Anda di halaman 1dari 84

IKTERUS NEONATORUM

Oleh :
Fitri lestari
11120182074

Pembimbing :
dr. Kartini Badaruddin, Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
Ikterus Neonatorum

Oleh :
Fitri lestari
11120182074

Pembimbing :
dr. Kartini Badaruddin, Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
Identitas Pasien
• Nama Pasien : By. V
• TTL : Palopo, 14 september 2019
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Nama Orang Tua : Tn. J dan Ny. R
• Alamat : Palopo
• Pekerjaan orang tua : wiraswasta dan IRT
• Masuk Rumah Sakit : 14 September 2019
Identitas Orang Tua

• Nama Ayah : Tn. Joko Prayitno • Nama Ibu: Ny. Ifa Nuraini
• Umur : 32 tahun • Umur : 32 tahun
• Pendidikan : SD • Pendidikan : SMP
• Pekerjaan: Wiraswasta • Pekerjaan: IRT
• Suku : Jawa • Suku : Jawa
• Bangsa : Indonesia • Bangsa : Indonesia
• Alamat : Dsn. Garu RT 5 Ds. Podoroto Kesamben, • Alamat : Dsn. Garu RT 5 Ds. Podoroto Kesamben,
Jombang Jombang
Anamnesis
• Keluhan Utama : Badan kuning.
• RPS :
Sejak 2 hari setelah lahir, ibu penderita melihat bayinya tampak kuning. Warna
kuning tampak pertama kali pada mata dan muka yang semakin lama semakin
kuning, kemudian menyebar ke badan hingga kedua paha. Keluhan kuning
disertai dengan bayi tampak mengantuk, menangis lemah dan menetek lemah.
Keluhan kuning tidak disertai panas badan, kejang ataupun penurunan
kesadaran. Bayi minum ASI langsung dari ibu, awalnya menghisap kuat tetapi
sejak mulai badan kuning, bayi mulai malas menghisap. Sesak tidak ada, muntah
tidak ada, perut kembung tidak ada, BAB frek 2x/hari, konsistensi lunak, warna
kuning, darah tidak ada, lendir tidak ada. BAK kesan lancar warna kuning
Anamnesis
• Riwayat Kehamilan Ibu :
• GII P2002 39/40 minggu THIU
• Aktifitas selama kehamilan hanya sebagai ibu rumah tangga.
• Selama kehamilan,trimester I sebanyak 3x kontrol ke bidan, trimester II 4x
kontrol ke bidan dan pada trimester III kontrol 4x ke bidan.
• USG dilakukan pada trimester II sebanyak 1x selama kehamilan.
• Tidak ada penyulit kehamilan seperti darah tinggi, proteinuri dan KPD.
• Riwayat sakit ibu pernah terkena TBC pada tahun 2000. Sudah berobat dan
dinyatakan sembuh oleh dokter
Anamnesis
Riwayat Persalinan
• Ibu melahirkan di Puskesmas Kesamben ditolong bidan
• Usia kehamilan 39-40 minggu
• Bayi lahir pada tgl 17 Oktober 2015 pukul 04.00 WIB
• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS 7-8), sisa
ketuban mekonial.
• BBL : 2700 gram, Panjang badan : 50 cm, lingkar kepala: 31 cm, Lingkar dada :
28 cm, Lingkar Abdomen : 26 cm.
Pemeriksaan Fisik
KU : aktif, menangis kuat
Tanda-tanda vital :
• HR : 136 x/menit
• RR : 52 x/menit
• Suhu : 38,4⁰ C
• CRT : <2 detik

Antropometri :
• BBL : 2700 gram
• BBM : 2350gram
• Panjang badan : 50 cm
• Lingkar kepala : 31 cm
• Lingkar abdomen : 26 cm
Pemeriksaan Fisik
Status neurologis :
KU : Tangis kuat (+), gerak aktif (+)
Menangis : spontan, kuat
Aktifitas : bangun/sadar
Pergerakan : spontan
Tonus : Normal
Kejang : (-)
Refleks : moro (+), rooting (+), sucking (+), telan (+), palmar dan grasp
(+)
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : anemis (-), ikterus (+), cyanosis (-), dyspneu (-)
• Leher : perbesaran KGB leher (-)
• Thorax :
• Pulmo
• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
• Palpasi : simetris
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : suara vesikuler di kedua lapAng paru, Rh (-), Wh (-)
• Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : kuat angkat iktus (-)
• Perkusi : dalam batas normal
• Auskultasi : suara jantung S1/S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen :
• Inspeksi : flat, tali pusat terbungkus kassa, tanda-tanda infeksi (-)
• Palpasi : soefl, turgor kulit (+) baik, perbesaran organ (-)
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Ekstremitas :
• Akral hangat, kering, merah, Edem (-)
• CRT <3 detik
• Genetalia :
• Scrotum sudah terisi testis dengan rugae yang cukup jelas dan dalam.
• Pemeriksaan Krammer :
• Didapatkan ikterus sampai tangan dan kaki.
• Krammer 5
Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap Kimia Klinik


• Hb : 13,4 • Bilirubin total : 23,65
• Leukosit : 29.590 • Bilirubin direct : 1,46
• Hct : 38,5
• CRP : 42
• Eritrosit : 3.800.000
• Trombosit : 237.000
• Hitung Jenis :
• Eosinofil :1
• Basofil : -
• Batang : -
• Segmen : 58
• Limfosit : 35
• Monosit :6
Clue and cue
• Bayi ♂ usia 1 hari
• GII P1001 39/40 minggu THIU
• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS 7-8), ketuban
jernih
• Keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu (pada usia 0 hari)
• Bayi mau menyusui, ASI ibu sedikit.
• Ikterus (+), krammer 5
• Hasil lab :
Bilirubin Total : 23,65
Bilirubin Direk : 1,46
Diagnosis
• Diagnosis :
Ikterus non-fisiologis
• Diagnosis Banding :
• Breast Feeding Jaundice
• Ikterus e.c inkompatibilitas ABO
• Initial Diagnosis :
Hiperbilirubinemia
Planning

Planning Diagnosis Planning Terapi


• Cek golongan darah bayi dan ibu • MRS
• Thermoregulasi 36,5-37,50C
• Uji Coombs
• Fototerapi 2x24 jam
• Inj. Viccilin SX 2x150mg
• Inj. Gentamicin 1x15mg
• Latihan menyusui
Planning
• Planning monitoring
• KU bayi
• Vital sign (HR, RR, Tax)
• Asupan nutrisi (ASI)
• Keberhasilan terapi (ikterus berkurang, krammer)
• Bila perlu cek ulang bilirubin T/D setelah terapi
Planning Edukasi
• Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan bayi.
• Menjelaskan mengenai diagnosis sementara penyakit bayi.
• Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit yang diderita bayi.
• Menjelaskan tentang tindakan dan pengobatan yang akan diberikan kepada bayi.
• Menjelaskan kepada ibu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
terutama dalam pemberian ASI. Pemberian ASI minimal 2 jam sekali atau
diberikan semau bayi.
Progres Note
(SOAP Harian)
Tanggal : 18/10/2015 (hari rawat ke 1)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)

O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 136x/menit, Tax : 38,4⁰C RR:52x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Krammer 5

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia


P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 19/10/2015 (hari rawat ke 2)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)

O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 150x/menit, Tax : 36,7⁰C RR:48x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus berkurang

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 20/10/2015 (hari rawat ke 3)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,9 RR:44x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus berkurang

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 21/10/2015 (hari rawat ke 4)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,5 RR:52x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus berkurang

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 22/10/2015 (hari rawat ke 5)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 152x/menit, Tax : 37,2 RR:49x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus membaik

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 23/10/2015 (hari rawat ke 6)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,9 RR:52x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus membaik

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
KRS Sore
Tinjauan Pustaka
• Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa ok
adanya bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah.
• Harga normal : bilirubin dalam darah
• Direk (D) < 1,0 mg%
• Indirek (I) < 2 mg%

• Harga patologi : bilirubin dalam darah


• I : bayi aterm > 12 mg%
• I : bayi prematur > 10 mg%
• Atau peningkatan kadar 0,2 mg/jam atau 4 mg/hari
• Ikterus fisiologi :
• Tampak pada hari ke 3 ke 4
• Bayi tampak sehat dan normal
• Kadar kurang 12 mg%
• Menghilang paling lambat 10 – 14 hari
• Tidak ada resiko menjadi kern icterus
• Sebab proses fisiologi
• Ikterus patologi :
• Tampak umur kurang 36 jam.
• Cepat berkembang.
• Bisa disertai anemi.
• Menghilang lebih lama dari 2 minggu
• Ada faktor resiko.
• Dasar proses patologi.
Faktor Resiko
• Hemolisis/produksi meningkat :
• Golongan darah ibu – bayi tak serasi (Rh, ABO)
• Hematoma
• Spherositosis konginetal
• Enzim G6PD rendah
• Gangguan Transport :
• Albumin rendah (prematur, kurang gizi)
• Ikatan kompetitif dengan albumin (obat-obat atau bahan lain)
• Kemampuan mengikat albumin rendah (asidosis)
Faktor Resiko
• Gangguan konjugasi :
• Enzim glukoronil transferase belum adekuat (prematur, konginital)
• Gangguan ekskresi :
• Obstruksi saluran empedu (cholestasis)
• Gangguan obstruksi (sirkulasi enterohepatik meningkat)
Metabolisme Bilirubin
Penilaian Kadar Bilirubin menurut Kramer
KRAMER
DAERAH (LIHAT GAMBAR) LUAS IKTERUS KADAR BILIRUBIN (mg%)
1 Kepala dan leher 5
Daerah 1
2 (+) 9
Badan bagian atas

Daerah 1, 2
3 (+) 11
Badan bagian bawah dan tungkai

Daerah 1, 2, 3
4 (+) 12
Lengan dan kaki di bawah dengkul

Daerah 1, 2, 3, 4
5 (+) 16
Tangan dan kaki
• Prinsip :
• Menghilangkan penyebab
• Pencegahan peningkatan kadar bilirubin cara :
• Meningkatkan kerja enzim : fenobarbital 1 – 2 ml/kg/dosis 2 – 3 x/hari selama 3 hari
• Mengubah bilirubin tidak larut dalam air menjadi larut : fototerapi sehingga diharapkan
ekskresi bertambah
• Biliruin darah dibuang dengan cara transfusi tukar
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia pada Bayi Sehat menurut AAP

Kadar Bilirubin Total Serum (mg/dL)

Usia Pertimbangkan Fototerapi Transfusi Tukar Jika Tranfusi Tukar &


Fototerapi Fototerapi Gagal Fototerapi Intensif
25-48 >12 >15 >20 >25

49-72 >15 >18 >25 >30

>72 >17 >20 >25 >30


PEMBAHASAN
• Bayi ♂ usia 6 hari
• GII P1001 39/40 minggu THIU
• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS 7-8), ketuban jernih
• Keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu (pada usia 1 hari)
• Bayi mau menyusui tetapi ASI ibu sedikit.
• Ikterus (+), krammer 5
• Hasil lab :
Bilirubin Total : 23,65
Bilirubin Direk : 1,46
• Bayi di diagnosis sebagai hiperbilirubinemia et causa ikterus non-fisiologis.
• Dengan bilirubin total 23,65 dan umur 1 hari, bayi harus dilakukan fototerapi. Karena kadar
bilirubin dan usia tidak berisiko tinggi tetapi garis berada di atas nilai normal. Tetapi jika
fototerapi intensif gagal bisa dilakukan tranfusi tukar.
Terima Kasih
Ikterus Neonatorum

Oleh :
Fitri lestari
11120182074

Pembimbing :
dr. Kartini Badaruddin, Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
Identitas Pasien
• Nama Pasien : By. V
• TTL : Palopo, 14 september 2019
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Nama Orang Tua : Tn. J dan Ny. R
• Alamat : Palopo
• Pekerjaan orang tua : wiraswasta dan IRT
• Masuk Rumah Sakit : 14 September 2019
Identitas Orang Tua

• Nama Ayah : Tn. Joko Prayitno • Nama Ibu: Ny. Ifa Nuraini
• Umur : 32 tahun • Umur : 32 tahun
• Pendidikan : SD • Pendidikan : SMP
• Pekerjaan: Wiraswasta • Pekerjaan: IRT
• Suku : Jawa • Suku : Jawa
• Bangsa : Indonesia • Bangsa : Indonesia
• Alamat : Dsn. Garu RT 5 Ds. Podoroto Kesamben, • Alamat : Dsn. Garu RT 5 Ds. Podoroto Kesamben,
Jombang Jombang
Anamnesis
• Keluhan Utama : Badan kuning.
• RPS :
Sejak 2 hari setelah lahir, ibu penderita melihat bayinya tampak kuning. Warna
kuning tampak pertama kali pada mata dan muka yang semakin lama semakin
kuning, kemudian menyebar ke badan hingga kedua paha. Keluhan kuning
disertai dengan bayi tampak mengantuk, menangis lemah dan menetek lemah.
Keluhan kuning tidak disertai panas badan, kejang ataupun penurunan
kesadaran. Bayi minum ASI langsung dari ibu, awalnya menghisap kuat tetapi
sejak mulai badan kuning, bayi mulai malas menghisap. Sesak tidak ada, muntah
tidak ada, perut kembung tidak ada, BAB frek 2x/hari, konsistensi lunak, warna
kuning, darah tidak ada, lendir tidak ada. BAK kesan lancar warna kuning
Anamnesis
• Riwayat Kehamilan Ibu :
• GII P2002 39/40 minggu THIU
• Aktifitas selama kehamilan hanya sebagai ibu rumah tangga.
• Selama kehamilan,trimester I sebanyak 3x kontrol ke bidan, trimester II 4x
kontrol ke bidan dan pada trimester III kontrol 4x ke bidan.
• USG dilakukan pada trimester II sebanyak 1x selama kehamilan.
• Tidak ada penyulit kehamilan seperti darah tinggi, proteinuri dan KPD.
• Riwayat sakit ibu pernah terkena TBC pada tahun 2000. Sudah berobat dan
dinyatakan sembuh oleh dokter
Anamnesis
Riwayat Persalinan
• Ibu melahirkan di Puskesmas Kesamben ditolong bidan
• Usia kehamilan 39-40 minggu
• Bayi lahir pada tgl 17 Oktober 2015 pukul 04.00 WIB
• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS 7-8), sisa
ketuban mekonial.
• BBL : 2700 gram, Panjang badan : 50 cm, lingkar kepala: 31 cm, Lingkar dada :
28 cm, Lingkar Abdomen : 26 cm.
Pemeriksaan Fisik
KU : aktif, menangis kuat
Tanda-tanda vital :
• HR : 136 x/menit
• RR : 52 x/menit
• Suhu : 38,4⁰ C
• CRT : <2 detik

Antropometri :
• BBL : 2700 gram
• BBM : 2350gram
• Panjang badan : 50 cm
• Lingkar kepala : 31 cm
• Lingkar abdomen : 26 cm
Pemeriksaan Fisik
Status neurologis :
KU : Tangis kuat (+), gerak aktif (+)
Menangis : spontan, kuat
Aktifitas : bangun/sadar
Pergerakan : spontan
Tonus : Normal
Kejang : (-)
Refleks : moro (+), rooting (+), sucking (+), telan (+), palmar dan grasp
(+)
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : anemis (-), ikterus (+), cyanosis (-), dyspneu (-)
• Leher : perbesaran KGB leher (-)
• Thorax :
• Pulmo
• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
• Palpasi : simetris
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : suara vesikuler di kedua lapAng paru, Rh (-), Wh (-)
• Cor
• Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : kuat angkat iktus (-)
• Perkusi : dalam batas normal
• Auskultasi : suara jantung S1/S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen :
• Inspeksi : flat, tali pusat terbungkus kassa, tanda-tanda infeksi (-)
• Palpasi : soefl, turgor kulit (+) baik, perbesaran organ (-)
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Ekstremitas :
• Akral hangat, kering, merah, Edem (-)
• CRT <3 detik
• Genetalia :
• Scrotum sudah terisi testis dengan rugae yang cukup jelas dan dalam.
• Pemeriksaan Krammer :
• Didapatkan ikterus sampai tangan dan kaki.
• Krammer 5
Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap Kimia Klinik


• Hb : 13,4 • Bilirubin total : 23,65
• Leukosit : 29.590 • Bilirubin direct : 1,46
• Hct : 38,5
• CRP : 42
• Eritrosit : 3.800.000
• Trombosit : 237.000
• Hitung Jenis :
• Eosinofil :1
• Basofil : -
• Batang : -
• Segmen : 58
• Limfosit : 35
• Monosit :6
Clue and cue
• Bayi ♂ usia 1 hari
• GII P1001 39/40 minggu THIU
• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS 7-8), ketuban
jernih
• Keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu (pada usia 0 hari)
• Bayi mau menyusui, ASI ibu sedikit.
• Ikterus (+), krammer 5
• Hasil lab :
Bilirubin Total : 23,65
Bilirubin Direk : 1,46
Diagnosis
• Diagnosis :
Ikterus non-fisiologis
• Diagnosis Banding :
• Breast Feeding Jaundice
• Ikterus e.c inkompatibilitas ABO
• Initial Diagnosis :
Hiperbilirubinemia
Planning

Planning Diagnosis Planning Terapi


• Cek golongan darah bayi dan ibu • MRS
• Thermoregulasi 36,5-37,50C
• Uji Coombs
• Fototerapi 2x24 jam
• Inj. Viccilin SX 2x150mg
• Inj. Gentamicin 1x15mg
• Latihan menyusui
Planning
• Planning monitoring
• KU bayi
• Vital sign (HR, RR, Tax)
• Asupan nutrisi (ASI)
• Keberhasilan terapi (ikterus berkurang, krammer)
• Bila perlu cek ulang bilirubin T/D setelah terapi
Planning Edukasi
• Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan bayi.
• Menjelaskan mengenai diagnosis sementara penyakit bayi.
• Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit yang diderita bayi.
• Menjelaskan tentang tindakan dan pengobatan yang akan diberikan kepada bayi.
• Menjelaskan kepada ibu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
terutama dalam pemberian ASI. Pemberian ASI minimal 2 jam sekali atau
diberikan semau bayi.
Progres Note
(SOAP Harian)
Tanggal : 18/10/2015 (hari rawat ke 1)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)

O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 136x/menit, Tax : 38,4⁰C RR:52x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Krammer 5

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia


P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 19/10/2015 (hari rawat ke 2)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)

O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 150x/menit, Tax : 36,7⁰C RR:48x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus berkurang

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 20/10/2015 (hari rawat ke 3)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,9 RR:44x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus berkurang

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 21/10/2015 (hari rawat ke 4)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,5 RR:52x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus berkurang

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 22/10/2015 (hari rawat ke 5)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 152x/menit, Tax : 37,2 RR:49x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus membaik

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 23/10/2015 (hari rawat ke 6)

S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-),
BAK (+), BAB (+)
O:
KU: aktif, gerak tangis kuat
TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,9 RR:52x/menit
Kepala : a/i/c/d : -/+/-/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-).
Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-).
Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal
Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik
Ikterus membaik

A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia

P:
Termoregulasi 36,5-37,50C
Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg
Injeksi Gentamicin 15mg/36jam
Fototerapi 2x24 jam
Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
KRS Sore
Tinjauan Pustaka
• Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa ok
adanya bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah.
• Harga normal : bilirubin dalam darah
• Direk (D) < 1,0 mg%
• Indirek (I) < 2 mg%

• Harga patologi : bilirubin dalam darah


• I : bayi aterm > 12 mg%
• I : bayi prematur > 10 mg%
• Atau peningkatan kadar 0,2 mg/jam atau 4 mg/hari
• Ikterus fisiologi :
• Tampak pada hari ke 3 ke 4
• Bayi tampak sehat dan normal
• Kadar kurang 12 mg%
• Menghilang paling lambat 10 – 14 hari
• Tidak ada resiko menjadi kern icterus
• Sebab proses fisiologi
• Ikterus patologi :
• Tampak umur kurang 36 jam.
• Cepat berkembang.
• Bisa disertai anemi.
• Menghilang lebih lama dari 2 minggu
• Ada faktor resiko.
• Dasar proses patologi.
Faktor Resiko
• Hemolisis/produksi meningkat :
• Golongan darah ibu – bayi tak serasi (Rh, ABO)
• Hematoma
• Spherositosis konginetal
• Enzim G6PD rendah
• Gangguan Transport :
• Albumin rendah (prematur, kurang gizi)
• Ikatan kompetitif dengan albumin (obat-obat atau bahan lain)
• Kemampuan mengikat albumin rendah (asidosis)
Faktor Resiko
• Gangguan konjugasi :
• Enzim glukoronil transferase belum adekuat (prematur, konginital)
• Gangguan ekskresi :
• Obstruksi saluran empedu (cholestasis)
• Gangguan obstruksi (sirkulasi enterohepatik meningkat)
Metabolisme Bilirubin
Penilaian Kadar Bilirubin menurut Kramer
KRAMER
DAERAH (LIHAT GAMBAR) LUAS IKTERUS KADAR BILIRUBIN (mg%)
1 Kepala dan leher 5
Daerah 1
2 (+) 9
Badan bagian atas

Daerah 1, 2
3 (+) 11
Badan bagian bawah dan tungkai

Daerah 1, 2, 3
4 (+) 12
Lengan dan kaki di bawah dengkul

Daerah 1, 2, 3, 4
5 (+) 16
Tangan dan kaki
• Prinsip :
• Menghilangkan penyebab
• Pencegahan peningkatan kadar bilirubin cara :
• Meningkatkan kerja enzim : fenobarbital 1 – 2 ml/kg/dosis 2 – 3 x/hari selama 3 hari
• Mengubah bilirubin tidak larut dalam air menjadi larut : fototerapi sehingga diharapkan
ekskresi bertambah
• Biliruin darah dibuang dengan cara transfusi tukar
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia pada Bayi Sehat menurut AAP

Kadar Bilirubin Total Serum (mg/dL)

Usia Pertimbangkan Fototerapi Transfusi Tukar Jika Tranfusi Tukar &


Fototerapi Fototerapi Gagal Fototerapi Intensif
25-48 >12 >15 >20 >25

49-72 >15 >18 >25 >30

>72 >17 >20 >25 >30


PEMBAHASAN
• Bayi ♂ usia 6 hari
• GII P1001 39/40 minggu THIU
• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS 7-8), ketuban jernih
• Keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu (pada usia 1 hari)
• Bayi mau menyusui tetapi ASI ibu sedikit.
• Ikterus (+), krammer 5
• Hasil lab :
Bilirubin Total : 23,65
Bilirubin Direk : 1,46
• Bayi di diagnosis sebagai hiperbilirubinemia et causa ikterus non-fisiologis.
• Dengan bilirubin total 23,65 dan umur 1 hari, bayi harus dilakukan fototerapi. Karena kadar
bilirubin dan usia tidak berisiko tinggi tetapi garis berada di atas nilai normal. Tetapi jika
fototerapi intensif gagal bisa dilakukan tranfusi tukar.
Terima Kasih
REFERENSI

1.ICHRC (The International Child Health Review Collaboration).2016


2.Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit pedoman Bagi Rumah Sakit
Rujukan Tingkat Pertama Di Kabupaten/Kota (2013)
3.JNPK-KR, IDAI, POGI - Health Services Program. Paket Pelatihan
Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan
Neonatal Esensial. Protokol Asuhan Neonatal.2008

Anda mungkin juga menyukai