Anda di halaman 1dari 17

MODUL

Trauma and Stressor Related


Disorder:
PTSD Diagnostic Features
Presentan: Monika Tatyana Yusuf
Supervisor: dr. Silas Henry Ismanto, Sp.KJ (K)
Tujuan Pembelajaran

Mengetahui dan memahami tentang


1. Fitur diagnostic dari Post Traumatic Stress Disorder
2. Prevalensi PTSD
Pendahuluan : Post Traumatic Stress
Disorder
• Gangguan psikiatri yang timbul pasca terpapar stressor
berat, seperti kejadian yang dapat menyebabkan
kematian, cedera berat, atau kekerasan seksual.

• Pada PTSD, meskipun peristiwa traumatik yang mendasari


sudah berakhir, namun individu yang terpapar masih
merasakan gejala-gejala seolah stressor tersebut masih
terjadi
Prevalensi PTSD

PTSD dapat terjadi di seluruh


rentang usia – paling banyak
usia dewasa (30-40 tahun)

Prevalensi kejadian
Prevalensi Wanita : Pria PTSD
9,7% : 3,6%
5-10% populasi

Penyebab trauma
PTSD paling
banyak :
pemerkosaan
Paparan kejadian
traumatic

Gejala PTSD Gejala intrusif

Penghindaran
terhadap stimuli
(avoidance)

Perubahan negatif
pada mood dan
kognisi
Diagnostic Features of
PTSD
Peristiwa Traumatik

Kekerasan Diculik dan Serangan


Serangan Fisik
Seksual menjadi teroris
tawanan

1. Pencurian 1. Pemerkosaan
2. Penganiayaan 2. Pelecehan seksual Peperangan /
3. Kekerasan fisik 3. Perdagangan Penyiksaan
bencana alam
masa kanak seksual
(pelacuran)
Gejala Intrusif

Ingatan Kewaspadaan
Mimpi Buruk Reaksi disosiatif
berulang berlebihan

• Dapat
Tidak disadari • Tekanan
1. Memutar ulang dialami
peristiwa dalam waktu psikologis
2. Tema sama beberapa • Reaksi
Mengganggu dengan peristiwa jam-hari fisiologis
traumatic yang tubuh
• Seseorang
dialami
berperilaku
Sensori seolah-olah
Emosional terjadi
Reaksi fisik kembali
peristiwa
traumatik
tersebut
Avoidance /
penghindaran

Menghindari Usaha untuk


berbicara atau menghindari:
mengingat Orang
peristiwa Situasi
traumatik Tempat
tersebut Aktivitas
Yang dapat
mengingatkan
peristiwa
traumatik
Perubahan negatif pada kognisi dan
mood

Memiliki
Ketidakmampuan Memiliki
“negative Memiliki emosi
untuk mengingat distorsi kognisi
belief” tentang negatif yang
peristiwa tentang
dirinya sendiri, persisten
traumatik penyebab dari
orang lain dan
(amnesia peristiwa
lingkungan Ketidakmampuan
disosiatif) traumatik
sekitarnya untuk merasakan
adalah
kesalahan emosi positif
dirinya atau
orang lain
Perubahan yang nyata pada tingkat kewaspadaan
dan reaktivitas terkait peristiwa traumatik

Memiliki Memiliki Peningkatan Meningkatnya


temperamen perilaku kepekaan reaktivitas
tinggi, agresi ceroboh (self terhadap terhadap suatu
verbal dan destructive potensi stimulus yang
perilaku behavior) ancaman tidak terduga

Sulit untuk Sulit untuk memulai


berkonsentrasi tidur atau
mempertahankan
tidur
PTSD pada anak

Mimpi Kilas balik bisa Perubahan


menakutkan yang melalui mood dan
tidak jelas permainan perilaku
kontennya yang
menyimbolkan
peristiwa
traumatic Sering rewel, tidak
mau sekolah,
Sulit memulai
“menakali” teman
tidur, tidur minta
sekolahnya
ditemani, sering Menghindari suatu
terbangun permainan atau
aktivitas yang dulu
mungkin dimainkan
Komorbiditas PTSD

Gangguan Cemas

Gangguan Afektif Depresif

Gangguan Afektif Bipolar

• Perberatan gejala PTSD dapat juga terjadi tergantung pada stressor


kehidupan sehari-hari yang dialami, pengalaman traumatik baru, support
orang sekitar tidak adekuat, penurunan kesehatan, memburuknya fungsi
kognitif, isolasi sosial.
Daftar Pustaka
American Pscyhiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder Fifth Edition DSM-5. American Psychiatric Publishing.
Sadock, Benjamin James, Virginia Alcott. 2007. Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry Eleventh Edition. Wolters Kluwer
Stahl, Stephen. 2021. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Cambridge University
Press
MOHON MASUKAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai