Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL WAWANCARA

PENGALAMAN ANAK KONDISI END OF LIFE

OLEH

WEVA RAHMA TRIANA


2014201057
5B KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU
Ns. Rina Mariana., S.Kep. M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


DAN PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI
2022
CATATAN LAPANGAN

Kode partisipan P2
Inisial partisipan Ny. M
Tempat dan waktu wawancara Di rumah partisipan
Kinari, Kab. Solok
Sabtu/ 26 November 2022
Lama wawancara 60 menit
Cacatan kejadian
Gambaran posisi partisipan dan peneliti:
Duduk, face to face dan secara langsung partisipan didampingi oleh suaminya (ayah
dari anak).
Gambaran lingkungan dan suasana wawancara:
Lingkugan dan suasana rumahnya nyaman, bersih dan berada di ruang tamu yang
terdapat sofa.
Gambaran respon partisipan selama wawancara:
Respon partisipan saat wawancara baik, terlihat sedikit gelisah namun wawancara
berjalan lancar.

Partisipan : P2
Topic : Pengalaman anak dengan kondisi end of life
Tanggal : 26 November 2022
Tempat : Di rumah partisipan
Waktu : Pukul 16.20 WIB. Mulai wawancara formal pukul 16.30
WIB, dan berakhir pukul 15.00 WIB
Lama wawancara : 60 menit
Informasi relevan : p2 adalah orang tua (ibu) dari anak

DATA ANAK:
Inisial Partisipan : WH
Tanggal Lahir : 10 Maret 2016
Jenis kelamin : Laki-laki
Urutan anak dalam keluarga : Anak Ke-3
Agama : Islam
Suku bangsa : Minang (Melayu)
Pendidikan :-
Diagnose penyakit : Kejang-kejang/ Epilepsi
Lama terdiagnosa : usia terdiagnosa umur 2 tahun - sekarang
Pengobatan yang diterima : Rawat jalan dan obat makan dari dokter.
TRANSKIP UJI COBA WAWANCARA
Hari / tanggal : Sabtu/ 26 November 2022
Pukul : 16.20 WIB
Lama wawancara : 60 WIB

Wawancara Field Note


W : Assalamualaikum Wr.WB Bapak Ibuk, maaf mengganggu
waktunya. Izin memperkenalkan diri pak buk, saya Weva
Rahma Triana, Mahasiswa Universitas Fort De Kock
Bukittinggi Program Studi Keperawatan akan mewawancarai
bapak ibuk untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
penyakit yang dialami anak bapak ibuk. Apakah bapak ibu
bersedia dan mengizinkan?
P2 : Boleh nak, kami mengizinkan.
W : Terimakasih sebelumnya kepada bapak ibuk karena telah
meluangkan waktunya untuk saya wawancarai.
P2 : Sama-sama nak.
W : Bisa bapak ibuk gambarkan perasaan ibu mengenai keadaan
anak ibu, ceritakan arti gambar dan kenapa menggambar ini,
kenapa milih warna ini?
P2 : mungkin bisa nak weva gambarkan saja dari penjelasan kami,
mungkin bisa pakai pena saja. Perasaan saya saat pertama kali
dirawat setelah diberi tahu oleh dokter ketika itu sangat sedih
namun saya tidak pernah menyalahkan keadaan. Kami tetap
berusaha untuk tetap berada disamping anak kami.
W : Bisa bapak/ibuk ceritakan apa yang terjadi saat anak ibuk
terdiagnosa mulai dari awal sakit?
P2 : awalnya dikarenakan terjatuh dari gendongan ayahnya,
setelah terjatuh anaknya demam dengan suhu badan yang
lumayan panas dan tinggi namun tidak segara dibawa
kedokter untuk pengobatan. Kami tidak tau akan sampai
seperti itu, Karena sudah mengalami kejang-kejang disana
baru kami bawa ke dokter.
W : Siapa yang pertama kali yang menjelaskan penyakit anak
bapak/ibuk, apa yang bapak/ibuk rasakan saat itu? Bagaimana
komunikasinya?
P2 : Dokter, yang saya rasakan saat mengetahui saat itu adalah
otomatis saya sangat sedih dan kecewa. Dokter
mengomunikasikannya dengan baik dan sangat hati-hati.
W : Pengobatan apa saja yang bapak/ibu lakukan dan berikan?
P2 : pengobatan yang disaran oleh dokter, rawat jalan dan terapi
pemeriksaan dokter dan obat makan yang diberikan dokter
sampai sekarang.
W : apa saja yang anak bapak/ibu rasakan selama sakit?
P2 : ketika dia mengeluh kami tanyakan, anak kami tidak dapat
menjelaskan bagaimana rasa sakitnya, dikarenakan
penyakitnya datang tiba-tiba dan anak kami juga mengalami
keterbatasan dalam berbicara.
W : pengalaman seperti apa yang ibu rasakan?
P2 : selama merawatnya dan mengawasi saat tumbuh kembang
kami lebih ektra perhatian, telaten dan lebih memberikan
pengertian lagi dalam lingkungan sekitarnya. Terlebih saat
siang hari mengawasi dan mengingatkan agar tidak bermain
air terlalu sering, bermain yang jauh dan terlalu kelelahan
yang akan menyebabkan kefatalan dan kekambuhannya.
W : bagaimana dengan tidur, kapan anak ibu tidur?, jam berapa,
bagaimana kualitas tidurnya? Jika tidak bisa tidur apa yang
bapak/ibuk dan anak ibu lakukan?
P2 : tidurnya cepat, 7-8 jam dan tidur dengan nyenyak, jika dia
tidak bisa tertidur kami meng-ejakan do’a tidur dan
memberikan murothal al-qur’an.
W : apa anak ibu pernah marah/menangis/sedih? Apa yang
bapak/ibuk dan anak ibu lakukan kala itu?
P2 : Pernah, terkadang sering, kami mengalihkan perhatiannya dan
membujuknya agar lebih tenang
W : ceritakan bagaimana saat pertama kali pengobatan?
P2 : pertama kali pengobatan saat dia umur 3/4 tahun, yang
dimulai dengan dia kejang-kejang.
W : pada saat sakit anak ibu kambuh, bagaimana cara bapak/ibuk
lakukan untuk pengelolaan penyakitnya?
P2 : pada saat penyakit anak kami kambuh, karena ini penyakit
dengan sifat yang datangnya tiba-tiba kami memberikan
waktu beberapa saat pada kambuhnya berada dipuncak sambil
mengusap dada dan merapalkan do’a atau ayat-ayat suci al-
qur’an. Hanya itu yang dapat kai lakukan tindakan saat
kambuhnya datang.
W : apa saja yang sudah bapak/ibu lakukan dalam pemberian
perawatan?
P2 : segalanya sudah kami berikan. Diminta dokter rawat jalan
kami lakukan, diberi resep obat oleh dokter kami ambil.
W : bagaimana upaya bapak/ibu lakukan pada saat anak menjalani
perawatan?
P2 : berusaha dan membujuk anak kami untuk berobat dan konsul
ke dokter, dan memberikan pengertian kalau perawatan dan
pengobatan ini untuk dirinya sendiri.
W : suka duka apa yang bapak/ibuk temukan dalam mengelola
anak?
P2 : jika ditanyakan suka, kami sangat senang kalau anak kami
bisa bermain dengan bebas seperi anak biasa seusianya tanpa
memikirkan penyakitnya, dan saat dukanya ketika
penyakitnya kambuh tiba-tiba tentu saja kami merasakan
sedih
W : hambatan apa yang bapak/ibuk terima?
P2 : tidak ada, karena kami telah menerima keadaan dan
menyediakan segala kesempatan dan waktu kami yang ada
untuk merawatnya.
W : bagaimana harapan bapak/ibu pada anak?
P2 : semoga penyakit anak kami tidak kambuh lagi, walaupun
dengan secara tiba-tiba tidak ada kambuh lagi dan kami harap
dia akan sembuh dengan sangat tuntas.
W : Aamiin. Baiklah terimakasih bapak/ibuk untuk waktu
luangnya dan wawancaranya, mudah-mudahan informasi
yang saya dapatkan dari bapak/ibuk bermanfaat dan semoga
anak bapak/ibuk cepat sembuh.
P2 : Aamiin. Sama-sama nak.

Anda mungkin juga menyukai