dengan pendekatan berdasarkan
difokuskan untuk mencegah dan penyelesaian masalah. Seperti halnya
menghindari amputasi ekstremitas bawah. dengan proses pembelajaran, perubahan
Sebelum dilakukan terapi, sebaiknya dapat perilaku memerlukan perencanaan yang
melakukan penilaian kaki diabetik secara baik, implementasi, evaluasi dan
menyeluruh, melakukan identifikasi dokumentasi. Hingga saat ini, belum ada
penyebab terjadinya ulkus dan faktor obat yang menyembuhkan penyakit Diabetes
penyulit penyembuhan luka serta menilai Melitus. Namun pengidapnya tetap bisa
ada tidaknya infeksi. Membedakan apakah hidup nyaman dan berumur panjang, karena
ulkus kaki diabetik disebabkan oleh faktor penyakit Diabetes bisa dikendalikan. Yang
neuropati atau penyakit arteri perifer dibutuhkan hanyalah kedisiplinan mengikuti
sangatlah penting karena revaskularisasi langkah-langkah pengelolaan Diabetes.
perlu dilakukan bila terdapat gangguan arteri Dalam penyuluhan, yang perlu diperhatikan
perifer. Lebih dari 90% ulkus akan sembuh adalah pengidap Diabetes harus memahami
apabila diterapi secara komprehensif dan penyakitnya, sehingga tahu pula cara yang
multidisipliner, melalui upaya; mengatasi tepat mengatasi Diabetes.
penyakit komorbid , Penelitian yang dilakukan Dewi
menghilangkan/mengurangi tekanan beban (2010), didapatkan data umum tentang
(offloading), menjaga luka agar selalu pengetahuan pasien tentang Diabetes
lembab (moist), penanganan infeksi, Melitus di ruang penyakit dalam RSUD
debridemen, revaskularisasi dan tindakan Arifin Achmad pekanbaru tahun 2010 yaitu
bedah elektif, profilaktik, kuratif atau responden yang mempunyai pengetahuan
emergensi sesuai dengan indikasi. yang baik tentang penyakit Diabetes
Penelitian yang dilakukan oleh Melitus sebanyak 40%, hal ini didukung
Widonaso (2009), penyuluhan yang oleh sebagian besar responden yang sudah
diberikan kepada pasien meliputi pernah mendengar tentang penyakit
pemahaman tentang perjalanan penyakit Diabetes Melitus yaitu sebanyak 35,5%, dan
Diabetes Melitus, makna dan perlunya responden yang tidak tahu tentang penyakit
pengendalian dan pemantauan Diabetes Diabetes Melitus sebanyak 24,5%, informasi
Melitus, penyulit Diabetes Melitus dan atau pendidikan kesehatan merupakan
resikonya, intervensi farmakologis dan non sebagai usaha untuk membantu individu,
farmakologis serta target perawatan, kelompok masyarakat dalam meningkatkan
interaksi antara asupan makanan, aktifitas kemampuan untuk mencapai kesehatan
fisik, dan obat anti hipoglikemik oral atau secara optimal.
insulin serta obat-obat lain, cara pemantauan Diabetes Melitus merupakan
glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa sekelompok kelainan heterogen yang
darah atau urin mandiri hanya jika ditandai oleh kadar glukosa dalam darah
pemantauan glukosa darah mandiri tak atau hiperglikemia. Glukosa secara normal
tersedia, mengatasi sementara keadaan bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam
darah. Glukosa dibentuk di hati dari Melitus meliputi hipoksia, dihidrasi, eksudat
makanan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu yang berlebihan, turunnya temperatur,
suatu hormon yang diproduksi oleh jaringan nekrotik, hematoma, trauma
pankreas, mengendalikan kadar glukosa berulang, infeksi (Moya, 2007).
dalam darah dengan mengatur produksi dan Pada penderita Diabetes Melitus,
penyimpanannya. Pada Diabetes insulin yang dihasilkan tidak memadai
kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap dikarenakan glukosa tidak dapat masuk ke
insulin dapat menurun, atau pankreas dapat dalam sel sehingga terkumpul dalam darah,
menghentikan sama sekali produksi insulin, menyebabkan timbulnya gejala Diabetes
keadaan ini menimbulkan hiperglikemia Melitus. Kecenderungan terkena Diabetes
yang dapat mengakibatkan komplikasi Melitus tampaknya sering kali karena faktor
metabolik akut seperti Diabetes ketoasidosis keturunan. Keadaan-keadaan lain yang
dan sindrom hiperglikemia hiperosmoler mendorong timbulnya penyakit ini adalah
nonketotik (HHNK). Hiperglikemia jangka kehamilan, kegemukan, tekanan fisik atau
panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi emosi. Komplikasi yang muncul yaitu
mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal hipoglikemi dan hiperglikemi. Hiperglikemi
dan mata) dan komplikasi neuropati terjadi karena paparan glukosa yang tinggi
(penyakit pada saraf). Diabetes Melitus juga dan beredar dalam darah sehingga
disertai dengan peningkatan insidens menyebabkan kadar oksigen dalam darah
penyakit makrovaskuler yang mencapai menurun dan terjadi banyak kerusakan pada
infark miokard stroke dan penyakit vaskuler banyak organ diantaranya : kulit akan terjadi
perifer (Soegondo ,2008). dermatitis sampai infeksi hingga berakhir
Komplikasi Diabetes Melitus pada luka ulkus diabetik (Ivan Hoesada,
dibandingkan dengan penderita non dkk, 2006).
Diabetes Melitus mempunyai kecendrungan Ulkus diabetik adalah luka yang
2 kali lebih mudah mengalami trombosis merah kehitam-hitaman dan berbau busuk
serebral, 28 kali terjadi buta, 3 kali terjadi akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh
penyakit jantung koroner, 21 kali terjadi darah sedang atau besar pada bagian tungkai
gagal ginjal kronik, dan 53 kali menderita ( Askandar, 2007).
ulkus diabetik. Komplikasi menahun Ulkus diabetik merupakan suatu
Diabetes Melitus di Indonesia terdiri atas penyakit yang menakutkan karena
neuropati 58%, penyakit jantung koroner merupakan komplikasi lanjut dari keadaan
22,5%, ulkus diabetik 17%, retinopatik 13%, yang dialami oleh seorang penderita
dan nefropatik 9,1 (Waspadji, 2008). Diabetes Melitus, mempunyai dampak
Penyakit Diabetes Melitus berisiko negatif yang komplek terhadap
32 kali terjadi komplikasi ulkus diabetik. kelangsungan kualitas hidup individu. Salah
Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada satu diantaranya adalah amputasi apabila
permukaan kulit yang disebabkan adanya luka atau gangren tersebut mengancam jiwa
makroangiopatik sehingga terjadi vaskuler seseorang. Beberapa hal yang perlu
insusifiensi dan neuropati. Ulkus diabetik diperhatikan dalam perawatan Diabetes
mudah berkembang menjadi infeksi karena Melitus dan ulkus diabetik yaitu :
masuknya kuman atau bakteri dan adanya pengaturan makan yang baik, tidak boleh
gula darah yang tinggi menjadi tempat yang makan gula atau makanan bergula,
strategis untuk pertumbuhan kuman. Faktor mengkonsumsi makanan dengan kadar
–faktor yang memperlambat atau tinggi protein misalnya: daging tanpa lemak,
mempersulit penyembuhan luka Diabetes telur, ikan, sayur hijau dan harus menjauhi
makanan dengan kandungan tinggi diatas 40 tahun. Masalah ulkus diabetik di
karbohidrat serta melakukan latihan fisik / Riau merupakan masalah serius, sebagian
olahraga secara teratur (Nurhasan, 2006). besar penderita Diabetes Melitus dirawat
Menurut survei yang dilakukan karena mengalami ulkus diabetik angka
World Health Organization (WHO, 2008), kematian dan amputasi masih cukup serius
Indonesia menempati urutan keempat masing-masing sebesar 32,5% dan 23,5%.
dengan jumlah pasien Diabetes terbesar Penderita Diabetes Melitus paska amputasi
didunia setelah India, Cina dan Amerika sebanyak 14,3% akan meninggal dalam
Serikat. Jumlah penderita Diabetes di dunia setahun dan 21% akan meninggal dalam 3-5
pada tahun 2008 mencapai lebih dari 230 tahun (Dinkes, 2011).
juta jiwa. Jumlah itu diperkirakan akan terus Hasil survei awal yang peneliti
meningkat menjadi 350 juta jiwa pada tahun lakukan di Rekam Medik RSUD Arifin
2025. Prevalensi penderita luka Diabetes Achmad Pekanbaru, penyakit Diabetes
Melitus di Amerika serikat sebesar 25-30%, Melitus yang mendapatkan perawatan di
resiko amputasi 25-48 kali lebih tinggi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada
dibandingkan dengan non Diabetes Melitus tahun 2012, jumlah penyakit Diabetes
(Suyono, 2008). Melitus mencapai 351 kasus di ruang
Jumlah penyakit Diabetes di penyakit dalam. Pada tahun 2012 dari bulan
Indonesia menurut data WHO pada tahun januari-juni terdapat 231 kasus di ruang
2009 mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi penyakit dalam, dari juli- september 105
akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta pasien yang menderita penyakit Diabetes
jiwa pada tahun 2025. Hal ini yang membuat Melitus di ruang penyakit dalam. Prevalensi
Indonesia menempati peringkat empat penderita luka Diabetes Melitus di RSUD
negara dengan jumlah penderita Diabetes Arifin Achmad di ruangan penyakit dalam
terbanyak di dunia. Dimana baru 50 % yang sekitar 70 pasien pertiga bulan, angka
sadar mengidapnya dan di antara mereka amputasi 2 pasien, dan ulkus diabetik
baru sekitar 30 % yang datang berobat merupakan sebab perawatan rumah sakit
teratur dan pada saat ini diperkirakan ada yang terbayak sebesar 10 pasien perbulan
sekitar 246 juta jiwa pasien Diabetes Melitus untuk penderita Diabetes Melitus.
di seluruh dunia. Prevalensi penderita luka Dan hasil survei awal dilakukan di
Diabetes Melitus di Indonesia sekitar 15%, ruangan penyakit dalam dengan jumlah
angka amputasi 30%, angka mortalitas 32% responden 10 orang yang ditanya 6 dari
dan ulkus diabetik merupakan sebab penderita Diabetes militus mengetahui
perawatan rumah sakit yang terbanyak tentang kejadian luka diabtes Melitus dan 4
sebesar 80% untuk penderita Diabetes lainnya tidak begitu mengetahui dengan
Melitus (Arif, 2009). kejadian luka Diabetes militus.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Berdasarkan latar belakang diatas
Provinsi Riau prevalensi penderita Diabetes maka peneliti tertarik untuk meneliti
Melitus tahun 2011 sebesar 3238 orang. Di hubungan antara pengetahuan penderita
RSUD Arifin Ahmad 2011 penderita Diabetes Melitus terhadap luka kejadian
Diabetes Melitus berjumlah 193 perempuan Diabetes Melitus di ruangan Penyakit Dalam
dan 158 pria total keseluruhan 351 orang, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
dengan jumlah kunjungan 416 kali. Mereka
yang memiliki risiko tinggi terkena Diabetes METODE PENELITIAN
adalah yang memiliki riwayat keluarga yang
mengidap Diabetes Melitus, memasuki usia
Desain penelitian dalam penelitian ini Analisa ini digunakan untuk
peneliti menggunakan jenis penelitian menggambarkan persentase frekuensi dari
kuantitatif dan menggunakan desain analitik pengetahuan penderita Diabetes. Hal ini
kolerasi, dengan pendekatan cross sectional dilakukan untuk memberikan gambaran
(suatu penelitian dimana variabel pada masing-masing independen dan
independen dan dependen diteliti pada dependen.
waktu yang bersamaan) yaitu suatu metode Analisia Bivariat Pada penelitian ini
penelitian untuk melihat Hubungan menggunakan uji statistik yaitu Chi- Square.
Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Dengan menentuskan nilai p Value, jika p
Terhadap Kejadian Luka Diabetes Melitus Value< 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha)
pada penderita Diabetes Melitus yang diterima, yang berarti ada hubungan variabel
dirawat di ruangan Penyakit Dalam RSUD independen dengan variabel dependen. Jika
Arifin Ahmad Pekanbaru tahun 2013 yang p Value> 0,05 maka hipotesis nol (Ho)
dilakukan pada bulan November 2012 diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak
sampai dengan bulan Juni 2013. ada hubungan antara variabel independen
Dalam penelitian ini yang menjadi dan variabel dependen.
populasi adalah penderita Diabetes Melitus
yang terjadi dalam sebulan terakhir HASIL PEMBAHASAN
berjumlah 70 orang. Karena mayoritas PENELITIAN
penderita Diabetes Melitus ini selalu
melakukan perawatan dan kontrol di Berdasarkan hasil penelitian yang
Penyakit Dalam RSUD Arifin Ahmad dilakukan terhadap 29 orang di dapatkan 15
Pekanbaru. orang (51,7%) mempunyai pengetahuan
Sampling merupakan teknik yang tinggi, 8 orang (27,6%) mempunyai
pengambilan sampel untuk menentukan pengetahuan sedang, dan 6 orang ((20,6%)
sampel yang akan digunakan dalam mempunyai pengetahuan rendah, mereka
penelitian (Sugiyono, 2009). Teknik sudah pernah mendapatkan informasi atau
pengambilan sampel yang akan digunakan penyuluhan tentang Diabetes Melitus. Hal
oleh peneliti pada penelitian ini adalah ini dikarenakan individu maupun kelompok
accidental sampling yaitu pengambilan dengan cara mencari informasi bertanya
sampel yang diambil kebetulan ada di langsung dengan tim medis maupun
ruangan Penyakit Dalam pada waktu mendapatkan informasi melaui tv, koran,
penelitian (Hidayat, 2008). media. Menurut Karyoso (2003) bahwa
Instrumen penelitian yang digunakan dengan adaya edukasi (pembelajaran)
pada penelitian ini yaitu Kuesioner dan manusia dapat mengembangkan apa yang
lembar observasi, lembar kuesioner yang diketahui dan dapat mengatasi kebutuhan
digunakan dalam bentuk pertanyaan tertutup kelangsungan hidup, sehingga akan
(Closedended Question). Dengan modifikasi mempengaruhi seseorang dalam berperilaku.
Gutman. Dalam pertanyaan ini disediakan 2 Menurut Sidartawan (2009),
(dua) pilihan jawaban (benar, salah), dan masyarakat Indonesia perlu mendapatkan
responden hanya memilih satu diantaranya. informasi atau penyuluhan terhadap bahaya
Untuk lembar observasi, peneliti langsung Diabetes Melitus. Masyarakat harus
melihat apakah ada luka Diabetes Melitus menyadari bahwa seseorang yang memiliki
atau tidak ada luka pada penderita Diabetes gen penyakit ini dapat menjadi Diabetes
Melitus. Melitus setelah melalui proses yang panjang,
mulai dari fase awal dimana gaya hidup
sedentary (bermalas) diikuti dengan pola pencegahan dan diharapkan penderita
makan yang buruk. Informasi dan menjadi sehat baik fisik, mental, sosial dan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai spiritual (Suwarno, 2007).
bahaya Diabetes kegiatan ini untuk
mengingatkan kepada masyarakat tingginya Tingkat Pengetahuan Penderita
angka kejadian Diabetes Melitus dan Diabetes Melitus Dan Kejadian Luka
besarnya potensi kerugian yang timbul baik Diabetes Melitus di Ruangan Penyakit
dari sisi sosial maupun ekonomi akibat Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
komplikasi dari penyakit. Tahun 2013
Menurut Widonaso (2009), informasi Hasil penelitian tentang hubungan
dan penyuluhan yang diberikan kepada pengetahuan penderita Diabetes Melitus
pasien meliputi pemahaman tentang
Kejadian Tidak Terjadi Total P
perjalanan penyakit Diabetes Melitus,
luka DM terjadi value
makna dan perlunya pengendalian dan
Pengetahu N % N % N %
pemantauan Diabetes Melitus, dan
an
resikonya, intervensi farmakologis dan non
Tinggi 14 48. 1 3.4 1 51,7 0.02
farmakologis serta target perawatan,
3 5
interaksi antara asupan makanan, aktifitas
fisik, dan obat anti hipoglikemik oral atau Sedang 5 17. 3 10. 8 27.6
insulin serta obat-obat lain, cara pemantauan 2 4
glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa Rendah 1 3.4 5 17. 6 20.7
darah atau urin mandiri, jika pemantauan 2
glukosa darah mandiri tak tersedia, Total 20 68. 9 31. 2 100
mengatasi sementara keadaan gawat darurat 9 0 9
seperti rasa sakit atau hipoglikemia, terhadap kejadian luka Diabetes Melitus
pentingnya latihan jasmani yang teratur, menunjukkan (p=0,02<0,05). Hal ini dapat
masalah khusus yang dihadapi hiperglikemi di artikan bahwa ada hubungan yang
pada kehamilan, pentingnya perawatan diri, bermakna antara hubungan pengetahuan
dan cara mempergunakan fasilitas perawatan penderita Diabetes Melitus terhadap
kesehatan. kejadian luka Diabetes Melitus. Menurut
Kejadian Luka Diabetes Melitus Karyoso (2003) bahwa dengan adaya
menunjukan bahwa mayoritas kejadian luka Pengetahuan manusia dapat
Diabetes Melitus tidak terjadi sebanyak 20 mengembangkan apa yang diketahui dan
responden (68,7). Penderita Diabetes dapat mengatasi kebutuhan kelangsungan
Melitus selalu mencari informasi tentang hidup, sehingga akan mempengaruhi
penyakit Diabetes Melitus baik secara garis seseorang dalam berperilaku. Pengetahuan
besarnya saja. Pengetahuan tentang tentang tejadinya luka Diabetes Melitus
tejadinya luka Diabetes Melitus sangat sangat penting karena bila seorang penderita
penting karena bila seorang penderita mempunyai pengetahuan, maka pasien akan
mempunyai pengetahuan, maka pasien akan dapat memilih alternative yang terbaik bagi
dapat memilih alternative yang terbaik bagi dirinya dan cenderung memperhatikan hal-
dirinya dan cenderung memperhatikan hal- hal yang penting tentang kejadian luka
hal yang penting tentang kejadian luka (Sumarji, 2007).
Apabila pencegahan terjadinya luka Kejadian luka tidak terjadi dan
Diabetes Melitus yang dilakukan dengan komplikasi lainnya dapat dihindari.
tepat maka dapat membantu proses Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan terjadinya luka Diabetes Melitus
yaitu : pengaturan makan yang baik, tidak Arikunto. (2002)Prosedur Penelitian Suatu
boleh makan gula atau makanan bergula, Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
mengkonsumsi makanan dengan kadar cipta
tinggi protein misalnya: daging tanpa lemak, Brunner & suddarth. (2002) Buku Ajar
telur, ikan, sayur hijau dan harus menjauhi Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
makanan dengan kandungan tinggi delapan. Jakarta : EGC
karbohidrat serta melakukan latihan fisik Dewi. (2010)Tingkat Pengetahuan Pasien
(olah raga secara teratur) Nurhasan (2002). Tentang Diabetes Melitus. Tidak
dipublkasikan
KESIMPULAN DAN SARAN Dian. (2008)Fakta Seputar Edukasi.
http://www.kompas.com. Diperoleh 3
hasil penelitian, dan pembahasan yang telah desember 2012
di uraikan dapat disimpulkan kejadian luka Gitarja. (2008)Konsep Luka Diabetes
pada responden mayoritas tergolong dalam Melitus. FKUI: Jakarta
tidak terjadi luka Diabetes Melitus sebanyak Ivan hoesada, dkk. (2006)Penatalaksanaan
20 responden (69,0%). Pengetahuan Diabetes Melitus Terpadu: cetakan
Diabetes Melitus mayoritas berpengetahuan kelima balai penerbit FKUI. Jakarta
tinggi sebanyak 15 responden ( 51,7%). Dan Machyar. (2010)Metode Penelitian. Jakarta:
terdapat hubungan antara pengetahuan rineka cipta
penderita Diabetes Melitus terhadap Meliono. (2007). Konsep Pengetahuan.
kejadian luka Diabetes Melitus, dimana http:// konsep-pengetahuan.html
setelah diuji dengan menggunakan chi Moya J. Marison. (2007)Manajemen Luka,
square di dapatkan p value ( 0,02) < (0,05), cetakan kesatu Jakarta: EGC
sehingga Ha diterima. Notoatmodjo,S. (2005)Metodologi
Saran yang dapat disampaikan Bagi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rumah Sakit Agar lebih memberikan RinekaCipta
pelayanan yang maksimal serta pemberian ____________.(2007)Pendidikan dan
informasi yang berkalanjutan tentang perilaku kesehatan. Jakarta: Asdi
penyakit Diabetes Melitus dan aturan yang Mahasadya
harus dipatuhi di rumah sakit serta Nurhasan. (2006)Perawatan Pada Luka
menyediakan sarana informasi buku atau Diabetes Melitus. Edisi ke 2. Jakarta
majalah tentang Diabetes Melitus . :EGC
Nursalam. (2008)Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Parkeni. (2006) Konsep Pengolahan Dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2
DAFTAR PUSTAKA Di Indonesia : Jakarta
Riyadi. (2009)Hubungan Antara
Arif. (2009)Pravelensi Penderita Diabetes Pengetahuan Dan Diabetes Melitus:
Didunia, http:// Diperoleh Asia jurnal of Medika
dosenfip.um.ac.id/sihkabuden, progress 8 desember 2012
diperoleh 2 Desember 2012 Rumahorbo. (2008)Diabetes Melitus.
http://www.Diabetes-
Melitus.com.html
Sidartawan, S. (2009)Penatalaksanaan Penyakit Dalam. Jogjakarta : Nuha
Diabetes Melitus. Diperoleh Medika
Http://www.puskesmasoke.com, 5 Waspaji, S. (2008)Komplikasi Diabetes
desember 2012 Melitus: Mekanisme Terjadinya
Slamet.(2007)Etiologi dan faktor-faktor Diagnosis Dan Strategi Pengelolaan.
yang mempengaruhinya. Jakarta: Jilid III Edisi keempat, penerbit
Rineka Cipta FKUI, Jakarta
Soegondo. (2008)Komplikasi Diabetes Wicak. (2009)Having Fun With Diabetes
Melitus,http://Komplikasi Melitus : bandung : triexs media
Diabetes.html team
Sugiyono. (2009)Statistika Untuk Widonoso. (2009)Edukasi Diabetes Melitus,
Penelitian. Jakarta: PT.Gelora. Diperoleh jurnal of com. 16
Susan. (2008)Diabetes Melitus dan Edukasi desember 2012
: cetakan ke 2 FKUI. Jakarta Wijarnako, (2009)Angka Kejadian
Suyouuno. S. (2008)Masalah Diabetes Kaki Diabetik, Diperoleh jurnal of
Melitus Di Indonesia: jilid III, Edisi medika com. 9 desember 2012
ketujuh, penerbit FKUI. Jakarta
Taufan, N. (2012)Asuhan Keperawatan
Maternitas, Anak, Bedah, Dan

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai