OLEH KELOMPOK 1 :
FIDI SANDIKA IKHLAS 2014201050
WIDYA ARISKA 2014201051
RAGIL ADRIAN 2014201060
BERNIKA AIFADA 2014201064
MUNA HAFIZHAH 2014201067
ARY MAYANDA PUTRI 2014201063
AISYAH NURUL SYAKIRA 2014201077
SYAPITRI FERONIKA 2014201079
ANGGUN RHAIDATUL ARDI 2014201090
NABILA SYAHLANDI 2014201096
PUTRI AZZAHRA 20142010
Perkosaan (rape) merupakan bagian dari tindakan kekerasan (violence), sedangkan kekerasan dapat berupa kekerasan secara
fisik, mental, emosional dan hal-hal yang sangat menakutkan pada korban. Perkosaan adalah suatu penetrasi penembusan penis
ke vagina perempuan yang tidak dikehendaki, tanpa persetujuan dan tindakan itu diikuti dengan pemaksaan baik fisik maupun
mental.
Dalam keadaan ayat (1), memasukkan alat kelaminnya ke dalam anus atau mulut
02
perempuan, benda bukan bagian tubuhnya ke dalam vagina atau anus perempuan.
Slide / 2
Gangguan Stres Pasca Trauma
Gangguan stress pasca trauma ( Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)) merupakan suatu sindrom kecemasan, labilitas
autonomic, ketidakrentanan emosional, dan kilas balik dari pengalaman yang amat pedih itu setelah stress fisik maupun
emosi yang melampaui batas ketahanan orang biasa (Kaplan et al ., 1997). Menurut National Institute of Mental Health
(NIMH), definisi PTSD adalah gangguan berupa kecemasan yang bisa timbul setelah seseorang mengalami suatu
peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya. Peristiwa yang menimbulkan trauma ini bisa berupa serangan
kekerasan, bencana alam yang menimpa manusia, kecelakaan atau perang (Anonim, 2005)
Slide / 3
Tanda dan gejala
01 02 03
Terdapat stressor yang berat dan penghayatan yang berulang- Penumpulan repons terhadap atu
jelas (kekerasan, perkosaan) ulang dari trauma itu yang di berkurangnya hubungan dengan
yang akan menimbulkan gejala buktikan oleh terdapatnya paling dunia luar (psychic numbing atau
penderitaan bagi hampir setiap sedikit satu dari hal berikut : anesthesia emotional) yang
orang. dimulai beberapa waktu sesudah
a. Ingatan berulang dan
trauma, dan dinyatakan paling
menonjol tentang peristiwa itu
sedikit satu dari hal berikut :
b. Mimpi-mimpi buruk dari
a. Berkurangnya secara jelas
peristiwa itu
minat terhadap satu atu lebih
c. Timbulnya secara tiba-tiba aktivitas yang cukup berat
perilaku atau perasaan yang
b. Perasaan terlepas atau
seolah-olah peristiwa
terasing dari oreang lain
traumatik itu sedang timbul
kembali karena berkaitan c. Afek (alam perasaan) yang
dengan suatu gagasaan atau menyempit (constricted affect)
stimulus/rangsangan atau efek depresif (murung,
lingkungan. sedih, putus asa)
Slide / 4
Fase akut (respon somotik : Peka rangsang
gastrointerstinal (mual, muntah, anoreksia),
Part 01 Ketidaknyamanan genitourinarius (nyeri,
pruritus), Ketegangan otot-otot rangka (spasme,
nyeri).
Panic attack
Perilaku menghindar
Part 01
Depresi
Part 02
Mudah marah
Part 06
• Beban Psikologis
Tindak pemerkosaan pasti mendatangkan trauma bagi yang mengalaminya. Respons tiap orang terhadap pemerkosaan
yang menimpanya pasti berbeda dengan munculnya berbagai perasaan yang menjadi satu dan bahkan dapat baru terlihat
lama setelah peristiwa tersebut terjadi. Berikut ini adalah beberapa perubahan psikologis yang umumnya dialami korban.
• Efek terhadap Fisik Korban
Selain luka psikologis, korban pemerkosaan membawa luka pada tubuhnya. Sebagian mungkin terlihat, namun sebagian
lagi barangkali baru dapat dideteksi beberapa waktu kemudian.
Slide / 9
Thank you