Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

GANGGUAN DISOSIATIF

Atrik Pristica Diani 1830912320026


Norma Sari 1830912320103 PEMBIMBING
Ahmad Zaki Hafizi 1830912310067 dr. Nadia Sevirianty, Sp.KJ
Dalam psikiatri, disiosiasi
didefinisikan sebagai mekanisme
defensi yang tidak disadari yang
melibatkan pemisahan dari beberapa
kelompok proses mental atau perilaku
dari aktifitas psikis seseorang.
Gangguan disosisatif melibatkan
mekanisme disosiasi, sehingga terjadi
gangguan dalam 1 atau lebih fungsi
mental seperti: memori, identitas,
persepsi, kesadaran, atau prilaku
motorik. Gangguan disosisasi
dipertimbangkan sebagai mekanisme
pertahanan diri menghadapi trauma
psikologi.
2
Gangguan
Disosiatif

Gangguan
Amnesia Gangguan Sindrom
Fugue Disosiatif Disosiasi
Disosiatif Depersonalisasi Ganser
Identitas
•ketidakmampuan mengingat kembali informasi, biasanya tentang kejadian penuh stress atau

Definisi
traumatik didalam hidupnya, tidak disebabkan karena gangguan otak
•Bentuk umum dari amnesia disosiatif melibatkan amnesia untuk identitas personal tetapi ingatan
tentang informasi umum masih tetap ada, misalnya seperti apa yang dimakan untuk sarapan pagi
•Merupakan bentuk disosiatif yang paling sering terjadi

Etiologi •Trauma emosional yang menimbulkan rasa pedih dan konflik psikologik.

Gambaran •Bersifat mendadak


•Menyadari bahwa kehilangan ingatan

Klinis
•Sebagian akan merasa ingin mengingat kembali, dan sebagian lainnya merasa tidak perlu untuk
mengingat kembali
Amnesis Disosiatif
Terjadinya gangguan tidak
disebabkan efek fisiologis
langsung dari penggunaan i.Terjadinya gangguan bukan
i.Ketidakmampuan
zat misalnya: alkohol atau bagian khusu dari gejala
mengingan mengingat i.Gejala tersebut secara klinis
penyalahgunaan obat, gangguan identitas,
informasi personal yang menyebabkan distress atau
pengobatan atau kondisi gangguan stress pasca
penting, biasanya keadaan hendaya yang bermakna
neurologik atau medik trauma, gangguan stress
yang traumatik atau penuh dalam fungsi sosial,
misalnya: kejang partial akut, atau gangguan
stress yang tidak dapat pekerjaan atau area penting
kompleks, amnesia global somatisasi dan gangguan
dijelaskan hanya sebagai lainnya.
transien, cacat atau cedera neurokognitif ringan atau
lupa yang biasa.
kepala tertutup/ cedera otak berat.
karena trauma atau kondisi
neurologik lainnya
•ketidakmampuan mengingat kembali informasi dan lebih bertujuan. Pasien fugue

Definisi disosiatif melakukan perjalanan meninggalkan rumah atau situasi pekerjaan dan
gagal mengingat aspek penting dari identitasnya (nama, famili, pekerjaan), tanpa
kehilangan kemampuan mengurus dirinya.

Etiologi
•Gangguan mood
•Gangguan kepribadian
•Keinginan menarik diri dari pengalaman emosional yang menyakitkan

Gambaran •Keluyuran dengan tujuan tertentu (jauh dari rumah)


•Lupa terhadap hidupnya di masa lalu

Klinis
•Tidak menyadari bahwa dirinya melupakan sesuatu
•Setelah kembali kedirinya, pasien akan lupa saat mengalami fugue disosiatif
Fugue Disosiatif
Gangguan tidak terjadi
i.Gangguan yang secara khusus. Selama
predominan adalah perjalanan gangguan
i.Gejala penyebab
terjadinya perjalanan identitas dan tidak
i.kebingungan tentang penderitaan yang
mendadak yang tidak disebabkan efek fisiologis
identitas personal atau bermakna atau hendaya
diharapkan berupa langsung dari penggunaan
perkiraan dari identitas dalam bidang sosial,
meninggalkan rumah, zat (misalnya
baru (sebagian atau utuh) pekerjaan, atau fungsi area
tempat, pekerjaan, dan Ia penyalahgunaan zat,
yang penting.
tidak mampu mengingat pengobatan) atau kondisi
masa lalu medis umum (misalnya
epilepsi lobus temporalis).
GANGGUAN DISOSIASI IDENTITAS
(GANGGUAN KEPRIBADIAN GANDA)
•Gangguan disosiasi identitas merupakan gangguan disosiasi yang kronik dan

Definisi penyebabnya khas Individu dengan gangguan ini memiliki dua atau lebih kepribadian yang
berbeda tetapi salah satu kepribadian dapat lebih dominan dalam waktu tertentu dan
hanya satu yang tampil untuk setiap saatnya.

Etiologi •Penyebab pasti belum jelas, namun biasanya didapati riwayat adanya kejadian traumatik
pada masa kanak, biasanya kekerasan fisik, seksual (umumnya incest).

Gambaran •Perubahan kepribadian terjadi mendadak dan dramatik


•Memiliki sikap yang tidak bertanggung jawab
•Toleransi terhadap frustasi sangat rendah

Klinis •Selama dalam status kepribadian yang satu, umumnya pasien lupa dengan status
kepribadian yang lain
Disosiatif Identitas
i.Gangguan identitas yang
dikarakteristikan oleh dua atau
lebih kondisi kepribadian yang
berbeda, yang dalam beberapa
kultur digambarkan sebagai
pengalaman kesurupan. i.Adanya perbedaan berulang i.Gejalan Tidak disebabkan efek
Gangguan identitas melibatkan dalam mengingat kembali Gejala ini secara klinis fisiologis langsung dari
i.Gangguan ini bukan merupakan
diskontinuitas yang nyata dalam terhadap Peristiwa harian, menyebabkan disstres atau penggunaan zat (hilang kesadaran
bagian normal dari budaya atau
rasa diri dan sebagai agen dari informasi personal yang penting gangguan yang bermakna dalam atau perilaku yang kacau selama
praktik religius yang dapat
dirinya, yang timbul bersamaan dan atau peristiwa traumatik yang fungsi sosial, okupasional, dan intoksikasi alkohol), atau kondisi
diterima.
dengan perubahan yang terkait tidak sesuai dengan kelupaan berbagai area penting lainnya. medis lainnya (kejang parsial
afek, perilaku, kesadaran, yang biasa. kompleks).
memori, persepsi, kognisi atau
fungsi sensorimotor. Tanda dan
gejala ini dapat diobservasi oleh
orang lain akan dilaporkan oleh
individu.
GANGGUAN DEPERSONALISASI

Definisi •adanya gangguan yang persisten dan berulang dalam persepsi tentang realitas diri yang hilang dalam waktu
tertentu. Merasa dirinya adalah robot, ada dalam mimpi, atau terpisah dari tubuhnya

Etiologi •Faktor psikologis, neorologik dan penyakit sistemik (seperti gangguan endokrin, tiroid, dan pankreas).
Depersonalisasi sering berhubungan dengan epilepsi, tumor otak, deprivasi sensori, trauma psikis.

Gambaran •Terus-menerus atau secara berulang memiliki perasaan bahwa dirinya pengamat luar dari pikirannya,
tubuhnya, atau bagian dari tubuhnya.
•Mati rasa dari respon indera dalam menanggapi respon lingkungan sekitar

Klinis
•Merasa seperti robot atau perasaan seperti hidup dalam mimpi atau dalam sebuah film
•Sensasi bahwa tidak dapat mengendalikan tindakan, termasuk berbicara
•Kesadaran hanyalah perasaan, dan bukan realitas
Gangguan depersonalisasi
i.Adanya pengalaman yang
berulang atau persisten dari
depersonalisasi, derealisasi
atau keduanya: i.Gangguan depersonalisasi i.Gangguan tidak terjadi
tidak merupakan efek oleh gangguan lainnya
ii.depersonalisasi: Gejala menyebabkan
i.Selama depersonalisasi fisiologi langsung dari seperti skizofrenia,
Pengalaman tidak nyata, distress atau penurunan
penilaian realitas (reality penggunaan zat (misalnya gangguan panik, gangguan
terlepas atau merasa dalam kehidupan sosial,
testing of ability) masih penyalahgunaan obat, depresi mayor, gangguan
terpisah dari dirinya pekerjaan atau fungsi
utuh. pengobatan) atau kondisi stres akut, gangguan stres
(perasaan seseorang penting lainnya
medis lainnya (misalnya pasca trauma, atau
seperti dalam mimpi)
kejang) gangguan disosiatif lainnya.
iii.Derealisasi: Pengalaman
tidak nyata atau terlepas
dengan lingkungannya
SINDROM GANSER

Pasien sering menjawab dengan kata-kata


“kira-kira” disertai beberapa gejala disosiatif
lain.
Psikoterapi pada
Indikasi Kasus pasien yang
dengan gejala
klinis yang
menonjol
menderita penyakit
SSRI:
medis harus
sertralin
1x50 mg
Dapat
diberikan
menyesuaikan
antipsikotik Terapi dengan kebutuhan
fluoxetine 1 atipikal Psikoterapi
x 20 mg Biologis pasien (psikoterapi
risperidon 2 x 2 mg
suportif, relaksasi,
olanzapine 1 x 5-10 mg
aripiprazole 1 x 5-15 mg
hipnoterapi, terapi
Barbiturate intravena jangka perilaku, psikoterapi
pendek atau seperti
thiopental dan benzodiazepin rekonstruksi)
dapat memulihkan ingatan
yang dilupakan
THANK YOU
for your Attention

14

Anda mungkin juga menyukai