Pembimbing:
dr. Tri Rini Budi Setyaningsih, Sp.KJ
Disusun oleh :
Tiara Zakiah Darajat G4A017086
1
OUTLINE
a. Definisi
b. Epidemiologi
c. Faktor yang mempengaruhi
d. Perjalanan Penyakit
e. Diagnosis
f. Jenis Amnesia Disosiatif
g. Diagnosis Banding
h. Penatalaksanaan
i. Komplikasi
j. Prognosis
Pendahuluan
Gangguan disosiatif itu artinya sebuah kelompok gangguan yang ditandai oleh suatu kekacauan
atau disosiasi dari fungsi identitas, ingatan, atau kesadaran
Amnesia diambil dari kata Yunani a-, berarti “tanpa” dan mnasthai, berarti “untuk mengingat”.
Diperkirakan dari total populasi di Negara Amerika, terdapat 2% yang mengalami gangguan
disosiatif (NAMI, 2015). Sementara di Indonesia, belum terdapat data yang menunjukkan
presentasi populasi yang mengalami gangguan disosiatif
Amnesia Disosiatif
Menurut DSM-V: kondisi
Epidemiologi ketidakmampuan untuk
mengingat informasi otobiografi
yang tidak konsisten, dapat
terlokalisasi (misalnya tetang
suatu peristiwa atau periode
waktu) selektif (aspek spesifik
dan kejadian) general ( identitas
dan riwayat hidup)
1,8% dari 1,0% untuk laki-laki,
2,6% untuk wanita
selama waktu
perang Pada PPDGJ-III, kondisi hilangnya
orang dewasa muda >Dewasa daya ingat, biasanya mengenai
dewasa AS tua bencana alam kejadian penting yang baru
terjadi, yang bukan disebabkan
oleh gangguan mental organic
dan terlalu luas untuk dapat
dijelaskan sebagai kelupaan yang
umum terjadi atau sebagai
kelelahan.
page 4
1) banyak pengalaman buruk semasa masa anak-
anak, terutama pelecehan fisik dan/atau pelecehan
seksual,
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Faktor Lingkungan
3) peningkatan keparahan,
2) kekerasan frekuensi, dan kekerasan Faktor Genetik
dari sebuah trauma.
interpersonal
page 5
Genetik
gen FKBP5 Perempuan
Gen r263232
yang terletak
di gen adenyl
cyclase 8
(ADCY8)
(Sadock, 2017).
PERJALANAN PENYAKIT
Usia Awitan
Psikodinamik
1. Amnesia, baik total maupun parsial, mengenai kejadian baru yang bersifat stress atau
traumatic (aspek ini mungkin tampil hanya apabila ada saksi lain yang memberikan
informasi)
2. Tidak ada gangguan otak organic, intoksikasi dan kelelahan yang berlebihan
PERBANDINGAN
DSM - V PPDGJ-III
1. Ketidakmampuan untuk mengingat informasi 1. Amnesia, bersifat stress atau
DSM bentuk
autobiografi, karena traumatis - V stress, traumatic
yang tidak konsisten dengan lupa biasa
2. Tidak ada gangguan otak organic,
2. menyebabkan distress atau gangguan social
yang signifikan
intoksikasi dan kelelahan yang
berlebihan
3. Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek
fisiologis suatu zat , kondisi neurologis atau
kondisi medis lainnya
4. Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan baik
gangguan disosiatif identitas, gangguan stress
pasca trauma, gangguan stress akut, gangguan
gejala somatic, atau gangguan neurokognitif
mayor atau ringan
Jenis Amnesia Disosiatif
DIAGNOSIS BANDING
> Gangguan identitas disosiatif
Gangguan identitas disosiatif mengalami amnesia yang berfluktuasi
> Posstraumatic stress disorder
tidak dapat mengingat kembali bagian atau sebagian besar peristiwa trauma spesifik
> Pingsan (Blakouts) akibat penyalahgunaan alcohol atau obat obatan
Ingatan yang hilang tidak dapat dipulihakan (diingat kembali).
> Posttraumatic amnesia karena kerusakan otak
kehilangan kesadaran, disorientasi, dan bingung.
> Amnesia pasca serangan kejang pada epilepsy dan keadaan strupor lainnya atau mutisme
Dapat dibedakan dengan ciri ciri lain dari penyakit yang mendasarinya
> Malingering
Kebanyakan individu yang berpura-pura mengakui secara spontan atau ketika ditekan
page 15
Terapi Kognitif
Gangguan
seksual
Psychogenic
non-
epileptic
seizure
PROGNOSIS
Penghilangan dari keadaan traumatik yang mendasari amnesia disosiatif dapat membawa kembali
memori secara cepat
memori kembali seiring dengan berjalannya waktu, membuat kemungkinan secara keseluruhan
sangat baik. Dalam beberapa kasus, terdapat individu yang tidak pernah bisa mengambil kenangan
yang sudah sengaja dikubur
page 19
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edition (DSM-V). Washington : American Psychiatric Publishing. Hal 291, 292, 298-302.
Cleveland Clinic Foundation (CCF). 2016. Dissociative Amnesia. Tidak diterbitkan. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/dissociative-amnesia. Diakses tanggal 26-10-2019 pukul 17:43.
Davidson, G.C. Neale, J.M. dan Kring, A.M. 2008. Psikologi Abnormal. Edisi ke - 10. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI, 1998. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ). Edisi III. Dirjen Pelayanan Medis RI. Jakarta. 196-200
Halgin, R.P & Whitbourne, S.K. 2012. Psikologi Abnormal (Perspektif Klinis Pada Gangguan Psikologis). Jakarta : Salemba Humanika National Alliance of Mental Illness (NAMI). (2015). Dissociative
Disorder The Connection Between Sleep And Mental Health. https://www.nami.org/Learn-More/Mental-Health-Conditions/Dissociative-Disorders. Diakses pada 31/10/2019.
Krujis, Van der, et all. 2014. Resting-state networks and dissociation in psychogenic non-epileptic seizures. Journal Psychiatr Res. ;54:126-33.
Tomb, David M.D. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2004. h. 52.
Townsend, M.C. (2014). Psychiatric Mental Perawatan Kesehatan: Konsep Perawatan di Bukti-Based Practice 6 Ed., FA Davis Perusahaan.
Sadock, Benjamin., Sadock, Virginia., Ruiz, Pedro, 2017. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Texbook of Psychiatry-Ten Edition. Page 4777-4827, 4940-4964
Sar, V. (2012). Epidemiology of Dissociative Disorders: An Overview. Epidemiology Research International, vol. 2012, Journal Article ID 404538, 8 pages, 2012
Sharma, Pravesh. 2015. A case of dissosiatiamnesia with dissosiative fugue and treatment with psychotherapy. Journal Prim Care Compnion CNS Disord . 17 (3)
Spiegel, David., Jack, Lulu., Sam, Wilson. Dissociative Amnesia. Unpublished. https://www.merckmanuals.com/professional/psychiatric-disorders/dissociative-disorders/dissociative-amnesia.
Diakses tanggal 30-10-2019 pukul 15:34
Staniloiu. 2014. Dissociative amnesia. Germany: Physiological Psychology, University of Bielefeld, Bielefeld journal. Journal Lancet Psychiatry 2014; 1: 226–41