Pembimbing:
Disusun Oleh :
JAKARTA
2017
1
LAPORAN PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 34 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jakarta Timur
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2
membuat dia sulit tidur dan saat dia sudah pulang dari rawat
inap, pasien masih mengeluhkan sulit tidur sehingga membuat
badannya menjadi tidak fit/tidak enak beberapa hari belakangan
ini. Pasien mengatakan bahwa ia tidak mengantuk baik siang
maupun malam, namun rasa kantuknya baru akan muncul saat
menjelang subuh dan pasien bisa tertidur namun hanya dapat
tidur selama 1-2 jam lalu akan terbangun lagi.
Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu pasien
mempunyai rasa cemas yang berlebihan akan hal-hal yang kecil
dan rasa cemas tersebut sering muncul secara otomatis di
pikirannya. Pasien mengatakan rasa cemas nya itu muncul, saat
ia pergi dan memikirkan akan pekerjaan rumahnya yang belum
terselesaikan, padahal pekerjaan tersebut sudah terselesaikan
dan misalkan belum terselesaikan, suami pasien biasanya selalu
membantu pekerjaan rumah tersebut. Namun pasien selalu
memikirkan tentang pekerjaan rumah tangga seperti cucian,
setrikaan, ataupun masakan saat pasien bepergian keluar
rumah. Pasien merasa apabila pekerjaan nya belum
terselesaikan ia akan merepotkan dan mengecewakan suami
dan anak-anaknya. Pasien mengaku bahwa rasa cemas nya ini
sudah muncul sekitar tahun 2010 saat anak pasien yang ke 2
masuk sekolah dasar. Selain masalah pekerjaan rumah tangga
pasien juga suka mengeluhkan ia mempunyai rasa cemas akan
pekerjaan sekolah anak-anaknya, ia suka cemas apabila anak-
anaknya sedang dalam ujian maupun mengerjakan tugas, ia
kepikiran apakah anak-anaknya dapat menyelesaikannya
dengan baik, pasien mengaku ingin membantu pekerjaan
anaknya namun tidak bisa. Hal lain yang suka membuat pasien
cemas ialah pasien sering cemas memikirkan apabila anak-anak
pasien maupun suaminya belum pulang kerumah dari waktu
pulang yang biasa, ia memikirkan apabila anak atau suaminya
belum pulang terjadi sesuatu di jalan sehingga pasien pun
3
menjadi cemas memikirkan, pasien pun suka memikirkan
apakah baju seragam anak-anaknya sudah selesai dicuci atau
disetrika atau belum, karena pasien takut apabila saat harus
dipakai seragam tersebut belum selesai dan anak-anak pasien
menjadi kesusahan. Pasien pun mengaku apabila rasa cemas
nya muncul terkadang pasien menjadi pusing kepala, gelisah,
kadang merasa jantung nya berdebar-debar dan seperti berat
nafasnya, selain itu menurut pasien apabila cemasnya muncul
pasien suka menjadi lebih emosi, sehingga ia suka marah
terhadap anaknya maupun suaminya. Pasien mengakui bahwa
rasa cemasnya ini timbul secara tiba-tiba dan begitu sering
pada kehidupannya.
Pasien mengaku memiliki riwayat tekanan darah tinggi,
namun pasien tidak rutin minum obat, ia minum obat hanya
sesekali, karena menurutnya tensinya pun tidak stabil kadang
tinggi dan kadang rendah.
Menurut pasien apabila ia mengalami kesulitan untuk tidur,
sebelum tidur sering bermain handphone ataupun menonton tv
dengan maksud agar matanya lelah sehingga ia dapat dengan
mudah tidur, namun kenyataan pasien tetap tidak dapat tidur.
Pasien merupakan seorang ibu Rumah tangga, pasien selalu
melakukan pekerjaan rumah tangga setiap hari dengan sendiri
walaupun beberapa kali dibantu oleh suami dan anak-anaknya.
Pasien mempunyai 2 orang anak Perempuan dan Laki-laki yang
anak 1 sudah sekolah di STM dan yang kedua masih SMP.
Pasien tidak pernah mendengar adanya bisikan atau suara
yang hanya dapat terdengar olehnya. Pasien tidak pernah
melihat bayangan yang hanya dapat terlihat oleh pasien saja.
Pasien tidak pernah tercium bau-bauan saat pasien sedang tidak
mencium apapun. Pasien tidak pernah merasakan ada sesuatu
yang berjalan di badannya. Pasien mengatakan tidak pernah
4
merasakan ada rasa-rasa pada lidahnya saat pasien sedang tidak
memakan hal apapun.
Pasien tidak pernah merasa ada yang mengendalikan
dirinya. Pasien tidak pernah merasa ada yang membicarakan
dirinya. Pasien menyatakan sebelumnya tidak pernah merasa
seperti ada yang pernah merasuki dirinya seperti kerasukan.
Pasien tidak merasa bahwa orang-orang mengetahui apa
yang sedang dipikirkannya dan apa yang akan dilakukannya.
Pasien tidak merasa jika kegiatannya dimonitor oleh yang lain.
Pasien tidak merasa ada yang ingin berbuat jahat kepadanya.
Pasien mengatakan berdasarkan cerita dari orang tua,
pasien dilahirkan secara normal. Pasien merupakan anak
pertama dari 6 bersaudara.
Pasien saat ini tinggal bersama suami dan 2 anaknya.
Pasien mengaku bahwa rumah yang kini ia tempati ialah
rumah kontrakan, ia belum mempunyai rumah pribadi. Pasien
berobat ke RS ditanggung oleh BPJS. Pasien tidak bekerja, ia
merupakan ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja sebagai
Ojek Online di Jakarta menurut pasien gaji suaminya dapat
mencukupi kehidupan sehari-harinya
Pasien datang ke Poliklnik Psikiatri RSUP Persahabatan
dengan ditemani oleh suaminya menggunakan motor. Pasien
berpakaian dan berpenampilan rapih dan sopan. Pada saat
dilakukan tanya jawab dari awal hingga akhir, pasien dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dokter, dan pasien
juga bersifat kooperatif.
Pasien dapat menjawab saat ditanyakan dengan kendaraan
apa datang ke rumah sakit, yaitu pasien datang ke rumah sakit
menggunakan motor. Hal ini menunjukkan ingatan jangka
pendek pasien baik. Ketika ditanya tentang jenjang pendidikan
pasien, pasien mengaku bahwa pasien sekolah dari SD hingga
5
SMP. Hal tersebut menunjukkan bahwa daya ingat jangka
panjang pasien baik.
Pasien dapat mengulang 5 kota yang disebutkan dokter
yaitu Jakarta, Cirebon, Jogja, Bandung, Surabaya. Hal ini
menunjukkan bahwa daya ingat segera pasien baik dan tidak
ada gangguan.
Pasien dapat menjawab ketika diberikan pertanyaan
mengenai matematika sederhana yaitu 100 dikurangi oleh 7.
Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi kognitif pasien baik.
Pasien diberikan pertanyaan pengetahuan umum yaitu siapa
presiden perempuan Indonesia, pasien dapat menjawab yaitu
Ibu Megawati. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
umum pasien baik dan menandakan bahwa pasien tidak
mengalami gangguan mental.
Pasien menyadari bahwa saat ini dia berada di Poliklinik
Psikiatri RSUP Persahabatan, pasien datang untuk berobat, dan
saat itu sedang pagi hari, selain itu pasien juga menyadari
bahwa kegiatan yang sedang dilakukannya adalah sedang
tanya jawab dengan dokter. Hal tersebut menunjukkan bahwa
orientasi waktu, tempat, orang, dan situasi pasien baik.
Kemudian pasien diberikan pertanyaan untuk mengetahui
daya nilai yang dimiliki pasien melalui sebuah kasus yaitu
apabila pasien menemui KTP saat pasien lagi berjalan di mall,
kemudian ditanyakan apa yang akan dilakukan pasien.
Keputusan yang diambil pasien adalah mengembalikkan KTP
tersebut melalui Satpam Mall tersebeut. Hal tersebut
menunjukkan bahwa daya nilai pasien baik.
Pasien diminta untuk menerangkan apakah arti dari
peribahasa air susu dibalas dengan air tuba. Kemudian
pasien menjawab bahwa kebaikan dibalas dengan keburukan.
Hal tersebut menandakan bahwa uji daya abstraksi pasien baik.
6
Pasien tidak mempunyai hobby yang signifkan, pasien
hanya mengaku bahwa ia senang bermain hape untuk melihat
sosial media ataupun menonton tv.
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan
seperti yang sudah disebutkan diatas, pasien dapat menjawab
dengan benar menunjukkan bahwa fungsi kognitif, orientasi,
daya pikir abstrak, dan daya nilai pasien tidak ditemukan
gangguan. Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
pada pasien ini tidak terdapat disfungsi otak. Maka dari itu
dapat diartikan bahwa pada pasien ini tidak didapatkan adanya
gangguan mental organik.
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah merokok
ataupun mengonsumsi obat-obatan terlarang. Sehingga hal
tersebut menunjukkan bahwa pada pasien tidak didapatkan
adanya gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif atau
alkohol.
Pasien mengatakan perasaan dua minggu terakhirnya biasa-
biasa aja, pasien tidak merasa sedih berlebih maupun senang
berlebih. Keinginan pasien saat ini adalah ingin dapat tidur,
tidak cemas lagi dan ingin anak-anaknya sukses.
7
Pasien dilahirkan secara normal
2. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai usia, sesuai dengan
anak lainnya, punya banyak teman, dan dapat bergaul
3. Riwayat pendidikan
Pendidikan terkahir pasien SMP
4. Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan ibu rumah tangga
5. Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak
6. Riwayat agama
Pasien beragama Islam dan rajin sholat 5 waktu
7. Aktivitas sosial
Aktivitas sehari-hari pasien bekerja dirumah seperti biasa
dan tidak ada gangguan.
e. Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit seperti
dialami pasien.
8
Ingin anaknya sukses
9
4. Empati: pemeriksa dapat meraba rasakan apa yang
dirasakan pasien
c. Intelektualitas
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Pengetahuan umum
pasien baik. Kecerdasan pasien baik.
2. Daya konsentrasi
Daya konsentrasi baik. Pasien dapat mengikuti proses tanya
jawab dari awal hingga selesai. Pasien dapat menjawab
pertanyaan berhitung
3. Orientasi
Waktu: baik, mengetahui waktu saat dilakukan tanya
jawab yaitu pada pagi hari
Tempat: baik, mengetahui tempat saat dilakukan tanya
jawab yaitu di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan
Orang: baik, mengetahui sedang berbicara dengan
dokter
Situasi: baik, pasien mengetahui bahwa sedang
konsultasi dengan dokter
4. Daya ingat
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien masih dapat mengingat jenjang pendidikan
saat SD, SMP
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien ingat datang berobat dengan menggunakan
motor bersama suaminya
Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulangi lima kota yang
sebelumnya disebutkan oleh dokter
5. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa yaitu air susu
dibalas dengan air tuba
10
6. Bakat kreatif
Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik
d. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik: tidak ada
Halusinasi visual: tidak ada
Halusinasi olfaktori: tidak ada
Halusinasi gustatory: tidak ada
Halusinasi taktil: tidak ada
2. Depersonalisasi dan derealisasi
Depersonalisasi: tidak ada
Derealisasi: tidak ada
e. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas: baik
b. Kontinuitas: baik
2. Isi pikiran
a. Preokupasi: tidak ada
b. Gangguan pikiran
1. Delusion of control: tidak ada
2. Delusion of reference: tidak ada
3. Delusion of grandiosity: tidak ada
4. Delusion of persecution: tidak ada
5. Thought of broadcasting: tidak ada
f. Pengendalian Impuls
Baik, pasien tampak tenang pada proses tanya jawab yang
dilakukan, dan tidak terdapat gerakan involunter
g. Daya Nilai
1. Norma sosial
Baik, pasien dapat bergaul dengan lingkungan sekitar
11
2. Uji daya nilai
Baik, saat pasien diberikan pertanyaan apa yang akan
dilakukan jika menemukan KTP di mall pasien menjawab
bahwa ia akan mengembalikkannya melalui satpam
3. Penilaian realitas
Tidak terdapat gangguan menilai realita
h. Persepsi Pemeriksa Tentang Diri dan Kehidupan Pasien
Pasien menyadari dirinya sakit dan ingin sembuh.
i. Tilikan
Tilikan derajat 5 yaitu menyadari penyakitnya dari faktor-
faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya
j. Taraf Dapat Dipercaya
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa
jawaban pasien dapat dipercaya karena konsistensi jawaban
pasien dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dari awal
proses tanya jawab hingga akhir tanya jawab
12
Saraf vegetatif: kesan tidak ada kelainan
Fungsi luhur: kesan tidak ada kelainan
Gangguan khusus: kesan tidak ada kelainan
13
21. Pada pasien ini mengalami gejala ringan dan disabilitas tidak ada
14
Pada pasien ini terdapat keluhan sulit tidur, dan sering cemas
karena pasien khawatir akan pekerjaan rumah tangga yang
belum selesai, sehingga pasien menderita gangguan
neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait
stress (F.40). Rasa cemas yang pasien derita karena khawatir
bila tugas pekerjaan rumah tangganya belum selesai dan
mengecewakan anak-anaknya dan suaminya, maka pasien
termasuk golongan gangguan anxietas dan lainnya (F41).
Terdapat kecemasan, ketegangan motorik dan overaktivitas
otonomik maka pasien termasuk golongan penderita
gangguan cemas menyeluruh (F41.1)
b. Diagnosis Aksis II
Pada masa kanak-kanak hingga dewasa pasien tumbuh dengan
baik. Saat ini pasien dapat berkomunikasi baik dengan
lingkungan sekitarnya yang menunjukkan bahwa tidak ada
gangguan kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan pendidikan
hingga SMP dengan baik, dan fungsi kognitif baik sehingga
pasien tidak memiliki gangguan retardasi mental. Karena tidak
terdapat gangguan kepribadian dan retardasi mental, maka
diagnosis pasien pada Axis II adalah tidak ada diagnosis.
d. Diagnosis Aksis IV
Hubungan pasien dengan suami dan anak-anaknya baik. Suami
pasien selalu membantu memperingan pekerjaan istrinya di
rumah. Pasien belum mempunyai rumah pribadi, saat ini ia
tinggal di rumah kontrakan di daerah Penggilingan. Kebutuhan
rumah tangga pasien didapat dari uang suaminya yang bekerja
sebagai Ojek Online, menurut pasien uang pendapatan
15
suaminya sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari rumah
tangga mereka. Maka diagnosis aksis IV adalah masalah
dengan Perumahan dan ekonomi
e. Diagnosis Aksis V
Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
msalah harian yang biasa. Maka pada axis V didapatkan
GAF scale 90-81
IX. PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik:
Pasien menyadari dirinya sakit
Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
Pasien bersedia bila disuruh kontrol kembali
16
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan prognosis pasien:
Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanationam: dubia
X. TERAPI
Psikofarmaka:
Aprazolam 2x1/2
Fluoxetine 1x10 mg
Psikoterapi:
Pemeriksa mengedukasi pasien tentang penyakitnya dan cara
mengatasinya
Meminta pasien untuk meminum obat teratur
Kontrol satu minggu kemudian
Mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbanyak ibadah
Meminta pasien untuk melakukan relaksasi seperti tarik napas
yang dalam lalu hembuskan perlahan-lahan
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19