Anda di halaman 1dari 39

STROKE

ISKEMIK +
AFASIA
WERNICKE
Oleh:
Tasya Khairiya NIM 2130912320060

Pembimbing:
dr. Hj. Lily Runtuwene, Sp. S

BAGIAN/KSM ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM/RS UD ULIN
BANJARMASIN
PENDAHUL
● Stroke merupakan defisit
UAN
neurologis fokal yang terjadi secara mendadak akibat
gangguan aliran darah di otak. Insiden stroke terus meningkat terutama di negara
berkembang. Stroke dibedakan menjadi iskemik dan perdarahan. Stroke merupakan
kasus kedua sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung

● Stroke iskemik disebut juga stroke infark atau non-hemoragik disebabkan oleh gumpalan
atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak yang sebelumnya sudah mengalami
aterosklerosis. Stroke iskemik terdiri dari tiga macam yaitu stroke emboli, stroke
thrombosis dan hipoperfusi stroke.

● Afasia: gangguan komunikasi (berbahasa) yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian
otak yang mengatur fungsi berbahasa. Area Wernicke atau area 22 Broadmann,
merupakan area sensorik penerima untuk impuls pendengaran. Lesi pada area ini akan
mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa.
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. SR
• Umur : 51 tahun
• Alamat: Jl. Ratu Zaleha
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Suku : Banjar
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Mauk IGS : 10 Januari 2023
• Masuk Seruni : 11 Januari 2023
• No. RM : 01-52-19-xx
KU : Pusing dan sering lupa
Tn. SR berusia 51 tahun dengan keluhan pusing dan sering
lupa. Pasien datang ke IGD RSUD Ulin pada pukul 20.00 WITA
ANAMNES dengan keluhan pusing sejak pagi hari pukul 04.00 WITA.
IS
Aloanamnesis
Pusing dirasa terus menerus dan dirasakan seperti hanyut.
(Istri Pasien) Pusing tidak disertai rasa berputar, tidak berkurang dengan
perubahan posisi, dan tidak ada penurunan kesadaran.
Keluarga juga mengeluhkan pasien menjadi lupa dan
tidak nyambung saat diajak berkomunikasi. Namun, pasien
terkadang secara tiba-tiba bisa mengingat dan nyambung saat
Rg: Seruni 3C diajak bicara, tapi lalu lupa lagi.
Tgl: 11-01-2023 Pasien tidak ada mengeluhkan nyeri kepala, mual,
KU: Pusing dan muntah ataupun penglihatan ganda, pasien tidak memiliki
sering lupa riwayat penurunan kesadaran saat sebelum maupun sesudah
muncul keluhan lupa dan tidak nyambung saat diajak bicara.
Keluhan bicara pelo, kelemahan kaki dan tangan, kesemutan
disangkal. Riwayat trauma disangkal. BAB dan BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Hipertensi (+) sudah bertahun-tahun. Rutin minum obat dan
ANAMNES kontrol
• Stroke (+) 5 tahun yang lalu, keluhan pusing dan lemah
IS
Aloanamnesis kedua kaki. Setelah dirawat sekitar 1 tahun, keadaan kembali
(Istri Pasien) normal
• Penyakit jantung (+) 5 tahun yang lalu. Saat ini rutin minum
obat dan kontrol.
• Diabetes melittus (-)
• Kolesterol tinggi keluarga tidak tahu
Rg: Seruni 3C
Tgl: 11-01-2023 Riwayat Penyakit Keluarga:
KU: Pusing dan • Hipertensi (+) orang tua pasien
sering lupa • Stroke (-)
• Diabetes Melitus (-)
• Penyakit jantung (-)
ANAMNES Riwayat Penggunaan Obat:
IS • Ramipril 1x2,5 mg
Aloanamnesis • Furosemid 1x40 mg
(Istri Pasien) • Clopidogrel 1x75mg
• Bisoprolol 1x2,5 mg

Riwayat Sosial dan Kebiasaan:


• Pasien memiliki kebiasaan makan yang tidak dijaga. Biasa
Rg: Seruni 3C banyak mengkonsumsi makanan berlemak, seperti
Tgl: 11-01-2023
gorengan, santan, dll.
KU: Pusing dan
sering lupa
• Tidak ada alergi makanan/obat
• Olahraga tidak rutin
1. Keadaan Umum :
PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan Sakit : Tampak sakit sedang
11-01-2023 • Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4V5M6
• Tekanan darah : 170/100 mmHg
• Nadi : 77 x/menit
• Respirasi : 24 x/menit
• Suhu : 37.1 °C
• SpO2 : 96% room air
PEMERIKSAAN FISIK
11-01-2023

Kepala/leher Abdomen
• Normosefali, tidak ada nyeri tekan atau • Inspeksi : Datar
benjolan. Ptosis (-), KP (-), SI (-), pupil isokor 3 • Auskultasi : Bising usus normal
mm/3 mm, reflex cahaya langsung (+/+), reflex • Perkusi : Timpani (-), Shifting dullnes (-)
cahaya tidak langsung (+/+), reflex kornea (+/+) • Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), Hepar Lien dan
• Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan JVP Masa tidak teraba
(-), Gerakan tidak terbatas

Thoraks Ekstremitas
• Pulmo : Bentuk normal, simetris kanan • Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), atrofi
dan kiri, retraksi (-), suara napas vesikuler, otot (-)
wheezing (-), ronki (-), stridor (-)
• Cor : SI dan SII tunggal, murmur (-)
Status Neurologis

Meningeal Kaku kuduk (-) Laseque sign


(-) Kernig (-) Brudzinski 1 (-)
Sign Brudzinski 2 (-) Brudzinski 3
(-) Brudzinski 4 (-)

Reflex Biceps (+2/+2), Triceps


Fisiologis (+2/+2), Achilles (+2/+2),
Patella (+2+2)

Reflex Babinski (-/-), Chaddock (-/-),


Patologis Gonda (-/-), Oppenheim (-/-),
Hoffman (-/-), Tromner (-/-),
Gordon (-/-), Schaeffer (-/-)
STATUS NEUROLOGIS
PEMERIKSAAN MOTORIK, ATROFI, TONUS, GERAK, DAN
SENSORIK
  Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
Pemeriksaan
Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Motorik +5 +5 +5 +5
Atrofi - - - -
Tonus otot Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni

Gerak Bebas Bebas Bebas Bebas

Gerakan involunter - - - -
Sensorik + + + +
Sensasi nyeri + + + +
Sensasi suhu TDL TDL TDL TDL
Sensasi getar TDL TDL TDL TDL

Kesimpulan : Dalam Batas Normal


Nervus Cranialis Kanan Kiri Nervus Cranialis Kanan Kiri
STATUS N. I Daya Penghidu (+) (+)
 
N. VII
Kedipan Mata
Lipatan Nasolabial
(+)
Simetris
(+)

NEUROLOGIS  
N. II
Daya Penglihatan
Medan Penglihatan
(+)
(+)
(+)
(+)
Sudut Mulut
Mengerutkan Dahi
Simetris
(+) (+)
Mengerutkan Alis (+) (+)
Pemeriksaan Pengenalan warna TDL TDL Menutup Mata
Meringis
(+)
(+)
(+)
(+)
Nervus   Ptosis - -
Menggembungkan pipi
Daya Kecap Lidah 2/3 Depan
(+)
TDL
(+)
TDL
  Gerakan Mata (+) (+)
Cranialis   Ukuran Pupil 3 mm 3 mm
 
 
Mendengar Suara Berbisik (+) (+)
  Mendengar Detik Arloji (+) (+)
N. VIII
N. III
Bentuk Pupil bulat bulat Tes Rinne TDL TDL
Tes Weber TDL TDL
Refleks Cahaya (+) (+) Tes Schwabach TDL TDL
Refleks Akomodasi (+) (+)   Arkus Faring Normal Normal
 
  Daya Kecap Lidah 1/3 TDL TDL
  Strabismus Divergen - - Belakang
N. IV N. IX
Refleks Muntah (+) (+)
Gerakan Mata Ke Lateral (+) (+) Suara Sengau (-) (-)
Bawah Tersedak (-) (-)
Strabismus Konvergen - -   Arkus Faring Normal Normal
N. X
Bersuara (+) (+)
  Menggigit (+) (+) Menelan (+) (+)
  Membuka Mulut (+) (+)   Memalingkan Kepala (+) (+)
N. V Sensibilitas Muka (+) (+) N. XI
Refleks Kornea (+) (+) Sikap Bahu (+) (+)
Mengangkat Bahu (+) (+)
Trismus -
  Sikap Lidah Normal ditengah
  Gerakan Mata Ke Lateral (+) (+)
N. XII
N. VI Strabismus Konvergen - - Tremor Lidah (-)
Diplopia - - Menjulurkan Lidah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10.01.2023 (Lab)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI   KIMIA DIABETES 


Hemoglobin 12.7 14 .0 – 18.0 g/dl
Glukosa Darah 179 <200.00 mg/dl
Leukosit 10.8* 4.0 – 10.5 ribu/ul
Sewaktu
Eritrosit 4.30 4.10 – 6.00 juta/ul
Hematokrit 37.1* 42.0-52.0 % Urea 20 6-20 mg/dl

Trombosit 282 150 – 450 rb/ul Kreatinin 1.40* 0.9-1.3 mg/dl

RDW-CV 12.4 12,1-14,0 % HATI DAN PANKREAS 

MCV,MCH,MCHC  
SGOT 27 5-34 U/L
MCV 86.3 75.0 – 96.0 Fl
SGPT 19 0-55 U/L
MCH 29.5 28.0-32.0 Pg
MCHC 34.2 33.0-37.0 %
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

ELEKTROLIT 

Natrium 139 136-145 Meq/L


Kalium 3.5 3.5-5.1 Meq/L
Klorida 106 98-107 Meq/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10.01.2023 (Rontgen Thorax)

Interpretasi:
Cor : bentuk, ukuran, dan posisi normal, CTR >50%
Paru : corakan bronchovascular normal, infiltrat (-),
hilus D/S normal, nodul (-)
Trachea : posisi ditengah
Sinus phrenicocostalis D/S tajam
Hemidiafragma D/S : dome shape
Tulang skeletal thorax : normal

Kesimpulan: Cardiomegaly, CTR >50%


PEMERIKSAAN PENUNJANG
10.01.2023 (EKG)

Kesimpulan: Irama sinus rhytm 65x/mnt, normoaxis


PEMERIKSAAN PENUNJANG
10.01.2023 (CT Scan Kepala)

Interpretasi:
Scalp normal
Sulcus dan girus normal
Ventrikel normal
Midline normal
Lesi hidpodens pada lobus temporoparietal sinistra

Kesimpulan: Infark Cerebri


DIAGNOSIS

Klinis : Afasia Wernicke


Topis : Lesi hipodens hemisfer sinistra pada
lobus temporoparietal
Etiologi : Stroke iskemik tipe embolik
TATALAKSANA

• IVFD NaCL 0.9% 20 tpm


• Inj. Citicoline 2x500 mg
• Inj. Ranitidin 2x50 mg
• Inj. Mecobalamin 1x1
• PO Aspilet 1x1 mg
• PO Clopidogrel 1×75 mg
• PO Ramipril 1×2,5 mg
• PO Bisoprolol 1×2,5 mg
• PO Furosemid 1×40 mg
PROGNOSIS

Ad Vitam : Dubia ad Bonam


Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
FOLLOW UP (11.01.2023)
S O A P
- Pusing Kesadaran:Compos mentis
GCS: E4V5M6
Diagnosis • IVFD NaCl
hanyut (<) Klinis:
- Demam (-)
TD: 170/100 mmHg 0,9% 20 tpm
HR: 77 x/menit Afasia Wernicke
- Masih • Inj Citicolin
RR: 24 x/menit  
kurang Suhu: 36,1 oC
  2x500 mg
nyambung di SpO2: 97% room air
Diagnosis • Inj Ranitidin
ajak bicara
- Mual muntah
Kepala/leher: dbn. RCL (+/+) RCTL (+/+) isokor 3mm. Topis: 2x50 mg
Thorax: Rh(-) , Wh(-), Suara jantung S1 S2 tunggal
(-) Abdomen: dbn, BU (+) NT(-) Lesi hipodens • PO:
- Kelemahan Rangsang meningeal : (-) pada lobus Aspilet 1×1 tab
anggota NC I-XII: dbn temporoparietal
gerak (-)  
sinistra
CPG 1×75 mg
Reflex Fisiologis
- BAB dan BPR +2 | +2 KPR +2 | +2   Ramipril 1×2,5
BAK normal TPR +2 | +2 APR +2 | +2 Diagnosis mg
 
Refleks patologis Babinski: - / - Chaddock: -/ - Hofman: -/- Tromner: - / - Gordon: -/- Etiologi: Bisoprolol 1×2,5
Schaeffer: -/- Stroke iskemik mg
tipe embolik Furosemid 1×40
M = 5/5
5/5 mg
G = B/B
B/B
S + +
+ +
Tonus: eutoni seluruh ekstermitas
Atrofi (-)
FOLLOW UP (12.01.2023)
S O A P
- Pusing Kesadaran:Compos mentis
GCS: E4V5M6
Diagnosis • IVFD NaCl
hanyut (-) Klinis:
- Demam (-)
TD: 120/60 mmHg 0,9% 20 tpm
HR: 58 x/menit Afasia Wernicke
- Masih • Inj Citicolin
RR: 26 x/menit  
kurang Suhu: 36,0 oC
  2x500 mg
nyambung di SpO2: 97% room air
Diagnosis • Inj Ranitidin
ajak bicara
- Mual muntah
Kepala/leher: dbn. RCL (+/+) RCTL (+/+) isokor 3mm. Topis: 2x50 mg
Thorax: Rh(-) , Wh(-), Suara jantung S1 S2 tunggal
(-) Abdomen: dbn, BU (+) NT(-) Lesi hipodens • PO:
- Kelemahan Rangsang meningeal : (-) pada lobus Aspilet 1×1 tab
anggota NC I-XII: dbn temporoparietal
gerak (-)  
sinistra
CPG 1×75 mg
Reflex Fisiologis
- BAB dan BPR +2 | +2 KPR +2 | +2   Ramipril 1×2,5
BAK normal TPR +2 | +2 APR +2 | +2 Diagnosis mg
 
Refleks patologis Babinski: - / - Chaddock: -/ - Hofman: -/- Tromner: - / - Gordon: -/- Etiologi: Bisoprolol 1×2,5
Schaeffer: -/- Stroke iskemik mg
tipe embolik Furosemid 1×40
M = 5/5
5/5 mg
G = B/B
B/B
S + +
+ +
Tonus: eutoni seluruh ekstermitas
Atrofi (-)
FOLLOW UP (13.01.2023)
S O A P
- Pusing Kesadaran:Compos mentis
GCS: E4V5M6
Diagnosis • IVFD NaCl
hanyut (<) Klinis:
- Demam (-)
TD: 130/70 mmHg 0,9% 20 tpm
HR: 61 x/menit Afasia Wernicke
- Masih • Inj Citicolin
RR: 24 x/menit  
kurang Suhu: 36,5 oC
  2x500 mg
nyambung di SpO2: 97% room air
Diagnosis • Inj Ranitidin
ajak bicara
- Mual muntah
Kepala/leher: dbn. RCL (+/+) RCTL (+/+) isokor 3mm. Topis: 2x50 mg
Thorax: Rh(-) , Wh(-), Suara jantung S1 S2 tunggal
(-) Abdomen: dbn, BU (+) NT(-) Lesi hipodens • PO:
- Kelemahan Rangsang meningeal : (-) pada lobus Aspilet 1×1 tab
anggota NC I-XII: dbn temporoparietal
gerak (-)  
sinistra
CPG 1×75 mg
Reflex Fisiologis
- BAB dan BPR +2 | +2 KPR +2 | +2   Ramipril 1×2,5
BAK normal TPR +2 | +2 APR +2 | +2 Diagnosis mg
 
Refleks patologis Babinski: - / - Chaddock: -/ - Hofman: -/- Tromner: - / - Gordon: -/- Etiologi: Bisoprolol 1×2,5
Schaeffer: -/- Stroke iskemik mg
tipe embolik Furosemid 1×40
M = 5/5
5/5 mg
G = B/B
B/B
S + +
+ +
Tonus: eutoni seluruh ekstermitas
Atrofi (-)
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
• Stroke merupakan kematian beberapa sel
otak secara mendadak disebabkan karena
kekurangan oksigen ketika aliran darah ke otak
● Pasien Tn. S berusia 51 tahun, dirawat hilang karena adanya penyumbatan atau
di Ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin pecahnya arteri di otak.
dengan diagnosis Stroke Iskemik Tipe • Stroke iskemik disebabkan oleh penurunan
emboli + Afasia Wernicke yang menetap atau sesaat dari aliran darah di
arteri serebrik, yang disebabkan oleh emboli
atau thrombus.

- Johnson W, Onuma O, Owolabi M, Sachdev S. Stroke: a global response is needed. Bull World Health Organ. 2016 Sep
1;94(9):634-634A
PEMBAHASAN
TEORI TEORI

• Afasia adalah gangguan fungsi bahasa yang


● Emboli mengakibatkan penyumbatan terlokalisir pada hemisfer serebral dominan.
arteri yang besar, dan kerusakan yang • Afasia Wernicke ditandai dengan gangguan
terjadi tergantung dari kolateral di pemahaman bahasa. Meskipun gangguan
bagian distal penyumbatan. pemahaman ini, ucapan mungkin memiliki
kecepatan, ritme, dan tata bahasa yang
normal.

- Devaraj S, Muralles SA, Gill CE, Meresh E. Postseizure aphasia in Wernicke's encephalopathy: a case report and review of
literature. Neuropsychiatr Dis Treat. 2018;14:2593-2598.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Faktor risiko stroke terbagi menjadi 2, yaitu
faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan
tidak dapat dimodifikasi.

● Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi


yaitu usia dan jenis kelamin.
● Pasien berusia 51 tahun.
● Pasien berjenis kelamin laki-laki ● Usia merupakan faktor risiko terus-menerus
untuk terjadinya stroke pada usia lanjut,
semua organ tubuh mengalami kemunduran
dalam fungsi termasuk pembuluh darah
otak.

- Arboix A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes of ischemic stroke. World Journal
of W J C C Clinical Cases. 2015; 3(5).
PEMBAHASAN
TEORI TEORI

● Pembuluh darah menjadi tidak elastis ● Di sisi lain, jenis kelamin pria
terutama bagian endotel yang menunjukkan kejadian penyakit stroke
mengalami penebalan pada bagian yang lebih tinggi dibandingkan wanita.
initima, sehingga mengakibatkan lumen Hal ini dikaitkan dengan faktor risiko
pembuluh darah semakin menyempit stroke yang lain seperti konsumsi
dan berdampak pada penurunan aliran alkohol dan merokok lebih banyak
darah di otak. didapatkan pada laki-laki.

- Arboix A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes of ischemic stroke. World Journal
of W J C C Clinical Cases. 2015; 3(5).
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Manifestasi klinis yang dialami pasien
stroke menurut American Stroke
Association, antara lain:
● Pasien datang dengan keluhan pusing a. Mendadak mengalami mati rasa atau
sejak 16 jam SMRS, dirasakan terus- kelemahan pada wajah, lengan atau
menerus, tidak terasa berputar, tidak kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
berkurang dengan perubahan posisi. b. Mendadak kebingungan, kesulitan
bicara atau memahami pembicaraan.
● Pasien juga dikeluhkan menjadi pelupa c. Mendadak mengalami gangguan
dan tidak nyambung saat diajak bicara. berjalan, pusing, kehilangan
keseimbangan atau koordinasi.
d. Mendadak mengalami sakit kepala
tanpa sebab.
- Fagan, S.C., dan Hess, D.C., 2008, Stroke dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G., Wells, B.C., & Posey, L.M.,
2008, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, seventh Edition, Appleton and Lange New York.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Kesadaran pasien composmentis, GCS
E4V5M6 • Stroke iskemik dan stroke hemoragik dapat
● Pasien tidak ada muntah dan nyeri dibedakan menggunakan Algoritma Gadjah
kepala Mada dan Skor Siriraj.
● Tekanan diastolik 100 mmHg • Penegakkan diagnosis dengan Skor Siriraj
● Terdapat penyakit pembuluh darah menggunakan rumus berikut:
(hipertensi)
● Refleks Babinski (-)

- INasution LF. Stroke non hemoragik pada laki-laki usia 60 tahun. Medula Unila. 2013; 1(3):1-9
PEMBAHASAN
TEORI TEORI

• Adapun hasil Skor Siriraj pada pasien ini


yaitu: (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x • Penegakkan diagnosis pasien dengan
100) – (3 x 1) – 12 = -5 Algoritma Gadjah Mada sebagai berikut:
penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-),
• Pada pasien ini didapatkan Skor Siriraj -5 reflek babinski (-) yang bermakna stroke
maka termasuk pada kategori Stroke iskemik akut atau stroke infark.
Non Hemoragik.

- Nasution LF. Stroke non hemoragik pada laki-laki usia 60 tahun. Medula Unila. 2013; 1(3):1-9
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Afasia adalah terganggunya proses
berbahasa yang timbul akibat disfungsi area
● Pasien juga dikeluhkan menjadi pelupa
otak, yang dapat berupa gangguan satu atau
dan tidak nyambung saat diajak lebih modalitas berbahasa.
bicara. Pasien kadang tiba-tiba ingat
saat diajak bicara dan nyambung saat ● Pada afasia wernicke gejala utamanya berupa
diajak bicara, tetapi kemudian pasien bicara spontan lancar, sering berlebihan dan
lupa lagi. tidak dapat dimengerti. Pengertian bahasanya
● Keluhan lain seperti kelemahan jelek.
disangkal.
● Sering kali sindrom afasia wernicke tidak
● Pemeriksaan Motorik pada tanggal
disertai gejala hemiparesis, sehingga tidak
11/01/2023 di dapatkan M= 5/5/5/5 jarang terluput dari diagnosis afasia.

- Howard, Kirshner dan Hacobs DH. eMedicine Neurology Specialties: Aphasia. 2012.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Hipertensi, TD tinggi meningkatkan risiko stroke
sebanyak 4 kali lipat. Hipertensi secara langsung
Pada RPD didapatkan: dapat menyebabkan arteriosclerosis obstruktif yang
● Riwayat hipertensi sudah bertahun-tahun menyebabkan terjadinya obstruktif yang
● Riwayat terkena stroke 5 tahun lalu dengan menyebabkan terjadinya oklusi pembuluh darah.
keluhan pusing dan lemah pada kedua kaki.
(sekarang kondisi sudah kembali baik) ● Hipertensi bersamaan dengan usia merupakan
faktor risiko utama untuk penyakit serebrovaskular
● Riwayat memiliki penyakit jantung 5 tahun
yang tidak bergejala.
lalu.
● Pengaruh hipertensi kronis pada pembuluh dan
Tanda Vital: (11/01/2023) jaringan otak yaitu dapat terjadi mikrohemoragik dan
TD : 170/100 infark serebri.
HR : 77x/menit
● Berdasarkan hasil tersebut pasien mengalami
RR : 24x/menit
hipertensi derajat 2.
T : 37.1 C
- Arboix A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes of ischemic stroke. World Journal of W J C C Clinical Cases.
2015; 3(5).
- Othdinar K, Alfarabi M, Maharani V. Faktor risiko pasien stroke iskemik dan hemoragik. Majalah kedokteran UKI. Vol XXXV. No 3. 2019. P115-120.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
● Hipetensi dengan tekanan darah tidak terkontrol
● Pasien memiliki riwayat hipertensi sudah dapat diberikan penggunaan kombinasi dari 3 obat
bertahun-tahun. yang terdiri dari RAS Blocker (ACEi atau ARB), beta
● Tanda Vital: (11/01/2023)  TD : 170/100 blocker, dan diuretik.
● Adapun obat antihipertensi yang didapatkan
● Obat antihipertensi yang didapatkan pasien ini terdiri
pasien ini yaitu: dari: Ramipril merupakan obat lini pertama dari obat
1. Ramipril 1x2,5 mg antihipertensi oral golongan ACE Inhibitor. Bisoprolol
2. Bisoprolol 1x2,5 mg merupakan obat lini kedua dari golongan beta bloker
3. Furosemid 1x40 mg – kardioselektif, dan furosemide sebagai diuretik.

- Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2021: Update consensus PERHI 2019. Jakarta. 2021
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
• Pasien dengan hipertensi kronis risiko tinggi
untuk terjadinya kerusakan organ target
seperti hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung,
infark miokard, stroke, retinopati,
mikroalbuminuria dan PGK (penyakit ginjal
● Hasil dari pemeriksaan X-Ray Thorax kronik).
didapatkan adanya kardiomegali yaitu CTR>
50% • Kardiomegali adalah hasil dari kompensasi
jantung akibat beban tekanan (pressure
overload) atau beban volume (volume
overload) yang mengakibatkan peningkatan
tegangan dinding otot jantung.

- Wajngarten M, Silva GS. Hypertension and Stroke: update on treatment. 2019; 14(2):111-5.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
• Pemeriksaan penunjang yang merupakan Gold
standard dalam diagnosa stroke adalah CT-
Scan dan MRI.

• Gambaran CT-Scan pada pasien ini


menandakan terdapat oklusi aliran darah
● Pemeriksaan lain pada pasien ini yaitu CT- arteri cerebri media. Berdasarkan CT-Scan
Scan kepala polos, pasien menunjukkan dapat dikatakan pasien ini termasuk stroke
gambaran: tampak lesi hipodens besar di iskemik tipe emboli.
hemisfer sinistra lobus temporoparietal area
wernicke. • Hasil CT-Scan pada pasien ini juga cocok
dengan klinis pasien yaitu pasien didapati
gangguan fungsi bahasa yang terlokalisir pada
hemisfer serebral dominan disertai gangguan
pemahaman bahasa.

- Mutiarasari D. Ischemic Stroke: Symptoms, Risk Factors, and Prevention. Med


Tadulako, J Ilm Kedokt. 2019;1(2):36-44.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI

• Pemberian infus NaCl 0,9% (normal saline)


berguna untuk menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit.
● Pasien ini diberikan pengobatan IVFD NaCl • Pemberian Citicolin diharapkan dapat
0,9% 20 tpm, injeksi Citicoline 2x500 mg, melindungi sel membran saraf serta stabilisasi
injeksi Mecobalamin 1x1 mg, injeksi Ranitidin membran sehingga dapat mengurangi luas
2x50mg, dan peroral Aspirin 2x80mg, daerah infark. Golongan obat ini seringkali
Clopidogrel 1x75 mg. digunakan dengan alasan untuk menunda
terjadinya infark pada bagian otak yang
mengalami iskemik khususnya penumbra.

- Presley, Bobby. Penatalaksanaan farmakologi stroke iskemik akut. Rasional. 2014; 12(1):6-8.
PEMBAHASAN
TEORI TEORI

● Mecobalamin (methyl-vitamin B12) berguna • Aspirin merupakan salah satu antiplatelet yang
untuk memperbaiki kerusakan pada sistem direkomendasikan penggunaannya pada
saraf pusat, meningkatkan metabolisme dan pasien stroke untuk pencegahan stroke
transmisi jaringan saraf, dan pada akhirnya ulangan dengan mencegah terjadinya agregasi
meningkatkan pemulihan fungsional setelah platelet.
stroke iskemik.
• Pemberian aspirin dapat meningkatkan risiko
● Pada penelitian Yuan M et al (2018) perdarahan saluran cerna sehingga dapat
menunjukkan bahwa pengobatan diberikan injeksi penghambat sekresi asam
Mecobalamin tidak hanya dapat secara lambung sebagai gastroprotektor untuk
efektif mengurangi kadar homosistein dan mencegah terjadinya iritasi lambung, pada
CRP plasma pasien stroke iskemik, tetapi pasien ini gastroprotektor yang diberikan
juga secara efektif meningkatkan prognosis adalah injeksi ranitidin.
pasien.

- Yuan M, Wang B, Tan S. Mecobalamin and early functional outcomes of ischemic stroke patients with H-type hypertension. Rev Assoc Med Bras.
2018; 64(5):428-432.
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus Tn.SR usia
51 tahun dengan diagnosis Stroke Iskemik
Tipe emboli + Afasia Wernicke. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Pasien masuk dan mulai
dirawat di Ruang Seruni pada 11 Januari
2023, dengan perbaikan serta evaluasi,
pasien diperbolehkan untuk rawat jalan
pada 14 Januari 2023 dengan prognosis
dubia ad bonam.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai