Anda di halaman 1dari 18

Dissociative Disorder

Penyaji : Syaifuddin Nasution


Nim : 197106008
Pembimbing : Dr. dr. Aida Fithrie, Sp.S (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I


DEPARTEMEN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
2022
OUTLINE

• PENDAHULUAN
• KLASIFIKASI
• PENATALAKSANAAN

1
 Defenisi

Dissociativ
Disosiasi
e Disorder
 Sejarah

179 • Eberhard

1
t Gmelin

181 • S.L.

6
Mitchil

199 • Frank

7 Putnam
 Epidemiologi

Gende
Negara
r
Perempuan Amerika

Laki-laki Asia

5
 Etiologi
Dissociation and Trauma

Dissociation and Information Processing

Dissociation and Biological Processes

Dissociation and Memory Systems

3
 Pandangan Teoritis
Neuroimaging Research in Depersonalization
Disorder

7
 Klasifikasi
Dissociative Identity
Dissociative Amnesia
Disorder

Depersonalization Other Specified


/Derealization Disorder Dissociative Disorder

Unspecified
Dissociative Disorder

5
 Dissociative Identity Disorder (DID)
Kriteria diagnosis Dissociative identity disorder
A. Gangguan identitas ditandai dengan dua atau lebih keadaan kepribadian yang berbeda, serta dapat
dijelaskan dalam beberapa kebudayaan sebagai pengalaman dari seseorang. Gangguan identitas
menyebabkan diskontinuitas yang nyata pada sense of self dan sanse agency, disertai dengan
perubahan pada afek, perilaku, kesadaran, ingatan, persepsi, kognisi, atau fungsi sensorik-motorik.
Tanda dan gejalanya dapat diamati oleh orang lain atau dilaporkan oleh pasien sendiri.
B. Kegagalan mengingat kembali kegiatan sehari-hari, informasi pribadi yang penting, dan peristiwa
traumatik.
C. Gejalanya menyebabkan distress atau penurunan di bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi penting
lainnya.
D. Gangguan ini bukan bagian yang biasa dari suatu praktik budaya atau agama yang dapat diterima
secara luas.
E. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari substansi (seperti, hilang kesadaran atau perilaku
agresif yang dipengaruhi oleh alkohol) atau kondisi medis lain. (seperti, kejang parsial kompleks).
 Dissociative Amnesia
 Type of memory lost
 Temporal structure
 Type of events forgotten

Kriteria diagnosis dissociative amnesia


A. Ketidakmampuan untuk mengingat informasi tentang otobiografi, biasanya bersifat traumatik atau
stres, yang tidak konsisten dengan lupa seperti biasanya
Catatan: amnesia disosiatif paling sering terdiri dari lokal atau selektif amnesia untuk pertistiwa tertentu
atau amnesia secara umum tentang identitas dan sejarah kehidupannya
B. Gejala klinis menyebabkan distress atau penurunan di bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi penting
lainya.
C. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari substansi (misalnya, alkohol atau obat lain
penyalahgunaan, obat) atau kondisi medis neurologis atau lainnya (misalnya, kejang kompleks parsial)
D. Gangguan ini tidak termasuk dalam DID, PTSD, gangguan stres akut, gangguan somatik, atau
gangguan neurokognitif berat atau ringan.
 Depersonalization/Derealization Disorder
Kriteria diagnosis Depersonalization/Derealization Disorder
A. adanya pengalaman yang persisten atau berulang dari depersonalisasi, derealisasi, atau
keduanya
1. Depersonalization: Pengalaman yang tidak nyata, detachment, atau menjadi outside observer
berhubungan dengan pikiran, perasaan, sensasi, tubuh, atau tindakan seseorang (seperti,
perubahan persepsi, waktu yang terdistorsi, kehilangan rasa emosional dan fisik).
2. Derealization: Pengalaman yang tidakk nyata atau detachment terhadap lingkungan (seperti,
mimpi, berkabut, tak bernyawa, atau visual terdistorsi)
B. Selama mengalami depersonalisasi atau derealisasi tetapi uji realitas tetap baik.
C. Gejala klinis menyebabkan distress atau penurunan di bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi
penting lainnya.
D. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari substansi (seperti, hilang kesadaran atau
perilaku agresif yang dipengaruhi oleh alkohol) atau kondisi medis lain. (seperti, kejang
parsial kompleks).
 Other Specified Dissociative Disorder
Kriteria Diagnostik Other Specified Dissociative Disorder
Kategori ini berlaku untuk mempresentasi di mana gejala yang khas dari dissociative disorder
seperti terganggunya fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya tetapi tidak memenuhi
kriteria penuh untuk salah satu gangguan dari kelas diagnostik dissociative disorder. Kategori
diagnosis ini digunakan dalam situasi di mana dokter memilih untuk memberitahu alasan spesifik
bahwa presentasinya tidak memenuhi kriteria untuk dissociative disorder tertentu. Hal ini
dilakukan dengan mencatat " Other Specified Dissociative Disorder " diikuti dengan alasan
spesifik (seperti, " Dissociative trance ").
 Unspecified Dissociative Disorder
Kriteria Diagnostik Unspecified Dissociative Disorder
Kategori ini berlaku untuk mempresentasi di mana gejala yang khas dari
dissociative disorder seperti terganggunya fungsi sosial, pekerjaan, atau
fungsi penting lainnya tetapi tidak memenuhi kriteria penuh untuk salah
satu gangguan dari kelas diagnostik dissociative disorder. Kategori ini
digunakan dalam situasi di mana dokter memilih untuk tidak menentukan
alasan bahwa kriteria ini tidak terpenuhi dalam other specified dissociative
disorder, dan presentasi tidak cukup untuk membuat diagnosis yang lebih
spesifik.
 Faktor Resiko

Lingkunga Course
Budaya
n modifiers
 Diagnosa Banding
Pemeriksaan psikiatri, fisik, dan neurologis: pemeriksaan laboratorium (skrining
toksikologi, neuroimaging struktural, dan terkadang elektroensefalografi), evaluasi
neuropsikologis dan kuesioner psikiatri

Diangnosa Banding
PTSD

Gangguan Psikotik

Gangguan Bipolar

Klasifikasi dari
Dissociative Disorder
 Penatalaksanaan
Psikoterapi
DID
(1) Stabilization And Safety.
(2) Work On Traumatic Memories
(3) Fusion, Integration, Resolution, And Recovery
Dissociative Amnesia
Phase-oriented Treatment
Terapi
Terapi Cognitive
Hypnosis Kelompo
Keluarga Therapy
k
 Penatalaksanaan

Antagonis
Benzodiazepin SSRI
Opioid
15

Anda mungkin juga menyukai