GANGGUAN DISOSIATIF
Fugue disosiatif
Ditandai oleh bepergian dari rumah atau pekerjaan
yang tiba-tiba dan tidak diperkirakan, disertai
dengan ketidakmampuan untuk mengingat masa
lalu seseorang dan kebingungan tentang identitas
pribadi seseorang atau mengambil identitas baru.
Gangguan identitas disosiatif
Ditandai oleh adanya dua atau lebih
kepribadiaan yang terpisah pada satu orang
tunggal : gangguan identitas disosiatif
biasanya dianggap merupakan gangguan
disosiatif yang paling parah dan kronis
Gangguan depersonalisasi
Ditandai oleh perasaan terlepas
(detachment) dari tubuh atau pikiran
seseorang yang rekuren atau persisten.
Amnesia disosiasi
Berdasarkan DSM IV, ciri penting amnesia
disosiatif adalah ketidakmampuan mengingat
informasi pribadi yang penting, biasanya terkait
traumatik atau tekanan, yang terlalu luas untuk
dijelaskan sebagai kelupaan biasa.
Orang dengan amnesia disosiatif biasanya
memiliki satu atau lebih celah ingatan yang
hilang beberapa menit sampai beberapa jam
atau hari. Meskipun begitu, celah ingatan yang
hilang setahun atau bahkan sepanjang hidup
seseorang bisa terjadi
Epidemiologi
Terapi somatik
Tidak diketahui farmakoterapi yang ada untuk amnesia
disosiatif selain wawancara yang difasilitasi farmakologi.
Beberapa agen digunakan untuk tujuan ini, termasuk sodium
amobarbital,thiopental,benzodiazepine,amphetamine.
Wawancara yang difasilitasi farmakologi digunakan terutama
dalam menangani amnesia akut dan reaksi konversi, atau
indikasi lainnya. rosedur ini juga terkadang digunakan pada
kasus amnesia disosiatif kronik dimana pasien tidak
memberi respon pada intervensi lain.
Prognosis
Amnesia disosiatif akut sering pulih spontan.
Pada kejadian yang lebih parah, beberapa
pasien menjadi amnesia kronik. Prognosis
individutergantung pada gejala yang
dialami. Misalnya, orang yang
memilikitambahan gangguan kesehatan
mental yang serius, seperti
gangguankepribadian, gangguan perasaan,
gangguan penyalahgunaan zat memiliki
prognosa yang lebih buruk. Secara umum
diketahui bahwa semakin baik pengobatan,
maka semakin baik juga prognosisnya.
Fugue disosiatif
Definisi
Pasien dengan fugue disosiatif tidak dapat mengingat
aspek penting identitas mereka sebelumnya (nama,
keluarga, pekerjaan) dan telah berjalan-jalan secara
fisik dari rumah dan situasi kerjanya. Perilaku seorang
pasien dengan fugue disosiatif adalah lebih bertujuan
dan terintegrasi dengan amnesianya dibandingkan
pasien dengan amnesia disosiatif.
Epidemiologi
Fugue disosiatif terjadi paling sering selama waktu
peperangan, setelah bencana alam dan sebagai akibat
dari krisis pribadi dengan konflik internal yang kuat.
Etiologi
Penyebab gangguan didasarkan secara psikologis
seperti keinginan untuk menarik diri dari
pengalaman yang menyakitkan secara emosional.
Pasien dengan gangguan mood dan gangguan
kepribadian tertentu seperti gangguan kepribadian
ambang, histrionik dan skizoid adalah prediposisi
dengan perkembangan fugue disosiatif.
Selain itu, ada juga faktor psikososial seperti stresor
perkawinan, finansial, pekerjaan dan yang
berhubungan dengan peperangan. Ciri prediposisi
lainnya adalah depresi, usaha bunuh diri, gangguan
organik (khususnya epilepsi) dan riwayat
penyalahgunaan zat.
Kriteria Diagnostik berdasarkan
DSM-IV D
Kriteria Penjelasan
Gangguan yang menonjol adalah bepergian jauh dari rumah atau tempat
A pekerjaan secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, tanpa kemampuan
untuk mengingat masa lalunya.
Kebingunan tentang identitas pribadi atau menggunakan identitas baru
B
(sebagian atau seluruhnya)
Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan identitas
disosiatif dan tidak karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya
C
obat yang disalahgunakan suatu medikasi)
Definisi
Dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda
yang merupakan suatu gangguan disosiatif
kronis, dan penyebabnya hampir selalu
melibatkan suatu peristiwa traumatik, biasanya
penyiksaan fisik atau seksual pada masa anak-
anak. Orang dengan gangguan ini memiliki dua
atau lebih kepribadian yang terpisah, masing-
masignya menentukan perilaku dan sikapnya
selama tiap periode jika berada dalam
kepribadian yang dominan.
Epidemiologi
Penelitian terkendali baik telah melaporkan bahwa
dari 0,5 sampai 2 persen pasian yang dirawat di
rumah sakit psikiatrik umum memenuhi kriteria
diagnostik untuk gangguan identitas disosiatif,
seperti juga kemungkinan sebanyak 5 persen dari
semua pasien psikiatrik.
Diagnosis gangguan identitas disosiatif kebanyakan
adalah wanita, 90 sampai 100 persen dari sebagian
besar sampel yang dilaporkan. Gangguan ini paling
sering ditemukan pada masa remaja akhir dan
dewasa muda, dengan rata-rata usia saat diagnosis
adalah 30 tahun, walaupun sudah memiliki gejala
selama 5 sampai 10 tahun sebelum diagnosis.
Gambaran klinis