ISKEMIK +
AFASIA
WERNICKE
Oleh:
Tasya Khairiya NIM 2130912320060
Pembimbing:
dr. Hj. Lily Runtuwene, Sp. S
● Stroke iskemik disebut juga stroke infark atau non-hemoragik disebabkan oleh gumpalan
atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak yang sebelumnya sudah mengalami
aterosklerosis. Stroke iskemik terdiri dari tiga macam yaitu stroke emboli, stroke
thrombosis dan hipoperfusi stroke.
● Afasia: gangguan komunikasi (berbahasa) yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian
otak yang mengatur fungsi berbahasa. Area Wernicke atau area 22 Broadmann,
merupakan area sensorik penerima untuk impuls pendengaran. Lesi pada area ini akan
mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa.
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. SR
• Umur : 51 tahun
• Alamat: Jl. Ratu Zaleha
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Suku : Banjar
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Mauk IGS : 10 Januari 2023
• Masuk Seruni : 11 Januari 2023
• No. RM : 01-52-19-xx
KU : Pusing dan sering lupa
Tn. SR berusia 51 tahun dengan keluhan pusing dan sering
lupa. Pasien datang ke IGD RSUD Ulin pada pukul 20.00 WITA
ANAMNES dengan keluhan pusing sejak pagi hari pukul 04.00 WITA.
IS
Aloanamnesis
Pusing dirasa terus menerus dan dirasakan seperti hanyut.
(Istri Pasien) Pusing tidak disertai rasa berputar, tidak berkurang dengan
perubahan posisi, dan tidak ada penurunan kesadaran.
Keluarga juga mengeluhkan pasien menjadi lupa dan
tidak nyambung saat diajak berkomunikasi. Namun, pasien
terkadang secara tiba-tiba bisa mengingat dan nyambung saat
Rg: Seruni 3C diajak bicara, tapi lalu lupa lagi.
Tgl: 11-01-2023 Pasien tidak ada mengeluhkan nyeri kepala, mual,
KU: Pusing dan muntah ataupun penglihatan ganda, pasien tidak memiliki
sering lupa riwayat penurunan kesadaran saat sebelum maupun sesudah
muncul keluhan lupa dan tidak nyambung saat diajak bicara.
Keluhan bicara pelo, kelemahan kaki dan tangan, kesemutan
disangkal. Riwayat trauma disangkal. BAB dan BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Hipertensi (+) sudah bertahun-tahun. Rutin minum obat dan
ANAMNES kontrol
• Stroke (+) 5 tahun yang lalu, keluhan pusing dan lemah
IS
Aloanamnesis kedua kaki. Setelah dirawat sekitar 1 tahun, keadaan kembali
(Istri Pasien) normal
• Penyakit jantung (+) 5 tahun yang lalu. Saat ini rutin minum
obat dan kontrol.
• Diabetes melittus (-)
• Kolesterol tinggi keluarga tidak tahu
Rg: Seruni 3C
Tgl: 11-01-2023 Riwayat Penyakit Keluarga:
KU: Pusing dan • Hipertensi (+) orang tua pasien
sering lupa • Stroke (-)
• Diabetes Melitus (-)
• Penyakit jantung (-)
ANAMNES Riwayat Penggunaan Obat:
IS • Ramipril 1x2,5 mg
Aloanamnesis • Furosemid 1x40 mg
(Istri Pasien) • Clopidogrel 1x75mg
• Bisoprolol 1x2,5 mg
Kepala/leher Abdomen
• Normosefali, tidak ada nyeri tekan atau • Inspeksi : Datar
benjolan. Ptosis (-), KP (-), SI (-), pupil isokor 3 • Auskultasi : Bising usus normal
mm/3 mm, reflex cahaya langsung (+/+), reflex • Perkusi : Timpani (-), Shifting dullnes (-)
cahaya tidak langsung (+/+), reflex kornea (+/+) • Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), Hepar Lien dan
• Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan JVP Masa tidak teraba
(-), Gerakan tidak terbatas
Thoraks Ekstremitas
• Pulmo : Bentuk normal, simetris kanan • Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), atrofi
dan kiri, retraksi (-), suara napas vesikuler, otot (-)
wheezing (-), ronki (-), stridor (-)
• Cor : SI dan SII tunggal, murmur (-)
Status Neurologis
Motorik +5 +5 +5 +5
Atrofi - - - -
Tonus otot Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Gerakan involunter - - - -
Sensorik + + + +
Sensasi nyeri + + + +
Sensasi suhu TDL TDL TDL TDL
Sensasi getar TDL TDL TDL TDL
NEUROLOGIS
N. II
Daya Penglihatan
Medan Penglihatan
(+)
(+)
(+)
(+)
Sudut Mulut
Mengerutkan Dahi
Simetris
(+) (+)
Mengerutkan Alis (+) (+)
Pemeriksaan Pengenalan warna TDL TDL Menutup Mata
Meringis
(+)
(+)
(+)
(+)
Nervus Ptosis - -
Menggembungkan pipi
Daya Kecap Lidah 2/3 Depan
(+)
TDL
(+)
TDL
Gerakan Mata (+) (+)
Cranialis Ukuran Pupil 3 mm 3 mm
Mendengar Suara Berbisik (+) (+)
Mendengar Detik Arloji (+) (+)
N. VIII
N. III
Bentuk Pupil bulat bulat Tes Rinne TDL TDL
Tes Weber TDL TDL
Refleks Cahaya (+) (+) Tes Schwabach TDL TDL
Refleks Akomodasi (+) (+) Arkus Faring Normal Normal
Daya Kecap Lidah 1/3 TDL TDL
Strabismus Divergen - - Belakang
N. IV N. IX
Refleks Muntah (+) (+)
Gerakan Mata Ke Lateral (+) (+) Suara Sengau (-) (-)
Bawah Tersedak (-) (-)
Strabismus Konvergen - - Arkus Faring Normal Normal
N. X
Bersuara (+) (+)
Menggigit (+) (+) Menelan (+) (+)
Membuka Mulut (+) (+) Memalingkan Kepala (+) (+)
N. V Sensibilitas Muka (+) (+) N. XI
Refleks Kornea (+) (+) Sikap Bahu (+) (+)
Mengangkat Bahu (+) (+)
Trismus -
Sikap Lidah Normal ditengah
Gerakan Mata Ke Lateral (+) (+)
N. XII
N. VI Strabismus Konvergen - - Tremor Lidah (-)
Diplopia - - Menjulurkan Lidah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10.01.2023 (Lab)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
MCV,MCH,MCHC
SGOT 27 5-34 U/L
MCV 86.3 75.0 – 96.0 Fl
SGPT 19 0-55 U/L
MCH 29.5 28.0-32.0 Pg
MCHC 34.2 33.0-37.0 %
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
ELEKTROLIT
Interpretasi:
Cor : bentuk, ukuran, dan posisi normal, CTR >50%
Paru : corakan bronchovascular normal, infiltrat (-),
hilus D/S normal, nodul (-)
Trachea : posisi ditengah
Sinus phrenicocostalis D/S tajam
Hemidiafragma D/S : dome shape
Tulang skeletal thorax : normal
Interpretasi:
Scalp normal
Sulcus dan girus normal
Ventrikel normal
Midline normal
Lesi hidpodens pada lobus temporoparietal sinistra
- Johnson W, Onuma O, Owolabi M, Sachdev S. Stroke: a global response is needed. Bull World Health Organ. 2016 Sep
1;94(9):634-634A
PEMBAHASAN
TEORI TEORI
- Devaraj S, Muralles SA, Gill CE, Meresh E. Postseizure aphasia in Wernicke's encephalopathy: a case report and review of
literature. Neuropsychiatr Dis Treat. 2018;14:2593-2598.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Faktor risiko stroke terbagi menjadi 2, yaitu
faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan
tidak dapat dimodifikasi.
- Arboix A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes of ischemic stroke. World Journal
of W J C C Clinical Cases. 2015; 3(5).
PEMBAHASAN
TEORI TEORI
● Pembuluh darah menjadi tidak elastis ● Di sisi lain, jenis kelamin pria
terutama bagian endotel yang menunjukkan kejadian penyakit stroke
mengalami penebalan pada bagian yang lebih tinggi dibandingkan wanita.
initima, sehingga mengakibatkan lumen Hal ini dikaitkan dengan faktor risiko
pembuluh darah semakin menyempit stroke yang lain seperti konsumsi
dan berdampak pada penurunan aliran alkohol dan merokok lebih banyak
darah di otak. didapatkan pada laki-laki.
- Arboix A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes of ischemic stroke. World Journal
of W J C C Clinical Cases. 2015; 3(5).
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Manifestasi klinis yang dialami pasien
stroke menurut American Stroke
Association, antara lain:
● Pasien datang dengan keluhan pusing a. Mendadak mengalami mati rasa atau
sejak 16 jam SMRS, dirasakan terus- kelemahan pada wajah, lengan atau
menerus, tidak terasa berputar, tidak kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
berkurang dengan perubahan posisi. b. Mendadak kebingungan, kesulitan
bicara atau memahami pembicaraan.
● Pasien juga dikeluhkan menjadi pelupa c. Mendadak mengalami gangguan
dan tidak nyambung saat diajak bicara. berjalan, pusing, kehilangan
keseimbangan atau koordinasi.
d. Mendadak mengalami sakit kepala
tanpa sebab.
- Fagan, S.C., dan Hess, D.C., 2008, Stroke dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G., Wells, B.C., & Posey, L.M.,
2008, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, seventh Edition, Appleton and Lange New York.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Kesadaran pasien composmentis, GCS
E4V5M6 • Stroke iskemik dan stroke hemoragik dapat
● Pasien tidak ada muntah dan nyeri dibedakan menggunakan Algoritma Gadjah
kepala Mada dan Skor Siriraj.
● Tekanan diastolik 100 mmHg • Penegakkan diagnosis dengan Skor Siriraj
● Terdapat penyakit pembuluh darah menggunakan rumus berikut:
(hipertensi)
● Refleks Babinski (-)
- INasution LF. Stroke non hemoragik pada laki-laki usia 60 tahun. Medula Unila. 2013; 1(3):1-9
PEMBAHASAN
TEORI TEORI
- Nasution LF. Stroke non hemoragik pada laki-laki usia 60 tahun. Medula Unila. 2013; 1(3):1-9
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Afasia adalah terganggunya proses
berbahasa yang timbul akibat disfungsi area
● Pasien juga dikeluhkan menjadi pelupa
otak, yang dapat berupa gangguan satu atau
dan tidak nyambung saat diajak lebih modalitas berbahasa.
bicara. Pasien kadang tiba-tiba ingat
saat diajak bicara dan nyambung saat ● Pada afasia wernicke gejala utamanya berupa
diajak bicara, tetapi kemudian pasien bicara spontan lancar, sering berlebihan dan
lupa lagi. tidak dapat dimengerti. Pengertian bahasanya
● Keluhan lain seperti kelemahan jelek.
disangkal.
● Sering kali sindrom afasia wernicke tidak
● Pemeriksaan Motorik pada tanggal
disertai gejala hemiparesis, sehingga tidak
11/01/2023 di dapatkan M= 5/5/5/5 jarang terluput dari diagnosis afasia.
- Howard, Kirshner dan Hacobs DH. eMedicine Neurology Specialties: Aphasia. 2012.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Hipertensi, TD tinggi meningkatkan risiko stroke
sebanyak 4 kali lipat. Hipertensi secara langsung
Pada RPD didapatkan: dapat menyebabkan arteriosclerosis obstruktif yang
● Riwayat hipertensi sudah bertahun-tahun menyebabkan terjadinya obstruktif yang
● Riwayat terkena stroke 5 tahun lalu dengan menyebabkan terjadinya oklusi pembuluh darah.
keluhan pusing dan lemah pada kedua kaki.
(sekarang kondisi sudah kembali baik) ● Hipertensi bersamaan dengan usia merupakan
faktor risiko utama untuk penyakit serebrovaskular
● Riwayat memiliki penyakit jantung 5 tahun
yang tidak bergejala.
lalu.
● Pengaruh hipertensi kronis pada pembuluh dan
Tanda Vital: (11/01/2023) jaringan otak yaitu dapat terjadi mikrohemoragik dan
TD : 170/100 infark serebri.
HR : 77x/menit
● Berdasarkan hasil tersebut pasien mengalami
RR : 24x/menit
hipertensi derajat 2.
T : 37.1 C
- Arboix A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes of ischemic stroke. World Journal of W J C C Clinical Cases.
2015; 3(5).
- Othdinar K, Alfarabi M, Maharani V. Faktor risiko pasien stroke iskemik dan hemoragik. Majalah kedokteran UKI. Vol XXXV. No 3. 2019. P115-120.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Hipetensi dengan tekanan darah tidak terkontrol
● Pasien memiliki riwayat hipertensi sudah dapat diberikan penggunaan kombinasi dari 3 obat
bertahun-tahun. yang terdiri dari RAS Blocker (ACEi atau ARB), beta
● Tanda Vital: (11/01/2023) TD : 170/100 blocker, dan diuretik.
● Adapun obat antihipertensi yang didapatkan
● Obat antihipertensi yang didapatkan pasien ini terdiri
pasien ini yaitu: dari: Ramipril merupakan obat lini pertama dari obat
1. Ramipril 1x2,5 mg antihipertensi oral golongan ACE Inhibitor. Bisoprolol
2. Bisoprolol 1x2,5 mg merupakan obat lini kedua dari golongan beta bloker
3. Furosemid 1x40 mg – kardioselektif, dan furosemide sebagai diuretik.
- Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2021: Update consensus PERHI 2019. Jakarta. 2021
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
• Pasien dengan hipertensi kronis risiko tinggi
untuk terjadinya kerusakan organ target
seperti hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung,
infark miokard, stroke, retinopati,
mikroalbuminuria dan PGK (penyakit ginjal
● Hasil dari pemeriksaan X-Ray Thorax kronik).
didapatkan adanya kardiomegali yaitu CTR>
50% • Kardiomegali adalah hasil dari kompensasi
jantung akibat beban tekanan (pressure
overload) atau beban volume (volume
overload) yang mengakibatkan peningkatan
tegangan dinding otot jantung.
- Wajngarten M, Silva GS. Hypertension and Stroke: update on treatment. 2019; 14(2):111-5.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
• Pemeriksaan penunjang yang merupakan Gold
standard dalam diagnosa stroke adalah CT-
Scan dan MRI.
- Presley, Bobby. Penatalaksanaan farmakologi stroke iskemik akut. Rasional. 2014; 12(1):6-8.
PEMBAHASAN
TEORI TEORI
● Mecobalamin (methyl-vitamin B12) berguna • Aspirin merupakan salah satu antiplatelet yang
untuk memperbaiki kerusakan pada sistem direkomendasikan penggunaannya pada
saraf pusat, meningkatkan metabolisme dan pasien stroke untuk pencegahan stroke
transmisi jaringan saraf, dan pada akhirnya ulangan dengan mencegah terjadinya agregasi
meningkatkan pemulihan fungsional setelah platelet.
stroke iskemik.
• Pemberian aspirin dapat meningkatkan risiko
● Pada penelitian Yuan M et al (2018) perdarahan saluran cerna sehingga dapat
menunjukkan bahwa pengobatan diberikan injeksi penghambat sekresi asam
Mecobalamin tidak hanya dapat secara lambung sebagai gastroprotektor untuk
efektif mengurangi kadar homosistein dan mencegah terjadinya iritasi lambung, pada
CRP plasma pasien stroke iskemik, tetapi pasien ini gastroprotektor yang diberikan
juga secara efektif meningkatkan prognosis adalah injeksi ranitidin.
pasien.
- Yuan M, Wang B, Tan S. Mecobalamin and early functional outcomes of ischemic stroke patients with H-type hypertension. Rev Assoc Med Bras.
2018; 64(5):428-432.
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus Tn.SR usia
51 tahun dengan diagnosis Stroke Iskemik
Tipe emboli + Afasia Wernicke. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Pasien masuk dan mulai
dirawat di Ruang Seruni pada 11 Januari
2023, dengan perbaikan serta evaluasi,
pasien diperbolehkan untuk rawat jalan
pada 14 Januari 2023 dengan prognosis
dubia ad bonam.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories