PENDAHULUAN
disosiatif tidak mampu mengingat berbagai peristiwa pribadi penting atau selama
beberapa saat lupa akan identitasnya atau bahkan membentuk identitas baru.
memiliki fungsi ganda untuk menolong korban melepaskan dirinya sendiri dari
cukup lazim terjadi sebagai suatu pertahanan terhadap trauma, khususnya timbul
pada orang yang masa kanak-kanaknya mengalami kekerasan fisik atau seksual
dan sering timbul dalam bentuk komorbiditas dengan depresi mayor, gangguan
Fenomena disosiatif telah diamati dan dijelaskan selama ratusan tahun. Pada
akhir abad kedelapan belas, Franz Mesmer mengeksplorasi konsep disosiasi dari
Hal yang paling umum terlihat pada gangguan disosiatif adalah adanya
Onset dan berakhirnya keadaan disosiatif sering kali berlangsung mendadak akan
tetapi jarang sekali dapat dilihat kecuali dalam interaksi atau prosedur teknik-
kenyataan yang ditandai oleh pemutusan antara pikiran, identitas, kesadaran dan
ingatan. Orang-orang dari semua kelompok umur dan ras, etnis dan latar belakang
mereka, dengan hanya 2% yang memenuhi kriteria penuh untuk episode kronis.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
masyarakat. Tetapi juga gangguan disosiatif ini tidak jarang ada dalam kasus-
Dalam beberapa referensi bisa terlihat bahwa ada peningkatan yang tajam dalam
kasus-kasus gangguan disosiatif yang dilaporkan, dan menambah kesadaran para
gangguan personal.1
mudah dihipnotis dan sangat sensitif terhadap sugesti dan lingkungan budayanya,
mengenai wanita 90% atau lebih, Gangguan disosiasi bisa terkena oleh orang di
2.3 Etiologi
penelitian studi trauma dan studi disosiasi berjalan seiring. Gangguan disosiatif
belum dapat diketahui penyebab pastinya, namun biasanya terjadi akibat trauma
masa lalu yang berat, namun tidak ada gangguan organik yang dialami.4
Gangguan disosiatif paling sering terjadi pada anak-anak yang terkena pelecehan
fisik, seksual atau emosional jangka panjang. Bencana alam dan pertempuran juga
menghadapi suatu konflik emosional atau stresor eksternal. Gangguan ini dapat
terjadi pertama pada saat anak-anak namun tidak khas dan belum bisa
terjadi sewaktu-waktu dan trauma masa lalu pernah terjadi kembali, dan berulang-
Pelecehan seksual
Pelecehan fisik
2.4 Patofisiologi
(a) Genetik
fisiologis dengan gejala disosiatif. Menurut hipotesis yaitu semakin awal terkena
organ target utama untuk glukokortikoid, yang akan dilepaskan selama peristiwa
ini. Berdasarkan penelitian D’Souza et al., gejala disosiatif mirip dengan psikosis,
dan 5-HT2c juga mungkin berperan pada perubahan serotoin pada gejala
disosiatif.
NMDA, ketamin, yang menyebabkan timbulnya fase disosiatif pada individu yang
2.5 Klasifikasi
dissosiatif:
1. Amnesia Disosiatif
2. Fugue Disosiatif
4. Gangguan Depersonalisasi
1. Amnesia Disosiatif1
Definisi
diagnosis yang tepat jika fenomena disosiatif terbatas pada amnesia. Kunci
informasi yang baru saja diterima di dalam ingatan pasien .. Informasi yang
tidak dapat dije-laskan oleh kelupaan yang biasanya, dan tidak termasuk
untuk identitas pribadi seseorang tetapi daya ingat informasi umum adalah
kan informasi umum, seperti apa yang mereka makan saat makan siang.
amnesia karena suatu kondisi medis umum (seperti pascakejang dan amnesia
disosiatif.
Epidemiologi
Amnesia adalah gejala disosiatif yang paling sering, karena terjadi pada
epidemiologis tentang semua gang disosiatif terbatas dan tidak pasti. Namun
dibandingkan laki-laki dan lebih sering pada dewasa muda diban- dingkan
dewasa yang lebih tua. Karena masalah-masalah yang berkaitan dengan
dibandingkan pada satu pembaruan yang lalu. Pertaruhan antara daya ingat
jangka pendek dan daya ingat jangka panjang, peran sentral hipokhamma, dan
Jadi, isi memori emosional jelas berkaitan dengan patofisiologi dan penyebab
gangguan. Satu pemikiran yang cukup relevan tentang orang normal adalah
yang sering dipelajari ter tergantung pada keadaan (tergantung negara) -yaitu,
traumatik atau tekanan, yang terlalu luas untuk dijelaskan sebagai kelupaan
gangguan stress akut, atau gangguan somatik, dan bukan hasil dari efek
psikologi langsung dari zat atau saraf atau kondisi medis umum. Gangguan
traumatik.
Gejala Klinik
mana pasien dapat dilepaskan atau keta -utan besar akan menghidupinya.
atau aktual yang tidak dapat diatasi oleh pasien juga dapat disetujui sebagai
luar pernikahan yang diterima pasien sebagai tidak dapat diterima sebagai
diagnosa, tidak diperlukan untuk diagnosa, mulai sering kali tiba-tiba, dan
pasien dapat memahami apa yang telah mereka perbuat mengingat daya
tersebut, tetapi yang lain- nya tampak acuh atau tidak berbeda. Pada pasien
yang tidak menyadari kehilangan daya ingatnya yang dicurigai oleh dokter
menderita gangguan disosiatif, sering kali bermanfaat untuk menanya- kan
Faktor Resiko
penculikan, dan prosedur medis yang invasif juga dapat menjadi faktor
Diagnosis
lain :
stress alami yang terlalu luas untuk dijelaskan oleh lupa biasa.
gangguan stress akut, atau gangguan somatic dan tidak disebabkan oleh
Terapi
Tidak ada perawatan berbasis bukti yang ada untuk amnesia disosiatif.
terhadap rata-rata, ukuran sampel yang tidak memadai, dan desain non-acak.
pencetus yang traumatik secara psiologis. Barbiturat kerja sedang dan kerja
oleh intravvena, dan benzo- diazepin dapat digunakan untuk membantu pasien
cara untukmem- buat pasien cukup santai mengingat apa yang dilupakan.
dihilangkan mental, dan materi yang dilupakan timbul dalam kesadaran dan
dalam kesadarannya
2. Fugue Disosiatif1
Definisi
dari rumah atau tempat kerjanya tanpa direncanakan. Pada pasien fugue
juga hilang.1
Epidemiologi
setelah bencana alam, dan krisis pribadi dengan konflik internal yang
kedua dekade ke empat dan distribusinya hampir sama antara laki-laki dan
perempuan.1
Etiologi
Penyalahgunaan alkohol berat dapat mempredisposisikan
(khusus epilepsi), dan edisi penyalahgu naan zat. Di mana ada trauma
Gejala Klinik
yang baru. Pasien fugue disosiatif berkelana bertujuan, biasanya jauh dari
rumah, selama beberapa hari tiap kalinya, sangat jarang terjadi hingga
berbulan-bulan.
nama, keluarga dan tempat dia tinggal sebelumnya. Pada saat onset fugue
terjadi, pasien tidak akan menyadari dirinya terkena amnesia. Jika pasien
onset fugue terjadi, namun pasien tetap lupa pada apa yang terjadi selama
periode fuguenya.
ada sesuatu yang salah tidak lama setelah mereka melarikan diri dalam
beberapa jam sampai beberapa hari. Pada beberapa kasus, pasien mungkin
kesukaran saat menemukan diri mereka berada di tempat yang tak dikenal
Diagnosis
lain1 :
1) Gangguan yang predominan adalah terjadinya perjalanan mendadak yang
Definisi
berbagai pasien dengan gangguan ini telah memberi kesan bahwa mungkin
dianggap
Epidemiologi
sangat jarang; pada titik lain, beberapa peneliti yakin bahwa gangguan
besar adalah perempuan. Gangguan ini paling lazim ditemukan pada masa
remaja akhir dan dewasa muda, dengan usia diagnostik rerata adalah 30
Etiologi
eksternal.
dan terlalu luas untuk dijelaskan dengan keadaan lupa yang biasa
4. Gangguan ini tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth,
4. Gangguan depersonalisasi
Definisi
dalam mimpi, atau terlepas dari tubuh tertentu. Episode ini bersifat ego-
adalah perasaan bahwa tubuh atau pribadi adalah asing dan tidak nyata.
Epidemiologi
dan orang dewasa sering mengalami rasa tidak nyata sementara ketika
Etiologi
diamati pada pasien epilepsy, tumor otak, gangguan sensorik, dan trauma
seperti halnya stress berat yang dialami contohnya dalam peperangan atau
Diagnosis
atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, dan area fungsi penting lainnya
stress akut, atau gangguan disosiatif lain, dan tidak disebabkan efek
mencakup:
mencakup tampilan yang (1) tidak terdapat dua atau lebih keadaan
informasi pribadi
kesadaran, identitas, atau daya ingat yang khas pada lokasi atau
Kriteria Diagnostik :
kekuatan, dewa, atau orang lain, seperti yang dibuktikan oleh satu
“memasuki”
secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan dan area
disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat atau keadaan medis umum
2.6 Penatalaksanaan
tidak ditemukan kelainan fisik, perlu dijelaskan pada pasien dan dilakukan
kecenderungan untuk membahayakan dirinya atau orang lain, ketika efek dari
penggunaan terapi obatnya harus dipantau atau ketika diagnosis sementara belum
memisahkan diri dari pengaruh lingkungan, penganiayaan fisik dan seksual, dan
stress yang mungkin telah memicu reaksi atau episode amnesia, kelakuan
kompulsif. Hal ini juga melindungi mereka disaat masa membingungkan dalam
hidup mereka. Indikasi lain adalah ketika mereka pernah mencoba atau memiliki
Farmakoterapi9
fungsional. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada obat yang berhubungan
gangguan disosiatif.11
Terapi ini sangat baik untuk dijadikan penanganan awal, walaupun tidak
ada obat yang spesifik dalam menangani gangguan disosiatif ini. Biasanya pasien
mengalami depresi, antipsikotik digunakan jika timbul tingkah laku pasien yang
Saat ini tidak ada obat yang disetujui FDA untuk pengobatan DD. Dokter
dapat mempertimbangkan obat yang disetujui FDA (mis., Obat anti ansietas,
antidepresan, atau antipsikotik) untuk mengobati gejala mood dan kecemasan
dibantu obat untuk membantu pemulihan memori, dengan beberapa hasil yang
beragam.7
dan gejala disosiatif yang komorbid dengan PTSD dan BPD. Hasil meta-analisis
ini harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat heterogenitas tinggi dan sedikit
Escitalopram dapat mengurangi gejala cemas pada gangguan disosiasi. Selain itu,
disosiatif9
1. Naloxone (1,6-4mg/hari)
2. Fluoxetine (60mg/hari)
Psikoterapi11
negatif dan perilaku yang terkait dengan depresi. Tujuan dari terapi
Prognosis bergantung pada waktu timbulnya gejala. Semakin lama gejala yang
timbul, maka prognosis akan semakin buruk. Amnesia disosiatif dan fugue
disosiatif memiliki prognosis yang baik apabila waktu timbulnya gejala tidak
2.8 Pencegahan
hal ini adalah gangguan disosiatif. Jika terjadi hal yang demikian, maka
sugesti yang baik terhadap usia belia, maka nantinya akan didapatkan hasil
KESIMPULAN
sebagai adanya kehilangan ( sebagian atau seluruh) dari integrasi normal (dibawah
kendali sadar) meliputi ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan peng-inderaan-
gerak tubuh.
masyarakat. Dalam beberapa studi, mayoritas dari kasus gangguan disosiatif ini
mengenai wanita 90% atau lebih, Gangguan disosiatif bisa terkena oleh orang di
Gangguan Depersonalisasi.
tidak ditemukan kelainan fisik, perlu dijelaskan pada pasien dan dilakukan